STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF,"

Transkripsi

1 STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SD NEGERI SE-KECAMATAN NOGOSARI TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh : RAHMAD KADARYANTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

2 STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SD NEGERI SE-KECAMATAN NOGOSARI TAHUN 2011 Oleh: RAHMAD KADARYANTO K Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit iito user

3 PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing I Pembimbing II Drs. H. Sunardi, M. Kes Waluyo, S.Pd. M.Or NIP NIP commit iiito user

4 PENGESAHAN ͵ ²» ¼» ²µ ² ¼ ¼ ² Ì ³ л²¹«Íµ Ú µ«õ»¹««² ¼ ² ³«Ð»²¼ ¼ µ ² ˲ ª» Í»¾» Ó» Í«µ ¼ ² ¼» ³ «² «µ ³»³»²¾ ¹ ²» ² ³»²¼ µ ² ¹» Í ² л²¼ ¼ µ ²ò Ð ¼ æ Ö«³ Ì ²¹¹ æ íð Ó» îðïî Ì ³ л²¹«Íµ æ ø Ò ³ Ì» ²¹ ø Ì ²¼ Ì ²¹ ² Õ» «Í»µ» ß²¹¹± ß²¹¹± æ Ü ò É «±ô ÓòÑ æ Ü ò Øò Ó«±²±ô ÓòÓ æ Ü ò Øò Í«² ¼ ô ÓòÕ» æ É «±ô Íòмò ÓòÑ Ü µ ² ±» æ Ú µ«õ»¹««² ¼ ² ³«Ð»²¼ ¼ µ ² ˲ ª» Í»¾» Ó» Ü»µ ²ô Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP commit ª to user

5 ABSTRAK Rahmad Kadaryanto, STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SD NEGERI SE-KECAMATAN NOGOSARI TAHUN Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan dan kendala yang dihadapi dalam pelakasanaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) mata pelajaran Penjasorkes di SD Negeri se- Kecamatan Nogosari tahun Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik survey. Subyek penelitian ini adalah seluruh guru penjasorkes di SD Negeri se- Kecamatan Nogosari sejumlah 24 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan persentase untuk mengetahui besar jawaban pada setiap butir soal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa secara keseluruhan di Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Nogosari tahun 2011 dalam pelaksanaan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) mata pelajaran Penjasorkes sudah cukup baik, Hal ini ditunjukkan dari masing-masing komponen indikator: (1) Komponen Perangkat pembelajaran di SD Negeri se-kecamatan Nogosari tergolong baik dengan persentase 46%. Ini ditunjukkan pada masing-masing indikatornya (a) Indikator Berkaitan Pemahaman Tentang Kurikulum Saat ini dengan kategori sangat baik sebanyak 75.00%, (b)akan tetapi dalam iindikator yang berkaitan Prasarana dan Sarana dengan ketegori buruk sebanyak 83.33%, (c) Indikator Persentase Berkaitan dengan Pembuatan Silabus, Prota, Promes dan RPP dengan ketegori sangat baik sebanyak 50.00%. (2) Komponen Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan PAKEM di Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Nogosari tergolong cukup baik dengan persentase 45%. Hal ini ditunjukkan pada masing-masing indikator (a) Indikator berkaitan dengan pemahaman dan penerapan PAKEM dengan persentase 70.83%, (c) Indikator berkaitan dengan pembelajaran aktif dengan persentase 58.33%, (d) Indikator berkaitan dengan pembelajaran kreatif dengan persentase 75.00%, (e) Indikator berkaitan dengan pembelajaran efektif dengan persentase 62.50%, (f) Indikator berkaitan dengan pembelajaran menyenangkan dengan persentase 79.17%, (b) Akan tetapi dalam indikator yang berkaitan dengan pelatihan dalam penerapan PAKEM masih kurang yakni dengan persentase 72.00% dan (h) Indikator berkaitan dengan siswa menunjukkan persentase baik sebesar 62.50%. (3) Komponen penilaian berdasarkan PAKEM menunjukkan bahwa di Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Nogosari tergolong cukup baik dengan persentase 56%. Hal ini di ditunjukkan pada masing-masing indikator, (a) Indikator pemahaman dan penilaian PAKEM dengan persentase 50.00%, (b) Indikator berkaitan dengan refleksi/evaluasi dengan persentase 58.33%. Ada kendala yang mempengaruhi pelaksanaan PAKEM yaitu prasaran dan sanaran yang sangat kurang sebanyak 83.33%, dan pelatihan yang berkenaan dengan pelaksanaan PAKEM sangat kurang yaitu 72.00%. Kata kunci: Pelaksanaan, PAKEM, Penjasorkes. commit vto user

6 ABSTRACT Rahmad Kadaryanto, THE STUDY ABOUT THE IMPLEMENTATION OF PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) PENJASORKES LESSON SUBJECTS in SD NEGERI OF THE WHOLE NOGOSARI SUB DISTRICT IN THE YEAR Thesis, Surakarta: Faculty of teacher training and Education Science, Sebelas Maret University of Surakarta, January The purpose of this research is to know the implementation and obstacles faced in the implementation of active learning, creative, effective and Fun (PAKEM) subjects in SD Negeri Penjasorkes se-sub Nogosari in This research uses descriptive research methods with engineering survey. The subject of the research is the whole teacher penjasorkes in SD Negeri se- Town of 24. Nogosari Engineering data collection using angket. Data analysis techniques using test test reliability and validity, to know the percentage of answers on every grain of matter. Based on the research results obtained a summary of that overall in primary schools-se 2011 Nogosari Sub-district in the implementation of active learning, innovative, creative, effective and Fun (PAKEM) Penjasorkes subjects are already good enough, this is shown from each component indicators: (1) learning Component in SD Negeri se-sub Nogosari belongs either by percentage of 46%. This is shown on each charge indicators will (a) Indicators pertinent to an understanding of the current Curriculum with excellent category as much as 75.00%, (b) however in the indicators related Infrastructures and means with ketegori bad as much as 83.33%, (c) the percentage of Indicators relating to the creation of the syllabus, user:, promissory note and the RPP with ketegori very good as much as 50%. (2) implementation of Components based on learning in primary schools PAKEM se-sub Nogosari is good enough with the percentage of 45%. This is shown on the respective indicator (a) Indicators relating to the understanding and application of PAKEM with 70.83% percentage, (c) Indicators relating to active learning with percentage 58.33%, (d) Indicators relating to creative learning with percentage of 75.00%, (e) Indicators related to learning effective percentage of 62.50%, (f) Indicators related to learning fun with percentage 79.17%, (b) however in the indicators relating to training in the application of PAKEM still less with the percentage of 72.00% and (h) Indicator shows the percentage of students with regard to both 62.50%. (3) valuation based on the Component shows that in school PAKEM Elementary se-sub Nogosari is good enough with the percentage of 56%. It is shown on the respective indicator, Indicator (a) understanding and assessment of PAKEM with percentage of 50.00%, (b) Indicators relating to reflection/evaluation with percentage 58.33%. There are constraints that affect the implementation of PAKEM i.e. prasaran very less and as pod pseudonimem 83.33%, and training with regard to the implementation of PAKEM very less i.e %. Keyword: Implementation, PAKEM, Penjasorkes. commit vito user

