IV. METODE PENELITIAN
|
|
- Widya Dharmawijaya
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Kasemen Kabupaten Serang. Penentuan lokasi ini dilakukan dengan sengaja (purposive sampling), untuk menganalisis peluang kerja anggota rumahtangga nelayan tradisional di luar sektor perikanan, perilaku ekonomi rumahtangga nelayan tradisional, dan peluang kemiskinan rumahtangga nelayan tradisional. Alasan penentuan lokasi penelitian di Kecamatan Kasemen Kabupaten Serang yaitu: (1) Kecamatan Kasemen merupakan salah satu kecamatan atau salah satu wilayah pesisir di pantai Jawa/Banten yang terletak di Kabupaten Serang yang memiliki potensi perikanan yang besar baik itu sumberdaya alam perikanan maupun rumahtangga nelayan yang banyak memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, dibandingkan dengan kecamatan lain, dan (2) Kabupaten Serang pernah merupakan salah satu wilayah miskin di Banten. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember tahun 2006 sampai dengan bulan Juni tahun Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei di lingkungan desa nelayan/pantai dengan cara mengadakan wawancara terhadap rumahtangga nelayan dengan menggunakan instrumen kuisioner. Data primer yang diperlukan antara lain identitas rumahtangga nelayan, jumlah produksi, jumlah kepemilikan aset, jenis alat tangkap, harga ikan, curahan waktu kerja di
2 55 dalam dan di luar sektor perikanan, pendidikan, dan biaya produksi. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari kantor dinas kelautan dan perikanan, kantor kecamatan dan desa, statistik serta lembaga lain yang berkaitan dengan penelitian ini baik berupa literatur hasil penelitian maupun laporan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan Penarikan Contoh Sampel Pengambilan contoh sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel yang diambil adalah unit rumahtangga nelayan pemilik perahu dayung yang berjumlah 40 orang. Definisi rumahtangga yang dimaksud adalah keluarga inti termasuk kerabat atau bukan yang tinggal di bawah satu atap dan makan dari satu dapur Model dan Metode Analisis Model Peluang Kerja Suami di Luar Sektor Perikanan Model peluang kerja suami di luar sektor perikanan adalah model pemilihan pekerjaan di dalam sektor perikanan dan di luar sektor perikanan yang dilakukan oleh nelayan tradisional pada musim paceklik. Peluang suami atau nelayan bekerja di luar sektor perikanan pada musim paceklik merupakan kejadian biner (dummy variable) yang bernilai 1 dan 0, yaitu 1 untuk suami yang bekerja di luar sektor perikanan dan 0 untuk suami yang bekerja di dalam sektor perikanan. Untuk menduga faktor-faktor yang mempengaruhi peluang suami untuk bekerja di luar sektor perikanan digunakan model logit. Dalam metode regresi logistik, ukuran yang digunakan untuk melihat hubungan antara peubah bebas dan
3 56 tak bebas adalah nilai odds ratio yang diperoleh dari perhitungan eksponensial dari koefisien estimasi (b i ). Odds ratio menunjukkan perbandingan peluang Y=l (bekerja) yang dipengaruhi oleh variabel tertentu. PKSLP = a 0 + a 1 PSLP + a 2 US + a 3 LPS + a 4 EKSLP + U 1...