APLIKASI TEORI DIFUSI INOVASI YANG DITERAPKAN TIM KREATIF THE NEW EAT BULAGA INDONESIA DALAM MENENTUKAN ISI PROGRAM
|
|
- Verawati Lie
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 APLIKASI TEORI DIFUSI INOVASI YANG DITERAPKAN TIM KREATIF THE NEW EAT BULAGA INDONESIA DALAM MENENTUKAN ISI PROGRAM Paula Anabel Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University. Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, Telp. (62-21) , Paula Anabel, Bugi Satrio Adiwibowo, S.E ABSTRACT Purpose of Research, to have well understanding on determine the application of innovation diffusion theory applied to the creative team of The New Eat Bulaga Indonesia in determining program content. Method of Research, this research was conducted with qualitative methods where researcher was allowed to do field observation as production team intern in ANTV during February-May Primary and secondary data were collected through interview, observation, and documentation. For data analysis is completed using coding methods where there are three steps to process the raw information such as: open coding, axial coding and selective coding. Result Achieved is known that the theory of diffusion of innovations have been implemented by the creative team of The New Eat Bulaga Indonesia although not yet fully in determining the content of its programs. Conclusion formed is how the diffusion of innovation theory was applied and production strategy of The New Eat Bulaga Indonesia program as well as the discovery of shortcomings in terms of content development. Keywords: Innovation Diffusion Theory, Creative Team Television, Content Program. ABSTRAK Tujuan Penelitian, yaitu mengetahui aplikasi teori difusi inovasi yang diterapkan tim kreatif The New Eat Bulaga Indonesia dalam menentukan isi program. Metode Penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dimana penulis melakukan observasi partisipatif pada periode Februari Mei 2015 pada divisi produksi program The New Eat Bulaga Indonesia. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode koding yang terdiri dari koding terbuka, aksial dan selektif. Hasil yang Dicapai adalah diketahui bahwa teori difusi inovasi telah diterapkan oleh tim kreatif The New Eat Bulaga Indonesia walaupun belum sepenuhnya dalam menentukan isi program acaranya. Simpulan yang terbentuk adalah terungkapnya bagaimana pengaplikasian teori difusi inovasi dan strategi produksi program The New Eat Bulaga Indonesia serta ditemukannya kekurangan dalam hal pengembangan konten. Kata Kunci: Teori Difusi Inovasi, Tim Kreatif, Televisi, Isi Program.
2 2 PENDAHULUAN Sekarang ini televisi merupakan salah satu media massa yang paling sering digunakan oleh manusia. Hampir semua orang membutuhkan media massa untuk mendapatkan berbagai informasi dan hiburan. Adanya berbagai program hiburan di televisi meramaikan dinamika hiburan di tanah air sebagai media yang menjadi tontonan bagi masyarakat dan memberikan hasil rating yang besar. Banyaknya stasiun-stasiun televisi yang meramaikan dunia penyiaran tidak lepas dari dukungan masyarakat. Beberapa nama stasiun televisi besar nasional yang telah lama ada seperti RCTI, INDOSIAR, ANTV, SCTV, TRANS TV, TVRI, dan lain sebagainya. Seiring dengan berjalannya waktu, televisi lokal juga tidak ingin kalah dengan televisi nasional yang sudah lama berjaya seperti RTV, KOMPAS TV, MNC TV, O CHANNEL, dan lain sebagainya. Dalam membuat isi program televisi, banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk dapat menghasilkan program yang berkualitas. Pertimbangan ini dikembangkan dalam tiga proses, yaitu proses pra produksi, proses produksi dan proses paska produksi. Kualitas isi program sendiri dapat dinilai dari bagaimana ketiga proses produksi itu di pikirkan secara matang. Siaran yang bermutu dan berkualitas dapat memberikan kepuasan bagi audience atau penonton dalam mencukupi kebutuhan atas informasi dan hiburannya. Persaingan antar televisi ini memunculkan banyaknya tayangan maupun program yang harus diproduksi oleh stasiun televisi untuk dapat menarik perhatian masyarakat. Strategi program dan kreatifitas para pekerja stasiun televisipun di pertaruhkan untuk menghasilkan program-program acara yang terbaik dan berkualitas bagi masyarakat. Program acara yang disiarkan oleh stasiun televisi berbagai macam, mulai dari berita, talk show, variety show, film, drama, sinetron, reality show, infotainment, dan iklan. Dengan program yang variatif tersebut, diharapkan akan memberikan tontonan yang layak dan menarik bagi pemirsanya. Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai format lainnya, seperti talkshow, magazine show, kuis, game show, musik, drama dan komedi situasi. Variasi acara tersebut dipadukan dalam sebuah pertunjukkan dalam bentuk siaran langsung maupun siaran rekaman. Di Indonesia banyak sekali program variety show yang merebut perhatian penonton Indonesia, salah satunya adalah acara variety show The New Eat Bulaga Indonesia yang ditayangkan oleh stasiun televisi ANTV. Sebelumnya, acara variety show The New Eat Bulaga ini disiarkan oleh SCTV selama kurang lebih 2 tahun. Sejarah acara Eat Bulaga ini sebenarnya sudah 36 tahun ditayangkan di negara Fillipina dan disana sangat digemari banyak orang. Eat Bulaga sendiri berasal dari kata IT (makan) dan Bulaga yang artinya (kejutan) karena acaranya pada saat makan siang jadi di plesetkan kejutan makan siang IT, diubah menjadi Eat itu bahasa inggris yang berarti menjadi Eat Bulaga artinya kejutan makan siang. SCTV membeli hak siar dan mulai ditayangkan pada tanggal 16 Juli 2012, Eat Bulaga Indonesia. Sampai pada akhirnya diakuisisi oleh ANTV pada 17 November 2014 menjadi The New Eat Bulaga Indonesia. Keberhasilan program The New Eat Bulaga Indonesia tidak terlepas dari peranan seluruh tim dan oleh karena itu dalam penulisan ini membahas tentang aplikasi teori difusi inovasi yang diterapkan tim kreatif The New Eat Bulaga Indonesia dalam menentukan isi program. Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan. Teori ini dipopulerkan oleh Everett M Rogers pada tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial. Teori difusi inovasi pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu kepada sekelompok anggota dari sistem sosial. Hal tersebut sejalan dengan pengertian difusi dari Rogers (1983), yaitu as the process by which an innovation is communicated through certain channels over time among the members of a social system. Lebih jauh dijelaskan bahwa difusi adalah suatu bentuk komunikasi yang bersifat khusus berkaitan dengan penyebaranan pesan-pesan yang berupa gagasan baru, atau dalam istilah difusi menyangkut sebuah penyebaran kepada unit adopsi (Rogers, 1983) which is the spread of a new idea from its source of invention or creation to its ultimate users or adopters. Penelitian difusi inovasi pada umumnya adalah jenis penelitian komunikasi, namun teori inovasi difusi awalnya diterapkan diluar bidang komunikasi yaitu pada bidang pertanian jagung hibrida yang diteliti oleh Ryan dan Gross. Setelah teori difusi inovasi ini sukses diterapkan oleh Ryan
