BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada Bab 3 ini dilakukan perancangan sistem perekaman sinyal elektrik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada Bab 3 ini dilakukan perancangan sistem perekaman sinyal elektrik"

Transkripsi

1 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Umum Pada Bab 3 ini dilakukan perancangan sistem perekaman sinyal elektrik aktifitas otot kaki sesuai dengan tahap-tahap sebagai berikut: a. Kebutuhan sistem rancangan Pada tahap ini dilakukan pemilihan perangkat yang sesuai dengan kebutuhan sistem perekaman aktifitas otot kaki yang dirancang. b. Perancangan perangkat keras Pada tahap dilakukan dilakukan pengintegrasian perangkat-perangkat keras sesuai dengan protokol dari masing-masing perangkat. c. Perancangan perangkat lunak Pada tahap ini dilakukan pembuatan program terhadap perangkat keras yang dirancang. 3.2 Kebutuhan Sistem Perekaman Aktifitas Otot Kaki Pada subbab 3.2 dijelaskan bahwa sistem perekaman ini membutuhkan perangkat keras yang terdiri dari komputer, elektroda, sensor otot, kabel penghubung dan Arduino. Maka, dibutuhkan pemilihan tipe perangkat yang sesuai dengan kebutuhan sistem perekaman. 38

2 3.2.1 Non-invasive Elektroda Elektroda permukaan merupakan alat yang berfungsi sebagai sensor sinyal myoelectric. Elektroda ini ditempel pada permukaan kulit yang diperkirakan memiliki sinyal myoelectric. Elektroda permukaan ini nantinya akan ditempelkan pada kulit yang orientasi peletakannya mempertimbangkan letak otot. Beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh elektroda permukaan yaitu elektroda harus bersifat non-polarizable sehingga tidak terjadi polarisasi pada saat deteksi sinyal myoelectric. Elektroda Ag/AgCl bersifat nontoxic, yang artinya tidak menghasilkan racun pada saat kontak dengan kulit. Lebih lanjut lagi, elektroda harus memiliki sifat adesif, artinya memiliki daya ikat yang bagus pada daerah kontak sehingga tidak menyebab noise yang berjenis motion artifac. Gambar 3.1 Non-invasive electrode Non-invasive electrode merupakan elektroda yang penggunaannya dengan ditempelkan pada permukaan kulit. Jenis elektroda ini banyak digunakan karena sifatnya yang tidak merusak subjek. Contoh noninvasive electrodes adalah elektroda permukaan AgAgCl. 39

3 3.2.2 MyoWare Muscle sensor Menggunakan otot dalam mengontrol sesuatu,adalah sesuatu yang biasa kita.lakukan. Kita dapat menekan menekan tombol, menarik tuas, menggerakkan joystick. MyOware muscle sensor adalah suatu sensor EMG yang difungsikan bersama modul Arduino. Modul myoware ini bekerja dengan cara mengukur aktifitas otot secara listrik. Dengan myoware sensor ini kita dapat melekatkan elektroda secara langsung ke modul myoware ini tanpa menggunakan kabel. Berikut adalah gambar dan spesifikasi dari MyoWare muscle sensor : Gambar 3.2 MyoWare Muscle Sensor Dimensi ; 2.1 x 0,8 (tidak termasuk kebel elektroda dimana panjangnya 3 ) Tegangan Operasi : 2.9v 5.7v Tegangan output dari 0v sampai +Vs (tegangan suplai) Penguatan yang bias diatur 40

4 Konektor elektoda yang tertanam elektroda tertancap secara langsung ke dalam myoware (secara alternative, kabel elektroda eksternal dapat terhubung) LED indicator 1 LED power dan 1 LED untuk mengindikasikan ketika otot bereaksi Power switch Proteksi tegangan balik 2 bantalan lubang (cocok untuk skrup M3 atau #4) Arduino UNO Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Uno memiliki 14 pin digital input / output (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Uno dibangun berdasarkan apa yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, sumber daya bisa menggunakan power USB (jika terhubung ke komputer dengan kabel USB) dan juga dengan adaptor atau baterai. Berikut adalah spesifikasi Arduino UNO : Mikrokontroler : ATmega328 Operasi tegangan : 5Volt Input tegangan disarankan : 7-11Volt Input tegangan batas : 6-20Volt Pin I/O digital : 14 (6 bisa untuk PWM) Pin Analog : 6 41

5 Arus DC tiap pin : I/O 50mA Arus DC ketika 3.3V : 50mA Memori flash : 32 KB (0,5 KB untuk bootloader) SRAM : 2 KB (ATmega328) EEPROM : 1 KB (ATmega328) Kecepatan clock : 16 MHz Gambar 3.3 Arduino UNO Dengan sistem yang cukup sederhana,maka Arduino UNO sudah sukup untuk memenuhi kebutuhan system. Arduino UNO memiliki dukungan pustaka yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis Arduino lainnya Mikrokontroler Mikrokontroler yang digunakan pada Arduino UNO ini adalah Mikrokontroler ATMega 328. Mikrokontroler ini menjadi komponen utama dari sistem minimum Arduino UNO. Setiap pin mikrokontroler ATMega 328 dipetakan 42

