Kegiatan Belajar 2: Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kegiatan Belajar 2: Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas"

Transkripsi

1 Kegiatan Belajar 2: Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Menjelaskan prinsip pembangkit listrik tenaga gas Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 1. Mampu menjelaskan komponen utama dan komponen pendukung turbin gas 2. Mampu menjelaskan prinsip kerja turbin gas 3. Mengetahui klasifikasi, siklus, pendingin dan efesiensi turbin gas 4. Mampu menjelaskan jenis dan tujuan perawatan turbin gas Pokok Pokok Materi 1. Komponen Utama dan Komponen Pendukung Turbin Gas 2. Prinsip Kerja Turbin Gas 3. Klasifikasi, Siklus, Pendingin dan Efesiensi Turbin Gas 4. Perawatan Turbin Gas Uraian Materi 2.1. Komponen Utama dan Komponen Pendukung Turbin Gas Sistem tenaga listrik terdiri dari sistem pembangkitan, sistem penyaluran yaitu sistem transmisi dan sistem distribusi serta beban. Tenaga listrik pada umumnya dihasilkan oleh generator sinkron yang diputar oleh mesin penggerak yang disebut sebagai penggerak mula (prime mover). Penamaan pusat pembangkit listrik umumnya didasarkan pada energi primer yang digunakan sebagai penggerak penggerak mula, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), maka mesin penggerak generator listrik yangdigunakan adalah turbingas (untuk PLTG). Pada pembangkit listrik tenaga gas terdapat beberapa komponen, yang dikelompokkan menjadi komponen utama dan komponen pendukung.

2 Komponen Utama a. Turbin Gas Turbin gas sebagai komponen utama pada PLTG berfungsi mengkonversi energi panas menjadi energi mekanis dalam bentuk kerja putaran poros, energi panas dihasilkan dari pembakaran bahan bakar ditransformasikan ke roda turbin. Gambar 10. Turbin Gas (Sumber: Bagian turbin yang berputar disebut roda turbin atau rotor dan bagian turbin yang diam disebut rumah turbin. Rotor memutar poros yang menggerakkan beban seperti generator listrik, pompa, kompresor. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas. Gambar 11 menunjukkan skema sistem turbin gas yang digunakan di pusat pembangkit tenaga listrik. Gambar 11. Skema Turbin Gas pada Pembangkit Tenaga Listrik

3 Perkembangan teknologi saat ini menjadikan sistem turbin gas banyak digunakan untuk berbagai keperluan seperti mesin penggerak generator listrik, pesawat terbang dan lainnya. Hal ini disebabkan sistem turbin gas dapat dipasang dengan cepat dengan biaya investasi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan instalasi turbin uap dan motor diesel pada pusat tenaga listrik. Berikut ini beberapa kelebihan turbin gas yaitu: rasio kompresi tinggi (20:1), sederhana dan relatif memiliki bobot yang ringan. b. Kompresor Kompresor berfungsi mendorong udara ke dalam ruang bakar untuk selanjutnya diproses melalui pembakaran bahan bakar. Kompresor yang biasanya dipakai pada turbin gas adalah kompresor aksial yang berguna untuk memasok udara bertekanan ke dalam ruang bakar sesuai dengan kebutuhan, arah aliran udara paralel atau memanjang searah dengan shaft rotor. Kompresor aksial terdiri dari dua bagian yaitu pertama, Compressor Rotor Assembly, merupakan bagian dari kompresor yang berputar pada porosnya. Kedua, Compressor Stator, merupakan bagian dari casing gas turbin. Kompresor aksial memiliki beberapa tingkat yang terdiri darisudu gerak pada rotor dan sudu tetap pada stator, pada sudu tetap tekanan udara akan diperbesar dan kecepatan udara akan turun, makin banyak tingkat kompresor aksial seri makin tinggi efesiensi yang diperoleh. Kompresor Berikut ini gambar bagian-bagian kompresor: Gambar 12. Bagian-Bagian Kompresor (

4 c. Ruang Bakar Ruang bakar berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pembakaran antara bahan bakar dengan udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi gerak. Penggunaan turbin gas menentukan jumlah komponen yang terdapat pada sistem pembakaran dan juga tergantung besarnya frame. Komponen-komponen itu adalah: Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat pencampuran udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk. Combustion Liners, terdapat di dalam combustion chamber yaitu sebagai tempat berlangsungnya pembakaran. Fuel Nozzle, sebagai tempat masuknya bahan bakar ke combustion liner. Ignitors (Spark Plug), digunakan untuk menyalakan api ke dalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dengan udara dapat terbakar. Transition Fieces, untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas. Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion chamber. Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran terjadi Komponen Pendukung Selain komponen utama pada turbin gas juga terdapat beberapa komponen pendukung yaitu: a. Variable Inlet Guide Vane (VIGV) Komponen ini terletak pada 1 atau 2 tingkat pada sudu stator pertama kompresor. Aliran massa udara dapat disesuaikan dengan keadaan start, akselerasi dan deselerasi kompresor dengan memanfaatkan Variable Inlet Guide Vane (VIGV).

5 b. Bleed Valve Komponen ini berfungsi mengurangi adanya back pressure atau tekanan balik pada kompresor sekaligus mengurangi beban yang diterima turbin. Bleed Valve terletak sebelum rumah ruang pembakar dan memiliki saluran untuk membuang aliran udara kompresor dengan tidak melewati ruang bakar dan bagian turbin. c. Difuser Komponen ini tidak menghasilkan atau memerlukan kerja mekanik, tetapi dapat mengubah energi kinetik menjadi tekanan. Difuser sebagai saluran yang berfungsi menaikkan tekanan fluida dengan cara menurunkan kecepatannya. Sehingga dapat dikatakan difuser disini adalah untuk memperlambat kecepatan (velocity) udara. Sehingga udara bercampur dengan bahan bakar dengan sempurna. d. Nozel Nozel adalah alat atau saluran yang digunakan untuk menaikkan kecepatan fluida dengan cara menurunkan tekanannya. Atau, nozel adalah alat untuk mengekspansikan fluida sehingga kecepatannya bertambah besar. Hal ini berbeda dengan fungsi difuser, tetapi seperti difuser, nozzel tidak menghasilkan atau memerlukan kerja mekanik Prinsip Kerja Turbin Gas Prinsip kerja Turbin gas suatu PLTG didasarkan adanya udara bertekanan yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga terjadi proses konversi energi yang terkandung di dalam bahan bakar menjadi mekanis. Fluida kerja untuk memutar turbin gas adalah gas panas yang diperoleh dari proses pembakaran. Proses pembakaran tersebut berlangsung di dalam ruang bakar (combustion chamber) dengan keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Proses pembakaran ini memerlukan tiga unsur utama yaitu: 1. Bahan bakar 2. Udara 3. Panas Dalam proses pembakaran ini bahan bakar disuplai oleh pompa bahan bakar, udara untuk pembakaran diperoleh dari kompresor utama dan panas untuk awal pembakaran

6 dihasilkan oleh ignitor (busi). Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar generator listrik, sehingga diperoleh energi listrik. Gas yang telah melewati turbin ini akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust). Gambar 13. Prinsip Kerja Turbin Gas (Sumber: Rahman, Arif. 2014) Berdasarkan uraian sebelumnya, secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut: Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara kemudian di bakar. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel (nozzle). Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan. Kenyataannya proses yang terjadi dalam konversi energi pada turbin gas suatu PLTG tidak ada yang ideal, artinya selalu terdapat rugi-rugi yang dapat menyebabkan turunnya daya keluaran (output) dan berakibat pada menurunnyaperforma turbin gas itu sendiri. Kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Beberapa penyebab terjadinya kerugian antara lain:

7 Terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) di ruang bakar akibat adanya gesekan fluida. Terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin yang diakibatkan kerja yang berlebih waktu proses kompresi. Terjadinya perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja. Adanya mechanical losses. Turbin gas mempunyai persamaan dengan motor bakar yaitu pada proses pembakarannya yang terjadi di dalam mesin itu sendiri, juga proses kerjanya sama yaitu hisap, kompresi, pembakaran, ekspansi dan buang. Perbedaannya adalah terletak pada kontruksinya, motor bakar kebanyakan bekerja gerak bolak balik (reciprocating) sedangkan turbin gas adalah mesin rotasi. Proses kerja motor bakar bertahap (intermiten), yang dinamakan langkah, langkah hisap, kompresi, pembakaran, ekspansi dan langkah buang, antara langkah satu dan lainnya saling bergantung dan bekerja bergantian. Turbin gas proses kerjanya kontiniu, semua proses yaitu hisap kompresi, pembakaran dan buang adalah berlangsung bersamaan. Pada proses ekspansi, pada turbin gas, terjadi perubahan energi dari energi panas menjadi energi mekanik putaran poros turbin, sedangkan pada motor bakar pada langkah ekspansi terjadi perubahan dari energi panas menjadi energi mekanik gerak bolak-balik torak. Dengan kondisi tersebut, turbin gas bekerja lebih halus tidak banyak getaran dan gas buang pada motor bakar tidak pernah dipakai untuk gaya dorong. Gambar 14. Mesin Pembakaran Dalam Turbin Gas dan Motor Bakar

8 2.2. Klasifikasi turbin gas Klasifikasi turbin gas pada dasarnya dibedakan berdasarkan siklusnya dan konstruksi poros. Bedasarkan siklus turbin gas dibedakan menjadi dua tipe yaitu: a. Siklus terbuka (Opencycle) Pada turbin gas siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfir. Pada siklus terbuka ada dua jenis yaitu terbuka langsung dan terbuka tidak langsung, berikut ini gambar dari siklus terbuka: Gambar 15. Turbin Gas Untuk Siklus Terbuka Langsung (Sumber: Pada turbin gas sistem terbuka muncul permasalahan pada proses pendinginan ruang bakar dan sudu-sudu turbin dan juga proses pembakaran bershubungan langsung dengan material turbin, sehingga dihawatirkan akan dapat menimbulkan terjadinya korosi dan abrasi pada sudu turbin, jika ini diabaikan dapat berakibat fata seperti sudu turbin bengkok atau patah. Hal ini akan menurunkan daya turbin dan secara keseluruhan efesiensi kerja menjadi rendah. Untuk menghindari hal tersebut, maka bahan bakar padat tidak disarankan untuk digunakan pada sistem turbin gas siklus terbuka. Kendala tersebut juga dapat diatasi dengan memisahkan ruang bakar dengan saluran fluida kerja, artinya fluida kerja yang masuk turbin tidak mengandung gas hasil pembakaran proses ini dapat dilakukan dengan membuat turbin gas sistem terbuka tidak langsung.

9 Gambar 16. Turbin Gas Siklus Terbuka Tidak Langsung (Sumber: b. Siklus tertutup (Closecycle) Sistem Turbin gas siklus tertutup terdiri dari beberapa komponen, yaitu: kompresor, ruang pemanas (heating chamber), turbin gas yang menggerakkan generator dan kompresor, dan ruang pendingin (cooling chamber). Pada sistem turbin gas dengan siklus tertutup, akhir ekspansi fluida kerjanya tidak langsung dibuang ke atmosfir tetapi didinginkan terlebih dahulu untuk kembali ke dalam proses awal. Sistem sisklus tertutup ada dua tipe, sistem turbin gas tertutup langsung dan tertutup tidak langsung. Pada sistem turbin gas tertutup langsung banyak digunakan pada aplikasi turbin gas bahan bakar nuklir. Bedanya dengan siklus terbuka langsung adalah dalam proses akhir yaitu ekspansi fluida kerja dengan tekanan sudah menurun, tetapi masih bertemperatur tinggi didinginkan terlebih dahulu sebelum masuk kompresor, untuk keperluan tersebut, dipasang penukar kalor berfungsi sebagai pendingin. Selanjutnya, fluida kerja dingin masuk kembali ke kompresor untuk dikompresi lagi.

10 Gambar 17. Turbin Gas Siklus Tertutup Langsung (Sumber: Siklus pada sistem turbin gas berkembang sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen. Siklus Brayton menjadi konsep dasar untuk setiap mesin turbin gas. Siklus termodinamika ini dikembangkan pertama kali oleh John Barber pada tahun 1791, dan disempurnakan lebih lanjut oleh George Brayton. Pada awal penerapan siklus ini, Brayton dan ilmuwan lain nya mengembangkan mesin turbin yang dikombinasikan dengan compressor. Pada perkembangannya, siklus ini lebih banyak diaplikasikan pada mesin-mesin pesawat terbang dan pembangkit listrik. Pada siklus Brayton ini, ada empat komponen utama, yaitu: compressor, combustion chamber (ruang pembakaran), turbin dan nozzle. Selain siklus Brayton juga dikenal secara umum siklus Ericson dan siklus Stirling. Berikut ini uraian tiga siklus turbin gas tersebut. c. Siklus Ericson Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (reversibleisotermic) dan dua proses isobarik dapat balik

11 (reversibleisobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal (regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah: hth = 1 T1/Th dimana T1 = temperatur buang dan Th = temperatur panas. d. Siklus Stirling Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (isotermalreversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson. e. Siklus Brayton Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbin atau manufacturer dalam analisa untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara berikut. Gambar 18. Siklus Brayton (Sumber:Fivia Eliza, 2016)

12 Urutan proses kerja sistem turbin gas pada siklus Brayton adalah Proses 1 ke 2 adalah proses kompresi isentropik udara pada kompresor, tekanan udara naik. Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 h1). Proses 2 ke 3 adalah proses pembakaran campuran udara dan bahan-bakar pada tekanan konstan, dihasilkan panas pada ruang bakar. Jumlah kalor yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 h2). Proses 3 ke 4 adalah ekspansi isentropik didalam turbin. Daya yang dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 h4), dihasilkan kerja turbin berupa putaran poros dan gaya dorong, tekanan turun. Proses 4 ke 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 h1). Dari diagram T-S dapat dilihat setelah proses kompresi pada kompresor temperature naik yaitu T2 dari Temperatur atmosfer T1 dan tekanan naik dari p1 menjadi p2, tempertur dan tekanan ini diperlukan untuk proses pembakaran. Setelah bahan bakar disemprotkan dan bercampur dengan udara mampat didalam ruang bakar dan dinyalakan, terjadi proses pembakaran, temperatur naik lagi sampai T3. Temperatur T3 adalah temperatur gas pembakaran yang akan masuk turbin, temperatur ini dibatasi oleh ketahanan material. Setelah proses ekspansi pada turbin, temperatur gas sisa menjadi turun sampai T4 dan temperatur gas sisa ini masih tinggi diatas temperatur T1. Klasifikasi sistem turbin gas juga dibedakan berdasarkan konstruksi poros, yaitu: a. Turbin Gas Poros Tunggal (SingleShaft) Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan energi listrik untuk keperluan proses di industri. Gambar 19. Turbin Gas Poros Tunggal

13 b. Turbin Gas Poros Ganda (DoubleShaft) Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah seperti kompresor pada unit proses. Gambar 20. Turbin Gas Poros Ganda (Sumber: Bahan bakar, Pelumasan, Pendinginan dan Effisiensi Bahan bakar Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas sistem dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat, khususnya pada sistem turbin gas dengan proses sistem terbuka. Sehingga hasil proses pembakaran harus bebas dari sisa-sisa bahan bakar (abu) yang keras dan tidak menimbulkan korosi yang diakibatkan peristiwa kimia. Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel gas. Bahan bakar yang berbentuk gas biasanya digunakan untuk turbin gas adalah gas dapur tinggi, gas bumi dan gas yang diperoleh dari instalasi penguapan gas arang untuk industri. Gas dapur tinggi adalah barang sisa-sisa dan harganya murah, tetapi nilai kalornya rendah. Gas bumi adalah bahan bakar yang ideal untuk turbin gas yang mengandung Methan (CH4) dengan kadar 65 % sampai 92 %.

14 Pelumasan Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada setiap komponen sistem turbin gas Lube oil disirkulasikan pada bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearingjuga untuk aksesoris gear dan yang lainnya. Lube oil system terdiri dari: Oil Tank (Lube Oil Reservoir) Oil Quantity Pompa Filter System Valving System Piping System Instrumen untuk oil Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube oil guna keperluan lubrikasi, yaitu: Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP shaft pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil. Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun. Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika kedua pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil Pendinginan Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing. Komponenkomponen utama dari cooling system adalah: Off base Water Cooling Unit Lube Oil Cooler Main Cooling Water Pump Temperatur Regulation Valve Auxilary Water Pump Low Cooling Water Pressure Swich

15 Efesiensi Turbin Gas Pemakaian turbin gas banyak menguntungkan sebagai pengganti sumber penggerak lain, seperti yang sudah diuraikan diatasyaitu turbin gas bentuknya lebih simple dan tidak banyak memakan tempat. Kalau dibandingkan dengan turbin uap, turbin gas lebih mudah dioperasikan, mudah dikendalikan dan instalasinya lebih sederhana. Akan tetapisecara aktual efisiensi turbin gas masih rendah. Sudah banyak metode yang digunakan untuk menaikan efisiensi tersebut. Dari gambar 38 diagram p-v dan t-s,dapat dilihat bahwapemasukan panas berlangsung pada tekanan tetap, q masuk =mc p (T 3 T 2 ) Pengeluaran panas juga pada tekanan konstan qkeluar =mcp (T 4 T1 ) Sehingga,kerja berguna dapat dirumuskan sebagai berikut; Wberguna = qmasuk-qkeluar = mcp(t3-t2 )- mcp(t4-t1) Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan kerja berguna dengan energi kalor yang masuk, dirumuskan sebagai berikut, Bisa ditulis dalam bentuk; Dimana Cp adalah kapasitas jenis pada tekanan konstan

16 Berdasarkan perumusan di atas, bahwa untuk menaikan efisiensi turbin gas, kompresor yang di gunakan harus memiliki perbandingan tekanan yang tinggi, sehingga pemakaian bahan bakar lebih sedikit. Kenaikan perbandingan tekan tidak selamanya menaikan daya turbin, pada perbandingan tekanan tertentu, daya turbin mencapai maksimum, selanjutnya daya yang berguna akan kembali turun. Hal ini dikarenakan, pada perbandingan tekanan yang tinggi diperlukan kerja kompresor yang besar, padahal kerja kompresor mengambil dari daya turbin. Dengan alasan tersebut, bisa dipahami kenaikan perbandingan tekanan tidak selalu menguntungan pada nilai tertentu. Bagian dari kerja turbin yang digunakan untuk menggerakan kompresor dinamakan back work ratio (gambar 3.10). Perbandingan daya pada turbin gas biasanya 3:2:1,3 untuk daya turbin, 2 untuk kompresor, dan 1 untuk generator listrik. Sebagai contoh untuk menggerakan generator listrik 100kW, turbin gas harus mempunyai daya 300kW, karena harus menggerakkan kompresor sebesar 200 kw. Gambar 21. Back Work Turbin Gas (Sumber: Fivia Eliza, 2016) Dengan alasan itu, banyak faktor yang harus diperhatikan terutama untuk mengoptimalkan kerja kompresor. Sebagai contoh, suhu masuk kompresor T1 tidak terlalu tinggi, dengan alasan pada suhu yang tinggi kerja kompresor bekerja lebih berat. Dengan kerja kompresor lebih berat, daya yang diambil dari daya turbin lebih banyak sehingga mengurangi bagian yang lainnya.

17 2.4. Pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Perawatan (maintenance) adalah suatu kegiatan yang menjamin mesin/alat mampu untuk terus-menerus melakukan apa yang diinginkan oleh pemakai (user).tujuan dari kegiatan perawatan tersebut antara lain adalah: a. Menjamin mesin/alat tersedia dalam kondisi baik b. Menjamin kesiapan peralatan cadangan dalam kondisi darurat c. Menjamin keselamatan manusia dan lingkungan d. Menjamin usia pakai mesin/alat lebih panjang Banyak sekali jenis-jenis dari kegiatan maintenance, tetapi hal ini tergantung kebijakan dari tiap-tiap perusahaan dalam penerapannya: a. Breakdown Maintenance b. Preventive Maintenance c. Reliability Centered Monitoring d. Risk Base Inspection e. Total Preventive Maintenance Lalu untuk jenis-jenis standar pemeliharaan, antara lain adalah: a. Standar Inspeksi: Standar untuk memeriksa mesin atau teknik utuk mengukur atau menemukan kemunduran mesin b. Standar Servis: Standar untuk menetapkan bagaimana servis atau pemeliharaan rutin dilakukan dengan menggunakan handtool c. Standar Repair: Standar untuk menetapkan kondisi dan metode untuk pengerjaan repair d. Prosedur Pekerjaan Pemeliharaan: Standar disusun untuk pemeliharaan yang sering dikerjakan Hal-hal yang mempengaruhi kinerja dari gas turbin adalah: 1) Ketinggian tempat operasi turbin dimana setiap kenaikan 100 mdpl, maka daya turbin berkurang 1% 2) Kelembaban (humidity) udara lingkungan merupakan peningkatan kelembaban udara akan menurunkan kinerja dan daya dari turbin

18 3) Kelembaban spesifik udara merupakan peningkatan kelembapan spesifik akan menurunkan daya dan efisiensi turbin gas sebanyak: 0,0015% dan 0,0035% Pemeliharaan Turbin Gas adalah suatu kegiatan pekerjaan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan / instalasi Turbin Gas dengan tujuan agar supaya peralatan / instalasi tersebut dapat dioperasikan secara maksimal, andal, efisien, aman dan dapat mencapai umur pakai (life time) sesuai dengan yang direncanakan. Pemeliharaan akan diperlukan karena setiap peralatan yang dioperasikan akan mengalami kerusakan. Pemeliharaan yang baik akan mencegah atau memperlambat terjadinya kerusakan tersebut. Faktor-faktor penyebab kerusakan diantaranya adalah: Design dan material Pengoperasian Pemeliharaan Kondisi lingkungan Program pemeliharan yang berhasil selain akan memperlambat terjadinya kerusakan, juga akan dapat meningkatkan kemampuan dari peralatan / instalasi yang dipelihara. Untuk berhasilnya suatu pemeliharaan harus didukung dengan: Tenaga kerja yang terampil, baik personil operasi, pemeliharaan, perencanaan dan semua personil terkait. Tersedia spare part / material / dana yang cukup. Tersedia cukup waktu untuk pemeliharaan. Case History (catatan kejadian-kejadian) selama peralatan / instalasi dioperasikan. Case History yang lengkap dan rinci dan log sheet harus diarsipkan, baik mengenai operasi maupun pemeliharaannya. Case History harus mencakup uraian dan analisa mengenai gangguan-gangguan atau masalah-masalah yang tidak biasa yang terjadi selama operasi, termasuk juga kondisi kerusakan yang dijumpai saat inspection serta tindakan penanggulangan yang dilakukan. Catat hasil hasil pengukuran vibrasi disemua bearing, dengan menggunakan vibrasi meter portable diukur sesaat sebelum

19 turbin gas distop. Juga catat hasil pengukuran vibrasi pada alat ukur terpasang di panel. Apakah ditemukan kebocoran bahan bakar dari pipa dan lain-lainnya? Jika iya, catat lokasinya. Apakah ditemukan kebocoran minyak pelumas dari pipa dan lain-lainnya? Jika iya, catat lokasinya. Apakah sistem kontrol bekerja dengan stabil dan secara keseluruhan bekerja dengan baik? Apakah pengaman overspeed berfungsi dengan baik dan bekerja pada kecepatan putaran yang telah ditetapkan? Apakah Overspeed Valve dan Shut off Valve bekerja dengan baik saat turbin dapat trip. Apakah terjadi gesekan pada ujung blades dan atau seal? Apakah tejadi perubahan tekanan pada sistem minyak pelumas? Apakah tejadi perubahan temperatur pada sistem minyak pelumas? Pada saat membersihkan filter minyak pelumas, apakah ditemukan material babbit? Pemeliharaan Turbin Gas dan komponen-komponennya beserta instalasi/peralatan lainnya yang direkomendasikan oleh pabrik merupakan Periodic Inspection (inspeksi secara berkala) yang terdiri dari pemeliharaan kecil dan pemeliharaan menyeluruh berupa Major Inspection. Efisiensi Turbin Gas sangat mempengaruhi daya yang dihasilkan oleh unit PLTG. Oleh karenanya, salah satu bentuk pemeliharaan yaitu menonaktifkan mesin secara berkala (periodic shut-down) yang tidak direncanakan akan menyebabkan hilangnya kesempatan produksi dan mungkin juga akan berarti suatu kondisi yang berbahaya. Stop terencana (scheduled shut-down) harus dikoordinasikan dengan unit pembangkit lainnya sehingga tidak terjadi kekurangan cadangan unit pembangkit. Turbin Gas memerlukan Periodic Inspection, perbaikan dan penggantian part-nya.

20 Pemeliharaan Selama Unit Beroperasi. Merupakan pengamatan yang terus menerus selama Turbin Gas dioperasikan. Pengamatan ini biasanya dilaksanakan setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan dan setiap tahun. Bagian-bagian yang diamati diantaranya: Tekanan bahan bakar pada Fuel Nozzle Differential Pressure pada filter-filter Exhaust Gas Temperature Kebocoran-kebocoran. Vibrasi Tingkat kekotoran Kompresor Kotoran pada kompresor dapat dikurangi dengan Catalyst atau campuran air dengan detergen yang dilakukan pada saat Turbin Gas beroperasi, atau dapat juga dengan membasuh dengan air (water wash) yang dilakukan ketika Turbin Gas pada posisi spin (600 RPM). Besarnya vibrasi Turbin Gas dan peralatan lainnya perlu diamati. Sedikit perubahan besarnya vibrasi mungkin diakibatkan oleh perubahan beban. Akan tetapi bila vibrasi naik dengan cepat atau secara kontinyu terlihat ada tendensi kenaikan vibrasi, ini merupakan suatu indikator untuk dilaksanakan aksi korektif (perbaikan). Mungkin yang paling perlu untuk diamati adalah exhaust gas temperature (temperatur gas yang keluar turbin), karena batas operasi Turbin Gas diset terhadap exhaust gas temperature Pemeliharaan Selama Unit Stop a. Fuel Nozzle Inspection. Inspection ini adalah membuka, melepas serta membersihkan Fuel Nozzle dan memeriksa bagian dalam Combustor Basket dan Transition Pice melalui lubang tempat memasang Nozzle. Untuk pemeriksaan pertama (terhitung sejak Turbin Gas dioperasikan sesudah erection atau sesudah Major Inspection), pemeriksaan Fuel Nozzle ini selambat-lambatnya-lambatnya dilaksanakan setelah mencapai 50 jam operasi. Jika dari pemeriksaan pertama ini tidak terlihat adanya kelainan-kelainan maka pemeriksaan selanjutnya dilanjutkan dengan Combustor Section Inspection. b. Combustor Section Inspection

21 Bagian pekerjaan yang termasuk dalam Combustor Section Inspection adalah membongkar, memeriksa dan memperbaiki Fuel Nozzle, Combustor Basket, Transition Pieces dan komponen lain yang berada didalam Combustor Chamber. Bagian-bagian yang dibuka tersebut harus dibersihkan dengan teliti, diperiksa dan diperbaiki. Pada kesempatan ini juga diperiksa sudu-sudu turbin tingkat pertama yang dapat diperiksa dari lubang tempat pemasangan Transition Pieces. c. Turbin Section Inspection Inspection ini biasa disebut juga sebagai Hot Gas Path Inspection, yang meliputi Combustor Section Inspection ditambah dengan memeriksa / memperbaiki bagian dalam Turbin Gas dengan terlebih dahulu membuka Combustor Chamber Cylinder. Sudu-sudu turbin dilepaskan dari rotornya kemudian dibersihkan dan diperbaiki. Diaphragma dan seal labirin juga dilepas, dibersihkan dan diperbaiki. Dianjurkan juga agar bantalan aksial (Thrust Bearing) serta bantalan journal (Journal Bearing) dibuka, diperiksa dan diperbaiki. d. Major Inspection Major Inspection adalah pemeriksaan dan perbaikan menyeluruh yang dilakukan terhadap semua komponen unit PLTG (Turbin Gas, Kompresor, Peralatan bantu dll). Pekerjaan yang dilaksanakan mencakup pekerjaan Combustor Section Inspection, Turbine Section Inspection, ditambah dengan membuka Compresor Casing, melepas sudu-sudu kompresor untuk diperiksa / diperbaiki. Diaphragma Kompresor, Seal labirin, bantalan-bantalan juga dilepas, dibersihkan diperiksa dan diperbaiki. Dalam pelaksanaan Major Inspection ini juga dilakukan alignment (penyetelan-penyetelan) secara menyeluruh. Kriteria pemeriksaan, perbaikan dan penggantian dapat dilihat dari Service Bulletin yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat atau dari buku manual Faktor Operasi Yang Mempengaruhi Pemeliharaan. Pemeliharaan yang rekomendasikan diperoleh dari pengalaman/penelitian terhadap sejumlah Turbin Gas dengan jam operasi total lebih dari 12 juta jam. Cara pemeliharaan serta Periode Pemeliharaan masih mungkin untuk berubah, untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

22 a. Jumlah Start Dalam Satu Periode (Starting Frequency) Setiap kali start dan stop turbin akan menimbulkan efek termal atau perubahan temperatur yang besar pada bagian turbin. Selain periode start-up, sistem kontrol akan berbuat sedemikian rupa untuk mengurangi efek termal tersebut, namun walaupun demikian umur pakai (life-time) Turbin Gas yang sering di start akan lebih pendek dibandingkan dengan Turbin Gas yang selalu beroperasi pada beban dasar (base load) terus menerus. Kemungkinan yang terjadi saat Turbin gas di start adalah: Start yang berhasil, bilamana start diikuti kenaikan putaran mencapai putaran sinkron. Penyalaan gagal, bilamana start diikuti kenaikan putaran mencapai ignition, terjadi ignition tapi gagal untuk mencapai putaran sinkron. Tidak terjadi penyalaan, bilamana start diikuti kenaikan putaran tapi gagal untuk mencapai putaran ignition. Emergency Start (Fast Start), bilamana start diikuti kenaikan putaran yang sangat cepat. Start yang tidak diikuti penyalaan tidak akan meyebabkan efek termal. b. Siklus Beban (Load Cycle) Turbin Gas yang dibebani terus menerus dengan beban konstan atau sedikit perubahannya akan menimbulkan sedikit pengaruh pada life-time parts turbin. Sedang turbin gas yang dibebani naik turun dengan cepat, pengaruhnya terdapat life-timer parts turbin akan sama dengan yang sering Satrt-Stop. Banyak Turbin gas yang dioperasikan hanya untuk menampung beban puncak dengan jam kerja yang pendek. Cara pengoperasian seprti ini disebut Peak Rating dan dioperasikan sampai batas tertinggi temperatur exhaust gas. Untuk kondisi seprti ini jam kerjanya dipehitungkan dengan Jam Kerja Ekivalen. c. Kondisi Lingkungan Pengaruh lingkungan terdapat pemeliharaan Turbin gas adalah timbulnya korosi dan atau abrasi / pengikisan. Pengaruh lingkungan yang akan mengakibatkan abrasi dapat dikurangi dengan memasang filter udara yang baik disisi masuk kompresor, sedang bila pengaruhnya korosi dapat dikurangi dengan pelindung / coating cat. Untuk keadaan tertentu mungkin perlu dipasang instalasi pencuci udara

23 d. Proses Washing Kompresor Pada Sistem Turbin Gas Proses washing adalah salah satu bentuk perawatan dari kompresor dengan cara pembersihan. Proses washing ini dilakukan apabila temperatur pada sisi keluar kompresor tinggi. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya pengendapan pada sudu rotor maupun stator yang dapat disebabkan oleh debu atau zat pengotor lain yang ikut masuk ke dalam kompresor pada proses masuknya udara ke dalam kompresor. Dengan adanya pengendapan pada sudu rotor maupun sudu stator tersebut berpengaruh besar terhadap kinerja dari kompresor itu sendiri dan secara otomatis juga dengan kinerja dari sistem turbin gas itu. Hal ini disebabkan oleh jarak clearance antara sudu rotor dan sudu stator semakin kecil, sehingga mengakibatkan terjadinya kerugian tekanan di setiap tingkatnya. Dengan kondisi yang demikian ini aliran massa udara dan perbandingan tekanan kompresor akan semakin turun dan temperatur pada sisi keluar semakin meningkat. Proses washing ini sendiri harus dilakukan dengan tujuan menjaga kondisi operasi dari kompresor pada kondisi yang optimal. Berdasarkan waktu operasi, cara melakukan proses washing dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) On Line Washing, yaitu proses washing yang dilakukan pada saat kompresorberoperasi. 2) Off Line Washing, yaitu proses washing yang dilakukan pada saat kompresor tidakberoperasi.adapun komponen utama dalam proses washing ini sendiri adalah: Motor pump, berfungsi untuk menyalurkan air dan detergent ke dalam kompresor pada saat proses washing berlangsung. Tangki air yang mempunyai pemanas (heater), berfungsi sebagai penyuplai air pada saat proses washing berlangsung. Air ini mempunyai temperatur 79 0 C sampai 85 0 C. Tangki detergent, berfungsi sebagai tempat penyuplai detergent. Pada pembahasan tulisan ini yang dijelaskan adalah proses off line washing. Langkah-langkah yang dilakukan dalam washing ini adalah setelah unit tidak beroperasi, pertama-tama kompresor tersebut dibilas dengan air yang mempunyai temperatur 79oC sampai 85oC sekitar 5 sampai 10 menit. Setelah itu baru disemprotkan campuran detergent dengan air sampai habis.

24 Detergent yang digunakan sekitar 5 liter. Setelah itu didiamkan sekitar 30 menit sampai 45 menit dan langkah selanjutnya dibilas dengan air yang mempunyai temperatur 79oC sampai 85oC sampai bersih. Selama proses washing tersebut kompresor digerakkan oleh motor start aksesoris pada putaran 50 rpm. Air dan detergenttersebut disalurkan melalui spray distributor yang berjumlah delapan buah. Rangkuman Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan jenis pembangkit yang memanfaatkan ketersediaan energi yang ada yaitu energi panas diubah menjadi energi mekanikmelalui sistem turbin gas, selanjutnya energi mekanik diubah menjadi energi listrik menggunakan generator. Sistem turbin gas terdiri dari komponen utama dan komponen pendukung. Komponen utama yaitu turbin gas, kompresor dan ruang bakar, sedangkan komponen pendukung yaitu Variable Inlet GuideVane (VIGV), Bleed Valve, Difuser dan Nozel. Turbin gas suatu PLTG bekerja berdasarkan adanya udara bertekanan yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga terjadi proses konversi energi menjadi energi mekanis. Fluida kerja yang memutar turbin gas adalah gas panas yang diperoleh dari proses pembakaran. Proses pembakaran tersebut berlangsung di dalam ruang bakar (combustion chamber) dengan keadaan tekanan konstan, proses pembakaran ini memerlukan tiga unsur utama yaitu: Bahan bakar, Udara dan Panas Turbin gas dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis siklus dan konstruksi poros. Berdasarkan siklus turbin gas terdiri dari siklus tebuka dan siklus tertutup, sedangkan untuk konstruksi poros terdapat dua jenis poros yaitu, poros tunggal dan poros ganda. Siklus termodinamika pada turbin gas dikenal dengan Siklus Ericson, Siklus Stirling dan Siklus Brayton. Efesiensi sistem turbin gas dapat dioptimalkan jika terjadi proses pembakaran sempurna, hal ini harus didukung oleh kualitas bahan bakar, sistem pelumasan dan pendinginan yang baik serta adanya perawatan berkala atau priodik baik yang bersifat

25 preventif atau perbaikan komponen. Beberapa hal yang diperhatikan dalam rangka pemeliharaan adalah pengamatan Tekanan bahan bakar pada Fuel Nozzle, Differential Pressure pada filter-filter, Exhaust Gas Temperature, Kebocoran-kebocoran, Vibrasi dan Tingkat kekotoran Kompresor. Tugas Pada sebuah turbin gas siklus terbuka ditemukan fakta bahwa pada turbin terdapat titik-titik korosi, menurut analisis anda bagaimana hal ini dapat terjadi, jika ditinjau dari aspek: a. Struktur komponen pada sistem turbin gas b. Penggunaan bahan bakar c. Pemeliharaan turbin gas Tes Formatif 1. Tempat terjadinya proses pencampuran antara bahan bakar dan udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi adalah a. Bleed Valve b. Combustion Chamber c. Combustion Liners d. Nozel e. Kompresor 2. Perbedaan antara siklus terbuka langsung dan terbuka tidak langsung adalah a. Terdapatnya heating chamber b. Terdapatnya cooling chamber c. Terdapatnya ruang bakar dengan saluran fluida kerja yang terpisah d. Terdapatnya Combustion Chamber e. Terdapatnya intake dan exhaust

26 3. Pencampuran bahan bakar dengan udara secara sempurna disebabkan terdapatnya sebuah komponen pada sistem turbin gas yang disebut... a. Difuser b. Flame Detector c. Nozel d. Inlet valve e. Gain valve 4. Berikut ini adalah komponen-komponen utama dari sistem pelumasan pada turbin gas, kecuali: a. Temperatur Regulation Valve b. Oil Tank (Lube Oil Reservoir) c. Pompa d. Filter System e. Oil Quantity 5. Rugi-rugi yang terjadi pada sistem turbin gas dapat terjadi pada ketiga komponen utama sistem turbin gas. Dari jawaban di bawah ini kerugian yang terjadi pada ruang bakar adalah a. Terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) b. Terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin c. Terjadinya perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja. d. Adanya mechanical loss. e. Adanya korosi pada sudu-sudu turbin 6. Berikut beberapa faktor-faktor penyebab kerusakan pada turbin gas, kecuali: a. Design dan material b. Pengoperasian c. Pemeliharaan d. Operator e. Kondisi lingkungan

27 7. Sebuah turbin gas mengalami korosi yang diduga disebabkan oleh kondisi lingkungan, menurut anda hal ini dapat dicegah dengan melakukan tindakan sebagai berikut... a. Proses washing b. Risk Base Inspection c. Memasang filter udara d. Spray distributor e. Memasang exhauts fan 8. Pada turbin gas terdapat beberapa buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube oil guna keperluan lubrikasi, berikut ini jenis-jenis pompa yang digunakan, kecuali: a. Main Lube Oil Pump b. Auxilary Lube Oil Pump c. Emergency Lube Oil Pump d. Transfer Lube Oil pump e. Pompa bantu pelumasan 9. Berikut ini komponen pada sistem turbin gas, kompresor, ruang pemanas (heating chamber), turbin gas, dan ruang pendingin (cooling chamber), berdasarkan hal tersebut jenis siklus yang sesuai untuk komponen tersebut adalah... a. Siklus terbuka b. Siklus tertutup c. Siklus Brayton d. Siklus Stirling e. Siklus Ericson 10. Prinsip kerja turbin gas didasarkan pada siklus termodinamika, kondisi ideal turbin gas umumnya digambarkan dalam bentuk siklus... a. Siklus terbuka b. Siklus tertutup c. Siklus Brayton d. Siklus Stirling e. Siklus Ericson

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH TURBIN GAS

TUGAS MAKALAH TURBIN GAS TUGAS MAKALAH TURBIN GAS Di susun oleh: Nama : DWI NUGROHO Nim : 091210342 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2013 0 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Turbin adalah mesin penggerak, dimana

Lebih terperinci

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT Outline 1. Dasar Teori Turbin Gas 2. Proses PLTG dan PLTGU 3. Klasifikasi Turbin Gas 4. Komponen PLTG 5. Kelebihan dan Kekurangan 1. Dasar Teori Turbin Gas Turbin gas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Turbin Gas Turbin gas adalah turbin dengan gas hasil pembakaran bahan bakar di ruang bakarnya dengan temperatur tinggi sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas

Lebih terperinci

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG 1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi

Lebih terperinci

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 1 MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS 2 DEFINISI PLTG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendahuluan Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran

Lebih terperinci

TURBINE GAS. Oleh : Inisiator Aceh Power Investment

TURBINE GAS. Oleh : Inisiator Aceh Power Investment TURBINE GAS Oleh : Inisiator Aceh Power Investment 1. Pendahuluan Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi

Lebih terperinci

TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI

TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori PLTGU atau combine cycle power plant (CCPP) adalah suatu unit pembangkit yang memanfaatkan siklus gabungan antara turbin uap dan turbin gas. Gagasan awal untuk

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Di Susun Oleh: 1. VENDRO HARI SANDI 2013110057 2. YOFANDI AGUNG YULIO 2013110052 3. RANDA MARDEL YUSRA 2013110061 4. RAHMAT SURYADI 2013110063 5. SYAFLIWANUR

Lebih terperinci

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)

Lebih terperinci

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah

Lebih terperinci

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika Penggerak Mula Materi Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika Motor Bakar (Combustion Engine) Alat yang mengubah energi kimia yang ada pada bahan bakar menjadi energi mekanis

Lebih terperinci

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI KERJA TURBIN GAS TIPE GE DI LOT 3 DENGAN PUTARAN 3000 RPM PLTG SICANANG, BELAWAN

ANALISA PERFORMANSI KERJA TURBIN GAS TIPE GE DI LOT 3 DENGAN PUTARAN 3000 RPM PLTG SICANANG, BELAWAN ANALISA PERFORMANSI KERJA TURBIN GAS TIPE GE DI LOT 3 DENGAN PUTARAN 3000 RPM PLTG SICANANG, BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar. 5 TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan. Udara

Lebih terperinci

PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW. Oleh: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT

PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW. Oleh: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT TUGAS AKHIR PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW Oleh: Bagus Adi Mulya P 2107 030 002 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT PROGRAM DIPLOMA 3 BIDANG KEAHLIAN KONVERSI ENERGI JURUSAN

Lebih terperinci

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah PENGERTIAN SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga api pada mesin pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran bahan bakar dan udara dibakar

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) A. Pengertian PLTG (Pembangkit listrik tenaga gas) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas untuk memutar turbin dan generator. Turbin dan generator adalah

Lebih terperinci

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang turbin uap ini dengan baik meskipun

Lebih terperinci

JENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap

JENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap TURBINE PERFORMANCE ABSTRACT Pada umumnya steam turbine di operasikan secara kontinyu dalam jangka waktu yang lama.masalah-masalah pada steam turbin yang akan berujung pada berkurangnya efisiensi dan performansi

Lebih terperinci

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing, Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu

BAB II LANDASAN TEORI. stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kendali suhu Pembatasan suhu sebenarnya adalah pada turbin inlet yang terdapat pada first stage nozzle atau nozzle tingkat pertama atau suhu pengapian turbin. Apabila suhu pengapian

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-teman penerbangan, pada halaman ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai engine atau mesin yang digunakan pada pesawat terbang, yaitu CFM56 5A. Kita

Lebih terperinci

Analisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros.

Analisa Performa Turbin Gas Frame 6B Akibat Pemakaian Filter Udara BAB II DASAR TEORI. pembangkit gas ataupun menghasilkan daya poros. BAB II DASAR TEORI 2. 1 Sejarah turbin gas Turbin gas adalah motor bakar yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : kompresor, ruang bakar, dan turbin. Sistem dapat berfungsi sebagai pembangkit gas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Motor bakar merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan kendaraan-kendaraan bermotor di jalan raya. Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi panas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,

Lebih terperinci

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU BAB III TURBIN UAP PADA PLTU 3.1 Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI 2.1 LINGKUP KERJA PRAKTEK Lingkup kerja praktek perawatan mesin ini meliputi maintenance partner dan workshop improvement special truk dan bus, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap BAB V TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan.

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL DEFINISI PLTD Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover), yang berfungsi

Lebih terperinci

Bab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar

Bab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar Bab II Ruang Bakar Sebelum berangkat menuju pelaksanaan eksperimen dalam laboratorium, perlu dilakukan sejumlah persiapan pra-eksperimen yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pedoman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah peralatan mekanis untuk meningkatkan energi tekanan pada cairan yang di pompa. Pompa mengubah energi mekanis dari mesin penggerak pompa menjadi energi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gesekan pada saat rotor turbin berputar, maka bantalan-bantalan. penyangga tersebut harus dilumasi dengan minyak pelumas.

BAB I PENDAHULUAN. gesekan pada saat rotor turbin berputar, maka bantalan-bantalan. penyangga tersebut harus dilumasi dengan minyak pelumas. 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pelumas sistem yang cukup vital untuk turbin. Fungsinya bukan hanya terbatas untuk pelumasan kerja saja, tetapi juga untuk memindahkan panas, memindahkan

Lebih terperinci

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian HRSG HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang satu unit turbin gas untuk memanaskan air dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900

Lebih terperinci

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO FINONDANG JANUARIZKA L 125060700111051 SIKLUS OTTO Siklus Otto adalah siklus thermodinamika yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol Fuel)

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A

BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A 3.1 Teori Dasar APU Auxiliary Power Unit (APU) merupakan mesin turbin gas yang berfungsi sebagai supporting engine pada pesawat. APU tergolong dalam jenis turboshaft,

Lebih terperinci

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION

Session 13 STEAM TURBINE OPERATION Session 13 STEAM TURBINE OPERATION SISTEM OPERASI Operasi plant yang baik harus didukung oleh hal-hal berikut: Kelengkapan buku manual dari pabrikan Prosedur operasi standar yang meliputi instruksi untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. SEJARAH MOTOR DIESEL Pada tahun 1893 Dr. Rudolf Diesel memulai karier mengadakan eksperimen sebuah motor percobaan. Setelah banyak mengalami kegagalan dan kesukaran, mak akhirnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa Termodinamika Siklus Rankine adalah siklus teoritis yang mendasari siklus kerja dari suatu pembangkit daya uap Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara ditinjau

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi: 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Apabila meninjau mesin apa saja, pada umumnya adalah suatu pesawat yang dapat mengubah bentuk energi tertentu menjadi kerja mekanik. Misalnya mesin listrik,

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

Udara. Bahan Bakar. Generator Kopel Kompresor Turbin

Udara. Bahan Bakar. Generator Kopel Kompresor Turbin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Instalasi Turbin Gas Instalasi turbin gas merupakan suatu kesatuan unit instalasi yang bekerja berkesinambungan dalam rangka membangkitkan tenaga listrik. Instalasi

Lebih terperinci

PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE

PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE Muhamad Jalu Purnomo Jurusan Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jalan

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

Session 4. Diesel Power Plant. 1. Siklus Otto dan Diesel 2. Prinsip PLTD 3. Proses PLTD 4. Komponen PLTD 5. Kelebihan dan Kekurangan PLTD

Session 4. Diesel Power Plant. 1. Siklus Otto dan Diesel 2. Prinsip PLTD 3. Proses PLTD 4. Komponen PLTD 5. Kelebihan dan Kekurangan PLTD Session 4 Diesel Power Plant 1. Siklus Otto dan Diesel 2. Prinsip PLTD 3. Proses PLTD 4. Komponen PLTD 5. Kelebihan dan Kekurangan PLTD Siklus Otto Four-stroke Spark Ignition Engine. Siklus Otto 4 langkah

Lebih terperinci

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL Disusun Oleh: KELOMPOK 9 Angga Eka Wahyu Ramadan (2113100122) Citro Ariyanto (2113100158) Ahmad Obrain Ghifari (2113100183) INSTITUT

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Standby Power System (GENSET- Generating Set) DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI TURBIN GAS PT. PJB UP MUARA KARANG

PROSEDUR OPERASI TURBIN GAS PT. PJB UP MUARA KARANG LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSEDUR OPERASI TURBIN GAS PT. PJB UP MUARA KARANG Laporan Kerja Praktek Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Pengambilan Tugas Akhir Di susun oleh : Nama : Hyendi Gumilang

Lebih terperinci

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR Pendahuluan Motor penggerak mula adalah suatu motor yang merubah tenaga primer yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam bentuk tenaga mekanis. Aliran

Lebih terperinci

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel A. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah 1. Prinsip Kerja Motor 2 Langkah dan 4 Langkah a. Prinsip Kerja Motor

Lebih terperinci

Session 11 Steam Turbine Protection

Session 11 Steam Turbine Protection Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

Spark Ignition Engine

Spark Ignition Engine Spark Ignition Engine Fiqi Adhyaksa 0400020245 Gatot E. Pramono 0400020261 Gerry Ardian 040002027X Handoko Arimurti 0400020288 S. Ghani R. 0400020539 Transformasi Energi Pembakaran Siklus Termodinamik

Lebih terperinci

Ardiansyah Lubis NIM. :

Ardiansyah Lubis NIM. : ANALISA PERFORMANSI TURBIN GAS TIPE SIEMENS AG BLOK 2 GT 2.1 KETIKA BEBAN PUNCAK DI PLTG SICANANG BELAWAN LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) Oleh IRHAS MUFTI FIRDAUS 321 11 030 YULIA REZKY SAFITRI 321 11 078 HARDIANA 321 11 046 MUH SYIFAI PIRMAN 321 11

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Motor Bakar Diesel Motor bakar diesel adalah motor bakar yang berbeda dengan motor bensin, proses penyalaanya bukan dengan nyala api listrik melainkan penyalaan bahan bakar

Lebih terperinci

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA 1. Centrifugal pumps (pompa sentrifugal) Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid

Lebih terperinci

ANALISA TEMPERATUR UDARA AMBIEN TERHADAP KINERJA TURBIN GAS LM6000 PG DI PLTG SENIPAH KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR

ANALISA TEMPERATUR UDARA AMBIEN TERHADAP KINERJA TURBIN GAS LM6000 PG DI PLTG SENIPAH KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR ANALISA TEMPERATUR UDARA AMBIEN TERHADAP KINERJA TURBIN GAS LM6000 PG DI PLTG SENIPAH KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR AHMAD SHALEH NIM:120309167391 PROGRAM STUDI ALAT BERAT JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi : 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Sistem Penggerak Kapal Mesin Penggerak Utama 1. Mesin Uap Torak (Steam Reciprocating Engine) 2. Turbin Uap (Steam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Bakar Bahan bakar yang dipergunakan motor bakar dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yakni : berwujud gas, cair dan padat (Surbhakty 1978 : 33) Bahan bakar (fuel)

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin-Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Sifat-sifat fisik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA 3.1 Metode Pengujian 3.1.1 Pengujian Dual Fuel Proses pembakaran di dalam ruang silinder pada motor diesel menggunakan sistem injeksi langsung.

Lebih terperinci

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Mesin Diesel. Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik

Lebih terperinci

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal II. TEORI DASAR A. Motor Bakar Motor bakar adalah suatu pesawat kalor yang mengubah energi panas menjadi energi mekanis untuk melakukan kerja. Mesin kalor secara garis besar di kelompokaan menjadi dua

Lebih terperinci

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Motor Bakar Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan

Lebih terperinci

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant ) LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembangkitan Tenaga Listrik Pusat pembangkit tenaga listrik adalah tempat dimana proses pembangkitan tenaga listrik dilakukan. Pada pembangkitan tenaga listrik terjadi

Lebih terperinci