** Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK
|
|
- Sukarno Atmadja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Page 1
2 PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (zea mays saccharata strut) Yusnita Lahay (1), Mohamad Ikbal Bahua (2) dan Suyono Dude (3) (2), (3) ** Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pemberian pupuk organik cair dan pupuk kompos jerami padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (zea mays saccharata strut), serta untuk mengetahui perlakuan pupuk organik cair dan pupuk kompos jerami padi terbaik yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman jagung manis (zea mays saccharata strut). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Rancanagan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama (Pupuk organik cair marolis Marolis) terdapat 3 taraf yaitu M0 = 15 L/ha, M1 = 21 L/ha, M2 = 25 L/ha dan faktor kedua (kompos jerami padi) terdapat 2 faktor yaitu K1 = 5 Ton/ha, K2 = 10 Ton/ha. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Analisis of Varians (ANOVA) dan jika terdapat pengaruh dari pupuk organik cair dan pupuk kompos jerami padi maka dilakukan Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi pada perlakuan pupuk organik cair dosis 25 L/ha dan pupuk kompos jerami padi dosis 10 ton/ha pada tanaman jagung manis menunjukkan pengaruh nyata saat 4 MST dan 6 MST pada parameter pertumbuhan tinggi tanaman mencapai 84,4 cm dan 198 cm; jumlah daun mencapai 9 helai dan 12 helai; jumlah baris mencapai 17 baris; panjang tongkol mencapai 19,5 cm dan produksi perpetak mencapai 7,4 per petak dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kata kunci : pupuk organik cair, pupuk kompos jerami padi, jagung manis. PENDAHULUAN Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan atau palawija yang banyak dan mudah untuk dibudidayakan. Selain dapat dijadikan makanan pokok, jagung juga dapat diolah menjadi bahan pangan yang bermacam-macam di antaranya dapat di olah menjadi tepung. Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia maupun hewan. Di Indonesia jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi. Page 2
3 Produksi tanaman jagung di provinsi Gorontalo tahun 2011 adalah ton pipilan kering, mengalami penurunan % dibandingkan produksi tahun Menurunnya luas panen sebesar hektar (-5.62 %), dan penurunan produktivitas sebesar 2.60 kuintal/hektar (-5.50 %) menjadi penyebab penurunan produksi tersebut. Produksi tanaman jagung tahun 2012 diperkirakan sebesar ton pipilan kering, mengalami kenaikan 9,25 % dibandingkan tahun Kenaikan produksi tersebut disebabkan adanya peningkatan produktivitas sebesar 3.14 kuintal/hektar (7.03 %), sedangkan luas panen diperkirakan juga mengalami peningkatan sebesar hektar (2.07 %) (Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, 2012). Gorontalo dikenal sebagai daerah produksi tanaman jagung di indonesia. Selain jagung biasa, di Gorontalo dikenal juga tanaman jagung manis (zea mays saccharata sturt). Tanaman jagung manis merupakan salah satu komoditi pangan yang dibudidayakan karena harga jagung manis di pasaran relatif lebih tinggi dibandingkan dengan jagung biasa baik di pasar tradisional maupun modern. Akhir-akhir ini tanaman jagung manis makin populer dan banyak digemari karena rasanya yang lebih manis dari pada jagung biasa, di samping itu karena mahalnya harga jagung manis dipasaran dapat memberikan rangsangan kepada petani untuk meningkatkan serta memperluas usahanya. Usaha pengembangan tanaman jagung manis di Gorontalo sudah mulai diminati oleh masyarakat. Tanaman jagung manis merupakan salah satu tanaman jagung yang digolongkan berdasarkan sifat endospermanya, dimana endosperma tanaman jagung manis memiliki kadar gula (pati) yang lebih tinggi dan keriput pada saat kering (Setiawan, 2003). Tanaman jagung manis siap dipanen ketika tanaman berumur hari. Jagung manis tidak tahan lama dalam penyimpanan. Kurang lebih 48 jam setelah panen, sukrosa dalam biji akan berubah perlahan-lahan. Salah satu usaha untuk meningkatkan hasil tanaman jagung manis yaitu dengan teknologi pemupukan. Murbandono (1990) mengungkapkan bahwa pemupukan adalah pemberian bahan-bahan pada tanah agar dapat menambah unsur-unsur atau zat makanan yang diperlukan tanah secara langsung atau tidak langsung. Pemupukan pada umumnya bertujuan untuk memelihara atau memperbaiki kesuburan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh lebih cepat, subur dan sehat. Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman harus mempunyai kandungan hara yang cukup untuk menunjang proses pertumbuhan tanaman sampai berproduksi, artinya tanah yang digunakan harus subur. Dengan masih rendahnya hasil jagung manis maka perlu adanya usaha untuk meningkatkan produksi dengan pengaturan cara pemberian perlakuan pupuk terhadap tanaman jagung manis. Ketersediaan hara dalam tanah sangat dipengaruhi oleh adanya bahan organik. Pupuk organik cair merupakan larutan dari hasil pembusukan bahan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur (Hadisuwito, 2007). Sementara itu Parnata (2004) menambahkan bahwa pupuk organik cair memiliki kandungan bahan kimia maksimal 5% dan mengandung bahan tertentu seperti mikroorganisme yang jarang terdapat dalam pupuk organik padat. Selain pupuk organik cair di kenal juga pupuk kompos jerami padi, Umumnya petani-petani di indonesia mempunyai kebiasaan membakar jerami padi setelah panen. Menurut Murbandono (2000) penggunaan kompos sebagai pupuk sangat baik karena dapat memberikan manfaat sebagai berikut dapat menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman, menjadi salah satu alternatif pengganti pupuk kimia karena harganya yang lebih murah, berkualitas dan akrab dengan lingkungan, bersifat multiguna karena bisa dimanfaatkan untuk bahan dasar pupuk organik, dapat memperbaiki struktur tanah, tanah yang berat menjadi lebih ringan dan tanah yang ringan akan menjadi lebih baik strukturnya, dapat memperbaiki tekstur tanah, meningkatkan porositas tanah, aerasi tanah dan dapat menambah komposisi mikroorganisme dalam tanah. Page 3
4 METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo yang terletak pada 0,340 LU-1,70 LS dan 125,30 BT- 134,20 BT dan ketinggian tempat 21 meter dpl. Penelitian ini dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei Suhu rata-tara selama penelitian yaitu 26,50C, dengan suhu maksimu 33,30C dan suhu minimum 20,00C serta curah hujan sebesar 124 mm/tahun. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain bajak, tugal, timbangan, parang, bambu, tali, pisau, cangkul, garuk, meteran, kamera dan alat tulis untuk pengamatan. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih jagung manis varietas Bonanza F1,dan Pupuk organik cair marolis dan pupuk kompos jerami padi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 kombinasi perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama dosis POC Marolis dan faktor kedua dosis pupuk kompos jerami padi. Susunan perlakuan sebagai berikut: Faktor pertama dosis pupuk organik cair marolis (Dosis anjuran 21 L/ha) M0= 15 L/ha M1= 21 L/ha M2= 25 L/ha Faktor kedua dosis pupuk kompos jerami padi K1= 5 Ton/ha K2= 10 Ton/ha Pengamatan pertumbuhan tanaman jagung manis meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun. Pengamatan hasil tanaman jagung manis meliputi, jumlah baris, panjang tongkol dan produksi perpetak. Pengambilan sampel 25 % dari total tanaman jagung manis setiap petak dengan menggunakan metode zigzag. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis sidik ragam. Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka akan dilakukan uji lanjut dengan BNT pada taraf nyata 5%. Parameter Yang Diamati Parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut. 1. Tinggi Tanaman (cm) Tinggi tanaman merupakan pertambahan sel atau ruas-ruas bagian batang tanaman. Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur batang utama tanaman sampel dari pangkal batang di atas permukaan tanah sampai ujung daun yang tertinggi. Pengukuran pertama dilakukan saat tanaman berumur 2MST dengan interval pengamatan satu minggu sekali sampai tanaman jagung telah muncul bunga. 2. Jumlah Daun(Helai) Jumlah daun merupakan pertambahan atau pembentukan dau baru yang dibantu oleh sinar matahari sebagai pembentukan klorofil daun. Dihitung jumlah daun yang terbentuk diamati pada umur 2MST, 4MST dan 6MST sampai pada saat berbunga, serta dinyatakan dalam satuan helai. 3. Panjang Tongkol (cm) Page 4
