PERENCANAAN GEDUNG PESANTREN LIMA LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI ANDONG BOYOLALI

Transkripsi

1 PERENCANAAN GEDUNG PESANTREN LIMA LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI ANDONG BOYOLALI Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : KRISNA AJIE EKO SAPUTRO NIM : D NIRM : kepada PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

2 LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN GEDUNG PESANTREN LIMA LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI ANDONG BOYOLALI Tugas Akhir Diajukan dan dipertahankan pada Ujian Pendadaran Tugas Akhir dihadapan Dewan Penguji Pada tanggal Oktober 2012 diajukan oleh : KRISNA AJIE EKO SAPUTRO NIM : D NIRM : Susunan Dewan Penguji: Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Ir. H. Aliem Sudjatmiko, MT. Budi Setiawan, S.T., M.T. NIP : NIK : 785 Anggota Agus Susanto, S.T., M.T. NIK : 787 Tugas Akhir ini diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil Surakarta, Oktober 2012 Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Sipil Ir. Agus Riyanto, M.T. Ir. H. Suhendro Trinugroho,M.T NIK : 483 NIK : 732 ii

3 PERNYATAAN KEABSAHAN Dengan ini saya, Nama : Krisna Ajie Eko Saputro NIM : D Progdi : Teknik Sipil Univesitas Muhammadiyah Surakarta Menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggii dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya. Surakarta, 22 Oktober 2012 KRISNA AJIE EKO S. D iii

4 PRAKATA Assaalamu alaikum Wr Wb. Alhamdulillah, segala puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-nya sehingga penyusunan Tugas Akhir dapat diselesaikan. Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi persyaratan untuk menyelesaikan program studi S-1 pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bersama ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Kemudian dengan selesainya Tugas Akhir ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1). Bapak Ir. Agus Riyanto M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta sekaligus selaku Pembimbing Akademik. 2). Bapak Ir. H. Suhendro Trinugroho,M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3). Bapak Ir. H. Aliem Sudjatmiko, MT., selaku Pembimbing Utama sekaligus sebagai Ketua Dewan Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan. 4). Bapak Budi Setiawan, S.T., M.T., selaku Pembimbing Pendamping sekaligus sebagai Sekretaris Dewan Penguji, yang telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan dan nasihatnya. 5). Bapak Agus Susanto, S.T., M.T., selaku Anggota Dewan Penguji, yang juga telah memberikan dorongan, arahan serta bimbingan dan nasihatnya. 6). Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan. 7). Ayahanda, Ibunda, dan keluarga besarku tercinta yang selalu memberikan dorongan baik material maupun spiritual. Terima kasih atas do a dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan kalian dan selalu menjaga dalam setiap langkah dan desah nafas. iv

5 8). Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin. Wassalamu alaikum Wr Wb. Surakarta, Oktober 2012 Penyusun v

6 o o o o o o o vi

7 o vii

8 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN...ii PERNYATAAN KEABSAHAN.....iii PRAKATA...iv DAFTAR TABEL...xv DAFTAR GAMBAR...xvii DAFTAR NOTASI...xxi ABSTRAKSI... xxiv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan dan Manfaat Perencanaan...2 C. Lingkup Perencanaan...2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...4 A. Umum...5 B. Daktilitas Pengertian daktilitas Perencanaan sendi plastis...5 C. Pembebanan Struktur Kekuatan komponen struktur Faktor beban Faktor reduksi kekuatan...7 D. Beban Gempa Faktor-faktor penentu beban gempa nominal...7 1a). Faktor respons gempa (C 1 )...7 1b). Faktor keutamaan gedung (I) c). Faktor reduksi gempa (R) d). Berat total gedung (W t )...11 viii

9 2. Beban geser dasar nominal statik ekuivalen(v) Beban gempa nominal statik ekuivalen (Fi) Kontrol waktu getar alami gedung beraturan...14 BAB III LANDASAN TEORI...15 A. Perencanaan Struktur Atap Rangka Baja Perencanaan gording Perencanaan sagrod Perencanaan kuda-kuda a). Batang tekan b). Batang tarik Perencanaan sambungan...19 B. Perencanaan Struktur Plat Lantai dan Tangga Perencanaan plat a). Persyaratan untuk perencanaan b). Perencanaan plat satu arah c). Perencanaan plat dua arah d). Langkah hitungan Perencanaan tangga beton bertulang a). Sudut α atau kemiringan tangga b). Lebar tangga c). Ukuran anak tangga d). Berat anak tangga...30 C. Perencanaan Balok Dengan Prinsip Daktail Parsial Perhitungan penulangan memanjang balok a). Menghitung momen perlu M U balok b). Menghitung jumlah tulangan Perhitungan momen rencana balok Perhitungan tulangan geser/begel balok Perhitungan torsi balok Panjang penyaluran...42 ix

10 D. Perencanaan Kolom Dengan Prinsip Daktail Parsial Perhitungan tulangan memanjang kolom Perhitungan tulangan geser kolom...52 E. Perencanaan Struktur Pondasi Perhitungan kekuatan tiang tunggal a). Perhitungan terhadap kekuatan tiang b). Tinjauan terhadap bahan lunak Perhitungan jumlah tiang dan daya dukung kelompok tiang a). Perhitungan jumlah tiang b). Perhitungan daya dukung kelompok tiang Kontrol daya dukung maksimum tiang pancang Kontrol tegangan geser dan penulangan poer pondasi a). Tegangan geser satu arah b). Tegangan geser dua arah(geser pons) c). Perhitungan penulangan plat poer Perhitungan tulangan dan kontrol tegangan (beton dan baja) tiang a). Perhitungan tulangan memanjang tiang pancang b). Penulangan geser tiang pancang Perencanaan sloof a). Perhitungan tulangan memanjang sloof b). Perhitungan tulangan geser sloof...66 BAB IV METODE PERENCANAAN...67 A. Data Perencanaan...67 B. Alat Bantu Perencanaan...67 C. Peraturan...67 D. Tahapan Perencanaan...68 x

11 BAB V PERENCANAAN STRUKTUR ATAP...70 A. Rencana Kuda-Kuda...70 B. Perhitungan Panjang Batang Kuda-Kuda...72 C. Perencanaan Gording Data-data perencanaan Perhitungan beban Kontrol terhadap pembebanan pada gording a). Kontrol penampang berubah bentuk b). Kontrol tegangan c). Kontrol lendutan...78 D. Perencanaan Kuda-Kuda Data data perencanaan Analisis pembebanan a). Akibat beban mati b). Akibat beban hidup c). Akibat beban angin...84 E. Perencanaan Profil Kuda-Kuda Batang atas Batang bawah Batang vertikal Batang diagonal...89 F. Perencanaan Sambungan Perhitungan jarak antar baut Perhitungan jumlah baut...89 G. Perencanaan Sambungan Plat Kopel Menentukan jumlah plat kopel Kontrol kestabilan elemen profil batang Menentukan ukuran plat kopel Kontrol tegangan pada plat kopel Kontrol kekuatan baut...96 H. Perencanaan Sambungan Plat Buhul...97 xi

12 BAB VI PERENCANAAN PLAT DAN TANGGA A. Perencanaan Plat Analisis beban Perhitungan momen plat lantai Perhitungan tulangan plat lantai a). Penulangan dan momen tersedia lapangan b). Penulangan dan momen tersedia tumpuan B. Perencanaan Tangga Analisis beban Momen tangga Perhitungan tulangan a). Penulangan dan momen tersedia bordes b). Penulangan dan momen tersedia badan tangga BAB VII ANALISIS BEBAN PADA PORTAL A. Analisa Beban Gempa Pada Struktur Gedung Perhitungan beban mati Perhitungan beban hidup Perhitungan beban kuda-kuda Perhitungan beban balok anak Perhitungan beban gempa BAB VIII PERENCANAAN STRUKTUR A. Perencanaan Balok Perencanaan tulangan memanjang balok a). Balok ujung kiri b). Balok lapangan c). Balok ujung kanan Momen tersedia balok a). Balok ujung kiri b). Balok lapangan xii

13 2c). Balok ujung kanan Panjang penyaluran tulangan balok Perencanaan tulangan geser balok a). Balok ujung kiri b). Balok ujung kanan Tulangan torsi B. Perencanaan Kolom Perencanaan tulangan memanjang kolom a). Menentukan kolom panjang atau pendek b). Menghitung faktor pembesar momen Menghitung tulangan kolom Menghitung tulangan geser kolom a). Begel didalam sendi plastis b). Begel diluar sendi plastis BAB IX. PERENCANAAN PONDASI Perhitungan Tulangan dan Kontrol Tegangan (Beton dan Baja) Tiang ). Metode pengangkatan 2 titik ). Metode pengangkatan 1 titik ). Perhitungan tulangan memanjang tiang pancang ). Kontrol tegangan beton dan baja ). Perhitungan tulangan geser tiang pancang Perhitungan Kekuatan Tiang Tunggal Perhitungan jumlah tiang dan daya dukung kelompok tiang Kontrol Daya Dukung Maksimum Tiap Tiang Kontrol Tegangan Geser dan Penulangan Poer Pondasi Perencanaan Sloof ). Perencanaan tulangan memanjang ). Perencanaan tulangan geser sloof xiii

14 BAB X. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1. Koefisien ξ yang membatasi T 1 dari struktur gedung...8 Tabel II.2. Faktor Keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan bangunan...10 Tabel II.3. Faktor reduksi gempa...12 Tabel II.4. Koefisien reduksi beban hidup Tabel III.1. Besar momen dan panjang bagian tumpuan ( Asroni, 2007 )...24 Tabel III.2. Tinggi ( h ) minimal balok non pratekan atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung ( SNI )...24 Tabel III.3. Faktor momen pikul maksimal (K max ) dalam satuan MPa Tabel III.4. Rasio tulangan maksimal (ρ max ) dalam satuan persen (%) Tabel III.5. Rasio tulangan minimal (ρ min ) dalam satuan persen (%)...33 Tabel III.6. Persamaan untuk panjang penyaluran tulangan tarik Tabel V.1. Bentuk kuda-kuda pada perencanaan atap Tabel V.2. Panjang batang penyusun kuda-kuda utama Tabel V.3. Kombinasi momen perlu gording Tabel V.4. Beban mati yang dimasukkan didalam program SAP Tabel V.5. Kombinasi pembebanan dan beban rencana Tabel V.6. Jumlah baut pada masing-masing batang Tabel V.7. Hitungan kekuatan plat buhul pada pelat kuda-kuda Tabel V.8. Beban mati yang dimasukkan SAP Tabel V.9. Kombinasi pembebanan dan beban rencana Tabel V.10. Jumlah baut pada masing-masing batang Tabel VI.1. Distribusi gaya geser dasar horizontal akibat gempa Tabel VI.2. Besarnya nilai defleksi akibat gempa Tabel VI.3. Distribusi gaya geser dasar horizontal akibat gempa Tabel VI.4. Besarnya nilai defleksi akibat gempa Tabel VI.5. Besarnya nilai gaya geser Tabel VIII.1a. Besarnya momen as- B Tabel VIII.1b. Momen kombinasi as B xv

16 Tabel VIII.2a. Momen kolom as Tabel VIII.2b. Gaya aksial kolom as Tabel VIII.2c. Gaya geser kolom as xvi

17 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar II.1. Wilayah gempa indonesi dengan percepatan puncak batuan dasar dengan periode ulang 500 tahun Gambar II.2. Respon spektrum gempa rencana... 9 Gambar III.1 Bagan alir perencanaan gording Gambar III.2 Pembebanan pada sagrod Gambar III.3 Bagan alir perencanaan kuda-kuda Gambar III.4 Akibat geser baut Gambar III.5 Akibat geser bahan Gambar III.6 Akibat tumpu baut Gambar III.7. Akibat tarik bahan Gambar III.8. Bagan alir perencanaan sambungan baut Gambar III.9. Penentuan panjang batang plat Gambar III.10 Contoh pelat dengan tulangan pokok satu arah Gambar III.11Momen lentur pada pelat satu arah Gambar III.12 Contoh Pelat dengan tulangan pokok dua arah Gambar III.13 Penyaluran beban ke tumpuan pada pelat 2 arah Gambar III.14 Bagan alir perhitungan penulangan pelat Gambar III.15 Ukuran anak tangga Gambar III.16 Bagan alir perhitungan tulangan memanjang balok Gambar III.17 Penentuan nilai V ud dan V u2h Gambar III.18 Bagan alir perhitungan tulangan geser balok Gambar III.19 Contoh Acp dan Pcp Gambar III.20Definisi Ach dan Ph Gambar III.21 Panjang penyaluran batang tulangan Gambar III.22 Kait tulangan standart Gambar III.23 Sket diagram interaksi kolom Gambar III.24 Bagan alir perhitungan tulangan memanjang kolom Gambar III.25Bagan alir perhitungan tulangan geser kolom Gambar III.26 Bagan alir gaya tiang xvii

18 Gambar III.27 Tegangan geser satu arah Gambar III.28 Tenganan geser dua arah Gambar III.29 Skema perhitungan penulangan Poer Gambar III.30 Gaya dalam pada pengkutan dua titik Gambar III.31 Gaya dalam pada pengkutan dua titik Gambar III.32Perhitungan tulangan memanjang tiang pancang Gambar III.33 Perhitungan tulangan geser tiang pancang Gambar IV.1 Bagan alir perencanaan Gambar V1 Denah atap dan rencana kuda-kuda Gambar V.2 Bentuk kuda-kuda utama Gambar V.3 Penampang baja profil canal C Gambar V.4 Pembebanan pada sagrod Gambar V.5 Penampang baja profil siku-suku sama kaki Gambar V.6 Pembebanan akibat beban mati Gambar V.7 Pembebanan akibat beban angin kiri Gambar V.8 Pembebanan akibat beban angin kanan Gambar V.9 Pemasangan baut satu baris Gambar V.10 Perencanaan sambungan plat buhul Gambar V.11 Perencanaan sambungan buhul N Gambar V.12 Perencanaan sambungan buhul G Gambar V.13 Pembebanan akibat beban mati Gambar V.14 Pembebanan akibat beban angin kiri Gambar V.15 Pembebanan akibat beban angin kanan Gambar VI.1 Denah pelat lantai Gambar VI.2 Perencanaan tangga Gambar VI.3 Sistem perletakand an bidang momen struktur tangga Gambar VII.1 Denah pemberian nama as portal Gambar VII.2 Pembagian struktur bangunan gedung Gambar VII.3 Distribusi beban mati pada portal as B Gambar VII.4 Distribusi beban mati pada portal as A Gambar VII.5 Distribusi beban mati pada portal as G xviii

19 Gambar VII.6 Distribusi beban mati pada portal as Gambar VII.7 Distribusi beban mati pada portal as Gambar VII.8 Distribusi beban mati pada portal as F Gambar VII.9 Distribusi beban mati pada portal as Gambar VII.10Distribusi beban hidup pada portal as B Gambar VII.11Distribusi beban hidup pada portal as A Gambar VII.12Distribusi beban hidup pada portal as G Gambar VII.13Distribusi beban hidup pada portal as Gambar VII.14Distribusi beban hidup pada portal as Gambar VII.15Distribusi beban hidup pada portal as F Gambar VII.16Distribusi beban hidup pada portal as Gambar VII.17Pembebanan balok anak pada portal as A Gambar VII.18Pembebanan balok anak pada portal as Gambar VII.19Pembebanan balok anak pada portal as B Gambar VII.20Pembebanan balok anak pada portal as A Gambar VII.22Pembebanan balok anak pada portal as F Gambar VII.23Pembebanan balok anak pada portal as Gambar VII.24Distribusi beban gempa pada portal as B Gambar VII.25Distribusi beban gempa pada portal as A Gambar VII.26Distribusi beban gempa pada portal as G Gambar VII.27Distribusi beban gempa pada portal as Gambar VII.28Distribusi beban gempa pada portal as Gambar VII.29Distribusi beban gempa pada portal as F Gambar VII.30Distribusi beban gempa pada portal as Gambar VIII.1Tulangan terpasang balok ujung kiri Gambar VIII.2Tulangan terpasang balok lapangan Gambar VIII.3Penulangan balok B Gambar VIII.4Potongan A-A penulangan balok B Gambar VIII.5Potongan B-B penulangan balok B Gambar VIII.6Portal tinjauan perhitungan tulangan Gambar VIII.7Diagram interaksi kolom ujung atas arah x xix

20 Gambar VIII.8Diagram interaksi kolom ujung bawah arah x Gambar VIII.9Penampang tulangan memanjang kolom Gambar VIII.10Pemasangan tulangan geser kolom Gambar VIII.11Pemasangan tulangan memanjang kolom Gambar VIII.12Pemasangan tulangan memanjang kolom 3dimensi Gambar IX.1 Struktur pondasi Gambar IX.2 Gaya dalam pada pengangkatan dua titik Gambar IX.3 Gaya dalam pada pengangkatan satu titik Gambar IX.4 Tulangan memanjang tiang pancang Gambar IX.5 Penulangan geser tiang pancang Gambar IX.6 Penempatan tiang pancang Gambar IX.7 Tegangan geser satu arah Gambar IX.8 Tegangan geser dua arah Gambar IX.9 Acuan momen poer pondasi Gambar IX.10Momen dan gaya geser sloof Gambar IX.11Potongan tulangan memanjang lapangan sloof Gambar IX.12Potongan tulangan memanjang ujung sloof xx

21 h b t b t s N A L k i a = tinggi balok, mm. = lebar sayap, mm. = tebal badan, mm. = tebal sayap, mm. DAFTAR NOTASI = Gaya tekan pada batang, kg. = Luas penampang batang, cm². = Tegangan dasar, kg ². cm = Faktor tekuk yang tergantung dari kelangsingan ( ) dan macam bajanya. = panjang tekuk batang, cm = jari-jari kelembaman batang, cm = tinggi blok tegangan yang diperhitungkan, mm A g = luas bruto penampang kolom, mm 2 A s = luas tegangan tarik, mm 2 A s = luas tulangan tekan, mm 2 A s,t = luas total tulangan tersedia, mm 2 A s,u = luas tulangan perlu, mm 2 A v,u = luas tulangan geser perlu, mm 2 b c d d p D E f c f y h h n L = ukuran lebar penampang struktur, mm = jarak antara serat beton tepi ke garis netral, mm = ukuran tinggi manfaat struktur, mm = diameter tulangan geser polos, mm = diameter tulangan pokok, mm = beban gempa, kn = kuat tekan beton yang diisyaratkan, MPa = tegangan leleh baja tulangan, MPa = ukuran tinggi penampang struktur, mm = tinggi bersih kolom, m = beban hidup, kn xxi

22 L r = beban hidup yang telah direduksi sesuai ketentuan SKBI tentang Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung. L n,b L u M u,b M kap, = bentang balok pada balok yang ditinjau, m = panjang kolom, m = momen perlu balok, knm = momen kapasitas balok, kn-m. l n = bentang bersih balok, m. l b = bentang bruto balok, m. l k M D,k M E,k M L,k M u,k ΣM u,k ΣM u,ka ΣM u,kb R v N D,k N E,k N L,k N U,k N U,k,maks Vc V D,b V E,b V L,b V s α k = panjang bruto kolom, m = momen kolom akibat benda mati, knm = momen kolom akibat beban gempa, knm = momen kolom akibat benda hidup, knm = momen perlu, knm = jumlah momen perlu ujung di atas-bawah titik buhul yang ditinjau, knm = momen perlu ujung kolom atas dari kolom yang ditinjau, knm = momen perlu ujung kolom bawah dari klom yang ditinjau, knm = faktor reduksi jumlah lantai tingkat di atas kolom yang ditinjau. = gaya normal kolom akibat beban mati, kn = gaya normal kolom akibat beban gempa, kn = gaya normal kolom akibat beban hidup, kn = gaya normal perlu kolom, kn = gaya normal perlu maksimum kolom, kn = kuat geser beton, kn = gaya geser balok akibat beban mati, kn = gaya geser balok akibat beban gempa, kn = gaya geser balok akibat beban hidup, kn = kuat geser tulangan, kn = faktor distribusi momen dari kolom yang ditinjau ρ t = rasio tulangan tersedia, % xxii

23 ω d = faktor pembesar dinamis yang memperhitungkan pengaruh terjadinya sendi plastis = faktor reduksi kekuatan ε c = regangan tekan beton, mm ε s V sh A jh = regangan tarik baja tulangan, mm = Gaya geser horizontal yang ditahan oleh begel, kn = Luas begel, mm² A s,k = tulangan tekan kolom, mm 2 A s,k = tulangan tarik kolom, mm 2 A jv = luas tulangan geser vertikal, mm 2 A an = luas tulangan kolom antara, mm 2 xxiii

24 ABSTRAKSI Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk merencanakan struktur beton bertulang tujuh lantai (+ 1 basement), yang merupakan gedung untuk apartemen yang terdapat di daerah Surakarta (wilayah gempa 3) yang berdiri diatas tanah keras dan berdasarkan pada SNI dengan nilai faktor daktalitas (μ) = 3 sehingga termasuk pada daktail parsial. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk memperoleh suatu perbandingan atau efisiensi dari perencanaan struktur gedung berdasarkan tinjauan 3 dimensi, yang meliputi analisa mekanika struktur, distribusi beban geser/gempa dan kebutuhan tulangan. Perencanaan struktur beton bertulang digunakan Mutu bahan yang digunakan meliputi mutu beton f c = 35 MPa, mutu baja untuk tulangan deform 390 MPa dan tulangan polos 300 MPa serta rangka atap baja digunakan mutu baja Bj 50. Peraturan-peraturan yang digunakan sebagai acuan meliputi PPIUG-1983, SNI , PPBBI-1984, PBI-1971, SNI , SNI Analisis mekanika struktur gedung menggunakan program SAP non linear. Perhitungan matematis agar mendapat hasil yang cepat dan akurat menggunakan program Microsoft Excel Sedangkan penggambaran menggunakan program AutoCAD Hasil yang diperoleh dari perencanaan Tugas Akhir ini sebagai berikut : 1). Struktur atap menggunakan kuda-kuda rangka baja profil , dan ). Ketebalan tangga dan bordes 12 cm dengan tulangan pokok D12 dan tulangan bagi 2dp8, plat dinding basement dan lantai basement 20 cm dengan tulangan pokok D12 dan tulangan bagi 2dp8, plat lantai dengan tulangan pokok D10 dan tulangan bagi 2dp6. 3). Balok menggunakan dimensi 400/600 dengan tulangan pokok D22 dan tulangan geser 2dp10. Kolom menggunakan dimensi 500/500 dan 600/600 dengan tulangan pokok D25 dan tulangan geser 2dp10. 4). Pondasi menggunakan dimensi poer ukuran (3 x 3) m 2 setebal 80 cm dengan tulangan D19, sedangkan tiang pancang dimensi 300/300 mm sepanjang 9 m dengan tulangan pokok D22 dan tulangan geser 2dp6. Kata kunci : Perencanaan, daktail parsial, SAP xxiv