3 3 dan Gross, teori difusi inovasi inipun diadopsi dalam berbagai bidang seperti pendidikan, antropologi, kesehatan masyarakat, pemasaran, geografi, dan sosiologi pedesaan (Rogers, 1983). Masing-masing bidang penelitian ini memperkuat bidangnya masing-masing sampai pada awal tahun 1960-an Everett M Rogers membuat dikejar difusi dengan caranya sendiri sampai awal 1960-an, ketika Everett M. Rogers membuat teorinya sendri dalam bidang teori sosial. METODE PENELITIAN Dalam penelitian yang akan membahas mengenai aplikasi teori difusi inovasi yang diterapkan tim kreatif The New Eat Bulaga Indonesia dalam menentukan isi program kali ini akan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena data yang diperoleh dari pendekatan penelitian ini merupakan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Sehingga data yang dikumpulkan adalah data yang berupa kata atau kalimat maupun gambar (bukan angka-angka). Peneliti memilih untuk meneliti tim kreatif dari program The New Eat Bulaga Indonesia, bukan meneliti efek yang diberikan daripada tayangan tersebut kepada masyarakat luas yang bisa dikategorikan sebagai sampling apabila menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena peneliti melakukan penelitian langsung di lapangan kerja tim kreatif The New Eat Bulaga Indonesia, sehingga peneliti merasa akan lebih baik untuk memilih pendekatan kualitatif karena tipe datanya yang lebih objektif. Teori difusi inovasi sendiri pada umumnya digunakan dengan pendekatan penelitian kualiatif. Walaupun belum banyak yang menggunakan teori ini dalam penelitian komunikasi broadcasting terutama dalam meneliti penentuan isi program sebuah acara televisi, namun peneliti yakin bahwa teori ini dapat mendapatkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan tabel perbedaan pendekatan penelitian kuantitatif dan pendekatan penelitian kualitatif di atas, maka bentuk dan ciri dari penelitian yang diinginkan oleh peneliti cenderung mengarah ke penelitian kualitatif berdasarkan jenis penelitian, metode pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik keabsahan data yang dipilih oleh peneliti. Untuk paradigma penelitian pilihan peneliti, peneliti memilih untuk menggunakan paradigma konstruktivisme. Dimana pada paradigma ini dikatakan konstruksivisme adalah menjelaskan apakah realitas sosial yang ada sesuai dengan teori yang digunakan. Seperti investigasi, karena konstruk merupakan sebuah cara untuk memecahkan sebuah masalah dengan terlibat langsung dalam penelitian sehingga dalam konstruktivisme dilakukan investigasi untuk memecahkan realitas sosial yang berkembang di lingkungan penelitian. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif untuk menjelaskan makna-makna dalam gejala sosial. Cara menentukan dan menemukan informan yang dipilih oleh peneliti adalah dengan cara prosedur purposif. Peneliti memilih cara prosedur purposif karena pemilihan informan pertama merupakan hal yang sangat utama sehingga harus dilakukan secara cermat. Pada penelitian ini, peneliti memilih teknik pengumpulan data dari data primer dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan metode observasi partisipan dan data sekunder yang berupa jurnal, buku, dan arsip yang telah ada. Dalam menganalisis data peneliti memilih untuk menggunakan teknik analisis data yang disebut Coding. Pada dasarnya ada tiga macam proses analisis data (coding), yaitu Open Coding, Axial Coding, dan Selective Coding. Ketiga jenis coding tersebut dilakukan secara simultan dalam penelitian agar teori yang dapat dibangun berdasarkan data yang telah diperoleh tersebut sah dan benar atau tidak terjadi suatu kesalahan. Dalam menguji keabsahan data penelitian Aplikasi Teori Difusi Inovasi Yang Diterapkan Tim Kreatif The New Eat Bulaga Indonesia Dalam Menentukan Isi Program peneliti memilih untuk menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik. Dengan triangulasi sumber data, peneliti dapat menguji kredibilitas data dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Seperti halnya peneliti ingin menguji kredibilitas data mengenai penerapan kerja tim kreatif, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh apakah diketahui oleh atasan, dan host yang melaksanakannya sebagai kelompok kerjasama.
4 4 Data dari ke tiga sumber tidak dapat dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut. HASIL DAN BAHASAN Hasil penelitian yaitu tim kreatif program The New Eat Bulaga Indonesia di ANTV telah mengaplikasikan teori difusi inovasi dalam menentukan isi programnya seperti yang dikatakan oleh Everret M. Rogers. Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan dari ketiga narasumber yaitu Agustina Puspita Ningrum, Agrava Rohana Gultom, dan Bambang Irawan didapatkan hasil sebagai berikut: Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, tim kreatif telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. Terbukti dengan rating dan share dari setiap isi program yang dibuatnya banyak disukai masyarakat. Dalam program The New Eat Bulaga Indonesia memiliki 3 tim kreatif yang peran dan tanggung jawab dari setiap tim kreatif konten, kontestan, dan prize pun berbeda-beda. Setiap tim memiliki bagian dan jobdesc yang telah ditentukan sejak awal program ini ada. Sebagai tim kreatif konten bertugas dalam membuat rundown, script, booking artis, membuat list game, dan bekerja sama dengan tim wardrobe dan make up dalam merencanakan penampilan setiap harinya. Inovasi dalam konteks ini adalah dimana tim kreatif The New Eat Bulaga Indonesia menciptakan sebuah tren atau sebuah nuansa baru bagi program variety show di Indonesia. Program The New Eat Bulaga Indonesia merupakan program pertama di Indonesia yang memadukan pembawa acara Indonesia dan India. Dengan tren India yang sedang digemari oleh masyarakat Indonesia saat ini, tim kreatif mengambil kesempatan untuk mendapatkan penontonnya di awal episode dengan merekrut artis-artis India yang sangat terkenal dari drama kolosal yang tayang di ANTV. Perpaduan budaya Indonesia dan India dalam acara ini memberikan warna baru tersendiri dalam program The New Eat Bulaga Indonesia dibanding di SCTV sebelumnya. Dengan begitu hasil yang akan diharapkan dari program ini adalah banyaknya audience atau penonton yang menonton dan mengikuti program acara The New Eat Bulaga Indonesia. Inovasi yang coba diberikan juga adalah dimana tim kreatif memberikan pembaharuan dari setiap segmen yang diberikan oleh pihak Eat Bulaga Filipina. Seperti games Jedak yang pernah ada di segmen dua selama beberapa bulan, sebelumnya segmen itu belum ada di Filipina. Dari sanalah peneliti dapat menilai bahwa tim kreatif dan tim produksi lainnya melalukan inovasi secara terus menerus dalam pebaharuan isi programnya. Walaupun menurut peneliti tim kreatif belum mengaplikasikan teori ini secara keseluruhan, namun beberapa poin penting dalam menyebarkan idenya telah tersampaikan. Walaupun ANTV membeli hak siar dari pihak TAPE Inc, namun dalam menentukan isi program dan kontennya harus mengikuti konsep yang ada di Filipina. agar terlihat berbeda, beberapa konten yang ada disesuaikan dengan kondisi budaya Indonesia dan ketertarikan penonton. Pada saat peneliti menuliskan penelitian ini, belum banyak penelitian mengenai dunia broadcasting dengan menerapkan teori difusi inovasi ini. Sudah banyak contoh bentuk penelitian komunikasi dengan menggunakan teori ini, namun untuk dunia broadcasting sendiri belum banyak karena kata dasar dari inovasi sendiri yang banyak diartikan dan digunakan dalam dunia teknologi pada umumnya. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai aplikasi teori difusi inovasi oleh tim kreatif bahawa peneliti menemukan bahwa tim telah menerapkan teori tersebut sehubungan dengan menentukan isi programnya. Walaupun ada beberapa kendala dalam aplikasi teori ini secara keseluruhan namun inti dan poin utama dari teori difusi inovasi sudah digunakan sebagaimana semestinya. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana inovasi diciptakan oleh tim kreatif dan disebarkan melalui media massa yaitu ANTV. Inovasi dalam konteks ini adalah dimana tim kreatif The New Eat Bulaga Indonesia menciptakan sebuah tren atau sebuah nuansa baru bagi program variety show di Indonesia. Inovasi yang sukses dibuat diluar dari konten Eat Bulaga Filipina antara lain: 1. Penggunaan host India yang belum pernah ada di Televisi Indonesia manapun sebelumnya. 2. Pembuatan segmen baru yang tidak ada di Eat Bulaga! Filipina.
5 5 3. Pembaharuan konten sehingga berbeda dengan konten yang ada di Filipina. Inovasi dalam konteks ini adalah dimana tim kreatif The New Eat Bulaga Indonesia menciptakan sebuah tren atau sebuah nuansa baru bagi program variety show di Indonesia. Program The New Eat Bulaga Indonesia merupakan program pertama di Indonesia yang memadukan pembawa acara Indonesia dan India. Dengan tren India yang sedang digemari oleh masyarakat Indonesia saat ini, tim kreatif mengambil kesempatan untuk mendapatkan penontonnya yang sedang terkena demam India. Perpaduan budaya Indonesia dan India dalam acara ini memberikan warna baru tersendiri dalam program The New Eat Bulaga Indonesia. Karena terbukti bahwa penggunaan kelima host India berhasil menaikan rating dan share program The New Eat Bulaga Indonesia. Inovasi berikutnya adalah segmen Jedak yang pernah dimainkan dalam segmen dua selama beberapa bulan, sebelumnya belum pernah ada segmen ini di Filipina. Segmen ini murni buatan tim yang melakukan rapat dan riset sebelumnya kurang lebih selama 2 minggu sebelum segmen Little Miss berakhir. Tim bekerja sama mencari dan menggali ide untuk menganti segmen Little Miss yang hampir usai. Dari sanalah peneliti dapat menilai bahwa tim kreatif dan tim produksi lainnya melalukan inovasi secara terus menerus dalam pembaharuan isi programnya. Inovasi terakhir adalah dimana agar terlihat berbeda, beberapa konten yang ada disesuaikan dengan kondisi budaya Indonesia dan ketertarikan penonton. Walaupun ANTV membeli hak siar dari pihak TAPE Inc, namun dalam menentukan isi program harus mengikuti konsep yang ada di Filipina dan diperbolehkan untuk mengubah tanpa mengurangi esensi tiap segmennya. Walaupun begitu, tim dapat menyesuaikan budaya dari audiens di Indonesia sehingga program ini dapat diterima di masyarakat. Tim yang bertugas untuk melihat langsung proses produksi program Eat Bulaga di Filipina mencari letak dimana program yang dapat disesuaikan dengan budaya Indonesia. Bila dilihat dari tipe penerima inovasi yang ada, dapat diklasifikasika dalam beberapa kategori tertentu yang sudah dan belum mengadopsi suatu inovasi tertentu seperti: Inovator, Adopter awal, Mayoritas awal, Mayoritas terlambat, Kelompok tertinggal, dan yang terakhir adalah Kelompok tertinggal. Tipe penerima inovasi dalam peneliti ini sendiri adalah mayoritas awal yang juga disetujui oleh seluruh informan. Dalam penelitian ini tipe penerima inovasi menjadi hal penting dalam penelitian, karena kembali lagi inovasi ini akan diberikan kepada audiens Indonesia dimana inovasi yang disampaikan diharapkan dapat diterima positif sehingga program The New Eat Bulaga dapat disukai penonton. Setelah peneliti melihat bagaimana respon dan penonton yang ikut untuk menyaksikan secara langsung, peneliti banyak melihat wajah baru penonton setiap harinya. Atau apabila peneliti melihat adanya penonton yang sama namun dia membawa temannya yang lain karena pengaruh dari tipe penerima inovasi program ini yang cenderung mengikuti pengaruh yang mereka lihat di sekelilingnya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai aplikasi teori difusi inovasi yang diterapkan tim kreatif The New Eat Bulaga Indonesia dalam menentukan isi program dapat disimpulkan bahwa: 1. Jika dilihat dari aplikasi teori difusi inovasi yang diterapkan oleh tim kreatif dalam menentukan isi program, tim kreatif sudah menerapkan teori tersebut. Dapat dilihat dari data rating dan share yang menjadi evaluasi harian dari semua produser dan tim kreatif. Walaupun tim kreatif belum dapat menerapkan teori difusi inovasi secara menyeluruh karena kebijakan hak siar yang harus ditetapi mengikuti Eat Bulaga Filipina, namun tim kreatif terus mencoba untuk memberi perubahan dan ide baru dalam program variety show. Jika dilihat dari job desc utama tim kreatif, strategi dan pengaplikasian teori difusi inovasi harus dapat terus dikembangan dengan berjalannya waktu. Sehingga program The New Eat Bulaga Indonesia dapat menjangkau semua elemen tipe penerima inovasi yang ada dalam teori ini. Ide-ide inovasi tersebut pada dasarnya sudah memiliki batasan-batasan yang sudah ada dengan cara mengetahui konsep dan ciri khas dari acara The New Eat Bulaga Indonesia itu
6 6 Saran sendiri, The New Eat Bulaga Indonesia adalah sebuah acara variety show yang memiliki ciri khas berbagi kebahagiaan dan kejutan hadiah kepada seluruh masyarakat Indonesia yang. Dalam mengembangkan ide tersebut, tim kreatif pada dasarnya tidak boleh bersikap idealis karena tujuan utama dari dibuatnya acara The New Eat Bulaga Indonesia adalah untuk menghibur para audiens. 2. Sama seperti tim produksi lainnya, tim kreatif memiliki peranan dalam seluruh proses produksi program televisi The New Eat Bulaga Indonesia. Akan tetapi, job desc utama tim kreatif lebih kepada tahap pra produksi, dimana tugas utama dari tim kreatif adalah untuk mencari dan mengembangkan ide-ide yang nantinya dapat direalisasikan menjadi sebuah konsep yang dipakai pada tahap produksi. Tugas utama tim kreatif dalam proses produksi adalah untuk membantu tim produksi lainnya di pos-pos yang sudah ditentukan. Sementara dalam tahap paska produksi, tugas tim kreatif adalah memberi pengarahan kepada Production Assistant dan Floor Director agar hasil program tersebut sesuai dengan yang diinginkan. Ada pun tahap evaluasi setelah acara The New Eat Bulaga Indonesia tayang, baik secara informal maupun formal yang memiliki tujuan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada episode selanjutnya. 3. Tim kreatif berusaha untuk terus mengembangkan kemampuan kreatif secara terus menerus agar bisa mengalahkan pesaing program The New Eat Bulaga Indonesia yaitu Inbox dan Dasyat. Strategi merupakan cara terbaik untuk melawan pesaing dengan memperbaiki dan memperbaharui isi program secara berkala. Selain itu juga dengan mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang bertujuan agar apa yang mereka inginkan dapat tersampaikan sepenuhnya. Tidak hanya itu, alur dan strategi komunikasi yang efektif juga memiliki tujuan untuk mendapatkan feedback yang bersifat positif, serta memperlancar aktivitas produksi. Pada hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis hendak memberikan beberapa saran kepada tim kreatif progran The New Eat Bulaga Indonesia agar menjadi lebih baik lagi. Adapun saran yang dibuat penulis adalah: 1. Peneliti berharap bahwa tim dapat terus mengaplikasikan teori difusi inovasi dalam menentukan isi programnya dan pada akhirnya dapat menjangkau semua elemen tipe penerima inovasi yang ada dalam teori ini. Namun peneliti melihat bahwa beberapa inovasi yang dibuat oleh tim pada akhirnya ada yang tidak disukai oleh audiens. Seharusnya seluruh tim juga dapat melihat respon dan masukan dari penoton untuk menemukan inovasi yang lebih baik karena terdapat beberapa inovasi yang kurang disukai penonton. Contohnya seperti gimmick percintaan yang peneliti rasa kurang mendidik dan banyak dikritik oleh penonton. Karena program ini memiliki target audiens ibu-ibu dan anak-anak diharapkan dapat lebih berisikan edutainment dan mengurangi drama percinta. 2. Karena hasil evaluasi pada tahapan paska produksi sangatlah penting bedasarkan data by rating dan share, peneliti berharap bahwa tim dapat lebih memperhatikan kekurangan yang ada dalam program dan mempertahankan isi program yang berkualitas. REFERENSI Ardianto, Elvinaro & Q-Anees, Bambang. (2007). Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, Elvinaro. (2012). Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Basrowi, Sukidin. (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendekian. Baswori, Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
7 7 Bungin, Burhan. (2001). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Universitas Airlangga. Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi, Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Djamal, Fahcruddi. (2011). Dasar - Dasar Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Effendy, Onong Uchjana. (2006). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Freddy, Rangkuti. (2006). Measuring Customer Satisfaction, (Teknik Mengukur dan Strategy Meningkatkan Kepuasan Pelanggan), serta Analisis PLN JP. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Moleong, L.J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Morrisan. (2005). Jurnalistik Televisi Mutakhir. Tanggerang: Ramdina Prakasa. Morrisan. (2005) Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tanggerang: Ramdina Prakasa. Morissan. (2013). Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia. Mulyana, Deddy. (2006). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Naratama. (2004). Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Rogers, Everett M. (1983). Diffusion of Innovations: Third Edition. New York: The Free Press. Set, Sony. (2008). Menjadi Perancang Program Televisi Profesional. Yogyakarta: Andi Publisher. Wibowo, Fred. (2007). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher. RIWAYAT PENULIS Paula Anabel lahir di kota Jakarta pada 13 Oktober Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran peminatan Broadcasting pada tahun 2015.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekarang ini televisi merupakan salah satu media massa yang paling sering digunakan oleh manusia. Hampir semua orang membutuhkan media massa untuk mendapatkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN
PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN SHANDY ARISAPUTRA 1401081936 Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan dalam program ini (Planet Remaja) adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian
Lebih terperinciANALISIS EVALUASI PROGRAM KOMEDI KOMPLEK CEPLAS-CEPLOS DI LPP TVRI
ANALISIS EVALUASI PROGRAM KOMEDI KOMPLEK CEPLAS-CEPLOS DI LPP TVRI ELFIZIA CARINA Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University. Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI
ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata 1 Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program pada media televisi saat ini membutuhkan strategi dalam bersaing. Untuk menghadirkan program dengan memiliki strategi programming yang berbeda agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa yang terjadi diluar lingkungannya. Media massa baik cetak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti sama, lalu menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE
PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE Muhammad Asad Chalik Binus University, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdul Muis. Jurnalistik, Hukum dan Komunikasi Massa : Menjangkau Era Cybercommunication Millennium Ke Tiga. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Abdul Muis. Jurnalistik, Hukum dan Komunikasi Massa : Menjangkau Era Cybercommunication Millennium Ke Tiga. Jakarta. 2001. Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi, Bandung, 2006. Burhan Bungin.Data
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pertelevisian adalah dunia yang selalu menarik perhatian banyak masyarakat. Hampir setiap hari dan setiap waktu, banyak orang menghabiskan waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan
Lebih terperinciANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)
ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai Peran Tim Kreatif Rumah Produksi Ekomando Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe dari penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, dengan
52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe dari penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, data
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program variety show The New Eat
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari wawancara dan observasi yang peneliti lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berjalannya era globalisasi di indonesia ini membuat pemikiran masyarakat indonesia yang semakin berkembang dan kritis, perkembangan terlihat dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era Globalisasi saat ini, media televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, media televisi juga tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi
Lebih terperinciANALISIS PROSES PRODUKSI PROGRAM VARIETY SHOW INBOX SCTV
ANALISIS PROSES PRODUKSI PROGRAM VARIETY SHOW INBOX SCTV Gabriele Gempita Saputri Program Studi S1 Fakultas Marketing Communication, Binus University Jl. Kebon Jeruk Raya No.27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat,
Lebih terperinciPERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI
PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI TEGUH HERI SANDI Universitas Bina Nusantara Jl Rawa Papan Rt04/003 no 17 A (081219701890) Dosen Pembimbing : Drs. Raden Damianus Cosmas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. Televisi adalah sebuah media elektronik yang menjadi benda warisan ciptaan manusia, yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
Lebih terperinciMOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV
MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa elektronik modern yang sangat efektif karena memiliki kandungan informasi yang jauh lebih besar dari pada media lain nya, baik itu media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya stasiun televisi yang mengudara di indonesia. kini stasiun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Divisi Kreatif suatu divisi di dalam dunia pertelevisian atau broadcasting yang diberi tanggung jawab untuk berkreasi dengan pemikiran dari setiap anggotanya untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang sikap masyarakat Surabay mengenai iklan televisi Djarum 76 versi Teman Hidup Setia dengan mengukur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap penonton Surabaya terhadap tayangan E-News Net TV secara keseluruhan cenderung positif. Jika dilihat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan media massa dapat dibilang sangat pesat, terutama industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman pada setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi menjadi hal penting di dalam kehidupan masyarakat. Komunikasi menjadi sumber inspirasi yang sangat menguntungkan bagi masyarakat. Setiap tindakan komunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya
Lebih terperinciPERAN PRODUSER DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PROGRAM ACARA VARIETY SHOW THE NEW EAT BULAGA INDONESIA DI ANTV. Andry Oktaviansyah 1 Nawiroh Vera 2
PERAN PRODUSER DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PROGRAM ACARA VARIETY SHOW THE NEW EAT BULAGA INDONESIA DI ANTV Andry Oktaviansyah 1 Nawiroh Vera 2 ABSTRACT The purpose of this research to see how the role
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.
138 BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini merupakan bab penting bagi skripsi penulis, Setelah melakukan wawancara dan observasi yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat ini memberi pengaruh kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi-informasi terbaru setiap hari dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari komunikasi, komunikasi sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari komunikasi, komunikasi sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari, setiap pribadi/individu tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media elektronik yang akurat dan cepat dalam menyampaikan informasi kepada khalayak. Dikarenakan televisi memiliki daya tarik yaitu berupa suara dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai
Lebih terperinciMOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K)
MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV TERHADAP PERILAKU SOSIAL (STUDI KASUS : APARTEMEN MEDITERANIA GARDEN 2 TOWER K) Calzulina WIDODO Binus University, Jakarta, Indonesia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.
0 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penyajian, analisis dan interpretasi data diketahui, bahwa tanggapan siswa-siswi SMA Negeri 1 Kupang terhadap tayangan sinetron Cerita SMA pada stasiun
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dari 4 macam motif masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program radio
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada
Lebih terperinciSTRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19
STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19 Guntamas Halim Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN ialah untuk mengetahui bagaimana strategi produksi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DA SARAN
1 BAB V KESIMPULAN DA SARAN 5.1 Kesimpulan Perubahan perilaku yang dialami oleh warga RT 36 Taman, Yogyakarta tidaklah terjadi dengan sendirinya. Perubahan tersebut terjadi seiring dengan aktifnya warga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini informasi menjadi hal utama yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat. Semakin berkembangnya media komunikasi, masyarakat dapat semakin
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Kornilah Komunikasi Massa. Bandung. Simbiosa Rekatam Media
109 DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Kornilah. 2007. Komunikasi Massa. Bandung. Simbiosa Rekatam Media Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan
Lebih terperinciPROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM
PROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM Rey Erlingga Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 ABSTRAK Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio TA TV, dari pengamatan peneliti pada 6 episode program acara UNS Menyapa di TA TV, dan dari hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari komunikasi, peran komunikasi sangatlah penting karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi, informasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam
34 3.1 Paradigma penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana pandangan tertentu bagaimana media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal. Komunikasi yang lazim
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah hal yang mendasar yang tidak dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualilatif yang bertujuan untuk mengembarkan status atau fenomena dalam suatu penelitian. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan terjadi begitu cepat dalam berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan tanpa batas. Sebagai makhluk sosial, manusia harus berkomunikasi dan selalu ingin bertukar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian dari pola interaksi unsur-unsur dalam sistem sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas pola
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Masssa Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007
DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Masssa Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007 Ardianto, Elvinaro., dan Lukianti komala erdiyana. Komunikasi Massa. Bandung : Simbiosa Rekatama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia semakin hari semakin dekat saja. Meskipun arus informasi yang mengalir tersebut akan mempunyai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan peneliti, maka dapat diambil beberapa hal yang menjadi kesimpulan dan saran peneliti. Walaupun terbatasnya waktu penelitian dan
Lebih terperinciNielsen Newsletter. Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa
Nielsen Newsletter EDISI 4 30 April 2010 Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa Kalau Anda berpikir sinetron atau reality show masih menjadi program yang paling banyak ditonton, mungkin Anda perlu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang tingkat pengetahuan penonton di Surabaya mengenai Program acara MTMA di Trans TV, maka didapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman ini dunia serasa sempit berkat adanya media massa. Media massa mampu mengantarkan informasi bagi semua orang di belahan bumi mana pun tanpa butuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan soal program acara televisi khususnya program hiburan sama halnya dengan membicarakan zaman ini yang semakin berkembang dan semakin berkembang.
Lebih terperinciBAB 1. masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi telah menghadirkan berbagai macam bentuk acara untuk disajikan pada masyarakat. Maraknya ragam bentuk acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi swasta,
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban
Lebih terperinci