(4.1) Parameter dugaan: a 1, a 3, a 4 > 0 ; a 2 < 0 PKSLP = Peluang kerja suami di luar sektor perikanan (bernilai 1 bila bekerja di luar sektor perikanan dan bernilai 0 bila bekerja di dalam sektor perikanan) PSLP = Pendapatan suami di luar sektor perikanan (Rupiah/bulan) US = Umur suami (Tahun) LPS = Lama pendidikan suami (Tahun) EKSLP = Pengalaman kerja suami di luar sektor perikanan (Tahun) U Model Peluang Kerja Istri di Luar Sektor Perikanan Model peluang kerja istri di luar sektor perikanan adalah model pemilihan kegiatan istri di antara bekerja di luar sektor perikanan atau menjadi ibu rumahtangga. Peluang istri nelayan bekerja di luar sektor perikanan merupakan kejadian biner (dummy variable) yang bernilai 1 dan 0, yaitu 1 untuk istri yang bekerja dan 0 untuk istri yang tidak bekerja. Untuk menduga faktor-faktor yang mempengaruhi peluang istri untuk bekerja di luar sektor perikanan digunakan model logit. Dalam metode regresi logistik, ukuran yang digunakan untuk melihat hubungan antara peubah bebas dan tak bebas adalah nilai odds ratio yang diperoleh dari perhitungan eksponensial dari koefisien estimasi (b i ). Odds ratio menunjukkan perbandingan peluang Y = 1 (bekerja) yang dipengaruhi oleh variabel tertentu. PKILP = b 0 + b 1 PILP + b 2 UI + b 3 LPI + b 4 JAB + U (4.2)
4 57 Parameter dugaan: b 1, b 2, b 3 > 0 ; b 4 < 0 PKILP PILP UI LPI JAB U 2 = Peluang kerja istri di luar sektor perikanan (bernilai 1 bila bekerja dan bernilai 0 bila tidak bekerja) = Pendapatan istri di luar sektor perikanan (Rupiah/bulan) = Umur istri (Tahun) = Lama pendidikan istri (Tahun) = Jumlah anak balita (Orang) Model Ekonomi Rumahtangga Nelayan Tradisional Model ekonometrika merupakan representasi dan fenomena aktual sebagai sistem atau proses (Intriligator, 1996). Dalam model ekonomi rumahtangga nelayan tradisional, sejumlah persamaan dalam model dikelompokkan dalam 4 model yaitu produksi nelayan, curahan waktu kerja rumahtangga, pendapatan rumahtangga, dan pengeluaran atau konsumsi rumahtangga. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku rumahtangga nelayan tradisional dalam kegiatan produksi, curahan waktu kerja, pendapatan, dan pengeluaran atau konsumsi dianalisis dengan menggunakan model ekonomi dalam bentuk persamaan simultan. 1. Persamaan Produksi Nelayan 1.1. Biaya Produksi Nelayan TBP = SPBKN + BPPD + BPJ..... (4.3) TBP SPBKN BPPD BPJ = Total biaya produksi (Rupiah/bulan) = Sarana produksi/biaya konsumsi nelayan selama menangkap ikan (Rupiah/bulan) = Biaya penyusutan perahu (Rupiah/bulan) = Biaya penyusutan jaring (Rupiah/bulan)
5 Produksi Nelayan PN = c 0 + c 1 CWKSDP + c 2 TBP + c 3 AP + c 4 D 1 + C 5 D 2 + U 3 (4.4) Parameter dugaan yang diharapkan: c 1, c 2, c 3 > 0 ; c 4, c 5 < 0 PN = Produksi nelayan (Rupiah/bulan) CWKSDP = Curahan waktu kerja suami di dalam sektor perikanan (Jam/bulan) AP = Aset perahu (Unit) D 1 = Dummy musim (D 1 = 1, musim paceklik dan D 1 = 0, musim panen) D 2 = Dummy jaring (D 2 = 1, jaring ikan dan D 2 = 0, jaring udang) U 3 2. Persamaan Curahan Waktu Kerja Rumahtangga 2.1. Curahan Waktu Kerja Suami di Dalam Sektor Perikanan CWKSDP = d 0 + d 1 US + d 2 LPS + d 3 UP + d 4 D 1 + U 4..(4.5) Parameter dugaan yang diharapkan: d 1, d 2 > 0 ; d 3, d 4 < 0 UP U 4 = Umur Perahu (Tahun) 2.2 Curahan Waktu Kerja Suami di Luar Sektor Perikanan CWKSLP = e 0 + e l US+ e 2 LPS + e 3 D 1 + U 5...(4.6) Parameter dugaan yang diharapkan: e l, e 2, e 3 > 0 CWKSLP = Curahan waktu kerja suami di luar sektor perikanan (Jam/bulan) U Curahan Waktu Kerja Istri di Luar Sektor Perikanan CWKILP = f 0 + f 1 UI + f 2 LPI + f3 JAB + U (4.7)
6 59 Parameter dugaan yang diharapkan: f l, f 2 >0 ; f3 < 0 CWKILP U 6 = Curahan waktu kerja istri di luar sektor perikanan (Jam/bulan) 2.4. Total Curahan Waktu Kerja Rumahtangga TCWKR = CWKSDP + CWKSLP + CWKILP.....(4.8) TCWKR = Total curahan waktu kerja rumahtangga (Jam/bulan) 3. Persamaan Pendapatan Rumahtangga 3.1. Pendapatan Suami di Dalam Sektor Perikanan PSDP = g 0 + g 1 PN+ g 2 CWKSDP + g 3 HJIU + g 4 D l + U 7. (4.9) Parameter dugaan yang diharapkan: g 1, g 2, g 3 > 0 ; g 4 < 0 PSDP HJIU U 7 = Pendapatan suami di dalam sektor perikanan (Rupiah/bulan) = Harga jual ikan atau udang (Rupiah/bulan) 3.2 Pendapatan Suami di Luar Sektor Perikanan PSLP = h 0 + h 1 CWKSLP + h 2 US + h 3 LPS + h 4 D l + U 8...(4.10) Parameter dugaan yang diharapkan: h 1, h 2, h 3, h 4 > 0 PSLP U 8 = Pendapatan suami di luar sektor perikanan (Rupiah/bulan) 3.3. Pendapatan Istri di Luar Sektor Perikanan PILP = i 0 + i 1 CWKILP + i 2 UI + i 3 LPI + U 9....(4.11) Parameter dugaan yang diharapkan: i 1, i 2, i 3 > 0
7 60 PlLP U 9 = Pendapatan istri di luar sektor perikanan (Rupiah/bulan) 3.4. Pendapatan Total Rumahtangga PTR = PSDP + PSLP + PlLP (4.12) PTR = Pendapatan total rumahtangga (Rupiah/bulan) 4. Persamaan Pengeluaran atau Konsumsi Rumahtangga 4.1. Konsumsi Pangan Rumahtangga KPR = j 0 + j 1 BAR + j 2 PTR + j 3 D 1 + U (4.13) Parameter dugaan yang diharapkan: j 1, j 2 > 0 ; j 3 < 0 KPR BAR U 10 = Konsumsi pangan rumahtangga (Rupiah/bulan) = Banyaknya anggota rumahtangga (Orang) 4.2. Konsumsi Non Pangan Rumahtangga KNPR = k 0 + k 1 BAR + k 2 KPR + k 3 PTR + k 4 D 1 + U 11...(4.14) Parameter dugaan yang diharapkan: k 1, k 3 > 0 ; k 2, k 4 < 0 KNPR U 11 = Konsumsi non pangan rumahtangga (Rupiah/bulan) 4.3. Pengeluaran Total Rumahtangga ETR = KPR + KNPR (4.15) ETR = Pengeluaran total rumahtangga (Rupiah/bulan)
8 Identifikasi Model Identifikasi model persamaan struktural ditentukan berdasarkan syarat order condition adalah (Koutsoyiannis, 1977): (K M) (G 1)... (4.16) K = Jumlah variabel dalam model (variabel endogen dan predetermine) M = Jumlah variabel endogen dan eksogen yang dimasukkan dalam satu persamaan G = Jumlah persamaan dalam model (jumlah variabel endogen) Jika (K M) sarna dengan (G 1) maka persamaan dalam model ter secara tepat (exactly identified), jika (K M) lebih kecil dari (G 1) maka persamaan dalam model tidak ter (unidentified), sedangkan jika (K M) lebih besar dari (G 1) maka persamaan dalam model merupakan (over identified). Model ekonomi rumahtangga nelayan tradisional terdiri dari 16 variabel endogen (G), 15 variabel predetermine, 15 variabel eksogen dan 0 variabel bedakala endogen. Dengan demikian, jumlah seluruh peubah yang tercakup dalam model rumahtangga nelayan tradisional (K) adalah sebanyak 31 variabel (Tabel 2). Berdasarkan kriteria model dengan order condition di atas dimana (K M) lebih besar dari (G 1), maka persamaan dalam model ekonomi rumahtangga nelayan tradisional merupakan (over identified). Tabel 2. Identifikasi Model Ekonomi Rumahtangga Nelayan Tradisional No. Persamaan K M (K-M) G (G-1) Identifikasi Peluang kerja suami di luar sektor perikanan Peluang kerja istri di luar sektor perikanan Total biaya produksi Identifikasi
9 62 Tabel 2. Lanjutan No. Persamaan K M (K-M) G (G-1) Identifikasi 4. Produksi nelayan Pencurahan waktu kerja suami di dalam sektor perikanan 6. Pencurahan waktu kerja suami di luar sektor perikanan 7. Pencurahan waktu kerja istri di luar sektor perikanan 8. Total pencurahan waktu kerja rumahtangga 9. Pendapatan suami di dalam sektor perikanan 10. Pendapatan suami di luar sektor perikanan 11. Pendapatan istri di luar sektor perikanan 12. Pendapatan total rumahtangga Konsumsi pangan rumah tangga 14. Konsumsi non pangan rumah tangga 15. Pengeluaran total rumahtangga Peluang kemiskinan rumahtangga nelayan tradisional Keterangan: K = Variabel endogen + predetermine = 31 M = Variabel endogen dan eksogen dalam suatu persamaan G = Total persamaan = Jumlah variabel endogen (G) = 16 sehingga (G 1) = (16 1) = Model Peluang Kemiskinan Rumahtangga Nelayan Tradisional Peluang kemiskinan rumahtangga nelayan tradisional merupakan kejadian biner (dummy variable) yang bernilai 1 dan 0, yaitu 1 untuk rumahtangga nelayan yang mempunyai pengeluaran per kapita di bawah rata-rata tingkat pengeluaran dan 0 untuk nelayan yang mempunyai pengeluaran per kapita di atas tingkat pengeluaran rata-rata. Berdasarkan data BPS Propinsi Banten pada tahun 2005, rata-rata pengeluaran per kapita/bulan penduduk Kabupten Serang sebesar Rp
