BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Research and Development

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Research and Development"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Research and Development yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2014:407). Langkah-langkah dalam membuat perangkat pembelajaran ini dilakukan dengan mengikuti model pengembangan Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluations (ADDIE). Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) untuk merancang system pembelajaran. Adapun kerangka atau konsep model pengembangan ADDIE sebagai berikut: Analysis Implementa tion Evaluation Design Development Gambar 3.1 Konsep Pengembangan ADDIE (Robert Maribe Branch, 2009:2) 47

2 48 Dari gambar konsep pengembangan ADDIE tersebut, dapat dilihat bahwa evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas, dengan tujuan untuk kebutuhan revisi. Menurut langkah-langkah pengembangan produk, model penelitian dan pengembangan ini prosedural bersifat deskriptif, menunjukkan langkah- langkah yang jelas dan cermat, lebih rasional dan lebih lengkap untuk menghasilkan produk. Menurut Mulyatiningsih (2014:199) model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Untuk lebih jelasnya rangkuman aktifitas ADDIE akan ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Rangkuman Aktifitas Model ADDIE Tahap Aktifitas Pengembangan Pra perencanaan : pemikiran tentang produk (model, metode, media, bahan ajar) baru yang akan dikembangkan. Mengidentifikasi produk yang sesuai dengan sasaran peserta Analysis didik, tujuan belajar. Mengidentifikasi materi pembelajaran. Mengidentifikasi lingkungan belajar dan strategi penyampaian dalam pembelajaran. Merancang konsep produk baru diatas kertas. Merancang perangkat pengembangan produk baru. Design Rancangan ditulis untuk masing-masing unit pembelajaran. Petunjuk penerapan desain atau pembuatan produk ditulis secara rinci. Mengembangkan perangkat produk (materi/bahan dan alat) yang diperlukan dalam pengembangan. Berbasis pada hasil rancangan produk, pada tahap ini mulai Develop dibuat produknya (materi/bahan, alat) yang sesuai dengan struktur model. Membuat instrument untuk mengukur kinerja produk. Memulai menggunakan produk baru dalam pembelajaran atau lingkungan yang nyata. Implementation Melihat kembali tujuan-tujuan pengembangan produk, interaksi antar peserta didik serta menanyakan umpan balik awal proses evaluasi. Melihat kembali dampak pembelajaran dengan cara yang kritis. Mengukur ketercapaian tujuan pengembangan produk. Evaluation Mengukur apa yang telah mampu dicapai oleh sasaran. Mencari informasi apa saja yang dapat membuat peserta didik mencapai hasil dengan baik. Sumber : Mulyatiningsih (2011 : 201)

3 Prosedur Model Pengembangan ADDIE Analisis (analysis) Tahap pertama dalam prosedur pengembangan ADDIE pada penelitian ini adalah melakukan analisis. Ada tiga analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis kebutuhan siswa, analisis kurikulum dan analisis materi. Untuk mengetahui kebutuhan yang mendasar, analisis ini dilakukan melalui survei lapangan khususnya pada mata pelajaran ekonomi, guna untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung terlaksananya penelitian pengembangan ini, terutama hal-hal mendasar yang erat hubungannya dengan pengembangan modul ekonomi ini. Berikut hal-hal yang dilakukan pada saat analisis: a. Analisis kebutuhan siswa Beberapa hal yang menjadi perhatian penulis sebagai kebutuhan dalam pengembangan modul pembelajaran ekonomi berbasis ICT bahwa; 1. Sekolah telah memiliki infokus, komputer dan koneksi internet wifi id yang dapat dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. 2. Guru telah berusaha untuk bisa memanfaatkan media pembelajaran yang ada, namun belum optimal. Media pembelajaran E-learning sekolah masih terdapat kekurangan dan sulit untuk dipahami dalam penggunaannya.

4 50 3. Siswa SMA N 4 Kota Jambi membutuhkan suasana belajar baru dengan metode belajar yang lebih menarik untuk memudahkan mereka dalam memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya modul yang dikembangkan penulis menggunakan E-Learning Quipper School, diharapkan dapat membantu guru dalam memberikan penjelasan pada proses pembelajaran. Pada pengembangan ini ditujukan kepada peserta didik yang berada di kelas X SMA N 4 Kota Jambi. Peserta didik yang ditujukan telah memiliki kemampuan untuk menjalankan program komputer. b. Analisis kurikulum Kebutuhan akan media dapat didasarkan atas tuntutan kurikulum. Pada tahap analisis kurikulum berguna untuk mengetahui kurikulum yang digunakan di sekolah, mengetahui Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar, serta mengetahui materi-materi apa saja yang ada pada pelajaran ekonomi yang dapat dijadikan sebagai bahan materi pengembangan media pembelajaran. Sehingga pada tahap perancangan desain produk, struktur ataupun komponen pada perangkat sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Adapun hal yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan informasi tentang kurikulum yang dipakai, dan materi yang sesuai pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung kemudian seterusnya bisa sebagai penuntun untuk mengembangkan modul ini. Analisis kurikulum dilakukan untuk mengkaji materi Pelaku Kegiatan Ekonomi yang sesuai untuk disajikan dengan media pembelajaran E-learning quipper school.

5 51 c. Analisis Materi Materi Pelaku Kegiatan Ekonomi adalah salah satu materi ekonomi SMA di semester Ganjil pada kurikulum Berdasarkan pada karakteristiknya materi ini dibutuhkan berbagai contoh kenyataan dan peristiwa ekonomi yang terjadi secara nyata dalam kehidupan. Terkadang di dalam proses pembelajaran siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut apabila guru hanya menggunakan metode pembelajaran konvensional. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengembangkan modul ekonomi menggunakan E-learning Quipper School di sekolah agar dapat membantu proses belajar mengajar Perancangan (design) Pada tahap perancangan ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan berikutnya. Pada tahap ini, akan dilakukan desain produk berupa modul ekonomi berbasis ICT dengan menggunakan E-Learning Quipper School. Storyboard yang dibuat untuk media pembelajaran Quipper School terlampir pada lampiran 3. Produk yang dihasilkan berupa modul menggunakan E-Learning Quipper School. Karena sebelumnya materi pembelajaran telah dipersiapkan oleh tim Quipper School seperti tertera pada story board point ke 10, dan 11. Sesuai kebutuhan siswa, penulis mendesain ulang materi dan contoh soal seperti pada point 18, 19 dan 20. Produk yang akan dihasilkan oleh penulis berupa modul yang digunakan sebagai bahan ajar penunjang pada saat proses pembelajaran.

6 Pengembangan (development) Pengembangan adalah proses mewujudkan desain menjadi kenyataan. Yang berarti di dalam desain suatu tahap pengembangan produk, langkah yang dilakukan adalah mengumpulkan sumber untuk bahan materi yang berdasar pada silabus kurikulum 2013, penetapan kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, menyusun peta konsep, uraian materi, menyusun tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh siswa. Kemudian pembuatan produk dilakukan yang selanjutnya divalidasi oleh ahli desain pembelajaran, ahli materi, dan ahli media Implementasi (implementation) Implementasi adalah salah satu kegiatan nyata untuk menerapkan sebuah produk yang telah dikembangkan. Setelah melakukan revisi produk pada tahap desain dan pengembangan yang mendapatkan hasil telah layak, maka produk akan diimplementasikan atau diuji cobakan. Produk yang berupa modul berbasis ICT dengan menggunakan e-learning quipper school ini akan diimplementasikan pada siswa kelas X SMA Negeri 4 Kota Jambi dalam skala kecil dan skala besar Evaluasi (evaluation) Tahap akhir dalam penelitian pengembangan ini adalah evaluasi terhadap modul. Menurut Branch (2009:152) tujuan dari tahap evaluasi adalah menilai kualitas dari produk. Evaluasi dilakukan pada setiap tahap. Branch (2009:154) mengatakan the ADDIE approach to instructional design in this book promotes three level is of evaluation: perception (level 1), learning (level 2), and performance (level 3). Dalam hal ini terdapat tiga level dalam tahapan evaluasi,