6 sesuai dengan kebutuhan standar Arduino pada umumnya. Pemetaan pin (pin mapping) ATMega 328 dapat dilihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.4 Konfigurasi pin ATMega Memori Program Arduino UNO memiliki 32 Kbyte On-chip In-System Reprogrammable Flash Memory sebagai tempat menyimpan program. Memori flash ini dibagi kedalam dua bagian, yaitu bagian program bootloader dan aplikasi. Bootloader adalah program kecil yang dieksekusi saat setelah pertama kali sistem dinyalakan. Bootloader ini bekerja sebagai perantara antara memori program dengan software compiler Arduino. Bootloader akan menerima file hasil kompilasi yang telah diupload ke Arduino dan akan menyimpannya ke memori program kemudian Arduino akan langsung mengeksekusi program tersebut. Peta memori program dapat dilihat pada Gambar

7 Gambar 3.5 Peta Memori Program Memori Data Memori data pada Arduino UNO terbagi atas SRAM dan EEPROM. SRAM bersifat volatileatau dengan kata lain tidak memiliki kemampuan untuk menyimpan data secara konsisten setelah catu daya dimatikan sedangkan EEPROM bersifat nonvolatile. SRAM yang dimiliki Arduino UNO berukuran 2KB dan EEPROM yang dimiliki Arduino UNO berukuran 1KB Memori Input/Output Arduino UNO memiliki 14 pin digital yang dapat digunakan sebagai masukan atau keluaran menggunakan fungsi pinmode() dan menentukan proses penulisan atau pembacaan data I/O menggunakan fungsi digitalwrite() dan digitalread(). Setiap pin beroperasi pada tegangan 5 volt, mampu menerima atau menghasilkan arus maksimum sebesar 50 ma dan memiliki Kohm resistor pull-up internal (diputus secara default). Pin digital ini selain berfungsi sebagai masukan dan keluaran digital namun juga dapat berfungsi sebagai pin dengan fungsi khusus seperti untuk komunikasi UART (pin 0 sebagai RX dan pin 1 sebagai TX), komunikasi SPI, komunikasi I2C, external interrupt, dan PWM. Untuk memanfaatkan pin digital Arduino sebagai pin 44

8 dengan fungsi khusus, maka register yang terkait dengan fungsi khusus tersebut harus dikonfigurasi terlebih dahulu. Konfigurasi register-register tersebut telah disediakan di pustaka Arduino. Selain fitur pin digital, Arduino UNO juga memiliki 6 pin analog yaitu pin A0 sampai A5 dan setiap pin menyediakan resolusi sebesar 10 bit Catu Daya Arduino dapat diberikan catu daya melalui koneksi USB atau catu daya dari luar non-usb seperti melalui Adaptor dan baterai. Jangkauan tegangan yang dapat disuplai ke Arduino sebesar 6 20 Volt. Namun tegangan yang direkomendasikan yaitu dari 7 11 Volt. Pada perancangan ini, perangkat menggunakan koneksi USB sebagai catu daya. 3.3 Perancangan Perangkat Keras Pada perancangan ini, sistem perekaman menggunakan perangkat keras berupa Non-invasive eleccrode Arduino UNO, dan myoware muscle sensor. Gambar 3.5 menunjukkan rangkaian skematik sistem absensi secara keseluruhan. Gambar 3.6 Rangkaian Skematik Sistem Perekaman Aktifitas Otot Kaki 45

9 Berikut penjelasan rangkaian pada Gambar 3.5 : 1. Arduino UNO bertugas sebagai pusat kontrol sistem yang akan mengolah data input dan output. Arduino UNO mendapat catuan daya dari komputer melalui kabel USB (Universal Serial Bus). Arduino UNO akan membaca data dari myoware muscle sensor dan dikirim ke PC melalui komunikasi serial. 2. MyoWare muscle sensor bertugas sebagai pembaca sinyal elektrik aktifitas otot kaki. Keluaran dari sensor ini berupa sinyal analog. Sensor ini mempunyai 3 pin yaitu +, -, SIG. Pin + terhubung ke pin 5V pada Arduino UNO, pin terhubung ke pin GND pada Arduino UNO, sedangkan pin SIG terhubung ke pin A0 pada Arduino UNO. 3.4 Perancangan Perangkat Lunak Pada perancangan perangkat lunak sistem perekaman sinyal elektrik aktifitas otot kaki ini terdiri dari dua bagian yaitu perancangan program Arduino dan LabVIEW yang akan digunakan Perancangan Program Arduino Pada perancangan program Arduino ini digunakan bahasa pemrograman yang memiliki kompatibitas sesuai dengan Arduino yang digunakan yaitu bahasa C++. Arduino UNO menggunakan bahasa pemrograman C++ dalam pengaplikasian fitur-fitur yang ada di dalamnya. Perangkat lunak yang digunakan adalah Arduino IDE (Integrated Development Environment). Gambar 3.6 menunjukkan tampilan Arduino IDE. 46