10 63 Rata-rata pengeluaran per kapita merupakan indikator untuk menggambarkan keadaan kesejahteraan masyarakat pada suatu daerah dan rata-rata pengeluaran per kapita ini merupakan perhitungan rata-rata pengeluaran per kapita untuk makanan dan non makanan. Angka rata-rata pengeluaran penduduk lebih menggambarkan kondisi masyarakat daerah penelitian. Untuk menentukan peluang kemiskinan nelayan digunakan model logit. Berdasarkan hasil survei, diperoleh bahwa pengeluaran per kapita/bulan rumahtangga nelayan tradisional yang berada di bawah rata-rata pengeluaran per kapita/bulan penduduk terjadi pada saat musim paceklik. Dalam metode regresi logistik, ukuran yang digunakan untuk melihat hubungan antara peubah bebas dan tak bebas adalah nilai odds ratio yang diperoleh dari perhitungan eksponensial dari koefisien estimasi (b i ). Odds ratio menunjukkan perbandingan peluang Y = l (miskin) yang dipengaruhi oleh variabel tertentu. PKRNT = l 0 + l 1 ETR + l 2 BAR + l 3 LPS + l 4 D 1 + U (4.16) Parameter dugaan yang diharapkan: l 1, l 2, l 4 > 0 ; l 3 < 0 PKRNT = Peluang kemiskinan rumahtangga nelayan tradisional (bernilai 1 bila miskin dan bernilai 0 bila tidak miskin) U Metode Pendugaan Model Sesuai dengan tujuan penelitian, maka tiga hal yang dilakukan dalam penelitian adalah: (1) penggunaan model peluang kerja suami dan istri yang bekerja di luar sektor perikanan dengan menggunakan model logit dan parameter persamaan diduga dengan metode maximum likelihood estimation (Pyndick and Rubenfield, 1979), (2) analisis model ekonomi rumahtangga nelayan tradisional
11 64 dilakukan dengan persamaan simultan yang dilakukan dengan menggunakan program komputer SAS/ETS (Statistical Analysis System/Econometric Time Series). Studi ini menggunakan metode 2SLS. Dengan menggunakan metode ini, kesalahan spesifikasi satu persamaan tidak akan ditransfer ke persamaan yang lainnya. Penggunaan metode 2SLS dalam penelitian ini karena semua persamaannya adalah over identified. Metode 2SLS ini sesuai dengan tujuan penelitian yakni untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga dalam penggunaan dan pencurahan tenaga kerja, pendapatan dan pengeluaran rumahtangga nelayan tradisional, dan (3) penggunaan model peluang kemiskinan rumahtangga nelayan tradisional dengan menggunakan model logit dan parameter persamaan diduga dengan metode maximum likelihood estimation Definisi Operasional Definisi operasional yang digunakan dalam pengukuran ini adalah sebagai berikut: 1. Nelayan tradisional adalah orang yang secara langsung aktif melakukan penangkapan ikan di laut dengan perahu dayung dan alat tangkap jaring ikan atau udang. 2. Rumahtangga adalah sekelompok orang yang mendiami seluruh atau sebagian bangunan fisik dan biasanya makan bersama dari satu dapur. 3. Produksi adalah penerimaan yang diperoleh nelayan dari hasil tangkapan ikan yang dijual. Ikan dan udang merupakan komoditi yang ditangkap nelayan tradisional. 4. Sarana produksi melaut adalah perlengkapan sehari-hari yang diperlukan dalam kegiatan melaut seperti es, plastik, makanan selama di laut.
12 65 5. Aset perahu adalah perahu yang digunakan dalam penangkapan ikan. Perahu yang digunakan adalah perahu sampan (perahu tanpa motor). 6. Curahan waktu kerja adalah jumlah jam kerja riil yang dicurahkan oleh anggota rumahtangga (suami dan istri) untuk kegiatan yang mendapatkan penghasilan dari aktivitas di dalam sektor perikanan dan di luar sektor perikanan. 7. Pendapatan total rumahtangga adalah penjumlahan pendapatan suami dan istri yang diperoleh dari bekerja di dalam dan di luar sektor perikanan. 8. Pengeluaran total rumahtangga adalah pengeluaran rumahtangga berupa konsumsi pangan dan konsumsi non pangan.
13 66
VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN
VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN Rumahtangga adalah basis unit kegiatan produksi dan konsumsi dimana anggota rumahtangga merupakan sumberdaya manusia
Lebih terperinciVIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN TRADISIONAL
VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN TRADISIONAL Pendapatan rumahtangga nelayan tradisional terdiri dari pendapatan di dalam sektor perikanan dan pendapatan di luar
Lebih terperinciVIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN. Pendapatan rumahtangga nelayan terdiri dari pendapatan di dalam sub
VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN Pendapatan rumahtangga nelayan terdiri dari pendapatan di dalam sub sektor perikanan dan pendapatan di luar sub sektor perikanan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Model Peluang Kerja Suami dan Istri di luar Sektor Perikanan Secara teoritis, setiap anggota rumahtangga akan mencurahkan waktunya pada pekerjaan tertentu. Hal tersebut dilakukan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Teluk Bintuni di dua desa yang
62 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kawasan Teluk Bintuni di dua desa yang berada di sekitar wilayah pembangunan proyek LNG Tangguh yaitu di Desa Tanah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pool data 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah selama periode 1995-2005. Data sekunder yang
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Bogor (nasabah Bank Rakyat Indonesia dijadikan sebagai responden).
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) Kecamatan Amanuban Barat, dengan contoh tiga desa yaitu Desa Tublopo, Mnelalete dan Pusu
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di wilayah Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor
Lebih terperinciGambar 2 Metode Penarikan Contoh
17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sub sektor perikanan menjadi salah satu sub sektor andalan dalam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub sektor perikanan menjadi salah satu sub sektor andalan dalam perekonomian Indonesia karena beberapa alasan antara lain: (1) sumberdaya perikanan, sumberdaya perairan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan ekonomi adalah peningkatan pendapatan nasional dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dikembangkan dan dikelola sumberdaya
Lebih terperinciIndonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE)
Volume 3, Nomor 1, Juli 2012 ISSN 2087-409X Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI KARET DI KABUPATEN
Lebih terperinciDept.Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan,FEM-IPB, 2)
ANALISIS EKONOMI RUMAHTANGGA PEKERJA WANITA INDUSTRI KECIL KAIN TENUN IKAT DI KELURAHAN BANDAR KIDUL KOTA KEDIRI DALAM RANGKA MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Kasirotur Rohmah 1), Hastuti 2), dan
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL
ANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL (Studi Kasus: Rumahtangga Nelayan Tradisional Di Kecamatan Kasemen Kabupaten Serang Propinsi Banten) RANTHY PANCASASTI SEKOLAH
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun Data time series
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun 2011. Data time series merupakan data
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN : STUDI KASUS ISTRI NELAYAN DI KABUPATEN ACEH BESAR, NAD
ANALISIS EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN : STUDI KASUS ISTRI NELAYAN DI KABUPATEN ACEH BESAR, NAD Oleh : Miftakhuddin 1 dan Abdul Kohar Mudzakir 2 1).Lembaga hukom adat laot/panglima laot aceh, Jl. T.Nyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketentraman. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Kepulauan (Archipelagic state) terbesar di dunia. Jumlah Pulaunya mencapai 17.506 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km. Kurang lebih 60%
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta dan Kementrian Keuangan. Data yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Riau. Penelitian ini berlangsung dari bulan Oktober 2007- Maret 2008. Kegiatannya meliputi penyusunan proposal,
Lebih terperinci31 Universitas Indonesia
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah memperhatikan karakteristik permintaan kedelai di Indonesia pada bab terdahulu maka sekarang tiba saatnya untuk memodelkan faktor faktor yang mempengaruhi permintaan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Depok, yaitu Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Tapos, Kelurahan Beji, Kelurahan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.
24 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011. Kegiatan penelitian meliputi tahap studi pustaka, pembuatan proposal, pengumpulan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan statistik sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan yang lebih baik telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan. Setiap orang, baik sadar maupun
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Model dan Data yang Digunakan Model yang digunakan dalam studi penelitian ini mengacu pada sejumlah literatur dan sebuah penelitian yang dilakukan sebelumnya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. daerah yang memiliki luas areal yang cukup potensial dalam pengembangan padi
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga dan Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan dengan
Lebih terperinciPerpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Pengaruh perubahan kondisi hutan mangrove terhadap pola mata pencaharian nelayan : studi kasus di Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data APBD Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia tahun 2005-2009 yang diperoleh dari Dirjen Perimbangan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data untuk keperluan penelitian dilakukan di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Kawasan
Lebih terperinci2. Satu atau Iebih variabel bebas (X): yang menjelaskan. 3. Hubungan sebab akibat hanya satu arah: dan X ke Y Tidak ada feedback
MODEL PERSAMAAN SIMULTAN Model SATU Persamaan Karakteristik : 1. Satu variabel terikat (Y): yang dijelaskan 2. Satu atau Iebih variabel bebas (X): yang menjelaskan 3. Hubungan sebab akibat hanya satu arah:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Potensi perikanan laut meliputi perikanan tangkap, budidaya laut dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Potensi perikanan laut meliputi perikanan tangkap, budidaya laut dan industri bioteknologi kelautan merupakan asset yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,
Lebih terperinciVolume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:
TATANIAGA RUMPUT LAUT DI KELURAHAN TAKKALALA, KECAMATAN WARA SELATAN KOTA PALOPO PROVINSI SULAWESI SELATAN MUHAMMAD ARHAN RAJAB Email : arhanuncp@gmail.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. kriteria tertentu. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah TPI Wonokerto
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di TPI Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Lampiran 1). Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan alasan dan kriteria
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Pemanfaatan potensi perikanan laut di Sulawesi Tengah belum optimal
18 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Pemanfaatan potensi perikanan laut di Sulawesi Tengah belum optimal dikarenakan sebagian besar pola usaha nelayan masih berskala kecil, bersifat tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya yang tersedia. Indonesia
Lebih terperinciANALISIS MODEL PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI, PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN ENDANG SARI SIMANULLANG
ANALISIS MODEL PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI, PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN (Studi Kasus : Rumahtangga Nelayan Tradisional di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Propinsi Sumatera
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL
ANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL (Studi Kasus: Rumahtangga Nelayan Tradisional Di Kecamatan Kasemen Kabupaten Serang Propinsi Banten) RANTHY PANCASASTI SEKOLAH
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional dalam penelitian ini mencakup seluruh definisi yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, telah dilaksanakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup seluruh definisi yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup seluruh definisi yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Daerah yang menjadi analisis studi ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencakup 19 kabupaten dan kota. Penelitian ini menggunakan data sekunder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangS Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah Indonesia terdiri dari wilayah lautan dan sebagian besar masyarakat pesisir bermata pencaharian
Lebih terperinciBerikut ini adalah gambar secara skematis karangka pemikiran penelitian :
13 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Potensi sumberdaya alam laut yang terdapat di Pulau Bali terdapat dua kegiatan yakni budidaya laut dan perikanan tangkap. Kedua potensi ini yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang didalamnya. pembangunan perikanan. Namun kenyataannya, sebagian besar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang didalamnya terkandung kekayaan hayati sumberdaya ikan, yang apabila potensi tersebut dikelola dengan baik,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan peningkatan rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia. Meningkatnya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub-sektor peternakan memiliki nilai strategis dalam memenuhi kebutuhan makanan yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, dan peningkatan rata-rata
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data
3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Departemen Kesehatan. Data yang
Lebih terperinciV. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
V. FAKTOR PENENTU KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Penelitian ini menggunakan model regressi logistik ordinal untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah Pulau Nias. Luasnya secara keseluruhan adalah km 2. Posisinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu wilayah yang termasuk ke dalam pesisir laut di Sumatera Utara adalah Pulau Nias. Luasnya secara keseluruhan adalah 5.625 km 2. Posisinya sangat strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir
Lebih terperinci6 ESTIMASI SUPPLY DAN DEMAND IKAN DI KOTA AMBON
103 6 ESTIMASI SUPPLY DAN DEMAND IKAN DI KOTA AMBON 6.1 Pendahuluan Penyediaan pangan masih merupakan masalah penting di Indonesia. Sumber daya manusia Indonesia perlu dibangun agar tangguh dan kuat, dari
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
55 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan studi pustaka, teori-teori ekonomi makro, dan kerangka logika yang digunakan, terdapat saling keterkaitan antara komponen perekonomian makro
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Belitung Timur Propinsi Bangka
IV. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Belitung Timur Propinsi Bangka Belitung yang terdiri dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Gantung, Kecamatan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series
35 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk time series tahunan dengan rentang waktu dari tahun 1990 sampai 2010. Data dalam penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan, yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat, antara lain kebutuhan akan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan Pantai Wisata Tanjung Pasir, terletak di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Lebih terperinciModel Persamaan Simultan
Model Persamaan Simultan Dalam peristiwa ekonomi seringkali ditemukan bahwa beberapa variabel saling mempengaruhi. Contoh : Pendapatan akan mempengaruhi konsumsi, artinya jika pendapatan naik maka diharapkan
Lebih terperinciDAMPAK PENINGKATAN HARGA PUPUK UREA TERHADAP KERAGAAN PASAR TEMBAKAU BESUKI NA OOGST DI KABUPATEN JEMBER
P R O S I D I N G 186 DAMPAK PENINGKATAN HARGA PUPUK UREA TERHADAP KERAGAAN PASAR TEMBAKAU BESUKI NA OOGST DI KABUPATEN JEMBER Novi Haryati, Soetriono, Anik Suwandari Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL
ANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA DAN PELUANG KEMISKINAN NELAYAN TRADISIONAL (Studi Kasus: Rumahtangga Nelayan Tradisional Di Kecamatan Kasemen Kabupaten Serang Propinsi Banten) RANTHY PANCASASTI SEKOLAH
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dipilih secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis.
26 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan cakupan makna yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh
Lebih terperinciKETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL
KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL SKRIPSI Oleh : Ahmad Reza Aditya 24010210130055 JURUSAN STASTISTIKA
Lebih terperinciUPAYA PENYULUH KABUPATEN BEKASI DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK PERIKANAN
2016/03/27 20:49 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan UPAYA PENYULUH KABUPATEN BEKASI DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK PERIKANAN BEKASI (27/3/2016) www.pusluh.kkp.go.id
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
METODE PENELITIAN Penelitian ini akan memberikan gambaran secara menyeluruh dan mendalam terhadap fenomena strategi nafkah rumah tangga miskin dan pilihan strategi nafkah yang akan dijalankannya. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian, ini dilaksanakan di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara, dengan waktu penelitian selama 2 (dua) bulan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series tahunan dengan rentang waktu penelitian dari tahun 1980 sampai 2008. Data dalam penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian
46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian
Lebih terperinciPemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 017 Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner S - 1 Ayu Febriana Dwi Rositawati 1, Sri Pingit
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui
41 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan yang selanjutnya disingkat PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui bantuan modal usaha
Lebih terperinciANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A
ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A54104039 PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN Pengumpulan data primer penelitian dilakukan di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
14 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April tahun 2012. Pengambilan data primer dilakukan pada bulan April tahun 2012 sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat nelayan identik dengan kemiskinan, banyak hal yang menyebabkan yaitu kurangnya modal yang dimiliki para nelayan, teknologi yang dimiliki, rendahnya akses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, petani dan nelayan selalu lebih miskin dibandingkan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan yang tinggal di pedesaan merupakan penyumbang terbesar jumlah penduduk miskin di Indonesia. Pada umumnya, petani
Lebih terperinciKAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM
KAJIAN TENTANG KEPEMILIKAN ASET TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI NAGARI TIKU KABUPATEN AGAM Dina Sartifa Sari, Junaidi, Alfian Zein Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan/ Pemanfaatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis pendapatan nelayan dan tingkat kesejahteraan ini bertempat di Pantai Santolo (Lampiran 2), Kecamatan Cikelet, Kabupaten
Lebih terperincidiketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga
KERANGKA PEMIKIRAN Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif, sehingga setiap keluarga atau individu di dalamnya yang memiliki pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbeda akan memberikan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan prospective study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2003 (antara musim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Oktober 2013, pengambilan sampel sudah dilaksanakan di Pantai Patra Sambolo, Kecamatan Anyer Kabupaten
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG BERUSAHA DAN KEGIATAN EKONOMI RUMAH TANGGA ISTRI NELAYAN PEKERJA DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG BERUSAHA DAN KEGIATAN EKONOMI RUMAH TANGGA ISTRI NELAYAN PEKERJA DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN Lindawati Alumnus PWD SPs USU Abstract: Marine resource is potential
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pemanfaatan sumberdaya perikanan di Indonesia masih didominasi oleh perikanan rakyat dengan menggunakan alat tangkap yang termasuk kategori sederhana, tidak memerlukan
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di kawasan wisata Musiduga terletak di tiga
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan wisata Musiduga terletak di tiga kenagarian (struktur pemerintahan setingkat desa) Kenagarian Muaro, Kenagarian
Lebih terperinciVI. METODE PENELITIAN
VI. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Studi dilaksanakan pada bulan Februari 004 sampai dengan Maret 004 di Kelurahan Meranti Pandak dan Kelurahan Sri Menanti, Kecamatan Rumbai, Kota
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup
39 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April - Juni Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016. Penelitian ini dilakukan di Desa Tapak Kuda yang berada di Kecamatan Tanjung Pura
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah data hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. SDKI merupakan survei yang dilaksanakan oleh badan pusat
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang dimiliki organisasi. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER PADA MODEL SIMULTAN. Oleh: M. Rondhi, Ph.D
PENDUGAAN PARAMETER PADA MODEL SIMULTAN Oleh: M. Rondhi, Ph.D Standar Kompetensi Kompetensi dasar Metode Pembelajaran : Mahasiswa dapat menganalisis model simultan : 1. Mahasiswa menjelaskan contoh perekonomian
Lebih terperinciKegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran
Kegiatan Anak Usia 10-15 Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Rudi Salam Badan Pusat Statistik, Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Indonesia rudisalam@stis.ac.id
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN STOCK. Analisis Bio-ekonomi Model Gordon Schaefer
METODE PENELITIAN 108 Kerangka Pemikiran Agar pengelolaan sumber daya udang jerbung bisa dikelola secara berkelanjutan, dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah perhitungan untuk mengetahui: 1.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan
64 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan langsung terhadap gejala
Lebih terperinciDAMPAK IMPOR TERHADAP PRODUKSI KEDELAI NASIONAL. Import of Soybean and Its Impact on National Production. Zakiah 1 ABSTRAK
DAMPAK IMPOR TERHADAP PRODUKSI KEDELAI NASIONAL Import of Soybean and Its Impact on National Production Zakiah 1 ABSTRAK This study examine import affect on soybean production in Indonesia. The study uses
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di wilayah Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya dengan berdasarkan tingkat eksplanasinya 54.
Lebih terperinci