BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istiyanto (2014:1) menyatakan, ispring pro merupakan salah satu tool yang
|
|
- Veronika Irawan
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Ispring Pro Istiyanto (2014:1) menyatakan, ispring pro merupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi yang kompatibel dengan power point untuk menjadikan bentuk flash. Ispring pro secara mudah dapat di integrasikan dalam microsoft power point sehingga tidak dibutuhkan keahlian khusus. Beberapa fitur ispring pro adalah : 1. Ispring pro bekerja sebagai add ins power point, untuk menjadikan file power point lebih menarik dan interaktif berbasis flash dan dapat dibuka pada hampir setiap komputer atau platform. 2. Dikembangkan untuk mendukung e-learning ispring pro dapat menyisipkan berbagai bentuk media, sehingga media pembelajaran yang dihasilkan akan lebih menarik, diantaranya adalah dapat merekam dan sinkronisasi video presenter, menambahkan flash dan video youtube, mengimpor atau merekam audio, menambahkan informasi pembuat presentasi dan logo perusahaan, serta membuat navigasi dan desain yang unik. 3. Mudah didistribusikan dalam format flash, yang dapat digunakan dimanapun dan dioptimalkan untuk web. 4. Membuat kuis dengan berbagai jenis pertanyaan/soal yaitu: true/false, multiple choice, multiple response, type in, matching, sequence, numeric, fill in the blank, multiple choice text. 7
2 8 Pada Gambar dibawah ini menu ispring : Gambar 2.1 Menu Ispring pro. Pada Gambar dibawah ini gambar langkah-langkah dari ispring pro : Gambar 2.2 Langkah-langkah pembuatan Ispring Pro. Power point dan flash memiliki keunggulan masing-masing keduanya tidak bisa dibandingkan, karena keduanya memiliki fungsi yang lebih banyak bedanya. Powerpoint dapat digunakan untuk membuat slide presentasi dengan cepat dan menarik. 2.2 Pengembangan Media Pembelajaran. Sanjaya (2012: ) menyatakan, pengembangan media pembelajaran dipengaruhi oleh konsep mengajar dan konsep belajar. Konsep lama diajarkan sebagai proses penyampaian materi pelajaran dari guru/pengajar pada sekelompok
3 9 siswa/peserta didik. Media yang berfungsi untuk memudahkan guru menyampaikan materi pelajaran. Oleh karena itu orientasi penggunaan media adalah guru itu sendiri. Pandangan baru menganggap mengajar sebagai proses mengatur lingkungan siswa belajar, media pembelajaran diorientasikan pada kemudahan siswa merubah perilakunya sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menurut Asyhar (2010:3), kata medium yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Fungsi media sebagai perantara atau pengantar suatu pesan dari si pengirim (sender) kepada si penerima (receiver) pesan, memaknai media sebagai alat yang berfungsi menyampaikan pesan. Adapun macam-macam media sebagai : Media Sebagai Alat Bantu Mengajar. Menyampaikan materi pelajaran hanya mengandalkan bahasa verbal tidak selamanya berjalan dengan efektif. Bahasa sebagai media utama, bisa terjadi siswa akan terbatas atau tidak akan optimal dalam memahami informasi yang disampaikan guru. Maka perkembangan media difungsikan sebagai alat bantu penyampaian pesan yang kemudian dikenal dengan teaching aid Media Sebagai Sumber Belajar. Perubahan paradigma tentang mengajar sebagai proses penyampaian materi pelajaran menjadi mengajar sebagai proses mengatur lingkunga supaya siswa belajar dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi dan pandangan baru tentang siswa/peserta didik sebagai organisme yang unik. Media pembelajaran tidak lagi difungsikan sebagai penyalur pesan belaka (content oriented), akan tetapi lebih dari
4 10 itu yakni sebagai sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran (learning resources). Ada beberapa jenis media pembelajaran diantaranya : 1. Media visual diantaranya : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik. 2. Media audial diantaranya : radio, tape recorder, laboratorium bahasa dan seterusnya. 3. Projected still media diantaranya : slide, over head projektor(ohp), In focus. 4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya. 2.3 Kerangka Berpikir. Berdasarkan kajian pustaka yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat dibuat sebuah kerangka pikir sebagai berikut : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan Perangkat Pembelajaran Pembelajaran Media Pembelejara Tes Awal Validasi Pelaksanaan Pembelajaran Menurut Kurikulim 2013 Media Ispring Pro pada Materi Reproduksi Tumbuhan Tes Akhir Keefektifan Gambar 2.3 Kerangka Berpikir. Hasil Belajar
5 Penelitian Pengembangan Mulyatiningsih (2013:200) menyatakan, model ADDIE dikembangkan untuk merancang sistem pembelajaran. Setiap tahap pengembangan model atau metode pembelajaran, yaitu : 1. Analisis Pada tahap analysis, kegiatan utamanya adalah menganalisis pengembangan model/metode pembelajaran baru dan menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan model/metode pembelajaran baru. Pengembangan metode pembelajaran baru diawali oleh adanya masalah dalam model/metode pembelajaran yang sudah diterapkan. Masalah dapat terjadi karena model/metode pembelajaran yang ada sekarang sudah tidak relevan dengan kebutuhan sasaran, lingkungan belajar, teknologi, karakteristik peserta didik, dsb. Setelah analisis berlangsung adanya pengembangan model/metode pembelajaran baru, penelitian juga perlu menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan model/metode pembelajaran baru tersebut. 2. Design Dalam perancangan model/metode pembelajaran, tahap desain memiliki kemiripan dengan merancang kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini merupakan proses sistematik yang dimulai dari menetapkan tujuan belajar, merancang skenario atau kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan model/metode pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan berikutnya.
6 12 3. Development Development dalam ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan produk. Dalam tahap desain, telah disusun kerangka konseptual penerapan model/metode pembelajaran baru. Dalam tahap pengembangan, kerangka yang masih konseptual tersebut direalisasikan menjadi produk yang siap diimplementasikan. Sebagai contoh, apabila pada tahap design telah dirancang penggunaan model/metode baru yang masih konseptual, maka pada tahap pengembangan disiapkan atau dibuat perangkat pembelajaran dengan model/metode baru tersebut seperti RPP, media dan materi pelajaran. 4. Implementation Implementasi rancangan dan metode yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas. Selama implementasi, rancangan model/metode yang telah dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Materi disampaikan sesuai dengan model/metode baru yang dikembangkan. Setelah penerapan metode kemudian dilakukan evaluasi awal untuk memberi umpan balik pada penerapan model/metode berikut. 5. Evaluation. Evaluasi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap muka (mingguan) sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah kegiatan berakhir secara keseluruhan (semester). Pada evaluasi sumatif dapat mengukur kompetensi akhir dari mata pelajaran atau tujuan
7 13 pembelajaran yang ingin dicapai. Dari hasil evaluasi tersebut dapat digunakan untuk memberi umpan balik kepada pihak pengguna model/metode. Ravisi dibuat sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh model/metode baru tersebut. Research and Development (R & D) membutuhkan waktu yang relatif panjang. Peneliti sering membagi kegiatan penelitian dalam beberapa tahap. Pada umumnya, dalam kegiatan penelitian tahun pertama dirancang untuk mengidentifikasi masalah dan merancang produk. Pada tahun berikutnya, kegiatan penelitian dilakukan untuk mengimplementasikan rancangan produk pada pengguna. Proses penelitian yang panjang tersebut tentu saja membutuhkan berbagai jenis data, sumber data dan metode analisis data yang berbeda-beda. Peneliti dituntut mampu mengaplikasikan pengetahuan dasar tentang metode penelitian untuk dapat mengatasi masalah pada saat proses pengembangan berlangsung. 2.5 Penelitian yang Relevan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Munawwaroh (2014), dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Multimedia Menggunakan Software Ispring Suite 6.2 Untuk SD/MI Kelas V Materi Organ Tubuh Manusia dan Fungsinya melaporkan bahwa media yang sebagai penelitian ini sangat baik sehingga siswa merespon dengan positif, dan penelitian yang digunakan oleh munawwaroh sama-sama menggunakan metode penelitian ADDIE. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sartika (2012), dengan judul Pengembangan Multimedia Interaktif dengan Program Ispring Presenter Pada
8 14 Pembelajaran Sistem Kekebalan Tubuh Untuk Siswa SMA XI melaporkan bahwa respon siswa terhadap pengguna multimedia dalam pembelajaran sebesar 81,0 persen, penyampaian materi menggunakan media siswa bisa belajar dengan baik sesuai dengan harapan. Dalam penelitian ini sartika menggunakan ispring presenter dengan materi sistem kekebalan tubuh sedangkan peneliti ini yang dikembangkan adalah media ispring pro dengan materi reproduksi tumbuhan. 2.6 Tinjauan Materi Reproduksi Tumbuhan. Reproduksi tumbuhan adalah suatu proses dimana tumbuhan memperoleh organisme baru sesuai dengan induknya. Reproduksi tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu reproduksi secara aseksual (vegetatif) dan reproduksi secara seksual (generatif). Reproduksi generatif adalah terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet. Peristiwa ini disebut pembuahan. Pembuahan (fertilisasi) pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (persarian/polenasi). Reproduksi secara vegetatif diartikan sebagai pembentukan individu baru tanpa adanya peleburan antara gamet jantan dan betina. Reproduksi secara vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan. 1. Tumbuhan Biji (Spermatophyta). Menurut Irnaningtyas (2013:279) Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang beradaptasi dengan baik di lingkungan air. Spermatophyta yang hidup
9 15 di air, misalnya teratai dan eceng gondok. Spermatophyta yang hidup di darat dapat hidup bebas di tanah, epifit di pohon, atau parasit pada tumbuhan lainnya. Spermatophyta yang hidup epifit. Ciri-ciri dari Spermatophyta : (1) Bentuk dan ukuran tubuh Spermatophyta yang meliputi akar, batang dan daun. (2) struktur dan fungsi tubuh Spermatophyta, tumbuhan berbiji yang merupakan generasi sporofit (2n). Sementara generasi gametofit (n) sudah tereduksi dan terikat pada sporofitnya atau dikelilingi oleh jaringan sporofit. Bentuk sporofit tumbuhan berbiji meliputi akar, batang dan daun. Akar dapat membentuk serabut atau tunggang. Batang ada yang berkambium ada pula yang tidak berkambium. Daun memiliki bentuk dan ukuran bervariasi. Tulang daun berbentuk lurus, menyirip atau menjari. Tumbuhan berbiji memiliki pembuluh angkut baik xilem maupun floem, pada akar, batang maupun daun. Spermatophyta memiliki alat perkembangbiakan generatif berupa strobilus atau bunga. Strobilus dimiliki oleh Gymnospermae tumbuhan berbiji terbuka, sedangkan bunga dimiliki oleh Angiospermae tumbuhan berbiji tertutup. 2. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae). Menurut Irnaningtyas (2013:279) Gymnospermae (Yunani, gymnos = terbuka, sperma = biji) yang banyak dikenal yaitu tumbuhan konifer atau pinus yang memiliki konus (strobilus atau rujung), istilah konifer berasal dari struktur reproduktif pada tumbuhan tersebut yang merupakan kumpulan sporofil berbentuk sisik. Generasi pada Gymnospermae adalah sporofit. Pohon pinus merupakan sporofit yang berkromosom diploid (2n). Gymnospermae bereproduksi secara generatif
10 16 (seksual) dengan membentuk biji. Alat reproduksi berupa strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa. Penyerbukan pada umumnya terjadi dengan bantuan angin. Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal, siklus hidup tumbuhan berbiji terbuka sebagai berikut : 1. Pohon pinus (sporofit) berkromosom diploid (2n) yang sudah dewasa membentuk strobilus jantan (serbuk sari) dan strobilus betina (ovulasi). 2. Strobilus jantan memiliki sporofil berupa daun reproduktif kecil yang mengandung ratusan mikrosporangia. Sel-sel di dalam mikrosporangia mengalami pembelahan meiosis menghasilkan gametofit jantan berupa butir serbuk sari yang haploid (n). 3. Strobilus betina memiliki sporofil berbentuk sisik. Setiap sisik memiliki dua bakal biji. Masing-masing bakal biji memiliki megasporangium yang terlindungi oleh lapisan integumen, dengan sebuah bukaan berbentuk lobang kecil yang disebut mikrofil. 4. Penyerbukan terjadi bila serbuk sari jatuh pada strobilus betina, kemudian terisap masuk kedalam bakal biji melalui mikropil. Proses pembuahan ovum oleh sel sperma baru akan terjadi sekitar satu tahun setelah terjadinya penyerbukan. 5. Di dalam strobilus betina terjadi pembelahan meiosis sel induk megaspora (2n) yang terdapat di dalam nuselus, dihasilkan empat sel haploid (n), hanya satu sel yang bertahan hidup dan tumbuh menjadi megaspora (n), sedangkan tiga sel lainnya mengalami reduksi lalu mati. 6. Megaspora (n) membelah secara mitosis berulang-ulang dan tumbuh menjadi jaringan gametofit betina (n). Jaringan gametofit betina yang berdekatan dengan
11 17 mikrofil akan membentuk arkegonium. Arkegonia yang terbentuk berjumlah dua atau tiga yang masing-masing mengandung satu ovum. 7. Serbuk sari yang jatuh pada liang bakal biji mikrofil akan berkecambah membentuk tabung atau buluh serbuk sari, menembus nuselus menuju ke ruang arkegonium. Di dalam buluh serbuk sari terdapat satu sel generatif yang membelah menjadi dua sel, yaitu sel steril (dislokator) dan sel spermatogen. Sel spermatogen membelah menjadi dua sel spermatozoid dengan ukuran yang berbeda. Saat mencapai ovum, sel steril (diskolator) dan sel spermatozoid yang berukuran kecil mati, sedangkan sel spermatozoid (n) yang berukuran besar membuahi salah satu ovum (n) sehingga terbentuk zigot (2n). 8. Zigot (2n) akan tumbuh menjadi embrio yang merupakan sporofit baru. Embrio tersebut memiliki akar yang belum sempurna dengan beberapa daun embrionik. Embrio mendapatkan makanan dari jaringan gametofit (n). Embrio mendapatkan makanan dari jaringan gametofit. Embrio dan cadangan makanan dikelilingi oleh selaput biji yang berasal dari integumen sporofit induk. Menurut Tjitrosoepomo (1993:11-29), Gymnospermae dibagi dalam tujuh kelas yang telah punah : 1. Pteridospermae. Ciri-ciri dari Pteridospermae sebagai berikut : Daunnya menyerupai daun tumbuhan paku, sporofil menyerupai daun biasa tetapi belum terkumpul menjadi bunga, batangnya kecil seperti liana atau tumbuh tegak mempunyai xilem yang eksark atau endark dengan pertumbuhan menebal, kayu
12 18 sekunder mempunyai trakeid dengan noktah-noktah dan jari-jari teras yang lebar, pembentukan biji dari makrosporangium adalah suatu sifat yang menentukan untuk menampatkan golongan tumbuhan biji. 2. Cycadinae. Reproduksi dari Cycadinae sebagai berikut : Strobilus jantan besar, terdiri atas sporofil yang terbentuk sisik dengan banyak mikrosporangium, strobilus betina besar, sporofil berbentuk sisik dengan dua bakal biji, makrosporofil Cycas menyirip dengan 2-5 bakal biji hanya mempunyai satu integumen yang tebal, nuselus di bawah mikropil terdapat sebuah ruang serbuk sari, makroprotalium besar, pada bagian yang menghadap mikrofil terdapat ruang arkegonium yang mempunyai sel telur, inti saluran perut yang segera lenyap dan dua sel dinding leher, penyerbukan bakal biji mengeluarkan tetes penyerbukan untuk menengkap serbuk sari yang telah membentuk sel protalium dengan sel generatif. Tetesan penyerbukan menjadi kering, serbuk sari seakan diisap kedalam dan masuk ke dalam ruang serbuk sari yang berhasil menangkap serbuk sari lalu menutup, ruang serbuk sari yang membuat hubungan dengan ruang arkegonium melarut dengan sel-sel nuselus. eksin serbuk sari pecah dan serbuk sari berkecambah menjadi buluh serbuk sari yang lalu masuk dengan mendesak jaringan nuselus. mikroprotalium membawa inti generatif ke sel telur. Untuk memberi kekuatan dan makanan kepada gametofit jantan dalam ruang serbuk sari, pembentukan buluh serbuk sari sel generatif membelah menjadi sel tangkai dan sel spermatogen membelah menjadi dua sel sperma, yang menjadi
13 19 spermatozoid yang dapat bergerak dengan bebas, kedua spermatozoid keluar dari buluh serbuk sari, spermatozoid itu tergolong sel yang besar. Bulu-bulu cambuk yang melingkar seperti spiral, yang dapat berenang menuju ke arkegonium dikeluarkan oleh buluh serbuk sari ke dalam ruang arkegonium. Spermatozoid melepas kulitnya serta bulu cambuknya, masuk ke dalam sel telur dan intinya bersatu dengan inti sel telur. Zigot tumbuh menjadi pro-embrio, ujung bawah bersel banyak dan bagian bawah sel merupakan sel embrio, bagian atas dinamakan pendukung embrio dan suspensor, yang memanjang dan mendesak embrio ke dalam protalium. 3. Bennettitinae. Ciri - ciri dari Bennettitinae sebagai berikut : Tumbuhan berkayu, batang pendek seperti umbi, dan ada yang panjang bercabang seperti anak payung menggarpu memiliki daun yang menyirip, strobilusn dalam ketiak daun, strobilus kadang pada tangkai yang panjang diantara daun, kadang strobilus pada tangkai yang pendek dan keluar di bagian batang yang telah tua, kadang strobilus diujung terminal, strobilus hanya terdiri dari mikrosporofil atau makrosporofil. Mikrosporofil menyerupai daun, menyirip ganda dan tersusun merupakan suatu karangan dengan signangium berbentuk kantong, dapat juga makrosporofil utuh dan mempunyai signangium kecil. Makrosporofil banyak terdapat dibagian atas strobilus. Sebagian bentuk tangkai dengan suatu bakal biji pada ujungnya, sebagian mandul dan berbentuk sisik di antara bakal biji dengan 1 integumen dan ruang serbuk sari.
14 20 Lembaga mempunyai dua daun lembaga, strobilus pangkal mempunyai sisik dalam bentuk spiral dan Gametofit tidak dikenal. 4. Cordaitinae. Reproduksi Cordaitinae : Strobilus jantan tersusun dalam dua baris pada tangkai yang tebal diantara daun. Strobilus mempunyai sumbu yang tebal, penuh dengan sisik diantara mikrosporofil, yang mempunyai 3-6 kantong sari. Srobilus betina mempunyai susunan yang sama. Tiap strobilus mempunyai sisik dengan diantaranya terdapat bakal biji terpisah, tiap bakal biji terdapat tangkai menyerupai daun. Masing-masing daun mempunyai satu integumen dan ruang serbuk sari yang panjang. 5. Ginkyoinae. Reproduksi dari Ginkyoinae : Sporofil terdapat pada tunas pendek dalam ketiak daun peralihan atau ketiak daun biasa. Strobilus jantan terpisah dalam ketiak sisik pada tunas pendek. Mikrosporofil (benang sari) tidak banyak dan duduknya tidak teratur dengan 2-4 kantong sari. Serbuk sari tanpa gelembung udara. Perkecambahan membentuk dua sel mikroprotalium. Buluh serbuk berkembang seperti akar hisap dengan gamet yang mempunyai rambut getar. Makrosporofil tidak terang susunannya mempunyai dua bakal biji yang terletak pada suatu tangkai yang panjang. Pada pangkalnya dikelilingi oleh suatu tonjolan yang melingkar. Nuselus terdapat sebuah ruang serbuk sari, biji mempunyai kulit luar
15 21 yang berdaging dan kulit dalam yang keras. Lembaga mempunyai dua daun lembaga. Ruang resin (damar) dan terjadi secara lisigen. 6. Coniferae. Ciri - ciri dari Corniferae : Semak, perdu, pohon dengan tajuk yang kebanyakan berbentuk kerucut. Terbagi dalam beberapa ordo yaitu :Ordo Taxales, Araucariales, Podocarpales, Pinales Cupressales. 7. Gnetinae. Ciri - ciri dari Gnetinae : Tumbuhan berkayu, batang bercabang-cabang tidak hanya terdiri dari hipokotil yang menebal. Dalam kayu sekunder terdapat vasa (trakea), saluran resin tidak ada. Daun tunggal, berhadapan, bunga berkelamin tunggal, majemuk, terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar, memiliki tenda bunga, bunga betina mempunyai bakal biji yang tegak (atrop). Pembuahan dengan perantaraan buluh serbuk dengan dua inti generatif yang tidak sama besar didalamnya, lembaga mempunyai dua daun lembaga. Berikut ini gambar 2.4 siklus hidup tumbuhan Gymnospermae : Gambar 2.4 Siklus Hidup Gymnospermae.
16 22 Berikut ini gambar 2.5 Contoh Tumbuhan Gymnospermae : Gambar 2.5 Contoh Tumbuhan Gymnospermae. 3. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae). Menurut Irnaningtyas (2013:286), Angiospermae (Yunani, angeion = wadah, sperma = biji), yang memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan secara generatif. Adapun tumbuhan berbunga merupakan generasi sporofit (2n) yang dominan. Angiospermae bersifat heterospora, bunga sporofit akan menghasilkan megaspora dan mikrospora. Siklus hidup Angiospermae adalah sebagai berikut : 1. Bunga sporofit (2n) memiliki kepala sari yang didalamnya terdapat sel induk mikrospora (2n). 2. Sel induk mikrospora (2n) mengalami pembelahan secara meiosis menghasilkan mikrospora yang haploid (n). 3. Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan berupa butir serbuk sari yang haploid (n).
17 23 4. Pada bakal biji terdapat sel induk mengaspora (2n). Sel induk megaspora membelah secara meiosis menghasilkan empat sel megaspora (n). Hanya satu sel megaspora yang hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi (mati). 5. Megaspora yang hidup akan membentuk gametofit betina (sel kandung lembaga atau sel kantung embrio). Inti kandung lembaga membelah secara mitosis tiga kali berturut-turut. Pembelahan inti tersebut tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Menghasilkan 8 inti nuselus yang akan tumbuh menjadi satu ovum (n), dua sinergid (n), tiga antipoda (n) dan dua inti polar yang bersatu disebut inti kandung lembaga sekunder. 6. Bila penyerbukan terjadi, maka serbuk sari akan berkecambah membentuk buluh (tabung) serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua inti, yaitu satu inti vegetatif (n) dan satu inti generatif (n). Inti generatif (n) membelah lagi secara karionesis sehingga menghasilkan dua inti, yaitu satu inti sperma I (n) dan satu inti sperma II (n). 7. Setelah buluh serbuk sari sampai di mikrofil, inti vegetatif megalami degenerasi. Inti sperma I membuahi ovum dan menghasilkan zigot. Inti sperma II membuahi inti kandung lembaga sekunder (2n) dan menghasilkan endosperma (3n), pembuahan (fertilisasi). 8. Zigot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Struktur yang meliputi embrio, endosperma, dan selaput biji disebut biji. Ketika bakal biji tumbuh menjadi biji. Ovarium akan
18 24 berkembang menjadi buah, biji jatuh di tempat yang cocok, biji akan menjadi tumbuhan sporofit baru. Menurut Tjitrosoepomo (1993:99), Angiospermae terbagi dalam dua kelas : 1. Dicotyledoneae. Ciri ciri morfologi Dicotyledoneae : Mempunyai lembaga dengan daun lembaga (berbiji belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung khusus. Akar lembaga tumbuhan menjadi akar pokok yang bercabang dan membentuk sistem akar tunggang. Batang berbentuk kerucut panjang, bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas, duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang berseling. Daun tunggal atau majemuk disertai oleh daun penumpu, jarang mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari. Pada cabang sering terdapat 2 daun pertama yang letak tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang, bunga bersifat di-, tetra-, atau pentamer-. Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batang memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Akar sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal. Batang berkas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem disebelah dalam dan floem disebelah luar, di antaranya terdapat kambium, berkas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral. 2. Monocotyledoneae. Ciri ciri morfologi Monocotyledoneae :
19 25 Berupa terna, semak atau pohon yang mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau tidak, tidak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas dan tampak jelas, daun tunggal, jarang berdaun majemuk, buah dan biji mempunyai endosperm, jarang tidak. Lembaga mempunyai daun lembaga yang berubah menjadi alat penghisap makanan dari endosperm. Pelindung akar lembaga disebut koleoriza, pelindung pucuk lembaga dinamakan koleoptil. Ciri ciri Anatomi Monocotyledoneae : Akar mempunyai struktur yang terdiri atas jaringan primer dengan silinder pusat yang tergolong aktinostele dan endodermis, tidak adanya kambium, akar tidak bertambah besar. Tidak ada pembentukan jaringan baru, sehingga tetap mempunyai struktur primer. Berikut gambar 2.6 siklus hidup Angiospermae : Gambar 2.6 Siklus Hidup Angiospermae. Berikut Gambar 2.7 morfologi bunga Angiospermae : Gambar 2.7 Morfologi Bunga Angiospermae.
DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24
DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI
Lebih terperinciTUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut :
TUMBUHAN PINUS Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut : -Kerajaan : Plantae - Divisi : Spermatophyta - Anak Divisi : Gymnospermae - Kelas : Coniferae atau Coniferinae -
Lebih terperinciPROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE
PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE DISUSUN OLEH: PREKDI S. BERUTU NIM: 160301034 Mata Kuliah : Teknologi Benih Dosen Pengampu : Risky Ridha, SP., MP PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciCiri-ciri Spermatohyta
Ciri-ciri Spermatohyta Memiliki biji Memiliki jaringan pengangkut (xylem dan Floem) Dibedakan atas Gymnospermae (berbiji terbuka), dan Angiospermae (Berbiji tertutup) Gymnospermae (berbiji terbuka) berbiji
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN V. GYMNOSPERMAE STRUKTUR OVULUM DAN PERKEMBANGAN GEMETOFIT BETINA
POKOK BAHASAN V. GYMNOSPERMAE STRUKTUR OVULUM DAN PERKEMBANGAN GEMETOFIT BETINA Gymnospermae termasuk tumbuhan berbiji. Berdasarkan pada jaringan yang melindungi bakal biji (ovulum) dimasukkan ke dalam
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU BOTANI ANGIOSPERMAE dan GYMNOSPERMAE. Oleh : Gabryna Auliya Nugroho
TUGAS INDIVIDU BOTANI ANGIOSPERMAE dan GYMNOSPERMAE Oleh : Gabryna Auliya Nugroho 105040201111165 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2010 Tumbuhan biji (Spermatophyta) Dibagi
Lebih terperinciSET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan
05 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan
Lebih terperinciReproduksi Seksual Gymnospermae
Reproduksi Seksual Gymnospermae Adi Rahmat 1. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UPI 2. Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana, UPI 1 Biologi
Lebih terperinciSpermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.
AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,
Lebih terperinciBAB VIII DUNIA TUMBUHAN
BAB VIII DUNIA TUMBUHAN PENDAHULUAN CIRI-CIRI TUMBUHAN = 1. Memiliki akar, batang, dan daun. 2. Eukariotik, Multiseluler. 3. Dinding sel Selulosa (keras dan kaku) 4. Autotrof Fotosintesis (kloroplas) 5.
Lebih terperinciGymnospermae. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Gymnospermae M PENDAHULUAN Dr. Agus Pudjoarinto, S.U. odul ini membahas tentang Praktikum mengenai beberapa golongan tumbuhan yang termasuk Gymnospermae. Sebelum melaksanakan praktikum dari modul
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu : Menjelaskan ciri khas tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan
Lebih terperinciORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6. Gamet haploid. Gamet diploid. Spora. Hifa
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6 1. Pada metagenesis terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase sporofit. Fase sporofit adalah fase yang menghasilkan...