7 53 yaitu: Level (1) persepsi, level (2) pembelajaran/pengetahuan, dan level (3) pelaksanaan. Pada penelitian pengembangan bahan ajar berupa modul ini penulis hanya melaksanakan tahap pertama yaitu persepsi siswa terhadap bahan ajar modul yang dibuat. Untuk memperjelas prosedur pengembangan secara rinci, dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pengembangan Produk Analisis Kebutuhan Siswa Tahap Analisys Analisis Kurikulum Analisis Materi Tahap Design Mendaftar ke aplikasi Quipper School Membuat Kelas Quipper School Perancangan Pokok Bahasan Materi Perancangan Tujuan Pembelajaran Penyusunan Evaluasi dan Kunci Jawaban Validasi Ahli Desain Pembelajaran Revisi Tahap Development Tahap Implementation Validasi Ahli Materi Validasi Ahli Media Uji Coba Guru Bidang Studi Uji Coba Skala Kecil Uji Coba Skala Besar Revisi Revisi Revisi Revisi Tahap Evaluation Revisi Akhir Produk Modul Gambar 3.2 Langkah-Langkah Pengembangan Produk Modul

8 Uji Coba Produk Setelah pembuatan produk media pembelajaran selesai, kemudian media pembelajaran ini diujicobakan untuk dapat mengetahui kualitas media pembelajaran tersebut Desain uji coba produk Desain uji coba adalah produk berupa modul berbasis ICT menggunakan E- Learning Quipper School pada materi pelaku kegiatan ekonomi yang telah dihasilkan melalui beberapa tahap yang telah dilewati dalam prosedur pengembangan. Adapun desain uji coba ini adalah produk awal yang dibuat oleh penulis sebelum divalidasi sehingga belum mengalami revisi. Desain uji coba ini kemudian diberikan kepada validator yang akan menilai produk yang dibuat dari aspek materi, desain pembelajaran, dan media sehingga akan diketahui kelemahan-kelemahan dari modul yang dikembangkan Subjek uji coba Subjek uji coba pada pengembangan ini adalah validator yang terdiri dari validator uji ahli materi, validator uji ahli desain pembelajaran, dan ahli media, guru ekonomi kelas X, dan sasaran pemakai dari produk ini adalah siswa kelas X SMA N 4 Kota Jambi. Pada penilaian validasi ahli materi, desain pembelajaran, dan ahli media dilakukan oleh dosen program studi pendidikan ekonomi Universitas Jambi yang berpengalaman sehingga penilaiannya terhadap modul pembelajaran pada materi pelaku kegiatan ekonomi dapat membuat produk ini menjadi lebih baik.

9 55 Sasaran uji coba produk pengembangan ini adalah siswa/i kelas X SMA Negeri 4 Kota Jambi. Kemudian siswa diberi kesempatan bertanya terhadap modul pembelajaran yang ditampilkan dan mengisi angket penilaian untuk mengetahui persepsi siswa terhadap media pembelajaran yang telah dibuat Jenis data Dalam penelitian pengembangan ini, jenis data yang diambil yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data yang bersifat kuantitatif didapat dari hasil penyebaran angket berupa tanggapan terhadap produk, baik pada tahap uji validasi ahli atau uji coba di lapangan. Sedangkan, data yang bersifat kualitatif didapat dari hasil penyertaan komentar dan saran terhadap produk, baik pada tahap uji validasi ahli atau uji coba di lapangan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Mempersiapkan modul. b. Menyiapkan instrumen validasi dan instrumen uji coba c. Menentukan tim ahli sebagai validator. d. Menyiapkan surat izin penelitian. e. Menentukan siswa sebagai subjek uji coba. 2. Tahap Pelaksanaan a. Penulis menunjukkan modul yang telah dibuat kepada tim ahli (validator). Kemudian tim ahli memvalidasi modul yang telah dibuat melalui angket tertutup dengan menyertakan komentar dan saran dalam perbaikan modul tersebut.

10 56 b. Setelah modul dinyatakan layak oleh para validator, modul ditunjukkan kepada guru kelas X SMA N 4 Kota Jambi. Kemudian guru akan memberikan tanggapan mengenai modul melalui angket tertutup dengan menyertakan komentar dan saran dalam perbaikan modul. c. Selanjutnya modul diuji cobakan kepada siswa dalam skala kecil dan skala luas. 3. Tahap Akhir Menganalisis data kuantitatif dari hasil yang diperoleh sesuai dengan teknik analisis data Instrumen pengumpulan data Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2014:148). Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah angket (quesioner). Angket tertutup diberikan kepada ahli media, ahli desain pembelajaran dan ahli materi disaat validasi oleh para ahli, kepada guru dan siswa untuk melihat persepsi mereka terhadap modul secara keseluruhan. Menurut Sugiyono (2014:201) angket tertutup adalah pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang telah memiliki alternatif jawaban yang dipilih oleh responden. Dengan demikian pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga tahap yaitu: 1. Pada tahap ini, angket tertutup akan diberikan kepada tim ahli materi, tim ahli desain pembelajaran dan tim ahli media yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan kelayakan modul tersebut. Tim ahli akan memilih

11 57 pilihan jawaban yang ada pada angket. Jika belum memenuhi maka akan diberikan komentar dan saran dari tim ahli. Selanjutnya komentar dan saran berupa data kualitatif akan digunakan untuk perbaikan media pembelajaran yang dikembangkan. Modul yang telah divalidasi oleh tim ahli materi, ahli desain pembelajaran dan tim ahli media akan diketahui dimana kekurangannya. Dengan komentar dan saran dari tim ahli maka dilakukan perbaikan atau revisi demi kesempurnaan modul. 2. Setelah modul selesai divalidasi oleh tiga ahli yaitu ahli ahli desain pembelajaran, ahli materi, dan ahli media, maka selanjutnya modul ditunjukkan kepada guru ekonomi kelas X SMA N 4 Kota Jambi untuk dimintai tanggapannya mengenai modul yang telah dikembangkan penulis. Penulis menggunakan angket tertutup dengan skala yang digunakan adalah skala likert. Adapun bobot penilaian sebagai berikut: Sangat baik = 5 Baik = 4 Cukup = 3 Kurang Baik = 2 Sangat Kurang Baik = 1 3. Angket tertutup juga digunakan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap modul pembelajaran yang telah dikembangkan oleh penulis. Penulis menggunakan angket tertutup dimana responden yang dalam hal ini adalah siswa akan diberikan beberapa jawaban alternatif yang menggunakan skala penilaian. Skala yang digunakan adalah skala likert dimana ada 5 jawaban, setiap pertanyaan diberi bobot 5, 4, 3, 2, dan 1 diuraikan sebagai berikut:

12 58 Sangat setuju (SS) = 5 Setuju (S) = 4 Ragu-ragu (R) = 3 Tidak setuju (TS) = 2 Sangat tidak setuju (STS) = 1 Instrumen yang disusun meliputi lima jenis dengan peran responden dalam pengembangan ini. Instrumen tersebut antara lain: 1. Instrument untuk ahli desain pembelajaran Digunakan untuk mengetahui kualitas desain pembelajaran pada modul. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Validasi oleh Ahli Desain Pembelajaran Variabel (1) Indikator (2) Deskriptor (3) 1. Materi yang disajikan telah sesuai dengan tuntutan kurikulum. Kedalaman Materi 2. Materi yang disajikan lewat media e- learning telah sesuai dengan indikator pencapaian pembelajaran. Item (4) 1 2 Modul ekonomi berbasis ICT menggunakan E- Learning Quipper School pada materi pelaku kegiatan ekonomi kelas X SMA N 4 Kota Jambi. Urutan penyajian/ pengorganisasian isi pembelajaran Kejelasan Penggunaan Bahasa Kejelasan tabel, gambar/grafik/ani masi 3. Urutan penyajian telah sesuai dengan kaidah-kaidah teori pembelajaran 4. Format konsistensi dan runtut 4 5. Penggunaan bahasa mudah dipahami 5 6. Kejelasan dan ketepatan bahasa yang digunakan 7. Tabel, gambar/grafik/animasi yang digunakan bermakna 8. Tabel, gambar/grafik/animasi mampu merangsang motivasi belajar siswa Tampilan keseluruhan secara 9. Tampilan secara keseluruhan pembelajaran menarik Tampilan secara keseluruhan pembelajaran merangsang siswa belajar 10 Sumber: Made Wena (2009:208)

13 59 2. Instrumen untuk ahli materi Digunakan untuk memperoleh data berupa kualitas kebenaran konsep dan isi materi. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Validasi oleh Ahli Materi Variabel (1) Modul ekonomi berbasis ICT dengan menggunakan E- Learning Quipper School pada materi Pelaku Kegiatan Ekonomi di kelas X SMA N 4 Kota Jambi Indikator (2) Kecermatan Isi Ketepatan Cakupan Isi Ketercernaan Penggunaan Bahasa Perwajahan Deskriptor (3) Item (4) 1. Valid Selaras Mutakhir Keluasan materi sesuai dengan indikator 4 pencapaian. 5. Kedalaman materi sesuai dengan 5 indikator pencapaian kompetensi. 6. Keutuhan konsep Pemaparan isi modul logis (mudah-sukar) 7 8. Sistematika isi modul Cukup contoh dan uraian dalam 9 pemahaman konsep. 10. Format isi modul tertib dan konsisten Topik dalam modul memiliki keterkaitan Modul dapat berperan dalam 12 pembelajaran. 13. Ragam bahasa yang digunakan 13 komunikatif. 14. Penggunaan kata singkat dan lugas Penggunaan kalimat efektif Paragraf memiliki gagasan utama Kalimat dalam paragraf tersusun terpadu Kalimat dalam paragraf koheren Narasi tidak terlalu padat 20. Ada bagian kosong untuk komunikasi guru dan siswa, misalnya kotak pesan 21. Kalimat penjelasan yang digunakan pendek dan tepat 22. Modul memadukan gambar bermakna yang dibutuhkan dalam pemahaman konsep siswa 23. Menggunakan sistem penomoran benar dan konsisten. 24. Penggunaan huruf menarik dari jenis, ukuran dan warna sehingga tidak membingungkan siswa Ilustrasi 25. Ada penggunaan ilustrasi misalnya gambar,diagram, grafik, atau skema sehingga membantu pemahaman siswa Kelengkapan komponen Sumber: Belawati (2007:913) 26. Kecukupan suatu uraian dan latihan yang digunakan dalam penyampaian konsep sebagai kelengkapan komponen modul

14 60 3. Instrumen untuk ahli media Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Validasi oleh Ahli Media Variabel (1) Indikator (2) Deskriptor (3) Item (4) Kesederhanaan 1. Gambar dalam media pembelajaran 1 sederhana. 2. Gambar dalam media pembelajaran 2 mudah dimengerti. 3. Gambar yang disajikan dalam media 3 pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa. 4. Media dapat digunakan dengan mudah Kalimat yang digunakan mudah 5 dimengerti. Modul ekonomi Keterpaduan 6. Urutan antar halaman sudah sesuai. 6 berbasis ICT 7. Petunjuk yang digunakan dalam media 7 dengan pembelajaran sudah sesuai. menggunakan E- Penekanan 8. Gambar yang diterapkan pada setiap 8 Learning Quipper halaman ada penekanan School pada Keseimbangan 9. Ukuran gambar dan tulisan tiap halaman 9 materi pelaku sesuai. kegiatan konomi Perwajahan 10. Gambar yang digunakan menarik. 10 di kelas X SMA N 11. Bentuk huruf mudah dibaca Kota Jambi Warna 12. Warna yang digunakan tiap halaman sudah sesuai. 13. Degradasi warna sudah sesuai Sumber: Yamasari 4. Instrumen untuk guru ekonomi kelas X SMA N 4 Kota Jambi Digunakan untuk memperoleh penilaian guru terhadap modul berbasis ICT menggunakan E-Learning Quipper School. Tabel 3.5 Kisi-kisi lembar tanggapan guru tentang materi dan media pembelajaran Variabel Modul berbasis ICT menggunakan E-Learning Quipper School pada materi Pelaku Kegiatan Ekonomi di kelas X SMA N 4 Kota Jambi Indikator Kelayakan Isi Deskriptor 1. Kesesuaian dengan SK-KI- Indikator 2. Kesesuaian dengan kebutuhan siswa 3. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar 4. Kebenaran substansi materi 5. Manfaat untuk penambahan wawasan dan pengetahuan 6. Kesesuaian gambar dan tampilan dengan nilai-nilai, moralitas dan sosial. No. Butir Instrumen

15 61 (1) (2) (3) (4) Kebahasan 7. Keterbacaan 7 8. Kejelasan Informasi 8 9. Kesesuaian dengan kaidah 9 Bahasa Indonesia 10. Penggunaan bahasa secara 10 efektif dan efisien Modul berbasis ICT menggunakan E-Learning Quipper School pada materi Pelaku Kegiatan Ekonomi di kelas X SMA N 4 Kota Jambi Sajian Kegrafisan Sumber : Lestari (2012:106) 11. Kejelasan tujuan 12. Urutan ppenyajian 13. Pemberian motivasi 14. Interaktivitas (stimulus) 15. Kelengkapan informasi 16. Penggunaan font (jenis dan ukuran) 17. Layout, tata letak 18. Ilustrasi, grafis, gambar, foto 19. Desain tampilan Jumlah Pernyataan Instrumen untuk siswa Digunakan untuk memperoleh persepsi siswa terhadap modul berbasis ICT menggunakan E-Learning Quipper School. Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Persepsi Siswa tentang Modul Ekonomi Variabel Indikator Deskriptor Item Modul ekonomi berbasis ICT dengan menggunakan E-Learning Quipper School pada materi pelaku kegiatan ekonomi di kelas X SMA N 4 Kota Jambi Fungsi Modul Manfaat Modul 1. Modul dapat dijadikan sebagai sumber belajar 1 2. Bahasa penyampaian yang digunakan Modul dapat dipahami anak didik (tidak verbalistik) 2 3. Modul mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa 3 4. Modul dapat mendorong siswa aktif untuk melakukan kegiatan pembelajaran 4 5. Modul membangun komunikasi yang efektif antara guru dan siswa 5 6. Modul memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri 6 7. Modul membuat siswa merasa tertarik untuk mempelajari materi 7 8. Latihan yang terdapat pada Modul sesuai dengan materi 8 9. Penggunaan gambar dan contoh soal pada Modul merupakan pendukung dalam 9 penguasaan materi 10. Keberadaan Modul penting bagi siswa untuk menguasai materi 10

16 62 Menurut Sugiyono (2014:203), agar diperoleh data yang valid dan reliabel, maka sebelum instrumen angket tersebut diberikan pada responden, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Instrumen yang tidak valid dan reliabel bila digunakan untuk mengumpulkan data, akan menghasilkan data yang tidak valid an reliabel pula. 1. Uji Validitas Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen Arikunto (dalam Riduwan, 2012:97) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas alat ukur menggunakan rumus korelasi product momen yang dikemukakan oleh Riduwan (2012:98) yaitu: r hitung = n(σxy ) Σx (Σy) n.σx 2 Σx 2. {n.σy 2 Σy 2 } Dimana: r hitung N Xi Yi = koefisien korelasi = jumlah responden = jumlah skor item = jumlah skor total (seluruh item) Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut : Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi

17 63 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangata rendah (tidak valid) Dari nilai r hitung yang telah didapatkan maka perlu dibandingkan dengan nilai r tabel untuk menunjukkan kevalidan suatu instrumen. Jika r hitung > r tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Riduwan, 2012:86). Untuk uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan Alpha, karena skor instrumen butir soal bukan 0 atau 1. Menurut Arikunto (2008:109) Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0 atau 1, misalnya angket atau bentuk uraian sebagai berikut: r 11 = k k σ item σ 2 total keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pernyataan 2 σ item = jumlah variansi skor tiap-tiap item σ 2 total = varians total Sedangkan variansi dapat dicari dengan: 2 σ item = x 2 ( X)2 N N

18 64 Keterangan: 2 σ item N X X x 2 = Variansi butir = Jumlah Responden = Sskor-skor pada butir ke-i = Jumlah seluruh skor pada butir ke-i = Jumlah hasil kuadrat skor pada butir ke-i Selanjutnya koefisien reliabilitas dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf signifikasi α = 5%. Apabila r hitung > r tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian Teknik analisis data Teknik analisis data adalah bagaimana data akan dianalisis atau diolah setelah data dikumpulkan (Setyosari, 2010:209). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan instrumen-instrumen untuk mengumpulkan datadata. Data kualitatif diperoleh melalui komentar para ahli, guru dan siswa terhadap modul. Kemudian untuk mengetahui skor penilaian dari ahli materi pembelajaran, ahli media pembelajaran dalam pengisian lembar validasi, dan pengisian angket oleh guru dan siswa dianalisis dengan menggunakan data kuantitatif. 1. Analisis data ahli dan guru Data kuantitatif skor penilaian ahli materi pembelajaran, ahli desain pembelajaran, dan ahli media pembelajaran, dan angket guru yaitu dengan menggunakan skala likert. Skala yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah lima skala yaitu 1,2,3,4, dan 5. Dalam penelitian ini skala 1 merupakan

19 65 dalam kategori terendah dan skala 5 dalam kategori tertinggi. Masing-masing skala mempunyai indikator yang berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya. Menurut Riduwan (2012:89) persentase untuk tiap-tiap sub variabel dihitung menggunakan rumus: RS = n N 100% Keterangan: RS = persentase sub variabel n = jumlah nilai tiap sub variabel N = jumlah skor maksimum Dari persentase yang telah diperoleh ditransformasikan ke dalam kalimat yang bersifat kualitatif. Tabel 3.7 : Range Persentase dan Kriteria Kualitatif NO Interval Kriteria 1 81% - 100% Sangat Baik 2 61% - 80% Baik 3 41% - 60% Cukup 4 21% - 40% Buruk 5 0% - 20% Buruk Sekali Sumber: Riduwan (2012:89) Pada uji ahli materi, desain pembelajaran, dan ahli media, hasil persentase setiap item dikatakan berhasil atau valid bila hasil berada pada rentang 81% 100%, 61% 80%, ataupun 41% 60% yaitu pada kriteria sangat baik, baik, atau cukup. 2. Analisis Data Siswa Angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya selanjutnya dapat digunakan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap modul yang dikembangkan

20 66 oleh penulis. Data kuantitatif yang didapatkan dari hasil persepsi siswa kemudian dianalisis dengan menggunakan uji rating scale untuk mengetahui persentase persepsi sehingga didapatkan kesesuaian dari tampilan Modul. Menurut Sugiyono (2014:141) dalam rating scale responden akan menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Bentuk rating scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap gejala/fenomena lainnya. a. Angket uji coba produk skala kecil Angket uji coba yang diberikan kepada siswa yang memiliki jawaban berupa data kuantitatif yang kemudian data tersebut akan dikualitatifkan. Untuk instrumen angket uji coba skala kecil memiliki 10 pernyataan. Maka analisis perhitungan jumlah skor kriterium (N) yaitu apabila setiap butir mendapatkan nilai tertinggi = 750, dimana 5 = skor tertinggi tiap butir item pernyataan, 10 = jumlah pernyataan, dan 15 = jumlah responden. Secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut: Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju

21 67 Tabel 3.8 Kategori Nilai Uji Coba Skala Kecil Skala nilai Skor Tingkat kategori Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Angket yang diperoleh kemudian akan dipersentasikan. Adapun rumus yang digunakan menurut Riduwan (2012:48) sebagai berikut: Skor penilaian = Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimum 100 % Secara kontinum persentase dapat dibuat kategori sebagai berikut: 0 20% 40% 60% 80% 100% Sangat tidak Tidak baik Cukup Baik Sangat baik Baik Tabel 3.9 Kriteria Hasil Persepsi Modul oleh Siswa Interval % skor Kriteria 0% - 20% Sangat tidak baik 21% - 40% Tidak baik 41% - 60% Cukup 61% - 80% Baik 81% - 100% Sangat baik

22 68 b. Angket uji coba produk skala luas Untuk instrument angket uji coba skala luas memiliki 10 pertanyaan. Maka analisis perhitungan jumlah skor kriterium (N) yaitu apabila setiap butir mendapat skor tertinggi = 1650, dimana 5 = skor tertinggi tiap butir soal, 10 = jumlah pernyataan, dan 33 = jumlah responden. Secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut: Sangat tidak Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Setuju Tabel Kategori Nilai Uji Coba Skala Besar Skala Skor Tingkat kategori nilai Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Angket yang diperoleh kemudian akan dipersentasikan. Adapun rumus yang digunakan menurut Riduwan (2012:48) sebagai berikut: Skor penilaian = Jumlah skor yang diperoleh Jumlah skor maksimum 100 %

23 69 Secara kontinum persentase dapat dibuat kategori sebagai berikut: Skala nilai skor: 0 20% 40% 60% 80% 100% Sangat tidak Tidak baik Cukup Baik Sangat baik baik

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pengembangan produk bahan pembelajaran merupakan serangakaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk pembelajaran berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model 3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENGEMBANGAN Model pengembangan yang akan peneliti gunakan adalah model ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model ini dikembangkan oleh

Lebih terperinci

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai berikut : Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai a. Pada gambar 4.12 saran dari validator adalah perlu direvisi pada covernya yaitu dengan menambahkan intansi pendidikan

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis Dicetak pada tanggal 2018-0-29 Id Doc: 589c95819dce119ed2 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Langkah-langkah dalam membuat penelitian ini dilakukan dengan model pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model prosedural. Puslitjaknov (2008) menyatakan bahwa model prosedural

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development. Metode penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu metode Deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian bukan eksperimen karena tidak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Sugiyono (013) dijelaskan bahwa Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KOPERASI KELAS X IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KOPERASI KELAS X IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KOPERASI KELAS X IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI Toyib, Rahmat Murboyono, Fachruddiansyah Muslim. Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini 34 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini menggunakan model pengembangan prosedural desain pembelajaran dari ADDIE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan atau yang disebut dengan Research and Development (R&D). Penelitian pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Metode ini memadukan penelitian dan pengembangan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu media, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. dalam Setyosari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penelitian ini berpusat pada pengembangan multimedia interaktif CAI model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan buku ajar untuk materi dasar pengolahan bahan hasil pertanian dilakukan di SMK, Cianjur.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data A. Pengumpulan Data a. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT AJC, yang berlokasi di Jl. Gelong Baru Utara No. 5-8 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan instrumen penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program BAB III METODE PENGEMBANGAN Model Pengembangan Langkah langkah dalam memgembangkan e- modul menggunakan program 3D Pageflip Professional pada materi struktur atom ini dilakukan dengan mengikuti model pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMA negeri di kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian berupa soal-soal piktorial sebagai alat ukur dimensi

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Tabel 3.1 Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini hanya memiliki satu variabel, yaitu implementasi ujian berbasis online pada kurikulum 2013 di SMA Negeri Kota Bandung. Sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan, prosedur dalam pengembangannya, subjek yang menjadi penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan bentuk evaluasi dari kurikulum Cambridge

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian berlokasi di salah satu SMA Negeri di Kab. Bandung Barat pada tahun ajaran 2014-2015. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Development and Validation atau metode pengembangan dan validasi. Metode penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA Annisa Rahim 1), Jufrida 2), dan Nova Susanti 3) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) materi perbandingan dengan

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Alat Evaluasi Wondershare Quiz Creator Penelitian dilaksanakan berdasarkan metode yang dipilih oleh peneliti yaitu dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian 17 BAB III METODOLOGI A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan media berbasis audiovisual untuk materi ekstraksi dilakukan di SMK Negeri 2 Indramayu. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek dan subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian 28 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Desain Pengembangan Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian pengembangan karena penelitian ini menghasilkan media video untuk mengefektifkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Endang Mulyatiningsih (2012: 145) produk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang kemudian disingkat dengan R&D. Karena penelitian ini ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 77) desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen pengetahuan ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS- EXPLAIN) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PELUANG KELAS IX SMP N 12 TANJABTIM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi (003:14) pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran Adapun metode pengembangan multimedia pembelajaran seperti yang dikemukakan Munir (2008:195) terdiri dari lima tahap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menerapkan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Halimah (2009) dalam proses pelaksanaannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengembangkan dan mengevaluasi efektivitas penerapan media pembelajaran Compound Remi Card berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu

Lebih terperinci

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian Research & Development (R&D). Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesesuaian antara LKS yang ada di SMP Negeri di Kota Bandung dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. kesesuaian antara LKS yang ada di SMP Negeri di Kota Bandung dengan kriteria 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penentuan pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan penelitian. Penelitian ini memerlukan data atau fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014, yaitu pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat: Kesadaran Menjalankan Tugas (Y) 2. Variabel Bebas:

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan secara matematis fakta dan karrakteristik objek atau subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (1) Mengajukan surat permohonan kepada Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (1) Mengajukan surat permohonan kepada Dekan I Fakultas Ilmu Sosial BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1) Mengajukan surat permohonan kepada Dekan I Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan media LKS untuk materi dasar penggorengan (deep frying) dilakukan di SMK Negeri 1 Cidaun,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Merina Pratiwi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012, hlm. 407) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis 20 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopis, submikroskopis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci