BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan
|
|
- Adi Chandra
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Setiap individu ingin mengetahui lingkungan sekitarnya bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi didalam dirinya. Rasa ingin tahu itu yang memaksa manusia perlu untuk berkomunikasi. Melalui komunikasi manusia dapat menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain sehingga dapat berhubungan atau berinteraksi antara satu dengan yang lain saat melakukan komunikasi tersebut. Tanpa komunikasi, interaksi antar manusia baik secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Manusia memerlukan kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat. Sebagian besar interaksi manusia berlangsung dalam situasi komunikasi antar pribadi (Effendy, 2006) Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan mendatangkan dampak bagi pengirim maupun penerima. Dampak itu dapat berupa dampak fisik, seperti kehangatan pada saat berjabat tangan, emosional seperti pada saat hati menjadi gembira atau sedih, dan kognitif yaitu bertambahnya pengetahuan karena mendapatkan atau menerima informasi baru.pada komunikasi yang terjadi di dalam sekolah khususnya yang menyangkut komunikasi antara guru dan siswa merupakan faktor penting dalam menciptakan suatu proses belajar yang efektif. 1
2 Salah satu bentuk komunikasi yang diperlukan dalam pembelajaran adalah komunikasi antar pribadi. (Gander, 2003) mengemukakan salah satu kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu kecerdasan antar pribadi. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu kemampuan dalam kecerdasan antar pribadi yang dimiliki oleh masing-masing individu, oleh karena itu komunikasi antar pribadi yang baik diperlukan oleh setiap individu untuk dapat berinteraksi di lingkungnnya. Selain itu komunikasi juga sangat diperlukan di lingkungan sekolah, contohnya komunikasi antar guru dengan siswa, komunikasi guru dengan guru, dan komunikasi antar siswa dengan siswa. Siswa yang mempunyai kecerdasan antar pribadi ini mempunyai banyak teman, mampu bersosialisasi naik di sekolah maupun di lingkungan sekitar, ikut serta terlibat didalam kegiatan positif di luar sekolah, dan juga berprestasi di sekolah. Perlunya komunikasi antar pribadi oleh para siswa akan menjadikan siswa semakin aktif karena siswa enggan malu bertanya kepada guru apabila didalam proses pembelajaran terdapat materi yang belum dipahami oleh para siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas XI TP A SMK Saraswati Salatiga yang berjumlah 21 siswa dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa memiliki komunikasi antar pribadi yang rendah. Siswa cenderung minder dan malu bertanya kepada guru mengenai pelajaran yang belum mereka pahami. Sehingga para siswa kurang berprestasi dalam belajar di sekolah. Hal tersebut ditunjukkan pada saat 2
3 penulis melakukan observasi dan wawancara oleh siswa kelas XI TP A SMK Saraswati Salatiga pada hari Rabu, 13 Agustus Pada saat observasi, tampak banyak siswa yang kurang aktif saat mengikuti pelajaran. Setelah diwawancarai ada beberapa siswa yang mengungkapkan ketakutan saat bertanya dengan guru, dan enggan mengajukan pertanyaan karena malu jika ditertawakan oleh teman yang lain. Selain itu,kurangnya kemampuan komunikasi mengakibatkan terjadinya masalah seperti tidak adanya kecocokan antar teman sekelas, dan juga rendah diri dalam komunikasinya terhadap siswa yang lebih pintar. Kurangnya kemampuan berkomunikasi siswa juga disebabkan karena pengaruh komunikasi didalam lingkungan keluarga misalnya orang tua yang tidak harmonis, dan kurangnya perhatian dari orang tua. Komunikasi antar pribadi dapat ditingkatkan dengan berbagai metode, salah satunya dengan menggunakan metode Role Play. Role Play merupakan permainan yang dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat memperoleh pengertian lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep pada dirinya, menyatakan kebutuhan-kebutuhannya, dan menyatakan reaksinya terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya (Corey : 1985 dalam Romlah, 2001). Seperti penelitian yang diakukan oleh Galih Wicaksono (2013) mengatakan bahwa tehnik bermain peran dalam bimbingan kelompok dapat meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa kelas X Multimedia SMK UNESA. Oleh karena itu dengan metode role playing diharapkan para siswa lebih mampu berkomunikasi di dalam 3
4 lingkungan sekolah dengan efektif karena siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar para siswa. Hal berbeda dari penelitian yang dilakukan oleh Nurul Huda (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Metode Pembelajaran Role Playing dan Minat Belajar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh metode pembelajaran role playing terhadap prestasi belajar melalui minat belajar siswa kelas VIII SMPN 12 Palembang. Dari hasil wawancara dengan guru BK mengenai komunikasi antar pribadi di SMK Saraswati Salatiga, guru BK merekomendasikan kelas XI TP A sebagai subjek penelitian. Kelas XI TP A dipilih karena memiliki komunikasi antar pribadi yang rendah dan perlu ditingkatkan. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian mengenai peningkatan komunikasi antar pribadi siswa kelas XI TP A SMK Saraswati Salatiga dengan menggunakan metode Role Play. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak yang terkait, terutama berkenaan dengan komunikasi antar pribadi siswa. 4
5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Apakah komunikasi antar pribadi Siswa Kelas XI TP A SMK Saraswati Salatiga dapat ditingkatkan secara signifikan dengan menggunakan metode Role Play? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan komunikasi antar pribadi Siswa Kelas XI TP A SMK Saraswati Salatiga dengan menggunakan metode Role Play. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain : Manfaat Teoritis Jika dalam penelitian ini ditemukan adanya peningkatan komunikasi antar pribadi siswa akan sejalan dengan hasil penelitian dari Galih Wicaksono (2013) dalam judulnya Penerapan Teknik Bermain Peran Dalambimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kemampuan komunikasi Antar pribadi Siswa kelas XI Multimedia SMK UNESA. 5
6 1.4.2 Manfaat Praktis 1) Guru, Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk membenahi diri dalam upaya meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa. 2) Siswa, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan juga informasi kepada siswa tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa. 3) Peneliti lain, Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan serta acuan untuk penelitian selajutnya. 6
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Antar Pribadi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi DeVito (2011) mengemukakan komunikasi antar pribadi adalah proses selektif, sistemik, unik, dan interaksi berkelanjutan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepribadian siswa, yakni saat remaja menguasai pola-pola perilaku yang khas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah bukanlah sekedar tempat untuk meraih keterampilan kognitif dan sikap saja, sekolah juga merupakan tempat berlangsungnya perkembangan kepribadian siswa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial yang harus hidup di tengah lingkungan sosial. Melalui proses sosialisasi. mengadakan interaksi sosial dalam pergaulannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain atau selalu membutuhkan orang lain dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan asumsi penelitian, hipotesis, metode penelitian,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimana siswa berinteraksi. Lingkungan yang dimaksud adalah sekolah karena hampir
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan dengan manusia lain tidak lepas dari rasa ingin tahu tentang lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan yang mendasar bagi kemajuan suatu bangsa adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebutuhan yang mendasar bagi kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Untuk mencapai kemajuan yang diharapkan, maka setiap bangsa harus senantiasa berusaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan dalam upaya mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan mampu bersaing diera globalisasi. Pendidikan mempunyai
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: RIRIN WIDIAWATI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. senantiasa ingin berhubungan dengan manusia. Ia ingin mengetahui. dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan merupakan salah satu dari aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 3 adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak sekali ditemukan permasalahan dalam belajar khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali ditemukan permasalahan dalam belajar khususnya di sekolah. Masalah ini cukup kompleks, bisa dilihat dari beragamnya faktor yang terlibat. Ada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjadi kegiatan pokok bagi setiap manusia beradap. Berhasil atau tidaknya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha sadar manusia untuk mencapai suatu citacita yang lebih tinggi dalam berbagai segi kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan perkembangan seseorang bisa dilihat sejak usia dini, khususnya pada usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dipandang sebagai proses yang dinamis yang dipengaruhi oleh sifat bakat seseorang dan pengaruh lingkungan dalam menentukan tingkah laku apa yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan melakukan segala sesuatunya sendiri. Setiap aktivitas yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial kita tidak akan mampu mengenal dan dikenal tanpa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tak akan terlepas dari kodratnya, yaitu manusia sebagai makhluk sosial, yang mana ia harus hidup berdampingan dengan manusia lainnya dan sepanjang hidupnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bersifat normatif yaitu bersumber pada tugas-tugas perkembangan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bersifat normatif yaitu bersumber pada tugas-tugas perkembangan dan kriteria kedewasaan. Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya melibatkan
Lebih terperinciMENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ida Nur Kristianti Kata Kunci : Empati, Layanan Bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh menjadi dewasa. Menurut Hurlock (2002:108) bahwa remaja. mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Remaja seringkali diartikan sebagai masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang bernilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di Sekolah Dasar (SD). Tujuan mata pelajaran IPS mengajak siswa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. depan, seperti pendidikan formal di universitas mahasiswa diharapkan aktif, kunci
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam menghadapi masa depan, seperti pendidikan formal di universitas mahasiswa diharapkan aktif, kunci utamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas hidupnya. Mengingat pentingnya kedudukan dan fungsi Bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan bahasa Indonesia baik sebagai Bahasa Nasional maupun sebagai Bahasa Negara sangat strategis dalam kehidupan bangsa dan Negara. Sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Goleman (1993), orang yang ber IQ tinggi, tetapi karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Goleman (1993), orang yang ber IQ tinggi, tetapi karena emosinya tidak stabil dan mudah marah seringkali keliru dalam menentukan dan memecahkan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Pembelajaran bahasa juga dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk melakukan komunikasi dan bekerja sama dengan orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan didalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk mendewasakan anak didik, dan mempersiapkan mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan siswa yang berprestasi dengan kepribadian unggul.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan sekolah yang teratur tertib, tenang memberi gambaran lingkungan siswa yang giat, gigih, serius, penuh perhatian, sunggh sungguh dan kompetitif dalam kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Remaja (adolescense) adalah masa perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang dan Masalah Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang didirikan oleh pemerintah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga formal yang didirikan oleh pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satunya yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial dimana ia dituntut untuk melakukan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk sosial dimana ia dituntut untuk melakukan interaksi sosial antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Santoso (2010: 156)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dasarnya, manusia berkembang dari masa oral, masa kanak-kanak, masa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Pada dasarnya, manusia berkembang dari masa oral, masa kanak-kanak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMK Kristen Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan 470 orang siswa. SMK Kristen
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF THERAPY UNTUK MENGATASI KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI PADA ANAK TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
EFEKTIVITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF THERAPY UNTUK MENGATASI KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI PADA ANAK TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KRISTANTI NIM. 11502098 Pembimbing : Drs. Fadjeri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia sehari hari,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia sehari hari, karena pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan. Di Indonesia, pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan sosial yang berfungsi sebagai tempat bertemunya individu satu dengan yang lainnya dengan tujuan dan maksud yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Keberadaan kecerdasan emosional merupakan suatu kondisi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan kecerdasan emosional merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan menentukan keberhasilan seseorang siswa dalam proses komunikasi dan interaksi. Kecerdasan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aktivitas hidupnya dan melanjutkan garis keturunannya. Dalam menjalin
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan kehadiran individu lain dalam proses kehidupannya guna melangsungkan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak kanak merupakan satu bentuk pendidikan formal pada anak usia dini. Pada usia tersebut anak mengalami masa peka untuk menerima suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan besosialisasi manusia sangat dituntut untuk dapat
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan besosialisasi manusia sangat dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, baik lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan pendidikan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Skor Tes Awal Xi (Pre-Test) Perilaku Sopan Santun Siwa. Skor Pre-Tes. No
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel (Pre-Test) Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode eksperimen semu, sebelum diberikan perlakuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menjadi perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini prokrastinasi sudah menjadi fenomena di kalangan umum dan menjadi perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena penunda-nundaan pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari diri manusia, masyarakat maupun lingkungannya. Manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks meliputi berbagai komponen yang saling berkaitan dan menunjang. Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Tak hanya manusia, binatang juga melakukan proses komunikasi diantara sesamanya, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang. Berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin kuat sejalan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan manusia lainnya. Ketika seorang anak masuk dalam lingkungan sekolah, maka anak berperan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia dewasa. Pekerjaan yang dimiliki seseorang bukanlah mengenai pekerjaan apa yang dilakukannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Standar isi mata pelajaran matematika untuk satuan Dikdasmen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Standar isi mata pelajaran matematika untuk satuan Dikdasmen memuat uraian dan ketentuan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup dan standar kompetensi-kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum dikenal masyarakat adalah sekolah yang menyelenggarakan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan bagi pembangunan suatu negara. Salah satu proses pendidikan yang umum dikenal masyarakat adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA
MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA Ertik Indrawati, Setyorini dan Sumardjono Padmomartono Program Studi S1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyampai pengetahuan dapat menjadi kunci utama sebagai problem solver
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi mekanik merupakan salah satu pelajaran yang penting terutama dalam pengembangan ilmu pengetahuan, keahlian dan teknologi. Tetapi dalam penerapan pembelajarannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk pembentukan konsep diri anak menurut (Burns, 1993). bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada usia remaja, dengan berlangsungnya dan memuncaknya proses perubahan fisik, kognisi, afeksi, sosial, moral, dan mulai matangnya pribadi dalam memasuki dewasa awal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Proses pembelajaran adalah suatu hal yang penting dalam sebuah pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti pembelajaran yang dapat menjadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan penentu kemajuan bangsa. Kemajuan kehidupan suatu bangsa sangat tergantung pada keterampilan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:
PENGARUH INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 JATIPURNO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan akan melahirkan manusia-manusia yang akan menjadi motor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan akan melahirkan manusia-manusia yang akan menjadi motor penggerak kemajuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 ayat 1 UU sisdiknas No. 20 tahun 2003). pendidik dan sarana serta prasarana yang berkualitas. Peringkat pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. orang lain dalam proses interaksi. Interaksi sosial menghasilkan banyak bentuk
5 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial Manusia dalam kehidupannya tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak selalu membawa kebaikan bagi kehidupan manusia, kehidupan yang semakin kompleks dengan tingkat stressor
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kecerdasan Interpersonal
2.1 Kecerdasan Interpersonal BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan interpersonal bisa dikatakan juga sebagai kecerdasan sosial, diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat menimbulkan masalah. Sebab dari kebiasaan membolos seorang siswa dapat memperoleh pengaruh yang kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meskipun sebagian dari kita mengetahui tentang apa itu pendidikan, tetapi terdapat bermacam-macam pengertian tentang pendidikan. Pendidikan atau pengajaran merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia perlu berkomunikasi dan berinteraksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) berada dalam masa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial, dimana manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Begitu juga dengan siswa di sekolah, siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja dapat diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak menuju masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional (Hurlock,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan, terutama ketika memasuki usia remaja. Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan dengan manusia lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era modern ini, masyarakat khususnya kaum muda sedang memasuki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era modern ini, masyarakat khususnya kaum muda sedang memasuki suatu abad baru yang banyak menimbulkan perubahan dan kemajuan, sekaligus menjadi tantangan.
Lebih terperincimaupun kelompok. Didalam menghadapi lingkungan, individu akan bersifat aktif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Didalam menghadapi lingkungan, individu akan bersifat aktif dan pasif, artinya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan Desember 2011 bertempat di SMK PGRI 02 Salatiga. Berikut adalah jadwal penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya, hubungan dengan manusia lain tidak lepas dari rasa ingin tahu tentang lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan dengan manusia lain tidak lepas dari rasa ingin tahu tentang
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL Oleh : ANCE EFRIDA NPM. 09020122 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anakanak. Masa remaja adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalangan masyarakat, misalnya penggunaan smartphone. Bagi masyarakat, smartphone
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin maju era globalisasi ini, teknologi telekomunikasi semakin gencar di kalangan masyarakat, misalnya penggunaan smartphone. Bagi masyarakat, smartphone memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial; mereka tidak dapat hidup sendiri dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial; mereka tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain. Sejak manusia dilahirkan, manusia sudah membutuhkan kasih sayang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa rakfa-fakta, konsep-konsep atau prinsipprinsip
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan peraturan Mendiknas (2006 : 13) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Ilmu
Lebih terperinciGhufron dan Risnawita (2010: 38-39) menjelaskan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap individu itu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Apabila kekurangan itu dapat diterima sebagaimana adanya, sementara kelebihannya diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disetujui bagi berbagai usia di sepanjang rentang kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu memiliki tugas perkembangan yang sudah terbagi menjadi beberapa fase dalam rentang kehidupan individu. Menurut Hurlock (1999) tugas perkembangan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa apabila siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pelajaran matematika menurut peneliti merupakan suatu pelajaran pokok dari kehidupan ini. Dan pelajaran matematika dapat mendapatkan respon positif dari
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus
130 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, refleksi, diskusi balikan, serta rencana tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Jika dahulu pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma metodologi pendidikan saat ini disadari atau tidak telah mengalami suatu pergeseran yang menuntut guru di lapangan harus mempunyai syarat dan kompetensi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. didapatkan nilai rata-rata tes formatif materi pokok larutan elektrolit dan redoks kelas
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil wawancara dan observasi dengan guru kimia di SMA Negeri 4 Bandar Lampung didapatkan nilai rata-rata tes formatif materi pokok larutan elektrolit dan redoks kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membahas masalah pendidikan tidak dapat terlepas dari pengertian pendidikan secara umum. Pendidikan memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Pendidikan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan kata lain melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi dasar tindakan yang akan dilakukan (Sadirman, 2004: 1). Dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Hubungannya dengan makhluk sosial, terkandung maksud bahwa manusia tidak dapat lepas dari manusia lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan suatu materi pelajaran yang sangat penting di Sekolah. Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang membelajarkan siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Data Sampel Penelitian. 1. Teknik Komputer Jaringan siswa. 2. Multimedia siswa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Pringsurat. Peneliti mengambil 126 siswa sebagai sampel penelitian
Lebih terperinci2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin cepat menyebabkan banyak perubahan pada dinamika kehidupan. Aplikasinya terasa langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan, salah satu tantangan yang cukup menarik yang berkenaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Kemampuan bertanya siswa dalam pendekatan pembelajaran saintifik Kurikulum 2013 di Sekolah Dasaryang didasarkan atas frekuensi pertanyaan dan tingkatan
Lebih terperinci