BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bank 1. Pengertian Perbankan Perbankan adalah suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu penghimpunan dana baik secara langsung berupa simpanan masyarakat (tabungan, giro, deposito) maupun secara tidak langsung berupa kertas berharga, penyertaan, pinjaman/kredit dari lembaga lain. Fungsi yang kedua adalah sebagai lembaga penyaluran dana untuk tujuan modal kerja, investasi, konsumsi kepada badan usaha dan individu untuk jangka waktu pendek, menengah, panjang sedangkan fungsi yang ketiga adalah sebagai jasa pengiriman uang (Budisantoso, 2006). Kemudian menurut Undang-undang nomor 10 Tahun 1998 bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainya dalam rangka mengingkatkan taraf hidup rakyat banyak. 2. Fungsi Perbankan Menurut (Budisantoso, 2006) secara umum fungsi perbankan adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat untuk berbagai tujuan sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai berikut : 12

2 digilib.uns.ac.id 13 a. Agent of trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal menghimpun ataupun menyalurkan dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank sehingga uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah ditentukan simpanan tersebut dapat ditarik oleh nasabah. Pihak bank sendiri akan menempatkan uangnya kepada debitur atau masyarakat dengan unsur kepercayaan. b. Agent of development Kegiatan masyarakat dibidang ekonomi moneter dan riil tidak dapat dipisahkan, kedua sektor tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi. Kegiatan bank berupa penyaluran dana sangat dibutuhkan bagi kelancaran kegiatan perekonomian sektor riil, kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, kegiatan konsumsi barang dan jasa. c. Agent of services Bank juga memberikan penawaran jasa perbankan kepada masyarakat, jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat

3 digilib.uns.ac.id 14 berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank dan penyelosaian tagihan. 3. Peran Bank Menurut (Budisantoso, 2006) bank memiliki peran yang penting dalam sistem keuangan, yaitu : a. Pengalihan asset Bank akan memberi pinjaman kepada pihak yang membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Sumber dana pinjaman tersebut diperoleh dari pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank telah menjadi pengalih asset yang likuid. b. Transaksi Bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan jasa. Dalam ekonomi modern transaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. c. Likuiditas Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Produk tersebut memiliki tingkat likuiditas yang berbeda-beda, maka dari itu lembaga keuangan memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pemilik dana. Disisi lain bank juga akan memberikan fasilitas tambahan likuiditas kepada pihak yang mengalami kekurangan dana.

4 digilib.uns.ac.id 15 d. Efisiensi Bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan jangkauan pelayanan, selain itu peran bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa merubah produknya. 4. Jenis-Jenis Bank Menurut Undang-undang nomor 7 tahun 1992 menjelaskan tentang beberapa jenis bank, diantaranya: a. Jenis bank menurut jenis usahanya Sebelum diberlakukannya Undang- undang nomor 7 tahun 1992, bank dapat digolongkan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, seperti bank tabungan, bank pembangunan, dan bank ekspor impor. Setelah undang-undang tersebut berlaku jenis bank hanya terdiri atas dua jenis yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. 1) Bank Umum Bank umum didefinisikan oleh Undang-undang nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatannya memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh bank umum antara lain adalah: a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya.

5 digilib.uns.ac.id 16 b) Memberikan kredit. c) Menerbitkan surat pengakuan hutang. d) Membeli, menjual, atau menjamin atas resiko sendiri maupun kepentingan atas perintah nasabah. e) Menerima pembayaran dari penagihan surat berharga. f) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dsb. 2) Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh Undang-undang nomor 10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan yang dilakukan Bank Perkreditan Rakyat antara lain: a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. b) Memberikan kredit. c) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. d) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, dan/atau tabunagn pada bank lain.

6 digilib.uns.ac.id 17 b. Jenis bank menurut bentuk badan usaha Menurut (Budisantoso, 2006) untuk memperoleh izin usaha sebagai bank umum atau bank perkreditan rakyat, suatu lembaga keuangan wajib memenuhi persyaratan mengenai : 1) Susunan organisasi 2) Permodalan 3) Kepemilikan 4) Keahlian dibidang perbankan 5) Kelayakan rencana kerja Badan hukum suatu bank umum dapat berupa : 1) Perseroan terbatas 2) Koperasi, atau 3) Perusahaan daerah Sedangkan badan hukum bank perkreditan rakyat dapat berupa : 1) Perusahaan daerah 2) Koperasi 3) Perseroan terbatas, atau 4) Bentuk lain yang ditetapkan pemerintah daerah Disamping itu banyak terdapat lembaga-lembaga keuangan terutama dipedesaan yang mempunyai kegiatan seperti bank perkreditan rakyat, maka lembaga tersebut diberikan status sebagai

7 digilib.uns.ac.id 18 bank perkreditan rakyat yang tata caranya ditetapkan oleh pemerintah. Lembaga keuangan tersebut antara lain : 1) Bank pegawai 2) Lumbung desa 3) Bank pasar 4) Bank kredit desa 5) Bank kredit kecamatan c. Jenis bank menurut kepemilikannya Menurut (Kasmir, 2004) Disamping dapat dilihat dari segi fungsinya, bank juga dapat dilihat dari segi kepemilikan. Maksudnya adalah siapa-siapa saja yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dillihat dari akte pendirian dan penguasaaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan adalah: 1) Bank milik pemerintah Bank milik pemerintah merupakan bank yang akte pendirian maupun modal bank ini sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimilki oleh pemerintah pula. 2) Bank milik swasta nasional Bank milik swasta nasional merupakan bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. Hal ini dapat diketahui dari akte pendiriannya didirikan oleh swasta

8 digilib.uns.ac.id 19 sepenuhnya, begitu pula dengan pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. 3) Bank milik koperasi Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan sahamsahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. 4) Bank milik asing Bank milik asing merupakan bank yang kepemilikanya 100% oleh pihak asing (luar negeri) di Indonesia. Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. 5) Bank milik campuran Bank milik campuran merupakan bank yang kepemilikanya tidak 100 % milik pihak asing ataupun pihak pemerintah, melainkan penanaman modal dilakukan oleh keduannya. d. Jenis bank menurut target pasar Menurut (Budisantoso, 2006) Sebagian bank memfokuskan pelayanan dan transaksi pada jenis nasabah tertentu. Dengan pemfokusan ini bank dapat bekerja secara efektif dan efisien guna menghasilkan keuntungan yang tinggi. Secara umum, jenis bank menurut target pasarnya digolongkan menjadi:

9 digilib.uns.ac.id 20 1) Retail bank Bank jenis ini memfokuskan transaksi kepada nasabah-nasabah ritail, pengertian retail disini adalah nasabah-nasabah individual, perusahaan, dan lembaga lain yang skalanya kecil. Nasabah yang dilayani adalah nasabah yang memerluhkan fasilitas kredit tidak lebih dari Rp. 20 miliar. 2) Corporate bank Bank jenis ini memfokuskan transaksi kepada nasabah-nasabah yang berskala besar dan biasanya berbentuk suatu koperasi, maka kelompok bank ini disebut corporate bank. 3) Retail-Corporate bank Bank jenis ini tidak hanya memberikan fasilitas pelayanan kepada nasabah retail tetapi juga kepada nasabah korporasi. B. Kredit Bank 1. Pengertian Berdasarkan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang nomor 7 tahun 1992, yang dimaksud kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan atau persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

10 digilib.uns.ac.id Pertimbangan penyaluran dana Menurut (Budisantoso, 2006) dalam memberi kredit atau pembiayaan, bank umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas itikad dan kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian. Hal-hal yang ingin diketahui bank sebelum menyalurkan dana dalam bentuk kredit antara lain: a. Perizinan dan legalitas Perizinan yang dimaksud adalah Izin Mendirikan Bagunan (IMB), Surat Izin Tempat Usaha, Sertifikat Tanah, dan Tanda Daftar Perusahaan. Bank tidak ingin menaggung resiko yang besar apabila setelah dana digunakan oleh nasabah debitur, lalu dikemudian hari sebelum nasabah mampu memenuhi kewajibannya kepada bank, kegiatan atau usaha nasabah tidak sah secara yuridis. b. Karakter Karakter nasabah sulit untuk didefinisikan, karena penampilan tidak selalu konstan mencerminkan karakter, untuk menilai karakter seseorang dapat digunakan beberapa indikator. Indikator tersebut antara lain adalah : profesi, penampilan, lingkungan sosial, pengalaman, dan tindakan atau perilaku masa lalu.

11 digilib.uns.ac.id 22 c. Pengalaman dan manajemen Pengalaman serta manajemen sangat mempengaruhi kemampuan nasabah untuk mengelola kegiatan usahanya sehingga dapat menghasilkan dana untuk membayar kewajibannya kepada bank. d. Kemampuan teknis Kemampuan teknis nasabah menyangkut faktor yang dapat mendukung kelancaran kegiatan usahanya secara teknisi, seperti tersedianya bahan baku, adanya tenaga ahli, ketersediaan mesin dan peralatan dan tingkat penguasaan teknologi. e. Agunan Hal penting dalam penyerahan agunan adalah keabsahan secara yuridis dalam perjanjian perikatan agunan. Pihak bank harus yakin bahwa agunan yang diserahkan telah berdasarkan perjanjian yang sah secara yuridis. 3. Jenis kredit atas dasar tujuan penggunaan Menurut (Budisantoso, 2006) berdasarkan tujuan penggunaan dananya oleh debitur, kredit dapat dibedakan menjadi : a. Kredit modal kerja (KMK) Kredit modal kerja (KMK) adalah kredit yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja nasabah. Sebagai contoh, apabila nasabah bergerak dalam bidang perdagangan sembako, Kredit modal kerja (KMK) dapat digunakan untuk pembelian sembako. Ditinjau dari jangka waktunya kredit modal kerja (KMK) terdiri atas :

12 digilib.uns.ac.id 23 1) Kredit modal kerja (KMK)- Revolving Apabila usaha debitur dapat diharapkan berlangsung secara berkelanjutan dalam jangka panjang, maka kredit modal kerja (KMK) dapat dipepanjang setiap periodenya tanpa harus mengajukan permohonan kredit baru. 2) Kredit modal kerja (KMK)-Einmaleg Apabila volume kegiatan usaha debitur mengalami kemunduran terus-menerus, maka pihak bank hanya akan memberikan kredit modal kerja (KMK) satu kali perputaran usaha nasabah. b. Kredit investasi Kredit investasi adalah kredit yang digunakan untuk pengadaan barang modal jangka panjang untuk kegiatan usaha nasabah. Kredit investasi biasanya bernilai menengah atau panjang, karena nilainya yang relative besar dan cara pelunasan oleh nasabah melalui angsuran. c. Kredit konsumsi Adalah kredit yang digunakan dalam rangka pengadaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang modal untuk usaha nasabah. Kredit konsumsi misalnya untuk pembelian mobil, rumah, barang barang konsumsi lainnya.

13 digilib.uns.ac.id 24 C. Pengertian Persepsi Menurut (Robbins, 2007) Persepsi adalah proses saat individu mengatur dan menginterprestasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberi arti kepada lingkungan mengenai asumsi tertentu. D. Kredit Usaha Pedesaan (KUPEDES) Menurut (Krisna, 2011) Kredit Usaha Pedesaan (KUPEDES) adalah penyaluran dana berupa pinjaman dengan perjanjian tertentu yang disepakati keduabelah pihak baik bank maupun nasabah debitur untuk mengembangkan usaha berskala mikro dan kecil yang secara teknis telah memenuhi persyaratan perbankan. E. Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW) 1. Pengertian Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW) merupakan dana yang diperhitungkan dan dipungut dari angsuran bunga kredit debitur sebesar 1,67% perbulan dan akan dibayar kembali kepada debitur. Program Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW) juga merupakan dana cadangan untuk penalty bagi debitur yang mengangsur kredit tidak sesuai dengan jadwal yang telah diperjanjikan (tidak tepat waktu). Apabila debitur tidak membayar angsuran (pokok+bunga) kreditnya dengan tertib, maka Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW) yang telah dibentuk dimasukkan kedalam rekening BRI. Tepat

14 digilib.uns.ac.id 25 waktu dalam pengertian ini adalah debitur membayar angsuran secara tertib sesuai jadwal angsuran yang telah ditetapkan sesuai dengan tanggal pencairan kredit, selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah tanggal pencairan kredit. 2. Pembentukan Dana Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW) Besaran dana program Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW) yang harus dibentuk PT. Bank Rakyat Indonesia setiap bulannya adalah sebesar 25% jumlah kredit yang diterima pada bulan yang bersangkutan. Dengan catatan bahwa perhitungan tersebut tidak berlaku untuk angsuran kredit yang tidak membentuk dana Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW). 3. Pembayaran Hak Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW) Pembayaran hak Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW) kepada debitur harus dilaksanakan melalui pemindah bukuan kedalam rekening tabungan debitur tersebut. Besarnya hak Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW) yang diberikan kepada debitur harus sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan. 4. Periode Hak Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW) Penentuan periode hak Pengembalian Bunga Tepat Waktu (PBTW) sebagai dasar pemberian pengembalian bunga tepat waktu (PBTW) dalam satu jangka waktu kredit sebagai berikut : a. 3 (tiga) bulan sekali untuk kredit dengan jangka waktu 3 bulan b. 4 (empat) bulan sekali untuk kredit dengan jangka waktu 4 bulan c. 6 (enam) bulan sekali untuk kredit dengan pola angsuran bulanan.