7 MOTTO Ÿ л²¹ ³ ² ¼ ¹««²¹» ¾ µô ³ µ ¹«² µ ²»²¹ ³ ²»¾ ¹ µ±»µ ¼ ž ø𻲫þ» ¼ µ» ² ²¹ µ «³ «² «µ ³» ²¹µ»¾ «³»²¹ ¼ ³ ¼» ²ò ø л²«commit ª to user

8 PERSEMBAHAN ͵ ² µ»³¾ µ ² «² «µ æ ïò Í» ««Þ µ ¼ ² ¾«¹««Ð»² ± µ» ¼ Õ»½ ³ ² Í ³¾ ¼ ² Ò±¹± ²¹» ¾»»¼ Ó»² ¼» ±²¼»²ò îò Þ µ ¼ ² ¾«ò íò Õ»¼«¼ µô ² ¼ ² ß²¼ ò ìò Ыµ ²¹ò ëò Ì ³ ÚÍò ŸÙÓ ¼ ² ÙÓÞÔž ¼ ² ¾ ó ¾ µ«øì» ²±«¹ ô Í«¹»²µô Ü ¼ ô ß ô Ö± ² Õ ²¹ô ß «ô Í ³¾ ô ͹ êò Ì»³ ²ó»³ ² л² µ»»µ ²¹µ ² žîððêž éò ß ³ ³» commit ª to user

9 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi ini. Di sadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya sampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. H. Mulyono, M.M selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Waluyo, S.Pd. M.Or selaku Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. H. Sunardi, M.Kes sebagai pembimbing I yang dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Waluyo, S.Pd. M.Or sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi. 6. Kepala UPT DIKDAS dan LS Kecamatan Nogosari yang telah memberikan ijinnya. 7. Kepala Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Nogosari. 8. Bapak/ Ibu guru mata pelajaran Penjasorkes Sekolah Dasar Negeri se- Kecamatan Nogosari atas keikhlasannya membantu penelitian ini. 9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian. Semoga semua amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat. Surakarta, Januari 2012 Rahmad Kadaryanto commit ixto user

10 DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i PENGAJUAN... ii PERSETUJUAN... iii PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v MOTTO... vii PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 4 C. Pembatasan Masalah... 5 D. Rumusan Masalah... 5 E. Tujuan Penelitian... 5 F. Manfaat Penelitian... 6 BAB II. LANDASAN TEORI... 7 A. Tinjauan Pustaka Pembelajaran... 7 a. Belajar... 8 b. Mengajar Kurikulum Faktor-faktor dalam Pembelajaran a. Guru b. Siswa c. Prasarana dan Sarana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga a. Definisi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga commit xto user

11 ¾ò Ì««² л²¼ ¼ µ ² Ö ³ ² Õ»» ² ¼ ² Ñ ¹ òòòòòòòòòòòòòòòòòòò ïë ½ò Ú«²¹ л²¼ ¼ µ ² Ö ³ ² Õ»» ² ¼ ² Ñ ¹ òòòòòòòòòòòòòòòòòòò ïê ¼ò Ϋ²¹ Ô ²¹µ«Ð»²¼ ¼ µ ² Ö ³ ² Õ»» ² ¼ ² Ñ ¹ òòòòòò ïè ëò Õ µ» µ ß² µ Í»µ± Ü òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò ïç êò Ó±¼» л³¾» ² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò îî ò л²¹» ² Ó±¼» л³¾» ² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò îî ¾ò Ó ½ ³ Ó ½ ³ Ó±¼» л³¾» ² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò îî éò л³¾» ² ßµ ºô Õ» ºô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó îì ò л²¹» ² ÐßÕÛÓ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò îì ¾ò Ø óø Ç ²¹ Ø «Ü» µ ² Ü ³ Ó» µ ² µ ² ÐßÕÛÓ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò îê ½ò ÐßÕÛÓ ¼ Ó Ð» ² л²¼ ¼ µ ² Ö ³ ² Ñ ¹ ¼ ² Õ»» ² Í»µ± Ü òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò îé Þò Õ» ²¹µ Þ» µ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò îè ÞßÞ ò ÓÛÌÑÜÛ ÐÛÒÛÔ Ì ßÒ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íð ßò Ì»³ ¼ ² É µ «Ð»²» ²òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íð ïò Ì»³ л²» ² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íð îò É µ «Ð»²» ² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íð Þò б «¼ ² Í ³» òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íð ïò б «òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íð îò Í ³» òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íð Ýò Ì»µ² µ л²¹«³ «² Ü òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íð ïò Ö»² Ü òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íð îò ß Ð»²¹«³ «Ü òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íð ï Ë Ê ¼ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íî î Ë Î» ¾ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íî Üò Î ²½ ²¹ ² л²» ² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íì Ûò Ì»µ² ß² Ü òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íì ÞßÞ Êò ØßÍ Ô ÐÛÒÛÔ Ì ßÒòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íë ßò Ü» µ Ü òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íë ïò Ó»²½ Ê ¼ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íê îò Ó»²½ λ ¾ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íê íò Ø Ð»²» ² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íê commit to user

12 B. Pembahasan BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN commit xiito user

13 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1 Range Kategori Reliabilitas Data Hasil Uji Validitas Butir Soal Contoh Hasil Uji Validitas Butir Soal No Hasil Uji Reliabilitas Tabel Data Berkaitan Pemahaman Tentang Kurikulum Saat ini Tabel Data Berkaitan Prasarana dan Sarana Tabel Data Berkaitan dengan Pembuatan Silabus, Prota, Promes dan RPP Berkaitan dengan Pemahaman dan Penerapan PAKEM Berkaitan dengan Pelatihan Untuk Mendukung Pelaksanaan PAKEM Tabel Data Berkaitan dengan Pembelajaran Aktif Tabel Data Berkaitan dengan Pembelajaran Kreatif Tabel Data Berkaitan dengan Pembelajaran Efektif Tabel Data Berkaitan dengan Pembelajaran Menyenangkan Tabel Data Berkaitan dengan Kondisi Siswa Bekaitan dengan Penilaian Tabel Data Berkaitan dengan Refleksi / evaluasi commit xiiito user

14 DAFTAR LAMPIRAN Ô ³ ² Ø ³ ² ï Õ Õ ß²¹µ» òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò ìï î ͫл²¹ ² Try Out òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò ëð í Ü º л ² ² ß²¹µ» Try Out òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò ëï ì Ü º Ø Ð» «²¹ ² Ë Ê ¼ ޫͱ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò ëç ë Ü º л «²¹ ² Ë Ê ¼ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò êí ê Ü º Ì ¾» Ê Ñº ±¼«½ ³±³»² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò éí é Ü º Ø Ð» «²¹ ² Ë Î» ¾ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò èï è Ü º л «²¹ ² Ë Î» ¾ òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò èç ç Ü º λ ±²¼»² Ë Ý±¾ ß²¹µ»... éð ïð Ü º Õ óµ ² «³»² л²» ²òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò éï ïï Ü º ͫл²¹ ² л²» ² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò éî ïî Ü º ß²¹µ» ˲ «µ л²» ² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò éí ïí Ü º Ü Ø Ð»²» ² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò èð ïì Ü º λ ±²¼»² л²» ² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò èí ïë ܱµ«³»² òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò èì commit ª to user

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan kualitas manusia. Hal ini karena, pendidikan merupakan proses yang memerlukan waktu dan melibatkan banyak faktor, dampaknya tidak akan segera dapat diamati dan dirasakan oleh manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, peningkatan kualitas manusia yang diharapkan tidak akan segera terwujud, tetapi berlangsung secara tahap demi tahap dan tetap memerlukan pengawasan secara seksama. Dengan demikian, pendidikan perlu terus dikerjakan dan dipertahankan keberlangsungannya agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud. Upaya dalam peningkatkan mutu pendidikan diperlukan sumber daya manusia yang berwawasan luas, intelektual, berintelegensi tinggi serta mencakup pengembangan berbagai aspek diantaranya aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, seni, olahraga dan perilaku. Pengembangan aspekaspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri dan berhasil di masa mendatang. Jadi, dengan demikian peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian dan jati diri yang dikembangkan melalui pembelajaran dan atau pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan. Secara keseluruhan Pendidikan jasmani memfokuskan pada pengembangan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani. Penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani 1

16 2 merupakan salah satu alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan manusia, karena pendidikan jasmani sangat erat kaitannya dengan gerak manusia. Peranan pendidikan jasmani sangat penting karena memberikan kesempatan langsung kepada siswa untuk terlibat dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani yang dilakukan secara terprogram. Aktivitas gerak bagi manusia merupakan salah satu kebutuhan hidup yang penting yaitu sebagai dasar bentuk belajar, baik belajar mengenal alam sekitar maupun untuk memperoleh berbagai pengalaman berupa pengetahuan keterampilan, nilai, sikap, dan belajar mengenal dirinya sendiri. Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Yang sering terjadi dalam pembelajaran pendidikan jasmani ialah guru terlalu menuntut siswa dengan kemampuan aktivitas fisik yang harus mencapai standar kelulusan tertentu. Padahal dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang sekarang ini lebih ditekankan pada proses pembelajaran atau penguasaan teknik dasar dari seluruh aktivitas motorik. Sehingga minat siswa pada aktivitas motorik ini akan meningkat dan menghasilkan gerak yang baik dan bermanfaat untuk masa yang akan datang. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru diharapkan mampu mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan / olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, disiplin, bertanggung jawab). Model pembelajaran menuntut seorang guru pendidikan jasmani memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai model pembelajaran, tetapi dalam kenyataannya sekarang ini masih banyak guru pendidikan jasmani kurang memahami model pembelajaran pendidikan jasmani itu sendiri. Pembelajaran pendidikan jasmani menuntut guru untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya. Sehingga diharapkan pembelajaran pendidikan jasmani dapat dilaksanakan dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang sedang trend di bicarakan oleh kalangan dunia pendidikan dan baru dikembangkan di Indonesia yaitu Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Adanya

17 í ³±¼»»³¾» ² ² ³»²«² ± ²¹ ¹«²¼ ¼ µ ² ³ ² ³»²¹«¼ ² ³»³ ³ ²¹» «² ¼» µ ² ¼ ³»³¾» ²»²¼ ¼ µ ² ³ ² ò ˲ «µ ³» µ ² µ ²»³¾» ²»²¼ ¼ µ ² ³ ²»± ²¹ ¹«««µ º ³»²½ µ ² «²»³¾» ² ²¹»¾ µ ³«²¹µ ² ¹» ¾»½ µ º ¼ ³ µ»¹ ² ¾» ³»²¹ ò Í» ² «²±ª ¼ ² µ» º ²¹ ²¹¹» «¼ ³ µ ¹«²¼ ¼ µ ² ³ ² «² «µ ³»²½ µ ² «² ¾» ³»²¹ ô ¼ ² «¹ µ»»º»µ º ² ¼ ««²»³¾» ²»²¼ ¼ µ ² ³ ²» ½ ² ³»²¹» ³ ²¹µ ² «² ²¹ ³»²»² ²¹µ ² ¼ ³»³¾» ² ¹» µ ¼ ²»² ²¹» ¼»³¾» ²»²¼ ¼ µ ² ³ ² ò Í»» ¼ µ» «¾ ² µ ÍÜ ¼ ³ ¼ ³ ²» µ»³¾ ²¹ ²»± ²¹ ² µ «² «µ ³»²½ ¼»² ô»³± ²» ²¹ ³»»¼ µ ¼ µ» µ±² ± ô ²¹ ² ³»²¼» ² ¼ ± ²¹ ² ³ ««² µ» ±³ ±µ² ò Ó ÍÜ ³» «µ ² ³» ³«² «¼ ³ ² µó ² µ ³»²««µ» ³ ¼» ò Ü ³ ³ ²»µ± ¼ ³»³ µ º ²¹ ³ self centered ² ² µ»µ± ¼ ²¹ ³»¹± ô ²¹»² ²¹ ¾»»²¹µ ò Ü ³ µ»¹ ² ¹» µ ¼ ³ ³ ² ³»² ²¹ ³» µ«µ ² ± ¾ ¼ ² ² ² ¾» ô ³»»³ ¼ ² ³» ±³ ³» «µ ² µ»¾««² ²¹ ²¹»² ²¹ ¹ ¾ ² µ ²¹µ µ«²¹ ¼ µ«µ ² µ ¼ µ» «¼»²¹ ² µ» ²¹ ² ² ³ µ µ ² ³¾ ³ ²ò Ù««²¹ ³»²¹ ¼ ÍÜ»² ««³»³ ³ µ µ» µ ¼ ² µ ¼ ¼ µ² ò Í» ²¹¹ ¼»²¹ ² ³±¼»»³¾» ²»²¼ ¼ µ ² ³ ² ²¹» «¼»²¹ ² µ µ» µ ¼ ² µ ÍÜ ¼ ³»² ¼»¾» µ» ²¹ ¾» º ± ºò л³ ³ ² ¹««³»²¹»² µ µ» ² µ ²¹»² ²¹ ¼ µ«µ ² µ»² ³»² ²¹µ«¼»²¹ ²» µ»³¾ ²¹ ² µ ¼ ²» µ± ²¹ ò л³¾» ²»²¼ ¼ µ ² ³ ² ²¹ ¾» º ßµ ºô ²±ª ºô Õ» ºô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² ¼ µ ² ³ ³ «³»²»³¾ ² µ µ» µ ¼ ² µ ÍÜò Þ» µ ² ¼»²¹ ²»»¾«ô»²» ² µ ² ³»²¹µ ¼ ² ³»²»»²» ² л³¾» ² ßµ ºô Õ» º ôûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó ¼ Í»µ± Ü Ò»¹» ô µ»² ¼ ³» µ ² ²² ³ ¾ ² µ ¹««ó¹««

18 ì л² ± µ» ¼ µ»½ ³ ² Ò±¹± µ» «² ¼ ³» µ ² ²² ò Ø ² ¼ µ» «¼ ³»» µ ² ² ÕÕÙ ³ ¾ ² µ ¹««ó¹««²¹ ²¹ ¾» ¾ ¹ ³»² ²¹ µ»²¼ óµ»²¼ ¼ ³» µ ² ² ÐßÕÛÓ»»¾«ò ˲ «µ ³»²¹» »¾«³ µ» «¼ µ«µ ²»²» ² ¼»²¹ ² «¼«ŸÍ «¼ Ì»² ²¹ л µ ² ² л³¾» ² ßµ ºô Õ» ºô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó Ó Ð» ² л² ± µ» ¼ ÍÜ Ò»¹» Í»ó Õ»½ ³ ² Ò±¹± Ì «² îðïïžò B. Identifikasi Masalah Þ» ¼ µ ² «² ¼ ¾» µ ²¹ ³ ²¹» ¼ µ»³«µ µ ² ¼ ô ³ µ ¼ ¼ ¼»² º µ»¾ ¹ ¾» µ«æ ïò л² ²¹² ³»³ ³ µ µ» ³¾» ²»²¼ ¼ µ ² ³ ² ¹ ««²»²¼ ¼ µ ² ³ ²» ½ ò îò л³¾» ² ßµ ºô Õ» ºô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó ³» ²»² ± µ» ¾» «³» µ ² ¼»²¹ ² ¾ µ ¼ ÍÜ Ò»¹»»ó Õ»½ ³ ² Ò±¹± «² îðïïò íò Õ»²¼ ¼ ³» µ ² ² л³¾» ² ßµ ºô Õ» ºô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó ³» ²»² ± µ» ¼ ÍÜ Ò»¹»»ó Õ»½ ³ ² Ò±¹± ò C. Pembatasan Masalah Þ ² µ² ³ ²¹ ³«²½«¼ ³»²» ²ô ³ µ» «¼ ¾ ¹ ¼ µ ³»² ³ ²¹ ¼ ««²»²» ²ò л³¾ ² ³ ¼ ³»²» ² ²»¾ ¹ ¾» µ«æ ïò Ó±¼» л³¾» ² л²¼ ¼ µ ² ³ ² ¼ ÍÜ Ò»¹»»óÕ»½ ³ ² Ò±¹± «² îðïïò îò л³¾» ² ßµ ºô Õ» ºô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó ³» ² л² ± µ» ¼ ÍÜ Ò»¹»»óÕ»½ ³ ² Ò±¹± ò íò Õ»²¼ ¼ ³» µ ² ² л³¾» ² ßµ ºô Õ» ºô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó ³» ²»² ± µ» ¼ ÍÜ Ò»¹»»ó Õ»½ ³ ² Ò±¹± ò

19 5 D. Perumusan masalah Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pelaksanaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) mata pelajaran Penjasorkes sudah terlaksana di SD Negeri se-kecamatan Nogosari? 2. Adakah kendala dalam pelaksanaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) mata pelajaran Penjasorkes di SD Negeri se-kecamatan Nogosari? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan Permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini bertujuan : 1. Mengetahui pelaksanaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) mata pelajaran Penjasorkes di SD Negeri se- Kecamatan Nogosari tahun Mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelakasanaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) guru Penjasorkes di SD Negeri se-kecamatan Nogosari. F. Manfaat Penelitian Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan memiliki manfaat antara lain : 1. Dapat dijadikan evaluasi pelaksanaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) yang telah dilakukan oleh guru Penjasorkes SD Negeri di Kecamatan Nogosari Tahun Dapat diketahui kendala-kendala dalam pelaksanaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) yang dihadapi guru Penjasorkes di SD Negeri di Kecamatan Nogosari Tahun 2011.

20 6 3. Bagi peneliti sendiri dapat menambah wawasan mengenai karya ilmiah untuk lebih dikembangkan.

21 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran л³¾» ² ¼ µ µ ²»» ¼ ±µ±µ ¾ ² ³»²¹»² µ»µ ¾ ³»²¹ ò Õ»² ¼ ³» ±»»³¾» ²» ¼» ¾» ³»²¹ ò Õ»¹ ²»³¾» ² ¼ µ ¼ ¼ µ ² ¼ µ»¹ ² ¾» ³»²¹ µ»²»³¾» ² ¼ µ»µ ² ¼ µ ª ¾» ² ¹««¼ ² ò л³¾» ² ³» «µ ² ««µ»¹ ² ²¹ ¼ µ«µ ² ² ¹««¼ ² ò Ù«¾ ¹»³¾»» ²ô»¼ ²¹µ ²»¾ ¹»²» ³» ²ò Þ» µ ² ¼»² ¹ ²»³¾» ² ØòÖò Ù ²± ¼µµ øîðððæíî ³»² µ ²ô Ÿ»³¾» ² «² «½ ±²ñ ² «½ ±² ²¹ ² ³» «µ ² «¼ ¼ ² ¼»²¹ ±» ¹««³»³¾«¾» ¼»²¹ ² ² ³»²¹ µ ºµ ² º µ ± ²» ² ¼ ² º µ ±»µ» ² ¼ ³ µ»¹ ² ¾» ³»²¹ žò Ó»²««Í«µ ² µ øîððìæëë ¾ ôž»³¾» ² ³»²¹ ²¼«²¹»²» ²ô ¾ ¹ ³ ² ¹««³»²¹ µ ²» ««µ» ¼»» ¼ ¼ µô» ¼ ³ ²¹ ««¹» ¼» ¾ ¹ ³ ²»» ¼ ¼ µ ³»³» ² žò Þ» ¼ µ ²»²¹» ²»³¾» ² ²¹ ¼ µ»³«µ µ ² ¼»¾«¼ ¼ ³ «µ ² ¾ ô ¼ ³ µ»¹ ²»³¾» ²» ¼ ¹ ²» µ ² µ±³ ±²»² ¼ ³»³¾» ² «æ øï ¼ «µ ²¹ ³»³¾» ô ¼ ³ ² ¹««ô øî µ ² ²¹ ³»²» ³ «ô»» ¼ ¼ µ «ô ¼ ² øí ««² «¾ ² ²¹»¾ ¾ µ ¼ ò ß¼ «² ²¹ ¼ ³ µ «¼ ¼»²¹ ² í µ±³ ±²»²»»¾«³»²««ØòÖòÙ ²± ¼µµòôøîðððæí𻾠¹ ¾» µ«æ ï Ù««¼»»± ²¹ ²¹ ¾» ²¼ µ»¾ ¹»²¹» ± µ»¹ ² ¾» ³»²¹ ô µ ± ¾» ³»²¹ ô¼ ²» ² ²² ²¹ ³»³«²¹µ ²µ ² ¾» ²¹ «²¹² µ»¹ ² ¾» ³»²¹ ²¹»º»µ ºò î Í ¼»»± ²¹ ²¹ ¾» ²¼ µ»¾ ¹»²½ ô»²» ³ ô ¼ ²»² ³ ²» ² ²¹ ¼ ¾««µ ² «² «µ ³»²½ ««²ò é

22 è í Ì««² µ²» ² ²»² ²» «¾ ²» µ«²¹ ¼ ²¹ µ ²» ¼ ¼»» ³»²¹ µ«¾» ³»²¹ ò л «¾ ²» µ»¾«³»²½ µ «¾ ² µ±¹² ºô µ±³± ± ¼ ²»º»µ ºò Õ»¹ ² ¾» ³»²¹ ¼ ¾» ² ¼»² ¹² ¾ µô µ ¼ ¾» ²» µ ¼»²¹ ² ¹««¼ ² ¾ ²» ² ¼»³»»² «²¹» ¼ «¼»²¹ ² ²¹µ» ½ ² ««²ò ß¹ ««²»³¾» ² ¼ ¼ ½ ³ µ» «¼ ¾«±¹ ³»³¾» ² ²¹ ¾ µ ¼ ² ¾»² ò Ð ±¹ ³»³¾» ² ³» «µ ²»²½ ² µ»¹ ² ²¹ ³»² ¾ µ ² µ»³ ³ «² ¼ ¼ ²»± ±µ±µ»½ ²½ ²¹ ³»³¾«³» ±¼»»³¾» ²ô ±µ µ «ô ²¼ µ ±»²½ ² ¾» ¼ ² ²¹µ ó ²¹µ µ»¹ ²»³¾» ² ¼» ±µ±µ ³» ²ò a. Belajar Ó»²««É ²µ» ¼ ³ Øò Ö Ù ²±ô ¼µµ øîðððæê Ÿ³»²¹»³«µ µ ² ¾ ¾» ¼ ««µ º ³»² «µ ²¹ ¾» ²¹ «²¹ ¼ ³ ²» µ µ º ¼»²¹ ² ²¹µ«²¹ ² ²¹ ³»²¹ µ ²» «¾ ² ¼ ³»²¹» «²»³ ³ ²ô µ» ³ ² ¼ ² ² µ ò л «¾ ² ²¹ ¼ µ ² ¾» º µ±² ² ¼ ² ¾» ¾»µ žò Ü ³» µ»³¾ ²¹ ²² ¾» ³»²¼»²¹» ² ²¹ ¾» ¾»¼ ò Ó»²««²¹ ¼ µ«¼ ³ ¼ ³ ² øîððìæîð æ Ý ±²¾ ½ æ» ² ²¹ ± ¾ ½ ²¹» ² ¾» ª ±» «±º»»»²½»ò øþ» ¼» «² «µ ² ±» « «¾ ² ¼ ø¼ ³» µ¾ ¹»²¹ ³ ²ò Ø ± ¼ Í» æ» ² ²¹ ± ±¾» ª»ô ±» ¼ô ± ³»¼ô ± ±³» ²¹»³» ª» ô ±»²ô ± º± ± ¼»½ ±²òø Þ» ¼ «² «µ ³»²¹ ³ ô «² «µ ³»³¾ ½ ô «² «µ ³»² «µ ²ô «² «µ ³»²½±¾» ««ø ²¹ ¼ ³»»µ ô «² «µ ³»²¼»²¹ µ ²ô «² «µ ³»²¹ µ«ò Ù»±½ æ» ² ²¹ ½ ²¹» ²» º± ³ ²½»» «±º ½ ½»òø Þ» ¼ « «¾ ² ¼ ø¼ ³ ½ ²»¾ ¹ µ»µ ò Ô»» Ü Ý ± ú ß ½» Ý ± ¼ ³ α» øïçèçæ ïìï Ÿ¾» ¼» «¾ ² ²¼ ª ¼«¼ ³ µ»¾ ²ô»²¹» «² ¼ ² µ žò Ü ³ ¼»º ² ² ¾»»± ²¹ ¾» µ «¼» «¾ ² ¼ ¼ µ «³»² ¼ «ô ¼ ³»²¹«² ³²¹» «²ò Ù±±¼ ú Þ ± ¼ ³ ¾«µ«² Û¼«½ ±² Ð ½ ± ±¹ æ ß Î» ½ ß ± ½ ²¹ ¼ µ«¼ ³ Óò Ò¹ ³ Ы² ± ³»²¹»³«µ µ ² ¾» Ÿ» ² ²²¹» ¼»ª» ± ³»² commit ±º ²» ±½ ±² to user» «±º»»»²½» ò

23 ç Í» ² «² ¼ ³»²» µ ²ž¾» ³» «µ ² ««±» ²¹ ¼ µ ¼ ¼ ¼»² ² ² ô ±» ¼ ¼ ¼ ³ ¼»»± ²¹ ²¹»¼ ²¹ ³»²¹ ³ ¾» žò Ü ¼»º ² 󼻺 ² ²¹ ¼ µ»³«µ µ ² ¼ ¼ ¼ ³ «µ ² ¾ ¾» ¼ ««µ»¹ ² ²¹ ¼ ³»²¹ µ ²» «¾ ² ²¹µ µ«ô ¾ µ ±»² ³ ««² ½ «ò л «¾ ²ó» «¾ ² ¼ ¼ ¼ ³ ¼ ²¼ ª ¼«²¹»¼ ²¹ ¾» ò л «¾ ²»»¾«¾» ¾»² «µ µ»³ ³ «²ó µ»³ ³ «² ¾ «²¹ ¼ ³ µ ¼ ³ µ «²¹» ª» ³ øµ±² ² ô»» «¾ ² ²¹» ¼ µ»² «¼ ²¹ ¼ µ«µ ² ±» ²¼ ª ¼«²¹»¼ ²¹ ¾» ò b. Mengajar Ó»²¹ ¼ ««²¹ «¹«««² «µ ³»³ ³ ² µ»» «¾ ²ô ¼ ³ µ»³ «² ±»» µ»³¾ ²¹ ² ¼ ² µ ¾ ¼ ¼ «³«³² ¼ ² ±»» µ»³¾ ²¹ ² ²»»µ «¼ µ ««² øß ³ ¼ ô ïçèîæíî ò Ó»²««Alfin W. Howard ¼ ³ α» ÒÕô øïçèçæïë ô ³»²¹ ³» «µ ² µ ª «² «µ ³»²½±¾ ³»²± ±²¹ô ³»³¾ ³¾ ²¹»»± ²¹ «² «µ ³»²¼ µ ²ô ³»²¹«¾ «³»²¹»³¾ ²¹µ ² skill, attitudes, idealsø½ ó ½ ô appreciations ø»²¹ ¹ ² ¼ ² knowledge. Ó»²¹ ¼ ¼ ² ³» «µ ² ««² «µ ³»²½ µ ² µ±²¼ ³ ²¹µ«²¹ ² ²¹ ³»²¼«µ«²¹ ¼ ² ³»³«²¹µ ²µ ² «² «µ ¾» ²¹ «²¹² ±» ¾» øí ¼ ³ ² îððìæìé ò Í»½»¾»» ²½ ³»²««Ì ¹ ² ¼ ³ ¼ ² Ы² ± øïçèçæìê ô ³»²¹»³«µ µ ² «² «²¹ ¾»» ² ¼ ³ ¾» ³»²¹ ««² «ô ¹««ô ««²ô ³» ô ³» ±¼»ô ³»¼ ¼ ²»ª «ò Ó»²¹ ¼ «¹ ¼ ² µ» ¾ ²»± ²¹ ¹««ô ¼ ¹««¾» ²¹¹«²¹ ¾»²«¼ ³ ±»»²¹ ²ò ß ²»± ²¹ ² ¼ ² ¹««ò Ó»²¹ ¼ ³ ²¹µ ³»³¾ ³¾ ²¹ ² µ ¼ ¼ µ µ»» «¾ ² ²¹µ µ «µ»¾««² ²¼ ª ¼««µ»¾««²²»¾ ¹ ²¹¹± ³ µ ò Ó µ ¼ «¹««¾» º«²¹»¾ ¹»²¹»µ ¹²¼± ±²¹ ¼ ³ ±» ¾» ³»²¹ ò 2. Kurikulum

