Teknologi Digital untuk Mendukung Atlas Oleh: Iwan Setiawan

Transkripsi

1 Teknologi Digital untuk Mendukung Atlas Oleh: Iwan Setiawan Disampaikan pada Workshop Atlas Atlas, Solusi dan Gerbang Informasi Spasial Badan Informasi Geospasial (BIG) Jakarta, 14 November Pendahuluan Atlas & Atlas Digital Perkembangan teknologi informasi khususnya dibidang internet, sistem informasi geografis (SIG), dan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa era baru dalam kehidupan kita. Hal ini juga membawa konsep dan dimensi baru dalam bidang atlas. Teknologi komputer berkembang dari komputer personal (PC), komputer tablet, hingga telepon pintar (smart phone). Perangkat lunak dan sistem operasi juga semakin bervariasi dan memberikan berbagai pilihan kepada pengguna. Peningkatan teknologi membawa perubahan dalam menyampaikan informasi dalam bentuk atlas. Pada dekade sebelumnya, atlas diproduksi sebagai buku dan peta. Saat ini atlas dapat kita jumpai dalam bentuk elektronik berupa multimedia, web atau bahkan sebagai aplikasi pada komputer tablet dan telpon genggam. HALAMAN 1 DARI 6 Atlas mungkin merupakan produk kartografi yang pertama kali orang gunakan. Hal ini karena atlas diperkenalkan pada saat kita di sekolah dasar. Secara umum, atlas dapat dipahami sebagai koleksi peta dengan tujuan yang spesifik dan dalam bentuk buku, dan biasanya termasuk tabel, grafik dan teks (Ramos, 2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan atlas sebagai buku yang berisi peta bumi. Atlas dapat diklasifikasikan menjadi beberapa aspek. Ormeling (1995) mengklasifikasikan atlas berdasarkan isinya, yaitu: atlas geografi, sejarah, nasional/regional, topografi dan tematik. Sedangkan berdasarkan tujuan komunikasinya, atlas dapat digunakan pada bidang: pendidikan, navigasi, perencanaan fisik, referensi, dan manajemen/monitoring. Selanjutnya, Borchert (1999) menyatakan bahwa kategori atlas dapat dibedakan berdasarkan format, cakupan wilayah, konten tematik, level informasi, tujuan, penerbit, kualitas, dan harga.

2 Aplikasi Mobile Proses Kartografi Internet Database Spasial Multi Media Peta Cetak Gambar 1. Visualisasi Data Spasial Atlas merupakan bagian dari proses visualisasi data spasial. Umumnya atlas merupakan hasil akhir dari visualisasi data spasial dalam bentuk buku yang memuat peta dan terintegrasi dengan informasi lainnya berupa tabel, grafik, foto dan teks. Disamping dalam bentuk buku, juga biasa dikemas dalam bentuk multi media interaktif berupa CD Interaktif atau aplikasi komputer. Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), media penyampaian informasi juga semakin bertambah. Media internet (online) juga digunakan sebagai media visualisasi data spasial, dalam hal ini penggunaan internet GIS atau web GIS. Komputer tablet dan telpon genggam (smart phone) juga dapat digunakan dengan menyediakan aplikasi mobile baik offline maupun online (Gambar 1). Penggunaan media digital selain media cetak pada produksi atlas menghasilkan definisi baru yaitu atlas digital. Atlas digital didefinisikan sebagai perpanjangan atlas cetak menjadi media digital dan terdiri dari peta- peta statis yang diakses melalui menu (Kraak, 2001). Dalam perkembangannya sistem informasi geografis (GIS) dan atlas memberikan perbedaan yang signifikan dalam beberapa hal. Sistem informasi geografis merupakan keseluruhan sistem dari pemasukan data, editing, penyimpanan, pengolahan dan analisis hingga penyajian atau visualisasi data spasial. Sedangkan atlas fokus utamanya adalah visualisasi informasi dan data spasial untuk tujuan dan konten tertentu. Fokus utama atlas adalah penyampaian informasi. HALAMAN 2 DARI 6

3 Tabel 1. Perbedaan GIS dengan Atlas Digital (Sumber: Schneider, 1999) GIS Digital Atlas Interface Kompleks & Lengkap Kustom tergantung pada tujuan & target audiens Pengguna Ahli Biasa Waktu Komputasi Kontrol Tergantung proyek Pengguna Singkat Pengembang: memberikan kontrol berbeda utk setiap pengguna Fokus Pengelolaan Data Spasial: Data input, editing, analisis & presentasi (visualisasi) Visualisasi Topik. Tidak semua fungsi disediakan, tergantung tujuan atlas Data Tidak dipersiapkan Dipersiapkan Tujuan Aplikasi terbuka untuk semua data input & analisis Digital atlas memiliki tujuan dan dipersiapkan untuk menyampaikan informasi tersebut Evolusi Media: Tradisional Atlas ke Internet Atlas Penggunaan teknologi internet, telepon genggam atau teknologi mobile, dan data geospasial & GIS menghasilkan kolaborasi yang baru dari tradisional atlas ke internet atlas. Teknologi internet atlas tersebut berupa web atlas, mobile atlas dan sistem berbasis lokasi (location based services). Web atlas merupakan atlas yang menggunakan internet dan web sebagai media penyampaian informasi. Sama halnya dengan mobile atlas yang menggunakan media teknologi mobile dalam hal ini telepon genggam sebagai media penyampaian informasi. Sistem berbasis lokasi memanfaatkan ketiganya, yaitu data geospasial, teknologi internet dan web sebagai penyampaian informasi, dan penggunaan teknologi mobile untuk visualisasi atlasnya. Keuntungan penggunaan teknologi internet dan web sebagai media penyampaian informasi atlas antara lain (Wikipedia, 2012): 1. Informasi terkini (up to date): Pemuktahiran informasi dapat dilakukan kapan saja dan pengguna dapat langsung termuktahirkan datanya. 2. Software/Hardware terjangkau: Cukup banyak perangkat lunak sumber terbuka (open source) yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi. 3. Mudah didistribusikan: Hanya melalui media internet dan web. 4. Cross platform: Pengguna hanya menggunakan browser untuk menyajikan informasi pada berbagai sistem operasi (Microsoft Windows, Mac OS X, Linux, Unix). HALAMAN 3 DARI 6

4 5. Data yang terdistribusi: Dengan penggunaan standar OGC, data tidak harus terpusat tetapi dapat terdistribusi. 6. Kolabarasi: Data dapat dikobarasikan dengan banyak pengguna. 7. Hyperlink: Informasi dapat dilink kepada web lain dan sumber- sumber lain di internet. 8. Integrasi dengan multi media: Foto, teks, dan audio visual lainnya dengan mudah teringrasi dengan web atlas. Sedangkan isu penggunaan teknologi internet dan web sebagai media penyampaian informasi atlas antara lain (Wikipedia, 2012): 1. Isu realibilitas: Realibilitas terhadap infrastruktur internet, server dan data yang masih belum cukup baik. 2. Geodata masih cukup mahal: Data geospasial masih cukup mahal dan belum tersedia secara bebeas. 3. Isu bandwidth: Bandwidth jaringan internet yang terbatas dan belum mencakup wilayah yang luas 4. Resolusi & layar (screen): Layar komputer yang terbatas, terutama layar telepon genggam yang kecil. 5. Isu kualitas & akurasi: Kualitas peta berbasis web yang rendah terutama untuk simbologi, konten, dan akurasi. 6. Cukup kompleks untuk dikembangkan: Pengembangan aplikasi web dan mobile cukup kompleks dan memerlukan sumberdaya yang handal. 7. Isu hak cipta (copyright): Penyebarluasan informasi geografi melalui web masih terbatas karena produsen merasa bahwa cukup mahal dan susahnya melakukan produksi data. 8. Isu privasi: Ada kemungkinan data- data pribadi dapat terekspos melalui media internet. Gambar 2. Digital Atlas HALAMAN 4 DARI 6

5 Teknologi Atlas Online Teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan atlas tersedia secara online. Meskipun atlas cetak tetap tersedia dan diproduksi, media elektronik memiliki banyak keuntungan. Dalam hal menyediakan atlas secara digital baik itu online ataupun offline, maka komponen yang dibutuhkan adalah: 1. Basis Data & API (application program interface). Basis data digunakan untuk menyimpan, mengelola dan menyajikan informasi geografi. Dalam hal atlas digital yang bersifat offline, maka basis data disimpan oleh aplikasi pada perangkat yang digunakan. Sedangkan dalam hal atlas digital yang bersifat online, maka basis data ini disimpan di server dan dapat dilakukan pembaruan secara cepat. 2. Aplikasi Atlas merupakan aplikasi yang terdapat pada sisi client untuk menyajikan informasi, navigasi dan penelusuran. Aplikasi atlas merupakan aplikasi klien yang dijalankan pada baik apda komputer pribadi atau perangkat bergerak (telepon genggam). Dalam hal ini pengembangan aplikasi ditujukan untuk sesuai dengan plaform klien yaitu komputer pribadi, komputer tablet, dan perangkat bergerak (telepon genggam). 3. Media Publikasi merupakan media yang digunakan sebagai sarana penyajian informasi atlas. Dalam hal atlas digital bersifat offline, maka media dapat berupa CD/DVD interaktif atau aplikasi yang diinstall langsung pada perangkat. Sedangkan dalam hal atlas digital yang bersifat online, maka media publikasi adalah jaringan internet. 4. Satelit Navigasi digunakan untuk menetukan posisi pengguna dan dapat melakukan navigasi secara real time. Penetuan posisi dapat menggunakan GPS (global positioning system), A- GPS (assisted- GPS), dan BTS (base transceiver station). Gambar 3. Arsitektur Atlas Online HALAMAN 5 DARI 6

6 Penutup Atlas telah berkembang dari cetak dan buku menjadi digital dan bahkan online. Perkembangan teknologi memungkinkan atlas diproduksi dan disajikan dalam bentuk yang lebih interaktif dengan data yang terkini. Untuk menjawab tantangan ini maka dibutuhkan 3 (tiga) hal yaitu data geospasial, teknologi (software, hardware, dan jaringan), dan sumber daya manusia yang handal dalam mengelola dan membangun aplikasi. Pustaka Borchert A Multimedia atlas concepts. In: Multimedia Cartography, Springer- Verlag, Berlin, pp Kraak M- J Web Maps and Atlases. In: Web Cartography: Development and Prospects. Taylor and Francis, London, pp Ormeling F Atlas Information Systems. In: Proceedings of the 17 th International Cartographic Conference, Barcelona, ICA, pp Ramos C & Cartwright W Atlases from Paper to Digital Medium. In: Geographic Hypermedia, Lecture Notes in Geoinformatics and Cartography, pp Scheneider B Integration of Analytical GIS- Fuctions in Multimedia Atlas Information Systems. In: Proceedings of the 19 th International Cartographic Conference, Ottawa, ICA, pp Wikipedia Web Mapping. URL: Akses tgl. 11 November HALAMAN 6 DARI 6