EVALUASI AKHIR SEMESTER (mg ke 16)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI AKHIR SEMESTER (mg ke 16)"

Transkripsi

1 CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PERANCANGAN PERKERASAN JALAN.: 1. Mampu menjelaskan material penyusun, jenis-jenis campuan, gradasi, - pada perkerasan lentur (S11, S12, S13, P1, KK3) ; 2. Mampu Los Angeles, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2); 3. Mampu Crushing, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2); 4. Mampu aspal, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2); 5. Mampu Marshall, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK2, KK3, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2); 6. Mampu agregat, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2); 7. Mampu impact, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2); 8. Mampu kepipihan kelonjongan, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2) EVALI AKHIR SEMESTER (mg ke 16) mampu agregat impact, membaca, mengolah hasil (mg ke 11-15) mampu Marshall, membaca, mengolah hasil (mg ke 6-10) mampu aspal, membaca, mengolah hasil (mg ke 4&5) mampu Crushing, membaca, mengolah hasil (mg ke 3) mampu Los Angeles, membaca, mengolah hasil (mg ke 2) mampu menjelaskan material penyusun, campuran, (mg ke-1) Garis Entry Behavior

2 NAMA PERGURUAN TINGGI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN / PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Nama Mata Kuliah Kode Mata Semester Tgl Penyusunan Bobot (sks) Kuliah Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan TS April 2018 Otorisasi Kepala Bagian Keilmuan Penanggung jawab Mata Kuliah Ka PRODI Transportasi Ir. Niluh Putu Shinta, E.S., M.T. Prof. Ir. Leksmono S.P., M.T., Ph.D. Dr. Widodo Kushartomo Capaian (CP) CPL-PRODI (Capaian Lulusan Program Studi) Yang Dibebankan Pada Mata Kuliah S11 Mampu pembelajaran sepanjang hayat. S12 Menjadi ilmuwan praktisi big teknik sipil yang professional (Berperilaku bertindak secara etis, kritis, kreatif, sistematis ilmiah, berwawasan luas, estetis). S13 Bertindak berperilaku timbal balik antar sesama kegiatan organisasi pada saat perencanaan pelaksanaan pekerjaan teknik sipil, mampu menyatakan pendapat secara lisan tertulis serta memahami aturan-aturan yang berlaku. P1 Memahami prinsip-prinsip dasar teknik sipil sesuai standar/code yang berlaku, untuk diaplikasikan perencanaan perancangan konstruksi bangunan teknik sipil. P2 Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan, mengawasi, mengoperasikan, memelihara serta membongkar bangunan teknik sipil dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, kesehatan kerja berwawasan lingkungan. KK1 Mampu mengidentifikasi semua aspek masalah bangunan teknik sipil berdasarkan /atau gambar rencana, dengan penguasaan prinsip-prinsip perancangan baik secara manual maupun menggunakan piranti lunak. KK3 Mampu mengembangkan pengetahuan inovasi big teknik sipil. KK4 Mampu melaksanakan pembangunan pengawasan proyek teknik sipil. KK6 Mampu bahan-bahan konstruksi teknik sipil di laboratorium. KK7 Mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk menyelesaikan masalah teknik sipil. KK9 Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi, serta mampu memberikan petunjuk memilih berbagai alternatif solusi big teknik sipil secara mandiri kelompok P2 Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan, mengawasi, mengoperasikan, memelihara serta membongkar bangunan teknik sipil dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, kesehatan kerja, berwawasan lingkungan KU2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, terukur.

3 KU7 Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok supervisi evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya. Diskripsi Singkat MK / Materi Daftar Referensi CPMK (Capaian Mata Kuliah) CPMK1 Mampu menjelaskan material penyusun, jenis-jenis campuan, gradasi, - pada perkerasan lentur (S11, S12, S13, P1, KK3) ; CPMK2 Mampu Los Angeles, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2); CPMK3 Mampu Crushing, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2); CPMK4 Mampu aspal, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2); CPMK5 Mampu Marshall, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK2, KK3, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2); CPMK6 Mampu agregat, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2); CPMK7 Mampu impact, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, CPMK8 KU7,KU2); Mampu kepipihan kelonjongan, membaca, mengolah hasil (S12, KK1, KK4, KK6, KK7, KK9, P2, KU7,KU2) Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang material penyusun perkerasan lentur. observasi agregat kasar, agregat halus, filler, aspal. merancang benda uji mencampurnya. Marshall untuk mendapatkan nilai stabilitas kelenturan campuran yang dirancang. 1. Pengenalan material penyusun perkerasan lentur nya 2. Pengenalan Pengenalan jenis-jenis campuran, gradasi, kekuatan, nya 3. Pengujian Los Angeles 4. Pengujian Crushing 5. Pengujian Aspal: Daktilitas, berat jenis aspal, penetrasi, titik nyala, kelekatan aspal dengan agregat 6. Pengujian Marshall: Pembuatan sampel, peman, pendinginan, pengeluaran sampel dari mold, penimbangan kering, perendaman pada suhu ruang Teori sistem berlapis perkerasan lentur, parameter-parameter, cara tegangan 7. Pengujian Marshall: Penimbangan air, penimbangan jenuh permukaan, perendaman waterbath, stabilitas, kelelehan 8. Pengujian analisis saringan berat isi agregat 9. Pengujian impact berat jenis agregat halus, kasar, filler 10. Pengujian kepipihan kelonjongan 1. Bina Marga. (2010). Spesifikasi Umum 2010 Divisi 6 Revisi 3. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta

4 2. Laboratorium Jalan Transportasi. (2015). Pedoman Praktikum Jalan Raya. Jurusan Teknik Sipil Universitas Tarumanagara, Jakarta. 3. Saog, H. (2005). Konstruksi Jalan Raya: Perancangan Perkerasan Jalan Raya. Nova, Bandung Media Perangkat lunak: Perangkat keras : Ms. Excel Ms. Word Notebook, LCD Projector, Peralatan laboratorium Nama Dosen Anissa Noor Tajudin, S.T., M.Sc. Pengampu Mata kuliah prasyarat (Jika ada) Dasar Transportasi & Lalu Lintas Minggu (Materi ) 1 mampu menjelaskan Pendahuluan Penjelasan tentang RPKPS, peraturan : Tatap Muka TM: 1x(1x75 ) Membaca diktat kuliah Mencatat poin-poin Ketepatan kesesuaian Ketepatan kesesuaian menjelaskan 5% material, sistem ujian, : TT: penting diluar diktat tentang penyusun, jenisjenis campuan, penilaian Kolaboratif 1x(1x60 ) test: standar desain Diskusi Soal jalan gradasi, Pengenalan material Kelompok BM: Ketepatan pegujian pada lentur nya menjelaskan penyusun perkerasan 1x(1x50 ) kesesuaian perkerasan lentur jenis-jenis material, campuran, Pengenalan jenis-jenis campuran, gradasi, kekuatan, nya Persiapan material agregat untuk Los Angeles

5 (Materi ) 2 Mampu Pengujian Los Angeles : TM: Melakukan 10% Praktikum 1x(1x75 ) di Ketepatan, Los laboratorium Angeles, : TT: Menyusun laporan Observasi 1x(1x60 ) hasil, membaca, mengolah hasil 1x(1x50 ) test: Soal campuran analisis kerapihan

6 (Materi ) 3 Mampu Pengujian Crushing : TM: Melakukan 10% Praktikum 1x(1x75 ) di Ketepatan, Persiapan material aspal laboratorium untuk Crushing, : TT: Menyusun laporan Observasi 1x(1x60 ) hasil, membaca, mengolah hasil 1x(1x50 ) test: Soal campuran analisis kerapihan

7 (Materi ) 4, 5 Mampu Pengujian Aspal : TM: Melakukan 15% Daktilitas, berat jenis Praktikum 2x(1x75 ) di Ketepatan, aspal, penetrasi, titik aspal, laboratorium nyala, kelekatan membaca, : TT: Menyusun laporan aspal dengan agregat Observasi 2x(1x60 ) hasil, mengolah hasil Persiapan material untuk 2x(1x50 ) Marshall test: Soal campuran analisis kerapihan

8 (Materi ) 6,7,8 Mampu Pengujian Marshall : TM: Melakukan 15% Pembuatan sampel, Praktikum 3x(1x75 ) di Ketepatan, peman, laboratorium pendinginan, Marshall, : TT: Menyusun laporan pengeluaran sampel dari Observasi 3x(1x60 ) hasil, membaca, mold, penimbangan mengolah kering, perendaman hasil pada suhu ruang 3x(1x50 ) test: Soal campuran analisis kerapihan

9 (Materi ) 9,10 Mampu Pengujian Marshall : TM: Melakukan 10% Penimbangan air, Praktikum 2x(1x75 ) di Ketepatan, penimbangan jenuh laboratorium permukaan, Marshall, : TT: Menyusun laporan perendaman Observasi 2x(1x60 ) hasil, membaca, waterbath, mengolah stabilitas, hasil kelelehan 2x(1x50 ) test: Soal campuran analisis kerapihan

10 (Materi ) 11, 12 Mampu Persiapan material : TM: Melakukan 15% untuk berat Praktikum 2x(1x75 ) di Ketepatan, jenis agregat halus, agregat, laboratorium kasar, filler membaca, : TT: Menyusun laporan Observasi 2x(1x60 ) hasil, mengolah Pengujian analisis hasil saringan 2x(1x50 ) Pengujian berat isi agregat Kalibrasi piknometer untuk berat jenis filler test: Soal campuran analisis kerapihan

11 (Materi ) 13, 14 Mampu Pengujian berat jenis : TM: Melakukan 15% agregat halus, kasar, Praktikum 2x(1x75 ) di Ketepatan, filler agregat laboratorium impact, : TT: Menyusun laporan Pengujian Impact Observasi 2x(1x60 ) hasil, membaca, mengolah hasil 2x(1x50 ) test: Soal campuran analisis kerapihan

12 (Materi ) 15 Mampu Pengujian kepipihan : TM: Melakukan 5% kelonjongan Praktikum 1x(1x75 ) di Ketepatan, Tatap laboratorium Review materi kepipihan Muka TT: Menyusun laporan 1x(1x60 ) hasil, kelonjongan, : membaca, Diskusi BM: mengolah Kelompok, 1x(1x50 ) hasil Observasi, Eksperimen 16 Ujian Akhir Semester () test: Soal campuran analisis kerapihan Catatan: 1. Capaian Lulusan PRODI (CPL-PRODI) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan PRODI yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran. 2. CPL yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-PRODI) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus pengetahuan.

13 3. CP Mata kuliah (CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPL yang dibebankan pada mata kuliah, bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut. 4. Sub-CP Mata kuliah () adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPMK yang dapat diukur atau diamati merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut. 5. Kreteria adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif. 6. Indikator penilaian kemampuan proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.

4. Mahasiswa menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. (S10);

4. Mahasiswa menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. (S10); Mata kuliah: Penelitian Operasional* (IT043351) / 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENELITIAN OPERASIONAL */** : 1. Mah mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA JURUSAN PARIWISATA PROGRAM STUDI D3 PARIWISATA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) NAMA MATA KULIAH KODE MK Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan KANTOR DEPAN HOTEL

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur Persiapan Alat dan Bahan Pengujian Aspal Pengujian Agregat Pengujian filler Syarat Bahan Dasar Tidak Memenuhi Uji Marshall

Lebih terperinci

Garis Entry Behavior. Mata kuliah: Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 (AK043349) / 3 sks

Garis Entry Behavior. Mata kuliah: Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 (AK043349) / 3 sks Mata kuliah: Praktikum Perancangan Teknik Industri 4 (AK043349) / 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 4: 1. Mahas menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Lapis Aspal Beton Aspal beton adalah suatu lapisan pada konstruksi perkerasan jalan raya yang terdiri dari campuran aspal dan agregat yang mempunyai gradasi menerus yang dicampur

Lebih terperinci

(Data Hasil Pengujian Agregat Dan Aspal)

(Data Hasil Pengujian Agregat Dan Aspal) (Data Hasil Pengujian Agregat Dan Aspal) LABORATORIUM INTI JALAN RAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS LAMPUNG Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Jurusan PEMERIKSAAN

Lebih terperinci

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA:

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA: Mata kuliah: Pendidikan Agama (PP043203) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA: 1. Mahasiswa mampu Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

Lebih terperinci

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Bina Marga Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton. Saringan Agregat Halus Dan Kasar, SNI ;SK SNI M-08-

DAFTAR PUSTAKA. 1. Bina Marga Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton. Saringan Agregat Halus Dan Kasar, SNI ;SK SNI M-08- DAFTAR PUSTAKA 1. Bina Marga. 1983. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton ( LATASTON ). 2. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian Dan Pengembangan PU, Standar Nasional Indonesia, Metode Pengujian

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Bagan alir penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO)

Gambar 4.1 Bagan alir penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO) BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pada penelitian ini untuk pengujian agregat, aspal, pembuatan benda uji dan pengujian Marshall dilakukan di Laboratorium Bahan Perkerasan Jalan, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK MARSHALL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH PLASTIK PADA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA)

KARAKTERISTIK MARSHALL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH PLASTIK PADA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA) KARAKTERISTIK MARSHALL DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH PLASTIK PADA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia Fakultas

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia Fakultas III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung untuk pembuatan Arang Tempurung Kelapa, dan Laboratorium

Lebih terperinci

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH Mata kuliah: Industri (HM043204) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH HUKUM INDUSTRI: 1. Mahasiswa mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi atau seni sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Jalan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Jalan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Jalan digunakan untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat. Jalan dapat digunakan untuk masyarakat umum dan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Capaian Pembelajaran (CP) CPL - PRODI PP1 CP-MK M1 Menguasai pengetahuan dan kemampuan untuk membangun sebuah aplikasi / perangkat yang mempunyai fungsi-fungsi yang kompleks

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 11 halaman Mata Kuliah : Praktikum Jalan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Lampung dengan dasar menggunakan amplop gradasi gabungan untuk campuran lapis aspal

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Hot Rolled Sheet (HRS) Menurut Kementerian Pekerjaan Umum (Bina Marga revisi 2010), lapis tipis aspal beton (lataston) adalah lapisan penutup yang terdiri dari dari campuran agregat

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. untuk campuran lapis aspal beton Asphalt Concrete Binder Course (AC-

METODOLOGI PENELITIAN. untuk campuran lapis aspal beton Asphalt Concrete Binder Course (AC- 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Lampung dengan dasar menggunakan amplop gradasi gabungan untuk campuran

Lebih terperinci

4. Mahasiswa Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradapan (S6, S9, S10);.

4. Mahasiswa Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradapan (S6, S9, S10);. Mata kuliah: Teori Probabilitas (IT043248) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA TEORI PROBABILITAS : 1. Mahasiswa menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan inovatif dalam konteks pengembangan (KU1,

Lebih terperinci

PENGARUH SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL

PENGARUH SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PENGARUH SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHAL LL PADA HOT ROLLED SHEET-BB (HRS-B) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas

Lebih terperinci

4. Mahasiswa Mampu berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan kemajuan peradaban (S6, S9, S10);.

4. Mahasiswa Mampu berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan kemajuan peradaban (S6, S9, S10);. Mata kuliah: Analisis Kelayakan Pabrik (AK043228) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH ANALISIS KELAYAKAN PABRIK : 1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalamkonteks

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang tinggi memberikan tantangan tersendiri bagi pelayanan fasilitas umum yang dapat mendukung mobilitas penduduk. Salah satu

Lebih terperinci

BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian

BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Penelitian dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap persiapan, pemeriksaan terhadap spesifikasi, penentuan rencana campuran (mix design),

Lebih terperinci

4. Mahasiswa menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. (S10); Garis Entry Behavior

4. Mahasiswa menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. (S10); Garis Entry Behavior Mata kuliah: Pemodelan dan Simulasi Sistem (AK043327) / 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM : 1. Mah Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian

Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Bagan alir dibawah ini adalah tahapan penelitian di laboratorium secara umum untuk pemeriksaan bahan yang di gunakan pada penentuan uji Marshall. Mulai

Lebih terperinci

3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet

3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet Menurut Kementrian Pekerjaan Umum (Bina Marga revisi 2010), lapis tipis aspal beton (lataston) adalah lapisan penutup yang terdiri dari campuran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Agregat Kasar Dengan Mesin Impact Test

Lampiran 1. Hasil Uji Agregat Kasar Dengan Mesin Impact Test DAFTAR PUSTAKA 1. Bina Marga. 1983. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (LASTON). 2. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian Dan Pengembangan PU, Standar Nasional Indonesia, Metode Pengujian Titik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Penelitian dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap persiapan, pemeriksaan terhadap spesifikasi, penentuan rencana campuran (mix design), pembuatan benda

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Lapis Aspal Beton Aspal beton adalah suatu lapisan pada konstruksi perkerasan jalan raya yang terdiri dari campuran aspal dan agregat yang mempunyai gradasi menerus yang dicampur,

Lebih terperinci

4. Mahasiswa Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradapan (S6, S10);.

4. Mahasiswa Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradapan (S6, S10);. Mata kuliah: Mekanika Teknik (IT043216) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA MEKANIKA TEKNIK : 1. Mahasiswa menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan inovatif dalam konteks pengembangan (KU1, KU2);

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN LATEKS PEKAT PADA CAMPURAN ASPAL BETON

PENGARUH PENAMBAHAN LATEKS PEKAT PADA CAMPURAN ASPAL BETON PENGARUH PENAMBAHAN LATEKS PEKAT PADA CAMPURAN ASPAL BETON Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : ARNALDO PRISKO LAKA

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Capaian (CP) Deskripsi Singkat MK Materi Pemebelajaran/Pokok Bahasan Pustaka CPL - PRODI PP1 CP-MK M1 M2 Menguasai pengetahuan dan kemampuan untuk membangun sebuah aplikasi

Lebih terperinci

EVALUASI AKHIR SEMESTER (mg ke 16) [C6, A3]: 6. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh budaya, sosial, contohnya (mg ke 10-11)