10 Gambar 3.7 Arduino IDE Dalam melakukan perancangan perangkat lunak sistem perekaman sinyal elektrik aktifitas otot kaki, hal yang harus dilakukan adalah membuat program dalam Arduino IDE agar Arduino membaca sinyal analog yang dikirim oleh myoware muscle sensor melalui pin A0. Berikut adalah flowchart dari program Arduino UNO. 47

11 Gambar 3.8 Flowchart Program Arduino IDE Pada flowchart diatas, ditunjukkan proses pembacaan sensor. Dimulai dari inisialisasi variable dilanjutkan dengan memulai komunikasi serial. Komunikasi serial digunakan untuk membaca sensor yang dikirim oleh sensor otot. Setelah membaca data dari sensor diberikan delay untuk memastikan pembacaan sensor sudah selesai. Dan jika ternyata koneksi USB terputus, maka proses diulang kembali dan jika tidak program selesai. 48

12 Gambar 3.9 Tampilan Program Pada Arduino IDE Setelah program selesai dirancang, maka data pada serial monitor akan dapat dilihat hasil dari data yang telah direkam oleh myoware muscle sensor. Dimana pada program diatas akan mmenyatakan kontraksi ketika angka keluaran lebih dari 400 dan dinyatakan low ketika dibawah

13 3.4.2 LabVIEW Dalam perancangan ini, LabVIEW hanya digunakan untuk menampilkan data yang dikirim oleh Arduino UNO melalui komunikasi serial. LabVIEW akan membaca data yang masuk melalui komunikasi serial komputer dan menampilkannya dalam bentuk grafik. Pada saat program dimulai, program akan meminta inputan serial port untuk mencari serial komunikasi yang dikirim oleh mikrokontroler arduino. Setelah meminta inputan program akan membaca data komunikasi serial yang masuk ke computer berdasarkan serial port dan baud rate yang di masukkan tadi. Setelah data tersebut dibaca program akan menyimpan data ke memori buffer. Setelah itu program akan menampilkan grafik sesuai dengan data-data yang di simpan pada memori buffer tadi. Hal itu dilakukan berulang-ulang sampai diberikan intruksi stop atau berhenti. Untuk membuat interface pada perancangan ini dengan menggunakan LabVIEW, maka terlebih dahulu kita merancang pemrograman blok diaram sebagai berikut : Gambar 3.10 Pemrograman Blok Diagram LabVIEW 50

14 Setelah pemrograman blok diagram diatas dibuat maka otomatis akan muncul interface dengan tampilan sebagai berikut : Gambar 3.11 Tampilan interface LabVIEW Terlebih dahulu kita mengatur serial port pada tampilan interface pada LabVIEW untuk membaca data komunikasi serial yang dikirim oleh mikrokontroller Arduino. Jika kita menjalankannya maka akan muncul gafik sesuai dengan pembacaan dari sensor. Pada Kolom amplitude akan muncul nilai dari kontraksi otot pada saat kita beraktifitas. Untuk memberhentikan program maka kita dapat menekan tombol stop. 51

15 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Umum Pada Bab 4 ini akan dilakukan implementasi sistem berdasarkan perancangan pada Bab 3, maka dilakukan pembuatan sistem perekaman sinyal elektrik aktifitas otot kaki. 4.2 Implementasi Pada tahap implementasi, perangkat yang digunakan adalah Arduino UNO, MyoWare muscle sensor, elektroda, kabel penghubung dan PC. Perangkatperangkat ini merupakan perangkat keras pada sistem perekaman aktifitas otot kaki. Gambar 4.1 menunjukkan perangkat-perangkat yang digunakan. Gambar 4.1 Perangkat Perekaman Sinyal Elektrik Aktifitas Otot Kaki 52

16 Perakitan dimulai dengan pemasangan elektroda pada MyoWare muscle sensor. Terdiri dari tiga buah elektroda yang kemudian ditempelkan di kaki bagian betis yang memiliki kontraksi otot paling besar. Gambar 4.2 memperlihatkan pemasangan elektroda dan peletakannya. (a) 53

