BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan hasil dari analisis data yang telah dilakukan berdasarkan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pembahasan dimulai dengan membahas hasil pengolahan serta analisis data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan diakhiri dengan kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. 4.1 Hasil Pengolahan Data Uji Validitas dan Realibilitas Uji Validitas digunakan untuk mengetahui dan mengukur keakuratan data, yang dalam hal ini ditunjukkan oleh angka corrected item-total correlation di atas Menurut Sekaran (2006, p182) secara umum keandalan kurang dari dianggap buruk, keandalan dalam kisaran bisa diterima, dan lebih dari adalah baik. Dalam penelitian ini uji reabilitas yang dilakukan pada masing-masing variable, yaitu apabila nilai cronbach alpha > maka dinyatakan reliabel. Pada Uji Validitas dan Realibilitas dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 100 orang karyawan Bank BETA kantor cabang cut mutiah, Jakarta. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan program SmartPLS. Seperti yang diungkapkan oleh Ghozali (2006), smartpls tidak mengasumsikan adanya distribusi tertentu untuk estimasi parameter, sehingga teknik parametrik untuk menguji signifikansi parameter tidak diperlukan, namun dengan menggunakan 40

2 41 pendekatan model pengukuran atau outer model untuk mengevaluasi validitas dan realibilitas Analisis Measurement Model (Outer Model) Tahap awal pada SmartPLS 2.0 yaitu peneliti membuat model penelitian atau biasa disebut path diagram seperti Gambar 5. Hubungan antar variabel dan indikator-indikatornya terlihat jelas,. Gambar 5 di bawah ini merupakan output path diagram pada smartpls yang menggambarkan dari model penelitian. Gambar 5. Output path diagram

3 42 Tahapan-tahapan dalam melakukan pengujian model pengukuran yaitu : a. Pengujian individual item reliability. Berdasarkan gambar output path diagram pada Gambar 5 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada indikator yang harus dieliminasi karena seluruh indikator tersebut memiliki nilai factor loading > b. Tahap berikutnya yaitu dengan pengujian internal consistency. Nilai composite reliability dan cronbach s alpha dari model penelitian ini, dapat dilihat pada Tabel 1. Kriteria untuk validitas dan reliabilitas dapat dilihat dari nilai reliabilitas suatu konstruk dan nilai Average Variance Extracted (AVE) dari masing-masing konstruk. Konstruk yang memiliki reliabilitas tinggi jika nilainya > 0.70 dan AVE berada diatas 0.50 (Ghozali,2006). Tabel 2. Quality Criteria. Variabel AVE Composite Reliability R Square Cronbachs Alpha Perceived Ease of use Perceived usefulness Attitude Toward Using Behavioral Intention to use Actual system usage Sumber : data primer, diolah (2011).

4 43 Jika kita melihat Tabel 2 diatas, menjelaskan bahwa nilai composite reliability dan nilai AVE setiap variabel lebih besar dari 0.70 sebagai cut-off value-nya, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua konstruk memenuhi kriteria reliabel dan valid. Uji validitas konstruk dapat diukur dengan parameter AVE, skor AVE yang diperoleh harus > 0.5. Uji kehandalan (reliability) dapat dilihat dari nilai cronbach s alpha dan nilai composite reliability. Nilai cronbach s alpha harus > 0.6 dan nilai composite reability harus > 0.7. Oleh karena itu, tahap pengujian internal consistency dapat disimpulkan telah terpenuhi. c. Tahap selanjutnya yaitu Pengujian discriminant validity. Pada tahap pengujian discriminant validity ini, menurut Udeh (2008) syarat pertama yang harus terpenuhi adalah nilai AVE harus lebih besar dari Pada Tabel 2 bisa telihat bahwa nilai AVE seluruh variabel > 0.50 sehingga syarat pertama tersebut telah terpenuhi. Untuk tahap selanjutnya yang harus terpenuhi adalah nilai akar kuadrat dari AVE pada setiap variabel, harus lebih besar daripada nilai korelasi dengan variabel lainnya (Udeh, 2008). Pada tabel 3 di bawah, merupakan nilai akar kuadrat AVE (angka dengan tanda * yang berada pada posisi diagonal) setiap variabel harus lebih besar dari nilai korelasi variabel lainnya (angka yang posisinya dalam satu baris dan satu kolom dengan AVE variabel yang bersesuaian). Nilai korelasi antar variabel merupakan hasil dari pembulatan nilai korelasi pada tabel output SmartPLS

