PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN ENAM LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SALATIGA DENGAN PRINSIP DAKTILITAS PENUH

Transkripsi

1 PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN ENAM LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SALATIGA DENGAN PRINSIP DAKTILITAS PENUH Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S 1 Teknik Sipil Diajukan oleh : ROSIANITA NURLESTARI NIM : D NIRM : Kepada JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2007

2 LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN ENAM LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SALATIGA DENGAN PRINSIP DAKTILITAS PENUH Tugas Akhir diajukan dan dipertahankan pada Ujian Pendadaran Tugas Akhir di hadapan Dewan Penguji Pada tanggal 09 Maret diajukan oleh : Rosianita Nurlestari NIM : D NIRM : Susunan Dewan Penguji Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Ir. Abdul Rochman, MT Ir. Suhendro Trinugroho, MT NIK : 610 NIK : 732 Anggota, Moch.Solikin, ST, MT. NIK : 792 Tugas Akhir ini diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana S 1 Teknik Sipil Surakarta,... Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Sipil Ir. H. Sri Widodo, MT. M. Ujianto, ST, MT. NIK : 542 NIK : 728 ii

3 PRAKATA Assalamu alaikum Wr Wb Alhamdulilah, segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah Nya sehingga penyusunan Tugas akhir ini dapat diselesaikan. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi persyaratan untuk menyelesaikan program studi S-1 pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bersama ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan dukungan sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Kemudian dengan selesainya Tugas Aklhir ini penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. Sri Widodo, M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Bapak H.M. Ujianto, S.T, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3. Bapak Ir. Abdul Rochman, M.T., selaku Pembimbing Utama sekaligus sebagai Ketua Tim Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan. 4. Bapak Ir. Suhendro Trinugroho, M.T., selaku Pembimbing Pendamping sekaligus sebagai Sekertaris Tim Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan. 5. Bapak Moh. Solikhin, S.T., M.T., selaku Anggota Tim Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan. 6. Bapak Basuki ST, selaku Dosen Pembimbing Akademik 7. Papah dan Mamah tercinta yang telah memberikan dorongan baik materiil maupun spiritual. 8. Keluarga di Tegal (Mas Cu, Aa Ossie, Mas Martin) yang telah memberikan dorongan dan arahan. iii

4 9. My Motivator (Mas Eko Subandriyo) tercinta, terimakasih atas semua doa dan dukungannya. 10. Sahabat-sahabatku (Wowot, Masben, Masboy, Simbah, Masdur, Masjar, Masrus, Ntoet, Pak Wil, Parjo, Arek, Adut) yang selalu memberikan bantuan moral dan spiritual. 11. Teman teman angkatan 01, yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 12. Keluarga besar civitas akademika Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, terima kasih selama ini banyak merepotkan. Semoga segala bantuan yang diberikan, senantiasa mendapatkan ridho dari Allah SWT, dan semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Wassalamu alaikum Wr Wb Surakarta, Maret 2007 Penyusun iv

5 Persembahan Sang Matahariku yang tak pernah lelah menyinari kehidupanku Papah Mamah Tersayang Kakak terbaik di dunia yang selalu mendukungku dalam segala hal Mas Cu Tergendut Penambah powerku dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini AA Ossie dan Mas Martin Terkurus My everything, yang telah mendampingi hari-hariku dengan penuh kesabaran, yang telah menjadi motivatorku menyelesaikan Tugas Akhir ini dan yang selalu ada untukku. Jo Teamo My Dear. Mas Eko Subandriyo Tercinta v

6 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... ii PRAKATA... iii PERSEMBAHAN... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR NOTASI... xvii INTISARI... xxi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan Tujuan perencanaan Manfaat perencanaan... 2 C. Ruang Lingkup Peraturan-peraturan Perhitungan dan pembahasan... 3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perencanaan Gedung Tahan Gempa Syarat-syarat perencanaan struktur tahan gempa Konsep perencanaan gedung tahan gempa Konsep desain perencanaan struktur dengan daktail penuh 5 B. Beban Gempa Waktu getar alami Faktor respons gempa (C) Faktor keutamaan struktur (I) Faktor daktilitas struktur Gaya geser horisontal Distribusi beban geser akibat beban gempa vi