24 ïð Ó»²««ËË Î Ò±ò îð «² îððí ï øïç æ µ«µ««³ ¼»» ²¹µ»²½ ² ¼ ²»²¹ «² ³»²¹»² ««²ô ô ¼ ² ¾ ²» ²» ½ ²¹ ¼ ¹«² µ ²»¾ ¹»¼±³ ²»²»»²¹ ² µ»¹ ²»³¾» ² «² «µ ³»²½ ««²»²¼ ¼ µ ²»»² «ò Þ µ»²¼ µ ³»³ ³ ¼ ² ³ µ² µ«µ««³»½ ³»²¼ ³» «µ µ ¾»¾»» «³«² Õ«µ««³ ¾» ¼ µ ² Ÿ½«½«ž ²¹»³«¾» ««² «² «µ ³»²½ ««²»²¹ ²ò Õ»³«¼ ²»»¾«¾» µ»³¾ ²¹ ³»²««Ñ»³ Ø ³ µ ¼ ³ ØòÖ Ù ²± ¼µµòøîðððæëç Ÿ» «³ ³» ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ¼ «³¾ ¹»²¼ ¼ µ ² «² «µ ³»³» ±»» º µ »² «žò Õ±²» ²¹ ¼»³ µ ² ¼ ²¼ ²¹»¾ ¹»²¹» ² µ«µ««³ ²¹»³ ò Ü ³» µ»³¾ ²¹ ²» ² «² µ«µ««³ ³»²¼»²¹» ² ²¹»¾ «²¹ ¼ µ µ ¼» «³«² ²¹ ¼ µ«¼ ³ ØòÖ Ù ²± ¼µµòøîðððæêð æ Í«²¼ øïçèè æ Õ«µ««³ ¼»¾ ¹ « ²¹µ ¾» ¾ ¹ ³» ² ²¹ «¼» ò Ô»²½» Í»² ± øïçéê Õ«µ««³ ¼ «³»²» ««²¹ ¼»²½ ² µ ² ±»»»µ± «² «µ ³»¾ ³¾ ²¹ ¼ ³»³¾» ² µ»»³¾» ² ²¹ ¼»² «µ ²»¾» «³² ò Ò» ¹ øïçéê æ Õ«µ««³ ¼»¹»²¹ ³ ² ²¹ ¼»²½ ² µ ² ¼ ² ¼»¼ µ ² ±»»µ± «² «µ ³»³¾ ² «¼ ³»²½ ² ¾» ²¹ ¼ ²¹ ²µ ² ³»² ¼ µ»³ ³ «² ³»»µ ²¹» ¾ µò Ð ¼ «³«³² ³»²«²¹» ² ¼»º ² ¾ «¼ ³»²¼ ¼ µ ² ³±¼» ² ²¹ ¼ ³ µ «¼ ¼»²¹ ² µ«µ««³ ¼»³«µ»¹ ² ²¹ ³»³¾» µ ² µ» ¼ ³²¹ ³ ² ² µ ²¹ ³»² ¼ ²¹«²¹ ¾»µ± ò л²¹» ²»¾ «¼ º ² ¼ ±² ¼ ² ¼ µ ²» ¾ ¼ ³» ² ²¹ ¼»² «µ ² ±» ¾«µ ²ò Ö ¼ ²¹ ¼ ³ µ «¼ µ«µ««³ ¾«µ ² ³» «µ ²»µ»¼ ¾«µ«ô ²¹ ¾ ² ¼»¾«¾«µ«µ«µ««³ò Þ«µ¾»² ² ¾«µ ² µ«µ««³»²¼ ô ³» ²µ ² ¾«µ²«² «² ¾ ¹ ¹«««² «µ ³»²»² «µ ² ²¹ µ ² ¼ µ ² µ» ¼ ² µó ² µ ¼ µ»»»² «ò Õ«µ««³ ²¹»¾»² ² ¼ «² ²¹ ¼ µ«µ ² ±» ¹« «³ ¼ ¼ ³ µ» «² «µ ³»³»²¹ «² µ µ»» ««¼²»²¼ ¼ µ ² ²¹ ³» «µ ² ²» µ ² ¼ ² ¹« ²¹µ«²¹ ² commit ¼ ¾ to user ¾ ³¾ ²¹ ² ¹««

25 3. Faktor-faktor dalam Pembelajaran ïï a. Guru Ù««¼ µ±³ ±²»² ²¹ ²¹ ³»²»² «µ ² ¼ ³» µ ² ² «¹»³¾» ²ò Ì ² ¹««¾ ¹ ³ ² «² ¾ ¹«¼ ² ¼» ² «¹»³¾» ² ¼ µ ³«²¹µ ² ¾ ¼ µ ² µ ² ² ¼ ² ± ±µ»± ²¹ ¹««ò Õ»¾» ²» µ ² ² «¹»³¾» ² µ ²» ¹ ² «²¹ ¼ µ» ² ¹««¼ ³ ³» ²½ ²¹ ¼ ² ³»²¼» ²»³¾» ²» ³»²¹¹«² µ ² ³» ±¼»ô»µ² µ ¼ ² µ µ»³¾» ²ò É ² Í ² ³»²¹ µ ² Ÿ»¾ ¹»»²½ ² ¹««¼ «² ««² «µ ³»³ ³»½ ¾»² µ«µ««³ ²¹ ¾» µ«ô µ µ» µ ô º ¼ ² «³¾» ¼ ²¹ ¼ žøîðïðæ ïë ò Í» ² «¹««¼ ³ ±»»³¾» ² ³»³»¹ ²¹» ² ²¹ ²¹»² ²¹ò Ù««¼ µ ² ¾»» ²»¾ ¹ ³±¼» ¼ ² ¾ ¹» «¹»¾ ¹»²¹» ±»³¾» ²ò Ü»²¹ ² ¼»³ µ ²»º»µ ª ±»»³¾» ²»» µ ¼ «²¼ µ ¹««ò Ñ» µ»² ² ô µ»¾» ² ««±»»³¾» ² ²¹ ¼»² «µ ² ±» µ««µ»³ ³ «² ¹««ò Ù««²¹ ³»²»² «µ ² ¾ ¹ µ»¾» ² ² µ ³»²¹ ²¹ ¹««¼»²¹ ô»³¾ ³¾ ²¹ ¼ ²»²«² «² ² µò Ó»²««Ð» ßò Í» ² øïççìæèóïð «¹ ¹«¾ ¹»²¹ ¼ ²»¾ ¹»²¼ ¼ µ ² ²æ Ù«¾ ¹ л²¹ ¼ ² л ø𻲼 ¼ µ Ü ³ ² ¹««³»²¹µ±³«² µ µ ²» ²ó» ² ¼ ² ³»» ²ò ¼ µ ² ³»² ³ µ ² ³»» ²» «¹ «³»² ² ³µ ² µ±²» ¾» º µ ³» ² ²¹ ¼ ¾» µ ²ò ¾ Ù«¾ ¹ л³¾ ³¾ ²¹ Ù«¾ ¹»³¾ ³¾ ²¹ ²¹ ¼ ¼ µ«µ ² ¹««³»³¾ ³¾ ²¹ ¹ ³ ³ «³»²± ±²¹ ¼ ²»²¼ ò Ü ²» µ ¹«¾ ¹»³¾ ³¾ ²¹ò ½ Ù«¾ ¹ ݱ² ± Ù««¾«µ ² ²»²¹ ô» ¼ ²»³¾ ³¾ ²¹» «¹»¾ ¹ ½» ³ ²»³ «¾»µ ¼ ¼ µ ¼ ¾» µ ½ ò Ù«¾ ¹ ½±² ± «³»³ «² ¾» ²¹¹»¹ ²» ¼ ² ò Ø µ µ ¹««¼ ¾ digugu ¼ ² ditiruò ß¹»³¾» ² ¼ ¾» ² ¼»²¹ ² ¾ µ ³ µ ¼» «µ ² ¹««²¹ ±º» ±² ò Ù««²¹ ±º» ±² µ ²» ½» ³ ² ¼ ³» µ ² ²»²¹ ¾¼ ² «¹ ó «¹ ²¹ ¼ ²¼ ¼»²¹ ² µ» ² ¾ µ ¼ ³ ³» ³ ««² ³» ±¼»ò Í» ² «ô «¹ ¼ «² «µµ ² commit to ³» «user ²¹¹«²¹ ¾² ¼ ³ ³» µ ² µ ² ±º» ² ¼»²¹ ² ¾ µò

26 b. Siswa л ² ¼ ³ ±»»³¾» ² ¼ ¾» ò Í ¼ ± ¹ ² ³» ²¹ «² µ ²¹ ¾» µ»³¾ ²¹» «¼»²¹ ²» µ»³¾ ²¹ ²² ò л µ»³¾ ²¹ ² ² µ ¼» µ»³¾ ²¹ ²» «µ µ» ¾ ¼ ²² ô µ ²»»³ ± ¼ ² ³» µ»³¾ ²¹ ² ³ ²¹ó³ ²¹ ² µ ¼»»µ ¼ µ» «³ ò Ð ±»»³¾» ² ¼ ¼»²¹ «±»» µ»³¾ ²¹ ² ² µ ²¹ ¼ µ ³ «ô ¼ ³ ²¹ µ µ» µ ² ²¹ ³»»µ ¼ ¼ ² µò Ó»²««Ü«²µ ² ¼ ³ É ² Í ² øîðïðæ ëì ô ŸÚ µ ± óº µ ± ²¹ ¼ ³»³»²¹ «±»»³¾» ² ¼ ¼»µ ³» µ ¾» µ ²¹ ¼»¾«pupil formative experience» º µ ± º ²¹ ¼ ³ µ øpupilproperties žò Ô ¾» µ ²¹ (pupil formative experience) ³» ² µ» ³ ² ô»³ µ» ²ô ²¹µ ±»µ±²±³ ô ¼ µ» «¹ ¾ ¹ ³ ² ¾» ¼ ò Õ» ¾ ¼ ² ³»»µ ¾» ³ ½ ³ó³ ½ ³ ¼ ²¹»²¼ ³ô ¼ ²¹» ²¹ô ¼ ²¹ «µ ¾ ½ ô ¼ ²¹ µ» ºô µ» µ» ô ³ ² ¼ ²»¾ ¹ ² ò Í º ²¹ ¼ ³ µ (pupil properties) ³» «µ»³ ³ «²ô»²¹» «² ¼ ² µ ò Ì ¼ µ ¼ ¼ ²¹µ ¾» ³»³ µ µ»³ ³ «² «²¹µ µ»½» ¼ ² ²¹ ¾» ª ò л ¾»¼ ²ó» ¾»¼ ²»³ ½ ³ «³»²«² µ«² ²¹ ¾» ¾»¼ «¾ µ ¼ ³»²»³ ² ²¹» ±³ ±µ ² ³ ««² ¼ ³» µ«² ¹««¼ ³ ³»²» «µ ² ