Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Transkripsi

1 Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N No.674 K/PDT.SUS/2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Perselisihan Hubungan Industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara : PT. SAPTA LESTARI PERDANA, beralamat di Jalan Swadaya IV Pulogadung 26 Jakarta 13920, dalam hal ini memberikan kuasa kepada : 1. Asima Sitanggang, SH. MM., 2. Alexander Sinaga, Advokat/Pengacara & Konsultan Hukum, baik bersamasama maupun sendiri-sendiri, berkantor di ASIMA SITANGGANG; BAMBANG SAKTI & ASSOCIATES, beralamat di Komplek Mabad II No.4 Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kode Pos 12640, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal Tergugat ; 11 Maret 2008, Pemohon Kasasi dahulu m e l a w a n : H. MOH. MUNASYEH, Karyawan PT. Sapta Lestari Perdana, Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pokoknya atas dalil-dalil : Bahwa Penggugat telah bekerja pada Tergugat sejak berusia 25 tahun dengan pengusaha bapak Suwondo yang mana perusahaannya terdiri dari PT. Nidya Laksana, PT. Teguh Daya Karsa, PT. Putik Purnama dan sekarang PT. Sapta Lestari Perdana, dimana pekerja telah bekerja pada perusahaanperusahaan milik pengusaha selama kurang lebih 35 tahun dan belum pernah diberhentikan dengan jabatan terakhir Inkaso dengan memperoleh upah terakhir bulan Juli 2007 sebesar Rp ,- (dua juta dua ratus ribu rupiah) ; ahkamaa Bahwa pada saat ini pekerja telah berusia 60 tahun dan pengusaha akan mempensiunkan pekerja dengan memberikan pesangon berdasarkan surat Hal. 1 dari 8 hal. Put. No.674 K/PDT.SUS/2008 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 1

2 Direktori Putusan Mahkamaa No.079/DIR/SLP/VII/2007 tertanggal 23 Juli 2007 dengan cara dicicil adapun perhitungan Pengusaha sebagai berikut : a. Uang pesangon 9 x = ,- b. Penghargaan Masa Kerja 8 x = , ,- c. Penggantian Hak 15% x = ,- Total = ,- Bahwa berdasarkan surat keputusan tersebut Penggugat telah berupaya untuk melakukan perundingan secara bipartite dengan Tergugat, namun Tergugat tidak menanggapinya dan setelah itu Penggugat mengirim surat ke Suku Dinas dan Transmigrasi Jakarta Timur untuk diselesaikan secara Tripartit, namun tidak tercapai kata sepakat dari pihak Tergugat ; Bahwa selama Penggugat bekerja pada Tergugat, Penggugat tidak pernah diikutsertakan pada program pensiun ataupun Program JAMSOSTEK yang menjadi hak dari Pekerja, sehingga Penggugat berhak untuk mendapatkan haknya berdasarkan Pasal 167 ayat (5) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pengusaha wajib memberikan Pesangon kepada Pekerja sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) ; Bahwa berdasarkan Surat Anjuran Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Timur Nomor 91/ tertanggal 31 Desember 2007 menganjurkan sebagai berikut : 1. Agar Pengusaha dalam pemutusan hubungan kerja terhadap Pekerja bersedia memberikan pembayaran pesangon kepada Pekerja sesuai dengan ketentuan Pasal 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) dengan rincian sebagai berikut : a. Uang Pesangon 9 x 2 x ,- = ,- b. Penghargaan Masa Kerja 10 x ,- = , ,- c. Penggantian Hak 15% x ,- = ,- Total = ,- ahkamaa Terbilang (tujuh puluh juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah) ; 2. Agar Pekerja besedia menerima Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan pihak Pengusaha dengan pembayaran sebagaimana tersebut pada butir 1 ; Hal. 2 dari 8 hal. Put. No.674 K/PDT.SUS/2008 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 2

3 Direktori Putusan Mahkamaa 3. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban atas anjuran tersebut selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari sejak menerima surat anjuran ; Bahwa berdasarkan surat anjuran tersebut sampai dengan diajukannya gugatan ini pihak Tergugat tidak mau melaksanakan anjuran tersebut sehingga Penggugat mengajukan Gugatan agar Tergugat melaksanakan kewajibannya ; Bahwa selama belum adanya pembayaran uang pesangon secara penuh oleh Tergugat maka Penggugat berhak untuk mendapatkan gaji yang belum diterima oleh Penggugat dari bulan Agustus 2007 sampai dengan dilaksanakannya isi putusan ini ; Bahwa oleh karena Tergugat telah melalaikan kewajibannya untuk memberikan hak pensiun kepada Penggugat sehingga Penggugat mengalami kerugian baik materil maupun immaterial, untuk itu Penggugat memohon kiranya Tergugat dikenakan uang paksa (dwangsom) sebesar Rp ,- (dua ratus ribu rupiah) perharinya setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap ; Bahwa oleh karena Tergugat tidak mengikutsertakan Penggugat pada Program Jaminan Hari Tua (JHT) sebagaimana yang diwajibkan oleh undangundang maka Penggugat menuntut pada Tergugat untuk memberikan uang Jaminan Hari Tua kepada Penggugat sebesar Rp ,- (lima belas juta rupiah) ; Bahwa berdasarkan apa yang Penggugat uraikan di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial untuk menjatuhkan putusan sebagi berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan Hubungan Kerja antara Penggugat dengan Tergugat berakhir/ Putus karena usia Pensiun ; 3. Menghukum pihak Tergugat untuk membayar uang Pesangon Penggugat sebesar Rp ,- (tujuh puluh juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah) secara Tunai ; 4. Menghukum Tergugat untuk membayar gaji Penggugat dari bulan Agustus 2007 sampai dengan putusan ini dilaksanakan ; 5. Menghukum Tergugat untuk memberikan uang Jaminan Hari Tua (JHT) kepada Penggugat sebesar Rp ,- (lima belas juta rupiah) ; ahkamaa 6. Menghukum Tergugat untuk membayar uang Paksa (Dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp ,- (dua ratus ribu rupiah) perharinya jika Hal. 3 dari 8 hal. Put. No.674 K/PDT.SUS/2008 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 3

4 Direktori Putusan Mahkamaa Tergugat lalai meiaksanakan isi putusan setelah mempunyai kekuatan hukum tetap ; Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat telah mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut : Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel) : - Bahwa gugatan Penggugat kabur (Obscuur Libel) dan tidak mempunyai dasar hukum yang jelas tentang apa yang menjadi Dasar Gugatan Penggugat sehubungan dengan adanya tuntutan Penggugat tentang Hak Pensiun yang diajukan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ; - Bahwa dalam surat gugatan Penggugat menuntut Hak Pesangon dan hakhak lainnya serta Hak Pensiun kepada Tergugat dan ternyata di dalam peraturan perusahaan tidak mengatur harus memberikan hak pensiun kepada karyawan ; - Bahwa pada Petitum gugatan Penggugat tidak jelas dasar tuntutannya, sebagaimana proses hukum sebelum mengajukan Surat Gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial, seyogyanya harus menjelaskan dasar tuntutannya sebagaimana Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur tentang hal-hal apa yang dapat dituntut ; - Bahwa kemudian Penggugat membuat pengaduan atas masalah yang diajukan kepada Tergugat pada Suku Dinas Tenaga Kerja di Jakarta Timur, ia diselesaikan secara Tripartit oleh Mediator yang mengeluarkan suatu Anjuran ber- Nomor : 91/ tertanggal 31 Desember 2007 kepada Penggugat dan Tergugat yang nota bene masing-masing para pihak sudah menerima Anjuran tersebut yang meganjurkan : 1. Agar Pengusaha dalam pemutusan hubungan kerja terhadap Pekerja bersedia memberikan pembayaran pesangon kepada Pekerja sesuai dengan ketentuan Pasal 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) dengan rincian sebagai berikut : a. Uang Pesangon 9 x 2 x ,- = ,- b. Penghargaan Masa Kerja 10 x ,- = , ,- ahkamaa c. Penggantian Hak 15% x ,- = ,- Total = ,- Terbilang (tujuh puluh juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah) ; Hal. 4 dari 8 hal. Put. No.674 K/PDT.SUS/2008 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 4

5 Direktori Putusan Mahkamaa 2. Agar Pekerja besedia menerima Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan pihak Pengusaha dengan pembayaran sebagaimana tersebut pada butir 1 ; 3. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban atas anjuran tersebut selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari sejak menerima anjuran ; - Bahwa benar nama Perusahaan Tergugat adalah PT. Sapta Lestari Perdana, sebagaimana nama sesuai dengan Akta Pendirian Perusahaan (vide bukti T1) ; - Bahwa benar Penggugat bekerja di Perusahaan Tergugat sebagai supir dengan upah terakhir sebesar Rp ,- (dua juta dua ratus ribu rupiah) ; - Bahwa dalil gugatan Penggugat point 2 halaman 1 (satu) dengan tegas Tergugat tolak karena Surat No.079/DIR/SLP/VII/2007 belum direalisasikan, artinya masih sebatas rencana, mengingat surat tersebut tidak dijawab oleh Penggugat ; (dalam keadaan pending/gantung) ; - Bahwa dalil gugatan Penggugat point 3 (tiga) halaman 1 dengan tegas Tergugat tolak karena Tergugat bukan tidak menanggapi perundingan Bipartite yang diadakan antara Tergugat dan Penggugat akan tetapi karena belum/tidak ada jawaban dari Penggugat sehingga tidak dapat ditanggapi oleh Tergugat ; - Bahwa pada tanggal 06 Juli 2007 memang benar diadakan pertemuan antara Penggugat dan Tergugat (Bipartit) sehubungan kondisi Management perusahaan yang memburuk, akan tetapi kemudian atas permintaan Penggugat, bahwa konsep (tertulis) pembicaraan secara bipartite tersebut diminta Penggugat untuk dimusyawarahkan dahulu dengan Anak dan Istrinya (keluarga) Penggugat ; - Bahwa setelah menunggu 1 (satu) minggu tepat pada tanggal 12 Juli 2007 Tergugat menanyakan kepada Penggugat tentang penawaran sebagaimana tersebut pada Surat No.079/DIR/SLP/VII/2007 tertanggal: 6 Juli 2007 dimaksud, tetapi Penggugat tidak memberikan jawaban ; - Bahwa kemudian tanggal 18 Juli 2007, Tergugat kembali menanyakan kepada Penggugat, tetapi tidak memberikan jawaban ; - Bahwa pada tanggal 27 Juli 2007 Tergugat menanyakan lagi kepada Penggugat, akan tetapi Penggugat menjawab dengan melibatkan pihak ahkamaa lain/pihak ketiga memberikan jawaban, sehingga Tergugat merasa bahwa Penggugat tidak konsekwen dan indikasinya mau meremehkan Tergugat. maka surat dimaksud tidak dapat direalisasikan sehingga gantung ; Hal. 5 dari 8 hal. Put. No.674 K/PDT.SUS/2008 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 5

6 Direktori Putusan Mahkamaa - Bahwa ketidakikutsertaan Penggugat sebagai Peserta Jamsostek sebagaimana dalil gugatan Penggugat pada Point 4 (empat) halaman 1 adalah tuntutan yang sangat keliru karena tidak mempunyai dasar yang dapat memaksakan ataupun suatu keharusan bagi perusahaan (Tergugat) mengingat tidak semuanya Perusahaan Swasta harus menggunakan Jamsostek, tidak tak terbatas dengan Perusahaan Tergugat juga ; - Bahwa Penggugat telah salah menuduh Tergugat mengatakan Tergugat tidak mau melaksanakan Anjuran sebagaimana dalil gugatan pada Point 6 (enam) halaman 2 (dua) karena Tergugat merasa tidak pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja secara Sepihak (PHK) kepada Penggugat, dan faktanya adalah justru Penggugatlah yang mengawali dan membawa permasalahan antara Penggugat dan Tergugat ke Dinas Tenaga Kerja Jakarta Timur untuk di Mediasi dan menuntut sejumlah uang pesangon sebagaimana tuntutan dalam Petitum Surat Gugatan Penggugat ; - Bahwa dilain sisi anjuran adalah merupakan suatu kesimpulan pasca adanya Pengaduan Penggugat ke Suku Dinas Tenaga Kerja dan bukan merupakan suatu keputusan yang final untuk harus dilaksanakan, mengingat masih adanya upaya hukum yang harus guna mencari fakta dan kebenaran materil dari suatu gugatan di Pengadilan tingkat demi tingkatan ; - Bahwa Tergugat tidak pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Penggugat dan oleh karenanya Mohon Akta Bukti dari Penggugat untuk membenarkan dalil gugatan a quo ; - Bahwa Tergugat mengacu pada Pasal 151, (1, 2 dan 3) Undang-Undang No.13 tentang ketenagakerjaan menyatakan agar "semaksimal mungkin Pengusaha agar Tidak Melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Pekerja ; - Bahwa oleh karena Penggugat sudah tidak melakukan pekerjaan lagi sebagai kewajiban Penggugat terhadap Tergugat maka seharusnya Penggugat tidak berhak atas upah yang belum diterima/upah proses berjalan mengingat Tergugat tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan Penggugat, akan tetapi Penggugat malah menghilang begitu saja, dan tidak pernah hadir di Perusahaan Tergugat (no work no pay) ; Kepada Majelis hakim Yang Mulia agar mengabaikan dalil gugatan Penggugat pada Point 7 (tujuh) halaman 2 (dua) ; ahkamaa - Bahwa sebagaimana dalil gugatan Penggugat pada point 8 (delapan) halaman 2, dengan tegas Tergugat tolak karena Uang Paksa (dwangsom) Hal. 6 dari 8 hal. Put. No.674 K/PDT.SUS/2008 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 6

7 Direktori Putusan Mahkamaa sangat bertentangan dengan Surat Edaran Mahkamah Agung dan Pasal 225 HIR ; - Bahwa dengan tegas Tergugat menolak gugatan Penggugat pada point 9 (sembilan) halaman 2 karena Perusahaan Tergugat memang memilih tidak mengikutsertakan pada Program Jaminan Hari Tua untuk itu kepada Majelis hakim agar mengabaikan dalil Penggugat tersebut di atas ; Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengambil putusan, yaitu putusan No.339/PHI.G/2007/PN.Jkt.Pst. tanggal sebagai berikut : DALAM EKSEPSI : - Menolak eksepsi Tergugat tersebut ; DALAM POKOK PERKARA : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ; 28 Pebruari 2008 yang amarnya 2. Menyatakan putus hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat karena pensiun ; 3. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang perumahan dan pengobatan serta perawatan sebesar Rp ,- (tujuh puluh juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah) ; 4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ; 5. Menetapkan biaya perkara sebesar Rp ,- (empat ratus ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Tergugat pada tanggal 28 Pebruari 2008 kemudian terhadapnya oleh Tergugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 11 Maret 2008 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 12 Maret 2008 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No.32/Srt.KAS/ PHI/2008/PN.JKT.PST. yang dibuat oleh Plt. Panitera Muda Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 27 Maret 2008 ; Menimbang, bahwa alasan-alasan permohonan kasasi (memori/risalah kasasi) diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada ahkamaa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat barulah pada tanggal 27 Maret 2008, sedangkan permohonan kasasi diterima pada tanggal 12 Maret 2008, dengan demikian penerimaan memori/risalah kasasi itu telah melampaui tenggang Hal. 7 dari 8 hal. Put. No.674 K/PDT.SUS/2008 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 7

8 Direktori Putusan Mahkamaa waktu yang ditentukan dalam Pasal 47 ayat (1) Undang-Undang No.14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.5 Tahun 2004, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima ; Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini dibawah Rp ,- (seratus lima puluh juta rupiah), maka sesuai dengan ketentuan Pasal 58 Undang-Undang No.2 Tahun 2004 semua biaya perkara dibebankan kepada Negara ; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No.4 Tahun 2004, Undang-Undang No.14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang No.5 Tahun 2004, dan Undang-Undang No.2 Tahun 2004 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; M E N G A D I L I : Menyatakan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. SAPTA LESTARI PERDANA tersebut tidak dapat diterima ; Membebankan biaya perkara kepada Negara ; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Kamis, tanggal 20 Nopember 2008 oleh H. Imam Soebechi, SH. MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Arsyad, SH. MH., dan Jono Sihono, SH., Hakim-Hakim Ad- Hoc PHI pada Mahkamah Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Samir Erdy, SH. MH., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ; Hakim-Hakim Anggota : K e t u a : Ttd. Ttd. Arsyad, SH. MH. H. Imam Soebechi, SH. MH. Ttd. Jono Sihono, SH. Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG RI. Panitera-Pengganti : a.n. Panitera Ttd. Panitera Muda Perdata Khusus Samir Erdy, SH. MH. ahkamaa RAHMI MULYATI, SH. MH. NIP. : Hal. 8 dari 8 hal. Put. No.674 K/PDT.SUS/2008 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 8

9 Direktori Putusan Mahkamaa Irrelevant : Bahwa alasan ini tidak dapat dibenarkan, karena tidak menyangkut pokok permasalahan dalam perkara ini (Irrelevant) ; PT. mengambil alih 2 : Bahwa alasan inipun tidak dapat dibenarkan, karena Pengadilan Tinggi dapat mengambil alih pertimbangan hukum Pengadilan Tingkat Pertama, apabila menurut Pengadilan Tinggi pertimbangan hukum Pengadilan Tingkat Pertama tersebut telah tepat dan benar ; Judex Factie telah tepat dan benar : Bahwa alasan-alasan ini juga tidak dapat dibenarkan, karena Judex Factie dalam pertimbangan hukumnya sudah tepat dan tidak salah menerapkan hukum ; Tepat PHP 5 : Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan oleh karena Judex Factie dalam pertimbangan hukumnya sudah tepat dan tidak salah menerapkan hukum, lagi pula mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan pada tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak dilaksanakan atau ada kesalahan dalam pelaksanaan hukum, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang- Undang No.14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang- Undang No.5 Tahun 2004 ; ahkamaa Hal. 9 dari 8 hal. Put. No.674 K/PDT.SUS/2008 Kepaniteraan Mahkamaa berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Telp : (ext.318) Halaman 9