III. METODE PENELITIAN
|
|
- Susanti Darmadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Workshop (Bengkel) Kampus STIPAP, dengan menggunakan Boiler Mini Water Tube (Ketel Uap Pipa Air). Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juli B. Alat Penelitian 1. Termometer analog Penelitian ini menggunakan alat Termometer analog yang berfungsi untuk mendapatkan temperatur didalam ruang bakar boiler. Gambar 6. Thermometer analog 2. Thermocople Dalam penelitian ini alat Thermocople yang digunakan berfungsi untuk untuk mengetahui nilai Temperatur di bagian luar lapisan dinding Boiler. Dimana Alat Thermocople ini dapat mengukur temperatur mulai dari - 50 C sampai dengan 1300 C. 23
2 Cara pemakaian alat ini, tekan pertama tombol ON kemudian tentukan skala Temperatur yang diinginkan misalnya satuan C, kemudian arahkan ujung alat Thermocople berupa kawat tembaga, kemudian catat nilai atau angka digital maksimum. 3. Meteran Gambar 7. Thermocople ( Termometer digital) Dalam penelitian ini alat meteran berfungsi untuk menghitung dimensi panjang, lebar, dan ketinggian agar dapat mengetahui Luas dan Volume ruang bakar Boiler. C. Bahan Penelitian 1. Boiler Mini SHANDOBI Gambar 8. Meteran pengukur Ketel Uap (Boiler) adalah suatu bejana bertekanan yang tertutup dan berisi air lalu dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar (Padat, Cair, dan Gas), dari hasil pemanasan yang dilaksanakan akan menghasilkan uap (steam). 24
3 Gambar 9. Boiler mini SHANDOBI Spesifikasi Boiler Mini : 1. Tinggi Boiler Mini = 100 cm 2. Lebar Boiler Mini = 70 cm 3. Panjang Boiler Mini = 80 cm 4. Jenis Bahan plat besi bunga lapisan dinding Boiler setebal 4mm dan 2mm. 5. Gas wall atau busa api dengan ketebalan = 4 cm 6. Plat alumunium dengan ketebalan = 1 mm 2. Semen tahan api Mortar Semen Mortar adalah bahan untuk penahan panas lapisan di dinding Boiler dari panas Temperatur ruang bakar Boiler dan sebagai perekat agar Batu bata tahan api SK-34 dapat melekat dengan sempurna. Gambar 10. Semen tahan api mortar 25
4 3. Batu bata tahan api tipe SK-34 Batu bata tahan api SK 34 adalah batu bata sebagai isolasi lapisan untuk menahan panas dari dinding Boiler di dalam ruang bakar Boiler, dimana lapisan Batu Bata Tahan Api Tipe SK 34 terpasang setelah lapisan awal Semen Mortar. Gambar 11. Batu bata tahan api SK-34 Spesifikasi batu bata tahan api SK-34 yaitu : 1. Panjang 23 cm 2. Lebar 11,5 cm 3. Tinggi 6,5 cm 4. Plat besi Plat besi adalah sebuah plat besi yang menjadi isolasi atau lapisan dinding boiler. Gambar 12. Plat besi 2 mm 26
5 Gambar 13. Plat besi 6 mm D. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode pengukuran eksperimental dengan mengukur lapisan dinding bagian luar boiler dengan menggunakan alat Thermocople untuk mengetahui Temperatur luar lapisan dinding boiler, dan menggunakan Termometer untuk mengetahui temperatur lapisan dinding ruang bakar boiler. Pengukuran dilakukan mengukur di 9 titik uji pada 1 sisi (bidang) lapisan dinding boiler. Jumlah pengukuran keseluruhan 5 bidang (sisi) lapisan dinding boiler, masing masing sisi (bidang) terdiri dari 9 titik uji kecuali pada bidang atas EFAB sebanyak 5 titik uji, dimana total keseluruhan sebanyak 41 kali pengukuran titik uji. 27
6 E. Teknik Pengambilan Data Penelitian ini di kampus STIP-AP pada boiler mini yang telah dibuat dan akan dilakukan dengan cara : 1. Proses awal menghidupkan Boiler mini dengan mempersiapkan bahan bakar berupa cangkang (shell), ampas (fibre), ataupun briket. 2. Memasukkan bahan bakar cangkang (shell), ampas (fibre), ataupun briket kedalam ruang bahan bakar boiler. 3. Menghidupkan api untuk pembakaran awal di ruang bahan bakar boiler dengan menggunakan karton sisa, kardus sisa, atau kain bekas. 4. Setelah api hidup, meratakan bahan bakar boiler agar bahan bakar boiler dapat terbakar secara sempurna, lalu menghidupkan kipas (Fan) FDF (Forced Draft Fan), SDF (Secondary Draft Fan), dan IDF (Induced Draft Fan). 5. Mengukur temperatur lapisan dinding bagian dalam ruang bakar boiler dengan alat Thermometer pada temperatur 500 C 6. Mengukur temperatur lapisan dinding bagian luar boiler sebanyak 5 sisi dan pada masing masing sisi (bidang) sebanyak 9 titik uji kecuali pada bidang lapisan atas EFAB, total keseluruhan pengukuran sebanyak 41 kali pengukuran titik uji. 28
7 F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut yaitu : 1. Mengukur panjang dinding boiler. 2. Mengukur lebar dinding boiler. 3. Mengukur tinggi dinding boiler. 4. Menghitung Jumlah bidang dinding boiler. 5. Mengukur panjang, lebar dan, tinggi batu bata SK Membantu tukang dalam pengerjaan pembuatan, pengadukan semen mortar sebagai perekat antara masing masing batu bata tahan api SK-34 ke penampang plat besi. 7. Membantu tukang dalam pengerjaan pemasangan batu bata tahan api SK-34 ke penampang plat besi di dinding boiler bidang ABCD dan bidang FEHG. 8. Mengukur ketebalan dinding bagian dalam boiler untuk bidang ABCD dan FEHG yaitu 4 mm. 9. Membantu tukang dalam penutupan dinding boiler bidang ABCD dan bidang FEHG. 29
8 Kemudian langkah langkah selanjutnya setelah dipasang dinding boiler bidang ABCD dan bidang FEHG yaitu : 1. Mengukur luas penampang masing masing bidang dinding boiler, dimulai dari bidang dinding boiler ABCD. 2. Mengukur luas penampang masing masing titik uji di masing masing bidang dinding boiler, dimana masing masing bidang dinding boiler dibagi 9 titik uji, dimana panjang dibagi 3 dan lebar dibagi 3, kemudian titik uji ditentukan di bagian tengah, jadi luas masing masing titik uji bidang dinding boiler ABCD. 3. Menghidupkan boiler dengan cara memasukkan terlebih dahulu bahan bakar cangkang dan ampas, kemudian meratakan bahan bakar, setelah itu menghidupkan api dengan mancis atau korek api pembakaran awal dengan media karton, kardus, kertas, atau kain bekas, dan dibantu dengan penambahan solar atau bensin supaya api cepat membesar. 4. Menghidupkan fan (blower) untuk menaikkan temperatur ruang bakar. 5. Mengukur temperatur dinding dalam boiler atau ruang bakar boiler hinggmencapai 500 C dengan menggunakan alat termometer analog, kemudian mencatat hasil pengukuran. 6. Mengukur dinding luar boiler dengan menggunakan alat thermocople (termometer digital) pada saat temperatur dinding dalam boiler atau ruang bakar boiler pada temperatur 500 C, kemudian mencatat hasil pengukuran. 30
9 7. Menentukan konduktivitas termal bahan masing masing lapisan dinding boiler Konduktivitas termal plat besi yaitu : 43 W/m C Konduktivitas termal batu bata tahan api yaitu : 1,37 W/m C 8. Menghitung kehilangan kalor pada masing masing luas penampang per titik uji masing masing bidang dinding boiler dengan menggunakan rumus persamaan 4 dan 5, untuk menghitung kehilangan kalor pada bidang dinding boiler ABCD dan bidang FEHG menggunakan rumus persamaan 5, dan untuk menghitung kehilangan kalor pada bidang dinding boiler BFDH, bidang EAGC, dan bidang EFAB menggunakan rumus persamaan Menghitung kehilangan kalor pada masing masing dinding boiler dengan luas penampang per masing masing bidang dinding boiler dengan temperatur rata rata dinding luar boiler per masing masing bidang dengan menggunakan rumus persamaan 4 dan 5, untuk bidang ABCD dan bidang FEHG menggunakan rumus persamaan 5, dan untuk bidang BFDH, bidang EAGC dan bidang EFAB menggunakan rumus persamaan 4. G. Prosedur Analisa Prosedur analisa dalam penelitian tersebut yaitu : 1. Melakukan pengukuran lapisan dinding bagian dalam ruang bakar boiler Tx = C 31
10 Dengan menggunakan alat Thermometer dan ditentukan Temperatur = 500 C pada saat pembakaran sempurna. 2. Melakukan pengukuran lapisan dinding bagian luar boiler Ty=... C, dengan menggunakan alat Thermocople dengan spesifikasi alat akurasi 50 C 1300 C 3. Mengetahui ketetapan atau konstanta masing masing bahan lapisan dinding boiler k =...W/m K atau k =... Btu/h.ft. F atau k =...W/m C. Konduktivitas termal batu bata tahan api yaitu : 1,37. W/m C. Konduktivitas termal plat besi yaitu : 43 W/m. C. 4. Mengukur luas bidang ruang bahan bakar boiler A=...m² Maka untuk menghitung kehilangan kalor pada dinding boiler pada penelitian ini menggunakan rumus persamaan 4 dan 5. 32
11 H. Bidang / Sisi lapisan dinding Boiler E F A 0,7 m B 1 m G H 0,8 m C D Gambar 14. Replika peralatan dinding / Sisi Boiler E F e 11-e 15 E A B F E e11-e19 a11-a19 b11-b19 f11-f19 G C D H G G H Gambar 15. Simetri lipat sisi sisi dinding Boiler 33
12 Maka untuk menghitung kehilangan kalor pada dinding boiler di lapisan atau isolasi dinding boiler pada bidang ABCD yang memakai batu bata tahan api SK- 34 menggunakan rumus persamaan Bidang lapisan dinding Boiler mini yang ada batu bata tahan api SK-34 ABCD 23,33 cm = 0,23 m A B a11 a12 a13 a14 a15 a16 33,33 cm = 0,33 m 1 m 100 cm = a17 a18 a19 C D 70 cm = 0,7 m Skala 1 : 10 Gambar 16. Lapisan dinding Boiler sisi ABCD tiap titik uji 34
13 2. Bidang lapisan dinding Boiler mini yang tidak ada batu tahan api SK-34 BFDH 26,67 cm = 0,267 m B F b11 b12 b13 33,3 cm = 100 cm = 1 m 0,33 m b14 b15 b16 b17 b18 b19 D 80 cm = 0,8 m Skala 1 : 10 H Gambar 17. Lapisan dinding Boiler sisi BFDH tiap titik uji Maka untuk menghitung kehilangan kalor pada dinding boiler yang hanya dilapisi atau diisolasi plat besi pada bidang BFDH menggunakan rumus persamaan 4. 35
14 3. Bidang lapisan dinding Boiler mini yang tidak ada batu tahan api SK-34 EAGC 26,7 cm = 0,267 m E A e11 e12 e13 33cm= 0,33m e14 e15 e cm = 1 m e17 e18 e19 G C 80 cm = 0,8 m Skala 1 : 10 Gambar 18. Lapisan dinding Boiler sisi EAGC tiap titik uji Maka untuk menghitung kehilangan kalor pada dinding boiler yang hanya diisolasi atau dilapisi plat besi pada bidang EAGC menggunakan rumus persamaan 4. 36
15 4. Bidang lapisan dinding Boiler mini yang ada batu bata tahan api SK-34 FEHG F 23,33 cm = 0,23 m E f11 f12 f13 33,33 cm = 0,33 m f14 f15 f cm = 1 m f17 f18 f19 H G 70 cm = 0,7 m Skala 1 : 10 Gambar 19. Lapisan dinding Boiler sisi FEHG tiap titik uji Maka untuk menghitung kehilangan kalor pada dinding boiler yang dilapisi atau diisolasi batu bata tahan api SK-34 pada bidang FEHG menggunakan rumus persamaan 5. 37
16 5. Bidang lapisan dinding Boiler mini yang tidak dilapisi batu batu SK-34 Bidang atas EFAB 23,33 cm = 0,23 m E F e 11 e 12 e 13 Tempat Pemasukan Air / Drum Air 80 cm = 0,8 m 34 cm = 0,34 m Tempat e 17 e 19 Bahan A Bakar B 70 cm = 0,7 m Skala 1 : 10 Gambar 20. Lapisan dinding Boiler sisi EFAB tiap titik uji Maka untuk menghitung kehilangan kalor pada dinding boiler yang hanya dilapisi atau diisolasi plat besi pada bidang EFAB menggunakan rumus persamaan 4. 38
17 Tabel 1. Data pengambilan sampel temperatur dalam dan luar dinding Boiler pada sisi / bidang ABCD. Sisi / Bidang Uji Titik Uji Temperatur luar dinding Boiler Temperatur dalam dinding Boiler ABCD a11 1 sampel 1 sampel ABCD a12 1 sampel 1 sampel ABCD a13 1 sampel 1 sampel ABCD a14 1 sampel 1 sampel ABCD a15 1 sampel 1 sampel ABCD a16 1 sampel 1 sampel ABCD a17 1 sampel 1 sampel ABCD a18 1 sampel 1 sampel ABCD a19 1 sampel 1 sampel (Sumber : Data diolah, 2015) Tabel 2. Data pengambilan sampel temperatur dalam dan luar dinding Boiler pada sisi / bidang BFDH. Sisi / Bidang Uji Titik Uji Temperatur luar Temperatur dalam dinding Boiler dinding Boiler BFDH b11 1 sampel 1 sampel BFDH b12 1 sampel 1 sampel BFDH b13 1 sampel 1 sampel BFDH b14 1 sampel 1 sampel BFDH b15 1 sampel 1 sampel BFDH b16 1 sampel 1 sampel BFDH b17 1 sampel 1 sampel BFDH b18 1 sampel 1 sampel BFDH b19 1 sampel 1 sampel (Sumber : Data diolah, 2015) 39
18 Tabel 3. Data pengambilan sampel temperatur dalam dan luar dinding Boiler pada sisi / bidang EAGC. Sisi / Bidang Uji Titik Uji Temperatur luar Temperatur dalam dinding Boiler dinding Boiler EAGC e11 1 sampel 1 sampel EAGC e12 1 sampel 1 sampel EAGC e13 1 sampel 1 sampel EAGC e14 1 sampel 1 sampel EAGC e15 1 sampel 1 sampel EAGC e16 1 sampel 1 sampel EAGC e17 1 sampel 1 sampel EAGC e18 1 sampel 1 sampel EAGC e19 1 sampel 1 sampel (Sumber : Data diolah, 2015) Tabel 4. Data pengambilan sampel temperatur dalam dan luar dinding Boiler pada sisi / bidang FEHG. Sisi / Bidang Uji Titik Uji Temperatur luar dinding Boiler Temperatur dalam dinding Boiler FEHG f11 1 sampel 1 sampel FEHG f12 1 sampel 1 sampel FEHG f13 1 sampel 1 sampel FEHG f14 1 sampel 1 sampel FEHG f15 1 sampel 1 sampel FEHG f16 1 sampel 1 sampel FEHG f17 1 sampel 1 sampel FEHG f18 1 sampel 1 sampel FEHG f19 1 sampel 1 sampel (Sumber : Data diolah, 2015) Tabel 5. Data pengambilan sampel temperatur dalam dan luar dinding Boiler pada sisi / bidang EFAB. Sisi / Bidang Uji Titik Uji Temperatur luar Temperatur dalam dinding Boiler dinding Boiler EFAB e 11 1 sampel 1 sampel EFAB e 12 1 sampel 1 sampel EFAB e 13 1 sampel 1 sampel EFAB e 14 1 sampel 1 sampel EFAB e 15 1 sampel 1 sampel (Sumber : Data diolah, 2015) 40
19 I. Alur Penelitian Mulai Studi pustaka Pengamatan lapangan Pengumpulan data Tidak Hitung kehilangan kalor tiap titik Ya Perhitungan metode pengukuran bidang datar dan plat berlapis Tidak Ya Perhitungan rata rata kehilangan kalor pada dinding boiler Tidak Ya Pembahasan Kesimpulan Dan Saran Selesai Gambar 21. Diagram alir penelitian 41
III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di
22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciPEMILIHAN BAHAN BAKAR DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUCIBLE UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM BERKAPASITAS 50KG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BATU BARA
PEMILIHAN BAHAN BAKAR DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUCIBLE UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM BERKAPASITAS 50KG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BATU BARA SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciIV. PENDEKATAN RANCANGAN
IV. PENDEKATAN RANCANGAN A. Kriteria Perancangan Pada prinsipnya suatu proses perancangan terdiri dari beberapa tahap atau proses sehingga menghasilkan suatu desain atau prototipe produk yang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Umum Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat energi yang mengubah air menjadi uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di dapur ketel uap. Komponen-komponen
Lebih terperinciPEMILIHAN MATERIAL DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUSIBLE PELEBUR ALUMINIUM BERKAPASITAS 50KG DENGAN BAHAN BAKAR PADAT
PEMILIHAN MATERIAL DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUSIBLE PELEBUR ALUMINIUM BERKAPASITAS 50KG DENGAN BAHAN BAKAR PADAT SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik M. ROLAN
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang akan digunakan selama melakukan penelitian ini adalah di Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada
III. METODOLOGI PENELITIAN Alat pengering ini menggunakan sistem hibrida yang mempunyai dua sumber panas yaitu kolektor surya dan radiator. Saat cuaca cerah pengeringan menggunakan sumber panas dari kolektor
Lebih terperinciDAFTAR ISI. i ii iii iv v vi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN i ii iii iv v vi viii x xii
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Nilam kering yang berasal dari Kabupaten Kuningan. Nilam segar yang terdiri dari bagian daun dan batang tanaman
Lebih terperinciSoal Suhu dan Kalor. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
Soal Suhu dan Kalor Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1.1 termometer air panas Sebuah gelas yang berisi air panas kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dingin. Pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dalam penelitian pengeringan kerupuk dengan menggunakan alat pengering tipe tray dengan media udara panas. Udara panas berasal dari air keluaran ketel uap yang sudah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap
BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) Pemanfaatan energi surya memakai teknologi kolektor adalah usaha yang paling banyak dilakukan. Kolektor berfungsi sebagai pengkonversi energi surya untuk menaikan
Lebih terperinciKonduksi Mantap 2-D. Shinta Rosalia Dewi
Konduksi Mantap 2-D Shinta Rosalia Dewi SILABUS Pendahuluan (Mekanisme perpindahan panas, konduksi, konveksi, radiasi) Pengenalan Konduksi (Hukum Fourier) Pengenalan Konduksi (Resistensi ermal) Konduksi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR
BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR 3.1 KONSEP DESAIN Pada desain alat ini, digunakan temperatur cool box tanpa beban, sekitar 2-5 0 C sebagai acuan. Desain ini juga merupakan perbaikan dari desain sebelumnya.berdasarkan
Lebih terperinciPERPINDAHAN PANAS. Pertemuan 9 Fisika 2. Perpindahan Panas Konduksi
PERPINDHN PNS Pertemuan 9 Fisika 2 Perpindahan Panas onduksi dalah proses transport panas dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah dalam satu medium (padat, cair atau gas), atau antara medium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. Perkembangan itu ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akhirnya akan mengakibatkan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013, di Laboratorium Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat yang
Lebih terperinciEKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam
EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam EKSPERIMEN 1A WACANA Setiap hari kita menggunakan berbagai benda dan material untuk keperluan kita seharihari. Bagaimana
Lebih terperinciBAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA
BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA 3.1 Proses Perpindahan Kalor 3.1.1 Sumber Kalor Untuk melakukan perpindahan kalor dengan metode uap dan air diperlukan sumber destilasi untuk mendidihkan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KETEBALAN ISOLATOR TERHADAP LAJU KALOR DAN PENURUNAN TEMPERATUR PADA PERMUKAAN DINDING TUNGKU BIOMASSA
PENGARUH VARIASI KETEBALAN ISOLATOR TERHADAP LAJU KALOR DAN PENURUNAN TEMPERATUR PADA PERMUKAAN DINDING TUNGKU BIOMASSA Firmansyah Burlian, M. Indaka Khoirullah Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciTugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap
BAB III METODE PENELETIAN Metode yang digunakan dalam pengujian ini dalah pengujian eksperimental terhadap alat destilasi surya dengan memvariasikan plat penyerap dengan bahan dasar plastik yang bertujuan
Lebih terperinciBAB VII MONITORING SUHU BETON DENGAN ALAT THERMOCOUPLE. beton yang cukup besar (umumnya diatas 1000 m³). Pada Mass Concrete
BAB VII MONITORING SUHU BETON DENGAN ALAT THERMOCOUPLE 7.1 Uraian Umum Struktur dengan volume beton yang besar atau disebut juga dengan Mass Concrete adalah istilah pengecoran beton yang dilakukan secara
Lebih terperinci1. Bagian Utama Boiler
1. Bagian Utama Boiler Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Biomassa, Program Studi S-1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinciKONSTRUKSI DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUCIBLE UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM BERKAPASITAS 50 KG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR PADAT
KONSTRUKSI DALAM PEMBUATAN DAPUR CRUCIBLE UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM BERKAPASITAS 50 KG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR PADAT SKRIPSI Skripsi yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Teori Dasar Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat atau bejana yang disusun untuk mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan, dimana energi kimia diubah menjadi energi panas.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BB III METODOLOGI PENELITIN Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah pengujian eksperimental terhadap lat Distilasi Surya dengan menvariasi penyerapnya dengan plastik hitam dan aluminium foil.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal pengesahan usulan oleh pengelola program studi sampai dinyatakan selesai yang direncanakan berlangsung selama
Lebih terperinciSUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB
SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak didapati penggunaan energi dalambentukkalor: Memasak makanan Ruang pemanas/pendingin Dll. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Lebih terperinciT P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer
Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X Contoh soal kalibrasi termometer 1. Pipa kaca tak berskala berisi alkohol hendak dijadikan termometer. Tinggi kolom alkohol ketika ujung bawah pipa kaca dimasukkan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA KONDISI MESIN
BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN 4.1. KONDENSOR Penggunaan kondensor tipe shell and coil condenser sangat efektif untuk meminimalisir kebocoran karena kondensor model ini mudah untuk dimanufaktur dan terbuat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. II. 1 Pengertian Ketel Bertenaga Listrik (Electric Boiling)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1 Pengertian Ketel Bertenaga Listrik (Electric Boiling) Ketel ini adalah merupakan salah satu jenis dari pada ketel yang ditinjau dari sumber panas (Heat Source) untuk pembuatan
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MINYAK CENGKEH PADA SISTEM PENYULINGAN KONVENSIONAL
PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MINYAK CENGKEH PADA SISTEM PENYULINGAN KONVENSIONAL Budi Santoso * Abstract : In industrial clove oil destilation, heat is the main energy which needed for destilation process
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketel uap merupakan suatu pesawat tenaga yang banyak digunakan dan dianggap layak dalam dunia industri di negara indonesia. Dimana ketel biasanya digunakan untuk penggerak
Lebih terperinciPanas berpindah dari objek yang bersuhu lebih tinggi ke objek lain yang bersuhu lebih rendah Driving force perbedaan suhu Laju perpindahan = Driving
PERPINDAHAN PANAS Panas berpindah dari objek yang bersuhu lebih tinggi ke objek lain yang bersuhu lebih rendah Driving force perbedaan suhu Laju perpindahan = Driving force/resistensi Proses bisa steady
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Ketel Bertenaga Listrik (Electric Boiler)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ketel Bertenaga Listrik (Electric Boiler) Ketel ini adalah merupakan salah u jenis dari pada ketel yang ditinjau dari sumber panas (Heat Source) untuk pembuatan uap
Lebih terperinciANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM
ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM Harry Christian Hasibuan 1, Farel H. Napitupulu 2 1,2 Departemen
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai Studi Pustaka Identifikasi masalah Rencana Kerja dan Desain
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU
BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR Akhyar1 akhyarhasan@yahoo.com Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Jalan Syech
Lebih terperinciBAB III DESAIN SISTEM REFRIGERASI ADSORPSI
BAB III DESAIN SISTEM REFRIGERASI ADSORPSI 3.1 SISTEM REFRIGERASI ADSORPSI Desain dan peralatan sistem refrigerasi dengan menggunakan prinsip adsropsi yang direncanakan pada percobaan kali ini dapat dilihat
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari hingga November 2011, yang bertempat di Laboratorium Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Peralatan Pengujian Pembuatan alat penukar kalor ini di,aksudkan untuk pengambilan data pengujian pada alat penukar kalor flat plate, dengan fluida air panas dan
Lebih terperinciTEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK
TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078
Lebih terperinciLAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal
64 LAMPIRAN I Tes Hasil Belajar Observasi Awal 65 LAMPIRAN II Hasil Observasi Keaktifan Awal 66 LAMPIRAN III Satuan Pembelajaran Satuan pendidikan : SMA Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Kalor Kelas/Semester
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PELAKSANAAN Kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 01 Februari 28 februari 2017 pada unit boiler PPSDM MIGAS Cepu Kabupaten Blora, Jawa tengah. 4.1.1 Tahapan kegiatan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian serta di dalam rumah tanaman yang berada di laboratorium Lapangan Leuwikopo,
Lebih terperinciAnda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah.
Kalor dan Suhu Anda dapat menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat, menganalisis cara perpindahan kalor, dan menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah. Sebuah gunung es mempunyai kalor yang lebih
Lebih terperinciANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU
ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma
Lebih terperinciUJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg
UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg Nama : Muhammad Iqbal Zaini NPM : 24411879 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Cokorda
Lebih terperinciKETEL UAP ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR FIBER DAN CANGKANG DI PALM OIL MILL DENGAN KAPASITAS 45 TON TBS/JAM
KETEL UAP ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR FIBER DAN CANGKANG DI PALM OIL MILL DENGAN KAPASITAS 45 TON TBS/JAM SKRIPSI Skripsi Ini Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciAnalisa Teoritis Berat Jenis dan Panas Spesifik Gas Pembakaran Pada Ketel Uap Mini Model Horizontal Di Tinjau Dari Susunan Pipa (Tubes)
TURBO Vol. 5 No.. 016 p-issn: 301-6663, e-issn: 477-50X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo Analisa Teoritis Berat Jenis dan Panas Spesifik Gas Pembakaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 27 3.2. Alat dan Dalam rancang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel
BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA 3.1 Tujuan Perancangan Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel surya sebagai energy tenaga surya. Untuk mempermudah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.. Umum Menurut SNI-03-2834-993, pengertian beton adalah campuran antara semen Portland atau bahan pengikat hidrolis lain yang sejenis, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil),
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur penelitian Untuk mempermudah untuk melakukan penelitian, maka dibuat diagram alir penelitian seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1 dibawah ini. Mulai Perumusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan sebuah unit produksi yang memelukan sumber energi yang besar untuk menggerakkan mesin-mesin serta peralatan lain yang memerlukan
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN BRIKET ARANG SEKAM SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH PERTANIAN
PROSES PEMBUATAN BRIKET ARANG SEKAM SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH PERTANIAN Oleh : Rudy Tjahjohutomo, Koes Sulistiadji **) A. GAMBAR SKEMATIS KOMPOR PEMBUAT ARANG SEKAM SEDERHANA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Boiler. Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran tentang boiler secara umum serta fungsi komponen - komponen utama dan fungsi komponen - komponen pendukung bahan boiler.boiler
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama jam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai jenis sumber daya energi dalam jumlah yang cukup melimpah. Letak Indonesia yang berada pada daerah khatulistiwa, maka
Lebih terperinciBAB III METOLOGI PENELITIAN
BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan
Lebih terperinciIII.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kopi Tulen Lampung Barat untuk
III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kopi Tulen Lampung Barat untuk melakukan pengujian dan pengambilan data serta penulisan laporan akhir dari Juli
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis
KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridhonya kami bisa menyelesaikan makalah yang kami beri judul suhu dan kalor ini tepat pada waktu yang
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciBab III Rancangan dan Prosedur Percobaan
Bab III Rancangan dan Prosedur Percobaan Seperti yang telah ditentukan dalam bab sebelumnya, penghematan dilakukan dengan menggunakan selubung pengumpul aliran gas hasil pembakaran di sekitar panci. Percobaan
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS BAHAN PADAT UNTUK MEDIA PRAKTEK PEMBELAJARAN KEILMUAN FISIKA
Edu Physic Vol. 3, Tahun 2012 PEMBUATAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS BAHAN PADAT UNTUK MEDIA PRAKTEK PEMBELAJARAN KEILMUAN FISIKA Vandri Ahmad Isnaini, S.Si., M.Si Program Studi Pendidikan Fisika IAIN
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram alir penelitian 16
BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Tahap desain proses dan teknologi b. Tahap perancangan teknologi ( pirolisator
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian Penelitian ini menggunakan air sebagai HTF dan paraffin wax sebagai PCM. Sifat fisik paraffin wax RT52 disajikan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Sifat fisik paraffin
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR
27 BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR 4.1 Pemilihan Sistem Pemanasan Air Terdapat beberapa alternatif sistem pemanasan air yang dapat dilakukan, seperti yang telah dijelaskan dalam subbab 2.2.1 mengenai
Lebih terperinciPENGARUH JARAK ANTAR PIPA PADA KOLEKTOR TERHADAP PANAS YANG DIHASILKAN SOLAR WATER HEATER (SWH)
TURBO Vol. 6 No. 1. 2017 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo PENGARUH JARAK ANTAR PIPA PADA KOLEKTOR TERHADAP
Lebih terperinci1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya
1 By The Nest We do you Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya 1. Sebuah benda diukur menggunakan termometer Celcius menunjukan 20 o C jika diukur menggunakan termometer Fahrenheit menunjukan.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini dibahas mengenai pemaparan analisis dan interpretasi hasil dari output yang didapatkan penelitian. Analisis penelitian ini dijabarkan dan diuraikan pada
Lebih terperinciDESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO
DESAIN SISTEM PENGATURAN UDARA ALAT PENGERING IKAN TERI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI IKAN TERI NELAYAN HERYONO HENDHI SAPUTRO 4205 100 009 TUJUAN PENELITIAN Membuat desain alat penukar panas yang optimal
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini terus dilakukan beberapa usaha penghematan energi fosil dengan pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan. Salah satunya yaitu dengan pemanfaatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu jurusan teknik elektro, fakultas teknik,
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu jurusan teknik elektro, fakultas teknik, universitas lampung dan mulai dilaksanakan pada bulan november 2013
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TUGAS AKHIR PENGUJIAN MODEL WATER HEATER FLOW BOILING DENGAN VARIASI GELEMBUNG UDARA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas Teknik Univesitas
Lebih terperinciPembuatan, Pemasangan dan Pengoperasian Tungku Perlakuan Panas untuk Pande Besi. Laporan Teknis Pemasyarakatan Teknologi
Pembuatan, Pemasangan dan Pengoperasian Tungku Perlakuan Panas untuk Pande Besi Laporan Teknis Pemasyarakatan Teknologi Ir. Agus Sugiyono, M.Eng. NIP. 680002567 Maret 2000 Direktorat Teknologi Konversi
Lebih terperinciFoto Alat. Pengujian Marshall
Foto Alat Pengujian Marshall Oven Neraca Cawan Dongkrak Slinder Cincin Bak Pemanas Alat Uji Marshall Termometer Saringan Satu Set Ayakan dan Alat Penggetar Keranjang Timbang Dalam Air Timbangan Digital
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih
BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam Modifikasi, baik teknik dan tahap tahap yang dilakukan untuk memodifikasi. Pada bab ini juga
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Umum Menurut SNI 03-3430-1994, dinding memiliki 2 macam yaitu: dinding pasangan (non-structural) atau dinding yang berperan menopang atap dan sama sekali tidak menggunakan cor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendinginan Mesin Motor bakar dalam operasionalnya menghasilkan panas yang berasal dari pembakaran bahan bakar dalm silinder. Panas yang di hasilkan tidak di buang akibatnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan serangkaian tahapan proses agar tujuan dari penelitian ini dapat tercapai, penelitian di awali dengan kajian pustaka yang dapat mendukung dalam
Lebih terperinciGambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Biomassa, Program Studi S-1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiayah Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi selalu memainkan peranan penting dalam perkembangan hidup manusia dan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. Contohnya, bahan bakar kayu telah digunakan
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON/JAM TEKANAN KERJA 20 BAR DI PABRIK KELAPA SAWIT
ANALISA EFISIENSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON/JAM TEKANAN KERJA 20 BAR DI PABRIK KELAPA SAWIT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan
Lebih terperinci3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan alahan yang diteliti, sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciPENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI
PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciTabel 2.3 Daftar Faktor Pengotoran Normal ( Frank Kreit )
h i = Konduktansi permukaan rata-rata fluida sebelah dalam pipa (Btu/h ft 2 F) R o = Tahanan pengotoran pada sebelah luar pipa (Btu/h ft 2 F) R i = Tahanan pengotoran pada sebelah dalam pipa (Btu/h ft
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 135 cc, dengan merk Yamaha
Lebih terperinciBAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.
1 BAB SUHU DAN KALOR Contoh 7.1 Alkohol etil mendidih pada 78,5 0 C dan membeku pada -117 0 C pada tekanan 1 atm. Nyatakan kedua suhu ini dalam (a) Kelvin, (b) Fahrenheit. a. Sesuai dengan persamaan (7.1)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gambar 2.1 Bagian-bagian model alat pengering Keterangan : 1. Cerobong 2. Dinding 3. Ruang pengering 4. Ruang pembakaran 5. Rak pengering 6. Jendela pengarah 7. Saluran awal 8.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Bab ini menguraikan secara rinci langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam proses penelitian agar terlaksana secara sistematis. Metode yang dipakai adalah
Lebih terperinciPERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMAL BERBAGAI LOGAM DENGAN METODE GANDENGAN
PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMA BERBAGAI OGAM DENGAN METODE GANDENGAN A. Tujuan Percobaan. Memahami konsep konduktivitas termal. 2. Menentukan nilai konduktivitas termal berbagai logam dengan metode
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani
14 Jurnal Teknik Elektro Vol. 3 No.1 RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merancang
Lebih terperinciPERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C
NASKAH PUBLIKASI PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C Makalah Seminar Tugas Akhir ini disusun sebagai
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Tanpa Beban Untuk mengetahui profil sebaran suhu dalam mesin pengering ERK hibrid tipe bak yang diuji dilakukan dua kali percobaan tanpa beban yang dilakukan pada
Lebih terperinciI. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan
I. Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam dunia industri terdapat bermacam-macam alat ataupun proses kimiawi yang terjadi. Dan begitu pula pada hasil produk yang keluar yang berada di sela-sela kebutuhan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: Test section dirancang dengan ukuran penampang 400 mm x 400 mm, dengan
III METODOLOGI PENELITIAN A Peralatan dan Bahan Penelitian 1 Alat Untuk melakukan penelitian ini maka dirancang sebuah terowongan angin sistem terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: a Test section
Lebih terperinci