BAHASA. SASTRA. DAN BUDAYA JAWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAHASA. SASTRA. DAN BUDAYA JAWA"

Transkripsi

1

2 METODE PEMBELA.JARAN BAHASA. SASTRA. DAN BUDAYA JAWA Dr. Suwardi, M. Hum

3 METODE PEMBELAJARAN BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA JAWA Penulis: Dr. Suwardi, M. Hum Editor: Swasti Maysuhara Desain sarnpul: D, Hafid F'erpustakaan Nasional; Katalog Dalam Terbitan ISBN Penerbit Pararaton (KELOMPOK PENERBIT ELMA'TERA) JI. Solo Km. 9 5ambilegi Baru, Maguwoharjo Yogyakarta. Telp elmaterapublisher@yahoo.com ANGGOTA IKAPI KATA PENGANTAR Buku ajar ini digunakan untuk bahan pembelajaran k:uliah Metode Pembelajaran Bahasa, ;sastra, dan BuDaya Jawa. Dalam buku ajar ini, penulis mencoba rnenawarkan rrnetode yang rrremungkinkan Untuk penguasaan life skill bahasa dan sas,tra Jawa. Hal ini penulis pert.imbang lkan, sebab b,anyak sakali guru-guru yang nnasih berkutat pada rnetode lama yang penulis anggap kurang m:,nguntungka:m. Dari berbaciai seminar dan pelatilran teni:ang rrretode pembelajaran, - sering rancu, rnana yang disc:but rwodel, r - nana roetode, dan nnana teknik pembelajaran. PJelalui k)ahan ajar ini, semogci akan rnembuk;a wawasan poara guru yang kelak, akan terjun ke sekolah Ivbih F ; rofesional. Metode yang pr;nulis tampilkan di blku ajar ini, dapat digunakar,, dimodifikaksi bagi peembelajaran bahasa (Ian sastra atau :}ebalikr,ya. Bah!kan di clalamnya juga dapat diselipi rriateri budaya. ;:;elamat mencoba, siap tahu anda rrnungkin termasuk oranc;i inovatrf dan kreatif. Maka, derogan rnembac-a buku ini, kelak siswal ada ah;an lebilo hebat dari r, iswa yang lain. Akhirnya penuli::c berharap para mahasiswa dapat k;elajar nnengotaic-atik metode yang disajikan ini. Bagi yang pernah k.enal metode larna, mari kita cc:>ba buka mata I,ita. L.ebih penting lagi, kirarya diperlukan percobaan me, :ode dari wakl:u ke waktu. PE::nulis mamsih rneyakini, kalau kita nrau mencoba dengan variasi rnetode, hasilnya pun akan IE:bih optimal. ;3etidakrnya, pembelajama menjadi tidak riembos<ankan. Selamat menfi;lgunakan dan mem-baca Iobih cernat. Yogyakartta, 1 Feb!uari 2012 Dr. Suwarcii, M.Hurn.

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ii Daftar Isi. iii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Cakupan Buku ajar 1 B. Kompetensi Yang Diharapkan 2 BAB II METODE PEMBELAJARAN INOVATIF DAN KREATIF. 3 A. Antara Inovatif, Kreatif, Life Skill. 3 B. Metode Pembelajaran: Dari Kognitif Ke Afektif.. 5 C. Memahami Metode-Metode Pembelajaran.. 7 BAB III METODE QUANTUM LEARNING BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA 12 A. Apa dan Bagaimana Quantum Learning 12 B. Metode AMBAK. 15 C. Metode Musik Learning 17 D. Tugas dan Latihan 18 E. Metode CBSGA 19 BAB IV METODE PEMBELAJARAN EKSPRESI BAHASA, SASTRA, DAN 21 BUDAYA JAWA.. 21 A. Eksprpesi dan Kreativitas.. 21 B. Menceritakan Kembali Sebuah Cerita 23 C. Menceritakan Kembali dengan Sudut Pandang Lain 25 D. Menceritakan Kembali dengan Menambah Episode Khayal.. 26 E. Penulisan Kreatif 27 BAB V METODE PSIKOLOGIS.. 29 A. Aspek Kejiwaan dan Metode Pengajaran.. 29 B. Pembelajaran Metode Gestalt Konsep Gestalt Langkah Pembelajaran Gestalt. 34 C. Metode Immersion-Learning Pembelajaran Unggah-ungguh Tahap Penyajian Pacelathon Unggah-Ungguh BAB VI METODE TELAAH KRITIS. 42 A. Telaah Obyektif. 42 B. Telaah Historis-biografis. 43 C. Telaah Moral-filosofis.. 44 D. Telaah formalistis. 45 E. Telaah strukturalistis. 46 F.Telaah semiotic 48 G.Telaah Psikologis 49 H. Telaah Sosiologis.. 51 I. Telaah Resepsi Estetika 52 BAB VII METODE PERFOMANCE ART A. Latihan Meditasi iv

5 B. Konsentrasi. 55 C. Olah Vokal dan Pernafasan Daftar Pustaka 59 BAB I PENDAHULUAN A. Cakupan Buku ajar Eahan ajar ini rraembicarakan bagaimaroa penal.aan clan pengembargan metode iaembelajaran bahasa dan sastra Jawa. Ycing dima:;ksud pe::nataan adalah penye;;uaian, seleksi, dan adaptasi berbagai me:aode p::mbelafaran cialam bidang bahasa dan sa:,tra Jawa. Pen!jembanqan, terkait dengan sejumlah upaya untuk mengkreasi clan i - 7ovasi rr7etode plembela;jaran. Yang pernulis uta,makan dalam bahan ajar ini adalah inovasi (Jan kreaasi metode pe:mbelajaran bahasa Jaawa. Irnovasi dan kre:asi selalu menanrtang dan rnerang;;ang siapa s;.ija. Harapan penulis, semoga tulisan ini Ivbih rrnembuka wawasan kita ke depan. H;;unci ui:ama daalam rnetode sebenarnya ;pada aspek integrasi. Inte,r,arasi rw-~~~wmayaiall jgiqj IIICI IUIILUL Z~~CMIq11 Vd llqjl II ICLVUC. HUd k, eberapa hal yang terc:akup c'alam bahan ajar ini, -aitu rrieliputi :~neka konsep dan pragmatic sebagai berikut. F'ertama. memlaicarakcan mei:ode pembelajaran k:vahasa clan sastra J;awa dcan kemungkinarmya untuk rnelakuk;sn inovatif, kre.atif, life skill. K:unci utama acalah k:rada pf,mberdayaan metode menuju kreativitas yang rnenunj2ing life skill. Ppelajara!n baha.sa Jaw.a diaralokan pada penguasaan kompetensi skill teri:entu. Yang penulis r.itamakan, melafui gerakan mek.ode ini juga pada mas,alah rnengub,ah paham kognitif ke pv.,ngembangan afektif. 0 -:ikap rvemancf suatu knal yang pentincf bagi pembelajaran bal'asa.lawa. Dengarr demikian, para mahahsiswa a kan rvemahami seuira tuntas ber - bagai m~?tode pembelajaran yang layak digur7akan. E<;edua, tawaran yang s(::ngaja penulis lempar y'aitu kaemanfaatan metode Quanturn Learning dalam be-9ajar bahasa dan sastra 4awa. Giri quantum learning yaitu rnenggur7akan AMBAK, yaitu kons{:=p keb, ;)rmanfaatan belajar. IJntuk itr,r, apa ;>alahnyca belajar bahasa clan

6 sastra Jawa menggunakan iringan musik. Yang paling penting, justru ki-atifan belajar bahasa clan sastra Jawa tidak hanya ::ubjek didik melainkan juga guru. k;etiga, yang penulis ui:amakaro dalam metode ini aadalah cipta kreasi. Kreativitas menjadi tolok ~,akur k,.eberha~yilan dalam pernbelajaran. Suk,ses menulis sa;stra, kverarti ji,iga sedang suk.ses bel,ajar bahasa. BE~gitulah /,ira kira ruh dari bagian buku ini, Melalui tahapan penulisan kreatir", subjek clidik akan memperoleh rnanfaat luar bis;aa. Keempat, belajar bahasa dan sastra perlu memperhatikan aspek psikologis. Maka tawaran ini mencaba mengapresiasi aspek psikologis dalam metode pembelajaran. Dua kansep psikologis, yaitu Gestalt clan imersi yang sengaja diterapkan dalam pembelajaran. Keduanya dapat meniunjang pembelajaran bahasa clan sastra Jawa sec:ara menyeluruh. Kelima, kunci dari pembelajaran bahasa dan sastra adalah telaah. Tefaah adalaki kajian. Setiap hal akan memanfaatkan kajian. Kajian yang dibutuhkan yaitu ekstrinsik clan instrinsil<. Kajian obyektif dan non obyektif. Dengan cara i'tu, subjek didik akan mampva memahami fenomena bahasa dan sastra Jawa. Keenann, metode yang berkaitan dengan penampilan jucla penting digarap. Performanc:e art adalah salah satu car;a rnenampilkan bahasa dan sastra secara komprehensif. B. I I xomipetensa Yang fjiharapkan (1) Mahahsiswa dapat memilih, mengadaptasi, clan,j avva. va1 100-a U011 :~aau u

PENGAJARAN SASTRA. Suwardi Endraswara

PENGAJARAN SASTRA. Suwardi Endraswara PENGAJARAN SASTRA Suwardi Endraswara Metode dan Teori Pengajaran Sastra Berwawasan Kurikulum Berbasis Kompetensi Suwardi Endraswara, 2005 Editor Danuri Desain Cover dan Isi Kang Mcena Cetakan Pertama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman,

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman, 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra menempati posisi penting dalam pembentukan karakteristik kebangsaan, karena sastra memiliki potensi fungsi sosial untuk menumbuhkan nilai dan sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus terus dibina untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa sekarang ini. Kita mengenal ada berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kehidupan musik dan dunia pendidikan musik di Indonesia, akhir-akhir ini menunjukkan kemajuan yang sangat pesat dan sangat menarik untuk diikuti.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang sangat kompleks, banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dimaksud adalah guru. Guru merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam situasi dan kondisi. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap

BAB I PENDAHULUAN. beragam situasi dan kondisi. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelajaran IPS mengajarkan kepada siswa tentang bagimana cara hidup berinterkasi, bersosialisasi, berkomunikasi, berhubungan dengan alam sekitar dan dengan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika keindahan, dalam karya sastra itu sendiri banyak mengankat atau menceritakan suatu realitas yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah alat komunikasi. Tarigan (2008 : 11) menjelaskan, bahwa komunikasi atau speech acts dipergunakan secara sistematis untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembekalan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teoretis saja, tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam setiap perkembangan siswa, baik dari segi intelektual, sosial maupun emosional. Karena bahasa merupakan penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam silabus mata pelajaran

Lebih terperinci

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena pendidikan yang dialami oleh Indonesia dimulai dari pendidikan usia dini hingga pada tingkatan Universitas tidaklah lepas dari beberapa aspek yang berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan suatu cara membentuk

BAB I PENDAHULUAN. hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan suatu cara membentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan suatu cara membentuk kemampuan dan cara berpikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban manusia sesuai dengan lingkungan karena pada dasarnya, karya sastra itu merupakan unsur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga akan menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga akan menghasilkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah karya sastra. Berdasarkan yang diungkapkan Nurgiyantoro (1995: 272) bahasa dalam seni sastra ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan usaha manusia untuk mewariskan, mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup kegiatan-kegiatan terarah dalam rangka mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi salah satu sarana untuk membantu manusia menjadi insan yang lebih baik. Adapun tujuan pendidikan nasional menurut UUD Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : Dwi Kincoko A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : Dwi Kincoko A 1 PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA MATERI POKOK GOLONGANDARAH PADA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan bahan atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

Lebih terperinci

Pembelajaran Sastra yang Integratif Berbasis Kompetensi. Dra. Elfia Sukma, M.Pd. Dosen PGSD FIP UNP

Pembelajaran Sastra yang Integratif Berbasis Kompetensi. Dra. Elfia Sukma, M.Pd. Dosen PGSD FIP UNP Pembelajaran Sastra yang Integratif Berbasis Kompetensi Dra. Elfia Sukma, M.Pd. Dosen PGSD FIP UNP Abstrak Pembelaaran sastra adalah pembelajaran yang menarik. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan untuk mewujudkan diri menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan untuk mewujudkan diri menjadi manusia yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Hasbullah, 2009: 1). Dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak terlepas dari peran guru dalam pembelajaran dikelas. Guru berperan penting dalam keberhasilan belajar siswa. Peran

Lebih terperinci

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang 2 an. Meskipun pada kenyataanya setiap kurikulum memiliki kekurangan dan perlu di evaluasi serta diperbaiki agar tujuan pendidikan tercapai dengan baik. Dalam hal ini kurikulum merupakan suatu jarak yang

Lebih terperinci

bercerita kurang mendapat perhatian. Padahal, dari kegiatan bercerita itu akan membantu anak didik meningkatkan pengetahuan dan daya pikirnya.

bercerita kurang mendapat perhatian. Padahal, dari kegiatan bercerita itu akan membantu anak didik meningkatkan pengetahuan dan daya pikirnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat anak usia 4 tahun sudah dapat membicarakan tentang apa yang dilihat dan apa yang didengar hal ini merupakan

Lebih terperinci

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran KESENIAN SEKOLAH MENENGAH ATAS dan MADRASAH ALIYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003 Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu perubahan yang terjadi di dunia pendidikan dewasa ini yaitu dibentuknya kurikulum baru yang sering disebut dengan Kurikulum 2013. Dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan senantiasa mengalami perubahan yang bertujuan untuk mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai pengembangan kebijakan tentang

Lebih terperinci

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis,

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI 2 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI Oleh : RATIA RATNASARI NIM : 09210385 STKIP SILIWANGI BANDUNG

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB V PENUTUP A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Analisis Kemampuan Representasi Matematis dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Segiempat Kelas VII SMP N 1 Gubug Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada diri pembaca. Karya juga merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan aset yang paling penting bagi bangsa ini. Itulah sebabnya proses pendidikan diharapkan dapat berjalan secara optimal dan berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan pendidikan seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan kehidupan

Lebih terperinci

2015 KREATIVITAS ARANSEMEN MUSIK PADA LAGU DAERAH ACEH MELALUI PROJECT BASED LEARNING

2015 KREATIVITAS ARANSEMEN MUSIK PADA LAGU DAERAH ACEH MELALUI PROJECT BASED LEARNING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA), adalah usia di mana seorang individu yang berada pada masa peralihan. Masa peralihan yang dimaksudkan, adalah di mana siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia dan segala macam kehidupannya. Di samping berfungsi sebagai media untuk menampung teori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir ilmiah merupakan kegiatan berpikir yang sistematis dan teratur

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir ilmiah merupakan kegiatan berpikir yang sistematis dan teratur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berpikir ilmiah merupakan kegiatan berpikir yang sistematis dan teratur berdasarkan prosedur tertentu. Bahasa merupakan sarana berpikir. Manusia dapat berpikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam bidang pendidikan di sekolah peranan seorang guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam bidang pendidikan di sekolah peranan seorang guru sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam bidang pendidikan di sekolah peranan seorang guru sangat penting. Kualitas kinerja atau mutu guru dapat mempengaruhi proses pembelajaran dan mutu pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Guru merupakan personil yang menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah sebagai salah satu lembaga formal memiliki tugas dan wewenang menyelenggarakan proses pendidikan. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2004 (STUDI KASUS DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH GUBUG) TESIS

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2004 (STUDI KASUS DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH GUBUG) TESIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2004 (STUDI KASUS DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH GUBUG) TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Cerpen dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Jati diri atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surat) dengan tulisan melihat banyaknya manfaat yang akan diperoleh siswa

BAB I PENDAHULUAN. surat) dengan tulisan melihat banyaknya manfaat yang akan diperoleh siswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (depdiknas, 2007:1219), menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paulo Freire merupakan salah satu pemikir pendidikan yang berasal dari Brazil. Paulo Freire adalah tokoh penggagas pendidikan yang terkenal dengan gagasannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Hal ini berkaitan dengan lembaga-lembaga pendidikan yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa yang bersifat estetik (dalam arti seni), hasilnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan satu alat yang bernama

I. PENDAHULUAN. Manusia sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan satu alat yang bernama I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan satu alat yang bernama bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik dan paling sempurna,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kunci bagi seseorang dalam mencapai kehidupan yang sukses. Pendidikan bukan sekedar proses membekali siswa dengan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A. digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN Pada bab V bagian ini mencakup uraian tentang: (1) simpulan, (2) implikasi, dan (3) saran. A. Simpulan Simpulan yang dihasilkan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, peserta didik perlu memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, peserta didik perlu memiliki kemampuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat dan globalisasi tanpa batas, menuntut setiap orang untuk melakukan inovasi dan memiliki kreativitas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. di muka, dapat ditarik beberapa simpulan hasil penelitian berikut ini.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. di muka, dapat ditarik beberapa simpulan hasil penelitian berikut ini. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dikemukakan di muka, dapat ditarik beberapa simpulan hasil penelitian berikut ini. 1. Ada pengaruh

Lebih terperinci

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI* METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI* Hartono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY e-mail: hartono-fbs@uny.ac.id Pemilihan metode pengenalan bahasa untuk anak usia dini perlu memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan lagi. Kurikulum Nasional disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Dari zaman ke zaman sudah banyak orang menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu bentuk institusi sosial dan hasil pekerjaan seni kreatif dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Hubungan antara sastra, masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negaranya. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk menciptakan generasi

BAB I PENDAHULUAN. negaranya. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk menciptakan generasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki pengaruh yang besar dalam pembangunan suatu negara. Negara yang dikatakan maju sudah pasti memiliki mutu pendidikan yang sangat baik di negaranya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendatangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendatangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendatangkan perubahan global dalam berbagai aspek kehidupan. Kesejahteraan bangsa bukan lagi bersumber pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diberlakukan untuk meningkatkan mutu serta hasil pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diberlakukan untuk meningkatkan mutu serta hasil pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum 2013 diberlakukan untuk meningkatkan mutu serta hasil pendidikan dasar hingga menengah. Pada Kurikulum 2013 proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, cara pemecahan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, cara pemecahan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, cara pemecahan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Secara lebih rinci akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. sangat penting. Kegiatan baca tulis adalah modal utama dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. sangat penting. Kegiatan baca tulis adalah modal utama dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembangnya dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan

Lebih terperinci

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I ISBN: 978-602-71453-0-6 Editor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seseorang untuk dapat menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu keterampilan berpikir yang

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu Yayu M.Binol, Ali Karim, Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Semakin terampil seseorang berpikir, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya. Kemampuan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dina Herawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dina Herawati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap individu dapat berpikir dengan kemampuan atau kelebihan yang berbeda-beda, begitu pula dengan kekurangan atau ketidak mampuannya. Kelebihan atau kekurangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Peran pendidikan dalam rangka membentuk karakteristik bangsa adalah suatu kewajiban yang harus dibudayakan pada setiap insan manusia di Indonesia, merujuk dari

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DALAM PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI IMAGINE (KHAYALAN VISUAL) KELAS VII SMP NEGERI 2 SIDOHARJO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peradapan manusia yang terus berkembang menyebabkan perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga terus mengalami kemajuan yang pesat. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008: 137) adalah pendidikan yang memberikan kebebasan berpikir, pertimbangan, perasaan, dan imajinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, sekaligus bagi perkembangan bangsa dan Negara. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing memiliki keunikan sendiri-sendiri, demikian pula dibidang sastra, Indonesia sangat kaya dengan

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA UNTUK

BAHASA INDONESIA UNTUK BAHASA INDONESIA UNTUK SMP/MTs KELAS VII Sarwiji Suwandi Sutarmo Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Bahasa Indonesia Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2008:73). Pada jaman dahulu dongeng disampaikan secara lisan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. 2008:73). Pada jaman dahulu dongeng disampaikan secara lisan sebelum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dongeng adalah cerita bersifat khayal yang dianggap tidak benarbenar terjadi, baik oleh penuturnya maupun oleh pendengarnya (Itadz, 2008:73). Pada jaman dahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu karya seni yang disampaikan oleh seorang sastrawan melalui media bahasa. Keindahan dalam suatu karya sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Replubik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan membaca karya sastra pembaca atau masyarakat umum dapat mengetahui kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek hiburan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek hiburan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra mempunyai dua fungsi utama yaitu menyenangkan dan bermanfaat, atau lebih dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pembelajaran bahasa Indonesia, salah satunya siswa dituntut untuk terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat. Menulis merupakan

Lebih terperinci

MITOS DRUPADI DEWI BUMI DAN KESUBURAN (Dasar-dasar Perancangan Karya Seni Pedalangan)

MITOS DRUPADI DEWI BUMI DAN KESUBURAN (Dasar-dasar Perancangan Karya Seni Pedalangan) MITOS DRUPADI DEWI BUMI DAN KESUBURAN (Dasar-dasar Perancangan Karya Seni Pedalangan) Oleh : Kasidi Jurusan Seni Pedalangan Fakultas Seni Petunjukan INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2014 i Judul MITOS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 3, Juli 2015 ISSN 2087-3557 SD Negeri 02 Rembun Siwalan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena berwirausaha saat ini semakin marak, dilihat dari banyaknya unitunit bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya di segala

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan lingkungannya. Dari proses belajar mengajar itu akan diperoleh suatu hasil, yang pada

I. PENDAHULUAN. dengan lingkungannya. Dari proses belajar mengajar itu akan diperoleh suatu hasil, yang pada 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru, berkat pengalaman dan latihan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam bidang dan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari daya imajinasi pengarang yang dituangkan dalam sebuah wadah. Sastra sendiri adalah bentuk rekaman dari bahasa yang akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis cerpen merupakan salah satu kompetensi yang diajarkan di SMA.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis cerpen merupakan salah satu kompetensi yang diajarkan di SMA. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis cerpen merupakan salah satu kompetensi yang diajarkan di SMA. Pembelajaran menulis cerpen dituangkan dalam dua Standar Kompetensi (1) mengungkapkan pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mata pelajaran produktif adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan kompetensi yang diambil oleh siswa di SMK. Mata pelajaran ini biasanya harus benar-benar

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS VIII A MTs AL-MU MIN SEMBIRKADIPATEN KEBUMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS VIII A MTs AL-MU MIN SEMBIRKADIPATEN KEBUMEN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PETA KONSEP SISWA KELAS VIII A MTs AL-MU MIN SEMBIRKADIPATEN KEBUMEN Oleh: Ani Elys Qomaria Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sasatra

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kualitatif METODE PENELITIAN KUALITATIF

Metode Penelitian Kualitatif METODE PENELITIAN KUALITATIF Metode Penelitian Kualitatif METODE PENELITIAN KUALITATIF i Akif Khilmiyah 1. 2. 3. 4. Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Hak Cipta adalah

Lebih terperinci