1 PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Shinta Kusuma
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Peran strategis sektor UMKM terbukti mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi dan mampu menjadi lokomotif penggerak perekonomian bangsa. Peran strategis dari sektor UMKM dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) selalu meningkat setiap tahun dan menjadi penyumbang terbesar dibandingkan Usaha Besar (UB). PDB sektor UMKM berdasarkan harga berlaku pada tahun 2007 sebesar triliun rupiah atau sama dengan 56.3 persen dari PDB nasional sedangkan UB hanya sebesar triliun atau sebesar 43.7 persen. Pada akhir 2011 diestimasikan PDB UMKM meningkat menjadi triliun rupiah, jumlah ini memberikan kontribusi pada persentase PDB UMKM menjadi sekitar 57.1 persen terhadap PDB nasional. UB menyumbang PDB hanya sebesar triliun rupiah atau 42.1 persen terhadap PDB nasional. Perkembangan PDB UMKM dibandingkan dengan UB ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Perkembangan PDB UMKM terhadap PDB Nasional tahun (triliun) Indikator a 2011 b Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Berdasar Harga Berlaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Usaha Mikro b. Usaha Kecil c. Usaha Menengah Usaha Besar Sumber: KKUKM, diolah (2012); a Angka sangat sementara; b Angka prediksi Persentase UMKM pun menguasai hampir persen bidang usaha nasional dengan jumlah sekitar juta unit pada tahun 2007 dan jumlahnya diestimasikan meningkat menjadi juta unit dengan persentase persen terhadap unit usaha nasional pada tahun Unit UB pada tahun 2007 hanya sebesar 0.01 persen dengan jumlah sekitar 4000-an unit usaha dan pada tahun 2011 memliki persentase sama dengan jumlah sekitar 5000-an unit usaha. Perkembangan jumlah unit UMKM dibandingkan dengan UB ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Perkembangan jumlah unit UMKM di Indonesia tahun (juta) Indikator a 2011 b Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Unit Usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Usaha Mikro b. Usaha Kecil c. Usaha Menengah Usaha Besar Sumber: KKUKM, diolah (2012), a Angka sangat sementara, b Angka prediksi
2 2 Jumlah tenaga kerja terserap dari jumlah unit UMKM pun menunjukkan jumlah yang besar yaitu juta tenaga kerja pada tahun 2007 dan diestimasikan meningkat menjadi juta pada tahun Jumlah tersebut meliputi persen dari seluruh tenaga kerja di Indonesia dibandingkan dengan UB pada tahun 2007 sebanyak 2.54 juta dan pada tahun 2011 menjadi 2.89 juta hanya meliputi 2.76 persen tenaga kerja. Perkembangan jumlah tenaga kerja UMKM dibandingkan dengan UB ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Perkembangan jumlah tenaga kerja UMKM di Indonesia tahun (juta) Indikator a 2011 b Jumlah % Jumlah Jumlah % Jumlah % Jumlah % Unit Usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Usaha Mikro b. Usaha Kecil c. Usaha Menengah Usaha Besar Sumber: KKUKM, diolah (2012), a Angka sangat sementara, b Angka prediksi Jumlah investasi sektor UMKM pun selalu meningkat setiap tahun. Pada tahun 2007 jumlah investasi sebesar triliun atau sebesar persen dari total investasi sebesar triliun. Jumlah ini diestimasi meningkat pada tahun 2011 menjadi triliun atau sebesar persen dari total investasi sebesar triliun. Nilai investai UB pada tahun 2007 sebesar triliun atau sekitar persen dan diestimasi pada tahun 2011 menjadi triliun atau sebesar persen. Perkembangan jumlah investasi UMKM dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Perkembangan jumlah investasi UMKM di Indonesia tahun (triliun) Indikator a 2011 b Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Investasi Atas Harga Berlaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah a. Usaha Mikro b. Usaha Kecil c. Usaha Menengah Usaha Besar Sumber: KKUKM, diolah (2012), a Angka sangat sementara, b Angka prediksi Meningkatnya investasi oleh UMKM setiap tahun menunjukkan besarnya potensi UMKM. Data Bank Indonesia sampai dengan Desember 2011 menunjukan bahwa kredit yang diberikan kepada UMKM tumbuh cukup besar yaitu triliun atau 52 persen dari total kredit perbankan. Meningkatnya jumlah kredit UMKM setiap tahun menunjukkan besarnya potensi kredit UMKM ke depannya. Perkembangan net ekspansi kredit Mikro, Kecil dan Menengah (MKM) dan kredit perbankan di Indonesia mulai tahun 2008 sampai 2011 ditunjukkan pada Tabel 5.
3 3 Tabel 5 Perkembangan Net Ekspansi Kredit Mikro, Kecil dan Menengah (MKM) & Kredit Perbankan di Indonesia tahun (miliar) Kriteria Total % Total % Total % Total % Kredit MKM Kredit non MKM Kartu Kredit MKM ,085-1% Kredit Perbankan % % Sumber: MKM-Sipuk Bank Indonesia 2011 (diolah) Besarnya potensi UMKM diincar tidak hanya oleh Lembaga Keuangan Mikro (LKM) seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Koperasi, Baitul Mal wat Tamwil (BMT), Badan Kredit Desa (BKD) tetapi juga oleh bank-bank umum. Sejumlah bank umum, baik bank BUMN, BPD, maupun bank swasta termasuk bank asing mulai memasuki sektor UMKM sehingga menjadikan persaingan dalam kredit sektor UMKM semakin sengit. Data statistik Bank Indonesia (BI) menyebutkan, bahwa nilai kredit yang disalurkan BPR per Desember 2009 sebesar triliun, atau turun sebesar 41.1 persen dibandingkan nilai kredit BPR per akhir Desember 2008 yang mencapai triliun. Total kredit akhir Desember 2010 yang disalurkan BPR menjadi triliun atau naik 79.4 persen dibandingkan tahun Pada akhir November 2011 total kredit yang disalurkan oleh BPR sebesar triliun atau turun 5 persen dibandingkan tahun Sementara itu, bank umum lebih gesit dalam menyalurkan kredit ke pasar mikro, meski belum lama menggarap sektor UMKM, nilai kredit bank umum ke sektor UMKM mencapai triliun per Desember 2009, angka ini lebih rendah 21.1 persen dibandingkan tahun 2008 yang mencapai triliun. Total kredit akhir Desember 2010 yang disalurkan bank umum menjadi triliun atau naik 83.1 persen dibandingkan tahun Pada akhir November 2011 total kredit yang disalurkan oleh bank umum sebesar triliun atau turun 8.1 persen dibandingkan tahun Secara total kredit yang dikucurkan oleh BPR hanya berkisar 3.8 persen pada tahun 2008 dan menurun menjadi 2.5 persen pada tahun 2011, sebaliknya proporsi bank umum memberikan jumlah kredit yang lebih banyak sebesar 96.2 persen pada tahun 2008 dan meningkat proporsinya menjadi 97.5 persen pada akhir 2011 dibandingkan kredit yang disalurkankan BPR (SIPUK BI diolah, 2011). Ekspansi kredit bank umum, baik bank BUMN, bank swasta nasional maupun asing yang masuk ke sektor UMKM dinilai mengancam kelangsungan BPR. Jumlah BPR tahun 2007 berjumlah unit dan hanya berjumlah pada akhir tahun 2011 unit yang berarti terjadi penurunan sebesar 7 persen dalam periode tersebut. Sebaliknya dengan perkembangan bank non BPR pada tahun 2007 berjumlah 273 dan pada akhir tahun 2011 berjumlah 308 yang berarti terjadi peningkatan sebesar 13 persen dalam periode tersebut. Perbandingan perkembangan jumlah bank dapat dilihat pada Tabel 6.
4 4 Tabel 6 Perkembangan jumlah bank di Indonesia tahun Uraian Persentase pertumbuhan (%) Jumlah BPR (7) Non BPR Sumber: Bank Indonesia 2012 (diolah) Konsep Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai konsep unggul untuk memenuhi kredit skala Mikro Kecil dan Menengah (MKM) di Indonesia, dalam kenyataannya berbanding terbalik dan semakin tertinggal dari Bank Umum dalam penyaluran kredit ke sektor Mikro Kecil Menengah yang menjadi tujuan utama bisnisnya. Kehadiran Bank Umum di sektor ini sebagai penyebab melambatnya kredit yang dikucurkan oleh BPR, efek ini bermula dari kebijakan Bank Indonesia sebagai otoritas perbankan di Indonesia yang mendorong bank umum untuk masuk ke sektor UMKM. Bank-bank umum menyiapkan strategi untuk merebut pangsa pasar penyaluran kredit UMKM. Persiapan dilakukan dengan memperluas jejaringan bisnis dan menghadirkan unit layanan mikro yang langsung menyentuh debitur. Bank umum mengambil nasabah BPR dengan cara memberikan kredit yang lebih besar, jangka waktu pembayaran yang lebih panjang dan bunga lebih murah. Dengan kondisi seperti itu, tentu saja BPR akan kewalahan menghadapi pesaing (kompetitor) yang mempunyai modal lebih besar dan dapat memberikan bunga yang lebih kecil atau murah. Di sisi lain, kredit mikro yang merupakan pangsa pasar terbesar penyaluran kredit BPR juga terkendala dengan keterbatasan pendanaan atau permodalan dan sumber daya manusia (SDM) yang dihadapi oleh BPR. BPR Bank Pasar Bogor merupakan salah satu BPR di Kota Bogor yang dimiliki oleh Pemkot Bogor melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BPR Bank Pasar Bogor fokus terhadap usaha mikro, kecil dan menengah serta pegawai. Kinerja BPR Bank Pasar Bogor berdasarkan penilaian Bank Indonesia cukup baik, pada tahun 2007 total kredit yang diberikan mencapai Rp , dengan kredit macet (non performing loans-npl) hanya sebesar 2.44 persen dan pada tahun 2011 kredit yang diberikan naik menjadi sebesar Rp dan NPL mengalami penurunan menjadi 0.35 persen (Tabel 7). Tabel 7 Jumlah kredit yang disalurkan & NPL BPR Bank Pasar Bogor tahun Tahun Jumlah kredit (Rp) Persentase kenaikan NPL Sumber: BPR Bank Pasar Bogor 2012 (diolah)
5 5 Tabel 7 menunjukkan bahwa dalam periode tahun 2007 sampai 2011 terjadi peningkatan total jumlah kredit oleh BPR Bank Pasar Bogor. Permasalahan yang teridentifikasi adalah walaupun terjadi peningkatan total jumlah kredit, tetapi perbandingan persentase growth setiap tahunnya semakin menurun. Pada tahun 2007 sampai 2008 terjadi growth sebesar 40 persen, dan berturut-turut menurun hanya menjadi 14 persen pada tahun 2010 sampai Pertumbuhan tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan net ekspansi kredit MKM menurut plafon pada tahun secara nasional sebesar 18 % (BI, 2012). Jika dalam jangka panjang tren kredit growth menurun ini berlangsung terus menerus tanpa ada perbaikan oleh BPR Bank Pasar Bogor, maka dikhawatirkan pada suatu saat pada tahun tertentu akan terjadi growth negatif jumlah kredit yang disalurkan BPR Bank Pasar Bogor. Kredit sebagai produk bank merupakan cara untuk mendapatkan laba dari spread bunga dari produk tabungan, penurunan kredit akan mempengaruhi laba perusahaan dan operasional BPR Bank Pasar Bogor. Produk kredit BPR Bank Pasar Bogor terbagi menjadi dua yaitu kredit pedagang dan kredit karyawan. Jika dirinci berdasarkan produk kredit maka sektor kredit pedagang telah terjadi growth negatif secara jumlah kreditur dibandingkan dengan kredit karyawan bila dibandingkan tahun 2007 dengan tahun Pada tahun 2007 jumlah kredit untuk UMKM sebesar milyar dengan 91 kreditur sedangkan kredit karyawan sebesar milyar dengan kreditur. Pada tahun 2011 jumlah kredit untuk UMKM menjadi milyar dengan jumlah kreditur menjadi 70 orang sedangkan kredit karyawan tahun 2011 naik menjadi milyar dengan jumlah kreditur naik menjadi orang. Perkembangan posisi pinjaman berdasarkan produk kredit dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Perkembangan posisi pinjaman berdasarkan produk kredit BPR Bank Pasar Bogor tahun Tahun Produk kredit Jumlah rekening Persentase (%) Jumlah (miliar Rp) Persentase (%) 2007 Karyawan Pedagang Karyawan Pedagang Karyawan Pedagang Karyawan Pedagang Karyawan Pedagang Sumber: BPR Bank Pasar Bogor 2012 (diolah) Tabel 8 juga menunjukkan bahwa secara jumlah rekening dan jumlah kredit penyumbang penurunan terbesar kredit adalah produk kredit pedagang. Rendahnya persentase pangsa pasar kredit pedagang dibandingkan dengan kredit karyawan menimbulkan keinginan dari pihak manajemen BPR Bank Pasar Bogor untuk menemukan strategi yang tepat dalam upaya meningkatkan kinerja pemberian kredit pedagang. BPR Bank Pasar sebagai BUMD Pemkot Bogor
6 6 selain sebagai perusahaan mencari laba dan keberlangsungan perusahaan juga berperan sebagai penggerak roda perekonomian melalui penguatan modal bagi UMKM. Berdasarkan Perda No 3 Tahun 2004, BPR Bank Pasar Bogor memiliki tujuan antara lain : a. Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat b. Menanggulangi rentenir c. Menunjang pembangunan daerah d. Sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah Rendahnya porsi kredit pedagang dibandingkan dengan kredit karyawan tentunya tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh Pemkot Bogor terhadap BPR Bank Pasar Bogor dalam mendukung UMKM di Kota Bogor. Strategi meningkatkan pemberian kredit untuk UMKM juga harus dilakukan oleh BPR Bank Pasar Bogor terkait dengan rencana peraturan dari Bank Indonesia untuk mewajibkan bank minimal meningkatkan kredit mikronya minimal 20 persen dari total kredit bertahap mulai tahun 2013 sampai Rencana peraturan tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif serta mendorong pertumbuhan kredit UMKM Bagi bank yang tidak mampu memenuhi kewajibannya akan terkena sanksi mulai dari teguran tertulis, penurunan tingkat kesehatan serta diwajibkan memberikan pelatihan UMKM. Rencana peraturan Bank Indonesia tersebut merupakan external driving force bagi BPR Bank Pasar untuk menghasilkan strategi dalam meningkatkan jumlah proporsi kredit UMKM minimal 20 persen dari total kreditnya. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang akan dikemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja BPR Bank Pasar Bogor dibandingkan dengan rata-rata industri BPR di Kota Bogor menggunakan metode CAMELS? 2. Faktor-faktor eksternal dan internal apa saja yang mempengaruhi kinerja pemberian kredit pedagang oleh BPR Bank Pasar Bogor? 3. Strategi alternatif apa saja yang dapat dilakukan oleh Bank Pasar Bogor dalam meningkatkan kinerja pemberian kredit pedagang? 4. Bagaimana strategi prioritas yang dipilih oleh BPR Bank Pasar Bogor untuk meningkatkan kinerja pemberian kredit pedagang? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kinerja BPR Bank Pasar Bogor dibandingkan dengan rata-rata industri BPR di Kota Bogor dengan menggunakan metode CAMELS.
7 7 2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor lingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi kinerja pemberian kredit pedagang BPR Bank Pasar Bogor. 3. Memformulasikan berbagai strategi alternatif yang dapat dilakukan oleh BPR Bank Pasar Bogor dalam meningkatkan kinerja pemberian kredit pedagang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan. 4. Merekomendasikan strategi prioritas dalam meningkatkan pemberian kredit pedagang yang dapat diterapkan oleh BPR Bank Pasar Bogor. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat sebagai beriku: 1. Bagi perusahaan, sebagai masukan kepada BPR Bank Pasar Bogor dalam merumuskan strateginya sesuai dengan lingkungan internal dan eksternalnya. 2. Bagi penulis, penelitian ini sebagai sarana menambah wawasan dalam mengaplikasikan teori yang telah diterima selama mengikuti perkuliahan pada Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB- IPB). 3. Bagi pengembangan IPTEKS, hasil penelitian sebagai database (benchmarking) bagi penelitian selanjutnya dalam bidangnya. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini hanya dibatasi dalam ruang lingkup kajian strategi yaitu perumusan strategi BPR Bank Pasar Bogor dalam meningkatkan kinerja pemberian kredit pedagang. Ruang lingkup penelitian mencakup kinerja BPR Bank Pasar Bogor, faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi BPR Bank Pasar Bogor, serta strategi alternatif maupun prioritas yang akan dipilih oleh BPR Bank Pasar Bogor. Strategi yang dihasilkan dalam kajian penelitian ini dibatasi sampai tahapan penentuan strategi. Tahap implementasi diserahkan kepada pihak manajemen di BPR Bank Pasar Bogor.
8 Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak terjadinya krisis tahun 1998, perekonomian Indonesia belum sepenuhnya pulih kembali. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 8% sebelum
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fungsi pokok bank sebagai lembaga intermediasi sangat membantu dalam siklus aliran dana dalam perekonomian suatu negara. Sektor perbankan berperan sebagai penghimpun dana
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro (UM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi tersebut harus dapat diusahakan dengan kemampuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diakui bahwa usaha kecil dan menengah mempunyai peran penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan hal yang mutlak yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank
I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Peran bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai
Lebih terperinciTabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar perekonomian yang sangat berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional. Hal ini
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perbankan sampai saat ini masih merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam menopang perekonomian nasional. Hal ini karena sektor perbankan merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia dalam lima tahun terakhir, antara tahun 2008 hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan di Eropa dan Amerika,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang dibentuk terutama untuk melayani kebutuhan pelayanan jasa-jasa perbankan bagi masyarakat ekonomi lemah terutama
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM) di Indonesia mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Keberadaan UMKM di Indonesia pada tahun 2010 sangat besar jumlahnya
Lebih terperinciKINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007
KINERJA PERBANKAN (per ) R e f A. Sumber Dana Bank A.1. Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber utama dana perbankan. Hingga total sumber dana bank umum mencapai Rp1.746,80 triliun atau naik 10,89% dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal bulan September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong perekonomian nasional. Kebijakan tersebut ditujukan kepada sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan serta jasa sangat erat kaitan dan apabila telah terjalin kerjasama yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peranan bank sebagai lembaga keuangan dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi semakin meningkat kebutuhannya. Semua sektor kegiatan yang meliputi industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN telah menembus angka 6,6 % pada bulan November, dan diperkirakan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat sepanjang tahun 2011 telah menembus angka 6,6 % pada bulan November, dan diperkirakan akan terus meningkat sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang lebih dikenal dengan (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika krisis ekonomi terjadi di
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun sebagaimana data BI Infografis Pertumbuhan Ekonomi () dengan persentase yang dicatat oleh Bank Indonesia adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Perbankan dan Lembaga Kredit Mikro (LKM) berusaha meningkatkan perekonomian di Indonesia. Bukti bahwa pemerintah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah melalui Perbankan dan Lembaga Kredit Mikro (LKM) berusaha meningkatkan perekonomian di Indonesia. Bukti bahwa pemerintah memiliki keinginan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibanding usaha besar yang hanya mencapai 3,64 %. Kontribusi sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah itu semata-mata ditujukan untuk membawa pada suatu keadaan perekonomian yang diharapkan. Hal ini dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan salah satu sektor usaha yang paling banyak diminati oleh para pelaku usaha dan cukup prospektif untuk dikembangkan. UMKM dalam
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari peran perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediate atau lembaga yang berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciDr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI
Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI Seminar Nasional dan Expo UMKM Perbarindo. "Modernisasi BPR Dalam Upaya Mendorong Pertumbuhan & Kemudahan Akses Bagi UMKM Dalam Menghadapi Persaingan
Lebih terperinciwbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 wbab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang di kawasan Asia Tenggara yang terus berupaya untuk mencapai pembangunan ekonomi ke arah yang lebih baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sebelum krisis tahun 1998 sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tidak dilirik oleh perbankan karena mereka menilai sektor ini tidak layak untuk dibiayai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Begitu penting perannya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja melalui penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertengahan tahun 1997 terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan perekonomian Indonesia terpuruk. Fenomena yang menggambarkan hal ini yaitu tingginya tingkat inflasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berfungsi. menumbuhkan dan memompa perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menumbuhkan dan memompa perekonomian suatu negara. Dimana dengan kehadiran perbankan diharapkan akan membantu meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian suatu negara didukung oleh adanya suntikan dana dari pihak pemerintah baik melalui Lembaga Keuangan Bank (selanjutnya disingkat menjadi LKB) ataupun Lembaga
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pasca krisis tahun 1997 dan krisis ekonomi global tahun 2008 di Indonesia, UMKM mampu membuktikan bahwa sektor ini mampu menjadi tumpuan bagi perekonomian nasional. Pemerintah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Usaha Besar Tahun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu tumpuan perekonomian Indonesia. Hingga tahun 2011, tercatat sekitar 99,99 persen usaha di Indonesia adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem keuangan negara-negara berkembang termasuk Indonesia berbasiskan perbankan (bank based). Hal ini tercermin pada besarnya pembiayaan sektor riil yang bersumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara dibidang keuangan (financial intermediary) semakin meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan perbankan yang sangat penting dalam perekonomian sebagai perantara dibidang keuangan (financial intermediary) semakin meningkatkan kebutuhan masyarakat maupun
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Sebagai sektor yang menyerap 80 90% tenaga kerja, usaha Mikro Kecil dan Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan memiliki peranan yang sangat penting sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata- Penyebaran yang merata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perekonomian perlu terus dikembangkan seiring dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonamian dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah
73 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 yang telah memberikan bukti bagaimana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lebih tahan terhadap perubahan yang terjadi
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan bisnis perbankan di Indonesia terus mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bank-bank dituntut untuk menjadi lebih dinamis terhadap perubahan agar siap bersaing
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peran strategis UMKM dalam
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur perekonomian Indonesia pada dasarnya didominasi oleh sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peran strategis UMKM dalam perekonomian nasional dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menengah) di Indonesia sangat penting dan strategis. UMKM telah lama diyakini
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran dan potensi usaha kecil atau UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Indonesia sangat penting dan strategis. UMKM telah lama diyakini merupakan sendi utama perekonomian
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ternyata tidak mampu bertahan dengan baik ketika krisis ekonomi yang mengarah pada krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis yang terjadi di Indonesia telah memberikan suatu pelajaran penting bagi perekonomian Indonesia. Sektor korporasi yang semula menjadi primadona perekonomian ternyata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi,
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Modal tanah, tenaga kerja dan manajemen adalah faktor-faktor produksi, baik di sektor pertanian/usahatani maupun di luar sektor pertanian. Tanpa salah satu faktor produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara adalah sektor perbankan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor yang berperan vital bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah sektor perbankan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan mempunyai peranan sentral dalam memajukan taraf hidup rakyat banyak sejalan dengan pengertian Bank dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun1998 yaitu Badan Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca krisis ekonomi dan moneter di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak krisis moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 dan telah berkembang menjadi krisis ekonomi dan multidimensi, pertumbuhan ekonomi nasional relatif masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi, peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor UMKM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah menyadari pemberdayaan usaha kecil menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat dan sekaligus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor riil yang sangat penting keberadaannya adalah Usaha Mikro Kecil dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roda perekonomian negara Indonesia terdiri atas banyak sektor. Sektor perekonomian tersebut meliputi sektor riil dan non riil. Salah satu bagian dari sektor riil yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro kecil dan menengah memiliki peran strategis dalam kegiatan perekonomian masyarakat di Indonesia. Peran strategis usaha kecil bagi perekonomian Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kegagalan usaha (Kemendag,2013). yang dianggap penting dan mampu menopang perekonomian.
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Modal merupakan salah satu kunci terpenting dalam menjalankan suatu usaha. Tanpa adanya modal yang memadai, suatu usaha tidak dapat berjalan dengan baik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan di Indonesia telah memberikan peranan penting yang sangat berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya menjaga keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam hal pemberian kredit modal kerja. Koperasi adalah salah satu badan usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Koperasi merupakan salah satu penggerak perekonomian di Indonesia yang memiliki peran cukup penting dalam mempengaruhi pertumbuhan UMKM dalam hal pemberian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran penting perbankan. Peranan penting perbankan dalam era pembangunan nasional adalah sebagai sumber permodalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Peranan UMKM di Indonesia sangat penting sebagai penggerak ekonomi yang
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Pembiayaan Modal Kerja UMKM Perbankan Syariah di Indonesia Bank syariah menyediakan Pembiayaan Modal Kerja bagi usaha-usaha yang membutuhkan tambahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang banyak dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha Kecil dan Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung oleh sektor kegiatan usaha baik itu merupakan kegiatan usaha mikro,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian masyarakat suatu wilayah di Indonesia dipengaruhi secara langsung oleh sektor kegiatan usaha baik itu merupakan kegiatan usaha mikro, kecil, menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang ekonomi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada pertengahan bulan Juli 1997 Indonesia mengalami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertambangan. Industri Pengolah-an (Rp Milyar) (Rp Milyar) na
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kredit adalah salah satu faktor yang berperan penting di dalam pengembangan usaha. Pada umumnya ada dua jenis kredit, yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi. Kredit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan akhir yaitu stablilitas perekonomian nasional sebagaimana diatur sebagai tugas pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan permasalahan yang semakin kompleks memerlukan adanya penyesuaian tentang kebijakan sistem ekonomi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. membawa dampak yang serius terhadap perkembangan sektor-sektor
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 membawa dampak yang serius terhadap perkembangan sektor-sektor perekonomian. Hutang negara dan swasta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penyaluran Kredit Perbankan Tahun (Rp Miliar).
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sebagian penduduknya bekerja di sektor pertanian. Saat ini keberpihakan pihak-pihak pemodal atau Bank baik pemerintah maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari peran semakin meningkatnya sektor usaha mikro, kecil dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. negaranya, yaitu sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan progres
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia mengakui bahwa usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) memainkan peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda Indonesia telah memperoleh banyak pelajaran berharga tentang pentingnya suatu kebijakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat penting dan strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini menjadi negara yang masih tergolong miskin dan kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan maupun ekonomi. Permasalahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia berdasarkan data statistik tahun 2004, dapat dilihat dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro kecil dan menengah memiliki peran strategis dalam kegiatan perekonomian masyarakat di Indonesia. Peran strategis usaha kecil bagi perekonomian Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada Pancasila sebagai landasan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daerah melalui pengembangan sistem ekonomi kerakyatan, sehingga mampu
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan dibidang ekonomi kerakyatan sebagai upaya meningkatkan pendapatan masyarakat Bandar lampung, telah ditempuh berbagai terobosan antara
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan kategori bisnis berskala kecil menengah yang dipercaya mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha di Indonesia, hal ini terlihat dari besarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan resikonya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak pertengahan tahun 1997, Indonesia dan sebagian negara Asia Tenggara dan Timur mengalami krisis ekonomi yang disebabkan oleh beberapa faktor baik yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga merupakan harapan bangsa dan memberikan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Undang-Undang RI No. 7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. peranan sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional. Karena
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha mikro dan kecil merupakan sektor usaha yang mempunyai peranan sangat strategis dalam struktur perekonomian nasional. Karena jumlah industrinya yang besar dan terdapat
Lebih terperinciBanking Weekly Hotlist (10 Juli 14 Juli 2017)
Banking Weekly Hotlist (10 Juli 14 Juli 2017) PENJAMINAN SIMPANAN Hingga Mei 2017, LPS Jamin 212,6 Juta Rekening Simpanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) merilis data mengenai pertumbuhan jumlah rekening
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara termasuk Indonesia sangat bergantung
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi di suatu negara termasuk Indonesia sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca krisis ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang alasan pemilihan judul penelitian dan latar belakang objek penelitian. Kemudian dari latar belakang alasan pemilihan judul dan objek penelitian terdapat sub
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan UMKM di Indonesia dilihat dari tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan UMKM di Indonesia dilihat dari tahun ketahun berkembang pesat, hal ini dikarenakan UMKM memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi agar berdaya dan berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu negara memerlukan pola pengaturan dan pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ) adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah. BPR merupakan lembaga perbankan resmi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu elemen penggerak utama perekonomian Indonesia. Hal ini yang menjadikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,
Lebih terperinciUang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi
Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Desember 2016 Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada Desember 2016. Posisi M2 tercatat sebesar Rp5.003,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan sarana yang strategis dalam rangka pembangunan ekonomi, peran yang strategis tersebut disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai penghimpun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai tempat. penyimpanan dana, membantu pembiayaan dalam bentuk kredit, serta
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Industri perbankan, khususnya bank umum, merupakan pusat dari sistem keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai tempat penyimpanan dana, membantu pembiayaan
Lebih terperincidapat diperoleh dengan dana kredit yang ditawarkan oleh bank.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis senantiasa berjalan secara dinamis untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Aktivitas bisnis merupakan salah satu bagian dari
Lebih terperinciIV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia
IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA 4.1. Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia 4.1.1. Uang Primer dan Jumlah Uang Beredar Uang primer atau disebut juga high powered money menjadi sasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) selama ini diakui berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Beberapa peran strategis UMKM menurut Bank Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu Pada pertengahan tahun 1997, industri perbankan akhirnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut. Dimulai pada tahun 1983 ketika berbagai macam deregulasi mulai dilakukan pemerintah, kemudian bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar menurut Kasmir (2012), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Lembaga keuangan bank atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola dana masyarakat secara baik dan benar.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor perbankan merupakan bidang usaha yang dapat meningkatan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di suatu negara. Oleh karena itu, perbankan diharapkan mampu
Lebih terperinci