7 BAB III. C. Kuat Perlu, Kuat Nominal dan Kuat Rencana D. Kekuatan dan Kemampuan Layan Kuat perlu Kuat rencana E. Kontrol Keseragaman Kekuatan Tingkat F. Kontrol Simpangan Tingkat LANDASAN TEORI A. Perencanaan Rangka Atap Baja Metode dan asumsi dalam analisisi struktur Langkah-langkah perencanaan struktur rangka atap B. Perencanaan Plat Perencanaan plat satu arah Perencanaan plat dua arah Persyaratan perencanaan plat Langkah hitungan C. Perencanaan Balok Perencanaan tulangan memanjang balok Momen nominal dan momen tersedia balok Momen kapsitas balok Perencanaan tulangan geser balok D. Perencanaan tulangan Kolom Perencanaan tulangan memanjang kolom Perencanaan tulangan geser kolom E. Perhitungan Tangga Ukuran lebar tangga Kemiringan tangga Optrede dan aantrede F. Perencanaan Pondasi Parameter tanah Analisis daya dukung tanah Pemilihan type pondasi vii

8 BAB IV. BAB V. BAB VI. 4. Perencanaan pondasi tiang pancang G. Perencanaan Basement METODE PERENCANAAN A. Data Perencanaan Data daerah gempa Data struktur Peraturan-peraturan B. Alat-alat Perhitungan C. Tahap Pelaksanaan PERHITUNGAN RANGKA ATAP BAJA A. Perhitungan Panjang Batang B. Perencanaan Gording Analisis pembebanan Momen yang terjadi akibat pembebanan Kontrol terhadap lateral buckling Pemeriksaan terhadap lendutan Dimensi sagrod C. Perencanaan Kuda-kuda Data-data perencanaan Analisis pembebanan D. Dimensi Rangka Kuda-kuda E. Perhitungan Jumlah Baut F. Perhitungan Sambungan PERENCANAAN STRUKTUR PLAT DAN DINDING PENAHAN TANAH A. Pendahuluan B. Perencanaan Plat Lantai Perhitungan beban plat lantai Perhitungan momen plat lantai Perhitungan tulangan terpakai dan momen tersedia a). Penulangan dan momen tersedia lapangan b). Penulangan dan momen tersedia tumpuan viii

9 C. Perencanaan Dinding Penahan Tanah BAB VII. PERENCANAAN TANGGA 1. Pembebanan tangga a). Data plat tangga b). Perhitungan lantai injakan dan tinggi injakan c). Pembebanan plat tangga Perhitungan momen plat tangga dan plat bordes Momen tersedia a). Penulangan pada batang 1 ujung kiri b). Penulangan pada batang 1 lapangan dan ujung kanan 120 3c). Penulangan pada batang 3 dan BAB VIII. ANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR PORTAL A. Pembebanan Pada Portal Beban mati Beban hidup B. Distribusi Beban Pada Portal Beban Gravitasi a). Beban mati b). Beban mati Beban Gempa a). Perhitungan momen puntir b). Hitungan beban gempa C. Kekakuan Tingkat Kekakuan tingkat pada portal Perhitungan kekakuan tingkat Kekakuan pada portal D. Kontrol Waktu Getar Gaya geser akibat gempa BAB IX. PERENCANAAN DENGAN PRINSIP DAKTILITAS PENUH A. Perencanaan Penulangan Balok Kombinasi pembebanan balok ix

10 BAB X. 2. Tulangan memanjang balok a). Perhitungan tulangan memanjang balok b). Perhitungan momen tersedia balok c). Perhitungan momen kapasitas balok Perhitungan selimut momen Perhitungan tulangan geser balok B. Perencanaan Penulangan Kolom Kombinasi pembebanan Perhitungan tulangan memanjang kolom a). Hitungan gaya aksial perlu kolom b). Hitungan momen perlu kolom c). Hitungan tulangan memanjang kolom d). Kontrol kekuatan kolom Perhitungan Tulangan Begel Kolom Tulangan begel searah sumbu X Perhitungan tulangan geser buhul a). Tulangan geser horizontal b). Tulangan geser vertical PERENCANAAN STRUKTUR PONDASI 1. Perhitungan kekuatan tiang tunggal a). Perhitungan terhadap kekuatan tiang b). Perhitungan terhadap kekuatan tanah Perhitungan jumlah tiang dan daya dukung kelompok tiang Kontrol daya dukung maksimum tiap tiang Kontrol tegangan geser dan penulangan poer a). Tegangan geser satu arah b). Tegangan geser dua arah c). Perhitungan penulangan plat poer Perhitungan tulangan dan kontrol tegangan a). Perhitungan tulangan memanjang tiang pancang b). Kontrol tegangan beton dan baja x

11 BAB XI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran xi

12 DAFTAL TABEL Halaman Tabel II.1. Faktor keutamaan struktur (I)... 9 Tabel II.2. Parameter daktalitas struktur gedung Tabel II.3. Faktor reduksi kekuatan ø Tabel III.1. Tebal minimum plat Tabel III.2. Hitungan momen untuk plat Tabel V.1. Panjang rangka atap baja Tabel V.2. Kombinasi momen pada gording ( 1 ) Tabel V.3. Kombinasi momen pada gording ( 2 ) Tabel V.4. Berat total kuda-kuda akibat beban mati Tabel V.5. Gaya batang dan tegangan rangka kuda-kuda Tabel V.6. Kombinasi beban tetap dan beban sementara Tabel V.7. Hasil perhitungan jumlah baut Tabel VI.1. Perhitungan momen lentur plat lantai Tabel VI.2. Tulangan plat lantai dan momen tersedia Tabel VII.1. Tulangan tangga dan bordes Tabel VIII.1. Perhitungan kekakuan portal as C Tabel VIII.2. Nilai perbandingan massa dengan kekakuan portal as C Tabel VIII.3. Kekakuan tingkat portal as Tabel VIII.4. Nilai perbandingan massa dengan kekakuan portal as Tabel VIII.5. Analisis Holzer portal as C Tabel VIII.6. Analisis Holzer portal as Tabel VIII.7. Gaya geser tingkat portal as C Tabel VIII.8. Gaya geser horisontal akibat beban gempa Portal as C Tabel VIII.9. Perhitungan waktu getar portal As C Tabel VIII.10. Gaya geser tingkat portal as Tabel VIII.11. Gaya geser horisontal akibat beban gempa Portal as Tabel VIII.12. Perhitungan waktu getar portal As Tabel IX.1. Momen perlu balok portal as C xii

13 Tabel IX.2. Momen perlu balok portal as Tabel IX.3. Tulangan balok portal as C Tabel IX.4. Tulangan balok portal as Tabel IX.5. Gaya geser perlu balok portal as C Tabel IX.6. Gaya geser perlu balok portal as Tabel IX.7. Tulangan geser balok portal as C Tabel IX.8 Tulangan geser balok portal as Tabel IX.9. Gaya aksial perlu kolom portal as C Tabel IX.10. Gaya aksial perlu kolom portal as Tabel IX.11. Momen perlu kolom portal as C Tabel IX.12. Momen perlu kolom portal as Tabel IX.13. Tulangan memanjang portal as C Tabel IX.14. Tulangan memanjang portal as Tabel IX.15. Gaya geser perlu kolom portal as C Tabel IX.16. Gaya geser perlu kolom portal as Tabel IX.17. Tulangan geser kolom portal as C Tabel IX.18. Tulangan geser kolom portal as Tabel IX.19. Tulangan joint portal as C Tabel IX.20.. Tulangan joint portal as xiii

