LAMPIRAN-LAMPIRAN. This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
|
|
- Lanny Pranoto
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN-LAMPIRAN
2 Pedoman Observasi Pada penelitian ini panduan observasi penerimaan diri pada ODHA, sebagai berikut: g. Kesan umum: kondisi fisik dan penampilan h. Interaksi subyek dengan lingkugan baik keluarga maupun warga sekitar i. Kondisi lingkungan j. Ekspresi wajah subyek selama wawancara k. Bahasa tubuh atau gerakan tubuh yang mungkin muncul saat wawancara l. Interaksi pada saat wawancara.
3 Pedoman Wawancara Panduan wawancara penerimaan diri pada ODHA, sebagai berikut: b. Identitas subyek penelitian Nama Jeniskelamin Usia Anakke Pekerjaan Pendidikan alamat c. Latar belakang subyek i. Masa kecil subyek ii. Hubungan subyek dengan orangtua dan saudara d. Lingkungan subyek i. Hubungan social subyek dengan lingkungan sosial ii. Perasaan subyek terhadap orang di lingkungannya e. Masalah yang diungkap i. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri 1. Pemahaman diri 2. Tidak adanya stress emosional 3. Konsepdiri yang stabil
4 4. Tidak hadirnya hambatan-hambatan dari lingkungan 5. Harapan yang realistis 6. Sukses yang terjadi ii. Aspek penerimaan diri 1. Aspek penghargaan iii. Ciri-ciri penerimaan diri g) Mampu mengendalikan emosi h) Berfikir positif dan realistis i) Mengenal kelebihan dan kekurangan j) Mampu menempatkan diri k) Optimis menjalani hidup l) Tidak mengharapkan belas kasihan orang lain iv. Tahapan Penerimaan diri a. Penyangkalan b. Kemarahan c. Depresi d. Sikap tawar menawar e. Penerimaan dan partisipasi
5 Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA HIV dan AIDS ODHA Aspekpenerimaandiri 1. Aspekpenghargaan 2. Aspekperasaansena ng 3. Aspekperasaanpuas Tahapanpenerimaandiri 1. Penyangkalan 2. Kemarahan 3. Depresi 4. Sikaptawarmenawar 5. Penerimaandanpartisipasi Faktor-faktor yang memengaruhipenerimaandiri 1. Pemahamandiri 2. Harapan 3. Hambatandalamlingkunga n 4. Tekananemosional 5. Kesuksesan 6. Konsepdiri PENERIMAAN DIRI, Ciri-ciripenerimaandiri a) Mampumengendalikanemosi b) Berfikirpositifdanrealistis c) Mengenalkelebihandankekurangan d) Mampumenempatkandiri e) Optimismenjalanihidup f) Tidakmengharapkanbelaskasihan orang lain
6
7 Tahapan Penerimaan Diri Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA (Subyek 1) Faktor-Faktor Penerimaan Diri Denial - Subyek tidak mengalami denial,karena sudah mengetahui resiko dan sebab akibat yang terjadi meskipun tidak terima cara dokter menyampaikan hasil lab - Subyek secara pribadi tidak menyangkal, karena subyek tahu bakal seperti ini, dan subyek tahu karena selain itu juga teman-teman subyek satu per satu sudah meninggal terlebih dahulu. Anger - Subyek tidak terima cara dokter menyampaikan menggunakan katakata keras terhadap dirinya. -subyek merasa bersalah dengan orang tua, karena belum bisa membuat senang hanya membuat susah dengan menambah beban dengan mendapat virus HIV Aspek penerimaan diri 1. Aspek Penghargaan -Subyek merasa dianggap orang lain baik karena menyalurkan bantuan dari DinKes -subyek dapat menjadi pendengar yang baik bagi teman sebaya Subyek merasa senang dan bersyukur bahwa masih ada teman-teman sebaya yang mempercayai dirinya dan dapat memberikan solusi Subyek merasa puas dengan membantu orang lain, dukungan dari keluarga dan penerimaan keluarga kembali membuat subyek merasa puas. Depresi - subyek pada waktu mengalami IO, karena depresi yang berat, subyek bisa dikatakan hampir gila dan berbicara sendiri dengan tembok waktu itu. - Subyek memilih untuk menyendiri selama 1-2 tahun, tidak mau dijenguk siapapun ketika dirawat pertama kali Bargaining - Selain berdoa, subyek juga mulai menjalani ibadah sholat - Kalau subyek diberi hidup panjang, subyek ingin membantu teman sebaya - Subyek masih ingin mengurus orang tua, subyek ingin menyaksikan adik perempuannya menikah Penerimaan dan Partisipasi - Sudah menerima diri, tapi subyek masih memiliki kekhawatiran kalau orang lain tahu status HIV yang dideritanya - Subyek aktif di KDS dengan melakukan kunjungan ke rumah sakit, mengadakan pertemuan, dan menyalurkan bantuan-bantuan dari pihak terkait, seperti nutrisi, vitamin dan lainya Penerimaan Diri, Ciri-Ciri Penerimaan Diri (subyek 1) - Jika ada orang yang mempertahankan pendapat, subyek lebih memilih untuk mengalah - Membawa keluarga lebih baik lagi - Tidak setengah-setengah dalam membantu - Ingin melihat adiknya menikah dan mengurus orang tua - Tidak mengharapkan belas kasihan orang lain dengan tinggal di kos bersama istrinya Pemahaman diri: Subyek dapat memandang dirinya sebagai sebab akibat, subyek telah mendapatkan hasil yang telah subyek perbuat. Tekanan emosi Subyek tidak menyukai jika ada orang yang bertopeng dan berpura-pura,. Harapan Subyek berpikir untuk menjalani dan menikmati hidup. Subyek juga tidak memiliki target dalam menjalani keidupannya sebagai karyawan katering dan buddies. Konsep diri: Subyek memberi contoh dirinya sendiri untuk memberdayakan temanteman sebaya Hambatan dalam lingkungan: Subyek merasa marah sampai sekarang, karena di lingkungan sosialnya masih banyak terjadi diskriminasi Kesuksesan Sebagai buddies subyek merasa senang dan bersyukur bahwa masih ada teman-teman sebaya yang mempercayai dirinya
8 Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA (Subyek 2) Denial -Pada awal tahu status, subyek tidak langsung percaya terinfeksi HIV positif dan ragu dengan hasil VCT -Subyek mengalami penolakan dalam dirinya, dan memilih menutup diri dari keluarganya Anger - Subyek tidak marah karena subyek menyadari resiko penyakitnya hasil dari perbuatannya yaitu free sex. - Subyek tidak marah kepada wanitawanita yang diajak berhubungan. - Subyek menyesali perbuatanya dan marah terhadap diri sendiri, sering emosi dalam pekerjaan Tahapan Penerimaan Diri Depresi - Subyek sering mengurung diri di kamar dan ingin meningglkan shelter beberapa kali. - Subyek masih merasa bersalah dan bingung untuk menyampaikan penyakit yang dialaminya kepada orang tua dan saudara di Kupang - Subyek merasa bosan dengan rutinitas minum obat ARV Bargaining - Subyek berdoa untuk meringankan beban dalam dirinya. - Subyek melakukan pengakuan dosa dalam gerejanya dan berjanji tidak melakukan hubungan bebas kembali. - Subyek ingin memiliki tubuh yang sehat agar dapat membahagiakan orang tua dan istrinya, namun suyek terkadang tidak rajin meminum obat ARVkarena bosan. Penerimaan dan Partisipasi - Subyek menjalani kehidupan dengan pola hidup yang baik meski masih melakukan beberapa kali free sex dan melupakan masa lalunya serta menerima status dengan ikhlas. - Subyek berpikir sudah terlanjur dan dapat menerima sehingga memberitahukan status kepada ketiga istrinya di Kupang. - Beberapa kali memberi penyuluhan di rumah-rumah tentang HIV dan AIDS dan mengikuti seminar-seminar yang diadakan gereja atau PILKESGA. Aspek penerimaan diri 1. Aspek Penghargaan Subyek kurang dapat berbicara dengan baik mengenai dirinya terlebih dengan lingkungan sekitarnya. Subyek merasa senang jika ada seseorang yang memperhatikan dirinya di shelter. Subyek merasa puas memiliki gaji yang cukup dan memiliki teman kerja yang baik Penerimaan Diri, Ciri-Ciri Penerimaan Diri (subyek 2) - Subyek jarang meminum obat ARV karena merasa bosan - Subyek masih beberapa kali melakukan free sex di Malang - Subyek lebih cepat marah ketika ada yang mengunggah tentang dirinya di media sosial - Subyek memiliki percaya diri yang tinggi dalam pekerjaan maupun di lingkungan tempat tinggalnya - Subyek dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari sendiri Harapan Subyek memiliki harapan untuk dapat terus sehat dan melakukan pekerjaan, dan memberitahukan statusnya kepada ibunya di Kupang Kesuksesan - Subyek dapat menjalani pekerjaanya dengan senang hati dan berpenghasilan cukup - Subyek juga memilii teman yang baik sebagai PMO. Tekanan emosi Subyek bingung cara menyampaikan status HIVnya ke keluarga dan takut menyakiti perasaan ibunya. Hambatan dalam lingkungan: Subyek jarang mengalami stigma dan diskriminasi sehingga tidak mengalami hambatan dalam lingkungan, namun subyek jarang bergaul dengan lingkungan sosialnya Pemahaman diri: Subyek bersyukur dengan kejadian yang telah terjadi dan menimpanya, subyek memiliki kelebihan yakni percaya diri melakukan pekerjaannya. Konsep diri Subyek memiliki konsep diri yang kurang karena masih ingin menikah lagi padahal subyek memiliki 3 orang istri. Faktor-Faktor Penerimaan Diri
9 Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA (Subyek 3) Tahapan Penerimaan Diri Denial - Merasa kaget dan sedih namun tidak mengalami penyangkalan, karena subyek sudah tahu informasi sejak awal karena subyek mantan pecandu. - Subyek punya inisiatif untuk VCT karena melihat temantemannya meninggal bergantian dalam waktu berdekatan. Anger - pada awal ingin berhenti menjadi pecandu, ingin menularkan virus HIV yang menginfeksi dirinya ke orang lain - Subyek tidak marah, namun merasa bersalah dengan diri sendiri karena setelah menjadi pecandu subyek kuliahnya tidak selesai, pernah masuk penjara dan sampai terinfeksi HIV. Depresi - Subyek merasa stres dan jenuh saat berada dalam penjara - Saat masih menjadi pecandu, subyek sering merasa depresi karena kesakitan pada tubuhnya jika tidak dapat memiliki obat bius. - Subyek ingin menyendiri dengan naik gunung dan menjauh dari lingkungan lamanya, kemudian membentuk komunitas baru. Bargaining - Subyek merasa yakin akan kesehatannya dan mengendalikan penyakit HIV dengan rutin minum ARV. - Subyek ingin memiliki kesehatan dalam tubuhnya untuk bisa menolong teman sebayanya. - Subyek menjalaini kehidupan religius secara naik-turun, sesekali rajin mengikuti ibadah, sesekali jarang. Penerimaan dan Partisipasi - Subyek menjadikan dirinya contoh ketika membantu teman-teman sebaya dalam KDS. - Sejak tahun 1998, subyek aktif melakukan kunjungan rumah sakit pada pasien HIV yang baru saja masuk. - Subyek ingin membahagiakan keluarga terutama orang tua dengan hidup mandiri. Aspek penerimaan diri 1. Aspek Penghargaan Subyek semangat untuk memberdayakan sesama ODHA saat dalam kondisi drop sampai kemudian berdaya lagi dan menganggap sebagai saudara. Kehidupan dan pola hidup subyek yang dulu berantakan kini sudah mulai berubah menjadi positif dan berguna bagi orang lain. subyek meolong sesama ODHA dan akhirnya dapat pulih. Penerimaan Diri, Ciri-Ciri Penerimaan Diri (subyek 3) - Subyek memberi contoh dirinya sebagai ODHA yang berdaya - Subyek tidak langsung marah ketika ada konflik, diselesaikan dengan diskusi - Subyek dapat beradaptasi dengan lingkungan baru di Malang - Subyek yakin akan kesehatannya untuk menolong teman sebaya - Subyek hidup mandiri bersama istrinya dan bekerja Faktor-Faktor Penerimaan Diri Pemahaman diri: Subyek memutuskan untuk segera mengkonsumsi ARV dan memulai terapi pengobatan hingga saat ini setelah mengetahui dirinya terinfeksi HIV positif.melakukan pekerjaannya. Tekanan emosi Kehidupan dan pola hidup subyek yang dulu berantakan kini sudah mulai berubah menjadi positif dan berguna bagi orang lain Harapan Subyek bersama-sama dengan sesama ODHA, juga keluarga memiliki cita-cita untuk mengikis stigma dan diskriminasi bagi ODHA. Konsep diri Subyek berperan aktif sebagai pendamping teman sebaya dan aktif di jaringan ODHA seluruh Indonesia. Hambatan dalam lingkungan: Subyek mendapatkan stigma dan diskriminasi yang berat sampai sekarang. Kesuksesan Subyek semangat untuk memberdayakan sesama ODHA saat dalam kondisi drop sampai kemudian berdaya lagi dan menganggap sebagai saudara.
10 Tahapan Penerimaan Diri Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA (Subyek 4) Denial Anger Depresi - Pada awal tahu status - Menyalahkan Tuhan, - Subyek mengalami hal HIV positif, subyek merasa tidak adil dimana dirinya ingin merasa shock karena karena subyek harus menjauh dari meminum obat ARV lingkungan selama berpikir itu merupakan seumur hidup beberapa bulan saat penyakitnya perempuan sedangkan subyek kondisi drop dan nakal masih punya anak kondisi fisik yang - -tidak mengalami kecil dan keluarga. tidak memungkinkan. penyangkalan, karena Subyek sendiri - subyek subyek menikah dengan merasa tidak mendiskriminasi diri suami pilihannya sendiri memiliki keluarga sendiri, membatasi seperti pada diri, dan hanya dan menjalani apapun umumnya. mengurus suami serta konsekuensinya. - Subyek bertanya anaknya di rumah. - -menerima hasil LAB, kenapa saya? pada -Subyek pernah karena tahu suaminya dirinya dan kenapa kehilangan akal sehat mantan IDU bukan orang lain. dan berpikir kapan kematiannya datang Bargaining - Subyek lebih rajin lagi ke gereja dan berdoa mengharap dapat diberi kesehatan selalu oleh Tuhan - Subyek sudah menyiapkan suratsurat untuk pengobatan gratis jika dirinya mengalami kondisi tidak berdaya. - subyek menjaga pola hidup, dengan tidak keluar malam hari agar tidak terserang bronkitis. Penerimaan dan Partisipasi - Merasa tidak ada bedanya dengan orang lain, dan merasa bahwa dirinya orang pilihan Tuhan untuk melayani lebih - Masih ada ganjalan, penyesalan, kalau nanti subyek meninggal ada kekhawatiran tentang anak. - subyek aktif memberikan pendampngan pasien baru ODHA. Aspek penerimaan diri 1. Aspek Penghargaan subyek masih memiliki keluarga yang mendukung dan menerima subyek apa adanya, Subyek juga dapat bepergian ke luar negeri dan mengikuti pelatihan-pelatihan internasional karena subyek aktif di kegiatan PILKESGA Subyek sudah dapat melepaskan teman-teman sebaya yang sudah berdaya dan kembali merangkul teman-teman yang baru mengetahui status sebagai terinfeksi. Penerimaan Diri, Ciri-Ciri Penerimaan Diri (subyek 4) - Subyek tidak mengaitkan status HIV positif dengan permasalahan yang dihadapi - Subyek selalu menjaga kesehatan demi anaknya - Subyek optimis dapat melihat anaknya sukses - Subyek merasa seperti layaknya orang normal dan tidak membutuhkan belas kasihan Faktor-Faktor Penerimaan Diri Pemahaman diri Subyek dapat memahami dirinya sendiri dan sekarang ini perasaan subyek biasa saja, meskipun pada awalnya subyek merasa susah sekali untuk menerima keadaan. Konsep diri Subyek memberi informasi tentang HIV kepada teman-teman sebaya di KDS. Subyek merasa optimis akan kesehatannya merasa yakin Tuhan akan memberikan kesehatan sampai anaknya sukses. Tekanan emosi Subyek merasa stres harus meminum obat ARV setiap hari dan sepanjang umurnya. Dan masih bingung bagaimana cara menyampaikan kepada anaknya mengenai statusnya. Harapan Subyek berharap temanteman di dalam jaringannya menyuarakan Indonesia tanpa stigma dan diskriminasi Hambatan dalam lingkungan: subyek memiliki ketakutan, status subyek sebagai yang terinfeksi diketahui oleh orang lain, serta mendapat stigma dan diskriminasi Kesuksesan Subyek lebih banyak melakukan hal-hal yang positif di KDS antara lain mendaki gunung bersama ODHA se Indonesia yang hampir 90 persen ODHA
11 Aspek penerimaan diri 1. Aspek Penghargaan merasa dianggap orang lain baik karena menyalurkan bantuan (IN); Subyek kurang dapat berbicara dengan baik mengenai dirinya (JL); Subyek bangga dianggap menjadi saudara oleh ODHA yang didampinginya (BE); Subyek masih memiliki keluarga yang mendukung dan menerima (MR) Subyek merasa senang dan bersyukur bahwa masih ada temanteman sebaya yang mempercayai dirinya(in); Subyek merasa senang jika ada seseorang yang memperhatikan dirinya di shelter. (JL); Subyek senang menjalani pola hidup dan lingkungan barunya (BE); Subyek bepergian ke luar negeri dan mengikuti pelatihan-pelatihan internasional(mr) Subyek merasa puas dengan membantu orang lain, dan dirinya dapat dukungan dari keluarga(in); Subyek merasa puas memiliki gaji yang cukup dan memiliki teman kerja yang baik(jl); subyek meolong sesama ODHA dan akhirnya dapat pulih.(be); Subyek sudah dapat melepaskan teman-teman sebaya yang sudah berdaya dan kembali merangkul teman-teman yang baru mengetahui status sebagai terinfeksi.(mr) - Subyek memberi contoh dirinya sebagai ODHA yang berdaya (BE) - Subyek selalu menjaga kesehatan demi anaknya (MR) - Subyek optimis dapat melihat anaknya sukses(mr) - Subyek tidak langsung marah ketika ada konflik, diselesaikan dengan diskusi (BE) - Membawa keluarga lebih baik lagi (IN) - Subyek tidak langsung marah ketika ada konflik, diselesaikan dengan diskusi (BE) - Ingin melihat adiknya menikah dan mengurus orang tua (IN) - Tidak mengharapkan belas kasihan orang lain dengan tinggal di kos bersama istri (IN) - Subyek jarang meminum obat ARV karena merasa bosan (JL) - Subyek masih beberapa kali melakukan free sex di Malang (JL) Penerimaan Diri, Ciri-Ciri Penerimaan Diri (Subyek IN,JL,BE,MR) Harapan - Harapan hidup lebih baik lagi - Membahagiakan keluarga - Pola hidup yang positif (IN,JL,BE,MR) Kesuksesan - Mengalami peristiwa 1 atau 2 peristiwa yang menjadi peristiwa penting bagi keempat subyek yang merupakan keberhasilan subyek mewujudkan harapannya (IN,JL,BE,MR) Denial - Subyek tidak mengalami denial,karena sudah mengetahui resiko dan sebab akibat yang terjadi meskipun tidak terima cara dokter menyampaikan hasil lab (IN) - Awal tahu status, subyek tidak langsung percaya terinfeksi HIV positif dan ragu dengan hasil VCT (JL) - Merasa kaget dan sedih namun tidak mengalami penyangkalan, karena subyek sudah tahu informasi sejak awal (BE) - Menerima hasil LAB, karena tahu suaminya mantan IDU (MR) Anger - Subyek tidak terima cara dokter menyampaikan menggunakan katakata keras (IN) - Subyek tidak marah kepada wanita-wanita yang diajak berhubungan.(jl) - Subyek tidak marah, namun merasa bersalah dengan diri sendiri (BE) - Menyalahkan Tuhan, merasa tidak adil karena subyek harus meminum obat ARV seumur hidup (MR) Depresi - Subyek memilih untuk menyendiri selama 1-2 tahun, tidak mau dijenguk siapapun (IN) - Subyek sering mengurung diri di kamar dan ingin meningglkan shelter (JL) - Subyek merasa stres dan jenuh saat berada dalam penjara (BE) - subyek mendiskriminasi diri sendiri, membatasi diri, dan hanya mengurus suami serta anaknya di rumah. (MR) 5. Penerimaan dan partisipasi (1,2,3,4) 2. Kemarahan (1,2,3,4) 3. Depresi (2,3,4) 4. Sikap tawar menawar (4) Tekanan Emosi - Ketiga subyek tidak memiliki tekanan emosi dalam diri. (IN,JL,BE) - Subyek merasa stres harus meminum obat ARV setiap hari (MR) Tahapan Penerimaan Diri 1. Penyangkalan () Bargaining - Kalau subyek diberi hidup panjang, subyek ingin membantu teman sebaya (IN) - Subyek berdoa untuk meringankan beban dalam dirinya. (JL) - Subyek merasa yakin akan kesehatannya dan mengendalikan penyakit HIV dengan rutin minum ARV. (BE) - subyek menjaga pola hidup, dengan tidak keluar malam hari agar tidak terserang bronkitis. (MR) Penerimaan dan Partisipasi - Sudah menerima diri, tapi subyek masih memiliki kekhawatiran kalau orang lain tahu status HIV yang dideritanya. (IN) - Subyek menjalani kehidupan dengan pola hidup yang baik meski masih melakukan beberapa kali free sex (JL) - Sejak tahun 1998, subyek aktif melakukan kunjungan rumah sakit pada pasien HIV (BE) -- Merasa tidak ada bedanya dengan orang lain, dan merasa bahwa dirinya orang pilihan Tuhan (MR) Hambatan dalam lingkungan: - terdapat stigma, diskriminasi dari orang - sosial dan pekerjaan (IN, BE,MR) - Subyek jarang mengalami stigma dan diskriminasi (JL) Pemahaman diri: -Mensyukuri peristiwa yang dilalui -mengenali kelebihan dan kekurangan (IN,JL,BE,MR) Konsep diri - mengembangkan potensi di bidang masing-masing (IN,BE,MR) - masih melakukan beberapa kali free sex (JL) Faktor-Faktor Penerimaan Diri Tahapan Penerimaan Diri Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA (Subyek IN,JL, BE (dan MR)
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pertamakali ditemukan di propinsi Bali, Indonesia pada tahun 1987 (Pusat Data dan Informasi
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan untuk Responden. Respon Keluarga Terhadap Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas
Daftar Pertanyaan untuk Responden Respon Keluarga Terhadap Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Perempuan Dampingan Rumah Singgah Caritas Pengembangan Sosial Ekonomi Medan DAFTAR KUESIONER Petunjuk Pengisian:
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI. Menderita penyakit yang belum ada obatnya adalah merupakan suatu
100 BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Menderita penyakit yang belum ada obatnya adalah merupakan suatu kenyataan yang harus ditanggung oleh para ODHA. Terinfeksinya ODHA dilatarbelakangi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DATA PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN DATA PENELITIAN Dari laporan hasil penelitian yang sudah peneliti sampaikan pada bab sebelumnya, peneliti akan menganalisa hasil temuan tersebut berdasarkan sudut pandang kajian psikologi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari wawancara, observasi dan analisis antar subjek, dapat disimpulkan bahwa kebermaknaan hidup ibu rumah tangga penderita HIV/AIDS merupakan
Lebih terperinciKecemasan Terhadap Kematian
Skema 1 Interelasi faktor subyek 1 Penanaman agama yang kuat sejak kecil Hubungan dengan orang tua cukup harmonis, kenangan salah satu orang tua telah meninggal Ancaman: Kematian dianggap ancaman karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah HIV/AIDS (Human Immuno deficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan masalah yang mengancam seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kelas
Lebih terperinciLampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai
Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak awal tahun 2008, masalah kesehatan seringkali menjadi topik utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak awal tahun 2008, masalah kesehatan seringkali menjadi topik utama di berbagai media cetak dan elektronik Indonesia. Mulai dari kasus mengenai gizi buruk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik maupun emosional. Semakin bertambahnya usia, individu akan mengalami berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan. intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin menuntut pengorbanan dan
Lebih terperinciBAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601
Lebih terperinciLAMPIRAN. repository.unisba.ac.id
LAMPIRAN LAMPIRAN Correlations DukunganSosial Resiliensi Correlation Coefficient 1,000,723 * Dukungan Sosial Sig. (2-tailed).,004 Spearman's rho Resiliensi Correlation Coefficient,723 * 1,000 Sig. (2-tailed),004.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Nilai - nilai yang ada di Indonesiapun sarat dengan nilai-nilai Islam. Perkembangan zaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) berarti kumpulan gejala dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sel darah putih bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN KATA PENGANTAR Saya adalah mahasiswa Psikologi. Saat ini saya sedang melakukan suatu penelitian untuk tugas akhir saya (skripsi) mengenai kecerdasan dari Pemimpin Kelompok Kecil (PKK) Persekutuan
Lebih terperinciHIV The Health System in Australia (Language: Indonesian)
HIV The Health System in Australia (Language: Indonesian) HIV Sistem Kesehatan Di Australia 7.1 Pengenalan 7.2 Dokter-dokter Umum 7.3 Pelayanan Kesehatan Seksual 7.4 Rumah sakit - Rumah sakit 7.5 Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. identitas dan eksistensi diri mulai dilalui. Proses ini membutuhkan kontrol yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Remaja adalah generasi penerus bangsa, oleh karena itu para remaja harus memiliki bekal yang baik dalam masa perkembangannya. Proses pencarian identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas X. Hal ini terlihat dari jumlah pendaftar yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian setiap orang. Ketika menikah, tentunya orang berkeinginan untuk mempunyai sebuah keluarga yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya menjaga sistem kekebalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari keluarga, dimana sebagian besar kelahiran disambut bahagia oleh anggota keluarganya, setiap orang tua mengharapkan anak yang sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut (Nugroho. T, 2010: 94) Aquired Immune Deficiency Syndrome
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut (Nugroho. T, 2010: 94) Aquired Immune Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merupakan kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Dampak skizofrenia bagi keluarga sangatlah besar, ini menyebabkan seluruh keluarga ikut merasakan penderitaan tersebut. Jika keluarga tidak siap dengan hal ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan mengalami masa transisi peran sosial, individu dewasa awal akan menindaklanjuti hubungan dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Blue Print Kuisioner. Dukungan Sosial
LAMPIRAN 1 Blue Print Kuisioner Dukungan Sosial Variabel Aspek Indikator Favorable Unfavorable Dukungan Sosial Emotional esteem support or Menerima perhatian dari keluarga Menerima perhatian dari teman/kerabat
Lebih terperinciNO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri.
NO : TB : BB : PETUNJUK PENGISIAN 1. Berikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda sendiri. Pilihan jawaban sebanyak empat buah, yaitu: SS : Bila pernyataan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Peningkatan harga diri penderita HIV/AIDS dapat dilakukan dengan memberi pelatihan. Oleh karenannya, seorang penderita HIV/AIDS atau ODHA sangat perlu diberi terapi psikis dalam bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. HIV dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari. penyebab menurunnya kekebalan tubuh manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah HIV dalam bahasa inggris merupakan singkatan dari Human Imunno deficiency Virus dalam bahasa Indonesia berarti virus penyebab menurunnya kekebalan tubuh manusia.
Lebih terperinci57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Edy Bachrun (Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun) ABSTRAK Kepatuhan
Lebih terperinciFAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008
1 KEBERMAKNAAN HIDUP PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS) WANITA (STUDI KUALITATIF MENGENAI PENCAPAIAN MAKNA HIDUP PADA WANITA PASCA VONIS TERINFEKSI HIV/AIDS) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran diri (body image) dan dukungan sosial pada tiga orang wanita yang mengalami penyakit kanker payudara yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human. Immunodeficiency Virus) (WHO, 2007) yang ditemukan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa awal adalah individu yang berada pada rentang usia antara 20 hingga 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain
Lebih terperinciEdukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini
Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15 Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini PERSETUJUAN DALAM KEADAAN SADAR UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI SUBJEK RISET
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2012
Lebih terperincibersalah, dan kematian. Penderitaan bisa berupa kesulitan-kesulitan. Hal yang paling mendasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Frankl (2008), ada tiga serangkai tragedi dalam kehidupan, yaitu penderitaan, rasa bersalah, dan kematian. Penderitaan bisa berupa kesulitan-kesulitan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari kesejahteraan. Mereka mencoba berbagai cara untuk mendapatkan kesejahteraan tersebut baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. narkoba ataupun seks bebas di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berita akhir-akhir ini terlihat semakin maraknya penggunaan narkoba ataupun seks bebas di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan berdampak buruk terhadap
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal
HARGA DIRI PADA WANITA DEWASA AWAL MENIKAH YANG BERSELINGKUH KARTIKA SARI Program Sarjana, Universitas Gunadarma Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran harga diri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit kanker merupakan kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak. terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia pada umumnya memiliki harapan dengan memiliki tubuh yang selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang terjadi
Lebih terperinciJangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti
Ragu? Jangan cuma Ikut VCT, hidup lebih pasti Sudahkah anda mengetahui manfaat VCT* atau Konseling dan Testing HIV Sukarela? *VCT: Voluntary Counselling and Testing 1 VCT atau Konseling dan testing HIV
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang kita kenal dengan HIV/AIDS saat ini merupakan global health issue. HIV/AIDS telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) menjadi agenda penting baik dikalangan kedokteran maupun dikalangan politisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena pada masa ini remaja mengalami perkembangan fisik yang cepat dan perkembangan psikis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (AIDS) pada tahun 1981 telah berkembang menjadi masalah kesehatan. (UNAIDS) dalam laporannya pada hari AIDS sedunia tahun 2014,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak ditemukannya penyakit Aqcuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pada tahun 1981 telah berkembang menjadi masalah kesehatan gobal. Menurut data dari United Nations
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orangtua, akan tetapi pada kenyataannya tidak semua pasangan dikarunia anak. merasa bangga dan bahagia ketika harapan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak yang normal baik fisik maupun mental adalah harapan bagi semua orangtua, akan tetapi pada kenyataannya tidak semua pasangan dikarunia anak yang normal.
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN SARAN. penderita dengan HIV/AIDS (ODHA). Dalam pelaksanaannya, KDS Metacom
dan Saran BAB VII Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan KDS Metacom merupakan kelompok dukungan sebaya yang dibentuk pada pertengahan tahun 2006 dan bergerak dalam memberikan dukungan pada penderita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berketetapan untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami-istri. Pasangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perceraian merupakan suatu perpisahan secara resmi antara pasangan suami-istri dan berketetapan untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami-istri.
Lebih terperinciLampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent)
Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent) ANALISIS PERSEPSI PENYAKIT DAN NILAI SYARIAT ISLAMI TERHADAP MINAT MEMANFAATKAN PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kaya, miskin, tua, muda, besar, kecil, laki-laki, maupun perempuan, mereka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebahagiaan adalah hal yang selalu ingin dicapai oleh semua orang. Baik yang kaya, miskin, tua, muda, besar, kecil, laki-laki, maupun perempuan, mereka ingin dirinya
Lebih terperinciBERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari
BERDUKA DAN KEHILANGAN Niken Andalasari DEFENISI KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. kasus seperti keluarga yang telah bercerai. Latar belakang keluarga yang bercerai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Narapidana hukuman mati dapat terlibat dalam kasus karena telah memiliki pengalaman hidup yang negatif. Pengalaman hidup yang negatif sebelum terlibat dalam kasus
Lebih terperinciAdakah ada yang Akan Mendoakan Kita?
Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita? Oleh, FizRahman.com Seorang pengarah yang berjaya, jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU.. Di saat orang-orang terlelap
Lebih terperinciKULONPROGO BANGKIT TANGGULANGI AIDS
Artikel Kerjasama BPMPDP dan KB Kulonprogo dan KR KULONPROGO BANGKIT TANGGULANGI AIDS Mardiya & Esti Sutari Pasca peringatan Hari AIDS Se-Dunia (HAS) 2010, Rabu (1/12) lalu, dapat dipastikan banyak warga
Lebih terperinciUniversitas Sumatra Utara
Lembar Persetujuan Menjadi Responden Nama saya adalah Ahmad Syahidin Sinaga, mahasiswa S1 Keperawatan Ekstensi 2012 Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Stres Keluarga
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN SURAT PERNYATAAN BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Umur : Alamat : Saya telah membaca surat permohonan dan mendapatkan
Lebih terperinci`BAB I PENDAHULUAN. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah topik yang hangat dikalangan
`BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan membutuhkan karyawan sebagai tenaga yang menjalankan setiap aktivitas yang ada dalam organisasi perusahaan. Karyawan merupakan aset terpenting
Lebih terperinciMarwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25
Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir
Lebih terperinciKESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA
KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : Yustina Permanawati F 100 050 056 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kemacetan hingga persaingan bisnis serta tuntutan ekonomi kian
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota metropolitan seperti Surabaya dengan segala rutinitasnya, mulai dari kemacetan hingga persaingan bisnis serta tuntutan ekonomi kian menghimpit dan membuat perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat banyak harga-harga kebutuhan rumah tangga, angkutan umum dan biaya rumah sakit semakin mahal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah anugerah, anak adalah titipan dari Allah SWT. Setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah anugerah, anak adalah titipan dari Allah SWT. Setiap orangtua pasti menginginkan memiliki anak yang normal dan sehat baik secara jasmani maupun rohani. Anak
Lebih terperinciCOPING STRESS PADA WANITA YANG MENGALAMI KEMATIAN PASANGAN HIDUP. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1
COPING STRESS PADA WANITA YANG MENGALAMI KEMATIAN PASANGAN HIDUP Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : Sendy Puspitasari F 100 040 029 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki buah hati tentunya merupakan dambaan bagi setiap orang yang telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah terbesar nan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus September 24 dengan jumlah sampel yang ada di Poli TB MDR sebanyak 6 pasien, namun dari
Lebih terperinciBAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN. A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu
BAB III BEBERAPA UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBINA EMOSI ANAK AKIBAT PERCERAIAN A. Fenomena Perceraian di Kecamatan Bukit Batu Upaya orang tua dalam membina emosi anak akibat perceraian di Kecamatan Bukit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV di Indonesia masih menjadi masalah yang serius dan komplek serta menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di Indonesia juga masih tinggi,
Lebih terperinciPedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Modul ke: Pedologi Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi. Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Tipe-tipe Penganiayaan terhadap Anak Penganiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kita dihadapkan pada berbagai macam penyakit, salah satunya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini kita dihadapkan pada berbagai macam penyakit, salah satunya penyakit Lupus. Penyakit ini merupakan sebutan umum dari suatu kelainan yang disebut sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menyerang/menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired
Lebih terperinciAspekkesehatanmental. pada Penasun
Aspekkesehatanmental padapenasun denganhiv diinterpretasi ulang dari data penelitian: FaktorsosialdalamkepatuhanmeminumARV pada Penasun R. Hershow, I. Irwanto, O. Kamil, R. Tambunan, S. Lenggogeni, M.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. Di masa ini, remaja mulai mengenal dan tertarik dengan lawan jenis sehingga remaja
Lebih terperinciMATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session
MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan I : Pre-Session 1. Sesi 1 : Penjelasan tentang program intervensi Tujuan : - Membuat partisipan paham tentang terapi yang akan dilakukan - Memunculkan motivasi pada diri partisipan
Lebih terperinciPERAN KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA (KDS) DAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA ODHA
JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 4, NO. 1, APRIL 2015: 64-69 PERAN KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA (KDS) DAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA ODHA Tri Johan Agus Yuswanto, Tavip Dwi Wahyuni, Joko Pitoyo Poltekkes
Lebih terperinciStrategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model
Materi ini merupakan salah satu Bahan kuliah online gratis Bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa Dan perawat pendamping Strategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model Oleh:
Lebih terperinciL A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara
L A M P I R A N LEMBAR PERSETUJUAN Setelah membaca penjelasan penelitian ini dan mendapatkan jawaban atas pernyataan yang saya ajukan, maka saya mengetahui manfaat dan tujuan penelitian ini, saya mengerti
Lebih terperinciLAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA
LAMPIRAN 193 194 LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA 195 LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI d. Kesan umum, meliputi keadaan fisik dan penampilan subyek e. Keadaan emosi, meliputi ekspresi, bahasa tubuh,
Lebih terperinciPengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat d
KEHILANGAN & BERDUKA Oleh Mfm Pengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat diartikan juga sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit, diantaranya Acquired Immuno Defeciency Syndrome. (AIDS) adalah kumpulan penyakit yang disebabkan oleh Virus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir dekade ini telah di jumpai berbagai macam penyakit, diantaranya Acquired Immuno Defeciency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan penyakit yang disebabkan oleh Virus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Identitas Subjek Penelitian Nama Subjek S (p) S.R E.N N S (l) J Usia 72 Tahun 76 Tahun 84 Tahun 63 Tahun 68 Tahun 60 Tahun Jenis Perempuan Perempuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan dibutuhkan sikap menerima apapun baik kelebihan maupun kekurangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerimaan diri dibutuhkan oleh setiap individu untuk mencapai keharmonisan hidup, karena pada dasarnya tidak ada manusia yang diciptakan oleh Allah SWT tanpa kekurangan.
Lebih terperinciLAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA
LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA A. IDENTITAS Kelas : B. PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga menurut Lestari (2012) memiliki banyak fungsi, seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga menurut Lestari (2012) memiliki banyak fungsi, seperti melahirkan anak, merawat anak, menyelesaikan suatu permasalahan, dan saling peduli antar anggotanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya menjaga sistem
Lebih terperinciKUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007
KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007 A. Data Demografi No. Responden : Umur : Alamat : Berikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kebahagiaan yang menjadi tujuan seseorang. Kebahagiaan autentik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang pada dasarnya berusaha untuk mencapai kebahagiaan dalam hidupnya. Kebahagiaan merupakan sebuah kebutuhan dan telah menjadi sebuah kewajiban moral. Biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Allah kepada para orang tua yang telah memasuki jenjang pernikahan. Anak juga bisa menjadi sebuah impian setiap orang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alasan Pemilihan Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being menurut Diener (2005). Teori yang dipilih akan digunakan untuk meneliti gambaran
Lebih terperinciBab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan
Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penemuan vaksin telah berhasil menekan laju penyebaran penyakit-penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini, perkembangan pesat dalam dunia kedokteran dan penemuan vaksin telah berhasil menekan laju penyebaran penyakit-penyakit mematikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kehadiran seorang bayi dalam keluarga merupakan berkah yang luar
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehadiran seorang bayi dalam keluarga merupakan berkah yang luar biasa. Setiap orang tua mengharapkan anak yang dilahirkan kelak tumbuh menjadi anak yang menyenangkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) merupakan sekumpulan gejala
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) merupakan sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan karena menurunnya sistem imunitas atau kekebalan tubuh yang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri, yaitu merupakan penyakit AIDS,
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak dahulu hingga saat ini terdapat penyakit yang dapat menimbulkan kesakitan secara mendalam bagi penderitanya, baik fisik maupun psikis. Penyakit ini
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak
LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia
Lebih terperinci