BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindak kelas (PTK).

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindak kelas (PTK). Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama (2010:9) berpendapat bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan mereflesikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan profesional guru dalam mengelola proses pembelajaran tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini berupa penggunaan metode Game Chain Whisper dengan alat peraga tumbuhan guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi struktur daun dan fungsinya pada siswa kelas IV SDN Tegalgondo Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindak kelas ini dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Tegalgondo Malang. Beralamat yaitu di Jl. Tegalgondo No 1 Malang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan Oktober 2016 tahun pelajaran 2016/

2 SubJek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN Tegalgondo Malang semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 20 siswa yang terdiri atas 11 perempuan dan 9 laki-laki Jenis Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan berbagai tahap yang membentuk suatu siklus spiral sesuai dengan model penelitian tindakan kelas (PTK) Kemmis & Mc Taggart dalam (Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:27) merupakan dari konsep dasar yang dikenalkan kurt lewin hanya saja komponen tindakan dan pengamatan dijadikan satu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan,terjadi dalam waktu yang sama yang meliputi perencanaan (plan), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (refleksion), yang membentuk siklus berulang sampai diperoleh data yang sesuai dengan permasalahan penelitian.

3 36 Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 3.1 Model siklus dari Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2009). SIKLUS I 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan yaitu: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai materi yaitu struktur daun dengan fungsinya. 2) Mempersiapkan materi pelajaran tentang struktur daun dan fungsinya.

4 37 3) Membuat soal evaluasi siswa dengan materi yang sudah disampaikan untuk mengetahui kemampuan hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada akhir siklus I.soal evaluasi terdiri dari 5 soal pilihan ganda, 5 soal isian,dan 4 soal esai. 4) Membuat lembar kegiatan kelompok(lkk). 5) Mempersiapkan media /alat peraga serta perlengkapan permainan yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar 6) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dan lembar observasi pelaksanaan pembelajarandengan menggunakan kombinasi media/alat peraga dengan permainan. 7) Membuat nomer dada sesuai absen untuk mempermudah observer dalam mengamati aktivitas siswa. 2. Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.pelaksanaan tindakan siklus I dalam penelitian ini meliputi: 1. Pra Kegiatan Guru membuka pelajaran dengan salam, doa, menanyakan kabar siswa, absensi, dan mengkondisikan siswa. 2. Kegiatan Awal 1) Sebelum masuk ke materi guru terlebih bertanya kepada siswa tentang tumbuhan dan bagian dari tumbuhan.(eksplorasi) 2) Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang struktur daun dan fungsinya.(eksplorasi)

5 38 3) Guru menyampaikan tujuan yang akan di capai dalam pembelajaran.(eksplorasi) 3. Kegiatan Inti 1) Guru menjelaskan pelajaran kepada siswa tentang struktur daun dan fungsinyadengan menulis dipapan.(eksplorasi) 2) Guru memberi contoh dan menjelaskan kembali materi struktur daun dan fungsinya menggunakan alat peraga tumbuhan. (eksplorasi) 3) Guru menjelaskan peraturan game chain whisper.(eksplorasi) 4) Guru membentuk siswa menjadi 3 kelompok.(elaborasi) 5) Sebelum di berikan lembar kerja kelompok siswa di suru kedepan untuk bermain permainan yang disiapkan guru.(elaborasi) 6) Siswa dalam kelompok diatur dengan berjajar menghadap belakang, dan Siswa urutan ke dua menghadap kebelakang sampai siswa urutan terakhir.(elaborasi) 7) Siswa yang beradadi urutan pertama dipanggil guru untuk membisikkan pesan yang telah ditentukan.(elaborasi) 8) Siswa paling depan menepuk pundak teman berikutnya dan membisikan pesan sampai siswa yang berda di urutan terakhir.(elaborasi) 9) Siswa urutan terakhir mengambil alat peraga tumbuhan (bermacam bentuk daun yang sudah disiapkan) kemudian membawanya ke guru dengan adu cepat untuk menduduki kursi lalu menjelaskannya.(elaborasi) 10) Guru memberikan LKK kepada siswa untuk diisi.(elaborasi) 11) Guru memberikan LKK kepada siswa untuk diisi. (elaborasi)

6 39 12) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. (konfirmasi) 13) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan, dan penyimpulan.(konfirmasi) 4. Kegiatan Akhir 1) Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi yang diberikan oleh guru. 2) Mengakhiri pelajaran dengan salam. 3. Pengamatan Tahap ini merupakan tahap mengamati proses pembelajaran dari kegiatan awal hingga akhir dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah terlampir. Pengamatan ini dilakukan oleh guru kelas, peneliti dan teman sejawat. Pengamatan ini dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa serta data hasil belajar selama proses pembelajaran berlangsung yang sudah sesuai dengan RPP yang telah dibuat,serta jugauntuk mengetahui adanya kekurangan-kekurangan ketika proses pembelajaran berlangsung sehingga akan di jadikan sebagai bahan untuk perbaikan diri/refleksi. 4. Refleksi Tahap refleksi dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran, berdasarkan hasil dari pengamatan, kekurangan maupun saran akan dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan oleh peneliti yang akan dilakukan pada siklus ke dua. SIKLUS II dan seterusnya Berdasarkan hasil refleksi tindakan yang dilaksanakan pada siklus I, maka dilakukan perbaikan atau perencanaan penyempurnaan terhadap siklus II dan seterusnya.

7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian tindak kelas ini menggunakan teknik pengamatan ( observasi, wawancara, dokumentasi, dan teks). 1. Observasi Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok.(wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:66). Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan pengamat melihat,mengamati secara langsung kemudian mencatat aktivitas dan hasil belajar serta pelaksanaan guru dalam menerapkan media pembelajaran dan juga permainan. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dari awal sampai kegiatan akhir. Observasi ini dilakukan oleh peneliti, teman sejawat, dan guru kelas IV SDN Tegalgondo. 2. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti. Wawancara merupakan sumber informasi yang amat baik.dapat dilaksanakan antara guru siswa, observer-siswa, siswa-siswa, dan guru observer.(wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:77). Wawancara pada penelitian ini menggunakan wawancara tidak struktur. Wawancara ini digunakan untuk mendapat data tentang pendapat guru mengenai proses pembelajaran berlangsung melalui penggunaan kombinasi

8 41 alat peraga/media dan permainan. Peneliti mewawancarai Ibu Nur Rofiah guru kelas IV di SDN Tegalgondo Malang. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa data foto-foto yang diambil langsung oleh peneliti saat subyek melakukan proses pembelajaran di kelas IV SDN Tegalgondo Malang. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi ini diharapkan dapat dipergunakan untuk memperkuat hasil wawancara dan observasi. 4. Tes Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. (Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:78). Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa kelas IV di SDN Tegalgondo Malang, terutama pada hasil belajar kongnitif siswa kelas IV yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran,tes dibuat sesuai dengan indikator dan materi dalam RPP tes ini berjumlah 14 soal yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda, 5 soal isian dan 4 soal esay, dan dilaksanakan di setiap akhir siklus.

9 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen observasi, instrumen wawancara, instrumen tes, dan instrumen dokumentasi. Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lembar wawancara Wawancara berkaitan dengan pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan peneliti yang dilakukan terhadap guru mata pelajaran IPA SDN Tegalgondo tentang bagaimana tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran materi struktur daun dan fungsinya dengan menggunakan metode permainan dengan alat peraga. 2. Lembar observasi Observasi dalam hal ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang perilaku guru dan perilaku siswa saat kegiatan belajar mengajar. Kegiatan siswa yang diamati yaitu dalam kegiatan aktifitas misalnya diskusi, kelompoaan, atau perilaku siswa dalam mengikuti suatu proses pembelajaran. Penelitian ini terdapat satu observer yaitu guru kelas IV SDN Tegalgondo. 3. Lembar tes Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa pada materi struktur daun dan fungsinya. Tes diberikan pada pertemuan terakhir dalam pelaksanaan siklus setelah materi selesai diajarkan. Tes berupa soal objektif (pilihan ganda ) dan subjektif. Jumlah soal objektif 5 dan soal subjektif adalah 9.

10 43 4. Lembar dokumentasi Dokumen yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa daftar hadir siswa, silabus dan RPP pembelajaran lembar kerja dan lainnya Teknik Analisis Data Penentuan bentuk analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. 1. Data kualitatif Analisis deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang bersifat memberikan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. (Aqib. Dkk, 2010:40). Analisis deskriptif kualitatif datanya diperoleh dari wawancara dan observasi. Observasi terhadap proses pembelajaran dengan menerapkan metode Game Chain Whisper dengan alat peraga tumbuhan pada materi struktur daun dan fungsinya siswa kelas IV SDN Tegalgondo. 1. Penyimpangan Data dari Hasil observasi Analisis data dilakukan dari hasil observasi mengenai kegiatan belajar guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Hasil Nilai = Skor yang diperoleh Skor maksimal x 100 (Winataura,2007:1.17) Jika hasil nilai tersebut menunjukan 75% siwa aktif berjalan dengan baik dan maka kegiatan belajar siswa berjalan dengan baik dan penelitian ini akan dihentikan.

11 44 2. Data kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif datanya diperoleh dari hasil belajar siswa yang di angkakan dan dianalisis menggunakan rumus statistik. Data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi data aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui presentase subyek yang mencapai ketuntasan belajar digunakan rumus. 1. Menentukan aktivitas belajar siswa. NA = jumlahperolehanskor x 100 jumlahskormaksimal Untuk menentukan presentasi ketuntasan klasikal digunakan rumus sebagai berikut: Niali rata rata = jumlah nilai akhir jumlah seluruh siswa x 100 Keterangan: 80%-100% = Sangat Baik 66%-79% = Baik 56%-65% = Cukup 40%-55% = Kurang 0%-39% = Sangat Kurang (Arikunto dalam Nasar, 2011:62) 2. Menentukan hasil belajar 1) Data dari tes Untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui hasil tes pada evaluasi yang telah diberikan pada setiap akhir siklus pada penelitian ini akan dihentikan jika ketuntasan belajar dengan nilai ketuntasan individu minimal 70 yang melebihi ketuntasan secara

12 45 klasikal 75% maka data hasil tes tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Nilaites = Skor yang diperoleh Skor maksimal x 100 Mengukur hasil nilai kemampuan belajar siswa tinggi apabila ketuntasan melebihi 70 dan sebaliknya jika kurang dari 70 makan kemampuan siswa rendah. Ketuntasan Klasikal = jumlah siswa yang tuntas jumlah siswa yang mengikuti tes x 100 Keterangan: 0-<25% : Tidak Baik 25-<50% : Kurang Baik 50-<75% : Baik % : Sangat Baik Penelitian ini dikatakan berhasil apabila minimal 75% dari jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes evaluasi, kemampuan, pemecahan masalahnya yang sudah memenuhi KKM yang telah ditentukan 70. Hasil belajar dinyatakan meningkat jika rata-rata perolehan presentase tes evaluasi yang nilainya lebih dari 75%.