5 Pengukuran panjang tongkol diukur pada saat tanaman sudah panen. Pengukuran dilakukan dengan mengukur tongkol dari pangkal sampai pada ujung tongkol dengan menggunakan mistar. 4. Jumlah Baris Biji Jagung Pengamatan jumlah beris biji jagung dilakukan pada saat tanaman sudah panen. 5. Produksi buah perpetak (kg) Produksi perpetak adalah total dari berat semua tongkol tanpa kelobot pada setiap petak. Pengukuran produksi perpetak jagung manis dilakukan pada saat panen dihitung buah perpetak (kg/petak). 3.6 Analisis Data Dari data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis of variance (Anova), jika terdapat perlakuan yang berbeda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinggi Tanaman (cm) Perlakuan pupuk organik cair dan pupuk kompos jerami padi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis pada umur 4MST. Tinggi tanaman jagung manis umur 2MST dan 4MST disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Tinggi Tanaman Jagung Manis Berdasarkan Perlakuan dan Pupuk Organik Cair Marolis Pada Pengamatan 2 dan 4 MST. Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) 2 MST 4 MST Dosis 5 ton/ha 24,15a 84,53a Dosis 10 ton/ha 28,57b 90,56b BNT 5% 1,539 3,700 Pupuk Organik Cair Marolis Dosis 15 liter/ha 24,02a 79,21a Dosis 20 liter/ha 26,15b 87,19b Dosis 25 liter/ha 28,90c 96,22c BNT 5% 1,256 3,021 MST = minggu setelah tanam Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kompos jerami padi dosis 10 ton/ha dan pupuk organik cair dosis 25 L/ha memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman jagung manis dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pada umur 2MST tidak terlihat pengaruh nyata dari perlakuan kombinasi tersebut sedangkan pada umur 4MST kombinasi pupuk berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanamaan jagung manis. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa penambahan pupuk organik mampu menambah kandungan organik dalam tanah sehingga mampu menyediakan hara dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman. Menurut Djoehana (1986), penggunaan pupuk organik dimaksudkan untuk menambah kandungan bahan organik tanah dan memperbaiki Page 5
6 sifat fisik tanah terutama struktur dan porositas tanah agar jumlah hara yang dibutuhkan oleh tanaman lebih banyak tersedia. Pada pengamatan 6 MST terdapat interaksi antara perlakuan pupuk kompos jerami padi dan pupuk organik cair marolis terhadap tinggi tanaman jagung manis sebagaimana disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Tinggi Tanaman Jagung Manis Berdasarkan Interaksi Perlakuan Kompos Jerami Padi dan Pupuk Marolis Pada Pengamatan 6 MST. Pupuk Organik Cair Marolis Dosis 5 ton/ha Dosis 10 ton/ha Dosis 15 liter/ha 172,07a 199,53a Dosis 20 liter/ha 187,80b 193,67b Dosis 25 liter/ha 203,67c 208,87c BNT 5 % 9,105 MST = minggu setelah tanam Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan bahwa interaksi antar pupuk kompos jerami padi 10 ton/ha dan pupuk organik cair marolis 25 L/ha merupakan perlakuan terbaik dibandingkan dengan interaksi perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan kombinasi antara perlakuan pupuk kompos jerami padi 10 ton/ha dan pupuk organik cair 25 L/ha telah mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman jagung manis. Sarief (1986) menyatakan bahwa dengan tersedianya unsur hara dalam jumlah yang cukup pada saat pertumbuhan vegetatif, maka proses fotosintesis akan berjalan aktif, sehingga proses pembelahan, pemanjangan, dan differensiasi sel akan berjalan lancar pula. 4.2 Jumlah Daun (Helai) Berdasarkan hasil analisis ragam bahwa perlakuan pupuk kompos jerami padi dan pupuk organik cair marolis berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung manis pada pengamatan 2MST, 4MST, dan 6MST. Jumlah daun jagung manis umur 2MST, 4MST dan 6MST disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Jumlah Daun Jagung Manis Berdasarkan Perlakuan dan Pupuk Marolis Pada Pengamatan 2 4 dan 6 MST. Perlakuan Jumlah Daun (Helai) 2 MST 4 MST 6 MST Dosis 5 ton/ha 4,47a 7,55a 11,96a Dosis 10 ton/ha 5,06b 8,23b 12,76b BNT 5% 0,218 0,445 0,583 Pupuk Organik Cair Marolis Dosis 15 liter/ha 4,53a 7,44a 11,57a Dosis 20 liter/ha 4,74b 7,75a 12,47b Dosis 25 liter/ha 5,03c 8,47b 13,04c BNT 5% 0,178 0,364 0,476 MST = minggu setelah tanam Page 6
7 Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kompos jerami padi 10 ton/ha dan pupuk organik cair marolis 25 L/ha merupakan perlakuan yang terbaik dari perlakuan lainya. Hal ini dapat di lihat dari parameter jumlah daun tanaman jagung manis. Hal ini disebabkan karena pemberian pupuk organik terhadap tanaman jagung manis pada masa vegetatif sudah memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman jagung manis. 4.3 Jumlah Baris Berdasarkan hassil analisis sidik ragam perlakuan pupuk kompos jerami padi dan pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap jumlah baris tanaman jagung manis. Tidak terdapat interaksi antara pupuk kompos jerami padi dan pupuk organik cair terhadap jumlah baris tanaman jagung manis sebagaimana disajikan pada tebel 4. Tabel 4. Jumlah Baris Tongkol Jagung Manis Berdasarkan Perlakuan Kompos Jerami Padi dan Pupuk Marolis. Perlakuan Jumlah Baris Tongkol Dosis 5 ton/ha 15,64a Dosis 10 ton/ha 17,20b BNT 5% 0,851 Pupuk Organik Cair Marolis Dosis 15 liter/ha 15,47a Dosis 20 liter/ha 16,53b Dosis 25 liter/ha 17,27c BNT 5% 0,695 Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kompos jerami padi 10 ton/ha merupakan perlakuan terbaik dibandingkan dengan perlakuan pupuk kompos jerami padi dosis 5 ton/ha. Jumlah baris tanaman jagung manis dapat mencapai 18 baris tiap tongkolya. Hal ini dikarenakan Pertumbuhan tanaman berbanding lurus dengan produksi yang dihasilkan. Hal tersebut sejalan dengan pemberian kompos jerami padi yang ternyata mempengaruhi jumlah daun yang terbentuk selama fase pertumbuhan. Selain itu, unsur N, P dan K yang disumbangkan kompos jerami padi juga punya peranan penting dalam pembentukan biji. Unsur P berfungsi pada penyempurnaan tongkol, serta K juga penting untuk pengisian tongkol yaitu menjadikan tongkol berisi penuh oleh biji. 4.4 Panjang Tongkol (cm) Perlakuan pupuk organik cair marolis dan pupuk kompos jerami padi berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol tanaman jagung manis pada umur 6MST. Terdapat interaksi antara pupuk organik cair marolis dan pupuk kompos jerami padi terhadap panjang tongkol tanaman jagung manis pada umur 6MST sebagaimana disajikan pada tabel 5. Tabel 5. Panjang Tongkol Jagung Manis Berdasarkan Interaksi Perlakuan Kompos Jerami Padi dan Pupuk Marolis Pada Pengamatan 6 MST. Pupuk Organik Cair Marolis Dosis 5 ton/ha Dosis 10 ton/ha Page 7
8 Dosis 15 liter/ha 18,00a 22,33c Dosis 20 liter/ha 20,33b 22,00c Dosis 25 liter/ha 21,33bc 22,33c BNT 5 % 1,212 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa interaksi antara pupuk organik cair marolis 25 L/ha dan pupuk kompos jerami padi 10 ton/ha merupakan perlakuan terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya dalam meningkatkan panjang tongkol.kombinasi pemberian kedua bahan tersebut menyumbangkan unsur hara yang besar khususnya unsur N. Unsur tersebut sangat penting dalam proses pengisian tongkol oleh biji yang nantinya akan berhubungan dengan panjang tongkol berisi yang dihasilkan. Mimbar (1990), menyatakan bahwa pemupukan N mengakibatkan meningkatnya panjang tongkol dan diameter tongkol jagung. Terpenuhinya kebutuhan akan unsur hara, cahaya dan air menjadikan hasil fotosintesis akan terbentuk dengan baik. 4.5 Produksi Perpetak (kg) Berdasarkan hasil analisis ragam perlakuan pupuk organik cair marolis dan pupuk kompos jerami padi berpengarh nyata terhadap produksi perpetak tanaman jagung manis. Terdapat interaksi antara perlakuan pupuk organik cair marolis dan pupuk kompos jerami padi sebagaimana disajikan pada tabel 6. Tabel 6. Berat Tongkol Perpetak Jagung Manis Berdasarkan Interaksi Perlakuan Kompos Jerami Padi dan Pupuk Marolis Pada Pengamatan 6 MST. Pupuk Organik Cair Marolis Dosis 5 ton/ha Dosis 10 ton/ha Dosis 15 liter/ha 7,30b 6,30a Dosis 20 liter/ha 7,83b 10,33d Dosis 25 liter/ha 9,03c 10,77d BNT 5 % 0,834 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik cair marolis 25 L/ha dan pupuk kompos jerami padi 10 ton/ha merupakan perlakuan terbaik di bandingkan dengan perlakuan lainnya. Jumlah produksi perpetak tanaman jagung manis meningkat sampai 7,4 kg/petak Hal ini disebabkan Peningkatan dosis kompos jerami padi dan mampu meningkatkan hasil tongkol per petak tanaman jagung manis. Hal ini diduga karena pemberian kompos jerami padi mampu meningkatkan Hal ini sesuai dengan pernyataan Anonim (2003) bahwa keuntungan optimum untuk produksi tergantung dari suplai hara yang cukup selama pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk organik cair dengan dosis 21 L/ha memberikan hasil tongkol per petak yang juga hampir sama, namun lebih baik dibandingkan dengan pemberian dengan dosis 25 L/ha dengan hasl panen jagung manis mencapai 7,4 kg/petak. Susilowati (2001) menyatakan bahwa bobot tongkol berkelobot/tanaman mempengaruhi produksi tanaman jagung manis. Selanjutnya Nurhayati (2002) menyatakan bahwa peningkatan bobot tongkol berhubungan erat dengan besar fotosintat yang dialirkan ke bagian tongkol. Apabila transport fotosintat ke bagian tongkol tinggi maka akan semakin besar tongkol yang dihasilkan. Komponen lain yang mempengaruhi hasil tanaman jagung manis adalah jumlah tongkol/tanaman, persentase tongkol berisi, diameter tongkol, dan jumlah baris/tongkol. Page 8
9 Budyati (1996) cit. Nurhayati (2002) hasil tanaman jagung ditentukan oleh fotosintesis yang terjadi setelah pembungaan. Jagung manis dipetik dalam bentuk tongkol berkelobot, sehingga dalam hal ini yang berperan menentukan hasil tanaman adalah besarnya fotosintat yang terdapat pada daun dan batang. Apabila transport fotosintat dari kedua organ ini dapat ditingkatkan selama fase pengisian biji maka hasil tanaman yang berupa biji dapat ditingkatkan. Kesimpulan 1. Perlakuan pupuk organik cair dan pupuk kompos jerami padi berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis meliputi tinggi tanaman umur 2 dan 4 MST, jumlah daun umur 4 dan 6 MST, jumlah baris, panjang tongkol dan produksi perpetak. 2. Perlakuan pupuk organik cair marolis dan pupuk kompos jerami padi yang terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis adalah pupuk organik cair 25 L/ha dan pupuk kompos jerami pasi 10 ton/ha mrupakan penggunaan perlakuan dengan hasil yang baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. 3. Terdapat interaksi antara perlakuan pupuk organik cair dan pupuk kompos jerami padi pada pertumbuhan tinggi dan panjang tongkol umur 6MST serta produksi perpetak. DAFTAR PUSTAKA Anonim Jadilah Dokter bagi Tanaman Jagungmu. Alih bahasa: Ismunadji org/ppiweb/seasia.risf; 9 Mei Badan Pusat Statistik Gorontalo Dalam Angka. BPS, Gorontalo Djoehana, S Pupuk dan Pemupukan. C.V. Yasaguna. Jakarta Hadisuwito, S Membuat Pupuk Kompos Cair. Agromedia Pustaka. Jakarta. 50 Hal. Murbandono, HS.L Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. Novizan Petunjuk Pemupukan yang Efektif. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. Mimbar, S.M Pola Pertumbuhan dan Hasil Jagung Kretek Karena Pengaruh Pupuk N. Agrivita 13(3). Nurhayati Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Umur Panen Terhadap Hasil dan Kandungan Gula Jagung Manis. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Terbuka. 42 hal. Parnata, A.S Pupuk Organik Cair : Aplikasi dan Manfaatnya. Agromedia Pustaka. Bandung. 121 Hal Sarief, E. S Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. Page 9
10 Setiawan, Anggara Pengaruh Dosis Pupuk dan Jarak Tanam Terhadap Populasi dan Mutu Benih Jagung Manis. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor Susilowati Pengaruh Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Jurnal Budidaya Pertanian.Vol.7(1) : Sutanto, R. 200 Page 10
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Padat Jefni Setiawan Abdul Gani, Moh. Ikbal Bahua, Fauzan Zakaria ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)
1 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L) Mantali Adrian. Azhar, Ikbal Bahua, Fitriah S. Jamin ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN. Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S.
1 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S. Jamin ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatasturt) PADA SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO YANG BERBEDA
1 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatasturt) PADA SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO YANG BERBEDA Mohamad Ikbal bahua, Nurmi Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Miranti Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, dari sejak bulan
Lebih terperinciRESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS
RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS RESPONSE OF PLANTING DISTANCE AND GRANUL ORGANIC FERTILIZER DOSAGE DIFFERENT ON GROWTH
Lebih terperinciPEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)
Agrium ISSN 082-1077(Print) ISSN 2442-7306 (Online) April 2017 Volume 20 No. 3 PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays) Erlita 1 dan Farida Hariani
Lebih terperinciPengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat
Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat Yuliana Susanti & Bq. Tri Ratna Erawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (Bptp) NTB Jl.
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. 1. Deskripsi jagung manis Varietas Bonanza... 11
iii DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Deskripsi jagung manis Varietas Bonanza.... 11 2. Jumlah unsur hara yang diserap tanaman jagung dari masa pertumbuhan sampai panen.... 13 3. Komposisi hara dalam bio-slurry
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2012 oleh Septima (2012). Sedangkan pada musim tanam kedua penelitian dilakukan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Secara geografis Kota Sepang Jaya terletak pada koordinat antara 105 15 23 dan
Lebih terperinciAPLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI
MAKALAH SEMINAR HASIL APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI Oleh: Septia Handayani 20120210126
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)
PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) ABSTRAK Noverita S.V. Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sisingamangaraja-XII Medan Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panjang Tongkol Berkelobot Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan umur panen memberikan pengaruh yang nyata terhadap panjang tongkol berkelobot. Berikut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Tanaman sorgum mempunyai daerah adaptasi
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 50 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):50-54, 2013 Vol. 1, No. 1: 50 54, Januari 2013 PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada
27 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada 105 13 45,5 105 13 48,0 BT dan 05 21 19,6 05 21 19,7 LS, dengan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara
25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Percobaan Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara faktorial (Gomez dan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi
24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Unit Percobaan Natar, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau sweet corn ialah salah satu tanaman pangan yang mempunyai prospek penting di Indonesia. Hal ini disebabkan jagung
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Institut Pertanian Bogor, serta di kebun percobaan
Lebih terperinciPertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda ABSTRAK
Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan yang Berbeda Wanra Abdul Gafur D 1, Wawan Pembengo 2, Fauzan Zakaria 2 1 Mahasiswa Program Studi Agroteknologi
Lebih terperinciPengaruh Beberapa Dosis Kompos Jerami Padi dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.
Pengaruh Beberapa dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Oleh : Megi Sintia Pembimbing : Prof.Dr.Ir.uzar Syarif, MS dan Ir. chyar Nurdin, MS BSTRK.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan
11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Jagung University Farm IPB Jonggol, Bogor. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Departemen Tanah, IPB. Penelitian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar Hasil Uji t antara Kontrol dengan Tingkat Kematangan Buah Uji t digunakan untuk membandingkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Hepuhulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, terhitung sejak bulan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung semi adalah jagung manis yang dipanen saat masih muda. Di Asia, jagung semi sangat populer sebagai sayuran yang dapat dimakan mentah maupun dimasak. Budidaya jagung
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinggi Tanaman Tinggi tanaman jagung manis nyata dipengaruhi oleh jarak tanam. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 2 sampai 8 dan rataan uji BNT 5% pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.1. Kesimpulan 1. Waktu panen berpengaruh terhadap kandungan gula jagung manis yaitu umur panen 60 HST sebesar (8.8 brix), umur panen 6 HST sebesar (16.30 brix), umur panen
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN Pengaruh Interaksi antara Jenis Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi
71 BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Pengaruh Interaksi antara Jenis Pupuk Organik dan Dosis Biourin Sapi Interaksi antara perlakuan pupuk organik dan biourin sapi berpengaruh sangat nyata terhadap komponen hasil
Lebih terperinciRINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG DENGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) 1 Zulkarnain Husny, 2 Yuliantina Azka, 3 Eva Mariyanti
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Sifat Kimia Latosol Darmaga Latosol (Inceptisol) merupakan salah satu macam tanah pada lahan kering yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian.
