PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN DAIRI PADA TAHUN TUGAS AKHIR YOHANNES PRANATA HUTABARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN DAIRI PADA TAHUN TUGAS AKHIR YOHANNES PRANATA HUTABARAT"

Transkripsi

1 PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN DAIRI PADA TAHUN TUGAS AKHIR YOHANNES PRANATA HUTABARAT PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MEDAN 2017

2 PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN DAIRI PADA TAHUN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya YOHANNES PRANATA PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MEDAN 2017

3 PERNYATAAN PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN DAIRI PADA TAHUN TUGAS AKHIR Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Juni 2017 YOHANNES PRANATA HUTABARAT ii

4 PENGHARGAAN Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-nya Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul Peramalan Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Dairi pada Tahun Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. James Piter Marbun, M.Kom selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU dan sekaligus dosen Pembimbing Akademik, Bapak Drs. Marihat Situmorang, M.Kom selaku Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Dr. Suyanto, M.Kom dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Kerista Sebayang, M.S selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh Staf dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada ibu penulis, Ibu Marince Sianipar,adik penulis Tresya Febyola dan semua keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya. Penulis, YOHANNES PRANATA HUTABARAT iii

5 DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN PERNYATAAN PENGHARGAAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv vi vii viii BAB 1 PENDAHULUAN LatarBelakang Identifikasi Masalah BatasanMasalah Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5 Lokasi Penelitian Tinjauan Pustaka MetodePenelitian Sistematika Penulisan 5 BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Peramalan Kegunaan Metode Peramalan Jenis Peramalan Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan Analisis Deret Berkala Penentuan Pola Data Metode Pemulusan Metode Pemulusan yang Digunakan Ketepatan Ramalan 15 BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Badan Pusat Statistik Masa Pemerintahan Hindia Belanda Masa Pemerintahan Jepang Masa Kemerdekaan Republik Masa Orde Baru Sampai Sekarang Visi dan Misi BPS Sumatera Utara Logo Instansi Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan BPS Stuktur Organisasi 22 iv

6 BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Data 4.2 Analisis Pemulusan Eksponensial Linear Satu Parameter Dari Brown 4.3 Penentuan Bentuk Persamaan Peramalan 4.4 Ukuran Ketepatan Metode Peramalan dengan α = 0,1 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengertian ImplementasiSistem 5.2 Pengenalan Microsoft Office Excel 5.3 Langkah-Langkah Memulai Microsoft Excel 5.4 Implementasi Sistem Peramalan Produksi Jagung 5.5 Pembuatan Grafik BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.2Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Data Produksi Jagung di Kabupaten Dairi Tahun Tabel 4.2 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing 34 Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0,1 Tabel 4.3 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing 35 Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0,2 Tabel 4.4 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing 36 Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0,3 Tabel 4.5 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing 37 Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0,4 Tabel 4.6 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing 38 Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0,5 Tabel 4.7 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing 39 Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0,6 Tabel 4.8 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing 40 Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0,7 Tabel 4.9 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing 41 Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0,8 Tabel 4.10 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing 42 Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0,9 Tabel 4.11 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan 45 Tabel 4.12 Peramalan Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Dairi 49 untuk Tahun 2016, 2017, 2018, 2019 dan 2020 Tabel 4.13 Nilai Kesalahan Pada α = 0,1 51 vi

8 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Gambar 3.2 Logo Instansi Stuktur Organisasi BPS Sumatera Utara Gambar 4.1 Grafik Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Dairi Tahun Gambar 4.2 Grafik Ramalan dan Realisasi Produksi Jagung di Kabupaten Dairi Tahun dengan α = 0,1 46 Gambar 4.3 Grafik Ramalan Produksi Jagung di Kabupaten Dairi Tahun Gambar 5.1 Tampilan Mengaktifkan Microsoft Excel 55 Gambar 5.2 Tampilan Microsoft Excel 56 Gambar 5.3 Tampilan Data Produksi Jagung di Kabupten Dairi 57 Gambar 5.4 Langkah-Langkah Membuat Grafik 58 Gambar 5.5 Tampilan Grafik Data Produksi Jagung 59 vii

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pengantar Riset Lampiran 2 Surat Permohonan untuk Surat Pengantar Riset Lampiran 3 Surat Balasan dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Humbang Hasundutan Lampiran 4 Surat Keterangan Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir Lampiran 5 Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa iv

10 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MEDAN 2017 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara Agraris. Selain itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dengan iklim tropis yang mencurahkan sinar matahari selama 12 jam dan curah hujan yang cukup sehingga sangat cocok digunakan untuk pertanian maupun perkebunan. Dalam hal ini ada beberapa jenis tanaman pertanian dengan umur yang relatif pendek sudah bisa menghasilkan buahnya. Tanaman ini disebut juga dengan tanaman muda. Jagung merupakan tanaman muda yang banyak di produksi atau diolah oleh masyarakat Indonesia karena memiliki banyak manfaat, mulai dari bahan pekan ternak sampai makanan pengganti beras bagi manusia. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan jagung juga semakin meningkat, namum tidak diikuti oleh peningkatan produksi sehingga terjadi kekurangan setiap tahunnya sebesar 1,3 juta ton yang harus dipenuhi melalui impor. Untuk menutupi kekurangan pasokan jagung perlu diupayakan melalui peningkatan produksi (Departemen Pertanian, 2002). Selain untuk tanaman pangan, jagung juga banyak digunakan untuk pakan. Data menunjukkan sekitar 60% jagung di Indonesia digunakan sebagai bahan baku industri, 57% diantaranya untuk pakan. Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi pengembangan jagung di dalam negeri (Pusat Data Pertanian, 2001). Di Kabupaten Dairi, luas tanah yang digunakan untuk menanam jagung pada tahun 2011 adalah 32,979 ha dengan hasil 174,319 ton. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan hasil dan luas tanah dari tahun sebelumnya dengan luas

11 2 tanah 32,605 ha dan jumlah produksi 172,411. Ini dikarenakan pertambahan penduduk yang naik setiap tahunnya di Kabupaten Dairi. Dari data diatas dapat dilihat kenyataannya bahwa jagung sangat berperan penting bagi masyarakat luas. Terlebih di Kabupaten Dairi yang mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani. Oleh karena berbagai alasan di atas itulah penulis mencoba untuk meramalkan produksi jagung di Kabupaten Dairi tahun dengan judul : Peramalan Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Dairi pada Tahun Identifikasi Masalah Sesuai dengan judul tersebut, adapun yang menjadi identifikasi masalah yang dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah jumlah produksi jagung di Kabupaten Dairi,agar diketahui tingkat perubahan produksi jagung di masa yang akan datang. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan penulisan Tugas Akhir yang sesuai dengan judul dan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada peramalan produksi jagung di Kabupaten Dairi menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Linear Satu Parameter dari Brown berdasarkan data jumlah produksi jagung di Kabupaten Dairi dalam sepuluh tahun terakhir Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meramalkan jumlah produksi jagung di Kabupaten Dairi untuk tahun Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menambah dan memperkaya pengetahuan serta pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan sebagai penunjang kesiapan terjun di dunia kerja.

12 3 2. Memberikan informasi kepada pemerintah Kabupaten Dairi mengenai perkembangan jumlah produksi jagung di Kabupaten Dairi Tahun Memberikan informasi bagi pembaca dan sebagai bahan pelengkap referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. 1.5 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Jl. Asrama No. 179 Medan. 1.6 Tinjauan Pustaka Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penulisan Tugas Akhir iniadalah: 1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur) Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan yang diperoleh dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku atau literature pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti. 2. Metode Peramalan Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Didalam peramalan salah satu hal yang paling penting adalah ketetapan peramalan yaitu bagaimana mengukur kesesuain suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan. 1.7 METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk

13 4 melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu dapat terwujud. 1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yang diperoleh oleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Data yang telah dikumpulkan kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut. 2. Metode Pengolahan Data Metode pengolahan data yang digunakan dalam meramalkan Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Dairi Pada Tahun menggunakan Metode Pemulusan Ekeponensial Linear Satu Parameter dari Brown. Persamaan yang dipakai dalam Metode Pemulusan Ekeponensial Linear Satu Parameter dari Brown adalah sebagai berikut: + (m) = αx t + (1-α) = α + (1-α) = ( ) ( ) Keterangan: =Smoothing Pertama Periode t =Smoothing Kedua periode

14 5 a t b t =Komponenuntuk m periodekemuka =Komponenkecenderungan =Hasilramalanuntuk m periodekedepan yang akandiramalkan α =Parameter pemulusaneksponensialbesarnyaadalah 0< α <1 1.8 Sistematika Penulisan Adapun sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini secara garis besar dibagi dalam enam Bab dengan perincian sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah,Tujuan dan Manfaat Penelitian, Lokasi Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada Bab ini menguraikan beberapa teori yang dapat digunakan terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi, sesuai judul yang diuraikan BAB 3 : GAMBARAN TEMPAT RISET Bab ini menguraikan tentangsejarah Singkat, Visi, Misi, Arti Logo, dan Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. BAB 4 : ANALISIS DATA Bab ini menguraikan tentang penyelesaian masalah sesuai judul dengan menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Linear Satu Parameter dari Brown dan menampilkannya dalam bentuk tabel dan grafik. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan tentang program atau software yang digunakan menganalisis data yang telah diperoleh. Penulis menggunakan program EXCEL. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini akan diuraikan kesimpulan dari pembahasan dalam penyelesaian Tugas Akhir, serta saran untuk permasalahan tersebut.

15 6

16 BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori ini merupakan hasil dari tinjauan literatur-literatur yang ada kaitannya Dengan metode-metode peramalan maupun dengan konteks lainnya dalam penulisan Tugas Akhir ini. Adapun dalam landasan teori ini akan diuraikan hal-hal sebagai berikut: 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dalam waktu yang relatif lama. Secara teoritis peramalan didefenisikan sebagai kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan menggunakan data informasi yang ada.sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara yang dikenal dengan metode peramalan. Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif dan kualitatif apa yang akan terjadi pada masa depan berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Metode peramalan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi kita apabila dikaitkan dengan keadaan informasi atau data yang punyai. Metode peramalan akan memberikan urutan pengerjaan dan pemecahan atas pendekatan suatu masalah, sehingga dengan demikian dapat memungkinkan penggunaan teknik-teknik tersebut, maka diharapkan dapat memberikan tingkat kepercayaan atau keyakinan yang lebih besar, karena dapat diuji dan dibuktikan penyimpangan atau deviasi yang terjadi secara ilmiah. Pada umumnya kegunaan peramalan adalah sebagai berikut : 1. Sebagai alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efisien 2. Untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa mendatang 3. Untuk membuat keputusan yang tepat

17 7 Baik tidaknya suatu peramalan disusun, disamping ditentukan oleh metode yang digunakan, juga ditentukan oleh baik tidaknya data yang digunakan. Selama data yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya. 2.2 Kegunaan Metode Peramalan Metode peramalan sangat berguna, baik dalam penelitian, perencanaan maupun pengambilan keputusan karena akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap perilaku atau pola dari data yang lalu sehingga dapat memberikan tingkat kepercayaan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat atau yang disusun. Baik tidaknya hasil suatu penelitian sangat ditentukan oleh ketepatan ramalan yang dibuat, demikian pula dengan baik tidaknya keputusan dan rencana yang disusun juga sangat ditentukan oleh ketepatan ramalan yang dibuat. Oleh karena itu, ketepatan dari ramalan tersebut merupakan hal yang sangat penting. Walaupun demikian perlu disadari bahwa suatu ramalan tetap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga yang penting diperkirakan adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan kesalahan tersebut. Pada dasarnya, baik tidaknya suatu ramalan yang disusun sangat tergantung pada orang yang melakukannya, langkah-langkah peramalan yang dilakukannya, serta metode peramalan yang digunakan. Walaupun demikian perlu didasari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, selalu ada unsur kesalahan. Sehingga yang penting diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan kesalahannya. Di dalam bagian organisasi terdapat beberapa kegunaan metode peramalan, diantaranya: 1. Berguna untuk penjawalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber daya yang efisien memerlukan penjawalan produksi, transpormasi, kas, personalia, dan sebagainya. Input yang penting untuk penjawalan seperti itu adalah tingkat permintaan konsumen atau si pelanggan. 2. Berguna dalam penyediaan sumber daya tambahan. Waktu tenggang untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerjaan baru atau pembelian mesin

18 8 dan peralatan dapat berkisar antara beberapa tahun. Peramalan dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa yang akan datang. 3. Untuk menentukan sumber daya yang diiginkan. Setiap organisasi harus sumber daya yang dimiliki dalam jangka panjang. Keputusan sepanjang ini bergantung kepada faktor-faktor lingkungan, manusia dan pengembangan sumber daya keuangan. Semua penentuan ini memerlukan peramalan yang baik dan manajer yang dapat menafsirkan pendugaan serta membuat keputusan yang tepat. Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga kelompok di atas merupakan bentuk khas dari kegunaan ramalan jangka pendek, menengah, dan panjang. 2.3 Jenis Peramalan Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi, tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: 1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan suatu negara atau daerah, rencana investasi atau rencana ekspansi dari suatu perusahaan. 2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu kurang dari satu setengah tahun. Peramalan seperti ini diperlukan dalam penyusunan rencana tahunan, rencana kerja operasional, dan anggaran, contohnya penyusunan rencana produksi, pencana penjualan, rencana persediaan, anggaran produksi,anggaran pemasaran, dan anggaran perusahaan.

19 9 Berdasarkan sifat ramalan yang telah disususun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu: 1. Peramalan Kualitatif atau teknologis Peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya, hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan, seperti Delphi, analogies, dan didasarkan atas ciri-ciri normatif serpi decision matrices atau decision trees. Metode kualitatif dapat dibagi menjadi metode eksploratoris dan normatif. 2. Peramalan Kuantitatif Peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Pada dasarnya metode peramalan kuanttatif ini meliputi metode peramalan yang didasarkan pada pengunaan analisa pola hubungan anatara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu, atau pola deret berkala (time-series) dan metode peramalan yang didasarkan pada penggunaan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya, metode ini disebut metode korelasi atau sebabakibat (Causal). Metode peramalan dengan menggunakan analisa pola deret berkala (timeseries) antara lain adalah: a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain. b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam entuk data. c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.

20 10 Metode-metode peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu atau analisa deret waktu, yaitu: 1. Metode Pemulusan Eksponensial dan Rata-rata Bergerak, sering digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang digunakan untuk peramalan jangka panjang. 2. Metode Regresi, metode ini bisa digunakan untuk ramalan jangka menengah dan jangka panjang. 3. Metode Box-jenkins, jarang dipakai namun baik untuk ramalan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. 2.4 Pemilihan Teknik dan Metode Peramalan Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri-ciri penting yang perlu diperhatikan bagi pengambilan keputusan dan analisis keadaan dalam mempersiapkan peramalan. Ada enam faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode peramalan, yaitu: 1. Horizon Waktu Ada dua aspek horizon waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode peramalan. Pertama adalah cakupan waktu di masa yang akan datang, untuk mana perbedaan dari metode peramalan yang digunakan sebaiknya sesuai. Aspek kedua adalah jumlah periode untuk peramalan yang akan diiginkan. 2. Pola Data Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macammacam dari pola yang didapati di dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan. 3. Jenis dari Model Model-model dari suatu deret di mana waktu digambarkan sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola. Jenis model perlu diperhatikan karena masing-masing model mempunyai

21 11 kemampuan yang berbeda dalam analisa keadaan untuk pengambilan keputusan. 4. Biaya yang Dibutuhkan Umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup di dalam penggunaan suatu prosedur peramalan, yaitu biaya-biaya pengembangan, penyimpanan data, operasi pelaksanaan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan metode lainnya. 5. Ketepatan Metode Peramalan Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat hubungannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan. 6. Kemudahan dalam Penerapan Teknik dan metode peramalan harus dapat disesuaikan dengan kemampuan analis yang akan menggunakan metode ramalan tersebut. Metode yang dapat dimerngerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan suatu prinsip umum bagi pengambil keputusan untuk memenuhi kebutuhan dari keadaan. 2.5 Analisis Deret Berkala Deret berkala (time series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Analisis deret berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu atau beberapa kejadiaan lainnya. Metode deret berkala merupakan metode peramalan kuantitatif didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu. Tujuan deret berkala ini mencakup meneliti pola data yang digunakan untuk meramalankan apakah data tersebut stationer atau tidak dan ekspolasi ke masa yang akan datang. Stationer itu sendiri berarti bahwa tidak terdapat pertumbuhan ataupun penurunanan data. Data seharusnya horizontal sepanjang waktu atau dengan kata lain fluktasi data tetap konstan setiap waktu.

22 Penentuan Pola Data Langkah penting dalam memilih suatu metode deret berkala yang tepat adalah dengan mempertimbangan jenis pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Secara umum pola data dapat dibedakan menjadi empat, yaitu: 1. Pola Horisontal (H) Terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yang konstan (Deret seperti itu stasioner terhadap nilai rata-ratanya). Suatu produk yang tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk dalam jenis ini. 2. Pola Musiman (S) Pola yang menunjukkan perubahan yang berulang-ulang secara periodik dalam deret waktu terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu tertentu). 3. Pola Siklis (C) Pola data yang menunjukkan gerakan naik turun dalam jangka panjang dari suatu kurva trend, terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang yang berhubungan dengan siklus bisnis. 4. Pola Trend (T) Terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. 2.7 Metode Pemulusan (Smoothing) Metode pemulusan adalah suatu metode peramalan dengan mengadakan penghalusan terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk nilai pada beberapa tahun ke depan. Secara umum Metode Pemulusan diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:

23 13 1. Metode Rata-rata Metode Rata-rata dibagi atas empat bagian, yaitu: a. Nilai Tengah (Mean) b. Rata-rata bergerak tunggal (Single Moving Average) c. Rata-rata bergerak ganda (Double Moving Average) d. Kombinasi rata-rata bergerak lainnya. Metode rata-rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu untuk mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang. 2. Metode Pemulusan Eksponensial Bentuk umum dari Metode Pemulusan Eksponensial = α +(1-α) (2.1) Keterangan: α Ramalan satu periode ke depan = Data aktual pada periode ke-t = Ramalan pada periode ke-t = Parameter pemulusan Metode Pemulusan Eksponensial terdiri atas: 1. Pemulusan Eksponensial Tunggal a. Satu Parameter b. Pendekatan adaptif 2. Pemulusan Eksponensial Ganda a. Metode Linear Satu Parameter dari Brown b. Metode Dua Parameter dari Holt 3. Pemulusan Eksponensial Tripel a. Metode Kuadratik Satu Parameter dari Brown b. Metode Tiga Parameter untuk kecenderungan dan musiman dari Winter 4. Pemulusan Eksponensial menurut klasifikasi Pegels.

24 Metode Pemulusan yang Digunakan Untuk mendapatkan hasil yang baik harus diketahui cara peramalan yang tepat. Maka metode peramalan Time series yang digunakan untuk meramalkan produksi kelapa sawit pada pemecahan masalah ini adalah dengan menggunakan Metode Pemulusa Eksponensial Ganda yaitu Pemulusan Eksponensial Linear Satu Parameter dari Brown. Persamaan yang dipakai dalam pelaksanaan Pemulusan Eksponensial Linear Satu Parameter dari Brown adalah sebagai berikut: + (m) (2.2) = αx t + (1-α) (2.3) = α + (1-α) (2.4) = ( ) (2.5) ( ) (2.6) Keterangan: Smoothing Pertama Periode t Smoothing Kedua periode a t b t =Komponen untuk m periode ke muka =Komponen kecenderungan = Hasil ramalan untuk m periode ke depan yang akan diramalkan α = Parameter pemulusan eksponensial besarnya adalah 0< α <1

25 Ketepatan Ramalan Ketepatan ramalan adalah satu hal yang mendasar dalam peramalan, yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan. Ketepatan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam pemodelan deret berkala (time series) dari data masa lalu dapat diramalkan situasi yang akan terjadi pada masa akan datang, untuk menguji kebenaran ramalan ini digunakan ketepatan ramalan. Beberapa kriteria yang digunakan untuk menguji ketepatan ramalan antara lain: 1. ME (Mean Error): Nilai Tengah Kesalahan ME= (2.7) 2. MAE (Mean Absolute Error): Nilai Tengah Kesalahan Absolut MAE= (2.8) Dengan : e t = Xt Ft 3. SSE (Sum of Squared Error): Jumlah Kuadrat Kesalahan SSE= (2.9) 4. MSE (Mean Squared Error): Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat MSE= (2.10) Keterangan : X t F t n e t = Nilai data periode ke-t = Nilai ramalan periode ke-t = banyaknya data = Kesalahan atau galat

26 BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara lain pada bidang pertanian, agraria, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenaga kerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal-hal tersebut Badan Pusat Statistik juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi, dan ukuranukuran lainnya. Berikut ini beberapa masa peralihan Badan Pusat Statistik di Indonesia Masa Pemerintahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directur Vand Land Bouw Nijeverbeid en Handel), dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini ditugaskan untuk mengelola dan mempublikasikan data statistik. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu Komisi untuk statistik yang anggotanya merupakan tiap-tiap Departemen. Komisi tersebut diberi tugas merencanakan tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Vor de Statistik (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu, beralih juga pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut sekarang Kantor Bea dan Cukai.

27 Masa Pemerintahan Jepang Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini juga CKS diganti nama menjadi Shomubu Chosasitu Gunseikanbu Masa Kemerdekaan Republik Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu, pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS. Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44, lembaga KPS berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perekonomian. Selanjutnya, keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 September 1953 No /M KPS dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B. Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 tahun 1957, kementerian perekonomian dipecah menjadi kementerian perdagangan dan kementerian perindustrian. Untuk selanjutnya, Keputusan Presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik Masa Orde Baru Sampai Sekarang Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik. Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan

28 18 Pemerintah No. 16 tahun 1968 di tiap Propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan Badan Pusat Statistik. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti Undang - Undang Nomor : 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan RI No. 86 tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi Badan Pusat Statistik yang baru. 3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Visi Pelopor data statistik terpercaya untuk semua. Misi Badan Pusat Statistik mempunyai misi: 1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional. 2. Memperkuat sistem sstatistik nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik. 3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegrasi dan amanah untuk kemajuan statistik. Nilai-Nilai Inti Nilai-nilai inti Badan Pusat Statistik terdiri dari: 1. PROFESIONAL a. Kompeten Mempunyai keahlian daalm bidang tugas yang diemban. b. Efektif Memberikan hasil maksimal. c. Efesien Memgerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal. d. Inovasif Selalu mlakukan pembaharuan atau peyempurnaan melalui proses pembelajaran diri secara terus menerus.

29 19 e. Sistemik Meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses pekerjaan yang satu menjadi bagian tidak terpisahkah dari pekerjaan yang lain. 2. INTEGRITAS a. Dedikasi Memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan institusi. b. Disiplin Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. c. Konsisten Satunya kata dengan perbuatan. d. Terbuka Menghargain ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak e. Akuntabel Bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur. 3. AMANAH a. Terpercaya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, yang tidak hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh dimensi mental spiritual b. Jujur melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak menyimpang dari prinsip moralitas. c. Tulus melaksanakan tugas tanpa mampri, menghindari konflik kepentingan (pribadi, kelompok, dan golongan), serta mendedikasikan semua tugas untuk perlindugan kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa. d. Adil Menepatkaan sesuatu secara berkeadilan dan memberikan haknya.

30 Logo Instansi Gambar 3.1 Logo Instansi Logo pada Badan Pusat Statistik memiliki warna biru, hijau dan orange disetiap warna memiliki arti khusus. Kegiatan pokok yang dilakukan dari setiap warna lambang Badan Pusat Statistik adalah: 1. Biru melambangkan kegiatan sensus penduduk yaitu gender, index pembangunan manusia, kemiskinan, kependudukan, kesehatan, ketahanaan sosial, komsumsi dan pengeluaran, pendidikan, perumahaan, sosial budaya, tenaga kerja yang digunakan sepuluh tahun sekali setiap akhir tahun dalam angka Hijau melambangkan kegiatan sensus pertanian yaitu sensus tanaman pangan, holtikultural, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan yang dilakukan sepuluh tahun sekali setiap akhiran tahun dalam angka Orange melambangkan kegiatan sensus ekonomi yang dilakukan sepuluh tahun sekali setiap akhiran tahun angka 6.

31 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Kedudukan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di daerah. Badan Pusat Statistik Kabupaten adalah perwakilan Badan Pusat Statistik di daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala. Tugas Pokok Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan statistik dasar di Provinsi sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. Fungsi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara: Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan fungsi: 1. Penyelenggaraan statistik dasar di Provinsi Sumatera Utara: 2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Badan Pusat Statistik Kabupaten. 3. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Kewenangan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara mempunyai kewenangan: 1. Penyusunan rencana daerah di Provinsi Sumatera Utara secara makro di bidang statistik. 2. Perumusan kebijakan dibidang statistik untuk mendukung pembangunan daerah di Provinsi Sumatera Utara.

32 22 3. Penetapan sistem informasi statistik di Kabupaten dan penyelenggaraan statistik nasional di Provinsi Sumatera Utara. 4. Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3.5 Struktur Organisasi Gambar 3.2 Sturktur Organisasi Badan Pusat Provinsi Sumatera Utara Dalam menjalankan suatu organisasi maka diperlukan personal-personal jabatan tertentu dalam organisasi tersebut dimana masing-masing diberi tugas dan fungsi job description atau pembagian kerja. Tugas dari seorang Kepala Badan Pusat

33 23 Statistik adalah memimpin Badan Pusat Statistik Provinsi serta membina aparatur Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota agar berdaya guna dan berhasil guna. Kepala kantor dibantu bagian tata usaha yang terdiri dari: 1. Sub Bagian Urusan Dalam 2. Sub Bagian Perlengkapan 3. Sub Bagian Keuangan 4. Sub Bagian Kepegawaian 5. Sub Bagian Bina Program Bidang penunjang statistik ada 5 bidang,yaitu: 1. Bidang Statistik Produksi Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik pertanian, industri, serta statistik konstruksi pertambangan dan energi. 2. Bidang Statistik Distribusi Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik konsumen dan perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen serta statistik kesejahteraan. 3. Bidang Statistik Sosial Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, statistik ketenagakerjaan, dan statistik kesejahteraan. 4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Distribusi Sosial Bidang Statistik Pengolahan Data mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan dan penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta operasional pengolahan data dengan komputer. 5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan penyusunan neraca produksi, neraca konsumen, dan akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik. Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian: 1. Bagian Tata Usaha a. Menyusun program kerja tahunan bidang.

34 24 b. Mengatur dan melaksanakan dan menyusun program kerja tahunan rutin maupun proyek kantor statistik propinsi dan menyampaikan ke Badan Pusat statistik. c. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam, yang meliputi syarat-syarat penggandaan/percetakan kearsipan, rumah tangga dan pemeliharaaan gedung keamanan dan lingkungan serta perjalanan dinas maupun diluar negeri. d. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan, penyimpanan/penggudangan, inventarisasi, dan penghapusan serta pemeliharaan perlengkapan. e. Mengatur dan melaksanakan urusan kepegawaian yang meliputi tata usaha kepegawaian, penggandaan dan mutasi pegawai, pembinaan pegawai, kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan dan fungsional, hukum, organisasi tata laksana, serta penyajian. f. Menyusun laporan kegiatan bagian secara berkala dan waktu-waktu tertentu. 2. Bidang Statistik Produksi a. Menyusun program kerja tahunan. b. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengumpulan statistik produksi yang mencakup kegiatan statistik Pertanian, Industri, Pertambangan, Energi, Konstruksi, dan kegiaan statistik produksi lainnya yang ditentukan. c. Mengatur dan melaksanakn keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan dalam kegiatan statistik produksi. d. Membantu kepala Badan Pusat Statistik Provinsi dan pemimpin/proyek dalam menyiapkan program pelatihan lapangan. e. Mengatur dan mengkordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur pembagian instruktur. f. Mengatur dan melaksanakan pembagian dokumen dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan kegiatan statistik produksi. g. Melaksanakan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik produksi.

35 25 h. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi. i. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik produksi sesuai dengan sistem dan program yang ditetapkan, bekerjasama dengan organisasi terkait. j. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik produksi yang akan ke Badan Pusat Statistik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. k. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kegiatan statistik produksi sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya. l. Membantu kepala Badan Pusat Statistik Provinsi dalam melaksanakan pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik produksi baik di produksi Kabupaten/Kota maupun Kecamatan. m. Membantu kepala Badan Pusat Statistik Provinsi dalam dalam penyelenggaraan kordinasi dan kerjasama kegiatan statistik produksi baik dengan Pemerintah daerah maupun Instansi lainnya. n. Mengatur dan meyiapkan naskah publikasi statistik produksi dan menyampaikan kesatuan organisasi terkait untuk pelaksanaan pencetakan dan penyebarannya. o. Membantu kepala Badan Pusat Statistik Provinsi dalam melaksanakan pembinaan penyusunan publikasi statitik produksi di Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota dalam bentuk buku publikasi. p. Membantu kepala Badan Pusat Statistik Provinsi dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan,pengendalian pelaksanaan kegiatan statistik produksi. q. Menyusun laporan kegiatan statistik produksi secara berkala. r. Mengatur dan melaksanakan penghmpunan data cara dan hasil kegiatan yang dilakukan di lingkungan bidang statistik produksi. s. Mengatur dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.

36 26 3. Bidang Statistik Distribusi a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi pelaksanaan kegiatan statistik Pertanian, Industri, Pertambangan, Energi, dan statistik produksi lainnya. b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat di bidang statistik produksi. c. Membantu kepala BPS Provinsi memimpin proyek untuk menyiapkan proyek tugas lapangan. d. Mengatur dan mengkordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur pelatihan. e. Mengatur dan melaksanakan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.melakukan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap kegiatan statistik produksi. f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik produksi. g. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik distribusi. h. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik distribusi secara sederhana sesuai yang diterapkan oleh pusat. i. Bersama-sama dengan bidang pengolahan statistik distribusi melalui komputer sesuai yang ditetapkan. j. Mengatur dan mengevaluasi hasil kegiatan statistik distribusi sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya. k. Membantu kepala Badan Pusat Statistik Provinsi melakukan pembinaan secara teratur petugas pencacah, pengawas, dan pemeriksaan pengumpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya maupun di kecamatan. l. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik produksi sesuai dengan sistem program yang ditetapkan,bekerja sama dengan satuan organisasi terkait. m. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik produksi yang akan ke badan pusat statistik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

37 27 n. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kegiatan statistik produksi sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya. o. Membantu kepala Badan Pusat Statistik Provinsi dalam melaksanakan pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik produksi baik di produksi, Kabupaten/Kota maupun di Kecamatan. p. Membantu Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi dalam melaksanakan pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik produksi baik dengan pemerintah daerah maupun instansi. q. Mengatur dan menyiapkan naskah publikasi statistik produksi dan menyampaikan kesatuan organisasi terkait untuk pelaksanaan pencetakan dan penyebarannya. r. Membantu kepala Badan Pusat Statistik Provinsi dalam melaksanakan pembinaan penyusunan publikasi statistik produksi di badan pusat statistik Kabupaten/kota dalam bentuk buku publikasi. s. Membantu kepala Badan Pusat Statistik Provinsi dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan. t. Pengendalian pelaksanaan kegiatan statistik produksi. u. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan data cara dan hasil kegiatan yang dilakukan di lingkungan bidang statistik produksi. v. Menyusun laporan kegiatan statistik produksi secara berkala. w. Mengatur dan melaksankan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung. 4. Bidang Statistik Kependudukan a. Menyusun program kerja tahunan. Bidang yang terutama ruang lingkup bidang statistik kependudukan adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik demokrasi dan rumah tangga dan statistik kependudukan. b. Mengatur keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggarakan oleh statistik bidang penduduk. c. Membantu keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggarakan oleh statistik bidang penduduk. d. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan latihan tugas lapangan dipusat serta mengatur pelatihannya.

38 28 e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen untuk melaksanakan tugas lapangan. f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap pengawasan kegiatan statistik penduduk. g. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen hasil dari pengumpulan data statistik kependudukan. h. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan melalui komputer sesuai yang ditetapkan. i. Mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan yang akan dikirim kepusat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. j. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil pengolahan statistik kependudukan sebagai bahan untuk penyempurnaan. 5. Bidang Pengolahan dan Pelayanan statistik. a. Menyusun program kerja tahunan. b. Melaksankan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan dan pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan aturan yang ditetapkan serta membantu penerapan teknologi informasi. c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik dalam program pelatihan dalam bidang pengolahan, penyajian, dan pelayanan statistik. d. Melaksanakan koordinasi pengolahan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengolahan data. e. Mengatur integrasi penggunaan sistem dan program aplikasi pengolahan data statistik distribusi termasuk sarana pendukungnya. f. Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan serta pengembangan sistem basis data managemen sesuai dengan aturan yang ditetapkan. g. Melaksanakan kajian evaluasi kebutuhan dan pengolahan data termasuk bahan komputer dengan kerja sama dengan satuan organisasi terkait.

39 29 6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik a. Menyusun program kerja tahunan bidang neraca wilayah dan analisis statistik. b. Mengatur dan menyiapkan bahan yang diperlukan untuk menyusun neraca wilayah dan analisis statistik yang mencakup neraca produksi dan neraca konsumen, analisis dan pengembangan statistik serta penyusunan neraca wilayah dan analisis statistik lainnya yang ditentukan. c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik dalam bidang neraca wilayah dan analisis statistik. d. Membantu kepala badan pusat statistik kabupaten atau pemimpin bagian proyek dalam penyiapan program pelatihan petugas lapangan. e. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas dipusat latihan serta mengatur pembagian instruksi. f. Mengatur dan melaksanakan pembagian dokumen dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan. g. Melakukan penggunaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan penyusunan neraca dan neraca konsumen.

40 BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Data Adapun data yang digunakan dalam penganalisisan data adalah data produksi Jagung di Kabupaten Dairi dari tahun Analisis yang dipakai dalam peramalan ini adalah Metode Pemulusan Eksponensial Linear Satu Parameter dari Brown, di mana datanya adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Produksi Jagung di Kabupaten Dairi dari Tahun Tahun Produksi Jagung , , , , , , , , , ,00 Sumber:Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

41 Grafik Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Dairi Tahun Produksi Jumlah Produksi Tahun Grafik 4.1 Grafik Realisasi Produksi Jagung di Kabupaten Dairi Tahun 2005 s/d

42 Analisis Pemulusan Eksponensial Linear Satu Parameter Dari Brown Pada pemulusan eksponensial tunggal dilakukan peramalan dengan satu kali penghalusan saja. Sedangkan pada metode Brown ini dilakukan dua kali penghalusan dan kemudian dilakukan peramalan. Sehingga metode ini sering disebut Metode Penghalusan Eksponensial Berganda (Double Exponential Smoothing). Dasar pemikiran dari Pemulusan Eksponensial Linear Satu Parameter dari Brown ini hampir sama dengan Rata- rata bergerak Linear karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend. Perbedaan antara nilai pemulusan tunggal dan ganda ditambahkan kepada nilai pemulusan tunggal dan disesuaikan dengan trend. Persamaan yang dipakai dalam implementasi Pemulusan Eksponensial Linear Satu Parameter dari Brown yaitu = + (m) = αx t + (1-α) = α + (1-α) ( ) ( ) m adalah jumlah periode ke muka yang diramalkan. Pada t=1 nilai dan tidak tersedia jadi harus ditentukan pada periode awal yaitu dengan menetapkan dan sama dengan X t atau dengan menggunakan suatu nilai rata- rata dari beberapa nilai pertama sebagai titik awal. Jenis masalah inisialisasi ini muncul dalam setiap metode pemulusan (smoothing) eksponensial. Jika parameter α tidak mendekati nol, pengaruh dari proses inisialisasi ini dengan cepat menjadi kurang berarti dengan berlalunya waktu. Tetapi, jika α mendekati nol proses inisialisasi tersebut dapat memainkan

43 33 peranan yang nyata selama periode waktu ke muka yang panjang. Berikut ini akan digunakan peramalan dengan metode pemulusan eksponensial dimana nilai parameter 0<α<1 dengan trial dan error sesuai langkah yang ditempuh dalam pemecahan Metode Linear Satu Parameter dari Brown.

44 Tabel 4.2 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0.1 Tahun Produksi Nilai a Nilai b e , , , , , , ,47-22, , , , ,18 169, , , , , , , ,60 441, , , , , , , ,27 651, , , , , , , ,92 849, , , , , , , ,69 825, , , , , , , ,78 775, , , , , , , ,01 646, , , , , , , , , , , ,26 Jumlah ,95 34

45 Tabel 4.3 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0.2 Tahun Produksi Nilai a Nilai b e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,16 Jumlah ,13 35

46 Tabel 4.4 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0.3 Tahun Produksi Nilai a Nilai b e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,97 Jumlah ,24 36

47 Tabel 4.5 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0.4 Tahun Produksi Nilai a Nilai b e , , , , , , ,99-355, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,65-226, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,30-555, , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,93 Jumlah ,20 37

48 Tabel 4.6 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0.5 Tahun Produksi Nilai a Nilai b e , , , , , , ,91-554, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,04-641, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,89 Jumlah ,57 38

49 Tabel 4.7 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0.6 Tahun Produksi Nilai a Nilai b e , , , , , , ,22-798, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,63 Jumlah ,49 39

50 Tabel 4.8 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0.7 Tahun Produksi Nilai a Nilai b e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,38 Jumlah ,69 40

51 Tabel 4.9 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0.8 Tahun Produksi Nilai a Nilai b e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,11-114, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,07 Jumlah ,11 41

52 Tabel 4.10 Peramalan Produksi Jagung dengan Smoothing Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan α = 0.9 Tahun Produksi Nilai a Nilai b e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,43 Jumlah ,84 42

53 43 Bersadasarkan teori- teori sebelumnya, ramalan yang baik adalah ramalan yang mempunyai nilai galat (kesalahan) yang paling rendah. Dimana hal itu dilakukan dengan adanya pencocokan suatu model ramalan dengan parameter tertentu dengan data historis yang ada. Sedangkan tujuan optimalisasi statistik pada bagian sebelumnya adalah untuk memilih suatu model agar MSE ataupun SSE minimal. Hal ini dilakukan untuk mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan. Hitung nilai dari MSE untuk 0<α<1 dengan rumus sebagai berikut: MSE= Dengan : = - = n = 8 a. Nilai MSE untuk α = 0.1 MSE = MSE = ,87 b. Nilai MSE untuk α = 0.2 MSE = MSE = ,14 c. Nilai MSE untuk α = 0.3 MSE = MSE = ,66 d. Nilai MSE untuk α = 0.4 MSE = MSE = ,52 e. Nilai MSE untuk α = 0.5 MSE = MSE = ,57

54 44 f. Nilai MSE untuk α = 0.6 MSE = MSE = ,44 g. Nilai untuk α = 0.7 MSE = MSE = ,09 h. Nilai untuk α = 0.8 MSE = MSE = ,26 i. Nilai untuk α = 0.9 MSE = MSE = ,23

55 45 Tabel 4.11 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan α MSE , , , , , , , , ,23 Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai Ukuran Ketepatan Metode Peramalan (MSE) yang minimum atau terkecil yaitu pada nilai parameter pemulusan α = 0.1 dengan nilai MSE = ,87

56 Grafik Ramalan dan Realisasi Produksi Jagung Kabupaten Dairi Tahun α = 0, Jumlah Produksi Tahun Produksi St S''t Ft+m Grafik 4.2 Grafik Produksi Jagung Kabupaten Dairi Tahun dengan α =

57 Penentuan Bentuk Persamaan Peramalan Setelah diketahui melalui cara trial and error, diperoleh Hasil Perhitungan peramalan Eksponensial Satu Parameter dari Brown adalah α = 0.1 maka dilakukan peramalan nilai produksi Jagung di Kabupaten Dairi untuk periodeperiode berikutnya dengan menggunakan persamaan: = , ,10(m) Setelah diperoleh model peramalan nilai produksi jagung di Kabupaten Dairi, maka dapat dihitung 5 periode ke depan untuk tahun a. Peramalan Untuk tahun 2008 = + (m) = ,99-355,02(1) = ,97 Perhitungan Eksponensial Tunggal tahun 2006 = α + (1-α) = 0.1( ,20) + (1-0.1) ,05 = ,51 Perhitungan Eksponensial Ganda tahun 2006 = α + (1-α) = 0.1( ,51)+ (1-0.1) ,05 = ,03 Perhitungan Nilai a tahun 2006 = + ( ) = 2 - = 2( ,17) ,40 = ,18 Perhitungan Nilai b tahun 2006 = ( - ) = ( , ,03) = -355,02

58 48 b. Peramalan untuk Periode ke- 11,12,13,14 dan 15 Peramalan untuk tahun 2016 (Periode ke- 11) = + (m) = , ,10(1) = ,83 Peramalan untuk tahun 2017 (Periode ke- 13) = + (m) = , ,10(2) = ,93 Peramalan untuk tahun 2018 (Periode ke- 14) = + (m) = , ,10(3) = ,03 Peramalan untuk tahun 2019 (Periode ke- 15) = + (m) = , ,10(4) = ,13 Peramalan untuk tahun 2020 (Periode ke- 16) = + (m) = , ,10(5) = ,23

59 49 Tabel 4.12 Peramalan Jumlah Produksi Jagung di Kabupaten Dairi untuk Tahun 2016, 2017, 2018, 2019 dan Tahun Produksi , , , , ,23

60 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Grafik Ramalan Jumlah Produksi Jagung Kabupaten Dairi Tahun Jumlah Produksi Produksi Gambar 4.3 Grafik Ramalan Produksi Jagung Tahun

61 Tabel 4.13 Nilai Kesalahan Pada α = 0,1 Tahun Produksi S t S '' t a b F t+m e e2 e PE PE , , , , , , ,47-22, , , , ,18 169, , , , ,16 14,22 14, , , , ,60 441, , , , ,08 18,55 18, , , , ,27 651, , , , ,32 14,40 14, , , , ,92 849, , , , ,97 13,25 13, , , , ,69 825, , , , ,78-1,84 1, , , , ,78 775, , , , ,28-3,90 3, , , , ,01 646, , , , ,81-10,55 10, , , , , , , , , ,31 48,77 48,77 Jumlah , , ,71 92,90 125,48 51

62 Ukuran Ketepatan Metode Peramalan dengan α = 0,1 Ukuran ketepatan metode peramalan atas dasar harga berlaku dengan menggunakan α = 0,1 adalah: 1. Nilai Tengah Galat (Mean Error) 2. Nilai Tengah GalatKuadrat (Mean Square Error) ,87 3. Nilai Tengah Galat Absolut (Mean Absolut Error) 4. Nilai Tengah GalatPersentase Absolut (Mean Absolute Percentage Error)

63 53 5. Nilai Tengah GalatPersentase (Mean Percentage Error) 6. JumlahKuadratGalat (Sum Square Error) 7. Deviasi Standard Galat (Standart Deviation of Error) ( )

64 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengertian Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain yang disetujui, menginstal dan memulai menggunakan sistem baru atau sistem yang diperbaiki. Tahapan implementasi alam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak sebagai implementasi sistemyaitu Microsoft Excel dalam menyelesaikan masalah untuk memperoleh hasil perhitungan. Dalam hal pengolahan data, komputer mempunyai kelebihan dari manusia yaitu kecepatan, ketepatan, dan keandalan dalam memproses data. Dengan adanya perangkat lunak Kkomputer tersebut kita sangat terbantu karena memang ada kalanya data yang sangat rumit dan banyak tidak dapat dikerjakan secara manual atau dengan menggunakan tenaga manusia yang tentunya membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat untuk mengolah data tersebut, disamping itu faktor kesalahan yang dilakukan manusia relatif besar. Selain itu, dengan adanya perangkat lunak komputer, diharapkan pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, dan dengan tingkat kesalahan yang relatif kecil. 5.2 Microsoft Office Excel Microsoft Office Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spread sheet) dari program paket Microsoft Office. Excel merupakan salah satu software pengolahan angka yang cukup banyak digunakan di dunia. Excel merupakan produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengolahan informasi khususnya data yang berbentuk angka, dihitung, diproyeksikan, dianalisis, dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft

65 55 telah mengeluarkan Excel dalam berbagai dari versi 4, versi 5, versi 97, versi 200, versi 2002, versi 2003, versi 2007 dan versi Sheet (Lembar Kerja) Excel terdiri dari 256 kolom dan baris. Setiap kolom di beri nama dengan huruf mulai dari A, B, C,..., Z kemudian dilanjutkan AA, AB, AC,..., sampai kolom IV. Sedangkan kolom baris ditandai dengan angka mulai dari 1, 2, 3,..., Langkah Langkah Memulai Pengolahan Data dengan Microsoft Office Excel 2007 Sebelum pengoperasian software ini, pastikan pada komputer terpasang program excel. Adapun cara memulai Microsoft Office Excel 2007 yaitu dengan cara: 1. Klik Start, Klik Microsoft Office Excel 2007 Gambar 5.1 Cara membuka Microsoft Office Excel 2007

66 56 2. Lalu akan muncul tampilan Microsoft Office Excel 2007 Gambar 5.2 Tampilan Microsoft Office Excel Setelah tampilan Microsoft Office Excel 2007 terbuka, maka masukkan keterangan pada masing masing kolom sebagai berikut: 1. Pada kolom pertama ditulis keterangan dengan Tahun 2. Pada kolom kedua ditulis keterangan periode 3. Pada kolom ketiga ditulis keterangan dengan Xt 4. Pada kolom keempat ditulis keterangan dengan 5. Pada kolom kelima ditullis keterangan dengan 6. Pada kolom keenam ditulis keterangan dengan nilai a 7. Pada kolom ketujuh ditulis keterangan dengan nilai b 8. Pada kolom kedelapan ditulis keterangan dengan 9. Pada kolom kesembilan ditulis keterangan dengan e 10. Pada kolom kesepuluh ditulis keterangan dengan 5.4 Implementasi Sistem Peramalan Produksi Jagung Fungsi dalam Excel ditujukan untuk memudahkan pengertian formula yang diperlukan dalam melakukan perhitungan aritmatika dan operasi standard. Terdapat banyak fungsi statistik yang disediakan oleh Microsoft Excel,

67 57 diantaranya dengan menggunakan salah satu fungsi Average, Standard Deviasi, Median, dan Mean. Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis akan menggunakan salah satu fungsi statistik yaitu fungsi smoothing eksponential. Berikut adalah langkah langkah pengolahan data dengan fungsi Exponential Smoothing dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007: 1. Masukkan dahulu data yang akan diolah pada lembar kerja Microsoft Office Excel 2007 Gambar 5.3 Tampilan Data Produksi Jagung di Kabupaten Dairi Tahun Perhitungan dari gambar 5.3 diatas dapat dicari dengan cara berikut: 1. Smoothing pertama, untuk tahun pertama ditentukan berdasarkan nilai produksi jagung pada periode yang sama. Sedangkan untuk tahun kedua, misalnya dengan α = 0,1 dapat dihitung dengan rumus: =(0,1*B3)+(1-0,1)*C2. Dalam perhitungan ini hasil yang di dapat adalah ,17 dan selanjutnya sampai periode ke Smoothing kedua, untuk tahun pertama ditentukan berdasarkan nilai produksi jagung pada periode yang sama. Sedangkan untuk tahun kedua, misalnya dengan α = 0,1 dapat dihitung dengan rumus: =(0,1*C3)+(1-0,1)*D2. Dalam perhitungan ini hasil yang di dapat adalah ,86 dan selanjutnya sampai periode ke-10.

68 58 3. Nilai a dihitung mulai dari periode kedua yaitu dengan rumus: =(2*C3)- D3. Dalam perhitungan ini, hasil yang didapat adalah ,47 dan selanjutnya sampai periode ke Nilai b dihitung mulai dari periode kedua yaitu dengan rumus: =(0,1/(1-0,1))*(C3-D3). Dalam perhitungan ini, hasil yang didapat adalah -22,19 dan selanjutnya sampai periode ke Nilai Ramalan ( ) dapat dihitung mulai periode ketiga yaitu dengan rumus: =E3+F3. Dalam perhitungan ini, hasil yang didapat adalah ,28 dan selanjutnya sampai periode ke Nilai Galat (e) dapat dihitung mulai periode ketiga yaitu dengan rumus: B4-G4. Dalam perhitungan ini, hasil yang didapat adalah ,16 dan selanjutnya sampai periode ke Nilai Galat ( ) dapat dihitung mulai periode ketiga yaitu dengan rumus: H4^2. Dalam perhitungan ini, hasil yang didapat adalah ,39 dan selanjutnya sampai periode ke Pembuatan Grafik a. Untuk membuat grafik pada Microsoft Office Excel 2007 dengan cara memblok kolom yang merupakan data yang akan disajikan di grafik, kemudian memilih Insert, dan mengklik menu Line yang disediakan di Toolbar Insert, Seperti dibawah ini. Gambar 5.4 Langkah-langkah Membuat Grafik Peramalan Produksi Jagung di Kabupaten Dairi.

69 59 b. Maka Grafiknya dapat dilihat seperti di bawah ini: Gambar 5.5 Tampilan Grafik Data Produksi Jagung di Kabupaten Dairi.

70 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data pada Bab 4, maka penulis mengsmbil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bentuk persamaan produksi Jagung di Kabupaten Dairi berdasarkan data tahun 2006 sampai dengan 2015 untuk periode 4 tahun ke depan = , ,10 (m). Di mana m adalah jumlah periode ke depan yang diramalakan: m =1, 2, 3, 4,..., n. 2. Dari data yang telah diramalakan di atas dapat diketahui bahwa ramalan produksi Jangung di Kabupaten Dairi untuk tahun menurun dengan jumlah produksi tahun sebelumnya. 3. Nilai ramalan produksi Jagung di Kabupaten Dairi untuk periode ke-11 (tahun 2016) adalah sebesar ,83 ton, periode ke-12 (tahun 2017) adalah sebesar ,93 ton, periode ke-13 (tahun 2018) adalah sebesar ,03 ton, peiode ke-14 (tahun 2019) adalah sebesar ,13 ton, periode ke-15 (tahun 2020) adalah sebesar ,23 ton. 6.2 Saran Adapun saran yang penulis ingin sampaikan adalah: 1. Dalam menentukan tingkat produksi Jagung di Kabupaten Dairi dapat menggunakan Analisis Peramalan dengan Metode Pemulusan Eksponensia Ganda.

71 61 2. Dalam menaksir tingkat produksi Jagung di Kabupaten Dairi dengan menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda, akan sangat membantu jika mengolah data menggunakan alat bantu komputer, khususnya program aplikasi Excel. 3. Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam mengambil berbagai kebijakan, metode peramalan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini akan sangat membantu.

72 DAFTAR PUSTAKA Makridarkis, Spyros, dan Wheelwright, Steven C Metode dan Aplikasiperamalan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Assauri, Sofian Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta; Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Sudjana Metode Statistika. Bandung: Tarsito Ar. Rizky, SP. Trik Cepat Belajar Microsoft Excel. Panduan TataCara Penulisan Tugas Akhir Dokumen Nomor: Akad/05/2005. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

73

74

75

76

77

78

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS BAB III SEJARAH DA STRUKTUR BPS 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga egara on Departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG 1. 2.1. Profil Singkat Badan Pusat Statistik Kota Magelang BPSadalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada bagian ini akan di jelaskan tentang sejarah dibentuknya BPS

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada bagian ini akan di jelaskan tentang sejarah dibentuknya BPS BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Badan Pusat Statistik Pada bagian ini akan di jelaskan tentang sejarah dibentuknya BPS dibawah LANDBOUW NISVER IEIDEN HANDEl, CENTRAL KANTOR NOOR DC STATISTIK

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto 18 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Dalam menghitung pendapatan regional, dipakai konsep domestik. Berarti seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DI SUMATERA UTARA UNTUK TAHUN 2008 TUGAS AKHIR EFRINA SINAGA

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DI SUMATERA UTARA UNTUK TAHUN 2008 TUGAS AKHIR EFRINA SINAGA 1 PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DI SUMATERA UTARA UNTUK TAHUN 2008 TUGAS AKHIR EFRINA SINAGA 052407041 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan meramalkan atau memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan waktu tenggang (lead time) yang relative lama,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan diperlukan karena adanya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. PengertianPeramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam usaha mengetahui atau melihat perkembangan di masa depan,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN PADA TAHUN TUGAS AKHIR GEMBIRA SITANGGANG

PERAMALAN JUMLAH ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN PADA TAHUN TUGAS AKHIR GEMBIRA SITANGGANG PERAMALAN JUMLAH ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN PADA TAHUN 2016-2017 TUGAS AKHIR GEMBIRA SITANGGANG 142407032 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RESTI FERONIKA PURBA

TUGAS AKHIR RESTI FERONIKA PURBA PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH AIR MINUM YANG DIPRODUKSI PDAM TIRTAULI PEMATANGSIANTAR TAHUN 2008-2010 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA TUGAS AKHIR RESTI FERONIKA PURBA 062407139 PROGRAM

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA DALAM MERAMALKAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2018 TUGAS AKHIR

METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA DALAM MERAMALKAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2018 TUGAS AKHIR METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA DALAM MERAMALKAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2018 TUGAS AKHIR FARANITA CHENCIA PURBA 142407053 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN 2005-2009 TUGAS AKHIR SAHAT MANIK 082407116 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018 DEBI GRESIKA

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018 DEBI GRESIKA PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018 DEBI GRESIKA 142407019 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Sedangkan ramalan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA.

ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA. ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA. TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya AULIA

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA 1 PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA 132407112 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi jahe

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kegiatan yang ditugaskan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN PADA TAHUN TUGAS AKHIR ANTONIUS PANTUN A. MANURUNG

PERAMALAN JUMLAH ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN PADA TAHUN TUGAS AKHIR ANTONIUS PANTUN A. MANURUNG PERAMALAN JUMLAH ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN PADA TAHUN 2015-2016 TUGAS AKHIR ANTONIUS PANTUN A. MANURUNG 132407120 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) CABANG BINJAI UNTUK TAHUN 2008

PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) CABANG BINJAI UNTUK TAHUN 2008 PERAMALA ILAI PEJUALA EERGI LISTRIK DI PT. PL (PERSERO) CABAG BIJAI UTUK TAHU 2008 TUGAS AKHIR MAGDALEA LUMBATOBIG 052407060 DEPARTEME MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DA ILMU PEGETAHUA ALAM UIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang.

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN 112407047 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR RAMAYANI SIMBOLON

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR RAMAYANI SIMBOLON FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR RAMAYANI SIMBOLON 142407076 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjaan waktu

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN NIAS PADA TAHUN RIZKA RAHMI ZEBUA

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN NIAS PADA TAHUN RIZKA RAHMI ZEBUA PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN NIAS PADA TAHUN 2010-2011 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya RIZKA RAHMI ZEBUA 062407011

Lebih terperinci

RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP

RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP 112407031 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK. A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK. A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) Masa Pemerintahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini, perkembangan zaman semankin maju dan berkembang pesat, di antaranya banyak pernikahan dini yang menyebabkan salah satu faktor bertambahnya

Lebih terperinci

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya FRISKA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Gambaran Umum Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang sangat besar, kita perlu melakukan suatu penarikan sampel. Hal ini dikarenakan tidak selamanya kita dapat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR NOVITA PRASASTI GRACELYA SIANTURI

TUGAS AKHIR NOVITA PRASASTI GRACELYA SIANTURI PERAMALAN JUMLAH AIR MINUM YANG DISALURKAN PDAM TIRTA WAMPU KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2008-2010 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA TUGAS AKHIR NOVITA PRASASTI GRACELYA SIANTURI 062407132

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan ramalan

Lebih terperinci

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR BANGUNAN ATAU KONSTRUKSI TAHUN 2012 TUGAS AKHIR OLEH

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR BANGUNAN ATAU KONSTRUKSI TAHUN 2012 TUGAS AKHIR OLEH MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR BANGUNAN ATAU KONSTRUKSI TAHUN 2012 TUGAS AKHIR OLEH WILLY RAMSAL 092407028 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G 142407139 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi standart kehidupan masyarakat baik di negara maju maupun negara berkembang yang menjadi

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH KHARINA PRATIWI

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH KHARINA PRATIWI PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya KHARINA PRATIWI 102407093 PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN 2010-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 2008-2009 TUGAS AKHIR SERASINTA TARIGAN 072407040 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUKSI JAGUNG KABUPATEN SIMALUNGUN PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR SYAIPUL BAHRI STM

PERAMALAN PRODUKSI JAGUNG KABUPATEN SIMALUNGUN PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR SYAIPUL BAHRI STM PERAMALAN PRODUKSI JAGUNG KABUPATEN SIMALUNGUN PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR SYAIPUL BAHRI STM 062407013 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN 2000-2009 TUGAS AKHIR OLEH NURHAYATI 082407016 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Peramalan (forecasting) 2.1.1. Hubungan Forecast dengan Rencana Forecast adalah peramalan apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang, sedang rencana merupakan penentuan apa

Lebih terperinci

BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK

BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan a. Masa Sebelum Kemerdekaan Pada masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia BPS di bawah LandBouw Nisver

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Ramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH ANGKATAN KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PRAJABASA P LUBIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH ANGKATAN KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PRAJABASA P LUBIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH ANGKATAN KERJA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PRAJABASA P LUBIS 142407020 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAHE DI KABUPATEN SIMALUNGUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TAHUN TUGAS AKHIR IMPIANI DESBEL NATAL PURBA

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAHE DI KABUPATEN SIMALUNGUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TAHUN TUGAS AKHIR IMPIANI DESBEL NATAL PURBA PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAHE DI KABUPATEN SIMALUNGUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TAHUN 2016-2020 TUGAS AKHIR IMPIANI DESBEL NATAL PURBA 142407098 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan/lapangan usaha. Dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi diwilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING TUGAS AKHIR

PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING TUGAS AKHIR PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2015-2017 DENGAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING TUGAS AKHIR FAZZAR ADE MASSAYU NASUTION 132407109 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

Lebih terperinci

Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka. Sebelah Timur dengan Provinsi Riau. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.

Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka. Sebelah Timur dengan Provinsi Riau. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan. 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Demografi Penduduk Demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah penduduk,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena memiliki tanah yang subur, sebagian besar penduduk Indonesia banyak yang bekerja di bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri,

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam negeri ke luar negeri, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasting) 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan dapat diartikan sebagai berikut: a. Perkiraan atau dugaan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama ( assaury, 1991). Sedangkan ramalan

Lebih terperinci

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kain adalah bahan mentah yang dapat dikelola menjadi suatu pakaian yang mempunyai nilai financial dan konsumtif dalam kehidupan, seperti pembuatan baju. Contohnya

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara PERSETUJUAN Judul : PREDIKSI JUMLAH RATA-RATA TAMU MANCANEGARA DAN NUSANTARA DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN SMOOTHING EKSPONENSIAL GANDA BROWN Kategori : TUGAS AKHIR Nama : ANTHONY VS DAMANIK Nomor Induk Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PRODUKSI PALM KERNEL OIL PT. SOCFIN INDONESIA KEBUN MATA PAO DENGAN PETA KENDALI RATA-RATA ( ) DAN RANGE (R)

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PRODUKSI PALM KERNEL OIL PT. SOCFIN INDONESIA KEBUN MATA PAO DENGAN PETA KENDALI RATA-RATA ( ) DAN RANGE (R) PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PRODUKSI PALM KERNEL OIL PT. SOCFIN INDONESIA KEBUN MATA PAO DENGAN PETA KENDALI RATA-RATA ( ) DAN RANGE (R) TUGAS AKHIR NOVITA SARI 142407108 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TUGAS AKHIR YUDHISTIRA PRIA KUSUMA

ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TUGAS AKHIR YUDHISTIRA PRIA KUSUMA i ANALISIS REGRESI BERGANDA TERHADAP FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU INFLASI TUGAS AKHIR YUDHISTIRA PRIA KUSUMA 112407085 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Didirikan tahun 1920 dengan tugas mengumpulkan data statistik Bea & Cukai dan bernaung di bawah department Landbouw Nijverheid en Handel. Pada tanggal

Lebih terperinci

PROGRAM DEPARTE ATIKA. Universitas Sumatera Utara

PROGRAM DEPARTE ATIKA. Universitas Sumatera Utara ii PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2017 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR YAHYAA HAKIM DAMANIK 112407018 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTE EMEN MATEMA ATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi perekonomian nasional. Oleh karena itu, informasi mengenai perkembangan dan kondisi perekonomian

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR SUMARYANI MANURUNG

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR SUMARYANI MANURUNG PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2015-2017 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR SUMARYANI MANURUNG 132407040 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMENMATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADANG LAWAS UTARA TUGAS AKHIR SARIASMIN HUTAJULU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADANG LAWAS UTARA TUGAS AKHIR SARIASMIN HUTAJULU 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADANG LAWAS UTARA TUGAS AKHIR SARIASMIN HUTAJULU 112407030 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian dan Peranan Peramalan Aktivitas manajerial khususnya dalam proses perencanaan, seringkali membutuhkan pengetahuan tentang kondisi yang akan datang. Pengetahuan

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK PLN (PERSERO) TANJUNG MORAWAA DENGAN METODE SMOOTHING IRA AYU SOPHYA HUTAPEA

PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK PLN (PERSERO) TANJUNG MORAWAA DENGAN METODE SMOOTHING IRA AYU SOPHYA HUTAPEA PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI PT PLN (PERSERO) TANJUNG MORAWAA DENGAN METODE SMOOTHING IRA AYU SOPHYA HUTAPEA 132407004 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Objek penelitian dalam meramalkan partisipasi angkatan kerja dan tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Objek penelitian dalam meramalkan partisipasi angkatan kerja dan tingkat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Objek Penelitian Objek penelitian dalam meramalkan partisipasi angkatan kerja dan tingkat pengangguran terbuka di Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 adalah para penduduk

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI PADA TAHUN TUGAS AKHIR REBECKA MARTHA BATE E

PERAMALAN JUMLAH ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI PADA TAHUN TUGAS AKHIR REBECKA MARTHA BATE E PERAMALAN JUMLAH ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013-2016 TUGAS AKHIR REBECKA MARTHA BATE E 112407033 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan pembangunan di segala sektor. Pembangunan tersebut dilakukan dengan cara bertahap dalam

Lebih terperinci

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL 1 PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2013-2018 DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR ISRA HERLINA 112407065 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang

Lebih terperinci

PEMODELAN PERAMALAN PENJUALAN PAKAN UDANG PADA PT CENTRAL PROTEINA PRIMA, TBK DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL (EXPONENTIAL SMOOTHING) SKRIPSI

PEMODELAN PERAMALAN PENJUALAN PAKAN UDANG PADA PT CENTRAL PROTEINA PRIMA, TBK DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL (EXPONENTIAL SMOOTHING) SKRIPSI PEMODELAN PERAMALAN PENJUALAN PAKAN UDANG PADA PT CENTRAL PROTEINA PRIMA, TBK DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL (EXPONENTIAL SMOOTHING) SKRIPSI HERRIJUNIANTO PURBA 130823002 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

BAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRDA AMELIA

HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRDA AMELIA HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya IRDA AMELIA 072407088 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengertian Pengolahan Data Pengolahan data dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran data kuantitatif menjadi suatu penyajian yang lebih mudah dimengerti dan menguraikan

Lebih terperinci

ANALISIS JUMLAH PENDUDUK DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TUGAS AKHIR YAYAN SYAHFAJAR

ANALISIS JUMLAH PENDUDUK DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TUGAS AKHIR YAYAN SYAHFAJAR ANALISIS JUMLAH PENDUDUK DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DELI SERDANG TUGAS AKHIR YAYAN SYAHFAJAR 112407095 PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR MAHYULY SUAIDAH SIREGAR 072407080 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan digunakanan sebagai acuan pencegah yang mendasari suatu keputusan untuk yang akan datang dalam upaya meminimalis kendala atau memaksimalkan pengembangan baik

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR 1 PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR CHANRO SIMARMATA NIM:062407130 PROGRAM STUDY DIII STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1. Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah sesuatu kegiatan situasi atau kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Peramalan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang pengetahuan,

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2012

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2012 FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya RAHMAD NUR HIDAYAT S 102407069 PROGRAM

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 TUGAS AKHIR FIRMAN NUGRAHA 102407012 PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 003 TAHUN 2002 TENTANG URAIAN TUGAS BAGIAN, BIDANG, SUBBAGIAN, DAN SEKSI PERWAKILAN BPS DI DAERAH KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 1.1.1 Prediksi Prediksi adalah sama dengan ramalan atau perkiraan. Menurut kamus besar bahasa indonesia, prediksi adalah hasil dari kegiatan memprediksi atau

Lebih terperinci