5 44 latent variabel correlation. Dengan hasil tersebut, model penelitian sudah memenuhi syarat tahap discriminant validity. Tabel 3. Korelasi Latent Variable Variabel PEU PU ATU BITU ASU PEU 0.783* PU * ATU * BITU * ASU * *: akar kuadrat dari AVE PEU : Perceived Ease of use. PU : Perceived usefulness. ATU : Attitude Toward Using. BITU : Behavioral Intention to use. ASU : Actual system usage. Setelah melakukan seluruh pengujian measurement model di atas, telah terbukti bahwa penelitian telah memenuhi persyaratan dengan seluruh tahapan pengujian. Setelah didapat hasil dari pengujian measurement model diatas dan lulus uji, akan dilanjutkan dengan proses pengujian structural model. Tahap pengujian structural model dimaksudkan untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan sesuai dengan model penelitian.

6 Analisis Structural Model (Inner Model) Setelah model yang diestimasi memenuhi kriteria Outer Model, berikutnya dilakukan pengujian model structural (Inner model). Pengujian inner model atau struktural model dimaksudkan untuk melihat hubungan antar konstruk, nilai signifikansi dan R-square model penelitian. Inner model dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen uji-t dan signifikansi koefisien parameter jalur struktural. Tabel 4. Nilai R-square Variabel R Square Perceived Ease of use Perceived usefulness Attitude Toward Using Behavioral Intention to use Actual system usage Dari tabel.4 di atas dapat disimpulkan bahwa variabel Percieved usefulness dapat dijelaskan oleh Perceived ease of use sebesar atau 14.6%, Variabel attitude toward using dapat dijelaskan oleh variabel Perceived ease of use dan Percieved usefulness sebesar atau 18.1%. Variabel behavioral intention to use, dapat dijelaskan oleh variabel Perceived ease of use, Percieved usefulness, Attitude toward using sebesar atau 31.8%. Actual system usage dapat dijelaskan oleh variabel perceived ease of use, percieved usefulness, attitude toward using, behavioral intention to use sebesar atau 53.6%.

7 Analisis Hipotesis Setelah melakukan pengujian validitas dan realibilitas pada keseluruhan dalam model penelitian ini, langkah selanjutnya adalah melakukan analisa apakah variabel variabel independent yang membentuk model penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent. Metode yang digunakan untuk melakukan analisa ini adalah metode Structural Equation Model (SEM), peneliti menggunakan program SmartPLS. PLS tidak mengasumsikan adanya distribusi tertentu untuk estimasi parameter, sehingga teknik parametrik untuk menguji signifikansi parameter tidak diperlukan, seperti yang diungkapkan oleh Ghozali (2008) Pengujian Hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan melihat t-statistik dan path-coefficient. Nilai t- statistik menunjukkan signifikan konstruk, sedangkan path-coefficient menunjukkan sifat hubungan antar konstruk (positif atau negatif). Tabel 5. Hasil uji hipotesis. Konstruk Koefisien T T Tabel Hipotesis Beta Statistik (5%) Perceived Ease of use Diterima Perceived usefulness Perceived Ease of use Diterima Attitude Toward Using

8 47 Perceived usefulness Diterima Attitude Toward Using Perceived usefulness Diterima Behavioral Intention to use Attitude Toward Using Diterima Behavioral Intention to use Behavioral Intention to use Diterima actual system usage Hasil Uji Hipotesis t pada Signifikansi 5% (1.645). Untuk lebih mengetahui kerapatan dari hasil pengujian hipotesis, akan dilakukan pengujian Uji-t dengan menggunakan signifikan sebesar 5% atau Hipotesis terdukung apabila nilai t-statistik lebih besar daripada nilai t-tabel. Nilai t- tabel sebesar untuk signifikan sebesar 0.05 (t tabel > 1.645). Koefisiean beta mempunyai nilai positif untuk menjelaskan hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Koefisien beta berada dalam rentan -1.0 hingga 1.0. Hipotesis pertama (H 1 ) menyatakan persepsi tentang kemudahan penggunaan KMS (Perceived Ease of use) berpengaruh positif secara signifikan terhadap Perceived usefulness. Berdasarkan hasil perhitungan software SmartPLS 2.0 menunjukkan bahwa variabel Perceived Ease of use berpengaruh positif secara signifikan terhadap persepsi terhadap kemanfaatan KMS (Perceived usefulness) dengan nilai koefisien beta sebesar dan t-statistik Maka, hipotesis pertama dapat diterima.