Lebih terperinciPTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku)
PTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku) Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang
Lebih terperinciA : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV
N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar
Lebih terperinci: kemampuan organisme untuk menghasilkan kembali individu baru
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Reproduksi Tumbuhan Biji
Lebih terperinciLumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati
Lumut/Bryophyta 1. Ciri-ciri dan sifat lumut Pada umumnya kita menyebut "lumut" untuk semua tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, batu, tembok atau pohon yang basah, bahkan yang hidup di air. Padahal
Lebih terperinciPertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk
Lebih terperinciA. Struktur Akar dan Fungsinya
A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
Lebih terperinciPokok Bahasan. Tambahan
Kecambah Pokok Bahasan 1. Kecambah 2. Komponen Kecambah 3. Perkecambahan Tambahan 1. Nilai Pembelajaran Kecambah Dalam Kecambah kehidupan adalah tumbuhan sehari-hari (sporofit) istilah kecambah muda sering
Lebih terperinciSET 19 TUMBUHAN BERSPORA (CRYPTOGAMIE)
19 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 19 TUMBUHAN BERSPORA (CRYPTOGAMIE) A. DIVISIO BRYOPHYTA (LUMUT) a. Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut Bryophyta adalah tumbuhan tidak berpembuluh
Lebih terperinciSK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi
Berkelas BAB 7 KINGDOM PLANTAE SK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi CIRI-CIRI Multiseluler,
Lebih terperinci2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta) Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan lingkungan darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan telah
Lebih terperinciII. Bagaimana sifat diwariskan
II. Bagaimana sifat diwariskan Gen-gen letaknya pada kromosom ( inti sel). Kromosom dan gen-gennya gennya diwariskan saat fertilisasi. Pada gonad pembentukan sel kelamin ( meiosis) Contoh; Kromosom dalam
Lebih terperinciRPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi
Analisis Materi Pembelajaran (AMP). RPP MATERI INDIKATOR Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, manusia melakukan pengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup itu
Lebih terperinciStruktur Anatomi Biji
Struktur Anatomi Biji BAB I PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia. Mempunyai biji merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan
Lebih terperinciCopyright Provide Free Tests and High Quality
BAB - 1 KLASFKAS MAHLUK HDUP KNGDM Virus Monera Protista Mycota/fungi Plantae/ tumbuhan Animalia/hewan KETEANGAN Virus dapat digolongkan kep makhluk hidup karena mampu berproliferasi/berkembangbiak p sel/jaringan
Lebih terperinciLatar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.
Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga. Pada proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel-sel
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3.
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3 1. Jenis organisme dan cara reproduksi yang tepat adalah... Jahe -Stolon
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH, DAN BIJI) I. A K A R Berdasarkan asalnya, akar ada 2 macam : 1. Akar Primer : Akar pertama yang tumbuh dari lembaga yang terkandung
Lebih terperinciBAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup? Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan? Apakah metamorfosisi itu? Apakah
Lebih terperinciCara Perkembangbiakan Tumbuhan
Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Kompetensi Dasar :2.1 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan Tumbuhan Dapat Berkembang Biak Secara Generatif Maupun Vegetatif 1. Tumbuhan Berkembang Biak
Lebih terperinci3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013
3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN Jenis sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester : SMA : Biologi : XI / 2 (dua) Kurikulum : 2013 Kompetensi Dasar : 3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan
Lebih terperinciREPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.
REPRODUKSI SEL AMITOSIS REPRODUKSI SEL Pembelahan I Profase I Metafase I Anafase I Proleptotene Leptotene Zygotene Pachytene Diplotene Diakinesis MEIOSIS Interfase Telofase I Pembelahan II Profase II Metafse
Lebih terperinciKELOMPOK III PHIKA AINNADYA HASAN ST. HATIJAH IRMAYANTI TENRI SANA WAHID YUSDAR M H H
MAKALAH STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II PAKIS HAJI Cycas rumphii KELOMPOK III PHIKA AINNADYA HASAN ST. HATIJAH IRMAYANTI TENRI SANA WAHID YUSDAR M H H JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Tumbuhan Paku Tumbuhan paku dalam dunia tumbuhan termasuk golongan besar atau Divisio Pteridophyta (pteris : bulu burung, phyta : tumbuhan ) yang diterjemahkan
Lebih terperinciMISKONSEPSI PADA BUKU PELAJARAN BIOLOGI KELAS 3 SLTP POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
Seminar Nasional Pendidikan, Penelitian, dan Penerapan MIPA. Hotel Sahid Raya, 8 Februari 2005 MISKONSEPSI PADA BUKU PELAJARAN BIOLOGI KELAS 3 SLTP POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN Oleh : Budiwati
Lebih terperinciLampiran 1 Peta Kebun Raya Bogor
LAMPIRAN 9 Lampiran 1 Peta Kebun Raya Bogor B A Skala 1:5000 Keterangan: A: Blok I terdiri atas suku Cycadaceae B: Blok II terdiri atas Pinaceae, Araucariaceae, Gnetaceae dan Podocarpaceae 10 Lampiran
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
JARINGAN MERISTEM STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. CIRI-CIRI : 1.Dinding
Lebih terperinciAnalisis Artikel Tumbuhan Lumut
Analisis Artikel Tumbuhan Lumut Pendahuluan Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...
1. Perhatikan pernyataan di bawah ini 1). Bersifatreversible 2). Bersifat irreversible 3). Menuju ke arah dewasa 4). Jumlah dan ukuran sel semakinmeningkat 5). Perubahan dari kecil jadi besar SMP kelas
Lebih terperinciFISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan. Delayota Science Club April 2011
FISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan Delayota Science Club April 2011 Reproduksi Tumbuhan Tumbuhan melakukan perkembangbiakan (reproduksi) sebagai bagian dari siklus hidupnya. Reproduksi tumbuhan dibagi
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN XIV. POLIEMBRIONI, APOMIKSIS DAN EMBRIOLOGI EKSPERIMENTAL
POKOK BAHASAN XIV. POLIEMBRIONI, APOMIKSIS DAN EMBRIOLOGI EKSPERIMENTAL Poliembrioni Poliembrioni adalah terdapatnya lebih dari satu embrio dalam satu biji. Orang yang melaporkan pertama kali, terjadinya
Lebih terperinciMAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI
MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI KELAS: VIII E KELOMPOK TIKUS NAMA ANGGOTA : I KADEK ANGGA PRIMANTARA PUTRA ( 1 ) NI PUTU BELDA KUSUMANING SRI DEWI ( 2
Lebih terperinciJARINGAN PEMBULUH PADA TUMBUHAN
JARINGAN PEMBULUH PADA TUMBUHAN Jaringan pembuluh pada tumbuhan terdiri dari xilem yang merupakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan penangkut bahan organik (bahan makanan). Xilem dan floem
Lebih terperinciBab VII TUJUAN PEMBELAJARAN. Dunia Tumbuhan (Kingdom Dunia Tumbuhan Plantae) 157. Dunia Tumbuhan
Bab VII Dunia Tumbuhan Sumber: Tetumbuhan TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat: 1. mengidentifikasi, membedakan, dan mengomunikasikan ciri-ciri divisi dalam kingdom Plantae; 2.
Lebih terperinciTES (ASPEK KOGNITIF)
TES (ASPEK KOGNITIF) 1. Berdasarkan pernyataan di bawah ini manakah yang bukan merupakan karakteristik pada semua tumbuhan berbunga? a. fertilisasi ganda b. adanya scutellum c. embrio tumbuhan dilindungi
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN
Lebih terperinciREVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR
REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR Ria mahardika 109016100072 No Teks Dasar Revisi Proposisi Mikro 1. Pertumbuhan Sekunder Batang Kambium Pembuluh dan Pembentukan Jaringan Pembuluh Sekunder. Kambium
Lebih terperincivii Tinjauan Mata Kuliah
vii M Tinjauan Mata Kuliah ateri kuliah Struktur Tumbuhan ini merupakan pengetahuan dasar karena itu pembahasannya juga secara umum. Materi kuliah ini dipersiapkan bagi mahasiswa Program Studi Biologi
Lebih terperinci4.5 KONSEP PEMBIAKAN PADA TUMBUHAN
nota disiapkan oleh : Nur Izzati Abd Shukor 4.5 KONSEP PEMBIAKAN PADA TUMBUHAN PEMBIAKAN TUMBUHAN - ASEKS o anak yang dihasilkan tiada variasi o anak seiras dengan induk o boleh menghasilkan anak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mawar adalah salah satu tanaman bunga yang memiliki ciri khusus yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya. Tanaman bunga Mawar merupakan
Lebih terperinciMakalah Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Botani Tumbuhan Rendah Paku Putba Psilophytinae Di susun oleh: Debby C.Runtu Wulan Engka Rifke Onibala UNIVERSITAS NEGRI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PENDIDIKAN BIOLOGI
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Spora Definisi umum spora adalah unit reproduksi baik seksual maupun aseksual pada bakteri, algae, fungi, dan sebagian tumbuhan seperti lumut dan tumbuhan paku. Menurut
Lebih terperinciPENGHALUSAN TEKS DASAR
PENGHALUSAN TEKS DASAR Ria Mahardika 109016100072 Unit Enam Bab: Bentuk dan fungsi tumbuhan Sub Bab: Struktur dan pertumbuhan tumbuhan Sub Sub Bab: Pertumbuhan tumbuhan Sub Sub Sub Bab: Pertumbuhan sekunder:
Lebih terperinciLEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup
LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN Anggota kelompok : KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup Kerjakanlah berbagai macam aktivitas
Lebih terperinciKegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar
Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar Dikembangkan oleh: Wiwit Febriani Dr. Hadi Suwono, M.Si Dra. Sunarmi, M.Pd Jurusan Biologi FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG April 2013 Modul Jaringan Tumbuhan untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. divisio. Kelima divisio tersebut dari yang paling sederhana ke yang paling
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tumbuhan Paku (Pteridophyta ) Dunia tumbuhan secara umum dibagi mejadi 5 kelompok besar dalam divisio. Kelima divisio tersebut dari yang paling sederhana ke yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN 8. ORGAN AKAR
POKOK BAHASAN 8. ORGAN AKAR 8.1 Struktur Umum Akar Akar merupakan bagian organ tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Bentuk dan ukuran akar sangat
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB X REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB X REPRODUKSI PADA TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciEMBRIOGENESIS IN VIVO PADA BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) DAN PENGARUH ASAM ABSISAT TERHADAP PERKEMBANGAN IN VITRO BAKAL EMBRIO
EMBRIOGENESIS IN VIVO PADA BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) DAN PENGARUH ASAM ABSISAT TERHADAP PERKEMBANGAN IN VITRO BAKAL EMBRIO Oleh MASDIANA A. Amin NIM : 31193001 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2000 EMBRIOGENESIS
Lebih terperinciDUNIA TUMBUHAN. - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik
DUNIA TUMBUHAN Ciri-ciri tumbuhan : - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik - Beradaptasi terhadap lingkungan darat - Mempunyai pergiliran keturunan : - Generasi saprofit
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar
TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke
Lebih terperinciTUMBUHAN BAYU ARISSAPUTRA XII IPA 3
TUMBUHAN BAYU ARISSAPUTRA XII IPA 3 Pendahuluan Istilah tumbuh-tumbuhan digunakan karena tumbuhnya liar dan bersifat alami, sedangkan tanaman untuk jenis yang dibudidayakan. Dari dua istilah tersebut,
Lebih terperinciLEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup
LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN Anggota kelompok : KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup Kerjakanlah berbagai macam aktivitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang
Lebih terperinciMEKANISME AIR PADA TUMBUHAN
MEKANISME AIR PADA TUMBUHAN Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Air mempunyai peranan sangat penting karena air merupakan bahan pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh makhluk
Lebih terperinciPertumbuhan dan Perkembangbiakan pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan Perkembangbiakan pada Tumbuhan Pada kegiatan belajar ini, Anda akan mempelajari pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan merupakan suatu proses
Lebih terperinciMAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE
MAKALAH BOTANI TINGKAT TINGGI SYMPETALAE Ahmadin NIM.0905015050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2012 Botani Tingkat Tinggi 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA
PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA Laurenni Nainggolan Universitas Jambi laurenninainggolan@gmail.com ABSTRAK. Pada umumnya
Lebih terperincivii Tinjauan Mata Kuliah
vii Tinjauan Mata Kuliah M ata kuliah Praktikum Struktur Tumbuhan (BIOL 4440) dilakukan agar Anda dapat memahami lebih lanjut materi dari mata kuliah Struktur Tumbuhan (BIOL4117), baik morfologi (struktur
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP N 1 Berbah Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII / I Alokasi Waktu : 80 menit (1 x pertemuan) A. Standar Kompetensi 1. Memahami berbagai
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tumbuhan Paku Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, yaitu tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian utama yaitu akar,
Lebih terperinciSTRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
L/O/G/O STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Oleh : Syubbanul Wathon, S.Si., M.S.i PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2016) Struktur & Perkembangan STRUKTUR BANGUNAN/ SUSUNAN PERKEMBANGAN BERUBAH
Lebih terperinciBAB III. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN a. Perkembangbiakan tumbuhan secara generatif b. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetative...
i DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i DAFTAR ISI... ii PETUNJUK BAGI DOSEN... iii PETUNJUK BAGI MAHASISWA... iv KATA PENGANTAR... v BAB I. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN... 1 a. Akar... 1 b. Batang... 5 c. Daun... 8
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan
Lebih terperinciBIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si Dra. Endah Peniati, M.Si Dr. Ning Setiati,M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciPertemuan IX: DUNIA TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011
Pertemuan IX: DUNIA TUMBUHAN Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 1 DUNIA TUMBUHAN Pokok Bahasan: Asal-usul dan karakter tumbuhan Keanekaragaman tumbuhan Siklus hidup dan pergiliran generasi Tumbuhan
Lebih terperinciOnrizal. Departemen Kehutanan Universitas Sumatera Utara
Onrizal Departemen Kehutanan Universitas Sumatera Utara Divisi tumbuhan-tumbuhan Divisi Thallophyta Divisi Bryophyta Divisi Pteridophyta : jamur : lumut : paku-pakuan Divisi Spermatophyta: tumbuhan berbunga,
Lebih terperinciganda, dan sesekali menambahkan soal esai jika siswa dituntut untuk menjelaskan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa miskonsepsi pada
93 ganda, dan sesekali menambahkan soal esai jika siswa dituntut untuk menjelaskan proses. B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa miskonsepsi pada konsep Sistem Reproduksi Tumbuhan
Lebih terperinciKINGDOM PLANTAE (DUNIA TUMBUHAN)
KINGDOM PLANTAE (DUNIA TUMBUHAN) Tumbuhan adalah : organisme eukaryotik, multisel, berklorofil, memiliki dinding sel, autotrop Dunia tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh atau non- tracheophyta
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Tujuan Pembelajaran: 1. Mengidentifikasi faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan 2. Merancang percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan 3. Menentukan
Lebih terperinciJARINGAN PADA AKAR DAN BATANG DIKOTIL DAN MONOKOTIL PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN
JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG DIKOTIL DAN MONOKOTIL PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN OLEH : Kelompok : 2 Desi Nur Indah Sari (F05109021) Saptiansyah Syafrizal (F05109018) Wari Ismanuddin (F05109032)
Lebih terperinciKELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI
STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN KELAS IV SEMESTER 1 TUMBUHAN PENYUSUN : THERESIA DWI KURNIAWATI Daftar Isi.. 1 Kata Pengantar.. 2 Standar Kompetensi. 3 Indikator Pembelajaran... 4 Tujuan Pembelajaran. 4 Bagian-bagian
Lebih terperinciPINOPHYTA BILLYARDI RAMDHAN, S.PD. UMMI-2009
PINOPHYTA BILLYARDI RAMDHAN, S.PD. UMMI-2009 Evolusi Tumbuhan Berpembuluh Asal muasal tumbuhan berasal dari tumbuhan air (alga). Air merupakan medium yang ideal bagi tumbuhan hidup, karena menyediakan
Lebih terperinciJurnal Praktikum Phanerogamae Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan Semester IV. TA.2015/
Mengenal ciri-ciri dan sifat umum pada kelompok Alismatales, Bromeliales dan Commeliales. dan Alismataceae, Bromeliaceae,Commeliaceae dan Pontederiaceae. DESY NITA AMALIA 1307025034 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciIlmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Mars Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Bagian-bagian Tumbuhan Tumbuh-tumbuhan banyak ditemui di lingkungan sekitar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan. jantan dan alat kelamin betina. Baik tumbuhan ataupun hewan dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan 1. Pengertian Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pembiakan generatif (reproduksi generatif) adalah perkembangbiakan tumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SDN 2 Gunungputri yang di dalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru di tuntut untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Funaria merupakan salah satu marga dari kelas bryopsida yang merupakan kelas yang paling besar dan paling tinggi tingkatan perkembangannya diantara ketiga kelas briopyta.
Lebih terperinciPERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri kehidupan untuk mempertahankan jenisnya. Oleh karena itu berkembangbiak merupakan ciri yang melekat pada
Lebih terperinciBab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.
Bab 6 Struktur Tumbuhan Sumber: Encarta 2005 Gambar 6.1 Tumbuhan di taman Coba kamu perhatikan tumbuhan yang ada di sekitarmu! Tentunya keadaan tumbuhan tersebut berbedabeda, seperti ada yang batangnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi Tanaman Jagung Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub
Lebih terperinciBAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN
BAB VIII BAGIAN TUBUH TANAMAN Pada dasarnya tubuh tumbuh-tumbuhan tersusun atas 3 bagian pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan
Lebih terperinci5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek
5. PEMBAHASAN Pembahasan mengenai pengaruh waktu pemberian Giberelin (GA 3 ) terhadap induksi pembungaan dan pertumbuhan tanaman leek (Allium ampeloprasum L.) meliputi umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang
Lebih terperinciCARA PERKEMBANGBIAKAN INVERTEBRATA
CARA PERKEMBANGBIAKAN INVERTEBRATA Dalam perkembangbiakannya,invertebrata memiliki cara reproduksi sebagai berikut 1. Reproduksi Generatif Reproduksi generative melalui fertilisasi antara sel kelamin jantan
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN. Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI Nama Matakuliah : STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Kode/SKS : B102061
Lebih terperinci