PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT"

Transkripsi

1 PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI I KACANGAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI Linda Putri Purwanti ( ) Prodi PGSD FKIP UNSIRI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar berbicara dan meningkatkan keterampilan berbicara melalui model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri I Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian siswa kelas II berjumlah 30 siswa. Data dan sumber data berupa informasi tentang proses pembelajaran Bahasa Indonesia tentang berbicara dengan model Cooperative Script, keaktifan siswa dalam pembelajaran dan kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran (termasuk penggunaan strategi pembelajaran) di kelas, bersumber dari peristiwa, informan dan dokumen. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kajian dokumentasi, dan tes. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Triangulasi metode memanfaatkan metode yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Dalam penelitian, data yang dikumpulkan dengan metode tes dikroscekkan dengan dokumentasi guru. Teknik analisis data menggunakan deskriptif komparatif dan analisis kritis. Indikator kinerja nilai tes berbicara siswa sudah lebih atau sama dengan nilai 75 sebesar 80% dari jumlah siswa. Hasil penelitian menunjukkan dengan menerapakan model kooperatif tipe Cooperative Script dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Keterampilan berbicara siswa meningkat dari prasiklus hingga siklus II. Kegiatan prasiklus nilai rata-rata siswa adalah 71 dengan presentase sebanyak 43,3% atau sebanyak 13 dari 30 siswa yang telah tuntas. Pada siklus I rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 70 dengan presentase 70% atau sebanyak 21 dari 30 siswa yang telah tuntas setelah mendapatkan tindakan. Setelah diadakan analisis dan refleksi, peneliti dan guru melanjutkan tindakan siklus II dan terbukti mampu meningkatkan hasil yang sangat signifikan, yaitu rata-rata siswa sebesar 85. Hasil ketuntasannya pun meningkat dari prasiklus maupun siklus I yang dilakukan sebelumnya, yaitu menjadi 83,3% atau sebanyak 25 dari 30 siswa telah mencapai batas kriteria ketuntasan minimal yaitu 75 Kata kunci : Motivasi, Keterampilan Berbicara, Model Pembelajaran Cooperative Script.

2 PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang dapat dilihat dari penguasaan empat keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca dan menulis. Setiap keterampilan tersebut erat pula berhubungan dengan proses-proses berpikir yang mendasari keterampilan seseorang dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Keterampilan berbicara berhubungan erat dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh oleh sang anak melalui kegiatan menyimak dan membaca. Keterampilan berbicara dalam pendidikan dasar, sangatlah penting untuk diajarkan karena berbicara merupakan inti dari pembelajaran bahasa. Sebagian besar aktivitas siswa menggunakan bahasa lisan sebagai media komunikasi yang efektif di sekolah dasar. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar mendapatka alokasi waktu yang cukup, sehingga dalam pembelajaran tersebut diberikan pengetahuan dan keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Pembelajaran dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berbahasa yang diperlukan untuk menyerap berbagai nilai serta pengetahuannya yang menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa belum secara baik, untuk itu perlu ditingkatkan (Suwarti Ningsih, 2014). Berdasarkan kunjungan peneliti pada tanggal 2 Februari 2016, diperoleh informasi dari guru kelas II SD Negeri 1 Kacangan Kecamatan Andong Boyolali, bahwa keterampilan berbicara siswa mayoritas masih rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai keterampilan berbicara pada semester 1 yang menunjukkan rata-rata kelas hanya 71 masih di bawah KKM (75). Keadaan seperti ini merupakan landasan masalah yang dapat dijadikan latar belakang upaya peningkatan keterampilan berbicara pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri I Kacangan Kecamatan Andong. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas II diperoleh informasi bahwa selama ini guru kesulitan untuk menemukan teknik atau metode yang tepat untuk mengajarkan materi berbicara dengan baik, sehingga proses pembelajaran kurang optimal. Salah satu upaya yang dapat diusahakan oleh guru dan peneliti agar dapat meningkatkan pembelajaran berbicara adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script. Penerapan model Cooperative Script diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran berbicara. Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan Rifqa Annisa Oktaviyana (2014), hasil penelitian menunjukkan bahwa

