KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
|
|
- Harjanti Kusuma
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 KATA PENGANTAR Buku pedoman ini disusun untuk memberikan panduan bagi penyelenggara diklat, pengajar dan peserta dalam penyelenggaraan Diklat Jalan Berkeselamatan. Buku ini memuat perangkat penyelenggaraan diklat yang terdiri atas: Latar Belakang; Kurikulum; Peserta; Tenaga Kediklatan; Penyelenggaraan Diklat; Perencanaan, Pembinaan dan Pembiayaan; Evaluasi, serta Sertifikat. Semoga buku panduan ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, dan terbuka untuk mendapatkan saran dan kritik untuk perbaikan selanjutnya. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN i
3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II BAB 1 LATAR BELAKANG... 4 BAB 2 KURIKULUM... 6 Nama Program Diklat... 7 Tujuan dan Sasaran Diklat... 7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Diklat... 7 Materi Diklat Waktu Diklat Deskripsi Singkat BAB 3 PESERTA Persyaratan Jumlah Peserta BAB 4 TENAGA KEDIKLATAN Jenis Tenaga Kediklatan Kualifikasi Pengajar Persyaratan Widyaiswara Kompetensi Widyaiswara Penugasan BAB 5 PENYELENGGARA DIKLAT Penyelenggara Diklat Alokasi JPL BAB 6 PERENCANAAN, PEMBINAAN, DAN PEMBIAYAAN Perencanaan Pembinaan PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN ii
4 Pembiayaan BAB 7 EVALUASI Evaluasi Materi Diklat Evaluasi Peserta Evaluasi Widyaiswara/Jabatan Fungsional/Pengajar Evaluasi Kinerja Penyelenggara Evaluasi Pasca Diklat BAB 8 SERTIFIKAT Sertifikat Registrasi PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN iii
5 BAB 1 LATAR BELAKANG PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 4
6 Latar Belakang Road safety atau lebih dikenal dengan istilah keselamatan jalan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan mengingat semakin banyaknya jumlah korban kecelakaan lalu lintas. Hampir sebagian besar kecelakaan lalu lintas diakibatkan oleh faktor manusia sehingga dibutuhkan langkah meningkatkan kemampuan manusia dalam berlalu lintas. Selain itu, sudah berkembangnya beberapa teknologi yang mendukung keselamatan jalan dan merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh lapisan masyarakat demi mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas serta agar tercipta manajemen lalu lintas yang baik Dalam rangka pencapaian hal tersebut di atas, maka Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Wilayah menyelenggarakan Diklat Jalan Berkeselamatan. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 5
7 BAB 2 KURIKULUM PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 6
8 Kurikulum Nama Program Diklat Jalan Berkeselamatan Tujuan dan Sasaran Diklat Setelah mengikuti diklat ini peserta diharapkan akan mampu memahami prinsipprinsip jalan berkeselamatan di Indonesia. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Diklat 1. Modul Kebijkan Jalan Berkeselamatan Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami hakekat kebijakan jalan berkeselamatan dan juga dapat memahami implementasi jalan berkeselamatan di Indonesia. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami kebijakan jalan berkeselamatan 2. Peserta mampu memahami implementasi jalan berkeselamatan 2. Modul Pengenalan Rekayasa Keselamatan Jalan Standar Kompetensi : Setelah selesai mengikuti pembelajaran modul ini diharapkan peserta mampu menjelaskan tata cara (metoda) mengurangi resiko kerugian akibat kecelakaan lalu lintas dengan melakukan rekayasa keselamatan jalan pada faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas sehingga dapat mewujudkan jalan berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami kerugian akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia serta peranan ahli teknik jalan dalam mengurangi resiko tersebut PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 7
9 2. Peserta mampu memahami faktor manusia, faktor kendaraan serta faktor jalan dengan lingkungannya sebagai penyebab kecelakaan lalu lintas 3. Peserta mampu memahami perangkat analisa pencegahan kecelakaan lalu lintas untuk menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas terkait faktor penyebab kecelakaan lalu lintas 4. Peserta mampu memahami cara (metoda/ kegiatan) mengurangi resiko kerugian dalam rekayasa keselamatan jalan 3. Modul Data Kecelakaan Lalu Lintas Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami tentang data kecelakaan lalu lintas untuk dapat digunakan dalam mengupayakan jalan yang lebih berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami tentang data kecelakaan 2. Peserta mampu memahami proses pengumpulan data kecelakaan 3. Peserta mampu memahami analisis data kecelakaan 4. Modul Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan dan Program Penanggulangannya Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu menjelaskan investigasi lokasi rawan kecelakaan dan program penanggulangannya. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami langkah-langkah investigasi lokasi rawan kecelakaan 2. Peserta mampu memahami cara-cara penanggulangan lokasi rawan kecelakaan serta menghitung biaya manfaatnya. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 8
10 5. Modul Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami cara pengelolaan lokasi pekerjaan jalan agar lebih berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami prinsip pengelolaan lokasi pekerjaan jalann agar lebih berkeselamatan 2. Peserta mampu memahami penyusunan rencana manajemen lalu lintas di pekerjaan jalan 3. Peserta mampu memahami pelaksanaan manajemen lalu lintas di pekerjaan jalan. 6. Modul Bahaya Sisi Jalan Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami dan menerapkan bahaya sisi jalan pada jalan berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami ganbaran umum bahaya sisi jalan 2. Peserta mampu memahami strategi penanganan bahaya sisi jalan 3. Peserta mampu memahami implementasi bahaya sisi jalan 7. Modul Rambu, Marka, dan Delineasi Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami tentang perambuan, marka dan delineasi di jalan agar lebih berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami prinsip perambuan, marka, dan delineasi di jalan agar lebih berkeselamatan 2. Peserta mampu memahami tentang perambuan 3. Peserta mampu memahami tentang marka PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 9
11 4. Peserta mampu memahami tentang harmonisasi rambu dan marka, serta pembuatannya 5. Peserta mampu memahmi tentang delineasi 8. Modul Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami tentang keselamatan pejalan kaki dan pesepeda di jalan agar lebih berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami prinsip keselamatan pejalan kaki dan pesepeda 2. Peserta mampu memahami kelompok pengguna jalan yang rentan 3. Peserta mampu memahami strategi keselamatan pejalan kaki 9. Modul Desain Jalan Berkeselamatan Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami dan menerapkan ketentuan teknis desain, rekayasa geometrik jalan, dan bangunan pelengkapnya, serta manajemen lalu lintas yang lebih berkeselamatan sesuai dengan permintaan lalu lintas dan lingkungan, dalam upaya memperbaiki kualitas dan kuantitas kecelakaan lalu lintas. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu mendesain geometrik jalan sesuai dengan ketentuan teknis dan persyaratan teknis yang ada 2. Peserta mampu merekayasa infrastruktur jalan yang lebih berkeselamatan 3. Peserta mampu menerapkan manajemen lalu lintas sesuai permintaan lalu lintas dan lingkungan PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 10
12 10. Modul Pengenalan Audit Keselamatan Jalan Standar Kompetensi : Setelah selesai mengikuti pembelajaran mata diklat ini diharapkan peserta mampu memahami audit keselamatan jalan serta penata laksanaan audit keselamatan jalan dalam mewujudkan jalan berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami audit keselamatan jalan, sasaran dilakukannya dan mengapa dibutuhkan audit keselamatan jalan. 2. Peserta mampu memahami tentang tujuan dan manfaat dilaksanakannya audit keselamatan jalan, ketentuan umum dan ketentuan teknis audit keselamatan jalan. 3. Peserta mampu memahami tentang pengerjaan audit keselamatan jalan sejak tahap persiapan sampai dengan laporan hasil audit. 4. Peserta mampu memahami prinsip keselamatan dalam perencanaan dan desain Jalan 11. Modul Pemantauan dan Evaluasi Jalan Berkeselamatan Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami pemantauan dan evaluasi untuk dapat digunakan dalam mengupayakan jalan yang lebih berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami tentang pengenalan observasi 2. Peserta mampu memahami metode kajian observasi. 3. Peserta mampu memahami penerapan aplikasi pemantauan dan evaluasi jalan berkeselamatan Materi Diklat Materi dalam DIklat Jalan Berkeselamatan ini, antara lain: 1. Kebijakan Jalan Berkeselamatan 2. Pengantar Rekayasa Keselamatan Jalan 3. Data Kecelakaan Lalu Lintas 4. Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan dan Program Penanggulangannya PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 11
13 5. Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan 6. Bahaya Sisi Jalan 7. Rambu, Marka, dan Delineasi 8. Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda 9. Desain Jalan Berkeselamatan 10. Pengenalan Audit Keselamatan Jalan 11. Pemantauan dan Monitoring Jalan Berkeselamatan Waktu Diklat 62 JP (Jam menit Deskripsi Singkat Pelatihan ini akan memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam memahami prinsip-prinsip jalan berkeselamatan. Diklat Jalan Berkeselamatan memberikan pemahaman peserta akan jalan berkeselamatan dengan materi-materi berikut: Kebijakan Jalan Berkeselamata; Pengenalan Rekayasa Keselamatan Jalan; Data Kecelakaan Lalu Lintas; Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan dan Program Penanggulangannya; Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan; Bahaya SIsi Jalan; Rambu, Marka, dan Delineasi; Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda; Desain Jalan Berkeselamatan; Pengenalan Audit Keselamatan Jalan; Pemantauan dan Monitoring Jalan Berkeselamatan. Diklat Jalan Berkeselamatan juga dilengkapi dengan kunjungan lapangan, sehingga peserta dapat menerapkan materi/teori di yang diberikan pengajar di kelas. Diklat dilakukan dengan menggunakan metoda pelatihan orang dewasa (andragogi) yang meliputi ceramah, tanya jawab, pemaparan dan diskusi. Pada penyelenggaraan diklat ini juga dilakukan evaluasi terhadap peserta gunanya untuk melihat ketercapaian peserta dengan tujuan diklat Jalan Berkeselamatan. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 12
14 BAB 3 PESERTA PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 13
15 Peserta Persyaratan Kualifikasi peserta Diklat Jalan Berkeselamatan ini antara lain: 1. Sikap, perilaku, dan potensi yang meliputi : a. Moral yang baik; b. Dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi; c. Kemampuan menjaga reputasi diri dan instansinya; d. Jasmani dan rohani yang sehat; e. Motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi; f. Prestasi yang baik dalam melaksanakan tugas. 2. Pendidikan Minimal : a. Pimpinan Unit Kerja & Staf Senior, SKPD dsb. b. Minimal S 1 3. Bekerja dibidang jalan 4. Jabatan Fungsional Ahli tingkat pertama dan muda Jumlah Peserta Jumlah peserta Diklat Jalan Berkeselamatan minimal 20 orang dan maksimal 30 orang peserta untuk tiap kelas/angkatan. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 14
16 BAB 4 TENAGA KEDIKLATAN PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 15
17 Tenaga Kediklatan Jenis Tenaga Kediklatan Tenaga kediklatan pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR dapat berasal dari: 1. Widyaiswara 2. Jabatan Fungsional 3. Instruktur 4. Fasilitator Kualifikasi Pengajar Persyaratan tenaga kediklatan pada Diklat Jalan Berkeselamatan meliputi: 1. Pejabat struktural di lingkungan Direktorat Jendral Bina Marga 2. Widyaiswara di lingkungan Kementerian PUPR 3. Pejabat fungsional di lingkungan Kementerian PUPR 4. Praktisi Bidang Jalan 5. Narasumber terkait lainnya. Persyaratan Widyaiswara Persyaratan untuk menjadi tenaga widyaiswara adalah sebagai Berikut: 1. Serendah-rendahnya widyaiswara muda 2. Mempunyai sertifikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya 3. Berpengalaman dalam bidang jalan Kompetensi Widyaiswara 1. Menguasai Standar Kompetensi Jabatan (SJK) dan Kurikulum Diklat Berbasis Kompetensi (KDBK) yang relevan 2. Menguasai teknis substansi yang diajarkan, mempunyai pengalaman kerja dibidang teknis substansi cukup memadai dibuktikan dengan CV dan atau sertifikat bidang terkait 3. Bisa berinovasi dan berimprovisasi dengan metodologi yang tepat PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 16
18 Penugasan Pengajar yang bertugas dalam program Diklat Jalan Berkeselamatan yang diselenggarakan oleh lembaga diklat pemerintah yang terakreditasi harus mendapat surat tugas mengajar dari pejabat yang berwenang (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah). PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 17
19 BAB 5 PENYELENGGARA DIKLAT PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 18
20 Penyelenggara Diklat Penyelenggara Diklat Penyelenggara dari Diklat Jalan Berkeselamatan ini adalah balai diklat wilayah BPSDM Kementerian PUPR. Alokasi JPL Untuk mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan, maka materi pelatihan akan diberikan sebanyak 63 jam pelajaran (JPL) untuk setiap kelompok peserta. Rincian alokasi JPL untuk setiap materi tersebut adalah sebagai berikut: No Mata Pelajaran Waktu 1. Kebijakan Jalan Berkeselamatan 3 JP 2. Pengenalan Rekayasa Keselamatan Jalan 5 JP 3. Data Kecelakan Lalu Lintas 3 JP 4. Investigasi Lokasi Rawan Keclakaan dan Program Penanggulangannya 4 JP 5. Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan 5 JP 6. Bahaya SIsi Jalan 5 JP 7. Rambu, Marka, dan Delineasi 5 JP 8. Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda 3 JP 9. Desain Jalan Berkeselamatan 5 JP 10. Pengenalan Audit Keselamatan Jalan 4 JP 11. Pemantauan dan Monitoring Jalan Berkeselamatan 2 JP 12. Persiapan Kunjungan Lapangan 2 JP 13. Kunjungan Lapangan 8 JP 14. Seminar 8 JP TOTAL 62 JP PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 19
21 BAB 6 PERENCANAAN, PEMBINAAN, DAN PEMBIAYAAN PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 20
22 Perencanaa, Pembinaan, dan Pembiayaan Perencanaan Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan program, pengelola program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan, maka perlu merencanakan kebutuhan : a. Widyaiswara/pengajar yang diperlukan untuk melaksanakan program dengan kompetensi dan jumlah yang sesuai dengan struktur kurikulum ; b. Sarana dan prasarana yang diperlukan selama diklat; c. Jumlah calon peserta agar tidak kurang dari 20 orang/kelas dan tidak lebih dari 30 orang/kelas. d. Jumlah tenaga kediklatan lainnya yang mempunyai kompetensi untuk mengelola program Pembinaan Pembinaan terhadap pelaksanaan program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan secara fungsional menjadi tanggung jawab Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah melalui standarisasi, akreditasi, dan sertifikasi serta evaluasi kinerja unit penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Diklat. Pembiayaan 1. Pembiayaan program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan dibebankan pada anggaran unit kerja yang mengusulkan atau Unit Diklat masing-masing, dalam hal ini adalah Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah yang menyelenggarakan. 2. Indeks biaya program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan ditetapkan oleh instansi yang berwenang yaitu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kementerian PUPR. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 21
23 BAB 7 EVALUASI PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 22
24 Evaluasi Evaluasi terhadap pelaksanaan Diklat Jalan Berkeselamatan dilakukan melalui penilaian terhadap materi, peserta, widyaiswara/pengajar, manajemen pelaksanaan diklat, dan evaluasi pasca diklat. Evaluasi Materi Diklat Dalam program diklat, materi memiliki peranan penting bagi peserta diklat, yaitu untuk membantu peserta mengetahui, memahami, dan pengaplikasikan substansi diklat yang menjadi tujuan pembelajaran sehingga evaluasi materi diklat dilakukan oleh para peserta diklat. Agar tujuan pembelajaran tercapai, maka materi harus selalu up to date dan sesuai kebutuhan, sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap setiap materi yang disampaikan dalam suatu diklat untuk memperoleh masukan dalam penyempurnaan materi. Evaluasi materi perlu mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Keterkaitan materi yang diajarkan dengan tugas dan jabatan peserta diklat 2. Tingkat manfaat materi yang diajarkan 3. Kualitas bahan ajar 4. Tingkat kesulitan materi yang diajarkan 5. Waktu penyajian materi bahan ajar 6. Media pendukung dalam pengajaran. Penilaian terhadap materi pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan, terhadap materi Pelatihan/modul pelatihan. Hasil penilaian diolah oleh penyelenggara dan disampaikan ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas Kurikulum Pelatihan yang akan datang. Evaluasi Peserta 1. Evaluasi Peserta Penilaian terhadap peserta meliputi 2 (dua) aspek yaitu : PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 23
25 a. Aspek sikap dan perilaku dengan bobot 30%; menjadi tanggung jawab Pejabat Balai Diklat yang menyelenggarakan b. Aspek akademis/penguasaan materi dengan bobot 70%. Nilai terendah adalah 0 (nol) sedangkan nilai tetinggi adalah 100 (seratus) a. Aspek Sikap dan Perilaku Unsur yang dinilai mengenai aspek sikap perilaku serta bobotnya adalah sebagai berikut : (1) Disiplin...10% (2) Kerjasama.10% (3) Prakarsa.10% Jumlah 30% Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur aspek sikap dan perilaku kepemimpinan adalah sebagai berikut : (1) Disiplin Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara. Indikator disiplin adalah : a) Kerapihan ; b) Ketepatan hadir dalam setiap kegiatan Pelatihan; c) Kesungguhan mengikuti setiap kegiatan; d) Kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas. (2) Kerjasama Kerjasama adalah kemampuan untuk berkoordinasi dalam menyelesaikan tugas secara tim, serta mampu meyakinkan dan mempertemukan gagasan. Indikator kerjasama adalah : a) Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama; b) Membina keutuhan dan kekompakan kelompok; c) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok; d) Mau menerima pendapat orang lain. (3) Prakarsa PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 24
26 Prakarsa adalah kemampuan untuk mengajukan gagasan yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan yang lebih luas. a) Membantu membuat iklim Pelatihan yang mengarahkan; b) Mampu membuat saran demi kelancaran Pelatihan; c) Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan; d) Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan lingkungan. Penilaian Penilaian terhadap sikap dan perilaku peserta dilakukan berdasarkan pengamatan yang cermat oleh widyaiswara, jabatan fungsional, instruktur, fasilitator, penyelenggara, pembimbing, pendamping, pengamat dan lain-lain pihak yang secara fungsional bertanggungjawab dalam proses belajar mengajar selama Pelatihan berlangsung baik kegiatan di dalam maupun di luar kelas, meliputi: 1) Kegiatan belajar di kelas; 2) Kegiatan harian di asrama;diskusi, penyusunan kertas kerja/ tugas-tugas, dan seminar. b. Aspek Akademis/Penugasan Materi Unsur yang dinilai mengenai aspek penguasaan materi dan bobotnya adalah sebagai berikut: 1) Hasil ujian akhir = 40%; 2) Kertas Kerja Kelompok (KKK) = 20%; 3) Seminar = 10% Jumlah = 70%. Nilai aspek akademis/ penguasaan materi merupakan penjumlahan nilai bobot hasil ujian akhir, kertas kerja perorangan (KKK), dan nilai seminar (presentasi) dengan ketentuan : Ujian akhir Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek kemampuan kognitif dan bersifat komprehensif, dilakukan setelah seluruh mata pelatihan dalam kurikulum Pelatihan diberikan. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 25
27 2. Evaluasi Akhir Penyiapan soal ujian akhir, penyelenggaraan ujian, koreksi, dan penilaiannya dilakukan oleh Tim Penilai, didalamnya ada widyaiswara. Penilaian terhadap kualitas dan penguasaan materi KKK. KKK adalah karya tulis yang ditulis oleh setiap kelompok berupa kertas ilmiah sesuai tugas yang akan diembannya. Nilai KKK diberikan oleh widyaiswara dan atau pembimbing pada saat pendalaman dan penyajian dalam seminar yang meliputi indikator sebagai berikut: (1) Identifikasi masalah; (2) Analisis masalah; (3) Sistimatika penulisan. Penilaian terhadap seminar (presentasi) yang meliputi indikator sebagai berikut: (1) Efektifitas teknik presentasi; (2) Penguasaan materi a. Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi kelulusan peserta, oleh suatu Tim Evaluasi terdiri dari: 1) Kepala Lembaga Pelatihan 2) Penanggung jawab harian program Pelatihan yang berjalan; 3) Beberapa widyaiswara, penjabat fungsional, instansi pengguna sesuai bidang substansinya; 4) Penanggung jawab evaluasi program Pelatihan. Kepala lembaga pelatihan bertindak selaku ketua tim evaluasi akhir. b. Evaluasi akhir dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi terhadap aspek sikap dan perilaku serta aspek akademis/ penguasaan materi. c. Nilai sikap dan perilaku serta nilai akademis/ penguasaan materi direkapitulasi dengan pembobotan masing-masing sehingga menghasilkan nilai akhir. 3. Kualifikasi kelulusan Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut: PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 26
28 a. Sangat memuaskan (skor : 92,5 100); b. Memuaskan (skor : 85,0 92,4); c. Baik sekali (skor : 77,5 84,9); d. Baik (skor : 70,0 77,4); e. Tidak lulus (skor : di bawah 70,0). Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70 dinyatakan tidak lulus. Ketidakhadiran peserta melebihi 5% dari keseluruhan jumlah jampel (dari sejak pembukaan sampai dengan penutupan) dinyatakan gugur. Evaluasi Widyaiswara/Jabatan Fungsional/Pengajar Penilaian terhadap Widyaiswara/pengajar (fasilitator/narasumber) dilakukan oleh peserta dan penyelenggara diklat. Evaluasi terhadap Widyaiswara dilakukan dengan maksud untuk melihat kompetensi masing-masing pengajar dalam memberikan atau menyampaikan materi kepada peserta selama diklat berlangsung. Hasil evaluasi diolah dan disampaikan oleh penyelenggara kepada setiap pengajar yang bersangkutan sebagai masukan untuk peningkatan kualitas masing-masing pada masa yang akan datang. Evaluasi terhadap Widyaiswara/pengajar dilakukan pada setiap mata diklat dalam suatu diklat kecuali mata ajar kulap dan seminar Berikut adalah unsur-unsur evaluasi menurut Keputusan Kepala BPSDM Kementerian PUPR No. 25/KPTS/Km/2015 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan BPSDM Kementerian PUPR. Aspek yang dinilai dari widyaiswara adalah sebagai berikut : 1. Pencapaian tujuan instruksional 2. Sistematika penyajian 3. Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program Pelatihan 4. Ketepatan waktu dan kehadiran 5. Penguasaan metode dan sarana Pelatihan 6. Sikap dan perilaku 7. Cara menjawab pertanyaan dari peserta 8. Penguasaan bahasa 9. Pemberian motivasi kepada peserta 10. Penguasaan materi PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 27
29 11. Kerapihan berpakaian Evaluasi Kinerja Penyelenggara Penilaian terhadap kinerja penyelenggara dilakukan oleh widyaiswara/pengajar dan peserta. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara sebagai bahan masukan dengan tujuan untuk mengetahui kelancaran penyelenggaraan diklat serta kepuasan peserta diklat, agar dapat memberikan implikasi perbaikan terhadap kelancaran penyelenggaraan diklat. Aspek yang dinilai terhadap kinerja penyelenggara adalah: 1. Efektivitas penyelenggara; 2. Kesiapan dan ketersediaan sarana Pelatihan; 3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana; 4. Kebersihan kelas, asrama, kafetaria, toilet; 5. Ketersediaan dan kelengkapan bahan Pelatihan; 6. Ketersediaan fasilitas olah raga, kesehatan dan ibadah; 7. Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara; 8. Administrasi Pelatihan yang meliputi: a. Sejauhmana penatausahaan Pelatihan telah dilaksanakan dengan baik b. Tersusunnya seluruh dokumen dan bahan-bahan Pelatihan dalam satu file. Evaluasi Pasca Diklat Setelah penyelenggaraan Diklat berakhir, Balai Diklat Wilayah PUPR yang menyelenggarakan Diklat Jalan Berkeselamatan melakukan evaluasi pasca diklat dengan mengusulkan pelatihan yang dievaluasi kepada Pusdiklat. Pusdiklat membentuk Tim Evaluasi Pasca Diklat, menyusun jadwal evaluasi, dan mempersiapkan pelaksanaan evaluasi. Persiapan tersebut antara lain persiapan check list evaluasi yang diisi anggota tim evaluasi, mengkaji check list yang telah disusun, persiapan rencana pelaksanaan evaluasi bersama objek evaluasi, serta menuangkan rencana evaluasi dalam status pelaksanaan evaluasi sebagai sarana monitoring bagi pelaksanaan evaluasi. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 28
30 BAB 8 SERTIFIKAT PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 29
31 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan dan Registrasi Sertifikat 1. Sertifikat diberikan kepada peserta Diklat yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan dinyatakan lulus. 2. Jenis, bentuk, serta ukuran sertifikat ditetapkan oleh Kepala BPSDM melalui Keputusan BPSDM Kementerian PUPR No. 25/KPTS/Km/2015 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan BPSDM Kementerian PUPR. 3. Sertifikat ditandatangani oleh Kepala Balai Diklat Wilayah PUPR bersama Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. 4. Setiap peserta Diklat yang dinyatakan lulus diberikan/ditulis predikat kelulusannya pada lembar sertifikat. Kategori nilai : Registrasi a. Nilai <70 : tidak lulus b. Nilai 70 77,4 : baik c. Nilai 77,5 84,9 : baik sekali d. Nilai 85 92,4 : memuaskan e. Nilai > 92,5 100 : sangat memuaskan Setiap sertifikat peserta Diklat Jalan Berkeselamatan harus memperoleh Kode Registrasi dari Sistem Informasi Diklat Aparatur Lembaga Administrasi Negara (SIDA LAN RI) dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Prosedur untuk memperoleh kode registrasi adalah sebagai berikut: 1. Balai Diklat Wilayah PUPR menyampaikan permohonan kode registrasi kepada SIDA LAN RI dengan melampirkan data peserta diklat dan mengajukan surat permohonan penomoran sertifikat diklat. Data soft file PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 30
32 program diklat (nama diklat dan rincian JP tiap mata diklat) beserta data peserta diklat di-input ke dalam SIDA LAN secara online. 2. Untuk peserta Diklat non PNS, pengajuan nomor sertifikat dilakukan ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. 3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah melakukan verifikasi terhadap data peserta yang diajukan 4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah menerbitkan Kode Registrasi. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 31
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN
Lebih terperinci2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
2013, No.415 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENYELENGGARAAN DIKLAT (TRAINING OFFICER COURSE / TOC) KEPALA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
2013, No.416 4 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAANPENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENGELOLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Lebih terperinciMODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III
MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III Drs. M. Jani Ladi Drs. Emma Rahmawiati, M.Si Drs. Wahyu Hadi KSH, MM Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2006 Hak Cipta Pada : Lembaga
Lebih terperinci2012, No.1251 BAB I PENDAHULUAN
5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN LANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Umum Pembinaan SDM Sandi perlu dilakukan
Lebih terperinci2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
No.1648, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jabatan Fungsional. Pranata Hubungan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 08 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 08 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI
Lebih terperinciKEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) JABATAN FUNGSIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
5 2013, No.414 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI
Lebih terperinciPanduan Diklat Inspektur Tambang Pertama BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pengelolaan mineral dan batubara yang memenuhi prinsip eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi, perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan
Lebih terperinciPEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Indonesia Nomor 3890);
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) PENGAWAS PEKERJAAN INTERIOR
KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) PENGAWAS PEKERJAAN INTERIOR A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pelatihan Berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan karena adanya Kesenjangan Kompetensi (Competency
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENGELOLA DIKLAT (MANAGEMENT OF TRAINING/MOT) LEMBAGA ADMINISTRASI
Lebih terperinciBADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SlPlL
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SlPlL PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 27 TAHUN 2011 TANGGAL
Lebih terperinciLEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG
LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum 2. Maksud dan Tujuan 3. Ruang Lingkup 4. Pengertian BAB II LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN BAB III
Lebih terperinci- 1 - BAB I PENDAHULUAN
1 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6A TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN ARSIPARIS TINGKAT TERAMPIL KE ARSIPARIS TINGKAT AHLI
Lebih terperinciARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, email: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA
Lebih terperinciKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 4 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENYELENGGARA DIKLAT (TRAINING OFFICER COURSE / TOC) KEPALA
Lebih terperinciKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENGELOLA DIKLAT (MANAGEMENT OF TRAINING / MOT) KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1646, 2013 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pengujian Mutu Barang. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/M-DAG/PER/12/2013
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.
No.34, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN
Lebih terperinci: Daftar simak Persiapan Diklat Prajabatan Ket Penanggung
Formulir 1 : Daftar simak Persiapan Prajabatan No. Kegiatan Jangka Waktu Penanggung Jawab Selesai Ket Belum I II PERSIAPAN a. Seleksi Administratif Calon peserta; b. Pengajuan Rencana Penyelenggaraan ke
Lebih terperinci2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1182, 2014 LAN. Pendidikan. Pelatihan. Prajabatan. Calon PNS. Golongan I. Golongan II. Golongan III. Tenaga Honorer. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinci2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12
No.2067, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. TRAINING OF FACILITATOR. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PELATIHAN PENERAPAN
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN
PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN Oleh : Harmini Sudjiman Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan Abstrak Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.950, 2011 SEKRETARIS NEGARA. Diklat Fungsional. Penerjemah. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 09 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1955, 2015 BKN. Diklat. Assessor SDM Aparatur. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.448, 2012 KEMENTERIAN AGAMA. Penyelenggaraan. Pendidikan. Pelatihan. Teknis. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PENJENJANGAN PRANATA KOMPUTER
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL PENJENJANGAN PRANATA KOMPUTER Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia 2004 0 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 292 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciLembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kp. Dadapan RT.06/RW.07, Desa Jatikuwung, Kec. Gondangrejo Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah Indonesia Telp. +62 0271 8502888; +62 0271 8502999;
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1247, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Lembaga Diklat. Prajabatan. Kepemimpinan. Penyelenggara. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR
Lebih terperinci2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan
No.1114, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Akreditasi. Lembaga Diklat Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI
Lebih terperinci2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.909, 2016 KEMENKUMHAM. Sertifikasi. Diklat Calon Perancang. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA MANAJER PELAKSANA KONSTRUKSI SISTEM PRODUKSI AIR MINUM
KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA MANAJER PELAKSANA KONSTRUKSI SISTEM PRODUKSI AIR MINUM A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pelatihan berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinci2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
2013, No.361 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KHUSUS REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017
PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. NAMA DIKLAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CALON PEGAWAI
Lebih terperinciKPBK (Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi) PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI
KPBK (Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi) PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI SKKNI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KATA PENGANTAR Landasan hukum pengembangan pelatihan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisa sistem merupakan sebuah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS AGRIBISNIS JAMUR BAB I PENDAHULUAN
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS AGRIBISNIS JAMUR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hortikultura memegang peran penting dan strategis karena perannya sebagai komponen utama pada Pola Pangan
Lebih terperinciKPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Konstruksi Khusus. Kode Jabatan Kerja : F Kode Pelatihan :
KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS ) Judul Pelatihan : Pelaksana Pekerjaan Iluminasi Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Konstruksi Khusus Klasifikasi Pekerjaan : Pelaksana/III Kualifikasi : Tenaga Terampil
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi selain menuntut adanya perubahan kelembagaan dan ketatalaksanaan, juga mengharuskan terwujudnya
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba
No.169, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. Diklat Jabatan Fungsional. RESCUER. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 1 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
No.1486, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Lembaga Diklat Terakreditasi. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI LEMBAGA PENYELENGGARA
Lebih terperinciLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN REVOLUSI MENTAL UNTUK PELAYANAN PUBLIK DENGAN
Lebih terperinciBADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DRAFT PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 800 / 12322 / 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL A. Latar Belakang Reformasi Birokrasi selain menuntut adanya perubahan kelembagaan dan ketatalaksanaan, juga mengharuskan
Lebih terperinciV. IMPLIKASI MANAJERIAL
V. IMPLIKASI MANAJERIAL Berdasarkan hasil penelitian hubungan penilaian kinerja dengan motivasi kerja widyaiswara pada Pusat Diklat Kehutanan, kementerian Kehutanan Bogor memiliki hubungan yang positif
Lebih terperinciKPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)
KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI (ZONING REGULATOR) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Penataan Ruang Sub Bidang Pekerjaan : Pengendalian Pemanfaatan
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA MANAJER KONTRAKTOR KECIL DAN MENENGAH
KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA MANAJER KONTRAKTOR KECIL DAN MENENGAH A. Pendahuluan a. Latar Belakang Pelatihan Berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan karena adanya
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1504, 2014 BPKP. Pendidikan dan Pelatihan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011. T e n t a n g
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011
Lebih terperinciBADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SlPlL
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SlPlL PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 30 TAHUN 2011 TANGGAL :
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN TEKNIS BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DI BIDANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012
i Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012 LPPKS INDONESIA 2013 ii Pelaksanaan In-Service Learning 1 Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA AHLI MUDA PERENCANA IRIGASI
KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA AHLI MUDA PERENCANA IRIGASI A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pelatihan berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan karena adanya Kesenjangan
Lebih terperinciPENGESAHAN. Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Kasi Penyelenggaraan Diklat. Wakil Manajemen Mutu DAFTAR DISTRIBUSI. Jabatan
Halaman 1 dari 14 PENGESAHAN Dibuat Oleh Euis Ratnasari, ST., MSE Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Kasi Penyelenggaraan Diklat Diperiksa Oleh Amar, S.Pd., M.Pd Wakil Manajemen Mutu Disahkan Oleh Drs.
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA AHLI MUDA PERENCANA BETON PRACETAK UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA AHLI MUDA PERENCANA BETON PRACETAK UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pelatihan berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan
Lebih terperinciKPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)
KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DETEKSI KEBOCORAN DAN COMMISSIONING JARINGAN PERPIPAAN SPAM Kode Jabatan Kerja :... Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN ` PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN TEKNIS BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-03.PP.01.02 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BIMBINGAN TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN
Lebih terperinciLEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2010
LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 10 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI DAN SERTIFIKASI DIKLAT SANDI DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG
LEMBAGA ADMINISTRSI NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
No.968, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Metode E-Learning. DIKLAT. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Lebih terperinci2018, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemb
No.60, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Diklat SDM Bidang Pengujian Mutu Barang. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN
- 1 - LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 10 TAHUN 016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI DAN PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI PEDOMAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciLembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari, Surakarta 57147 Jawa Tengah Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com ii KATA PENGANTAR Peraturan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 i Pelaksanaan
Lebih terperinciModul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes MODUL MATERI INTI. 6 AKREDITASI INSTITUSI DAN PROGRAM KESEHATAN
MODUL MATERI INTI. 6 AKREDITASI INSTITUSI DAN PROGRAM KESEHATAN I. DESKRIPSI SINGKAT Seorang Administrator Kesehatan (Adminkes), tugas pokoknya adalah melaksanakan analisis kebijakan di bidang administrasi
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN 2011
Lebih terperinciMATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 INDIKATOR
MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA I PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA LAN SASARAN Meningkatnya
Lebih terperincia. bahwa penyelenggaraan kearsipan nasional khususnya pembentukan Tim Penilai Arsiparis perlu di lakukan oleh tenagatenaga
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 08.B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TIM PENILAI ARSIPARIS KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Menimbang
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) AHLI REKAYASA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) AHLI REKAYASA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG A. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pelatihan Berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan karena adanya Kesenjangan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian
Lebih terperinciBADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS MUTASI KEPEGAWAIAN PEGAWAI NEGERI SlPlL PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 28 TAHUN 2011 TANGGAL : 2 AGUSTUS
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELAKSANA PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DI BIDANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan global dan bukan semata-mata
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Keselamatan Jalan Keselamatan Jalan merupakan isu yang cenderung mengemuka dari tahun ke tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan global dan bukan semata-mata masalah transportasi
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III LEMBAGA
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu
PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu unsur penyelenggara pemerintah dan pembangunan, sebagai
Lebih terperinciKURIKULUM DIKLATPIM I KEPLAN NO. 542/XIII/10/6/2001
1 KURIKULUM DIKLATPIM I KEPLAN NO. 542/XIII/10/6/2001 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur negara mempunyai peranan yang menentukan
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Kompetensi. Kelembagaan. Audit Lingkungan Hidup. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
No.395, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Kompetensi. Kelembagaan. Audit Lingkungan Hidup. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciBADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS KOMPENSASI PEGAWAI NEGERI SlPlL
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS KOMPENSASI PEGAWAI NEGERI SlPlL PERATURANKEPALABADANKEPEGAWAIANNEGARA NOMOR : 29 TAHUN 2011 TANGGAL : 2 AGUSTUS 2011 BADAN
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan penyusunan Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1248, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Lembaga Diklat. Penyelnggara. Fungsional. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 17 TAHUN 2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA 2011 PERATURAN KEPALA
Lebih terperinciBUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH
SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR POLA SATU PINTU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016
PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sertifikasi organik adalah rangkaian kegiatan penerbitan
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR SIPIL NEGARA POLA SATU PINTU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciMANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PNS Dr. Bayu Hikmat Purwana, M.Pd PUSAT PENGEMBANGAN PROGRAM DAN PEMBINAAN DIKLAT LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI RUANG
Lebih terperinci