IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
|
|
- Vera Sudjarwadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Balai Taman Nasional Karimunjawa yang terletak di Semarang Jawa Tengah dan Taman Nasional Karimunjawa yang terletak di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pemilihan ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa Taman Nasional Karimunjawa tersebut merupakan salah satu daerah kawasan ekowisata yang potensial untuk dikembangkan dan merupakan wisata andalan Kabupaten Jepara (berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Jepara tahun 2009). Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2009 sampai Februari Penulisan proposal dilakukan pada bulan Agustus- Oktober Pengumpulan data dan pengolahan data dilakukan pada bulan November 2009 sampai Januari 2010 dan penulisan laporan pada bulan Februari Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang berasal dari lingkungan internal dan eksternal Taman Nasional Karimunjawa. Data primer diperoleh dengan melakukan pegamatan langsung di lapangan mengenai potensi TN Karimunjawa ataupun kegiatan-kegiatan lain yang mendukung penelitian, wawancara langsung dengan pemilik perusahaan dan pengisian kuesioner oleh responden, serta wawancara dengan pengusaha di daerah setempat serta dengan wisatawan yang berkunjung ke TN Karimunjawa. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive). Dalam analisis menggunakan ANP, untuk menentukan responden, tidak ada jumlah minimal yang diperlukan, sepanjang responden yang dipilih merupakan ahli (expert) di bidangnya dan memiliki pandangan obyektif atas hal yang dipertanyakan. Responden pada penelitian ini adalah Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa dengan pertimbangan Kepala Balai TN Karimunjawa adalah penentu kebijakan di TN Karimunjawa dan sebagai rujukan dan konsultasi bagi pengambil keputusan lainnya dalam menentukan kebijakan terkait dengan TN Karimunjawa.
2 Data sekunder diperoleh dari hasil riset atau penelitian terdahulu, dan berbagai literatur baik dari perpustakaan maupun situs internet yang relevan dengan masalah penelitian yang dilakukan. Data penunjang dikumpulkan dari informasi instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Republik Indonesia, Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara, Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Jepara. 4.3 Metode dan Pengolahan Data Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel, bagan, dan uraian. Penjelasan mengenai masing-masing alat analisis pada penelitian ini disajikan sebagai berikut Analisis Kualitatif Analisis kualitatif bertujuan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh yang mendalam mengenai obyek penelitian, sehingga dari pengamatan dapat diketahui kondisi riil TN Karimunjawa, baik internal maupun eksternal. Hasil analisis ini disajikan dalam deskripsi, tabel, gambar maupun matriks sesuai hasil yang diperoleh. Analisis kualitatif dilakukan dalam identifikasi potensi wisata yang ada di TN Karimunjawa dan interpretasi dari hasil olahan data Analisis Kuantitatif dengan Analytic Network Process (ANP) Analytic Network Process merupakan suatu alat analisis yang digunakan untuk menganalisis prioritas strategi pengembangan berdasarkan jaringan yang dibangun setelah dilakukan wawancara dengan Kepala Balai TN Karimunjawa. Data yang diperlukan pada analisis kuantitatif ini bersumber dari kuesioner yang diisi oleh Kepala Balai TN Karimunjawa. Ascarya (2006) berpendapat bahwa ANP merupakan analisis yang memungkinkan seseorang untuk melakukan interdependensi secara sistematis antara elemen-elemen yang ada dalam jaringan. ANP merupakan pendekatan baru dalam proses pengambilan keputusan. ANP bekerja berdasarkan jaringan yang dibangun yang memungkinkan seseorang mengambil keputusan atas hubungan dari elemen-elemen tanpa membuat asumsi-
3 asumsi tentang independensi elemen-elemen sehingga ANP mampu memperbaiki kelemahan AHP (Saaty 2003). ANP menggunakan jaringan tanpa harus menetapkan level seperti pada hirarki yang digunakan pada AHP, yang merupakan titik awal ANP. Pada jaringan AHP terdapat tujuan, kriteria, subkriteria, dan alternatif, dimana masing-masing level memiliki elemen. Sedangkan dalam jaringan ANP, level disebut cluster yang dapat memiliki kriteria dan alternatif di dalamnya. Pada analisis menggunakan ANP setiap elemen pada cluster dapat berpengaruh ataupun memberikan umpan balik pada elemen lain di luar cluster ataupun di dalam cluster itu sendiri. ANP memungkinkan terjadinya hubungan pengaruh atau umpan balik dari level paling atas yang biasanya berupa tujuan dengan level yang ada di bawahnya, bahkan dengan level terendah (alternatif). Dengan adanya interdependensi pada elemen-elemen dalam jaringan ANP, hasil ANP diperkirakan lebih stabil. Perbedaan antara hirarki dengan jaringan diperlihatkan dalam Gambar 3. Tujuan Kriteria. Sub-Kriteria Hirarki Linier Komponen, Cluster (level) Elemen C3 Jaringan feedback C4 C1 C2 Loop menunjukkan bahwa setiap elemen hanya tergantung pada dirinya sendiri Gambar 3. Perbedaan hirarki dengan jaringan (Ascarya 2006 dalam Susilo 2008) Menurut Ascarya (2006), terdapat dua jenis keterkaitan pada metode ANP, yaitu: (1) keterkaitan dalam satu set elemen (inner dependence), artinya elemen
4 dalam suatu cluster dapat mempengaruhi elemen lain dalam cluster yang sama, dan (2) keterkaitan antar elemen yang berbeda (outer dependence), artinya elemen dalam suatu cluster dapat mempengaruhi elemen lain dalam cluster yang berbeda dengan memperhatikan setiap kriteria. Menurut Saaty (2003) terdapat dua belas konsep dari ANP, namun konsep utama yang membedakan ANP dan AHP adalah (1) Feedback, inner dan outer dependence. Konsep ini berarti adanya umpan balik antar elemen, selain itu setiap elemen dapat terkait pada elemen di dalam cluster yang sama ataupun di luar cluster. (2) Pengaruh dengan respek ke sebuah kriteria. Setiap penilaian yang diberikan selalu berdasarkan tujuan ataupun kriteria pada jaringannya. Pada dasarnya ANP adalah analisis yang menginginkan adanya komparasi pada setiap elemen untuk mengetahui keseluruhan pengaruh dari elemen-elemen yang terdapat pada jaringan. Setiap kriteria memiliki prioritas masing-masing, kemudian dilihat umpan baliknya terhadap kriteria yang lain. Hasil dari pengaruh ini diberi bobot dengan tingkat kepentingan dari kriteria. Setelah itu ditambahkan untuk melihat keseluruhan dari pengaruh dalam jaringan. Analisis ANP memiliki hasil analisis yang terdiri dari prioritas setiap cluster yang berupa hasil komparasi dari pairwise comparison yang ditunjukkan pada unweighted supermatrix. Kemudian hasil dari supermatriks yang tidak diberi bobot (unweighted supermatrix) dikalikan bobot setiap cluster terhadap tujuan untuk mendapatkan supermatriks yang diberi bobot (weighted supermatrix). Prioritas yang dihasilkan oleh penghitungan pada ANP adalah prioritas dari semua elemen yang berada dalam cluster dan jaringan. Prioritas alternatif ditunjukkan pada sintesis (synthesize) yang menunjukkan prioritas alternatif dalam jaringan. Analisis ANP menggunakan skala rasio dalam pembobotannya. Skala rasio merupakan skala tertinggi dalam level pengukuran. Skala rasio adalah angka dasar yang memungkinkan untuk dilakukan operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian. Selain itu skala rasio juga memiliki makna dari masing-masing angka misalnya angka nol pada ANP memiliki arti tidak berpengaruh. Skala yang digunakan dalam ANP ditunjukkan pada Tabel 5.
5 Tabel 5. Nilai Skala Dasar dalam Perbandingan Berpasangan Intensitas Definisi Penjelasan Kepentingan 1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen menyumbang sama besar pada sifat itu 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada yang lainnya Pengalaman dan pertimbangan sedikit mendukung satu elemen 5 Elemen yang satu sangat penting daripada elemen lainnya 7 Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen lainnya. 9 Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen lainnya 2,4,6,8 Nilai-nilai di antara dua pertimbangan yang berdekatan Kebalikannya Sumber: Saaty, 2003 atas lainnya Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat mendukung satu elemen atas elemen lainnya Satu elemen yang kuat didukung dan didominasinya Bukti yang mendukung elemen yang satu memiliki tingkat yang mungkin menguatkan Kompromi diperlukan di antara dua pertimbangan Jika untuk aktifitas i mendapatkan satu angka bila dibandingkan dengan aktifitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i Analisis dengan ANP berbeda dengan analisis menggunakan AHP. Perbedaan utama terletak pada kerangka yang membangun. Kerangka yang membangun AHP adalah hirarki sementara ANP adalah jaringan. Selain itu, hubungan antar elemen pada AHP adalah dependensi dengan asumsi setiap elemen berdiri sendiri dan tidak tergantung satu dengan yang lain. Sementara ANP menerapkan interdependensi yang berarti setiap elemen dalam kerangka dapat bergantung ataupun berpengaruh pada elemen lain dalam jaringan. Hasil yang didapatkan dari analisis AHP diperkirakan kurang akurat dan berupa matriks sementara hasil analisis ANP lebih akurat karena mempertimbangkan kompleksitas dan berupa supermatriks. Perbedaan AHP dan ANP diringkas pada Tabel 6.
6 Tabel 6. Perbedaan AHP dan ANP Perbedaan AHP ANP Kerangka Hirarki Jaringan Hubungan Dependensi Interdependensi Prediksi Kurang akurat Lebih akurat Komparasi Preferensi/kepentingan, Lebih Subyektif Pengaruh Lebih obyektif Hasil Matriks, eigenvector, kurang stabil Supermatriks Lebih stabil Cakupan Sempit/terbatas Luas AHP kasus khusus ANP Sumber: Susilo (2008) Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan penyusunan jaringan kemudian dibandingkan menggunakan pairwise comparisons antar elemen dalam cluster untuk mengetahui mana diantara keduanya yang lebih besar pengaruhnya (lebih dominan) dan seberapa besar pengaruhnya (pada skala 1-9) dilihat dari satu sisi, kemudian diolah menggunakan software Super Decicon
PENERAPAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PEMILIHAN WISATA PANTAI UNTUK DIKEMBANGKAN DI GUNUNG KIDUL
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 95~101 PENERAPAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PEMILIHAN WISATA PANTAI UNTUK DIKEMBANGKAN DI GUNUNG KIDUL Ruhul Amin STMIK
Lebih terperinciBAB III ANP DAN TOPSIS
BAB III ANP DAN TOPSIS 3.1 Analytic Network Process (ANP) Analytic Network Process atau ANP adalah teori matematis yang memungkinkan seorang pengambil keputusan menghadapi faktor-faktor yang saling berhubungan
Lebih terperinciBAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS
BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS 3.1 Penggunaan Konsep Fuzzy Apabila skala penilaian menggunakan variabel linguistik maka harus dilakukan proses pengubahan variabel linguistik ke dalam bilangan fuzzy.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)
PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Konsep dan Variabel Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Konsep dan Variabel Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 2 Analytical Network Process (ANP)
Praktikum 2 Analytical Network Process (ANP) Definisi Analyitical Network Process (ANP) Analytical Network Process (ANP) adalah teori matematis yang memungkinkan seorang pegambil keputusan menghadapi faktor-faktor
Lebih terperinciDECISION SUPPORT DALAM PEMILIHAN STAF TERBAIK DENGAN METODE ANP
DECISION SUPPORT DALAM PEMILIHAN STAF TERBAIK DENGAN METODE ANP Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama Jl. KL. Yos Sudarso, Km. 6,5 No. 3A Tanjung Mulia Medan Abstrak Staf atau Pegawai adalah salah
Lebih terperinciDECISION SUPPORT DALAM PEMILIHAN STAF TERBAIK DENGAN METODE ANP
DECISION SUPPORT DALAM PEMILIHAN STAF TERBAIK DENGAN METODE ANP Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama Jl. K. L. Yos Sudarso Km 6,5 No 3 A Tanjung Mulia - Medan Email: edy@potensi-utama.ac.id, edyvictor@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengelolaan pengadaan paprika, yaitu pelaku-pelaku dalam pengadaan paprika,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini antara lain adalah sistem pengelolaan pengadaan paprika, yaitu pelakupelaku dalam pengadaan paprika,
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (STUDI KASUS HOME INDUSTRY NEDY)
PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) (STUDI KASUS HOME INDUSTRY NEDY) Yani Iriani 1, Topan Herawan 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta di samping dikenal sebagai sebutan kota perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan juga dikenal dengan kekayaan potensi pesona alam dan budayanya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung terhadap studi kasus yang akan dilakukan seperti: Strategic Planning Decision Support System (DSS) Evaluasi Supplier 2.1 Strategic
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,
98 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
47 BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Meningkatnya aktivitas perkotaan seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat yang kemudian diikuti dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk akan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di restoran Mie Jogja Pak Karso dan Ayam Penyet Surabaya di jalan Padjajaran No. 28 B Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman judul... Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.. Halaman Motto. Kata Pengantar..
DAFTAR ISI Halaman judul... Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.. Halaman Motto. Kata Pengantar.. Daftar Isi... Daftar Tabel.. Daftar Gambar... Abstraksi... i ii
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Berdasarkan diagram alir pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan mulai
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperkuat dan mendukung analisis penelitian adalah:
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Balai Pengembangan Teknologi (BPT) Mekanisasi Pertanian Jawa Barat yang terletak di Jalan Darmaga Timur Bojongpicung, Cihea,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan pendekatan kualitatif mampu memberikan pemahaman secara mendalam tentang suatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunana nasional. Sayuran adalah salah satu komoditas pertanian yang memiliki potensi pengembangan pasar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Sayuran sebagai salah satu produk dari salah satu sub sektor pertanian, yaitu hortikultura, merupakan produk yang sudah banyak diekspor ke luar negeri.
Lebih terperinciMETODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Juni 2010 di DAS
22 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 200 - Juni 200 di DAS Cisadane Hulu, di lima Kecamatan yaitu Kecamatan Tamansari, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan metodologi dalam melakukan penelitian mengenai penentuan kriteria yang paling mempengaruhi dan pembentukan strateginya sebagai tahap pengembangan usaha bisnis pada UKM
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di
45 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di Provinsi Lampung yaitu Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung,
Lebih terperinciSistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Mengunakan Metode ANP-TOPSIS
Sistem Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Mengunakan Metode ANP-TOPSIS Moh Ramdhan Arif Kaluku 1, Nikmasari Pakaya 2 Jurusan Teknik Informastika Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia 1
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembelian Bahan Baku Pembelian bahan baku pada perusahaan manufaktur biasanya dilakukan oleh divisi Purchasing. Purchasing dalam perusahaan manufaktur dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Nilai Ekonomi Taman Nasional Alam seisinya memiliki nilai ekonomi yang dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Nilai ekonomi ini dapat diperoleh jika alam dilestarikan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Galuga dan sekitarnya, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rantai Pasokan Pujawan (2005) mendefinisikan rantai pasokan atau yang juga dikenal dengan sebutan supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersamasama bekerja
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
56 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai perancangan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini. Penelitian ini memiliki 2 (dua) tujuan,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT Saung Mirwan melihat bahwa sayuran Edamame merupakan salah satu sayuran yang memiliki prospek yang cerah. Peluang pasar luar dan dalam negeri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) 2.1.1 Kegunaan Analytic Hierarchy Process (AHP) AHP banyak digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam hal
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Taman Buaya Indonesia Jaya (TBIJ) yang terletak di Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
1) Miskin sekali: Apabila tingkat pendapatan per kapita per tahun lebih rendah 75% dari total pengeluaran 9 bahan pokok 2) Miskin: Apabila tingkat pendapatan per kapita per tahun berkisar antara 75-125%
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas pemasok terbaik untuk produkproduk yang paling laris dijual di Toko Besi Nusantara Semarang. Prioritas pemasok terbaik ditentukan
Lebih terperinciUsuslan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process
Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process Y.M. Kinley Aritonang, Irene Novita Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB IV PENGEMBANGAN METODA PEMILIHAN SKEMA KPS
BAB IV PENGEMBANGAN METODA PEMILIHAN SKEMA KPS Pengelolaan air minum pada beberapa daerah di Indonesia saat ini dilaksanakan secara kerjasama antara PDAM dan pihak swasta. Meskipun begitu, PDAM dan swasta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE
34 EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE Faisal piliang 1,Sri marini 2 Faisal_piliang@yahoo.co.id,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :
TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DALAM PENETAPAN KRITERIA PEMILIHAN FABRICATOR UNTUK PENGERJAAN KONSTRUKSI DAN PEMIPAAN (PIPING) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pendekatan Konsep yang diajukan dalam penelitian ini adalah konsep pengelolaan wilayah pesisir terpadu secara partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Halaman Pengesahan Dosen Penguji... iii Halaman Pernyataan Keaslian... iv Halaman Motto Dan Persembahan... v Kata Pengantar... vii
Lebih terperinciVII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA
VII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA 7.1 Kerangka Umum Analytical Network Process (ANP) Prioritas strategi pengembangan TN Karimunjawa ditetapkan berdasarkan pilihan atas variabel-variabel
Lebih terperinciTraining and Consulting
SUPER DECISIONS Analytic Network Process Metode proses pengambilan keputusan yang sederhana, tetapi cukup powerful untuk memilih alternatif, merancang skenario, alokasi sumber daya, peramalan, uji kesesuaian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pengalaman yang lalu hanya beberapa hari saja TPA Leuwigajah ditutup, sampah di Bandung Raya sudah menumpuk. Oleh karena itu sebagai solusinya Pemerintah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan
33 BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang di dukung dengan metode dengan informan, dan observasi. Data tentang karakteristik masyarakat lokal, tingkat,
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem
Lebih terperinciPEMILIHAN PEMASOK COOPER ROD MENGGUNAKAN METODE ANP (Studi Kasus : PT. Olex Cables Indonesia (OLEXINDO))
PEMILIHAN PEMASOK COOPER ROD MENGGUNAKAN METODE ANP (Studi Kasus : PT. Olex Cables Indonesia (OLEXINDO)) Triwulandari S. Dewayana 1, Ahmad Budi W. 2 Jurusan Teknik Industri, FTI - Universitas Trisakti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebaiknya dilakukan analisis prioritas terhadap alternatif-alternatif tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seringkali sebuah organisasi dihadapkan dengan suatu masalah dimana organisasi tersebut mengalami kesulitan dalam memilih suatu alternatif dari sejumlah alternatif
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Email : bilalzakwan12@yahoo.com ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan dirancang
Lebih terperinciRIWAYAT HIDUP ABSTRAK ABSTRACK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
Lebih terperinciGambar 3. Kerangka pemikiran kajian
III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Usaha pengolahan pindang ikan dipengaruhi 2 (dua) faktor penting yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi aspek produksi, manajerial,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor mulai Desember 2010 Maret 2011. 3.2 Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah sepanjang jalan Cicurug-Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Dirgantara Indonesia (Indonesian Aerospace - IAe) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri pesawat terbang, yang dimana memiliki material yang beragam dan aturan-aturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Permasalahan 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Permasalahan Tuliskan latar belakang sesuai dengan yang ada pada Format Umum Laporan. Persoalan didefinisikan lebih luas dengan kajian atau imajinasi yang relevan dengan
Lebih terperinciPEMILIHAN ALTERNATIF PENYEDIAAN BBK DI PT X DENGAN METODE ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS)-BOCR (BENEFIT, OPPORTUNITY, COST DAN RISK)
PEMILIHAN ALTERNATIF PENYEDIAAN BBK DI PT X DENGAN METODE ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS)-BOCR (BENEFIT, OPPORTUNITY, COST DAN RISK) Didien Suhardini, Adhitya Tuhagono Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi
Lebih terperinciFakultas Teknik Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman era persaingan global saat ini, perusahaan dituntut untuk melakukan peningkatan produktivias dalam rangka untuk menghasilkan output yang optimal. Output
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai metode Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai metode yang digunakan untuk memilih obat terbaik dalam penelitian ini. Disini juga dijelaskan prosedur
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciOLEH : TOMI DWICAHYO NRP :
OLEH : TOMI DWICAHYO NRP : 4301.100.036 LATAR BELAKANG Kondisi Kab. Blitar merupakan lahan yang kurang subur, hal ini disebabkan daerah tersebut merupakan daerah pegunungan berbatu. Sebagian Kab. Blitar
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Sleman, yang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Kajian Penelitian Kajian dilakukan di Kabupaten Indramayu. Dasar pemikiran dipilihnya daerah ini karena Kabupaten Indramayu merupakan daerah penghasil minyak
Lebih terperinciKuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016
1 Kuliah 11 Metode Analytical Hierarchy Process Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi METODE AHP 2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan
Lebih terperinciSesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan AHP
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Kegiatan MRP adalah strategi alternatif yang memberikan solusi untuk mencapai keunggulan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Kegiatan MRP adalah strategi alternatif yang memberikan solusi untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui pengurangan biaya operasi, serta
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Model Pemilihan Skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Investasi Air Minum Menggunakan Proses Jaringan Analitis (ANP) ini merupakan penelitian yang bersifat
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MEMBACA MENINGKATKAN MINAT BACA PADA ANAK USIA DINI DENGAN METODE ANP
METODE PEMBELAJARAN MEMBACA MENINGKATKAN MINAT BACA PADA ANAK USIA DINI DENGAN METODE ANP DWI MARLINA dhuwie.marlina@gmail.com JULIANA kallya_des@yahoo.com HALIMATUS SA DIAH gbhock300679@gmail.com Program
Lebih terperinciSISTEM KEPUTUSAN METODE BELAJAR BACA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DENGAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP)
SISTEM KEPUTUSAN METODE BELAJAR BACA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DENGAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) Dwi Marlina 1), Juliana 2), Halimatus Sa diah 3) 1), 2), 3) Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kuntum Nurseries adalah salah satu objek wisata yang bergerak di bidang agrowisata. Sebagai objek wisata yang baru berdiri, Kuntum Nurseries perlu merumuskan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sub DAS Keduang, daerah hulu DAS Bengawan Solo, dengan mengambil lokasi di sembilan Desa di Kabupaten Wonogiri yang menjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. 3.1 Tempat
Lebih terperinciMODEL ANALYTICAL NETWORK PROCESS UNTUK PEMILIHAN TEKNOLOGI DATA CENTER (STUDI KASUS PPID-DISPENDIK JATIM)
MODEL ANALYTICAL NETWORK PROCESS UNTUK PEMILIHAN TEKNOLOGI DATA CENTER (STUDI KASUS PPID-DISPENDIK JATIM) Ethanty Paramita Nugrahini 5208100052 JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT
Lebih terperinciPENERAPAN PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN ANP-TOPSIS MENGUKUR KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI GORONTALO
PENERAPAN PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN ANP-TOPSIS MENGUKUR KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI GORONTALO Moh Ramdhan Arif Kaluku 1, Nikmasari Pakaya 2 1 aliaskaluku@gmail.com, 2 nikmasaripakaya@gmail.com
Lebih terperinciK U E S I O N E R. Intensitas Pentingnya
105 Lampiran 1. Model Kuesioner AHP yang Digunakan Untuk Mencapai Tujuan Peningkatan Cakupan Sampah Perumahan Nama Responden Pendidikan SMA Sarjana Master Doktor Keterwakilan Jabatan/Pekerjaan K U E S
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 15 16
Lebih terperinciPengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )
Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) A. Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process ) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung
Lebih terperinciANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Email : yusuf@akprind.ac.id ABSTRAK Pemilihan lokasi yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian mengenai gambaran lengkap tentang hal-hal
Lebih terperinciBab II Analytic Hierarchy Process
Bab II Analytic Hierarchy Process 2.1. Pengertian Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor logika, intuisi, pengalaman,
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November
III. METODE KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel pemerintah kabupaten/kota, secara purposif yaitu Kota Bogor yang mewakili kota kecil dan Kabupaten Bogor yang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN
semantik, Vol., No., Jul-Des 016, pp. 15-4 ISSN: 50-898 (Online) 15 IMPLEMENTASI ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN Lirna Frischa Dwi Putri 1, Statiswaty,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) UNTUK PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU PADA CV TX
PENERAPAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) UNTUK PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU PADA CV TX 1) Ignatius A. Sandy, 2) Alfian, 3) Moch. Giovani A. P. Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Bersifat diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan/melukiskan
Lebih terperinciMETODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai
45 METODA PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bupati/Walikota), Provinsi (Kantor Gubernur), dan Nasional (Istana Negara). Pengibar Bendera Pusaka dengan baik (Reza, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah (Reza, 2014) Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau yang lebih sering dikenal dengan PASKIBRAKA, merupakan suatu pasukan yang bertugas dalam mengibarkan duplikat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan
Lebih terperinci3 METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian. 3.2 Jenis, Sumber dan Metode Analisis Data
13 3 METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian meliputi wilayah Kabupaten yang mencakup 10 kecamatan. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober
Lebih terperinciPenilaian Kinerja Suatu Jurusan Dengan Kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award dan Penentuan Ranking Menggunakan Analytic Network Process
Penilaian Kinerja Suatu Jurusan Dengan Kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award dan Penentuan Ranking Menggunakan Analytic Network Process Moses L. Singgih e-mail: moses@ie.its.ac.id Department
Lebih terperinciMETODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling
METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Waktu penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Mei Agustus 2008. Tempat
Lebih terperinci