Lebih terperinciTANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS
Jurnal Penelitian Pertanian BERNAS, Volume 8, No 3 : 38-42 TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
Lebih terperinciTHE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)
JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN : 2338-3976 PENGARUH BEBERAPA MACAM KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt)
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij
11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, University Farm IPB Darmaga Bogor pada ketinggian 240 m dpl. Uji kandungan amilosa dilakukan di
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Dosis kotoran ayam yang diberikan pada tanaman jagung manis tidak mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah baris per tongkol, panjang tongkol per
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung di Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung (Zea mays L) termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Jagung tidak hanya sebagai bahan pangan, namun dapat juga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilakukan di Desa Dukuh Asem, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada tanggal20 April sampai dengan 2 Juli 2012. Lokasi percobaan terletak
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)
Jurnal KIAT Universitas Alkhairaat 8 (1) Juni 2016 e-issn : 2527-7367 PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
12 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinggi Tanaman Berdasarkan Tabel 2 di bawah parameter tinggi tanaman umumnya perlakuan jarak tanam berbeda nyata pada 2, 4 dan 6 MST.Variasi varietas tanaman jagung berbeda
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan di desa Cengkeh Turi dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember sampai
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. (RAK) faktor tunggal dengan perlakuan galur mutan padi gogo. Galur mutan yang
17 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan perlakuan galur mutan padi gogo. Galur mutan yang diuji
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAHAN DAN METODE
PENDAHULUAN Tebu ialah tanaman yang memerlukan hara dalam jumlah yang tinggi untuk dapat tumbuh secara optimum. Di dalam ton hasil panen tebu terdapat,95 kg N; 0,30 0,82 kg P 2 O 5 dan,7 6,0 kg K 2 O yang
Lebih terperinciJurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN
PENGARUH DOSIS PUPUK AGROPHOS DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.) VARIETAS HORISON Pamuji Setyo Utomo Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri (UNISKA)
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pertumbuhan Vegetatif Dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (Lampiran 5). Pada umur 2-9 MST, pemberian pupuk kandang menghasilkan nilai lebih
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
16 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian di Rumah Kaca 4.1.1 Tinggi Tanaman Hasil Analisis ragam (Analysis of Variance) terhadap tinggi tanaman jagung (Tabel Lampiran 2-7) menunjukkan bahwa tiga
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa kombinasi pupuk Urea dengan kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan diameter
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai bulan Oktober 212 sampai dengan Januari
Lebih terperinciBAHAN METODE PENELITIAN
BAHAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl, dilaksanakan pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
14 4.1. Tinggi Tanaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil analisis ragam dan uji BNT 5% tinggi tanaman disajikan pada Tabel 1 dan Lampiran (5a 5e) pengamatan tinggi tanaman dilakukan dari 2 MST hingga
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 Skema Penelitian Tahap 1 Persiapan Alat dan Bahan Pengeringan ampas tahu Tahap 2 Pembuatan Pelet Pembuatan tepung darah sapi Pembuatan arang sabut Pengukuran Kadar Lengas Pelet NPK
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh
13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh Anjani (2013) pada musim tanam pertama yang ditanami tanaman tomat,
Lebih terperinciHasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Variabel Vegetatif Parameter pertumbuhan tanaman terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman. 1. Tinggi tanaman (cm) Hasil
Lebih terperinciRESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah
RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah Staf Pengajar fakultas pertanian Universitas Lancang kuning Jurusan Agroteknologi ABSTRAK Permintaan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan sebagai berikut, Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Sub-divisi: Angiospermae,
Lebih terperinciKORELASI ANTARA WAKTU PANEN DAN KADAR GULA BIJI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)
KORELASI ANTARA WAKTU PANEN DAN KADAR GULA BIJI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) Oleh : Surtinah Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning Program Studi Agroteknologi Jl. D.I.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam terhadap pertumbuhan jagung masing-masing menunjukan perbedaan yang nyata terhadap tinggi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit
20 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinggi Tanaman dosis yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis dijelaskan pada Tabel
Lebih terperinci1. Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNG 1 2. Dosen Pengajar Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNG
1. Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNG 1 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) merill MELALUI PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) Lisna Taha (1),
Lebih terperinciRESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA
RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA Roganda Panagaman Opusunggu 1), Nerty Soverda 2), dan Elly Indra Swari 2) Fakultas Pertanian Universitas Jambi 1) Alumni Program
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro pada bulan Maret Mei 2014. Jenis tanah
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN TANAH MEMEGANG AIR SEBAGAI RESPON PERLAKUAN BAHAN ORGANIK ENCENG GONDOK
PENINGKATAN KEMAMPUAN TANAH MEMEGANG AIR SEBAGAI RESPON PERLAKUAN BAHAN ORGANIK ENCENG GONDOK (Eichornia Crassipes) PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mayz L.) 1 HERMAN UNO 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciPENGARUH JENIS MULSA ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN TOMAT HASIL PERSILANGAN PADA BUDIDAYA ORGANIK
PENGARUH JENIS MULSA ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN TOMAT HASIL PERSILANGAN PADA BUDIDAYA ORGANIK Farida Aryani dan Sri Rustianti Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di pertanaman Jagung milik petani yang berlokasi di Kelurahan Wonggaditi Barat Kecamatan Kota utara Kota Gorontalo. Pelaksanaan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
11 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada kemiringan lahan 15 %. Tanah Latosol Darmaga/Typic Dystrudepts (Kebun Percobaan Cikabayan, University Farm) dipilih sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada titik koordinat 5 22 10 LS dan 105 14 38 BT
Lebih terperinciVolume 11 Nomor 2 September 2014
Volume 11 Nomor 2 September 2014 ISSN 0216-8537 9 77 0 21 6 8 5 3 7 21 11 2 Hal. 103-200 Tabanan September 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 HASIL
Lebih terperinciUji Aplikasi Pupuk Lengkap Bioorganik Cair untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung Manis
Uji Aplikasi Pupuk Lengkap Bioorganik Cair untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung Manis Gayuh Prasetyo Budi 1, Oetami Dwi Hajoeningtijas 2 1,2 Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit
17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian dari keluarga rumput-rumputan. Jagung merupakan tanaman serealia yang menjadi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays
PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang memiliki masa produksi yang relatif lebih cepat, bernilai ekonomis
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A
PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A34104064 PROGRAM STUDI AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)
PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) By Muhamad Kalyubi Under supervisied Ir. Jurnawaty Sjofjan,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman 1. Tinggi tanaman Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang mudah untuk diamati dan sering digunakan sebagai parameter untuk mengukur pengaruh dari lingkungan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan nitrogen tanah bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Variasi kandungan nitrogen dalam tanah terjadi akibat perubahan topografi, di samping pengaruh iklim, jumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan di Desa Luhu Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian dari bulan Maret sampai bulan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan dengan titik
Lebih terperinciEFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani
EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS Effect of Combination of Fertilizer Doses of N, P, K and Fertilizer Placement on Growth and Yield of Sweet
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juli 2016. Tanah pada lahan penelitian tergolong jenis Grumusol (Vertisol), dan berada pada ketinggian kurang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua sesudah padi yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain dikonsumsi, jagung
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Lebih terperinciIV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Vegetatif 1. Tinggi tanaman Tinggi tanaman merupakan salah satu parameter pertumbuhan yang menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS PUPUK SP 36 DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) VARIETAS GAJAH
PENGARUH DOSIS PUPUK S6 DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) VARIETAS GAJAH Mohamad Darul Anwar Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik
14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik Sifat kimia dan fisik Latosol Darmaga dan komposisi kimia pupuk organik yang
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinciKLOROFIL XI - 1 : 1 6, Juni 2016 ISSN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK NPK PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)
PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK NPK PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) Haris Kriswantoro 1), Etty Safriyani 2), Syamsul Bahri 2) 1) Dosen Tetap PNSD Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Tinggi Tanaman (cm ) Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak tanam yang berbeda serta interaksi antara kedua perlakuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
14 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Varietas Bonanza berkontribusi pada peningkatan parameter tinggi tanaman 4 MST sebesar 87,05 dan 5 MST sebesar 160,55 cm ; jumlah daun 3 MST sebesar 8,79
Lebih terperinci