EVALUASI AKHIR SEMESTER (mg ke 16) [C6, A3]: 6. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh budaya, sosial, contohnya (mg ke 10-11) Mata kuliah: Manajemen Pemasaran Industri (AK043224) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN INDUSTRI: 1. Mahasiswa mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif

Lebih terperinci

[C1, A5, P2]: 3.Mahasiswa Menguasai konsep teoretis standar industri : standar teknik dan standar manajemen(mg ke4-5) Garis Entry Behavior

[C1, A5, P2]: 3.Mahasiswa Menguasai konsep teoretis standar industri : standar teknik dan standar manajemen(mg ke4-5) Garis Entry Behavior Mata kuliah: Etika Profesi (PB043206) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH ETIKA PROFESI : 1. mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi atau seni (KU2, KU3);

Lebih terperinci

4. Mahasiswa menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. (S6, S10);

4. Mahasiswa menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. (S6, S10); Mata kuliah: Komputer Industri 1 (IT043235) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH KOMPUTER INDUSTRI 1 : 1. Mahasiswa mengambil keputusan secara tepat dalam konteks di bidang keahliannya, berdasarkan

Lebih terperinci

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Kode Dokumen MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat yang diiringi dengan peningkatan mobilitas penduduk. Salah satu prasarana transportasi adalah jalan yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

NAMA PERGURUAN TINGGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI

NAMA PERGURUAN TINGGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI Mata kuliah: Sistem Penunjang Keputusan (AK043240) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN: 1. Mahasiswa mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai pengaruh penggunaan polyethylene glycol 6000 dalam campuran beton aspal yang dilakukan di Laboratorium Transportasi Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi yang besar dan dampak samping terhadap lingkungan. Maka WMA dan CMA

BAB I PENDAHULUAN. energi yang besar dan dampak samping terhadap lingkungan. Maka WMA dan CMA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makin hari makin panas ya di Indonesia, masih banyak penggunaan teknologi di Indonesia yang tidak ramah lingkungan, seperti hal nya dalam konstruksi jalan raya di Indonesia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Adapun bahan yang digunakan

Lebih terperinci

KAJIAN LABORATORIUM SIFAT FISIK AGREGAT YANG MEMPENGARUHI NILAI VMA PADA CAMPURAN BERASPAL PANAS HRS-WC

KAJIAN LABORATORIUM SIFAT FISIK AGREGAT YANG MEMPENGARUHI NILAI VMA PADA CAMPURAN BERASPAL PANAS HRS-WC KAJIAN LABORATORIUM SIFAT FISIK AGREGAT YANG MEMPENGARUHI NILAI VMA PADA CAMPURAN BERASPAL PANAS HRS-WC Rizky Mamangkey O.H. Kaseke, F. Jansen, M.R.E. Manoppo Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Capaian Pembelajaran (CP) Deskripsi Singkat MK Materi Pemebelajaran/Pokok Bahasan Pustaka CPL - PRODI PP1 CP-MK M1 M2 Menguasai pengetahuan dan kemampuan untuk membangun sebuah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini agregat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK AGREGAT KASAR PULAU JAWA DENGAN AGREGAT LUAR PULAU JAWA DITINJAU DARI KEKUATAN CAMPURAN PERKERASAN LENTUR

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK AGREGAT KASAR PULAU JAWA DENGAN AGREGAT LUAR PULAU JAWA DITINJAU DARI KEKUATAN CAMPURAN PERKERASAN LENTUR PERBANDINGAN KARAKTERISTIK AGREGAT KASAR PULAU JAWA DENGAN AGREGAT LUAR PULAU JAWA DITINJAU DARI KEKUATAN CAMPURAN PERKERASAN LENTUR Michael Kevindie Setyawan 1, Paravita Sri Wulandari 2, Harry Patmadjaja

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai penggunaan lateks pekat sebagai bahan tambah pada campuran aspal beton yang dilakukan di Laboratorium Transportasi Program Studi

Lebih terperinci

[C3, A3]: 3.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Fungsi dan jenis-jenis fungsi, serta cara menggambarkannya (mg ke 5-6) Garis Entry Behavior

[C3, A3]: 3.Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Fungsi dan jenis-jenis fungsi, serta cara menggambarkannya (mg ke 5-6) Garis Entry Behavior Mata kuliah: Kalkulus 1 (IT043304) / 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH KALKULUS 1: 1. Mahasiswa mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif (KU1, KU 2, KU 3 ); 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Kode Dokumen MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON

PENGARUH PENGGUNAAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON PENGARUH PENGGUNAAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut : meningkat dan menurun terlihat jelas.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut : meningkat dan menurun terlihat jelas. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai pengaruh variasi suhu pada proses pemadatan dalam campuran beton aspal yang dilakukan di Laboratorium Transportasi Program Studi

Lebih terperinci

Garis Entry Behavior. Mata kuliah: Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 (AK043346) / 3 sks

Garis Entry Behavior. Mata kuliah: Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 (AK043346) / 3 sks Mata kuliah: Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 (AK043346) / 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2 : 1. Mahasiswa Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ABU KERAS SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON TUGAS AKHIR

PEMANFAATAN ABU KERAS SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON TUGAS AKHIR PEMANFAATAN ABU KERAS SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON TUGAS AKHIR Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

KOLABORASI LIMBAH STYROFOAM DAN MINYAK PELUMAS BEKAS SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BETON ASPAL

KOLABORASI LIMBAH STYROFOAM DAN MINYAK PELUMAS BEKAS SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BETON ASPAL KOLABORASI LIMBAH STYROFOAM DAN MINYAK PELUMAS BEKAS SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BETON ASPAL Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Pengujian Material 1. Agregat Kasar dan Steel Slag Agregat kasar merupakan agregat yang tertahan diatas saringan 2.36 mm (No.8), menurut saringan ASTM. a. Berat Jenis Curah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan masyarakat dewasa ini telah berdampak kepada semakin tingginya permintaan akan jasa transportasi jalan raya. Tingginya permintaan akan jasa transportasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA. penetrasi, uji titik nyala, berat jenis, daktilitas dan titik lembek. Tabel 4.1 Hasil uji berat jenis Aspal pen 60/70

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA. penetrasi, uji titik nyala, berat jenis, daktilitas dan titik lembek. Tabel 4.1 Hasil uji berat jenis Aspal pen 60/70 BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA 4.1 Hasil dan Analisa Pengujian Aspal Aspal yang digunakan pada penelitian ini adalah aspal keras yang mempunyai nilai penetrasi 60/70. Pengujian aspal di laboratorium Jalan

Lebih terperinci

POLYPROPYLENE SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN ASPAL BETON (LASTON)

POLYPROPYLENE SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN ASPAL BETON (LASTON) POLYPROPYLENE SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN ASPAL BETON (LASTON) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari UniversitasAtma Jaya Yogyakarta Oleh : WAHYU ARI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini semua data

Lebih terperinci

4. Mahasiswa menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. (S9, S10); Garis Entry Behavior

4. Mahasiswa menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri. (S9, S10); Garis Entry Behavior Mata kuliah: Komputer Industri 2 (IT043240) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH KOMPUTER INDUSTRI 2 : 1. Mahasiswa Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan(ku1,

Lebih terperinci

Garis Entry Behavior. Mata kuliah: Perencanaan Eksperimen (AK043215) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PERENCANAAN EKSPERIMEN :

Garis Entry Behavior. Mata kuliah: Perencanaan Eksperimen (AK043215) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PERENCANAAN EKSPERIMEN : Mata kuliah: Perencanaan Eksperimen (AK043215) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PERENCANAAN EKSPERIMEN : 1. Mahasiswa Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks

Lebih terperinci

EVALUASI AKHIR SEMESTER (mg ke 16) [C4, A2, P4]: 8. Mahasiswa memahamimotor induki (mg ke14-15)

EVALUASI AKHIR SEMESTER (mg ke 16) [C4, A2, P4]: 8. Mahasiswa memahamimotor induki (mg ke14-15) Mata kuliah: Elektronika Industri (IT043246) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH ELEKTRONIKA INDUSTRI : 1. mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan inovatif dalam konteks pengembangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN DATA Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar

BAB IV HASIL ANALISA DAN DATA Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar BAB IV HASIL ANALISA DAN DATA 4.1 Hasil dan Analisis Sifat Agregat 4.1.1 Uji Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar Berikut adalah hasil pengujian untuk berat jenis dan penyerapan agregat kasar. Tabel

Lebih terperinci

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan RISET PEMASARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pertambahan jumlah penduduk yang terjadi secara konsisten di Indonesia dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pertambahan jumlah penduduk yang terjadi secara konsisten di Indonesia dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertambahan jumlah penduduk yang terjadi secara konsisten di Indonesia dari waktu ke waktu, tentu saja mengakibatkan diperlukannya peningkatan sarana - prasarana publik

Lebih terperinci

Agus Fanani Setya Budi 1, Ferdinan Nikson Liem 2, Koilal Alokabel 3, Fanny Toelle 4

Agus Fanani Setya Budi 1, Ferdinan Nikson Liem 2, Koilal Alokabel 3, Fanny Toelle 4 STUDI KOMPARASI PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN NILAI KONSTANTA ASPAL RENCANA TERHADAP NILAI STABILITAS PADA CAMPURAN ASPAL BETON (HRSWC) TERHADAP KARAKTERISTIK UJI MARSHALL Agus Fanani Setya Budi 1, Ferdinan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI No. Dokumen 02-3.04.1.02 Distribusi Tgl. Efektif RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (SKS) Semester

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK LAPISAN TIPIS ASPAL PASIR (LATASIR) KELAS A YANG SELURUHNYA MEMPERGUNAKAN AGREGAT BEKAS

ANALISIS KARAKTERISTIK LAPISAN TIPIS ASPAL PASIR (LATASIR) KELAS A YANG SELURUHNYA MEMPERGUNAKAN AGREGAT BEKAS ANALISIS KARAKTERISTIK LAPISAN TIPIS ASPAL PASIR (LATASIR) KELAS A YANG SELURUHNYA MEMPERGUNAKAN AGREGAT BEKAS TUGAS AKHIR Oleh : Putu Anggi Wedayanti (0719151037) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

INVESTIGASI KARAKTERISTIK AC (ASPHALT CONCRETE) CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN RAP ARTIFISIAL

INVESTIGASI KARAKTERISTIK AC (ASPHALT CONCRETE) CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN RAP ARTIFISIAL INVESTIGASI KARAKTERISTIK AC (ASPHALT CONCRETE) CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN RAP ARTIFISIAL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelessaikan Pendidikan Strata

Lebih terperinci

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS Kode Dokumen RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Adapun bahan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bergradasi baik yang dicampur dengan penetration grade aspal. Kekuatan yang

BAB III LANDASAN TEORI. bergradasi baik yang dicampur dengan penetration grade aspal. Kekuatan yang BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Lapisan Aspal Beton Lapis Aspal Beton adalah suatu lapisan pada konstuksi jalan raya, yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur, dihampar

Lebih terperinci

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.12 Desember 2015 ( ) ISSN:

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.12 Desember 2015 ( ) ISSN: PENGARUH JUMLAH KANDUNGAN FRAKSI BAHAN PENGISI TERHADAP KRITERIA MARSHALL PADA CAMPURAN BERASPAL PANAS JENIS LAPIS ASPAL BETON-LAPIS AUS BERGRADASI HALUS Windy J. Korua Oscar H. Kaseke, Lintong Elisabeth

Lebih terperinci

ANTHONY FERNANDUS WIJAYA

ANTHONY FERNANDUS WIJAYA PENGARUH PENGGUNAAN ASPAL MODIFIKASI STARBIT E-55 DENGAN BAHAN TAMBAH POLIPROPILENA TERHADAP PARAMETER MARSHALL DAN DURABILITAS CAMPURAN PADA LAPISAN BINDER COURSE Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL

PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP KARAKTERISTIK BETON ASPAL Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh:

Lebih terperinci

ANALISA UJI KUAT TEKAN AGREGAT HALUS PASIR BESI TULUNGAGUNG PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN MARSHALL TEST TUGAS AKHIR

ANALISA UJI KUAT TEKAN AGREGAT HALUS PASIR BESI TULUNGAGUNG PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN MARSHALL TEST TUGAS AKHIR ANALISA UJI KUAT TEKAN AGREGAT HALUS PASIR BESI TULUNGAGUNG PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN MARSHALL TEST TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : EKO SUHARIYONO 1053010018 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK LABORATORIUM CAMPURAN AC-BC METODA WARM MIX DENGAN ASBUTON DAN FILLER ZEOLIT

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK LABORATORIUM CAMPURAN AC-BC METODA WARM MIX DENGAN ASBUTON DAN FILLER ZEOLIT TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK LABORATORIUM CAMPURAN AC-BC METODA WARM MIX DENGAN ASBUTON DAN FILLER ZEOLIT Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh :

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN KARET PADA ASPAL BETON YANG TERENDAM AIR LAUT

PENGARUH PENAMBAHAN KARET PADA ASPAL BETON YANG TERENDAM AIR LAUT PENGARUH PENAMBAHAN KARET PADA ASPAL BETON YANG TERENDAM AIR LAUT Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh: ANDRI KURNIAWAN

Lebih terperinci

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Kode Dokumen MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan. Pengujian Bahan

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan. Pengujian Bahan BAB IV METODE PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Pelaksanaan pengujian dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan, yaitu pengujian bahan seperti pengujian agregat dan aspal, penentuan gradasi campuran

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG BROMO SEBAGAI FILLER UNTUK CAMPURAN LASTON DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL

PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG BROMO SEBAGAI FILLER UNTUK CAMPURAN LASTON DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG BROMO SEBAGAI FILLER UNTUK CAMPURAN LASTON DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

Alik Ansyori Alamsyah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang

Alik Ansyori Alamsyah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU (BAGASSE ASH OF SUGAR CANE) SEBAGAI BAHAN PENGISI (FILLER) DENGAN VARIASI TUMBUKAN PADA CAMPURAN ASPAL PANAS ATB (ASPHALT TREATD BASE) Alik Ansyori Alamsyah Fakultas Teknik Jurusan

Lebih terperinci

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINITRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

TELKOM UNIVERSITY FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINITRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER TELKOM UNIVERSITY Kode Dokumen FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS JURUSAN/PROGRAM STUDI S1 ADMINITRASI BISNIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan

Lebih terperinci

THE INVESTIGATION ON MIX PROPORTION S CHARACTERISTIC OF RECYCLE MATERIAL MADE OF RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) ARTIFISIAL

THE INVESTIGATION ON MIX PROPORTION S CHARACTERISTIC OF RECYCLE MATERIAL MADE OF RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) ARTIFISIAL THE INVESTIGATION ON MIX PROPORTION S CHARACTERISTIC OF RECYCLE MATERIAL MADE OF RAP (RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT) ARTIFISIAL INVESTIGASI KARAKTERISTIK CAMPURAN DAUR ULANG MENGGUNAKAN BAHAN RAP (RECLAIMED

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA. aspal keras produksi Pertamina. Hasil Pengujian aspal dapat dilihat pada Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA. aspal keras produksi Pertamina. Hasil Pengujian aspal dapat dilihat pada Tabel 4.1 BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA 4.1. Pengujian Aspal Pada pengujian material aspal digunakan aspal minyak (AC Pen 60/70) atau aspal keras produksi Pertamina. Hasil Pengujian aspal dapat dilihat pada Tabel

Lebih terperinci

Kamidjo Rahardjo Dosen Teknik Sipil FTSP ITN Malang ABSTRAKSI

Kamidjo Rahardjo Dosen Teknik Sipil FTSP ITN Malang ABSTRAKSI STUDI PERBANDINGAN NILAI KARAKTERISTIK CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA) MENGGUNAKAN AGREGAT SUNGAI GRINDULU, SUNGAI LESTI, DAN BENGAWAN SOLO UNTUK LALULINTAS SEDANG Kamidjo Rahardjo Dosen Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara

BAB 1. PENDAHULUAN. Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi,

Lebih terperinci

NAMA PERGURUAN TINGGI

NAMA PERGURUAN TINGGI Mata kuliah: Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja (AK043226) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH TEKNIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA: 1. Mahasiswa mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi

Lebih terperinci

[C6, A3]: 6. Mahasiswa mampu memahami konsep Kanban (mg ke 11) [C3, A3]: 5.Mahasiswa Mampu melakukan analisis persediaan dengan metode MRP(mg ke 9-10)

[C6, A3]: 6. Mahasiswa mampu memahami konsep Kanban (mg ke 11) [C3, A3]: 5.Mahasiswa Mampu melakukan analisis persediaan dengan metode MRP(mg ke 9-10) Mata kuliah: Analisis Persediaan(AK043214) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH ANALISIS PERSEDIAAN: 1. Mahasiswa mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif(ku1, KU 2, KU 3

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. keras lentur bergradasi timpang yang pertama kali dikembangkan di Inggris. Hot

BAB III LANDASAN TEORI. keras lentur bergradasi timpang yang pertama kali dikembangkan di Inggris. Hot BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Hot Rolled Asphalt Menutut Coc,J.B, Hot rolled Asphalt (HRA) adalah bahan konstruksi lapis keras lentur bergradasi timpang yang pertama kali dikembangkan di Inggris. Hot Rolled

Lebih terperinci

[C6, A3, P3]:8 2.Mahasiswa mampu menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang metode stokastik (mg. ke 15)

[C6, A3, P3]:8 2.Mahasiswa mampu menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang metode stokastik (mg. ke 15) Mata kuliah: Metode Stokastik (IT043239) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH METODE STOKASTIK: 1. Mahasiswa mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif (KU1, KU 2); 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK BAN KARET PADA CAMPURAN LASTON UNTUK PERKERASAN JALAN RAYA

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK BAN KARET PADA CAMPURAN LASTON UNTUK PERKERASAN JALAN RAYA PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK BAN KARET PADA CAMPURAN LASTON UNTUK PERKERASAN JALAN RAYA Charly Laos 1, Gedy Goestiawan 2, Paravita Sri Wulandari 3, Harry Patmadjaja 4 ABSTRAK : Pertumbuhan jumlah kendaraan

Lebih terperinci