9 48 Hasil ini sesuai dengan penelitian David Gefen, Detmar Straub (2000), Money dan Turner (2005), yang menemukan hubungan dan pengaruh positif antara kemudahan menggunakan sistem dengan manfaat menggunakan sistem. Hipotesis kedua (H 2 ) menyatakan persepsi tentang kemudahan penggunaan KMS (Perceived Ease of use) berpengaruh positif secara siqnifikan terhadap sikap penggunaan KMS (Attitude Toward Using). Hasil perhitungan software SmartPLS 2.0 menunjukkan bahwa variabel Perceived Ease of use memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap sikap penggunaan KMS (Attitude Toward Using) dengan nilai koefisien beta sebesar dan t-statistik Berdasarkan hasil ini, hipotesis kedua diterima. Hasil ini sesuai dengan penelitian David Gefen, Detmar Straub (2000); Davis (1989) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh positif secara signifikan antara kemudahan atau Perceived Ease of Use terhadap sikap penggunaan atau Attitude Toward Using. Hipotesis ketiga (H 3 ) menyatakan persepsi terhadap kemanfaatan KMS (Perceived usefulness) berpengaruh positif secara siqnifikan terhadap sikap penggunaan KMS (Attitude Toward Using). Perhitungan software SmartPLS 2.0 menghasilkan bahwa variabel Perceived usefulness memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap Attitude Toward Using dengan nilai koefisien beta sebesar dan t-statistik sebesar Hasil ini sesuai dengan penelitian David Gefen, Detmar Straub (2000); Davis (1989) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh positif secara signifikan antara kemanfaat atau Perceived usefulness terhadap sikap penggunaan atau Attitude Toward Using.

10 49 Hipotesis keempat (H 4 ) menyatakan persepsi terhadap kemanfaatan KMS (Perceived usefulness) berpengaruh positif secara siqnifikan terhadap perilaku untuk tetap menggunakan KMS (Behavioral Intention to use). Perhitungan software SmartPLS 2.0 menghasilkan bahwa variabel kemanfaatan KMS (Perceived usefulness) memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku untuk tetap menggunakan KMS (Behavioral Intention to use) dengan nilai koefisien beta sebesar dan t-statistik sebesar Hasil ini sesuai dengan penelitian David Gefen, Detmar Straub (2000), Money dan Turner (2005), Davis (1989) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh positif secara signifikan antara kemanfaat atau Perceived usefulness terhadap perilaku untuk tetap menggunakan sistem (Behavioral Intention to use). Hipotesis kelima (H 5 ) menyatakan sikap penggunaan KMS ( Attitude Toward Using) berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku untuk tetap menggunakan KMS (Behavioral Intention to use). Hasil perhitungan software SmartPLS 2.0 menunjukkan bahwa variabel Attitude Toward Using berpengaruh positif secara signifikan terhadap Behavioral Intention to use dengan nilai koefisien beta sebesar dan t-statistik Maka hipotesis kelima diterima. Hasil ini sesuai dengan penelitian David Gefen, Detmar Straub (2000), Money dan Turner (2005), Davis (1989) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh positif secara signifikan antara sikap penggunaan sistem( Attitude Toward Using) terhadap perilaku untuk tetap menggunakan sistem ( Behavioral Intention to use).

11 50 Hipotesis keenam (H 6 ) menyatakan perilaku untuk tetap menggunakan KMS (Behavioral Intention to use) berpengaruh positif secara signifikan terhadap kondisi nyata penggunaan KMS (actual system usage). Hasil perhitungan software SmartPLS 2.0 menunjukkan bahwa variabel Behavioral Intention to use berpengaruh positif secara signifikan terhadap actual system usage dengan nilai koefisien beta sebesar dan t-statistik Maka hipotesis keempat diterima. Hasil ini sesuai dengan penelitian David Gefen, Detmar Straub (2000), Money dan Turner (2005), Davis (1989) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh positif secara signifikan antara perilaku untuk tetap menggunakan sistem (Behavioral Intention to use) terhadap. kondisi nyata penggunaan sistem (actual system usage). 4.3 Kesimpulan Hasil Analisis Data Setelah mendapatkan hasil pengujian Uji-t dengan menggunakan signifikan sebesar 5% atau 0.05 dapat dijelaskan dengan Tabel 6 di bawah ini dengan memperlihatkan hasil uji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini melalui hasil pengujian dengan menggunakan pendekatan SEM berbasis variance (PLS).

12 51 Tabel 6. Hasil Hipotesis Hipotesis H1 : Persepsi tentang kemudahan penggunaan KMS Keterangan Diterima (Perceived Ease of use) berpengaruh positif terhadap persepsi kemanfaatan KMS (Perceived usefulness). H2 : Persepsi tentang kemudahan penggunaan KMS Diterima (PEOU) berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan KMS (Attitude Toward Using). H3 :Persepsi terhadap kemanfaatan KMS (Perceived Diterima usefulness) berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan KMS (Attitude Toward Using). H4 : Persepsi terhadap kemanfaatan KMS (Perceived Diterima usefulness) berpengaruh positif terhadap Perilaku untuk tetap menggunakan KMS (Behavioral Intention to use). H5 : Sikap penggunaan KMS (ATU) berpengaruh Diterima positif terhadap perilaku untuk tetap menggunakan KMS (Behavioral Intention to use).

13 52 H6 : Perilaku untuk tetap menggunakan KMS Diterima (Behavioral Intention to use) berpengaruh positif terhadap kondisi nyata penggunaan KMS (Actual system usage). H1 : Persepsi tentang kemudahan penggunaan KMS (PEOU) berpengaruh positif terhadap persepsi kemanfaatan KMS (PU). Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis ini disimpulkan bahwa hipotesis diterima, artinya tingkat persepsi tentang kemanfaatan penggunaan KMS (PU ) akan meningkat apabila pengguna / karyawan memiliki persepsi kemudahan penggunaan KMS (PEOU). Hal ini menjelaskan bahwa apabila kemudahan menggunakan Knowledge management system dapat memberikan manfaat dari penggunaan Knowledge management system kepada karyawan Bank BETA. Dapat dikatakan Knowledge management system yang user friendly dapat mempengaruhi tingkat peningkatan kemanfaatan karyawan Bank BETA terhadap teknologi KMS. Semakin mudah KMS digunakan, maka akan semakin besar manfaat bagi karyawan yang menggunakan.

14 53 H2 : Persepsi tentang kemudahan penggunaan KMS (PEOU) berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan KMS (ATU). Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis ini disimpulkan bahwa hipotesis diterima, artinya tingkat sikap penggunaan KMS (ATU) akan meningkat apabila persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan KMS (PEOU), dapat mudah digunakan dan mudah diakses yang dapat dirasakan oleh pengguna KMS. Hal ini menjelaskan bahwa Knowledge management system yang user friendly / mudah dalam menggunakan, dapat mempengaruhi tingkat sikap penggunaan KMS oleh karyawan Bank BETA terhadap teknologi KMS. Semakin mudah KMS digunakan, maka akan semakin terbentuk sikap karyawan untuk menggunakan KMS. H3 : Persepsi terhadap kemanfaatan KMS (PU) berpengaruh positif terhadap terhadap sikap penggunaan KMS (ATU). Hipotesis ini dapat diterima, hal ini mengidentifikasikan bahwa karyawan Bank BETA yang meyakini adanya manfaat dari penggunaan KMS, akan membangun sikap untuk menggunakan teknologi KMS. Hal ini menjelaskan bahwa tingginya persepsi terhadap manfaat dalam menggunakan teknologi KMS, dapat mementukan sikap untuk menggunakan teknologi KMS bagi karyawan Bank BETA. Semakin besar manfaat penggunaan KMS yang dirasakan, maka akan semakin terbentuk sikap karyawan untuk menggunakan KMS.

15 54 H4 : Persepsi terhadap kemanfaatan KMS (PU) berpengaruh positif terhadap Perilaku untuk tetap menggunakan KMS (BITU). Hipotesis ini dapat diterima, hal ini mengidentifikasikan bahwa karyawan Bank BETA yang meyakini adanya manfaat dari penggunaan KMS, akan meningkatkan tingkat sikap untuk tetap menggunakan teknologi KMS. Hal ini menjelaskan bahwa tingginya persepsi terhadap manfaat dalam menggunakan teknologi KMS, dapat mementukan sikap untuk tetap menggunakan teknologi KMS bagi karyawan Bank BETA. Semakin besar manfaat penggunaan KMS yang dirasakan, maka akan semakin tinggi niat karyawan untuk menggunakan KMS. H5 : Sikap penggunaan KMS (ATU) berpengaruh positif terhadap Perilaku untuk tetap menggunakan KMS (BITU). Hipotesis ini pun diterima, artinya tingginya sikap karyawan yang terbentuk untuk mau menggunakan KMS (ATU) dilakukan, maka tingkat perilaku karyawan untuk tetap menggunakan KMS semakin meningkat. Karyawan Bank BETA yang memiliki sikap untuk mau menggunakan teknologi KMS, dikarenakan tingginya tingkat kemudahan dan kemanfaatan akan menggunakan teknologi KMS. Semakin terbentuknya sikap untuk menggunakan KMS, maka akan semakin tinggi perilaku karyawan untuk tetap menggunakan KMS.

16 55 H6 : Perilaku untuk tetap menggunakan KMS (BITU) berpengaruh positif terhadap kondisi nyata penggunaan KMS (ASU). Hipotesis ini pun diterima, artinya Karyawan Bank BETA yang memiliki keinginan dan perilaku untuk menggunakan teknologi KMS, dikarenakan tingginya tingkat kemudahan, kemanfaatan dan terbentuknya sikap untuk akan terus tetap menggunakan teknologi KMS. Semakin besar niat dan perilaku untuk menggunakan KMS, maka akan semakin tinggi penggunaan KMS oleh karyawan. Tabel 7. Perbandingan sebelum dan sesudah penerapan KMS Faktor Sebelum Penerapan KMS Sesudah Penerapan KMS 1. Fokus bisnis pengetahuan (Business Knowledge Focus) 2. Penggunaan Teknologi (Technology) 3. Proses (Process) 4. Sumber Daya Manusia (People) 5. Budaya (Culture) Sumber pengetahuan masih terpisah (belum menyatu dalam satu wadah). Terjadi kesulitan dalam mencari sumber pengetahuan. Membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan Pengetahuan seorang karyawan terhadap Bank BETA sulit untuk diwariskan. Tidak terjadi knowledge sharing antara unit kerja Bank BETA. Sumber pengetahuan telah menyatu dalam wadah yaitu melalui KMS. Unit kerja mendapatkan kemudahan dalam memperoleh pengetahuan tentang Bank BETA. Membutuhkan waktu lebih cepat untuk menyelesaikan pekerjaan Pengetahuan seorang karyawan terhadap Bank BETA menjadi mudah untuk diwariskan. Terciptanya knowledge sharing antara unit kerja Bank BETA.

17 56 6. Kreatifitas (creativity) 7. Arus Informasi (Information flow) 8. Komunikasi (communication) 9. Perpindahan pengetahuan (transfer of knowledge) 10. Evaluasi (Evaluation) Minimnya akan kreatifitas pada karyawan Bank BETA. Aliran informasi yang terhambat di dalam organisasi Bank BETA. Terjadinya hambatan komunikasi antar unit kerja Bank BETA. Sering terjadi kesalahpahaman informasi antar karyawan unit kerja Bank BETA. Belum ada review mengenai knowledge karyawan Bank BETA. Terjadi peningkatan kreatifitas pada karyawan Bank BETA dengan menuangkan ide-ide mereka kedalam wadah knowledge sharing. Terciptanya kelancaran aliran informasi di dalam organisasi Bank BETA. Terciptanya kelancaran komunikasi antar unit kerja Bank BETA. Memperkecil terjadinya kesalahpahaman informasi antar karyawan unit kerja Bank BETA. Terdapat review mengenai dampak pelaksanaan KM terhadap knowledge karyawan Bank BETA.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah BAB V ANALISA HASIL 5.1 Langkah langkah Pengujian 5.1.1 Convergent Validity (Uji Validitas) Langkah pertama yang dilakukan adalah menguji apakah model sudah memenuhi convergent validity yaitu apakah loading

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Bagian Akuntansi dan Keuangan BMT Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekitarnya. Sedangkan responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Responden Kuesioner disebarkan kepada para pengguna SIMKARI 2 baik para pengguna langsung maupun penguna tak langsung sejak Juli 2008 dengan batas pengembalian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel Kuesioner disusun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan olehwadie Nasri dan Lanouar Charfeddine (2012) mengangkat faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model

Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model Analisis Penerimaan Pengguna Terhadap Aplikasi Salatiga Mobile Library Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi Kasus : Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER Peneliti : Kartika 1 Mahasiswa Terlibat : - Sumber Dana : DIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 TAM (Technological Acceptance Model) Salah satu unsur penting dalam penerapan sebuah sistem informasi adalah penerimaan terhadap sistem informasi. Bagi sebuah Perusahaan, sistem

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010 SIDANG TUGAS AKHIR Prediksi Tingkat Penerimaan User Terhadap Rencana Hasil Simplifikasi PD Sheet Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) (Studi kasus : Engine Maintenance PT GMF AA) Oleh: MAT SALEH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam) 2 Di KPP Pratama Surakarta Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 361 Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan mengenai pelaksanaan penelitian yang telah dijelaskan pada bab tiga sebelumnya, dimulai dari penjelasan mengenai responden, pengujian statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode survey yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010

Diterima: 9 Mei Disetujui: 26 Juni Dipublikasikan: September 2010 JDA Vol. 2, No. 2, September 2010, 92-102 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda APLIKASI MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SOFTWARE AUDIT OLEH AUDITOR Dhini Suryandini Jurusan

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Teknologi Informasi Balai Desa Di Kabupaten Kudus dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM)

Analisis Penerimaan Teknologi Informasi Balai Desa Di Kabupaten Kudus dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Analisis Penerimaan Teknologi Informasi Balai Desa Di Kabupaten Kudus dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Diajukan Oleh : Afika Taula Wardani Nim. 2008-12-017 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. OBJEK DAN LOKASI PENELITIAN Objek pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif jurusan Akuntansi dan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sedang dan telah mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini BAB III 40 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari sekelompok orang yang memiliki katarestik tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 STUDI KOMPARATIF METODE UTAUT DAN TAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji Hipotesis adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL Ni Made Shandyastini 1, Kadek Dwi Pradnyani Novianti 2 STMIK STIKOM Bali shandyastini311090@yahoo.co.id 1, novianti@stikom-bali.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian

BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN. diawali dengan penjelasan data demografi dari responden penelitian. Kemudian BAB IV HASIL DAN ANALISA PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan hasil dari analisis data yang telah dilakukan berdasarkan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pembahasan bab ini diawali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner dan disebarkan secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Belanja Online Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara interaktif dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survey. Selanjutnya, unit analisis dalam penelitain ini adalah individu dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian 26 Obyek penelitian ini adalah manajer menengah yang bekerja di perusahaan perhotelan bintang satu sampai bintang lima yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES): ANALISIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES): ANALISIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMANFAATAN SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES): ANALISIS DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

Nama : Rr. Novianti Dharwanto NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : 1. Drs. Tjahjo Dwinurti,MM 2. Dr. Teddy Oswari

Nama : Rr. Novianti Dharwanto NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : 1. Drs. Tjahjo Dwinurti,MM 2. Dr. Teddy Oswari Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Susu Frisian Flag Remaja di Wilayah Bintara Jaya, Bekasi. Nama : Rr. Novianti Dharwanto NPM

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. interpretasi penelitian yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka pada Bab 5

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. interpretasi penelitian yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka pada Bab 5 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan konsep yang ada, tujuan penelitian, serta hasil analisis interpretasi penelitian yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka pada Bab 5 ini akan dipaparkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Informasi Desa dan Kawasan merupakan suatu usaha untuk menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG PETERNAKAN AYAM PETELUR DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG PETERNAKAN AYAM PETELUR DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ANALISIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BIDANG PETERNAKAN AYAM PETELUR DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Aji Setiawan, S.Kom, MMSI. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

Universitas Putera Batam Fakultas Ekonomi - Program Studi Manajemen Jalan R. Soeprapto, Muka Kuning, Batam.

Universitas Putera Batam Fakultas Ekonomi - Program Studi Manajemen Jalan R. Soeprapto, Muka Kuning, Batam. Penerapan Aplikasi Komputer dalam Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus: Kereta Api Ekonomi AC Yogyakarta) Evaliata Br.Sembiring *, Elieser

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden dalam penelitian ini yaitu sales engineer PT.Omron Electronics yang berada di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan. Pola pencarian responden dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

ANALISA PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI E-VOTE MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

ANALISA PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI E-VOTE MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) ANALISA PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI EVOTE MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) 1 Novli Adriansyah, 2 Syaifulah, M.jazman 1 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Rotaryana Prima didirikan pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No. 03526/P-01/1-824.271. Dengan memulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38) BAB III METODE PENELITIAN.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (01:8) bahwa Objek penelitian

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan untuk menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan jasa yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT.

Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-216 Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) dan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Dosen

Lebih terperinci