17 (b) Gambar 4.2 (a) Pemasangan (b) Peletakan Elektroda pada Kaki bagian Betis Pemasangan dilanjutkan dengan menghubungkan sensor MyoWare ke Arduino UNO dengan kabel penghubung yang konfigurasi pinnya sebagai berikut Pin + pada myoware muscle sensor terhubung dengan pin 5V pada Arduino UNO Pin terhubung dengan GND Pin SIG terhubung dengan pin A0 pada Arduino UNO 54

18 Gambar 4.3 menunjukkan penghubungan antara MyoWare muscle sensor dengan Arduino UNO. (a) (b) Gambar 4.3 Penghubungan antara MyoWare muscle dengan Arduino UNO 55

19 Setelah alat terpasang dengan baik, Arduino IDE dan LabVIEW dijalankan untuk memantau sinyal elektrik aktifitas otot yang di tangkap oleh myoware muscle sensor tersebut. Dimulai dengan membuka serial monitor pada Arduino IDE dan tampilan interface pada LabVIEW pada PC. Berikut tampilan kontraksi otot kaki dalam keadaan diam atau tidak melakukan aktifitas pada serial monitor Arduino IDE. Gambar 4.4 Tampilan Kontraksi Otot dalam Arduino IDE Data angka pada serial monitor Arduino IDE merupakan sinyal ADC yang dibaca oleh mikrokonrroller Arduino dari sensor otot. Sinyal yang dibaca oleh sensor otot kemudian ditampilkan dalam serial monitor. Ketika nilai sinyal lebih dari 400 maka akan dinyatakan kontraksi seperti pada gambar. 56

20 Kemudian data tersebut akan ditampilkan pada LabVIEW dam bentuk grafik dengan tujuan untuk melihat apakah data sensor yang didapat dalam pengukuran terkirim sesuai dengan pengukuran. Gambar 4.5 menunjukkan tampilan grafik dalam LabVIEW. Gambar 4.5 Tampilan Kontraksi Otot dalam LabVIEW 4.3 Hasil Pengujian Pengujian terhadap pasien dibagi atas dua bagian besar yaitu berjalan dan berlari ditempat. Masing-masing dari bagian besar itu terdapat tiga kondisi yang berbeda yaitu : Tanpa alas kaki Memakai sandal Memakai Sepatu Masing-masing pengujian tersebut dilakukan selama 5 menit dengan jumlah orang yang akan diuji adalah sebanyak 4 orang. Jenis alas kaki yang digunakan 57

21 adalah sepatu Sport dan sandal kulit. Adapun setiap pasien menggunakan alas kaki yang berbeda-beda Hasil Pengujian Pada Saat Aktifitas Berjalan a. Hasil Pengukuran Pada Orang Pertama Beberapa hasil perekaman aktifitas otot kaki pada saat berjalan orang pertama dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel dibawah menjelaskan bahwa dari percobaan selama 5 menit tersebut, data yang terekam dalam serial monitor diambil dari 20 detik terakhir. Yaitu dari detik ke-280 sampai detik ke-300. NO Detik ke- Tanpa alas kaki Meng.Sendal Meng.Sepatu Amplitudo Ket. Amplitudo Ket. Amplitudo Ket Kontraksi Kontraksi 612 Kontraksi Kontraksi 469 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 432 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 567 Kontraksi 432 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 459 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Tabel 1. Hasil Perekaman Aktifitas Otot Kaki Saat Berjalan Pada Orang Pertama 58

22 b. Hasil Pengukuran Pada Pasien Kedua Beberapa hasil perekaman aktifitas otot kaki pada saat berjalan orang kedua dapat dilihat pada Tabel 2. NO Detik ke- Tanpa alas kaki Meng.Sendal Meng.Sepatu Amplitudo Ket. Amplitudo Ket. Amplitudo Ket Kontraksi 436 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 561 Kontraksi Kontraksi 460 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 459 Kontraksi 411 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 453 Kontraksi Kontraksi 544 Kontraksi Kontraksi 366 Kontraksi 417 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 354 Tabel 2. Hasil Perekaman Aktifitas Otot Kaki Saat Berjalan Pada Orang Kedua 59

23 c. Hasil Pengukuran Pada Orang Ketiga Beberapa hasil perekaman aktifitas otot kaki pada saat berjalan orang ketiga dapat dilihat pada Tabel 3. NO Detik ke- Tanpa alas kaki Meng.Sendal Meng.Sepatu Amplitudo Ket. Amplitudo Ket. Amplitudo Ket Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Tabel 3. Hasil Perekaman Aktifitas Otot Kaki Saat Berjalan Pada Orang Ketiga 60

24 d. Hasil Pengukuran Pada Orang Keempat Beberapa hasil perekaman aktifitas otot kaki pada saat berjalan pada orang keempat dapat dilihat pada Tabel 4. NO Detik ke- Tanpa alas kaki Meng.Sendal Meng.Sepatu Amplitudo Ket. Amplitudo Ket. Amplitudo Ket Kontraksi 470 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 400 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 450 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 414 Kontraksi 468 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 502 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 504 Kontraksi Kontraksi 441 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Tabel 4. Hasil Perekaman Aktifitas Otot Kaki Saat Berjalan Pada Orang Keempat 61

25 4.3.2 Hasil Pengujian Pada Saat Aktifitas Berlari a. Hasil Pengukuran Pada Orang Pertama Beberapa hasil perekaman aktifitas otot kaki pada saat berlari pasien pertama dapat dilihat pada Tabel 5. Percobaan dilakukan di permukaan yang datar atau rata dengan kecepatan sang sama. NO Detik ke- Tanpa alas kaki Meng.Sendal Meng.Sepatu Amplitudo Ket. Amplitudo Ket. Amplitudo Ket Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 543 Kontraksi Kontraksi 621 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 544 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 486 Kontraksi Kontraksi 488 Kontraksi 401 Kontraksi Kontraksi 208 Kontraksi 580 Kontraksi Kontraksi Tabel 5. Hasil Perekaman Aktifitas Otot Kaki Saat Berlari Pada Orang Pertama 62

26 b. Hasil Pengukuran Pada Orang Kedua Beberapa hasil perekaman aktifitas otot kaki pada saat berlari orang Kedua dapat dilihat pada Tabel 6. NO Detik ke- Tanpa alas kaki Meng.Sendal Meng.Sepatu Amplitudo Ket. Amplitudo Ket. Amplitudo Ket Kontraksi 459 Kontraksi 570 Kontraksi ` Kontraksi Kontraksi 480 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 462 Kontraksi Kontraksi 512 Kontraksi Kontraksi 496 Kontraksi Kontraksi 433 Kontraksi 823 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 459 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 984 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 462 Kontraksi 428 Kontraksi Kontraksi 483 Kontraksi 665 Kontraksi Tabel 6. Hasil Perekaman Aktifitas Otot Kaki Saat Berlari Pada Pasien Kedua 63

27 c. Hasil Pengukuran Pada Orang Ketiga Beberapa hasil perekaman aktifitas otot kaki pada saat berlari Orang Ketiga dapat dilihat pada Tabel 7. NO Detik ke- Tanpa alas kaki Meng.Sendal Meng.Sepatu Amplitudo Ket. Amplitudo Ket. Amplitudo Ket Kontraksi 710 Kontraksi 648 Kontraksi Kontraksi 882 Kontraksi 421 Kontraksi Kontraksi 818 Kontraksi 890 Kontraksi Kontraksi 781 Kontraksi 875 Kontraksi Kontraksi 865 Kontraksi 821 Kontraksi Kontraksi 796 Kontraksi 441 Kontraksi Kontraksi 639 Kontraksi 786 Kontraksi Kontraksi 868 Kontraksi 883 Kontraksi Kontraksi 407 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 573 Kontraksi 662 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 550 Kontraksi Kontraksi 868 Kontraksi 888 Kontraksi Kontraksi 821 Kontraksi 700 Kontraksi Kontraksi 749 Kontraksi 600 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 688 Kontraksi 567 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 698 Kontraksi 472 Kontraksi Tabel 7. Hasil Perekaman Aktifitas Otot Kaki Saat Berlari Pada Orang Ketiga 64

28 d. Hasil Pengukuran Pada Orang Keempat Beberapa hasil perekaman aktifitas otot kaki pada saat berlari Orang Keempat dapat dilihat pada Tabel 8. NO Detik ke- Tanpa alas kaki Meng.Sendal Meng.Sepatu Amplitudo Ket. Amplitudo Ket. Amplitudo Ket Kontraksi 368 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 555 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 344 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 128 Kontraksi 147 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 141 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 248 Kontraksi Kontraksi 123 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Tabel 8. Hasil Perekaman Aktifitas Otot Kaki Saat Berlari Pada Pasien Keempat 65

29 4.4 Analisis Perbandingan Hasil Perekaman Analisis Perbandingan Kontraksi Otot Setiap alas kaki memiliki kontraksi otot yang berbeda-beda pada saat berjalan maupun berlari. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah dengan satu satu orang sampel. a. Perbandingan Alas Kaki Orang Pertama Saat Berjalan Amplitudo Perbandingan alas kaki saat berjalan Waktu Tanpa alas kaki Menggunakan Sendal Menggunakan Sepatu Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Kontraksi Pada Saat Berjalan 66