3 penerapan model kooperatif tipe Cooperative Script dengan media gambar dengan langkah yang tepat dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN Tanuharjo tahun ajaran 2014/2015. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Yuni Susanti (2013). Hasil penelitianya menunjukkan bahwa penerapan metode Cooperative Script dapat meningkatkan motivasi belajar dan pencapaian ketuntasan belajar siswa pada kompetensi memberikan layanan secara prima kepada pelanggan. Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut guna meningkatkan keterampilan berbicara dengan menerapkan model kooperatif tipe Cooperative Script pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri I Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Meningkatkan motivasi belajar berbicara dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri I Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2015/ Meningkatkan keterampilan berbicara melalui model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri I Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2015/2016. METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri I Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali, selama kurang lebih 3 bulan yaitu dari bulan Maret sampai Mei Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah guru kelas II dan siswa kelas II SD Negeri 1 Kacangan Andong Boyolali tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 siswa. Prosedur Penelitian Prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan strategi model siklus. Konsep inti penelitian tindakan kelas yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin yang dikutip Sarwiji Suwandi (2009:27-28), bahwa dalam satu siklus terdiri empat langkah, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Data dan Sumber Data Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: 1. Peristiwa, yaitu kegiatan pembelajaran berbicara yang dilaksanakan di kelas II, dengan guru kelas II dan siswa kelas II SD 2

4 Negeri I Kacangan, Andong tahun pelajaran 2015/ Informan, yaitu guru kelas II dan siswa kelas II SD Negeri I Kacangan, Andong tahun pelajaran 2015/ Dokumen/arsip, silabus kelas II semester II, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian tindakan kelas ini, meliputi: observasi, wawancara, kajian dokumen, dan tes. 1. Observasi Menurut Suyadi (2012:24) observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi ini digunakan untuk mengamati perkembangan pembelajaran berbicara yang dilakukan siswa dan guru sejak sebelum pelaksanaan tindakan, pada saat pelaksanaan tindakan, sampai akhir tindakan. 2. Kajian Dokumentasi Menurut Sugiyono (2008:240), dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran Bahasa Indonesia tentang berbicara yang dilaksanakan guru, dan keterampilan berbicara siswa kelas II SD Negeri I Kacangan. Dokumen yang diteliti meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. 3. Tes Dalam penelitian ini, guru melaksanakan dua kali tes, yakni pre-tes dilakukan dengan cara memberikan tugas mendeskripsikan tumbuhan atau hewan di sekitar sesuai dengan ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan awal siswa dalam berbicara, serta post-tes untuk mengetahui keterampilan siswa setelah mengikuti pembelajaran berbicara dengan model Cooperative Script. Keabsahan Data Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi metode. Triangulasi metode memanfaatkan metode yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Dalam penelitian, data yang dikumpulkan dengan metode tes dikroscekkan dengan dokumentasi guru yang berupa hasil keterampilan berbicara siswa kelas II. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan diskriptif komparatif dan analisis kritis. Analisis komparatif, untuk membandingkan nilai tes berbicara kondisi awal, nilai tes berbicara setelah siklus I dan nilai tes berbicara setelah siklus II, 3

5 kemudian direfleksi. Sedangkan analisis kritis digunakan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran berbicara dengan model Cooperative Script (Sarwiji Suwandi, 2009:61). Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Sarwiji Suwandi, 2009:61). Indikator kinerja penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatnya keterampilan berbicara siswa. Aspek yang diamati, antara lain: lafal kata, intonasi kalimat, kosakata, tata bahasa, kefasihan bicara, dan pemahaman. Apabila nilai tes berbicara siswa sudah lebih atau sama dengan nilai 75 sebesar 80% dari jumlah siswa maka sudah dianggap tercapai. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Awal Motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan berbicara pada kondisi awal atau sebelum menggunakan model kooperatif tipe Cooperative Script, dari 30 siswa menunjukkan siswa yang motivasinya rendah sebanyak 12 siswa (40%), siswa yang motivasinya sedang sebanyak 16 siswa (53%), dan hanya 2 siswa (6,7%) saja yang motivasi belajarnya tergolong tinggi. Pretes berbicara dengan menceritakan kembali cerita anak yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri yang telah dilakukan terdapat 43,3% atau 13 siswa dari 30 siswa yang telah mencapai KKM, sedangkan 56,7% atau 17 siswa mendapat nilai dibawah 75. Nilai tes keterampilan berbicara yang diperoleh siswa kelas II seperti ini, membuktikan bahwa proses pembelajaran bahasa Indonesia tentang keterampilan berbicara pada prasiklus belum berjalan secara efektif. Banyak terjadi beberapa kelemahan, baik kelemahan dari guru maupun kelemahan dari para siswa itu sendiri. Keterampilan berbicara pada siswa kelas II SD Negeri 1 Kacangan Andong sebelum tindakan dari 30 siswa yang keterampilan berbicaranya tergolong sangat rendah sebanyak 1 siswa (3,3%), siswa yang keterampilan berbicaranya tergolong rendah sebanyak 2 siswa (6,7%), siswa yang keterampilan berbicaranya tergolong sedang sebanyak 6 siswa (20%), siswa yang keterampilan berbicaranya tergolong baik sebanyak 18 siswa (60%) dan siswa yang keterampilan berbicaranya tergolong sangat baik sebanyak 3 siswa (10%). Berdasarkan pengamatan proses pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan berbicara pada kondisi awal ini nilai keterampilan berbicara pada semester I menunjukkan rata-rata kelas hanya 71 masih 4

6 di bawah KKM (75) sehingga masih perlu perbaikan, hal ini menunjukkan bahwa guru tidak tegas terhadap siswa, terutama pada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Banyak siswa yang asyik main sendiri di saat guru menyampaikan materi pelajaran. Guru juga terlihat belum sepenuhnya mampu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Guru lebih mengutamakan penyampaian materi dengan ceramah, sementara para siswa hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru. Siklus I Pembelajaran keterampilan berbicara melalui model kooperatif tipe Cooperative Script. Pertemuan pertama siklus I berlangsung pada hari Selasa, 26 April 2016 di ruang kelas II. Pada pertemuan tersebut siswa yang berjumlah 30 tidak ada yang ijin. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 28 April 2016 berada di ruang kelas II dan semua siswa masuk. Pertemuan kedua, guru mengajarkan materi keterampilan berbicara, juga dengan menggunakan pendekatan Cooperative Script. Selama pelaksanaan tindakan pada siklus I ditemukan beberapa kelemahan baik dari guru maupun siswa sebagai berikut: Kelemahan guru: 1. Guru kurang dapat memantau siswa dikarenakan guru lebih banyak mengambil posisi di depan dan hanya pada titik tertentu saja. 2. Guru masih terlihat kaku dalam proses pembelajaran berlangsung, sehingga banyak siswa yang masih bingung. 3. Guru belum dapat membangkitkan semangat siswa secara optimal khususnya untuk memberikan pendapat atau menanggapi. Stimulus yang diberikan guru kurang direspon dengan baik oleh siswa. Kelemahan siswa yaitu: 1. Saat melaksanakan kerja kelompok, ada siswa yang aktif dalam kelompoknya namun ada juga yang hanya bermain-main dan ramai sendiri. 2. Siswa tidak percaya diri untuk maju ke depan kelas secara individu untuk mempresentasikan hasil diskusinya. 3. Kemampuan siswa dalam berbicara dengan menceritakan kembali cerita anak dengan kata-kata sendiri masih belum sesuai dengan intonasi kalimatnya, kotakata masih sedikit, pemahaman bacaan masih kurang, lafal kata belum begitu lancar, kefasihan bicara masih kurang jelas Motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran berbicara mendengarkan cerita pendek pada siklus I menggunakan model kooperatif tipe Cooperative Script, menunjukkan dari 30 siswa dapat diperoleh perincian yaitu memiliki motivasi belajar rendah sebanyak 2 siswa (6,7%), siswa yang motivasi belajarnya sedang sebanyak 21 5

7 siswa (70%), dan siswa yang motivasi belajarnya tinggi sebanyak 7 siswa (23,3%). Dalam proses pembelajaran, menunjukkan bahwa keaktifan siswa secara keseluruhan dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script pada siklus pertama belum mencapai indikator yang diharapkan, terlihat baru 7 siswa yang keaktifannya tinggi, sedangkan 21 siswa keaktifannya sedang, dan 2 siswa keaktifannya masih rendah. Kekurangaktifan siswa kelas II SD Negeri 1 Kacangan Andong dalam kegiatan belajar mengajar mengenai keterampilan berbicara dengan menceritakan kembali setelah mendengarkan cerita pendek, membuktikan bahwa motivasi belajar siswa masih rendah, walaupun ada peningkatan dari proses pembelajaran pada kondisi awal. Hasil proses pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus pertama, bila ditinjau dari kemampuan siswa dalam berbicara menceritakan kembali cerita yang didengar dengan kata-kata sendiri, dalam hal ini belum sesuai dengan intonasi kalimatnya, kotakata masih sedikit, pemahaman bacaan masih kurang, lafal kata belum begitu lancar, kefasihan bicara masih kurang jelas, ada 40% (12 siswa) belum mencapai target nilai KKM 75. Pembelajaran keterampilan berbicara mendengarkan cerita pendek pada siklus I ini diperoleh 60% atau 18 dari 30 siswa mampu mencapai batas kriteria ketuntasan minimal, yaitu 75 ke atas, sedangkan 12 siswa lainnya atau sebesar 40% belum mencapai batas kriteria ketuntasan minimal dan masih perlu perbaikan. Siswa hanya mampu membaca dengan nada yang keras tanpa memperhatikan lafal kata, intonasi kalimat maupun tata bahasa. Keadaan seperti ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor dari guru maupun faktor dari siswa itu sendiri. Faktor dari guru, antara lain: kekurangtegasan guru terhadap siswa yang asyik main sendiri. Guru dalam menyampaikan materi belum begitu jelas, nada suaranya tidak begitu lantang sehingga siswa yang duduk di bangku belakang kurang begitu mendengar. Faktor dari siswa, antara lain; saat melaksanakan kerja kelompok masih ada siswa yang hanya bermain-main, siswa yang belum paham mengenai pembelajaran dengan pendekatan Cooperative Script, dan kemampuan siswa berbicara dengan menceritakan kembali cerita pendek yang didengar dengan katakata sendiri masih belum sesuai dengan tata bahasanya, lafal katanya belum lancar. Hasil pembelajaran siklus I diperoleh perincian siswa yang tuntas KKM sebanyak 18 siswa (60%), sedangkan 12 siswa (40%) lainnya belum tuntas KKM, yang berarti keterampilan siswa dalam berbicara masih tergolong rendah. Dengan demikian 6

8 pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus I yang telah dilaksanakan, belum mencapai indikator yang diharapkan. Indikator yang ditetapkan yaitu 80% siswa mampu mencapai nilai ketuntasan belajar minimal yaitu 75. Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Alokasi waktu masingmasing pertemuan adalah 2 x 35 menit (70 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Mei 2016 dan pertemuan kedua pada hari Jum at, 6 Mei 2016 di ruang kelas II. Motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran berbicara mendengarkan cerita pendek pada siklus II menggunakan model kooperatif tipe Cooperative Script, menunjukkan dari 30 siswa dapat diperoleh perincian yaitu siswa yang memiliki motivasi belajar rendah sudah tidak ada lagi, siswa yang motivasi belajarnya sedang sebanyak 14 siswa (46,7%), dan siswa yang motivasi belajarnya tinggi sebanyak 16 siswa (53,3%). Hasil pengamatan mengenai sikap siswa dalam proses pembelajaran, menunjukkan bahwa keaktifan siswa secara keseluruhan dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script pada siklus II sudah mencapai indikator yang diharapkan peneliti dan guru. Terlihat dari ketiga aspek yang diamati, yaitu keaktifan siswa selama apersepsi, keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaikan materi, maupun minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, masuk dalam kategori cukup aktif dan aktif. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II, menunjukkan bahwa keaktifan siswa secara keseluruhan dalam proses pembelajaran berbicara mendengarkan cerita pendek dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script tergolong cukup aktif dan aktif. Sikap sukup aktif dan aktif siswa dalam proses pembelajaran siklus II mencapai 24 siswa atau sebesar 80%. Berarti motivasi belajar siswa kelas II SD Negeri 1 Kacangan Andong dalam kegiatan belajar mengajar mengenai keterampilan berbicara, menunjukkan sudah mencapai indikator yang diharapkan yaitu 80%. Hasil pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas II SD Negeri 1 Kacangan Andong pada siklus II, dapat diperoleh gambaran bahwa dari 30 siswa yang kemampuan berbicara tergolong sangat kurang dan kurang sudah tidak ada lagi, siswa yang kemampuan berbicaranya tergolong cukup sebanyak 2 siswa (6,7%), siswa yang kemampuan berbicaranya tergolong baik sebanyak 13 siswa (43,3%) 7

9 dan sebanyak 15 siswa (50%) kemampuan berbicara tergolong sangat baik. Hasil pembelajaran siklus II diperoleh perincian siswa yang tuntas KKM sebanyak 25siswa (83,3%), sedangkan 5 siswa (16,7%) lainnya belum tuntas KKM. Dengan demikian pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus II yang telah dilaksanakan sudah mencapai indikator yang diharapkan peneliti dan guru. Indikator yang ditetapkan yaitu 80% siswa mampu mencapai nilai ketuntasan belajar minimal yaitu 75. Dengan diterapkannya variasi mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script, proses pembelajaran keterampilan berbicara menjadi menyenangkan dan siswa terlihat sangat antusias. Selain itu keterampilan berbicara dalam menceritakan kembali dengan katakatanya sendiri bisa lebih meningkat. Jadi hipotesis yang berbunyi: Dengan diterapkannya model kooperatif tipe Cooperative Script dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 1 Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2015/2016, terbukti. Hasil penelitian ini didukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rifqa Annisa Oktaviyana (2014), hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model kooperatif tipe Cooperative Script dengan media gambar dengan langkah yang tepat dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN Tanuharjo tahun ajaran 2014/2015. Hasil penelitian terdahulu tersebut dengan penelitian sekarang ini, sama-sama menerapkan model kooperatif tipe Cooperative Script untuk meningkatkan keterampilan berbicara, hanya saja di sini meneliti pada siswa kelas II. Penelitian terdahulu lainnya yang mendukung penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Yuni Susanti (2013) dengan judul: Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kompetensi Memberikan Layanan Secara Prima Kepada Pelanggan Dengan Metode Pembelajaran Cooperative Script di SMK Karya Rini Yogyakarta. Hasil penelitianya menunjukkan bahwa penerapan metode Cooperative Script dapat meningkatkan motivasi belajar dan pencapaian ketuntasan belajar siswa pada kompetensi memberikan layanan secara prima kepada pelanggan. Dari hasil penelitian terdahulu tersebut dengan penelitian sekarang sama-sama menerapkan model kooperatif tipe Cooperative Script dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, hanya saja di sini meneliti pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas II. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pembelajaran bahasa Indonesia mengenai keterampilan berbicara dengan 8

10 menerapakan model kooperatif tipe Cooperative Script dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan proses pembelajaran, antara lain: a. Jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan apersepsi terus mengalami peningkatan dari siklus satu ke siklus berikutnya; b. Jumlah siswa yang aktif memperhatikan penjelasan materi dari guru mengalami peningkatan, dan c. Jumlah siswa yang aktif dalam diskusi juga meningkat. Keterampilan berbicara siswa meningkat dari prasiklus hingga siklus II. Kegiatan prasiklus nilai rata-rata siswa adalah 71 dengan presentase sebanyak 43,3% atau sebanyak 13 dari 30 siswa yang telah tuntas. Pada siklus I rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 70 dengan presentase 70% atau sebanyak 21 dari 30 siswa yang telah tuntas setelah mendapatkan tindakan. Adanya peningkatan terbukti bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus I telah meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan berbicara, meskipun belum sesuai dengan target yang diharapkan peneliti dan guru. Setelah diadakan analisis dan refleksi, peneliti dan guru melanjutkan tindakan siklus II dan terbukti mampu meningkatkan hasil yang sangat signifikan, yaitu rata-rata siswa sebesar 85. Hasil ketuntasannya pun meningkat dari prasiklus maupun siklus I yang dilakukan sebelumnya, yaitu menjadi 83,3% atau sebanyak 25 dari 30 siswa telah mencapai batas kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Saran 1. Hendaknya guru memperbaiki metode yang selama ini digunakan saat mengajar keterampilan berbicara, yaitu salah satunya dengan menerapkan model kooperatif tipe Cooperative Script. 2. Siswa hendaknya lebih berperan aktif dalam bertanya, berdiskusi, maupun mengutarakan pendapat agar memperoleh pemahaman materi yang cukup berkaitan dengan keterampilan berbicara, kemudian siswa harus lebih berani menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa juga harus meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan berbicara dengan belajar dan berlatih, baik saat di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. 3. Hendaknya pihak sekolah memotivasi guru agar melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan efektif agar dapat lebih ditingkatkan dengan cara memberikan penghargaan bagi guru yang memiliki keberhasilan dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Rifqa Annisa Oktaviyana, Penerapan Model Kooperatif Tipe Cooperative Script Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Siswa Kelas IV SDN Tanuharjo Tahun Ajaran 2014/

11 Jurnal FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sarwiji Suwandi, Pendidikan dan Latihan Profesi Guru; Penelitian Tindakan Keas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Panitia Sertifikasi Guru (PSG). Rayon 13 Surakarta. Suwarti Ningsih, Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Berbicara Siswa Kelas III SD Negeri 1 Beringin Jaya Kecamatan Bumi Raya Kabupaen Morowali. Journal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suyadi, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Yogyakarta: Andi. Yuni Susanti, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kompetensi Memberikan Layanan Secara Prima Kepada Pelanggan Dengan Metode Pembelajaran Cooperative Script di SMK Karya Rini Yogyakarta. Jurnal Universias Negeri Yogyakarta. 10

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Xaverius 3 Bandar Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. 3.1.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wina Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS VA PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN DI SD NEGERI 04 KEMIRI KARANGANYAR

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TEKS CERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI 1 KENDEL, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta, Jl. Prof. Wz. Yohanes No. 54 Surakarta.

Lebih terperinci

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa, PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS IV SDN TANUHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Rifqa Annisa Oktaviyana 1, Imam

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun Oleh:

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun Oleh: 1 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI KEGIATAN BERCERITA DENGAN MEDIA BUKU CERMIN PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 03 NGADILUWIH KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012-2013 NASKAH

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE STORYTELLING (BERCERITA) DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI TELOYO 3 TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta yang beralamat Jalan Prof. WZ. Yohanes No 54 Jebres, Surakarta. Lokasi

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP Sofrowati Inayatun 148620600123/Semester 6/A2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI KEGIATAN BERMAIN DENGAN MEDIA CELEMEK AJAIB PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH DUNGBANG TAHUN PELAJARAN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI KEGIATAN BERMAIN DENGAN MEDIA CELEMEK AJAIB PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH DUNGBANG TAHUN PELAJARAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI KEGIATAN BERMAIN DENGAN MEDIA CELEMEK AJAIB PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH DUNGBANG TAHUN PELAJARAN 2012-2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPS sejarah dengan menerapkan model pembelajarankartu Domino. Siswa kelas X-B berjumlah 37 siswa terdiri dari :

BAB III METODE PENELITIAN. IPS sejarah dengan menerapkan model pembelajarankartu Domino. Siswa kelas X-B berjumlah 37 siswa terdiri dari : BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI 2 Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang terletak di Jln. Kates No. 8, Siswodipuran Boyolali Provinsi Jawa

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI PLOSOKEREP 2 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Diajukan

Lebih terperinci

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti menggunakan desain PTK model Kemmis dan Mc. Taggart. 3.2 Setting dan Karakteristik

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI BERMAIN DENGAN MEDIA BOLA KERANJANG PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PARAKAN BOLONG KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian mencakup kondisi sekolah dan kondisi kelas secara khusus yang digunakan untuk penelitian serta jangka waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Jenengan 3 Sawit Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan khususnya di kelas IV SD N Jenengan 3 Sawit

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Progam

Lebih terperinci

Yuyun Ambarwanto SD Negeri II Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

Yuyun Ambarwanto SD Negeri II Ngadirojo Kabupaten Wonogiri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN BIASA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS VA SDN II NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yuyun Ambarwanto SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II Linna Perbowati 1), Rukayah 2), Hartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES Ika Kurnia Putri 1), Sutijan 2), Samidi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta 57616 e-mail:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN Septri Wahyuningrum 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA ASPEK MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SDN 2 KARANGNONGKO TAHUN AJARAN 2013/2014 Diajukan oleh: RAHAYU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Papahan, pada kelas IV. Lokasi penelitian tersebut berada di Kecamatan

Lebih terperinci

III. PROSEDUR PENELITIAN. dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan

III. PROSEDUR PENELITIAN. dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan III. PROSEDUR PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas yang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN Sutikno Apriyadi 1), Samidi 2), M Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18

Lebih terperinci

Keperluan korespondensi, HP : ,

Keperluan korespondensi, HP : , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI) Kartika Lusanti 1), Rukayah 2), M. Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus penelitian yang diterangkan sebagai berikut : 1. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator 23 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal antara lain: (1) rancangan penelitian, (2) setting penelitian, (3) subjek dan objek penelitian, (4) prosedur penelitian, (5) metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Batik 1 Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi, nomor 445 Surakarta. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas IV MI Baitussalam Gadingan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Pemilihan tempat ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN Anisah Rahmawati 1), Hadi Mulyono 2), Sularmi 3) PGSD

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK Indria Nur Malita Sari 1), Jenny I.S. Poerwanti 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SD Andi Priyanto, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jl. Kepodang

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 BOYOLALI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PUBLIKASI ILMIAH Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Agil Mirdiyanto¹, Joharman 2, Kartika Chrysti S 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian. 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:20). Kualitas penelitian tegantung

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH MENGGUNAKAN MEDIA QUESTION CARD Feby Herida Dinar 1), Usada 2), Sukarno 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

Proceeding of 2nd International Conference of Arts Language And Culture ISBN

Proceeding of 2nd International Conference of Arts Language And Culture ISBN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PEMBUATAN PRODUK KRIYA KAYU DENGAN TEKNIK BUBUT MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN BERBASIS MULTIMEDIA KITS KELAS XI KRIYA KAYU SMK NEGERI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Dosen Program Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP: ,

Dosen Program Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 2 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 68-74 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN KEBONHARJO

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI Farida Hasmi Surel : hasmifarida1963@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana dalam pelaksanaanya, dilaksanakan dalam 3 siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN MEDURI 01 MARGOMULYO BOJONEGORO 2009/2010

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN MEDURI 01 MARGOMULYO BOJONEGORO 2009/2010 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN MEDURI 0 MARGOMULYO BOJONEGORO 2009/200 DISUSUN OLEH EVY TRIANA DEWI S NIM X70867 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas 1 SD Negeri Salatiga 12, yang beralamat di jalan Domas 54 Salatiga 50711 Kelurahan Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan. Jenis penelitian tindakan yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas atau biasanya

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS IV SDN BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS IV SDN BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS IV SDN BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012 Adhi Anggara, Usada, Sularmi. PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF Rahmatyas Reana Mardiningsih. 1), Sukarno

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Persyaratan Tugas Akhir Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: ATIKA NUR RAHMAWATI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Persyaratan Tugas Akhir Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: ATIKA NUR RAHMAWATI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN POSTER SESSION PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MARGOREJO I SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode dan penelitian. Metode adalah cara mendapatkan data secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan penelitian merupakan kegiatan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM Isni Romsi Hidayati, Samidi, Usada PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. e-mail:

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Kelas V MI Tarbiyatut Tholabah ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Kelas V MI Tarbiyatut Tholabah ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas 31 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul: Peningkatan Keterampilan Bercerita Pengalaman Dengan Menggunakan Metode Cooperative Script Mata Pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Sri Murwaeni 1, Suripto. 2, Ngatman 3 FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi No. 36A, Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Surakarta, yang beralamat di Jalan Tarumanegara Mr. Muh. Yamin 79,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penetian ini dilakukan pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penetian ini dilakukan pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini di lakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2016. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam

Lebih terperinci

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2. 70 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan di SMK Negeri 9 Surakarta yang beralamat di Jl. Tarumanegara, Banyuanyar,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakter Subyek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri Kasepuhan 01 Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Pelaksanaan meliputi 2 siklus yaitu siklus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD NEGERI II SIDOREJO JATISRONOWONOGIRI TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini telah dilaksanakan di SD Negeri Soropadan No. 108, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. 2. Waktu

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Tempat pelaksanaan adalah SD Negeri Margorejo di desa Margorejo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati yang merupakan wilayah yang jauh dari kota. Sebagian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA Mintikawati Sari Fatholah 1), Usada 2), M. Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan tepatnya di ruang kelas I. Alasannya

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora semester II tahun ajaran 2011/2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah swasta terbaik yang ada

Lebih terperinci

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Kartika Sari program

Lebih terperinci