PERANCANGAN DAN REALISASI MODUL SENSOR WARNA UNTUK PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

Transkripsi

1 PERANCANGAN DAN REALISASI MODUL SENSOR WARNA UNTUK PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) Friska Eka Pratiwi¹, M. Ary Murti², Iswahyudi Hidayat³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak Salah satu model pengaturan yang banyak digunakan dalam dunia industri adalah dengan menggunakan Programmable Logic Control atau lebih sering dikenal dengan sebutan PLC. PLC adalah sebuah rangkaian input output yang terintegrasi dalam sebuah modul yang bekerja berdasarkan program yang dibuat. Dalam rangka memberikan gambaran yang nyata dan untuk mendukung proses pembelajaran lebih lanjut mengenai sistem kendali PLC maka perlu dikembangkan sebuah modul penelitian berbasis PLC. Modul yang dibuat harus dirancang sehingga mampu dioperasikan sebagai alat simulasi dari suatu sistem kendali yang berbasis PLC. Dalam proyek akhir ini direalisasikan suatu modul sensor warna, alat ini ter diri dari sebuah sensor warna TCS230 dan mikrokontroller sebagai pengolah algoritma. Melalui perealisasian modul ini dapat kita ketahui warna yang terdeteksi oleh objek dan apakah warna yang telah terdeteksi oleh objek sama dengan warna yang telah direkam sebelumnya. Hasil yang didapatkan dapat dilihat melalalui LCD yang akan menampilkan hasil konversi dari banyaknya gelombang kotak yang terjai pada setiap satu detikdeteksi sama dengan warna yang telah terdeteksi sebelumnya atau tidak. Alat ini nantinya diharapkan dapat digunakan untuk modul dasar dalam penyusunan konveyor dengan menggunakan PLC (Proggrammable Logic Control) yang dapat menyusun benda berdasarkan warna yang sama. Sehingga mampu meminimalisasi penggunaan tenaga manusia. Kata Kunci : Sensor Warna TCS230, PLC (Programmable Logic Control) Abstract One model commonly used settings in the industrial world is to use programmable logic control, or more often known as the PLC. PLC is a series of input - output that is integrated in a module that works under a program created. In order to give a real picture and to support the process of learning more about the PLC control system should be developed to a PLC-based research module. Modules are made must be designed so that it can be operated as a simulation of a PLC based control systems. In this final project realized a color sensor module, this tool was out of a TCS230 color sensor and microcontroller as the processing algorithms. Through the realization of this module we can know the color detected by the object and whether the colors that have been detected by the same object with a color that has been recorded previously. The results obtained can be viewed via the LCD which will display the conversion result from the number of square wave that occurred in every single second together with the color detection has been detected previously or not. This tool is expected to be used for the basic module in the preparation of industrial equipment that using PLC (Proggrammable Logic Control) to minimize the use of human power. It is also expected to be used as a module supporting the learning process using a PLC (Proggrammable Logic Control). Keywords : TCS230 color sensor, PLC (Programmable Logic Control)

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini teknologi telah berkembang semakin pesat, agar negara kita tidak tertinggal jauh dengan negara yang lain maka sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus ditingkatkan kemampuannya dan selalu mengikuti perkembangan teknologi dunia sesuai dengan keahliannya masing-masing. Dengan demikian, mereka dapat mengaplikasikan IPTEK untuk kepentingan bangsa dan negara. Dalam dunia industri yang meliputi beberapa proses produksi yang komplek memerlukan sebuah sistem automatisasi yang cukup handal. Semua sistem diharuskan untuk dapat bekerja dengan optimal dan dikontrol dari satu master kontrol saja. Kontroler yang sering digunakan dalam dunia industri adalah PLC (Programmable Logic Control) yang mempunyai kemampuan dan daya tahan yang baik. Dengan adanya PLC, proses pengontrolan yang semakin kompleks dan rumit dapat dilakukan. Berangkat dari fenomena tersebut, maka dalam proyek akhir ini akan dirancang suatu alat berupa modul sensor warna untuk PLC (Programmable Logic Control) yang merupakan pengembangan dari PLC (Programmable Logic Control) yang telah dibuat sebelumnya. PLC (Programmable Logic Control) yang terdapat di laboratorium IT TELKOM masih membutuhkan pengembangan lagi terutama agar PLC (Programmable Logic Control) tersebut dapat kompatibel dengan penggunaan sensor terutama sensor warna. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah dalam penyambungan (plug in) dan tidak perlu inisialisasi ulang karena outputan dari sensor warna yang berupa frekuensi telah disesuaikan dengan inputan PLC (Programmable Logic Control). 1.2 Perumusan Masalah Beberapa masalah yang akan dibahas dalam realisasi modul sensor warna untuk PLC ini antara lain : 1. Bagaiamana merealisasikan modul sensor warna untuk PLC (Programmable Logic Control)? 2. Bagaimana rancangan bentuk modul sensor warna untuk PLC (Programmable Logic Control) yang akan dibuat? 3. Komponen apa saja yang dibutuhkan dalam merealisasikan alat tersebut? 1.3 Tujuan Perancangan

3 Tujuan dari perancangan dan realisasi alat modul sensor warna untuk PLC (Programmable Logic Control) ini adalah: 1. Untuk mengetahui besar frekuensi dari warna yang dideteksi oleh sensor warna TCS Untuk mendeteksi apakah warna yang terdeteksi masih mencangkup dalam range frekuensi yang telah terdeteksi oleh sensor warna sebelumya. 3. Realisasi modul sensor warna untuk PLC (Programmable Logic Control) berbasis mikrokontroler. 1.4 Batasan Masalah Untuk mempermudah dan membatasi pembahasan masalah pada Proyek Akhir ini maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut: 1. Warna yang dideteksi hanya warna merah, hijau dan biru. 2. Tidak dibahas mengenai pemrograman mikrokontroler secara mendetail. 3. LCD hanya menampilkan frekuensi warna yang terdeteksi. 1.5 Metode Penyelesaian Masalah Metode yang digunakan dalam pembuatan proyek akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Study Literatur Pencarian dan pengumpulan literature dan kajian kajian yang lain yang berkaitan dengan masalah masalah yang ada dalam proyek akir baik berupa artikel, buku referensi, internet maupun sumber sumbar yang lain. 2. Analisis Masalah Menganalisis permasalahan berdasarkan sumber sumber dari hasil study literature. 3. Perancangan dan realisasi Membuat perancangan alat dan merealisasikan berdasarkan parameter parameter yang diinginkan. 4. Pengujian dan pengukuran Melakukan serangkaian pengujian dan pengukuran berdasarkan parameter-paremeter tertentu sesuai dengan spesifikasi rangkaian yang telah dibuat. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam pembahasan mengenai proyek akhir ini yaitu sebagai berikut :

4 BAB I PENDAHULUAN Berisi uraian singkat tentang latar belakang, tujuan perancangan, perumusan masalah, batasan masalah, metode penyelelesaian masalah, sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Memuat uraian konsep dan teori dasar secara umum yang mendukung dalam pemecahan masalah, baik yang berhubungan dengan sistem maupun perangkat. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi alat yang akan dibuat. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA MODUL SENSOR WARNA UNTUK PLC Akan membahas mengenai rincian hasil dan evaluasi alat berdasarkan parameter dan spesifikasi awal. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran pengembangan terhadap hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan perancangan dan realisasi sistem, kemudian dilakukan pengujian baik setiap blok maupun secara keseluruhan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada saat kalibrasi sensor bekerja dengan baik. Hal tersebut dapat terlihat dari frekuensi keluaran sensor yang maish berada di bawah frekuensi keluaran maksimal yaitu 600 KHz. 2. Dalam proses pengukuran nilai RGB (Red, Green, Blue)jarak benda tehadap sensor dan intensitas cahaya sensor dengan objek sangat mempengaruhi nilai RGB. 3. Semakin jauh jarak objek dengan sensor maka nilai RGB akan semakin kecil. 4. Semakin besar intensitas objek dengan sensor maka nilai RGB akan semakin besar. 5. Perangkat dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini, baik sensor warna mampu mendeteksi warna yang berbeda. 6. ATMEGA 8535 cukup akurat dalam melakukan konversi terbukti pada saat pengukuran sensor warna pada perangkat ini. 7. Tingkat akurasi sistem dalam membandingan suatu objek dengan objek lain yaitu sebesar 84%. 5.2 Saran Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dan hasil yang telah dicapai pada proyek akhir ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada sistem ini, maka dapat diambil beberapa saran yang dapat dikembangkan lebih lanjut : 1. Diperlukan sensor yang lebih baik dari yang dipakai pada alat ini agar dalam pendeteksian warna dapat lebih fokus lagi pencahayaannya. 2. Warna yang dideteksi sebaiknya lebih banyak lagi untuk meningkatkan fungsionalitas system.

6 DAFTAR PUSTAKA [1] Wardhana, Lingga Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535 Simulasi, Hardware, dan Aplikasi. Penerbit Andi. Yogyakarta. [2] Heryanto ST, M. Ary, Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler ATMega8535, Andi: Yogyakarta, [3] [4]