30 Pada grafik tersebut terlihat bahwa orang pertama memiliki kontraksi otot terbesar yaitu pada saat berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Nilai amplitudo maksimum sebesar 689 dan amplitude minimumnya 199 dengan kontraksi mencapai 71.4 %. Sedangkan dengan menggunakan sandal sebesar 38% dan sepatu 9.8%. b. Perbandingan Alas Kaki Orang Pertama Saat Berlari Perbandingan Alas Kaki Saat Berlari Amplitudo Waktu berlari tanpa alas kaki berlari menggunakan sendal berlari menggunakan sepatu Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Kontraksi Pada Saat Berlari Perbedaan kontraksi otot pada saat berlari dan berjalan terlihat berbeda dimana amplitude maksimum pada saat berlari tanpa menggunakan alas kaki adalah sebesar 759. Sedangkan pada saat berjalan sebesar 689dengan kontraksi otot 85.7% % untuk menggunakan sandal dan 19% dengan menggunakan sepatu. 67

31 4.4.2 Analisis Kontraksi Otot Saat Menggunakan Sandal Setiap pasien menggunakan sandal yang berbeda dalam percobaan, dengan perbedaan tersebut hasil perekaman tersebutpun berbeda-beda. Tabel 9 menunjukkan data kontrasi otot pada saat berjalan. No Orang 1 Orang 2 Orang 3 Orang 4 Amplitudo Ket Amplitudo Ket Amplitudo Ket Amplitudo Ket Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 402 Kontraksi Kontraksi 460 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 443 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Tabel 9. Data Kontraksi Otot Pada Saat Berjalan Menggunakan Sendal 68

32 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata rata amplitudo pada orang pertama sebesar Orang kedua sebesar Orang ketiga sebesar Orang keempat sebesar Dari hasil tersebut sandal dari orang ketiga memilili nilai amplitudo paling terkecil. Persentase kontraksi otot Menggunakan Sendal 36% 3% 32% 29% Orang Pertama Orang Kedua Orang Ketiga Orang keempat Gambar 4.8 Persentase Perbandingan Kontraksi Otot Menggunakan Sendal Dari grafik tersebut dapat terlihat bahwa kontraksi otot terbesar saat berjalan yaitu pada orang keempat sebesar 36%, dan kontraksi yang paling kecil yaitu pada orang ketiga sebesar 3%. Sedangkan orang pertama memiliki persentasi kontraksi sebesar 29%, dan orang kedua sebesar 32%. 69

33 4.4.3 Analisis Kontraksi Otot Saat Menggunakan Sepatu Kontraksi otot pada saat menggunakan sepatu dapat dilihat dalam tabel 10. No Orang 1 Orang 2 Orang 3 Orang 4 Amplitudo Ket Amplitudo Ket Amplitudo Ket Amplitudo Ket Kontraksi 648 Kontraksi ` Kontraksi 410 Kontraksi Kontraksi 555 Kontraksi Kontraksi Kontraksi 400 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 662 Kontraksi 432 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 600 Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi Kontraksi 472 Kontraksi 461 Kontraksi Tabel 10. Data Kontraksi Otot Pada Saat Berlari Menggunakan Sepatu Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata rata amplitudo pada orang pertama sebesar 326,09. Orang kedua sebesar 436,4. Orang ketiga sebesar 565,80. Orang keempat sebesar 344,71. Dari hasil tersebut sandal dari orang pertama memiliki amplitudo yang paling kecil. Selanjutnya dapat dilihat persentase kontraksi otot pada setiap sepatu yang digunakan pasien pada grafik berikut ini. 70

34 Persentase KOntraksi Otot Menggunakan Sepatu 23% 10% 19% Orang Pertama Orang Kedua Orang Ketiga Orang keempat 48% Gambar 4.9 Persentase Perbandingan Kontraksi Otot Menggunakan Sepatu Dari grafik tersebut dapat terlihat bahwa kontraksi otot terbesar saat berlari yaitu pada orang ketiga sebesar 36%, dan kontraksi yang paling kecil yaitu pada orang ketiga sebesar 10%. 71

35 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Data yang dikirim oleh MyoWare muscle sensor dapat dibaca melalui serial monitor pada Arduino IDE dan halaman Interface pada labview dapat menampilkan data hasil pembacaan sensor otot dalam bentuk grafik. 2. Pada percobaan terlihat jelas bahwa pada saat berjalan maupun berlari tanpa menggunakan alas kaki memiliki kontraksi otot yang besar dibandingkan dengan menggunakan sandal dan sepatu dimana kontraksi tertinggi mencapai 85,7% pada saat berlari. 3. Sendal pada orang ketiga merupakan sandal dengan kontraksi otot paling kecil pada saat berjalan dengan sandal yang lainnya yaitu sebesar 3%, Sedangkan yang terbesar yaitu pada orang keempat sebesar 36% 4. Pada saat berlari, menggunakan Sepatu Orang pertama memiliki nilai ratarata terkecil dibandingkan dengan sepatu lainnya yaitu dengan nilai amplitudo 326,09, Nilai kontraksinya lebih kecil yaitu 10%., Sedangkan kontraksi terbesar yaitu pada orang ketiga sebesar 36% 5. Data pengukuran dapat memberikan informasi mengenai keadaan kontraksi otot, nilai-nilai dari kontrksi masing-masing alas kaki yang dipakai dan dapat dimanfaatkan untuk pemilihan alas kaki yang baik. 72

36 6. Dalam melakukan aktifitas berjalan dan berlari sebaiknya menggunakan alas kaki karena, saat tidak menggunakan alas kaki kontraksi otot menjadi tinggi dan beresiko ceedera. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk perancangan selanjutnya diharapkan melakukan uji coba dengan jumlah orang dan alas kaki yang lebih banyak. 2. Untuk perancangan selanjutnya diharapkan melakukan perbandingan hasil pembacaan sensor dengan alat standar pembacaan parameter-parameter yang diukur, sehingga dapat diketahui keakuratan pembacaan sensor. 3. Untuk perancangan selanjutnya dapat menambahkan grafik perubahan setiap parameter yang diukur pada halaman monitoring. 73

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya. BAB II LANDASAN TEORI Di bab ini, akan dijelaskan komponen-komponen utama yang digunakan untuk merancang pembuatan suatu prototype kwh meter digital dengan menggunakan sensor ACS712 dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Arduino Uno

Gambar 2.1 Arduino Uno BAB II DASAR TEORI 2.1. Arduino UNO Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif. BAB II DASAR TEORI 2.1 Karakteristik Ikan Karakteristik ikan yang dapat dihitung ialah ikan yang dapat hidup di berbagai lingkungan air tawar, misalnya ikan lele. Ikan lele hidup di air tawar, tahan penyakit,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bahasa Isyarat Abjad Bahasa isyarat adalah media komunikasi bagi para penderita tuna-rungu agar dapat berinteraksi dengan para penderita tuna-rungu lainnya dan manusia normal,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dibuat memiliki fungsi untuk menampilkan kondisi volume air pada tempat penampungan air secara real-time. Sistem ini menggunakan sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 24 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan system monitoring Thermometer data logger menggunakan Arduino uno, yang berfungsi untuk mengontrol atau memonitor semua aktifitas yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 Sofyan 1), Catur Budi Affianto 2), Sur Liyan 3) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra Jalan Tentara

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 UPS dan Fungsinya Terputusnya sumber daya listrik yang tiba-tiba dapat mengganggu operasi sebuah unit bisnis. Pada beberapa contoh kasus bisa berakibat pada berhenti beroperasinya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alas kaki tak hanya memengaruhi penampilan seseorang, juga kesehatan. Pasalnya, pemakaian alas kaki yang tidak baik ternyata dapat menimbulkan masalah bagi

Lebih terperinci

5. BAB II DASAR TEORI

5. BAB II DASAR TEORI 5. BAB II DASAR TEORI 2.1 Meter Air Alat meter air merupakan alat yang digunakan oleh pihak PDAM untuk mencatat total pemakaian debit air oleh konsumen dalam rentang waktu pencatatan angka yang tertera

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini mikrokontroler 2560 sebagai IC utama untuk

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jeruk Manis Jeruk medan (jeruk manis) merupakan salah satu produk agroindustri yang berasal dari sumatera utara. Jeruk medan mempunyai nama ilmiah Citrus sinesis. Buah jeruk

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Persiapan Perancangan Alat Pada proses persiapan perakitan perangkat harus didukung dengan peralatan yang lengkap dan standar, agar memudahkan selama perakitan. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat sistem keamanan rumah. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth Gambar 4. 1 Rangkaian keseluruhan EMG dilengkapi bluetooth Perancangan EMG dilengkapi bluetooth dengan tampilan personal computer

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain pengertian parkir, Piloted parking System, modul bluetooth, mikrokontroler arduino Mega

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain motor servo, LCD Keypad Shield, rangkaian pemantik, mikrokontroler arduino uno dan kompor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mendeteksi gejala perubahan suhu pada objek tertentu. Sensor suhu

BAB II DASAR TEORI. mendeteksi gejala perubahan suhu pada objek tertentu. Sensor suhu BAB II DASAR TEORI 2.1 Prinsip Sensor Suhu Sensor suhu atau temperature sensors adalah suatu komponen yang dapat mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala perubahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Arduino menurut situs resminya di didefinisikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. Arduino menurut situs resminya di  didefinisikan sebagai 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Arduino Arduino menurut situs resminya di www.arduino.cc didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik terbuka (open source), berbasis pada hardware dan software

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO A. PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan juga dengan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain fungsi dari function generator, osilator, MAX038, rangkaian operasional amplifier, Mikrokontroler

Lebih terperinci

Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8

Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8 Rancang Bangun PLC ( Programmable Logic Control ) Dengan Mempergunakan Mikrokontroler ATmega8 OLEH : Kamaruddin, Bidayatul Armynah, Dahlang Tahir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Dalam perancangan dan status kondisi ruang bercocok tanam hidroponik berbasis mikrokontroler dan interface ini, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 9 Penulisan dan Pembacaan ADC pada Mikrokontroler

PRAKTIKUM 9 Penulisan dan Pembacaan ADC pada Mikrokontroler PRAKTIKUM 9 Penulisan dan Pembacaan ADC pada Mikrokontroler 1. TUJUAN Mahasiswa dapat memahami pola pemrograman ADC pada Arduino Memahami pembacaan dan penulisan ADC pada mikrokontroler. 2. DASAR TEORI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian aplikasi sensor passive infrared receiver yang dilakukan [3] dengan perancangan sistem masukan berupa sensor yang dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pengaturan Intensitas Sensor Gas dan Temperatur suhu merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan perangkat pendeteksi kebocoran Gas LPG, oleh karena itu Perancangan meliputi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arduino Uno Arduino adalah sebuah mikrokontroler yang mudah digunakan, karena menggunakan bahasa pemrograman basic yang menggunakan bahasa C. Arduino memiliki procesor yang besar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat pengaturan air dan nutrisi secara otomatis yang mampu mengatur dan memberi nutrisi A dan B secara otomatis berbasis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arduino Uno Arduino Uno merupakan board mikrokontroler berbasis Atmega328 yang memiliki 14 pin input dan output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Running text RGB atau yang biasa dikenal dengan nama. Videotron merupakan salah satu media promosi digital yang

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Running text RGB atau yang biasa dikenal dengan nama. Videotron merupakan salah satu media promosi digital yang BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Landasan Teori Running text RGB atau yang biasa dikenal dengan nama Videotron merupakan salah satu media promosi digital yang sedang ngetren saat ini. Biasanya digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

PEMODELAN HELIPAD MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER

PEMODELAN HELIPAD MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER Seminar asional Teknologi Informasi 2013 1 PEMODELA HELIPAD MEGGUAKA MICROCOTROLLER Andrew Sebastian Lehman Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. drg. Suria

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Strain Gauge

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Strain Gauge BAB II DASAR TEORI Dalam merealisasikan suatu alat diperlukan dasar teori untuk menunjang hasil yang optimal. Pada bab ini akan diuraikan dasar - dasar penunjang yang diperlukan untuk merealisasikan alat

Lebih terperinci

5 BAB II DASAR TEORI. sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan

5 BAB II DASAR TEORI. sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan 5 BAB II DASAR TEORI 5.1 Tinjauan Ringkas Organisasi Organisasi atau lembaga merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO BBROBOTINDONESIA PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO www.belajarbikinrobot.weebly.com Praktikum 3 Belajar Arduino analogread() dan Komunikasi Serial Setelah sebelumnya kita belajar tentang penggunaan pin digital

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dalam perancangan dan implementasi sistem akan dijelaskan tentang cara kerja sistem terdapat dalam garis besar perancangan sistem dan diikuti dengan penjelasan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian 4.1.1 Skema Alat Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok input/output, blok programmer, blok Sensor C0 2, blok LCD

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1. Arduino Uno Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source, Arduino Uno merupakan sebuah mikrokontroler dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan instrumen elektrik drum menggunakan sensor infrared berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Diagram Alir

BAB II DASAR TEORI Diagram Alir BAB II DASAR TEORI Pada Bab ini dibahas mengenai dasar teori dan hubungan antar perangkat keras yang digunakan yaitu mikrokontroler, SRF-05, photointerrupter, bluetooth HC-05. Selain itu juga akan dibahas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Modul Mikrokontroler Pada sistem ini menggunakan Arduino Uno R3. Arduino Uno R3 adalah modul mikrokontroler yang menggunakan ATmega328, modul

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Setelah memahami penjelasan pada bab sebelumnya yang berisi tentang metode pengisian, dasar sistem serta komponen pembentuk sistem. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Posyandu Pada konsep dasar Posyandu, akan menjelaskan tentang pengertian Posyandu, sejarah Posyandu, tujuan penyelenggaraan Posyandu, sasaran pelayanan kesehatan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Keterangan : Nodal Sensor Router Nodal Koordinator/Gateway Gambar 3.1. Konsep jaringan ZigBee Gambar 3.1. memperlihatkan konsep jaringan ZigBee yang terdiri

Lebih terperinci

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma Sistem Tertanam Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno 1 Arsitektur Atmega328 Prosesor atau mikroprosesor adalah suatu perangkat digital berupa Chip atau IC (Integrated Circuit) yang digunakan untuk memproses

Lebih terperinci

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Tujuan Pengujian Setelah perancangan sistem tahap selanjutnya adalah pengujian dan analisa sistem. Tahap pengujian alat merupakan bagian yang harus dilakukan guna

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci