Pengaruh bentuk jarak ISSN X. PENGARUH BENTUK JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistolosum L.
|
|
- Yohanes Kusnadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH BENTUK JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistolosum L.) The Effect of Plant Spacing on Growth and Yield of Scallions (Allium fistolosum L.) Amelia S. Sarungallo 1), F.H. Listyorini 1), dan Agustinus Tanna 2) Abstract The purpose of this study is to determine the effect of plant spacing on growth and yield of scallions. The experiment was designed in a randomized block design consisting of six form spacing treatments namely square 20 cm x 20 cm (BJ1), rectangle 25 cm x 16 cm (BJ2), rectangle 40 cm x 10 cm (BJ3), rectangle 30 cm x 30 cm (BJ4), rectangle 36 cm x 25 cm (BJ5), and rectangle 40 cm x 22.5 cm (BJ6) which were repeated four times. The results showed that the spacing significantly affected plant height, number of tillers, fresh weight per plant and fresh weight per plot. Forms of plant spacing on 900 cm 2 /plant area, such as square 30 cm x 30 cm, rectangle 36 cm x 25 cm, and rectangle 40 cm x 22.5 cm produced plant height, number of tillers, fresh weight per plant, and fresh weight per plot better than spacing to a range area of 400 cm 2 /plant. Furthermore, form of a rectangular spacing of 36 cm x 25 cm (BJ5) produced the highest plant height, number of tillers, fresh weight per plant and fresh weight per plot compared to other treatments. [Keywords : plant spacing, scallions, growth, yield] PENDAHULUAN Tanaman bawang daun (Allium fistolosum L.) termasuk salah satu jenis sayuran daun dan sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Bagian bawang daun yang dikonsumsi adalah daun yang masih muda dan batang yang berwarna putih. Rata-rata produksi tanaman bawang daun di Indonesia adalah 4,4 ton/ha, sedangkan di Papua khususnya di Manokwari 1,07 ton/ha (Biro Pusat Statistik, 2002). Menurut Rukmana (1994) potensi produksi bawang daun yang dapat dicapai adalah 41 ton/ha. Angka ini menunjukkan bahwa produksi bawang daun khususnya di Papua masih sangat rendah, hal ini disebabkan oleh cara budidaya tanaman yang belum tepat. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi bawang daun adalah dengan memperbaiki teknik budidaya tanaman melalui pengaturan jarak tanam yang baik. Penggunaan jarak tanam yang teratur dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman yang baik. Pengaturan jarak tanam menentukan populasi tanaman serta mengurangi persaingan antar tanaman dalam memperoleh air, unsur hara, dan cahaya sehingga akan mempengaruhi produksi tanaman (Sunarjono, 1984). Menurut Harjadi (1979), dalam menentukan kerapatan tanaman harus didasarkan pada pertimbangan terhadap beberapa faktor seperti: jenis tanaman, cahaya, unsur hara, dan air dalam tanah. Jarak tanam dapat berbentuk persegi empat, segitiga sama kaki, dan empat persegi panjang. Efisiensi penggunaan nitrogen lebih tinggi pada jarak tanam dalam baris yang sempit dibanding dengan jarak tanam yang lebar dalam baris. Menurut Pabuba (2002), pola pertanaman segitiga sama sisi dan bujursangkar dengan menggunakan jarak 1) 2) Staf pengajar Jurusan BDP Fapertek UNIPA (amelsarallo@yahoo.co.id) Alumni Jurusan BDP Fapertek UNIPA 13
2 tanam yang lebar pada tanaman sawi menunjukkan pertumbuhan dan hasil pertanaman yang tertinggi dibanding jarak tanam lainnya. Jarak tanam 20 cm x 20 cm x 20 cm menghasilkan bobot brangkasan basah perpetak 14,23 kg sedangkan jarak tanam 40 cm x 40 cm x 40 cm menghasilkan bobot brangkasan basah perpetak lebih rendah yaitu 06,71 kg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil bawang daun. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Distrik Anggi kampung Hungku yang terletak pada ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut dan berlangsung selama tiga bulan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih bawang daun varietas Bunching Onion dan pupuk kandang ayam. Alat yang digunakan antara lain: tempat persemaian, kokeran daun pisang, roll meter, timbangan analitik dll. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 6 perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Perlakuan adalah sebagai berikut: BJ1 : Bujursangkar 20 cm x 20 cm (luasan 400 cm 2 /tanaman) BJ2 : Persegi panjang 25 cm x 16 cm (luasan 400 cm 2 /tanaman) BJ3 : Persegi panjang 40 cm x 10 cm (luasan 400 cm 2 /tanaman) BJ4 : Bujursangkar 30 cm x 30 cm (luasan 900 cm 2 /tanaman) BJ5 : Persegi panjang 36 cm x 25 cm (luasan 900 cm 2 /tanaman) BJ6 : Persegi panjang 40 cm x 22,5 cm (luasan 900 cm 2 /tanaman) Luas lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 231 m 2 dan berukuran 21 m x 11 m. Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan, pengolahan tanah, pembuatan petak pertanaman, dan parit. Ukuran petak pertanaman adalah 2,4 m x 1,2 m. Benih tanaman bawang daun sebelum ditanam terlebih dahulu disemai pada tempat persemaian yang telah disiapkan. Media persemaian adalah campuran tanah dan pupuk kandang ayam kemudian benih disebar merata dalam alur dengan kedalaman 0,5-1 cm. 2 minggu setelah semai dan tinggi tanaman sudah mencapai 5 cm, tanaman dipindahkan ke kokeran. Satu minggu kemudian bibit dipindahkan ke areal petak pertanaman. Pemupukan sebagai pupuk dasar dilakukan satu minggu sebelum penanaman, dengan cara disebar merata di permukaan tanah lalu dicampur dengan tanah.dosis pupuk yang digunakan adalah 10 ton/ha atau 2,88 kg/bedeng (Nazarudin,1994). Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiraman, penyulaman, dan penyiangan gulma. Penyulaman dilakukan pada saat ada tanaman yang mati sampai paling lambat mencapai umur satu minggu setelah tanam. Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 8 minggu setelah tanam (MST). Pengamatan dilakukan dengan mengambil 10 (sepuluh) tanaman contoh secara acak pada setiap petak pertanaman. Variabel yang diamati adalah: 1. Tinggi Tanaman (cm), diukur mulai dari permukaan tanah sampai pada ujung daun tertinggi tanaman. Pengukuran dilakukan pada umur 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 minggu setelah tanam. 2. Jumlah Anakan, yang dilakukan dengan menghitung jumlah anakan pada setiap tanaman. Pengamatan dilakukan pada umur 2, 4, 6, dan 8 minggu setelah tanam. 14
3 3. Bobot basah brangkasan per tanaman (g), yang diperoleh dengan menimbang seluruh tanaman contoh pada setiap petak dengan mengikutsertakan akar. 4. Bobot basah brangkasan per petak (kg), yang dilakukan menimbang seluruh tanaman pada masing-masing petak pada saat panen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis Ragam dan dilanjutkan dengan Uji Ortogonal Kontras. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Hasil Rata-rata tinggi tanaman dapat dilihat pada Tabel 1 dan hasil analisis ragam disajikan pada Tabel 2. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa bentuk jarak tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman (cm) Bawang Daun Pada Umur 1 Sampai Dengan 8 MST Perlakuan Umur (MST) BJ1 = 20 cm x 20 cm 10,26 15,11 20,40 25,43 30,73 34,52 40,54 49,80 BJ2 = 25 cm x 16 cm 10,56 14,35 20,81 26,63 31,58 35,35 41,62 50,98 BJ3 = 40 cm x 10 cm 10,22 14,72 22,13 27,09 32,34 36,40 42,25 52,36 BJ4 = 30 cm x 30 cm 10,69 15,41 23,78 28,06 33,76 37,63 43,89 53,43 BJ5 = 36 cm x 25 cm 10,71 15,31 26,50 32,84 36,78 40,86 47,69 56,38 BJ6 = 40 cm x 22,5 cm 10,68 15,45 24,13 31,13 34,39 39,35 45,50 54,97 Tabel 2. Hasil Analisis Ragam Tinggi Tanaman Pada Umur 1 Sampai Dengan 8 MST SK DB KT Kelompok 3 0,061** 0,140** 14,320** 12,062** 9,892** 10,344** 6,218** 7,356** Perlakuan 5 0,196** 0,761** 21,178** 36,348** 19,243** 23,417** 28,205** 23,382** - BJ1 BJ2 BJ3 vs BJ4 BJ5 BJ6 1 0,707** 2,607** 81,770** 128,205** 70,658** 89,051** 104,542** 86,488** - BJ1 vs BJ2 BJ3 1 0,047* 0,886** 3,046 2,300 4,034* 4,914 6,060** 9,139** - BJ2 vs BJ3 1 0,224** 0,270** 3,525 4,307 1,155 2,226 1,514 3,795* - BJ4 vs BJ5 BJ6 1 0,000 0,004 6,294* 41,082** 8,918** 16,335** 20,130** 12,028** - BJ5 vs BJ6 1 0,002 0,039** 11,258** 5,848 11,448** 4,560 8,778** 5,495** Galat 15 0,006 0,004 1,232 2,045 0,652 1,286 0,528 0,440 Total 23 0,055 0,186 7,275 10,809 5,899 7,278 7,287 6,329 Berdasarkan uji orthogonal kontras (Tabel 2) terlihat bahwa bentuk jarak tanam BJ1, BJ2, dan BJ3 (luasan 400 cm 2 /tanaman) menghasilkan tinggi tanaman yang berbeda nyata dengan BJ4,BJ5, dan BJ6 (luasan 900 cm 2 /tanaman) pada semua umur pengamatan. Bentuk bujursangkar pada luasan 400 cm 2 /tanaman (BJ1) menghasilkan tinggi tanaman yang berbeda nyata dengan bentuk persegi panjang (BJ2 dan BJ3), kecuali pada umur 3, 4, dan 6 MST. Bentuk bujursangkar pada luasan 900 cm 2 /tanaman (BJ4) menghasilkan tinggi tanaman yang berbeda nyata dengan bentuk persegi panjang (BJ5 dan BJ6) mulai pada umur 3 MST. Bentuk persegi panjang 36 cm x 25 cm 15
4 pada luasan 900 cm 2 /tanaman (BJ5) menghasilkan tinggi tanaman yang tertinggi yaitu 56,38 cm dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Jumlah Anakan Rata-rata jumlah anakan dapat dilihat pada Tabel 3 dan hasil analisis ragam disajikan pada Tabel 4. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa bentuk jarak tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan tanaman bawang daun. Tabel 3. Rata-rata Jumlah Anakan Tanaman Bawang Daun Pada Umur 2, 4, 6, dan 8 MST Perlakuan Umur Tanaman (MST) BJ1 = 20 cm x 20 cm 1,82 2,17 2,82 3,77 BJ2 = 25 cm x 16 cm 1,87 2,20 3,0 3,82 BJ3 = 40 cm x 10 cm 1,92 2,35 2,92 3,92 BJ4 = 30 cm x 30 cm 2,07 2,65 3,12 4,22 BJ5 = 36 cm x 25 cm 2,12 2,87 3,20 4,27 BJ6 = 40 cm x 22,5 cm 2,12 2,72 3,15 4,20 Tabel 4. Hasil Analisis Ragam Jumlah Anakan Pada Umur 2, 4, 6, dan 8 MST SK DB KT Kelompok 3 0,003 0,004 0,006 0,004 Perlakuan 5 0,066** 0,345** 0,085** 0,196** - BJ1 BJ2 BJ3 vs BJ4 BJ5 BJ6 1 0,304** 1,550** 0,350** 0,920** - BJ1 vs BJ2 BJ3 1 0,015 0,027 0,050** 0,027* - BJ2 vs BJ3 1 0,005 0,045* 0,011* 0,020 - BJ4 vs BJ5 BJ6 1 0,004 0,060** 0,007 0,000 - BJ5 vs BJ6 1 0,001 0,045* 0,005 0,011 Galat 15 0,003 0,006 0,002 0,004 Total 23 0,017 0,080 0,021 0,046 Berdasarkan uji orthogonal kontras (Tabel 4) terlihat bahwa bentuk jarak tanam BJ1, BJ2, dan BJ3 (luasan 400 cm 2 /tanaman) menghasilkan jumlah anakan yang berbeda nyata dengan BJ4,BJ5, dan BJ6 (luasan 900 cm 2 /tanaman) pada semua umur pengamatan. Bentuk bujursangkar pada luasan 400 cm 2 /tanaman (BJ1) menghasilkan jumlah anakan yang berbeda nyata dengan bentuk persegi panjang (BJ2 dan BJ3), pada umur 6 dan 8 MST. Bentuk persegi panjang (BJ2) tidak berbeda nyata dengan bentuk persegi panjang (BJ3) pada umur 8 MST. Bentuk bujursangkar pada luasan 900 cm 2 / tanaman (BJ4) menghasilkan jumlah anakan yang berbeda nyata dengan bentuk persegi panjang (BJ5 dan BJ6) pada umur 4 MST, tetapi tidak berbeda nyata pada umur 6 dan 8 MST. Bentuk jarak tanam persegi panjang 36 cm x 25 cm pada luasan 900 cm 2 /tanaman (BJ5) menghasilkan jumlah anakan tertinggi yaitu 4,27 tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan jarak tanam 40 cm x 22,5 cm (BJ6). 16
5 Bobot Basah Brangkasan Per Tanaman Rata-rata bobot basah brangkasan per tanaman dapat dilihat pada Tabel 5 dan hasil analisis ragamnya disajikan pada Tabel 6. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan bentuk jarak tanam berpengaruh nyata terhadap bobot basah brangkasan per tanaman bawang daun. Tabel 5. Rata-rata Bobot Basah Brangkasan per Tanaman dan Bobot Basah Brangkasan per Petak Perlakuan Bobot basah brangkasan Bobot basah brangkasan per tanaman (g) per petak (kg) BJ1 = 20 cm x 20 cm 65,65 4,80 BJ2 = 25 cm x 16 cm 75,05 4,93 BJ3 = 40 cm x 10 cm 85,75 5,53 BJ4 = 30 cm x 30 cm 176,45 7,52 BJ5 = 36 cm x 25 cm 237,00 10,02 BJ6 = 40 cm x 22,5 cm 225,42 8,37 Tabel 6. Hasil Analisis Ragam Pada Bobot Basah Brangkasan per Tanaman dan Bobot Basah Brangkasan per Petak SK DB KT Per Tanaman Per Petak Kelompok 3 499,667* 1,343** Perlakuan ,200** 17,943** -BJ1 BJ2 BJ3 vs BJ4 BJ5 BJ ,254** 75,619** -BJ1 vs BJ2 BJ ,167 0,476* -BJ2 vs BJ ,980 0,712** -BJ4 vs BJ5 BJ ,150** 7,515** -BJ5 vs BJ ,961 5,392** Galat ,733 0,076 Total ,522 4,125 Hasil uji orthogonal kontras (Tabel 6) memperlihatkan bahwa bentuk jarak tanam BJ1, BJ2, dan BJ3 (luasan 400 cm 2 /tanaman) menghasilkan bobot basah brangkasan per tanaman yang berbeda nyata dengan BJ4,BJ5, dan BJ6 (luasan 900 cm 2 /tanaman). Bentuk bujursangkar pada luasan 400 cm 2 /tanaman (BJ1) menghasilkan bobot basah brangkasan per tanaman yang tidak berbeda nyata dengan bentuk persegi panjang (BJ2 dan BJ3), dan bentuk persegi panjang (BJ2) tidak berbeda nyata dengan bentuk persegi panjang (BJ3). Bentuk bujursangkar pada luasan 900 cm 2 /tanaman (BJ4) menghasilkan bobot basah brangkasan per tanaman yang berbeda nyata dengan bentuk persegi panjang (BJ5 dan BJ6). Bentuk jarak tanam persegi panjang 36 cm x 25 cm pada luasan 900 cm 2 /tanaman (BJ5) menghasilkan bobot basah brangkasan per tanaman tertinggi yaitu 237 g tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan jarak tanam 40 cm x 22,5 cm (BJ6). Bobot Basah Brangkasan Per Petak Rata-rata bobot basah brangkasan per petak dapat dilihat pada Tabel 5 dan hasil analisis ragamnya disajikan pada Tabel 6. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan bentuk jarak tanam berpengaruh nyata terhadap bobot basah 17
6 brangkasan per petak tanaman bawang daun. Hasil uji orthogonal kontras (Tabel 6) memperlihatkan bahwa bentuk jarak tanam BJ1, BJ2, dan BJ3 (luasan 400 cm 2 /tanaman) menghasilkan bobot basah brangkasan per petak yang berbeda nyata dengan bentuk jarak tanam BJ4,BJ5, dan BJ6 (luasan 900 cm 2 /tanaman). Bentuk bujursangkar pada luasan 400 cm 2 /tanaman (BJ1) menghasilkan bobot basah brangkasan per petak yang berbeda nyata dengan bentuk persegi panjang (BJ2 dan BJ3), dan bentuk persegi panjang (BJ2) berbeda nyata dengan bentuk persegi panjang (BJ3). Bentuk bujursangkar pada luasan 900 cm 2 /tanaman (BJ4) menghasilkan bobot basah brangkasan per petak yang berbeda nyata dengan bentuk persegi panjang (BJ5 dan BJ6). Bentuk jarak tanam persegi panjang 36 cm x 25 cm pada luasan 900 cm 2 /tanaman (BJ5) menghasilkan bobot basah brangkasan per petak tertinggi yaitu 10,02 kg dan berbeda nyata dengan perlakuan jarak tanam 40 cm x 22,5 cm (BJ6). Pembahasan Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering tanaman yang tidak dapat balik. Pertambahan ukuran dan berat kering dari suatu organisme mencerminkan bertambahnya protoplasma yang memungkinkan terjadi pertambahan ukuran dan jumlah sel. Pertambahan protoplasma berlangsung melalui suatu rentetan peristiwa di mana air, karbondioksida dan garam-garam anorganik diubah menjadi bahan-bahan hidup (Harjadi, 1979). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bentuk jarak tanam memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah brangkasan per tanaman, dan bobot basah brangkasan per petak. Perlakuan bentuk jarak tanam pada luasan 900 cm 2 /tanaman (BJ4, BJ5, dan BJ6) memberikan hasil yang lebih tinggi pada semua parameter yang diamati, dibandingkan dengan perlakuan luasan 400 cm 2 /tanaman (BJ1, BJ2, dan BJ3). Hal ini disebabkan oleh bentuk jarak tanam yang lebih lebar, sehingga dapat mengurangi persaingan antar tanaman dalam mengambil air, unsur hara, dan cahaya matahari. Semakin rapat jarak tanam, semakin besar persaingan antar tanaman sehingga memberikan partumbuhan tanaman dan hasil yang lebih rendah. Menurut Harjadi (1979), jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman dan keefisienan penggunaan cahaya, juga mempengaruhi kompetisi antar tanaman dalam menggunakan air dan zat hara, dengan demikian akan mempengaruhi hasil. Kerapatan tanaman mempunyai hubungan yang tak dapat dipisahkan dengan jumlah hasil yang akan diperoleh dari sebidang tanah (Jumin, 2002). Perlakuan bentuk jarak tanam persegi panjang 36 cm x 25 cm pada luasan 900 cm 2 /tanaman (BJ5) men ghasilkan tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah brangkasan per tanaman, dan bobot basah brangkasan per petak tertinggi dibandingkan dengan perlakuan bentuk jarak tanam lainnya. Hal ini disebabkan bahwa pada jarak tanam tersebut tanaman bawang daun tidak mengalami persaingan dalam pengambilan air, hara, dan cahaya matahari. Menurut Harjadi (1979), kerapatan tanaman mempengaruhi penampilan dan produksi tanaman terutama karena keefisienan penggunaan cahaya. Pada umumnya produksi tiap satuan luas yang tinggi tercapai dengan populasi tinggi karena tercapainya penggunaan cahaya secara maksimum pada awal pertumbuhan, tetapi pada akhirnya penampilan masing-masing 18
7 tanaman secara individu menurun karena persaingan terhadap pengambilan cahaya dan unsur tumbuh lainnya. Jarak tanam lebar dapat mengurangi terjadinya persaingan antar tanaman, namun perlu juga diperhatikan bahwa apabila jarak tanam yang digunakan terlalu lebar maka populasi tanaman akan semakin berkurang sehingga produksi dalam jumlah tanaman per hektarnya akan sedikit. Pengaturan jarak tanam bertujuan mengurangi terjadinya kompetisi antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lainnya dalam memperoleh unsur-unsur pertumbuhan seperti cahaya, unsur hara, dan ruang tumbuh, karena jarak tanam yang tepat dapat memanfaatkan cahaya matahari secara optimum untuk proses fotosintesis dalam tanaman (Suprapto, 1982). KESIMPULAN 1. Bentuk jarak tanam memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah brangkasan per tanaman, dan bobot basah brangkasan per petak. 2. Bentuk jarak tanam pada luasan 900 cm 2 /tanaman, yaitu bujursangkar 30 cm x 30 cm, persegi panjang 36 cm x 25 cm, dan persegi panjang 40 cm x 22,5 cm menghasilkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah brangkasan per tanaman, dan bobot basah brangkasan per petak yang lebih baik dibanding jarak tanam pada luasan 400 cm 2 /tanaman. 3. Bentuk jarak tanam persegi panjang 36 cm x 25 cm menghasilkan tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah brangkasan per tanaman, dan bobot basah brangkasan per petak tertinggi dibanding perlakuan jarak tanam lainnya. DAFTAR PUSTAKA Biro Pusat Statistik Data Produksi Sayur-Sayuran. Biro Pusat Statistik. Manokwari. Harjadi, S. S Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta. Jumin, H. B Agronomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Nazaruddin Budidaya Tanaman Sayur-sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta. Pabuba, A Pengaruh Pola Penanaman Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi (Brassica juncea L.). Skripsi Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Negeri Papua. Manokwari. (Tidak diterbitkan). Rukmana, R Budidaya Bawang Daun. Kanisius. Jakarta. Suprapto, Bercocok Tanam Kacang Hijau. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. Sunarjono, H Kunci Bercocok Tanam Sayur-Sayuran Penting di Indonesia. Sinar Baru. Bandung. 19
III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciRESPON TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L. ) VARIETAS TUK TUK TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA
60 RESPON TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L. ) VARIETAS TUK TUK TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA (The Response of the Red Onion (Allium ascolonicum L) Tuk
Lebih terperinciPengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari
Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari The Effect of Peanut (Arachis hypogaea L.) and Corn (Zea mays
Lebih terperinciRESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK
864. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA
Lebih terperinciLampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan
Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3 Nomor persilangan : BP3448E-4-2 Asal persilangan : Digul/BPT164-C-68-7-2 Golongan : Cere Umur tanaman : 110 hari Bentuk tanaman : Sedang Tinggi tanaman : 95
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM Growth and Yield of Shallot by Cutting Bulbs in Some Plant Spacing Wenny Deviana*, Meiriani,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian, Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciPERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)
35 PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L) EFFECTS OF AGE DIFFERENCES OF SEEDS ON GROWTH AND PRODUCTION OF PADDY RICE (Oryza sativa L) Vikson J. Porong *) *)
Lebih terperinciSTUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN [STUDY ON THREE EGG PLANT VARIETIES GROWN ON DIFFERENT COMPOSITION OF PLANT MEDIA, ITS EFFECT ON GROWTH
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan raja basa, Bandar Lampung
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA
PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA GROWTH AND YIELD OF SPRING ONION (Allium fistulosum L.) LINDA VARIETY DUE TO CHICKEN
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.
PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM
J. Agroland 17 (2) : 144-148, Agustus 2010 ISSN : 0854 641X PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM The Growth and Yield of Spring Onion (Allium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di Desa Moutong Kecamatan Tilong Kabila Kab. Bone Bolango dengan ketinggian tempat + 25 meter diatas permukaan laut. 3.2. Bahan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA SKRIPSI OLEH : SARWITA LESTARI PANJAITAN 110301064/BUDIDAYA
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI
J. Agrisains 10 (1) : 10-15, April 2009 ISSN : 1412-3657 PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI Oleh : Nadira, S. 1), Hatidjah, B. 1) dan
Lebih terperinciVolume 11 Nomor 2 September 2014
Volume 11 Nomor 2 September 2014 ISSN 0216-8537 9 77 0 21 6 8 5 3 7 21 11 2 Hal. 103-200 Tabanan September 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 HASIL
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP
PENGARUH MEDIA TANAM TOP SOIL, DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG DAN KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TEMBAKAU DELI (Nicotiana tabacum L.) SKRIPSI Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ 100301068 AGROEKOTEKNOLOGI-BPP
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI OLEH : BRAM ARDA BINTARIO BANGUN 070301036 BDP-AGRONOMI DEPARTEMEN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciPENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI
PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI Oleh : Amin Suyitno NIM : 201141037 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.
I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar
Lebih terperinciBlok I Blok II Blok III 30 cm
Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian Blok I Blok II Blok III 30 cm P 0 V 1 P 3 V 3 P 2 V 1 T 20 cm P 1 V 2 P 0 V 1 P 1 V 2 U S P 2 V 3 P 2 V 2 P 3 V 1 B P 3 V 1 P 1 V 3 P 0 V 3 Keterangan: P 0 V 2 P 0 V
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI
PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI 10712027 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang
Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang Nama Varietas : Ciherang Kelompok : Padi Sawah Nomor Seleksi : S3383-1d-Pn-41 3-1 Asal Persilangan : IR18349-53-1-3-1-3/IR19661-131-3-1//IR19661-131- 3-1///IR64
Lebih terperinciRESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS
RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS RESPONSE OF PLANTING DISTANCE AND GRANUL ORGANIC FERTILIZER DOSAGE DIFFERENT ON GROWTH
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. Var. TUKTUK) ASAL BIJI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN JARAK TANAM
711. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. Var. TUKTUK) ASAL BIJI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir) THE EFFECT OF COW MANURE DOSAGE AND NITROGEN FERTILIZER ON GROWTH AND
Lebih terperinciPEMANFAATAN PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN DAN DORA
PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN DAN DORA SKRIPSI Oleh: SEPT HAMONANGAN MANIK 060301056 BDP AGRONOMI PROGRAM STUDI
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR I. PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Tujuan Penelitian.. 4 1.3 Landasan Teori. 5 1.4 Kerangka Pemikiran. 7 1.5 Hipotesis...12 II. TINJAUAN PUSTAKA... 13 2.1
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM PLANT GROWTH AND PRODUCTION MUSTARD (Brassica juncea L) WITH GRANT OF MICROORGANISMS
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH: BERLIAN LIMBONG 070307037 BDP PEMULIAAN TANAMAN Hasil Penelitian Sebagai Salah Satu
Lebih terperinciPengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit
J. Hort. 18(2):155-159, 2008 Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit Sutapradja, H. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban
Lebih terperinciPENGARUH KOMBINASI TAKARAN PUPUK UREA DAN SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L,) Alumni Fakultas Pertanian 2)
PENGARUH KOMBINASI TAKARAN PUPUK UREA DAN SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L,) 1) Adib Nahdudin, 2) I Ketut Sukanata dan Siti Wahyuni 1) Alumni Fakultas Pertanian 2)
Lebih terperinciPENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)
PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) SKRIPSI OLEH : HENDRIKSON FERRIANTO SITOMPUL/ 090301128 BPP-AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URIN DOMBA
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URIN DOMBA SKRIPSI Oleh: MARIANA PUTRI 080301015 / BDP-AGRONOMI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciRespons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam
Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam Response Lettuce (Lactuca sativa L.) Growth and Production
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Jl. Seroja Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Juli 2013. Analisis bahan
Lebih terperinciJurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN
PENGARUH DOSIS PUPUK AGROPHOS DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum Annum L.) VARIETAS HORISON Pamuji Setyo Utomo Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri (UNISKA)
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott)
PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott) The Effect Row Spacing to Plant High and Fresh Weight per Clump of Dwarf Nafier
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni 2016-15 Juli 2016 di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat
Lebih terperinciPENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG
PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG The Effect of Straw Mulching to The Growth and Yield of Mung Bean (Vigna radiata
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan Percobaan dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Agustus 2009 di Kebun Karet Rakyat di Desa Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi. Lokasi penelitian yang digunakan merupakan milik
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl SKRIPSI OLEH: DEWI MARSELA/ 070301040 BDP-AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN
Lebih terperinciPeran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana
Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag Oleh: Susantidiana Abstract The objective of this research is to evaluate
Lebih terperinciPENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI
PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI Effects of Various Weight of Shallot Bulb Derived from First Generation
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan
11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Jagung University Farm IPB Jonggol, Bogor. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Departemen Tanah, IPB. Penelitian
Lebih terperinciTANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP
TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY 080301097 AGROEKOTEKNOLOGI - BPP PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk
BAHAN DAN METODE 9 Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2007 sampai Juni 2007 di rumah kaca Balai Penelitian Biologi dan Genetika Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. Rumah kaca berukuran
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-
22 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat- Tongkoh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara dengan jenis tanah Andosol, ketinggian tempat
Lebih terperinciISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) The Addition of Anorganic and Liquid Organic Fertilizer to the Growth
Lebih terperinciAplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah
Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah Ismi Nuryenti 1, Siti Masreah Bernas 2, Dwi Probowati Sulistiyani 2 Program
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.
RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI Oleh : ALI ZAINAL ABIDIN/080307049 PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM
Lebih terperinciINNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 12, No. 2, Oktober 2013 PENGARUH JUMLAH BENIH PER LUBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS
PENGARUH JUMLAH BENIH PER LUBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt) THE EFFECT OF NUMBER OF SEEDS PER HOLE AGAINST GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays saccharata
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian
III. TATA CARA PENELITIN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Fakultas Peternakan dan Pertanian
Lebih terperinci[EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION ON GROWTH AND YIELD OF PAKCHOY (Brassica chinensis) PLANTED BY HYDROPONIC]
PENGARUH KOMPOSISI NUTRISI HIDROPONIK DAN VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCHOY (Brassica chinensis L.) YANG DITANAM SECARA HIDROPONIK [EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION
Lebih terperinciVol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :
PENGARUH PERBEDAAN FORMULA PUPUK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleracea). (The Effect of Different Fertilizer Formula on Chinesse Kale (Brassica oleracea) Growth and Yield) Dewi Kumala Sari
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P
Zubir et al.: Keragaan Pertumbuhan Jagung Dengan. KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P Zubir Marsuni 1), St. Subaedah 1), dan Fauziah Koes 2) 1) Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jl. Kolam No.1 Medan Estate Kecamatan Medan Percut
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman
III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR.
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA PADA BERBAGAI CAMPURAN PUPUK KANDANG SAPI DAN NPKMg SKRIPSI OLEH YOZIE DHARMAWAN
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA PADA BERBAGAI CAMPURAN PUPUK KANDANG SAPI DAN NPKMg SKRIPSI OLEH YOZIE DHARMAWAN 110301254 BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciRESPONS BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DALAM SISTEM TUMPANGSARI PADA LAHAN BEKAS TSUNAMI
RESPONS BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DALAM SISTEM TUMPANGSARI PADA LAHAN BEKAS TSUNAMI Responses of Some Onion Varieties Due to Different Spacing in Intercropping Systems
Lebih terperinciCiparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Unit
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM Plant Growth and Yield of Cucumber (Cucumis sativus L.) in Response to Different
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM S K R I P S I IMMANUEL HANS ALEXANDER SURBAKTI / 090301081
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakchoy (Brassica rapa L.) Pakchoy (Sawi Sendok) termasuk tanaman sayuran daun berumur pendek yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas
Lebih terperinciPEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN
422 JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 5 NOVEMBER-2013 ISSN: 2338-3976 PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN FERTILIZATION OF NPK ON LOCAL DURIAN (Durio zibethinus
Lebih terperinciPENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)
PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.) EFFECTS OF KINDS AND DOSAGE OF ANIMAL MANURE APPLICATIONS ON THE GROWTH AND YIELD
Lebih terperinciPENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI
PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI OLEH : ADRIA SARTIKA BR SEMBIRING/090301077 AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinciRespons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala)
Respons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala) Biological Fertilizer Application in Some Plant Spacing Response on Growth and
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicuml.) MENGGUNAKAN MEDIA DAN BAHAN TANAM BERBEDA
SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicuml.) MENGGUNAKAN MEDIA DAN BAHAN TANAM BERBEDA Oleh: AtrisinaAllamah 11082200215 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan mulai April sampai Juni 2010 di Vegetable Garden, Unit Lapangan Darmaga, University Farm, IPB Darmaga, Bogor. Lokasi penelitian berada pada ketinggian
Lebih terperinciJurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015
Studi Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Waktu Penyiangan Gulma The study growth and yield of two shallots (Allium ascalonicum L.) at the time of weeding
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA
JURNAL AGROTEKNOS Maret 2013 Vol. 3 No. 1. Hal 19-25 ISSN: 2087-7706 PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK UREA Growth and Yield of Mustard (Brassica juncea
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK Growth and yield of shallot on Different Soil Tillage and Giving NPK fertilizer Romayarni Saragih 1*,
Lebih terperinciKARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM
KARYA ILMIAH TENTANG BUDIDAYA PAKCHOI (brassica chinensis L.) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERPA JENIS PUPUK ORGANIK Oleh SUSI SUKMAWATI NPM 10712035 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 I.
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu
Lebih terperinciABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian
ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS SERBUK SABUT KELAPA, KOMPOS DAUN DAN PUPUK KIMIA NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersiumn esculentum mill) Oleh Mitra Suri Penanaman tomat memerlukan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciRESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS KULIT BUAH KOPI SKRIPSI OLEH:
RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS KULIT BUAH KOPI SKRIPSI OLEH: AFRIADI SIMANJUNTAK 080301052 BDP-AGRONOMI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinciTANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :
TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH : NELSON SIMANJUNTAK 080301079 / BDP-AGRONOMI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinciPENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)
PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) EFFECT OF DENSITY AND PLANTING DEPTH ON THE GROWTH AND RESULTS GREEN BEAN (Vigna radiata L.) Arif Sutono
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penanaman caisim dilaksanakan di lahan kebun percobaan IPB Pasir Sarongge, Cipanas dengan ketinggian tempat 1 124 m dpl, jenis tanah Andosol. Penelitian telah dilaksanakan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH
Buana Sains Vol 6 No 2: 165-170, 2006 165 PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH Fauzia Hulopi PS Budidaya Pertanian, Fak. Pertanian, Universitas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di lahan sawah Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor dan di Laboratorium Ekofisiologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Lebih terperinciPercobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda
Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Latar Belakang Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan.
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kebun Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut Sei
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung mulai bulan Juli September 2012. 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015
BAB III METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015 di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilakukan di lahan sawah Desa Situgede, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dengan jenis tanah latosol. Lokasi sawah berada pada ketinggian tempat 230 meter
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dimulai dari April 2009 sampai Agustus 2009. Penelitian lapang dilakukan di lahan sawah Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciDOSIS PUPUK CAIR ANORGANIK DAN JARAK TANAM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. var. TUK TUK ) ASAL BIJI
DOSIS PUPUK CAIR ANORGANIK DAN JARAK TANAM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. var. TUK TUK ) ASAL BIJI SKRIPSI Oleh: FERDINANTA SEMBIRING 040301053 BDP/AGRONOMI
Lebih terperinci