14 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1 Mekanisme khas yang terjadi pad portal rngka terbuka... 6 Gambar II.2 Wilayah gempa Indonesia dengan percepatanpuncak batuan dasar dengan periode ulang 500 tahun... 7 Gambar II.3. Koefisien gempa dasar... 8 Gambar II.4 Hubungan antara faktor reduksi R dan faktor daktalitas μ. 10 Gambar III.1. Skematis pembebanan pada struktur rangka atap (roof) Gambar III.2. Diagram alir perencanaan rangka atap/kuda-kuda baja Gambar III.3. Koefisien momen dikalilan w 2 u. n Gambar III.4. Simbol-simbol Gambar III.5. Penyaluran beban ke tumpuan untuk plat dua arah dengan syarat-syarat batas yang sama pada empat tepi Gambar III.6. Gaya geser perlu balok Gambar III.7. Sketsa diagram interaksi kolom Gambar III.8. Lebar tangga minimal berdasarkan banyaknya orang yang dapat naik secara berdampingan Gambar III.9. Komponen tangga Gambar IV.1. Bagan alir perencanaan pelaksanaan perhitungan Gambar V.1. Denah rencana atap Gambar V.2. Rencana Kuda-kuda Utama Gambar V.3. Distribusi beban mati arah x dan y Gambar V.4. Distribusi beban hidup arah x dan y Gambar V.5. Distribusi beban angin arah x dan y Gambar V.6. Momen batang gording pada struktur atas Gambar V.7. Momen batang gording pada struktur bawah Gambar V.8. Lendutan gording pada struktur atas Gambar V.9. Lendutan gording pada struktur bawah Gambar V.10. Pembebanan kuda-kuda xiv

15 Gambar V.11. Pembebanan kuda-kuda akibat beban angin kiri Gambar V. 12. Pembebanan kuda-kuda akibat beban angin kiri Gambar V. 13. Jarak antar sumbu baut Gambar V. 14. Rencana sambungan joint antar batang Gambar V. 15. Sambungan titik simpul Gambar V. 16. Sambungan titik simpul Gambar V. 17. Sambungan titik simpul Gambar V. 18. Sambungan titik simpul Gambar V. 19. Sambungan titik simpul Gambar V. 20. Sambungan titik simpul Gambar V. 21. Sambungan titik simpul Gambar VI.1. Type plat berdasarkan jenis tumpuannya Gambar VI.2. Denah plat lantai Gambar VI.3. Detail penulangan plat type A Gambar VI.4. Detail penulangan plat type B Gambar VI.5. Detail penulangan plat type C Gambar VI. 6. Tekanan pada dinding penahan tanah Gambar VII.1. Denah tangga Gambar VII.2. Momen perlu tangga dan bordes Gambar VII.3. Detail penulangan plat tangga Gambar VIII.1. Pola garis leleh untuk plat persegi Gambar VIII.2. Type beban segitiga Gambar VIII.3. Type beban segitiga Gambar VIII.4. Distribusi beban mati atap Gambar VIII.5. Rangka kuda-kuda baja utama Gambar VIII.6 Distribusi beban mati plat lantai Gambar VIII.7. Pembebanan akibat beban mati pada portal tengah As C Gambar VIII.8. Pembebanan akibat beban mati pada portal tengah As Gambar VIII.9. Beban hidup pada portal tengah As C Gambar VIII.10. Beban hidup pada portal tengah As Gambar VIII.11. Denah bangunan xv

16 Gambar VIII.12. Denah portal tengah As C Gambar VIII.13. Denah portal tengah As Gambar IX. 1. Tulangan balok Gambar IX.2. Tulangan dan selimut momen pada balok Gambar IX.3. Gaya geser perlu pada bentang balok Gambar IX.4. Kolom 15 portal lintang tengah As Gambar IX.5. Penulangan kolom 15 portal As Gambar IX.6. Diagram interaksi kolom arah x dan y Gambar IX.7. Momen kapasitas pada kolom lantai dasar dan kolom lantai paling atas Gambar IX.8. Buhul (joint) 18 portal lintang tengah (Portal As 3) Gambar X.1. Struktur pondasi Gambar X.2. Penempatan empat tiang pancang Gambar X.3. Tegangan geser satu arah Gambar X.4. Tegangan geser dua arah Gambar X.5. Penulangan poer pondasi Gambar X.6. Gaya dalam pada pengangkatan dua titik Gambar X.7. Gaya dalam pada pengangkatan satu arah Gambar X.8. Penulangan tiang pancang Gambar X.9. Penulangan geser tiang pancang xvi

17 DAFTAR NOTASI A = injakan (Antrede) A an = luas tulangan kolom antara (mm 2 ) A g = luas bruto penampang kolom (mm 2 ) A jh = luas begel horisontal joint (mm 2 ) A jv = luas begel vertikal joint (mm 2 ) A s = luas tulangan tarik (mm 2 ) A s = luas tulangan tekan (mm 2 ) A s,b = luas tulangan tarik yang diperlukan pada keadaan seimbang (balance) (mm 2 ) a = tinggi blok tegangan tekan beton yang diperhitungkan (mm) A st = luas tulangan longitudinal total (mm 2 ) A v = luas tulangan geser (mm 2 ) b = ukuran lebar penampang struktur (mm) C = koefisien gempa dasar. C c = gaya tekan pada beton (N) C s = gaya tekan pada tulangan tekan (N) c = jarak antara serat beton tekan tepi ke garis netral (mm) c b = jarak dari serat beton tekan tepi ke garis netral pada keadaan yang seimbang (balance) (mm) D = beban mati (kn atau kn.m) d = jarak antara serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik (mm) d i = simpangan horizontal akibat gaya gempa (F i ) pada lantai ke-i (m) d s = jarak antara serat beton tarik terluar ke pusat tulangan tarik (mm) d s = jarak antara serat beton tekan terluar ke pusat tulangan tekan (mm) E = beban gempa (kn atau kn.m) E c = modulus elastisitas beton (MPa) f c = kuat tekan beton yang disyaratkan (MPa) F i = gaya gempa lantai ke-i (kn) f y = tegangan leleh baja tulangan (MPa) xvii

18 g = gaya gravitasi = 9,8 m/dt 2 h = ukuran tinggi penampang struktur (mm) h n = tinggi bersih kolom (mm) h i = ketinggian lantai ke-i dari taraf jepitan lateral (m) I min = momen inersia minimum (cm 4 ) K = faktor jenis struktur. k = faktor panjang efektif kolom. L = beban hidup (kn atau kn.m) L d = panjang penyaluran tegangan tulangan (m) L R = beban hidup yang telah direduksi sesuai dengan ketentuan SNI-1991 tentang Tata Cara Pelaksanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung. l b = bentang bruto pada balok yang ditinjau (m) l n = bentang bersih balok (m) M D,k = momen kolom akibat beban mati (kn.m) M E,k = momen kolom akibat beban gempa (kn.m) M kap,b = momen kapasitas balok dengan memperhatikan momen positif dan momen negatif (kn.m) M kap,a = momen kapasitas ujung balok kanan (kn.m) M kap,i = momen kapasitas ujung balok kiri (kn.m) M L,k = momen kolom akibat beban hidup (kn.m) M n = momen nominal suatu penampang (kn.m) M u,ka = momen perlu ujung kolom atas kolom dari kolom yang ditinjau (kn.m) M u,kb = momen perlu ujung kolom bawah kolom dari kolom yang ditinjau (kn.m) N D,k = gaya normal kolom akibat beban mati (kn) N E,k = gaya normal kolom akibat beban gempa (kn) N g,k = gaya normal kolom akibat beban hidup dan beban mati (kn) N L,k = gaya normal kolom akibat beban hidup (kn) N u,k = gaya normal perlu kolom (kn) xviii

19 N u,k,maks = gaya normal perlu maksimum kolom (kn) P n = kuat tekan aksial nominal (kn) P u = beban aksial kolom (kn) R = faktor reduksi jumlah lantai tingkat di atas kolom (n) = 1 untuk 1 n 4 = 1,1-0,025.n untuk 4 n 20 = 0,6 untuk n 20 T = waktu getar struktur gedung (dt) T R = waktu getar struktur gedung menurut Rayleight (dt) T s = gaya tarik pada tulangan tarik (kn) V u = gaya geser minimal yang disumbangkan oleh tulangan geser (kn) V s = kuat geser minimal yang disumbangkan oleh tulangan geser (kn) V ch = gaya geser yang ditahan begel (kn) V jh V jv = gaya geser joint horisontal (kn) = gaya geser joint vertikal (kn) W i = berat lantai ke-i (kn) W t = berat total bangunan (beban mati + beban hidup tereduksi) (kn) k = faktor distribusi momen dari kolom yang ditinjau. s = nilai konstanta yang bergantung pada letak pondasi = 40 untuk pondasi kolom bagian dalam denah gedung = 30 untuk pondasi kolom bagian tepi denah gedung = 20 untuk pondasi kolom bagian sudut denah gedung c = rasio sisi panjang dan sisi pendek = L/B c = regangan beton tekan. s s b = regangan tulangan tarik. = regangan tulangan tekan. = rasio tulangan balance. d = faktor pembesar dinamis yang diperhitungkan pengaruh terjadinya sendi plastis. = 1 untuk kolom lantai 1 dan lantai paling atas = 1,3 untuk kolom umum xix

20 = faktor reduksi kekuatan. = 0,8 untuk lentur murni, aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur = 0,7 untuk tekan dan aksial tekan dengan lentur sengkang spiral atau sengkang ikat. = 0,65 untuk aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur sengkang biasa = 0,6 untuk geser dan torsi xx

21 PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN ENAM LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SALATIGA DENGAN PRINSIP DAKTILITAS PENUH INTISARI Tugas akhir ini merencanakan gedung Perpustakaan yang berfungsi sebagai sarana informasi dan sebagai pusat mencari ilmu pengetahuan. Perencanaan ini dibatasi pada perencanaan elemen struktural dari gedung, yaitu struktur rangka atap baja, plat lantai, tangga, struktur portal beton bertulang dan pondasi. Perencanaan gedung terletak di Salatiga dengan faktor gempa termasuk wilayah gempa dua. Khusus mengenai struktur portal direncanakan tahan gempa sesuai dengan prinsip daktilitas tingkat 3 atau daktilitas penuh. Perencanaan pembebanan untuk gedung menggunakan Kode Baru Perhitungan Beban Gempa Untuk Gedung (2002) dan Peraturan Beton Bertulang Indonesia Analisis perhitungan struktur gedung menggunakan batuan SAP 2000 non linier dengan tujuan mempercepat perhitungan. Analisis beban gempa menggunakan metode Holzer. Perhitungan struktur portal mengacu pada SK-SNI T , sedangkan untuk perhitungan struktur rangka atap baja mengacu pada PPBBI Mutu bahan untuk penulangan struktur beton bertulang dengan kuat tekan (f c ) = 30 MPa dan f y = 390 MPa sedangkan untuk profil kuda-kuda baja menggunakan mutu baja Bj 37 ( ijin = 1600 kg/cm 2 ). Hasil yang diperoleh berupa kebutuhan dimensi dan tulangan yang diperlukan pada perencanaan struktur gedung adalah sebagai berikut : 1) Profil kuda-kuda baja yaitu menggunakan profil dobel siku dengan alat sambung baut ( = 1,588 cm) dan plat buhul 10 mm. 2) Ketebalan plat lantai 12 cm dan menggunakan tulangan pokok D12 dan tulangan bagi D6. 3) Ketebalan plat tangga dan bordes 12 cm dengan menggunakan tulangan pokok D12 dan tulangan bagi D10. 4) Dimensi balok lantai 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 menggunakan dimensi 400/600. Menggunakan tulangan pokok D19 dengan tulangan geser 2 d p 10. 5) Dimensi kolom lantai 1, 2, dan 3 yaitu 700/700 sedangkan kolom lantai 4, 5, dan 6 yaitu 600/600 dengan tulangan pokok 20D19 dan sengkang 2 dp 12. 6) Dimensi pile cup : tebalnya 1,25 m dan lebarnya (B) = 2,0 m, menggunakan tulangan pokok D 25 dan tulangan bagi D12, sedangkan tiang pancang dimensi 500/500 dengan tulangan pokok 6D 25 dan sengkang 2 dp 10. Kata kunci : perencanaan, daktilitas, program SAP xxi