Penerapan Finite State Automata Pada Pemetaan Sistem Parkiran Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga Artikel Ilmiah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Finite State Automata Pada Pemetaan Sistem Parkiran Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga Artikel Ilmiah"

Transkripsi

1 Penerapan Finite State Automata Pada Pemetaan Sistem Parkiran Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga Artikel Ilmiah Peneliti : Jerry Adrian Pelupessy ( ) Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 2016

2 Penerapan Finite State Automata Pada Pemetaan Sistem Parkiran Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga Artikel Ilmiah Dijaukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti : Jerry Adrian Pelupessy ( ) Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 Penerapan Finite State Automata Pada Pemetaan Sistem Parkiran Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga Jerry Adrian Pelupessy 1, Magdalena A. Ineke Pakereng 2 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia @student.uksw.edu 1, ineke.pakereng@staff.uksw.edu 2 Abstract UKSW Salatiga has a public parking for cars and motorcycle s, where it is manually managed by KAMTIBPUS as campus s security. Motorcycle s parking system has many step and rule that is applied. The theory of automata is used as base logic to draw the mapping of motorcycle s parking system at UKSW. The mapping which conducted is done by dividing every system using finite states automata to make applying the system easier. Keywords: Theory of Automata, Finite State Automata, Motorcycle s Parking System Abstrak UKSW Salatiga memiliki sarana parkiran untuk kendaraan mobil dan motor, dimana dilakukan secara manual oleh KAMTIBPUS selaku pihak keamanan kampus. Sistem parkiran kendaraan motor memiliki banyak tahap dan aturan yang diberlakukan. Teori bahasa automata digunakan sebagai logika dasar untuk melakukan pemetaan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW. Pemetaan yang dilakukan adalah dengan cara membagi tiap sistem menggunakan finite state automata sehingga memudahkan penyelesaian sistem. Kata Kunci: Teori Bahasa Automata, Finite State Automata, Sistem Parkiran Kendaraan Motor 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana. 8

9 1. Pendahuluan Teori Bahasa dan Automata merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang didasari oleh model dan gagasan mendasar mengenai komputer. Sebagai keluaran dari automata, bahasa memungkinkan penyampaian gagasan dan pemikiran manusia, sedangkan sebagai ilmu yang juga mempelajari mengenai mesin abstrak, automata dapat membaca input berupa string dari alphabet yang diberikan dari input file. Salah satu contoh penerapan teori bahasa dan automata adalah pada parkiran di kampus UKSW Salatiga. UKSW Salatiga memiliki parkiran untuk kendaraan mobil dan motor, dimana sistemnya dilakukan secara manual oleh pihak keamanan kampus. Sistem parkiran yang dilakukan bagi kendaraan mobil berbeda dengan kendaraan motor. Sistem parkiran kendaraan mobil yang dilakukan lebih simple dibandingkan dengan sistem parkiran yang dilakukan bagi kendaraan motor. Sistem parkiran kendaraan motor memiliki lebih banyak tahap dan aturan yang diberlakukan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian yang menerapkan Teori Bahasa dan Automata dengan konsep finite state automata pada pemetaan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW Salatiga. 2. Tinjauan Pustaka Sudah banyak penelitian tentang penerapan atau penggunaan Finite State Auotmata, salah satu contoh penelitian berjudul Penerapan Teori Bahasa dan Automata untuk Mengecek Kebenaran Format SMS pada SMS Premium, menjelaskan tentang penggunaan teori bahasa dan automata untuk mengatasi permasalahan terhadap pengecekan format SMS premium. Ini telah dibuktikan dengan tiga hal yang menjadi ciri-ciri algoritma yang baik telah dipenuhi oleh algoritma teori bahasa dan automata untuk pengecekan tersebut, yaitu pertama algoritma teori bahasa dan automata memberikan keluaran yang benar terhadap hasil yang diinginkan, kedua algoritma teori bahasa dan automata memberikan hasil yang pasti terhadap string yang diberikan, dan yang ketiga adalah dengan menggunakan algoritma teori bahasa dan automata diperoleh efisiensi waktu dan memori [1]. Penelitian yang kedua Perancangan dan Implementasi Finite Automata pada Simulasi Vending Machine. Lewat rancangan state diagram berdasarkan konsep Mealy Machine yang telah dibuat, maka aplikasi simulasi vending machine dapat dibuat, dan hasil dari setiap input yang dipilih oleh user pada aplikasi sesuai dengan hasil rancangan tersebut [2]. Penelitian yang ketiga berjudul Perangkat Lunak Pengucapan Kata Bahasa Indonesia Berdasarkan Pemenggalan Kata Dengan Finite State Automata. Penelitian ini menjelaskan tentang perancangan aplikasi yang menggunakan Finite State Automata sebagai mesin abstrak yang akan mengenali dan memenggal kata dalam kalimat, sesuai dengan kalimat yang diucapkan [3]. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan tentang teori bahasa dan automata dan finite state automata, maka akan dilakukan penelitian tentang penerapan Finite State Automata Pada Pemetaan Sistem Parkiran Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga. Penelitian yang dilakukan membahas tentang sistem parkiran kendaraan motor yang secara manual dilakukan oleh pihak keamanan kampus dengan beberapa tahap dan aturan yang harus dilakukan oleh pengendara kendaraan motor, mulai dari tahap masuk area pintu parkiran sampai dengan tahap keluar area pintu parkiran. Sistem yang diterapkan kemudian dipetakan dalam bentuk state menggunakan konsep finite state automata. 9

10 Finite State Automata (FSA) disebut juga Finite Automata (FA) merupakan suatu model matematika dari suatu sistem dan yang menerima input menghasilkan output diskrit [4]. Finite State Automata memiliki state yang banyaknya berhingga (terbatas), dan dapat berpindah-pindah dari satu state ke state lain. Perubahan state ini dinyatakan dengan fungsi transisi. State adalah kondisi atau keadaan atau kedudukan. Prinsip kerja Finite State Automata adalah sebagai berikut: (1) Menerima input string, (2) Membaca (menyerap substring) karakter awal dengan kontrol berada pada state awal, (3) Dengan kontrol dan karakter awal yang telah dibaca, state akan berpindah ke state baru, (4) Proses berlanjut sampai semua string terserap habis, (5) Jika state akhir yang ditempati saat string habis tersebut berada dalam himpunan final state yang telah ditentukan, maka string tersebut diterima atau dikenali oleh Finite State Automata tersebut. Jika tidak, maka string tersebut ditolak atau tidak dikenali oleh Finite State Automata itu. Sebuah Finite State Automata M dinyatakan dengan lima tupel, yaitu (Q, Σ, δ, S, F ), dimana: Q = himpunan state Σ = himpunan alfabet masukan δ = fungsi transisi S = initial state atau state awal F = final state atau himpunan state akhir Gambar 1 Contoh State Diagram Finite State Automata [4] Keterangan Gambar 1: (1) Gambar lingkaran menyatakan state, (2) Label pada lingkaran adalah nama state tersebut, (3) Busur panah menyatakan transisi atau perpindahan state, (4) Gambar lingkaran yang didahului sebuah busur panah tanpa label menyatakan state awal, (5) Gambar lingkaran ganda menyatakan final state. Maka; Q = {A, B} = {0, 1} S = {A} F = {B} δ = Fungsi transisi δ (A, 0) = A δ (A, 1) = B δ (B, 0) = B δ (B, 1) = A Berdasarkan fungsi transisi tersebut, dapat dibuat tabel transisi seperti pada Tabel 1. Tabel 1 Tabel Transisi Berdasarkan Gambar 1 δ 0 1 A A B B B A 10

11 Contoh bila string yang masuk adalah 1011, maka string tersebut bergerak dari Start ke state A, kemudian membaca karakter 1 dan berpindah ke state B, yang merupakan state tujuan dari hasil pembacaan karakter 1. Kemudian string selanjutnya yang dibaca adalah 0. Karena state tujuan dari pembacaan karakter 0 adalah B sendiri, maka state tidak berpindah. Selanjutnya membaca karakter 1. Berpindah dari state B ke statea yang merupakan state tujuan setelah membaca karakter 1. Setelah itu, karakter 1 dibaca dan state berpindah ke state B. Pembacaan string berhenti karena karakter sudah habis. State terakhir yang ditempati adalah state B, dan karena state B berada dalam himpunan final state, maka string 1011 diterima oleh Finite State Automata tersebut. NDFA (Non Deterministic Finite Automata) adalah salah satu bagian dari automata berhingga atau Finite State Automata (FSA). Pada Non Deterministic Finite Automata (NFA) dimungkinkan satu simbol menimbulkan transisi ke lebih dari satu kondisi dan memberikan beberapa kemungkinan gerakan sehingga keluarannya tidak dapat dipastikan. Selain itu dimungkinkan juga terjadinya transisi spontan atau transisi ε. NDFA (Non Deterministic Finite Automata) didefenisikan sebagai M yang merupakan sebuah koleksi dari 5 obyek (Q, Σ, s, F, ) dimana : Q adalah sebuah himpunan hingga dari state. Σ adalah sebuah abjad masukan. s adalah salah satu kedudukan di dalam Q yang ditetapkan sebagai kedudukan permulaan. F adalah sebuah koleksi dari kedudukan-kedudukan yang diterima atau final (koleksi / himpunan dari kondisi akhir). adalah sebuah relasi pada (Q x Σ) x Q dan dinamakan relasi transisi. Salah satu rangkaian NDFA (Non Deterministic Finite Automata) terlihat pada Gambar 2. Gambar 2 Rangkaian NDFA (Non Deterministic Finite Automata) [5] Rangkaian pada Gambar 2 tergolong dalam NDFA (Non Deterministic Finite Automata) karena beberapa transisi yang berasal dari satu kondisi yaitu kondisi q 0 memiliki input yang sama yaitu a. Rangkaian tersebut akan menerima string ab, aab, aabaab, aba, dan abaaba, tetapi tidak akan menerima string abb dan aabb. 3. Metode dan Perancangan Tahapan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibagi ke dalam 5 (lima) tahap yaitu: (1) tahap analisis kebutuhan dan pengumpulan data, (2) tahap studi literatur, (3) tahap implementasi dan perancangan Finite State Automata, (4) tahap pengujian Finite State Automata, (5) tahap penulisan laporan. 11

12 Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data Studi Literatur Perancangan dan Implementasi Finite State Automata Pengujian Finite State Automata Penulisan Laporan Gambar 3 Tahapan Penelitian Tahapan Penelitian pada Gambar 3, dapat dijelaskan sebagai berikut, Tahap Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data: Pada tahap ini dilakukan analisis dan pengumpulan data terkait dengan sistem yang dilakukan pada parkiran kendaraan motor di kampus UKSW Salatiga; Tahap Studi Literatur: Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan terhadap data dari jurnal-jurnal terkait, buku, serta sumber mengenai pembahasan terkait penelitian tersebut; Tahap Perancangan dan Implementasi Finite State Automata: Pada tahap ini akan dilakukan perancangan finite state automata menggunakan NDFA (Non Deterministic Finite Automata); Tahap Pengujian Finite State Automata: Pada tahap terakhir ini dilakukan pengujian terhadap penerapan finite state automata pada parkiran kendaraan motor di kampus UKSW Salatiga menggunakan NDFA (Non Deterministic Finite Automata) yang telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan evaluasi terhadap keseluruhan perancangan finite state automata pada parkiran kendaraan motor di kampus UKSW Salatiga menggunakan NDFA (Non Deterministic Finite Automata) yang telah dibuat, apakah sudah berjalan dengan semestinya, jika belum maka dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan; Tahap Penulisan Laporan: Dalam tahap ini dilakukan penulisan laporan dari tahapan penelitian yang dilakukan. Pengumpulan data tentang sistem dalam melakukan parkir kendaraan motor pada area parkiran motor di kampus UKSW Salatiga adalah melalui wawancara dengan pihak KAMTIBPUS UKSW selaku pengelola parkiran, serta simulasi langsung di lapangan. 12

13 Gambar 4 Denah Parkiran Kendaraan Motor di Kampus UKSW Keterangan Gambar 4: (1) Warna putih pada denah adalah jalan, (2) Busur panah warna ungu adalah area pintu masuk parkiran, (3) Warna coklat adalah tempat pengambilan kartu parkir, (4) Warna abu-abu adalah area parkiran, (5) Warna merah adalah tempat pengembalian kartu parkir dan pemeriksaan STNK, (6) Warna hijau adalah tempat penulisan keterangan tidak membawa STNK, (7) Busur panah warna biru adalah area pintu keluar parkiran, (8) Warna hitam adalah area sekitar parkiran. 4. Hasil dan Pembahasan Rancangan state diagram pada pemetaan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW dapat dilihat pada Gambar 5, yang menjelaskan tentang pemetaan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW berdasarkan sistem atau tahap yang dilakukan pengendara motor dalam melakukan parkir kendaraan motor. Berikut adalah sistem atau tahap yang dilakukan pengendara motor dalam melakukan parkir kendaraan motor, yaitu: 1. Masuk area pintu parkir. 2. Menerima kartu parkir. 3. Parkir kendaraan. 4. Untuk pengendara yang tidak memiliki STNK saat melakukan parkir, diharuskan menulis keterangan tidak memiliki STNK. 5. Pengendara mengeluarkan kendaraannya dari tempat parkir dan menyerahkan kartu parkir dan STNK untuk diperiksa oleh pihak pengelola parkir. 6. Keluar dari tempat parkir. 13

14 Gambar 5 State Diagram Sistem Parkiran State diagram pada Gambar 5 dinyatakan dalam 5 tupel, yaitu: Q = {S1, S2, S3, S4, S5, S6} = {a, b, c, d, e} S = {S1} F = {S6} = {((S1, a)s2) ((S1, e)s6), ((S2, b)s3), ((S2, d)s5), ((S3, c)s4), ((S3, d)s5), ((S4, d)s5), ((S5,e)S6)} Untuk keterangan abjad, himpunan simbol input yang menyatakan apa yang dilakukan pengendara; (a) ambil kartu parkir, (b) parkir motor, (c) tulis keterangan tidak ada STNK, (d) kembalikan kartu parkir dan pemeriksaan STNK, (e) keluar parkiran. Sedangkan untuk keterangan state yang menyatakan tempat atau area : (S1) area pintu masuk parkiran, (S2) tempat pengambilan kartu parkir, (S3) area parkiran, (S4) tempat penulisan keterangan tidak memiliki STNK, (S5) tempat pengembalian kartu parkir dan pemeriksaan STNK, (S6) area pintu keluar parkiran. Relasi transisi dapat dipetakan dalam tabel, menjadi seperti pada Tabel 2. Tabel 2 Tabel Relasi transisi sistem parkiran a b c d e S1 S2 Ø Ø Ø S6 S2 Ø S3 Ø S5 Ø S3 Ø Ø S4 S5 Ø S4 Ø Ø Ø S5 Ø S5 Ø Ø Ø Ø S6 S6 Ø Ø Ø Ø Ø 14

15 Tabel 2 menjelaskan tentang perpindahan state apabila ada input yang masuk. Misalnya pada state S1 mendapat input a maka akan berpindah ke state S2, sesuai Gambar 5. Kemudian dari state S2 mendapat input b maka akan berpindah ke state S3. Bila mendapat input d maka akan berpidah ke state S5. Begitu seterusnya untuk cara membaca transisi dari state yang lain. Perpindahan state akan bernilai Ø (Bahasa kosong) apabila tiap input yang masuk tidak sesuai. Misalnya state S1 apabila mendapat input b, maka akan bernilai Ø (Bahasa kosong). Begitu juga seterusnya untuk state yang lain, yang mendapat input tidak sesuai. Gambar 6 State Diagram Parkiran Kosong State diagram pada Gambar 6, menyatakan area tempat parkir yang masih kosong, sehingga pengendara dapat melakukan parkir kendaraan di area parkir tersebut. Dinyatakan dalam 5 tupel, yaitu: Q = {P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8} = {a, b} S = {P1} F = {P8} = {((P1, a)p1), ((P1, b)p2, P3, P4, P5, P6, P7, P8), ((P2, a)p2), ((P2, b)p3, P4, P5, P6, P7, P8), ((P3, a)p3), ((P3, b)p4, P5, P6, P7, P8), ((P4, a)p4), ((P4, b)p5, P6, P7, P8) ((P5, a)p5), ((P5, b)p6, P7, P8), ((P6, a)p6), ((P6, b)p7, P8), ((P7, a)p7), ((P7, b)p8)} Untuk keterangan abjad pada Gambar 6, himpunan simbol input yang menyatakan parkiran yang masih kosong (a), dan parkiran yang sudah penuh (b). Sedangkan untuk keterangan state yang menyatakan area parkir, yang dibagi menjadi 8 area parkir. Relasi transisi dapat dipetakan dalam tabel, menjadi seperti pada Tabel 3. 15

16 Tabel 3 Tabel Relasi transisi parkiran kosong a b P1 P1 P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8 P2 P2 P3, P4, P5, P6, P7, P8 P3 P3 P4, P5, P6, P7, P8 P4 P4 P5, P6, P7, P8 P5 P5 P6, P7, P8 P6 P6 P7, P8 P7 P7 P8 P8 Ø Ø Algoritma keamanan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW adalah sebagai berikut: Petugas pintu masuk parkir 1 Masukkan nomor kendaraan 2 Cek kelengkapan pengendara 3 Berikan kartu parkir sesuai kelengkapan pengendara 4 Jika pengendara menggunakan helm, maka berikan kartu parkir hijau 1 5 Jika pengendara tanpa helm, maka berikan kartu parkir merah 1 6 Jika pengendara dan boncengan menggunakan helm, maka berikan kartu parkir hijau 2 7 Jika pengendara dan boncengan tanpa helm, maka berikan kartu parkir merah 2 8 Jika pengendara menggunakan helm dan boncengan tanpa helm, maka berikan kartu parkir hijau merah 9 Jika pengendara tanpa helm dan boncengan menggunakan helm, maka berikan kartu parkir merah hijau 10 Masukan data pengendara 11 Cek data pengendara 12 Periksa STNK Kendaraan 13 Ambil kembali kartu parkir pengendara Algoritma menjelaskan tentang gambaran aplikasi yang dibuat, berguna untuk keamanan dalam sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW. Konsep aplikasi dijalankan oleh petugas parkir. Pseudocode keamanan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW, dijelaskan sebagai berikut Kamus nomor_kendaraan, kelengkapan_pengendara, data_pengendara = string Start INPUT nomor_kendaraan READ nomor_kendaraan INPUT kelengkapan_pengendara READ kelengkapan_pengendara IF pengendara menggunakan helm THEN kartu parkir hijau 1 IF pengendara tanpa helm THEN kartu parkir merah 1 IF pengendara menggunakan helm AND boncengan menggunakan helm THEN kartu parkir hijau 2 IF pengendara tanpa helm AND boncengan tanpa helm THEN kartu parkir merah 2 IF pengendara menggunakan helm AND boncengan tanpa helm THEN kartu parkir hijau merah IF pengendara tanpa helm AND boncengan menggunakan helm THEN kartu parkir merah hijau INPUT data pengendara 16

17 READ data_pengendara PRINT data pengendara end Rancangan pseudocode merupakan gambaran konsep aplikasi yang dibuat, berguna untuk membatu petugas parkir dalam menentukan pengecekan kelengkapan pengendara dan pemberian kartu parkir sesuai kelengkapan pengendara sebelum melakukan parkir dan sebelum keluar dari tempat parkir. Kode Program 1 Perintah Untuk Menampilkan Keterangan Kelengkapan Pengendara Kode Program 1 merupakan perintah yang digunakan untuk menampilkan kelengkapan pengendara. Kelengkapan pengendara yang dimasukkan ke dalam aplikasi oleh petugas parkir berguna untuk aplikasi dalam menentukan kartu parkir yang nanti diberikan oleh petugas parkir untuk pengendara. Kode Program 2 Perintah Untuk Input Nomor Kendaraan dan Kelengkapan Pengendara Kode Program 2 merupakan perintah untuk memasukkan nomor kendaraan dan kelengkapan pengendara sesuai keterangan kelengkapan pengendara yang dilakukan oleh petugas parkir, kemudian aplikasi akan menentukan kartu parkir apa yang harus diberikan petugas parkir kepada pengendara sesuai keterangan yang dimasukkan. Program dibuat menggunakan bahasa pemrograman C# dan merupakan program dengan tampilan sederhana yaitu console application. Konsep program dirancang berdasarkan keamanan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW, yang dijalankan oleh petugas parkir. 17

18 Gambar 7 Output Program Gambar 6 adalah hasil output dari program yang dibuat. Input dilakukan secara manual menggunakan keyboard oleh petugas parkir, kemudian diproses sehingga menampilkan kartu parkir warna apa yang harus diberikan petugas parkir kepada pengendara. Tabel 4 Tabel Analisis Pengujian dan Hasil Start state Input State yang Final state Jumlah state yang Jumlah Input dilewati dilewati S1 a, b, c, d, e S2, S3, S4, S5 S6 4 5 S1 a, b, d, e S2, S3, S5 S6 3 4 S1 a, d, e S2, S5 S6 2 3 S1 e - S6-1 Tabel 4 menjelaskan tentang analisis pengujian dan hasil dari konsep finite state automata yang dibuat. Analisis pengujian dan hasil pertama menunjukkan, start state S1 sampai final state S6 melalui 4 state, yaitu state S2, S3, S4, S5, memiliki 5 input, yaitu input a, b, c, d, e. Analisis pengujian dan hasil kedua menunjukkan, start state S1 sampai final state S6 melalui 3 state, yaitu state S2, S3, S5, memiliki 4 input, yaitu input a, b, d, e. Analisis pengujian dan hasil ketiga menunjukkan, start state S1 sampai final state S6, melalui 2 state, yaitu state S2 dan S5, dan memiliki 3 input, yaitu input a, d, e. Analisis pengujian dan hasil keempat menunjukkan, start state S1 sampai final state S6, tidak melalui state yang lain, dan memiliki 1 input, yaitu input e. 5. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, dan implementasi finite state automata pada pemetaan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa : (1) Finite state automata digunakan sebagai logika dasar untuk melakukan pemetaan sistem parkiran kendaraan motor di kampus UKSW; (2) Pemetaan yang dilakukan adalah membagi tiap sistem ke dalam bentuk state sehingga memudahkan penyelesaian sistem; (3) Aplikasi yang dibuat dalam bentuk algoritma, pseudocode dan console application adalah berdasarkan pada kerja dari petugas parkir yang mengatur jalannya sistem, berguna untuk keamanan dalam sistem. 18

19 6. Daftar Pustaka [1] Sugiono, B., Penerapan Teori Bahasa dan Automata untuk Mengecek Kebenaran Format SMS pada SMS Premium, Skripsi, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. [2] Irawan, J. Ch., Pakereng, M. A. I., Somya, R., Perancangan dan Implementasi Finite Automata pada Simulasi Vending Machine, Skripsi, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. [3] Kuswardayan, I., Tjahyanto, A., Siregar, K. M. S., Perangkat Lunak Pengucapan Kata Bahasa Indonesia Berdasarkan Pemenggalan Kata Dengan Finite State Automata. Insitute Teknologi Sepuluh Nopember. [4] Utdirartatmo, F., Teori Bahasa dan Otomata. Yogyakarta: J & J Learning. [5] Sutopo, M., 2010, Non Deterministic Finite Automata (NFA)( diakses tanggal 5 Agustus 2016) 19

Penerapan Finite State Automata Pada Proses Peminjaman Buku di Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana Artikel Ilmiah

Penerapan Finite State Automata Pada Proses Peminjaman Buku di Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana Artikel Ilmiah Penerapan Finite State Automata Pada Proses Peminjaman Buku di Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana Artikel Ilmiah Peneliti : Raymond Elias Mauboy (672013158) Prof. Ir. Danny Manongga, MS.c.,

Lebih terperinci

FINITE STATE MACHINE / AUTOMATA

FINITE STATE MACHINE / AUTOMATA FINITE STATE MACHINE / AUTOMATA BAHASA FORMAL Dapat dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string yang berisi simbol-simbol alphabet Dapat juga dipandang sebagai entitasentitas abstrak yang

Lebih terperinci

Teori Bahasa dan Otomata

Teori Bahasa dan Otomata Teori Bahasa dan Otomata Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com/ E-mail : pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010]

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Ilmu komputer memiliki dua komponen utama yaitu model dan gagasan mendasar mengenai komputasi, serta teknik rekayasa untuk perancangan sistem komputasi. Teori bahasa dan automata merupakan

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Finite Automata pada Simulasi Vending Machine

Perancangan dan Implementasi Finite Automata pada Simulasi Vending Machine Perancangan dan Implementasi Finite Automata pada Simulasi Vending Machine 1) Jessica Christiani Irawan, 2) M. A. Ineke Pakereng, 3) Ramos Somya 1) Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL II TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami Finite State Automata (FSA) dan dapat mengeksekusi suatu mesin otomata Materi : FSA dan Implemetasi FSA Deterministic Finite Automata (DFA)

Lebih terperinci

FINITE STATE AUTOMATA

FINITE STATE AUTOMATA Otomata & Teori Bahasa FINITE STATE AUTOMATA www.themegallery.com Contents 2 3 4 Finite State Automata Implementasi FSA Deterministic Finite Automata (DFA) Non-deterministic Finite Automata (NFA) Finite

Lebih terperinci

Pendahuluan [6] FINITE STATE AUTOMATA. Hubungan RE & FSA [5] Finite State Diagram [6] 4/27/2011 IF-UTAMA 1

Pendahuluan [6] FINITE STATE AUTOMATA. Hubungan RE & FSA [5] Finite State Diagram [6] 4/27/2011 IF-UTAMA 1 FINITE STATE AUTOMATA Pertemuan 9 & 10 Dosen Pembina : Danang Junaedi 1 Pendahuluan [6] Bahasa formal dapat dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string yang berisi simbol-simbol alphabet

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Terdapat tiga topik utama di teori otomata yaitu:

PENDAHULUAN. Terdapat tiga topik utama di teori otomata yaitu: PENDAHULUAN Pengertian Komputer mengikuti sejumlah prosedur sistematis, atau algoritme, yang dapat diaplikasikan untuk serangkaian input (string) yang menyatakan integer dan menghasilkan jawaban setelah

Lebih terperinci

Sumarni Adi TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013

Sumarni Adi TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013 Sumarni Adi TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2013 KONTRAK KULIAH 1. Presensi 15 menit diawal perkuliahan dan dilakukan sendiri (tidak Boleh Titip Presensi), setelahnya sistem akan ditutup 2.

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPILASI Bahasa Regular

TEKNIK KOMPILASI Bahasa Regular TEKNIK KOMPILASI Bahasa Regular Sekolah Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya 2012 Tata bahasa reguler Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat Finite State Automata (FSA) yang

Lebih terperinci

NonDeterministic Finite Automata. B.Very Christioko, S.Kom

NonDeterministic Finite Automata. B.Very Christioko, S.Kom NonDeterministic Finite Automata Perbedaan DFA dan NFA DFA (Deterministic Finite Automata) FA di dalam menerima input mempunyai tepat satu busur keluar. NFA (Non Deterministic Finite Automata) FA di dalam

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR

TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR TEORI BAHASA DAN OTOMATA PENGANTAR PERKULIAHAN Jumlah pertemuan minimal 13 kali dan maksimal 15 kali sudah termasuk dengan ujian tengah semester (UTS) PENILAIAN ABSEN 10% (Minimal kehadiran 80% dari jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam hierarki kelas-kelas bahasa menurut Chomsky, kelas bahasa yang paling sederhana adalah kelas bahasa reguler (regular languages). Bahasa reguler dapat dengan tepat

Lebih terperinci

EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA

EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA Jurnal Matematika Vol.6 No., November 26 [ 63-7 ] EKSPRESI REGULAR PADA SUATU DETERMINISTIC FINITE STATE AUTOMATA Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No, Bandung,46, Indonesia dsuhaedi@eudoramail.com

Lebih terperinci

Teori Komputasi 11/2/2016. Bab 5: Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga

Teori Komputasi 11/2/2016. Bab 5: Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga. Otomata (Automata) Hingga Teori Komputasi Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik 1-1 Informatika Bab 5: Agenda. Deterministic Finite Automata DFA (Otomata Hingga Deterministik) Equivalen 2 DFA Finite State Machine FSA

Lebih terperinci

Teori Bahasa Formal dan Automata

Teori Bahasa Formal dan Automata Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 2 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA POKOK BAHASAN Finite Automata Notasi Finite Automata Deterministic Finite

Lebih terperinci

Penerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal

Penerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal Penerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal Abdurrahman Dihya R./13509060 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

PENDEKATAN TEORI AUTOMATA UNTUK MENYELESAIKAN APLIKASI-APLIKASI DI BIDANG ILMU KECERDASAN BUATAN

PENDEKATAN TEORI AUTOMATA UNTUK MENYELESAIKAN APLIKASI-APLIKASI DI BIDANG ILMU KECERDASAN BUATAN PENDEKATAN TEORI AUTOMATA UNTUK MENYELESAIKAN APLIKASI-APLIKASI DI BIDANG ILMU KECERDASAN BUATAN Febri Nova Lenti STMIK AKAKOM Yogyakarta Jl. Raya Janti 143 Yogyakarta 55198 febri@akakom.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN FUNGSI TRANDUCER DALAM MERANCANG SIMULASI VENDING MACHINE

PENERAPAN FUNGSI TRANDUCER DALAM MERANCANG SIMULASI VENDING MACHINE PENERAPAN FUNGSI TRANDUCER DALAM MERANCANG SIMULASI VENDING MACHINE 1 Samuel Banurea (1111173), 2 Garuda Ginting 1) Mahasiswa program studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan 2) Dosen Tetap Program

Lebih terperinci

Finite State Machine dapat berupa suatu mesin yang tidak memiliki output. Finite State Machine yang tidak mengeluarkan output ini dikenal

Finite State Machine dapat berupa suatu mesin yang tidak memiliki output. Finite State Machine yang tidak mengeluarkan output ini dikenal FINITE STATE AUTOMATA (FSA) DAN FINITE STATE MACHINE (FSM) MATERI MINGGU KE-3 Finite State Automata (FSA) Finite State Machine dapat berupa suatu mesin yang tidak memiliki output. Finite State Machine

Lebih terperinci

Teori Bahasa dan Automata. Finite State Automata & Non Finite State Automata

Teori Bahasa dan Automata. Finite State Automata & Non Finite State Automata Teori Bahasa dan Automata Finite State Automata & Non Finite State Automata Finite State Automata Model matematika suatu sistem yang menerima input dan output diskrit Mesin automata dari bahasa Regular

Lebih terperinci

Pencarian SPBU Terdekat Menggunakan Finite State Automata (Studi Kasus: SPBU Wilayah Salatiga) Artikel Ilmiah

Pencarian SPBU Terdekat Menggunakan Finite State Automata (Studi Kasus: SPBU Wilayah Salatiga) Artikel Ilmiah Pencarian SPBU Terdekat Menggunakan Finite State Automata (Studi Kasus: SPBU Wilayah Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti : Diah Ayu Wulandari (672013137) Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom. Program Studi

Lebih terperinci

PERTEMUAN II. Finite State Automata (FSA) Deterministic Finite Automata (DFA) Non Deterministic Finite Automata (NFA)

PERTEMUAN II. Finite State Automata (FSA) Deterministic Finite Automata (DFA) Non Deterministic Finite Automata (NFA) PERTEMUAN II Finite State Automata (FSA) Deterministic Finite Automata (DFA) Non Deterministic Finite Automata (NFA) dadang mulyana 1 INGA.INGAT MULAI MINGGU DEPAN KULIAH TBO DIMULAI JAM 13.00 MAAF UNTUK

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL VIII TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami ekspresi reguler dan dapat menerapkannya dalam berbagai penyelesaian persoalan. Materi : Hubungan antara DFA, NFA, dan ekspresi regular

Lebih terperinci

Deterministic Finite Automata

Deterministic Finite Automata CSG3D3 Teori Komputasi Deterministic Finite Automata Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing,

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11. 54401/ Teori dan Bahasa Otomata Revisi 2 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

Reduksi DFA [Deterministic Finite Automata]

Reduksi DFA [Deterministic Finite Automata] Reduksi DFA [Deterministic Finite Automata] Untuk suatu bahasa regular kemungkinan ada sejumlah DFA yang dapat menerimanya Perbedaannya umumnya adalah pada jumlah state yang dimiliki oleh otomata-otomata

Lebih terperinci

TEORI BAHASA & AUTOMATA

TEORI BAHASA & AUTOMATA TEORI BAHASA & AUTOMATA Dosen: Dadang mulyana Alamat email untuk tugas: dadangstmik@gmail.com 1 Cara pengiriman tugas: Dalam subjek email tuliskan: Instansi_kelas_nama_matakuliah_jenistugas Contoh: Ahmad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Ilmu komputer memiliki dua komponen utama: pertama, model dan gagasan mendasar mengenai komputasi, kedua, teknik rekayasa untuk perancangan sistem komputasi, meliputi

Lebih terperinci

Non-deterministic Finite Automata Dengan -Move

Non-deterministic Finite Automata Dengan -Move Non-deterministic Finite Automata Dengan -Move Terdapat jenis otomata baru yang disebut NFA dengan -move ( disini bisa dianggap sebagai empty). Pada NFA dengan -move (transisi ), diperbolehkan merubah

Lebih terperinci

SENTENCE ANALYSIS WITH ARTIFICIAL INTELLIGENCE MACHINE LEARNING USING FINITE STATE AUTOMATA

SENTENCE ANALYSIS WITH ARTIFICIAL INTELLIGENCE MACHINE LEARNING USING FINITE STATE AUTOMATA SENTENCE ANALYSIS WITH ARTIFICIAL INTELLIGENCE MACHINE LEARNING USING FINITE STATE AUTOMATA Yos Merry Raditya Putra Program Studi Teknik Informatika, Unika Soegijapranata Semarang truefalseboy@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. dirancang dan selanjutnya dapat diketahui gambaran dan kemampuan sistem secara

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. dirancang dan selanjutnya dapat diketahui gambaran dan kemampuan sistem secara BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem merepresentasikan daftar kebutuhan sistem yang akan dirancang dan selanjutnya dapat diketahui gambaran dan

Lebih terperinci

Teori Bahasa dan Otomata 1

Teori Bahasa dan Otomata 1 Teori Bahasa dan Otomata 1 KATA PENGANTAR Teori Bahasa dam Otomata merupakan matakuliah wajib yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa jurusan Teknik Indonesia di lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia.

Lebih terperinci

1, 2, 3

1, 2, 3 Penerapan Algoritma Depth First Search (DFS) Dinamis Untuk Menentukan Apakah Sebuah String Diterima Oleh Bahasa Reguler yang Didefinisikan Nondeterministic Finite Automata (NFA) Muhammad Ihsan, Ilden Abi

Lebih terperinci

BAB II MODEL KOMPUTASI FINITE STATE MACHINE. Pada Bab II akan dibahas teori dasar matematika yang digunakan

BAB II MODEL KOMPUTASI FINITE STATE MACHINE. Pada Bab II akan dibahas teori dasar matematika yang digunakan BAB II MODEL KOMPUTASI FINITE STATE MACHINE Pada Bab II akan dibahas teori dasar matematika yang digunakan dalam pemodelan sistem kontrol elevator ini, yaitu mengenai himpunan, relasi, fungsi, teori graf

Lebih terperinci

Teori Himpunan. Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata. Operasi pada Himpunan. Himpunan Tanpa Elemen. Notasi. Powerset & Cartesian Product

Teori Himpunan. Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata. Operasi pada Himpunan. Himpunan Tanpa Elemen. Notasi. Powerset & Cartesian Product Teori Himpunan Matematika Dasar untuk Teori Bahasa Otomata Teori Bahasa & Otomata Semester Ganjil 2009/2010 Himpunan adalah sekumpulan entitas tidak memiliki struktur sifatnya hanya keanggotaan Notasi

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] PENGGABUNGAN 2 FSA Pada 2 mesin FSA dapat dilakukan penggabungan, disebut union serta konkatenasi. Misalkan terdapat dua mesin NFA, M1 dan M2 Gambar 5: M1 Gambar 6: M2 OPERASI

Lebih terperinci

Aplikasi Simulator Mesin Turing Pita Tunggal

Aplikasi Simulator Mesin Turing Pita Tunggal Aplikasi Simulator Mesin Turing Pita Tunggal Nuludin Saepudin / NIM 23515063 Program Magister Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] NFA DENGAN -MOVE Terdapat jenis otomata baru yang disebut NFA dengan -move ( disini bisa dianggap sebagai empty). Pada NFA dengan -move (transisi ), diperbolehkan merubah

Lebih terperinci

PEMODELAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGERTIAN DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DAN NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA

PEMODELAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGERTIAN DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DAN NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA PEMODELAN PERANGKAT LUNAK UNTUK PENGERTIAN DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA DAN NON-DETERMINISTIC FINITE AUTOMATA Santa Meilisa; Ngarap Im Manik; Djunaidy Santoso Universitas Bina Nusantara, Jl. Mawar Bukit

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. dengan perangkat yang digunakan. Beberapa kriteria standar ditentukan agar sistem

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. dengan perangkat yang digunakan. Beberapa kriteria standar ditentukan agar sistem BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan untuk menjalankan sistem aplikasi yang telah dibuat sangat berkaitan dengan perangkat yang digunakan. Beberapa kriteria standar ditentukan

Lebih terperinci

Teori Bahasa Formal dan Automata

Teori Bahasa Formal dan Automata Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 3 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA MENDESAIN DFA Jika di definisikan = {0, 1}, bangunlah sebuah DFA yang

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Ekspresi Regular (1) Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state automata

Lebih terperinci

Tata Bahasa Kelas Tata Bahasa. Konsep Bahasa (1)

Tata Bahasa Kelas Tata Bahasa. Konsep Bahasa (1) Tata Bahasa Kelas Tata Bahasa Risnawaty 2350376 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Page 1 Konsep Bahasa (1) String(kata) adalah suatu deretan berhingga dari simbol-simbol. Panjang string

Lebih terperinci

Teknik Kompiler 5. oleh: antonius rachmat c, s.kom, m.cs

Teknik Kompiler 5. oleh: antonius rachmat c, s.kom, m.cs Teknik Kompiler 5 oleh: antonius rachmat c, s.kom, m.cs TATA BAHASA Tata bahasa / Grammar dalam OTOMATA adalah kumpulan dari himpunan variabel (non-terminal), simbol-simbol awal dan terminal yang dibatasi

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL III TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami Finite State Automata (FSA) dan dapat menyederhanakan sebuah FSA. Materi : Useless state State distinguishable dan state indistinguishable

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Kriptosistem pada Basis Data Pasien Rawat Jalan Menggunakan Algoritma GOST (Studi Kasus : Poliklinik dan Lab Klinik UKSW)

Perancangan dan Implementasi Kriptosistem pada Basis Data Pasien Rawat Jalan Menggunakan Algoritma GOST (Studi Kasus : Poliklinik dan Lab Klinik UKSW) Perancangan dan Implementasi Kriptosistem pada Basis Data Pasien Rawat Jalan Menggunakan Algoritma GOST (Studi Kasus : Poliklinik dan Lab Klinik UKSW) Artikel Ilmiah Peneliti : Moran Sitanala (672008319)

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH TEORI BAHASA & AUTOMATA

TUGAS MAKALAH TEORI BAHASA & AUTOMATA TUGAS MAKALAH TEORI BAHASA & AUTOMATA Anggota Kelompok : 1. Aedy Suciawan (50407040) 2. Afrista Reolny W (50407042) 3. Arnoldus Billy Jansen (50407161) 4. Endah Nurhayati (50407318) 5. Danang Panji P (50407227)

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL VI TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa dapat malakukan operasi gabungan/konkatenasi, dan membangun FSA optimal Materi : Operasi Gabungan Operasi Konkatenasi Alur Pengembangan FSA Contoh-contoh

Lebih terperinci

MODEL AUTOMATA PENGOPERASIAN DAN PERSIAPAN UNTAI UJI TERMOHIDRAULIKA BETA

MODEL AUTOMATA PENGOPERASIAN DAN PERSIAPAN UNTAI UJI TERMOHIDRAULIKA BETA MODEL AUTOMATA PENGOPERASIAN DAN PERSIAPAN UNTAI UJI TERMOHIDRAULIKA BETA Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN, PUSPIPTEK Serpong, Tangerang, 15310 E-mail : kussigit@batan.go.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Overview. Pendahuluan. Pendahuluan. Pendahuluan. Pendahuluan. Pendahuluan

Overview. Pendahuluan. Pendahuluan. Pendahuluan. Pendahuluan. Pendahuluan Overview Pertemuan : I Dosen Pembina : Danang Junaedi Deskripsi Tujuan Instruksional Kaitan Materi Penilaian Grade Referensi Jurusan Teknik Informatika Universitas Widyatama Deskripsi Mata kuliah ini mempelajari

Lebih terperinci

Pengembangan Algoritma Mow dan Generalisasi Bahasa Automata untuk Proses Pembuatan Minuman Serta Pengembalian Uang pada Desain Mesin Kopi Otomatis

Pengembangan Algoritma Mow dan Generalisasi Bahasa Automata untuk Proses Pembuatan Minuman Serta Pengembalian Uang pada Desain Mesin Kopi Otomatis Pengembangan Algoritma Mow dan Generalisasi Bahasa Automata untuk Proses Pembuatan Minuman Serta Pengembalian Uang pada Desain Mesin Kopi Otomatis 1 Wamiliana, 2 Ossy Dwi Endah W dan 3 Marisa Ayu Rahmadhani

Lebih terperinci

Teori Bahasa & Otomata

Teori Bahasa & Otomata Teori Bahasa & Otomata Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia 1 Daftar Isi Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Matematika Dasar Bab 3 Dasar-Dasar Teori Bahasa Bab 4 Representasi Bahasa Bab 5 Klasifikasi

Lebih terperinci

Penerapan Konsep Finite State Automata (FSA) pada Mesin Pembuat Minuman Kopi Otomatis

Penerapan Konsep Finite State Automata (FSA) pada Mesin Pembuat Minuman Kopi Otomatis Penerapan Konsep Finite State Automata (FSA) pada Mesin Pembuat Minuman Kopi Otomatis 1 Wamiliana, 2 Didik Kurniawan 2 Rizky Indah Melly E.P 1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung 2 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

Non-Deterministic Finite Automata

Non-Deterministic Finite Automata CSG3D3 Teori Komputasi Non-Deterministic Finite Automata Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing,

Lebih terperinci

MODUL 3: Finite Automata

MODUL 3: Finite Automata MODUL 3: Finite Automata Slide dari 38 DEFINISI FA mesin yang dapat mengenai bahasa regular tanpa menggunakan storage/memory. Sejumlah status dapat didefinisikan pada mesin untuk mengingat beberapa hal

Lebih terperinci

Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state

Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state EKSPRESI REGULAR Sebuah bahasa dinyatakan regular jika terdapat finite state automata yang dapat menerimanya. Bahasa-bahasa yang diterima oleh suatu finite state automata bisa dinyatakan secara sederhana

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO]

TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] TEORI BAHASA DAN OTOMATA [TBO] Teori Bahasa Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan perancangan kompilator (compiler) danpemroses naskah (text processor).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biasanya suatu grafik digambar oleh sebuah program spesifik. Hal itu akan terasa menyusahkan pengguna (user) apabila untuk setiap fungsi yang berbeda harus

Lebih terperinci

DEFINISI SIMBOL FLOWCHART

DEFINISI SIMBOL FLOWCHART DEFINISI SIMBOL FLOWCHART 1 Pertemuan ke 2 PENGENALAN DAN DEFINISI FLOWCHART Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN TEORI BAHASA AUTOMATA PADA MATERI PUSH DOWN AUTOMATA BERBASIS MULTIMEDIA

MEDIA PEMBELAJARAN TEORI BAHASA AUTOMATA PADA MATERI PUSH DOWN AUTOMATA BERBASIS MULTIMEDIA MEDIA PEMBELAJARAN TEORI BAHASA AUTOMATA PADA MATERI PUSH DOWN AUTOMATA BERBASIS MULTIMEDIA 1 M Khariul Ridho Dhilon, 2 Wahyu Pujiyono (0504116601) 1,2 Program Studi Teknik Infromatika Universitas Ahmad

Lebih terperinci

Pengampu : Agus Priyanto, M.KOM

Pengampu : Agus Priyanto, M.KOM Dasar-dasar Algoritma Dan Flow Chart Pengampu : Agus Priyanto, M.KOM SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM Smart, Trustworthy, And Teamwork Proses, Instruksi, dan Aksi Algoritma merupakan deskripsi

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FINITE STATE AUTOMATA (FSA) PADA MESIN PEMBUAT MINUMAN KOPI OTOMATIS

PENERAPAN KONSEP FINITE STATE AUTOMATA (FSA) PADA MESIN PEMBUAT MINUMAN KOPI OTOMATIS Jurnal komputasi, Desember 2012, Vol 1, No. 1 PENERAPAN KONSEP FINITE STATE AUTOMATA (FSA) PADA MESIN PEMBUAT MINUMAN KOPI OTOMATIS 1 Rizky Indah Melly E.P, 2 Wamiliana, 1 Didik Kurniawan 1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS 29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : Maret 2014 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A11. 54401/ Teori dan Bahasa Otomata 2. Program Studi : Teknik Informatika-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4.

Lebih terperinci

SOAL DAN JAWABAN UTS PEMROGRAMAN DASAR KELAS X

SOAL DAN JAWABAN UTS PEMROGRAMAN DASAR KELAS X SOAL DAN JAWABAN UTS PEMROGRAMAN DASAR KELAS X Kelas : X TKI 2 Mata Pelajaran : Produktif Teknik Komputer dan Informatika (Pemrograman Dasar) Waktu : 60 menit Bentuk Soal : Pilihan Ganda 40 soal Pilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SEDERHANA SISTEM KONTROL ELEVATOR. Pada Bab III akan dijelaskan mengenai bagaimana sistem kontrol

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SEDERHANA SISTEM KONTROL ELEVATOR. Pada Bab III akan dijelaskan mengenai bagaimana sistem kontrol BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SEDERHANA SISTEM KONTROL ELEVATOR Pada Bab III akan dijelaskan mengenai bagaimana sistem kontrol elevator bekerja. Mula-mula masalah elevator dianalisis terlebih

Lebih terperinci

Teknik Kompilasi. Notasi Bahasa

Teknik Kompilasi. Notasi Bahasa Teknik Kompilasi Notasi Bahasa TATA BAHASA Tata bahasa / Grammar dalam OTOMATA adalah kumpulan dari himpunan variabel (non-terminal), simbol-simbol awal dan terminal yang dibatasi oleh aturan-aturan produksi.

Lebih terperinci

Teori Bahasa & Otomata

Teori Bahasa & Otomata Teori Bahasa & Otomata Heri Sutarno - 131410892 Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2008 08/06/2010 TBO/heri/ilkom 1 Buku Bacaan - Aho, Alfred V., Ravi Sethi and Jeffrey D Ulman,

Lebih terperinci

Bab XI, State Diagram Hal: 226

Bab XI, State Diagram Hal: 226 Bab XI, State Diagram Hal: 226 BAB XI, STATE DIAGRAM State Diagram dan State Table Untuk menganalisa gerbang yang dihubungkan dengan flip-flop dikembangkan suatu diagram state dan tabel state. Ada beberapa

Lebih terperinci

MODUL 4: Nondeterministic Finite Automata

MODUL 4: Nondeterministic Finite Automata MODUL 4: Nondeterministic Finite Automata Slide dari 2 FA DENGAN NONDETERMINISME Disamping ini merupakan FA dari suatu bahasa regular dalam {,} * dengan ekspresi regular (+) *. p, q s, u r t Slide 2 dari

Lebih terperinci

Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC

Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC Emil Fahmi Yakhya - 13509069 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Teknologi informasi yang kini hampir digunakan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Teknologi informasi yang kini hampir digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring kemajuan zaman, perkembangan teknologi informasi pada saat ini berkembang dengan pesat. Teknologi informasi yang kini hampir digunakan diseluruh

Lebih terperinci

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP Oleh : Armaditya T. M. S. Syahdari Lutfi Akbar 2207030015 2207030057 Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP. 19690529.199512.1.001 Bidang Studi Komputer Kontrol Program Studi D3 Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN MEMBACA AL QURA AN BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 DAN XML FILE TUGAS AKHIR

PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN MEMBACA AL QURA AN BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 DAN XML FILE TUGAS AKHIR PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN MEMBACA AL QURA AN BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 DAN XML FILE TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan pendidikan Diploma III Disusun oleh: M.

Lebih terperinci

Perancangan Kriptografi Block Cipher 256 Bit Berbasis Pola Tarian Liong (Naga) Artikel Ilmiah

Perancangan Kriptografi Block Cipher 256 Bit Berbasis Pola Tarian Liong (Naga) Artikel Ilmiah Perancangan Kriptografi Block Cipher 256 Bit Berbasis Pola Tarian Liong (Naga) Artikel Ilmiah Peneliti : Samuel Yonaftan (672012021) Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom. Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Ciphertext Terhadap Perancangan Kriptografi Block Cipher 64 Bit Berbasis Pola Ikatan Jimbe Dengan Menggunakan Kombinasi S-Box

Pengaruh Perubahan Ciphertext Terhadap Perancangan Kriptografi Block Cipher 64 Bit Berbasis Pola Ikatan Jimbe Dengan Menggunakan Kombinasi S-Box Pengaruh Perubahan Ciphertext Terhadap Perancangan Kriptografi Block Cipher 64 Bit Berbasis Pola Ikatan Jimbe Dengan Menggunakan Kombinasi S-Box Artikel Ilmiah Peneliti : Abrio Johan Leodrian (672011060)

Lebih terperinci

Pengenalan Konsep Bahasa dan

Pengenalan Konsep Bahasa dan Pengenalan Konsep Bahasa dan Automata Teori Bahasa dan Automata Viska Mutiawani - Informatika FMIPA Unsyiah 1 Bentuk komputasi yang dikenal saat ini CPU memory 2 Detil bentuk komputasi berdasarkan memory

Lebih terperinci

IF-UTAMA 1. Definisi. Grammar. Definisi

IF-UTAMA 1. Definisi. Grammar. Definisi Definisi Grammar Bahasa adalah himpunan kata-kata atau kalimat yang telah disepakati, contoh : {makan, tidur, bermain, belajar} Bahasa Indonesia {shit, sheet, damn, kiss, smell} Bahasa Inggris {konichiwa,

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 PENGENALAN KARAKTER ANGKA DARI SEGMENTASI CITRA PLAT NOMOR KENDARAAN DENGAN METODE SOMs Winda Marlia

Lebih terperinci

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA

TEORI BAHASA DAN AUTOMATA MODUL I TEORI BAHASA DAN AUTOMATA Tujuan : Mahasiswa memahami pengertian dan kedudukan Teori Bahasa dan Otomata (TBO) pada ilmu komputer Definisi dan Pengertian Teori Bahasa dan Otomata Teori bahasa dan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL ULUM TIK

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL ULUM TIK PETUNJUK PENGERJAAN SOAL ULUM TIK A. ISILAH NAMA PESERTA, NOMOR PESERTA, PILIHAN PROGRAM STUDI, DAN NAMA UJIAN DENGAN MENULIS DAN MENGHITAMKAN PADA LEMBAR JAWABAN YANG TERSEDIA B. BACALAH SOAL DENGAN TELITI

Lebih terperinci

MODUL 1: PENGANTAR TEORI BAHASA

MODUL 1: PENGANTAR TEORI BAHASA MODUL 1: PENGANTAR TEORI BAHASA Pengantar Automata dan Bahasa Teori Pendukung Konsep Bahasa Slide 1 dari 38 PENGANTAR AUTOMATA DAN BAHASA Obyektif membahas model-model komputasi sebagai mesin abstraks

Lebih terperinci

Teori Bahasa Formal dan Automata

Teori Bahasa Formal dan Automata Teori Bahasa Formal dan Automata Pertemuan 5 Semester Genap T.A. 2017/2018 Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. T. Informatika - ITERA REVIEW Apa perbedaan antara NFA dan ϵ-nfa? Apa yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

Optimalisasi Failover Instance Pada Aplikasi (Studi Kasus Aplikasi FSVA Berbasis Spasial Kabupaten Brebes) KARYA ILMIAH

Optimalisasi Failover Instance Pada Aplikasi (Studi Kasus Aplikasi FSVA Berbasis Spasial Kabupaten Brebes) KARYA ILMIAH Optimalisasi Failover Instance Pada Aplikasi (Studi Kasus Aplikasi FSVA Berbasis Spasial Kabupaten Brebes) KARYA ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

3. Analisis Masalah dan Penyelesaian

3. Analisis Masalah dan Penyelesaian 3. Analisis Masalah dan Penyelesaian Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau kaidah baku yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai pandangan awal persoalan yang terjadi dalam penulisan laporan tugas akhir, berisi latar belakang, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Manusia mempunyai kemampuan untuk belajar sejak dia dilahirkan, baik diajarkan maupun belajar sendiri, hal ini dikarenakan manusia mempunyai jaringan saraf.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa di Universitas Gadjah Mada yang berbanding lurus dengan meningkatnya kepemilikan kendaraan akan mempengaruhi pertumbuhan

Lebih terperinci

Operasi FA dan Regular Expression

Operasi FA dan Regular Expression CSG3D3 Teori Komputasi Operasi FA dan Regular Expression Agung Toto Wibowo Ahmad Suryan Yanti Rusmawati Mahmud Dwi Sulistiyo Kurniawan Nur Ramadhani Said Al Faraby Dede Rohidin KK Intelligence, Computing,

Lebih terperinci

Algoritma. Contoh Algoritma

Algoritma. Contoh Algoritma Algoritma urutan langkah langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis. Berasal dari nama penulis buku arab Abu Ja far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi Merupakan jantung ilmu

Lebih terperinci

04/03/2013. Absensi : 10% UTS : 30% UAS : 40% Tugas & Kuis : 20% By: Vilia Eka Meyana, M.Kom Institute Bisnis dan Informatika Indonesia

04/03/2013. Absensi : 10% UTS : 30% UAS : 40% Tugas & Kuis : 20% By: Vilia Eka Meyana, M.Kom Institute Bisnis dan Informatika Indonesia By: Vilia Eka Meyana, M.Kom Institute Bisnis dan Informatika Indonesia Email: vilia.meyana@ftumj.ac.id Website: http://viliaekameyana.blogspot.com Absensi : 10% UTS : 30% UAS : 40% Tugas & Kuis : 20% 1

Lebih terperinci

SMA SANTO PAULUS PONTIANAK

SMA SANTO PAULUS PONTIANAK SMA SANTO PAULUS PONTIANAK Konsep Dasar Pemrograman Pascal Kelas X Semester 2 Pengayaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Oleh : Vianney Alexius, mtb TIK-vianney.mtb 2012 Algoritma Serangkaian langkah

Lebih terperinci

dipecahkan dengan ditemukannya model tersebut oleh G.H Meally (1955) dan secara terpisah oleh E.F Moore (1956). Tujuan inti dari penemuan ini adalah u

dipecahkan dengan ditemukannya model tersebut oleh G.H Meally (1955) dan secara terpisah oleh E.F Moore (1956). Tujuan inti dari penemuan ini adalah u AUTOMATA dan BAHASA FORMAL Praktika Finite Automata Dengan Output Aris Eka Subiyanto Zira_ilkom@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Push Down Atomata. Perbedaan FA dan PDA [7] 4/25/2012 IF-UTAMA 1. Grammar-machine equivalence [3] Latar belakang munculnya konsep PDA

Pendahuluan. Push Down Atomata. Perbedaan FA dan PDA [7] 4/25/2012 IF-UTAMA 1. Grammar-machine equivalence [3] Latar belakang munculnya konsep PDA Push Down Automata Pendahuluan Latar belakang munculnya konsep PDA [1 & 3] Terdapat context-free languages yang tidak regular, contoh {0 n 1 n 0=

Lebih terperinci

Penggunaan Teori Otomata Pada Mesin Jaja

Penggunaan Teori Otomata Pada Mesin Jaja Penggunaan Teori Otomata Pada Mesin Jaja Christian Angga - NIM : 3508008 Teknik Informatika ITB Bandung 4035 e-mail: if8008@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Makalah ini membahas tentang teori otomata atau

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tugas akhir ini membahas mengenai perbandingan pencarian string dalam dokumen dengan menggunakan metode algoritma brute force, Boyer Moore dan DFA (Deterministic Finite Automata). Penyelesaian

Lebih terperinci

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PROSES KONVERSI PADA FINATE AUTOMATA BERBASIS MULTIMEDIA

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PROSES KONVERSI PADA FINATE AUTOMATA BERBASIS MULTIMEDIA PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PROSES KONVERSI PADA FINATE AUTOMATA BERBASIS MULTIMEDIA 1 Wantah Satria(07018308), 2 Sri Handayaningsih (0530077701) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Perkembangan teknologi komputerisasi yang fungsinya semakin luas yang semula hanya digunakan sebagai alat hitung, saat ini dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci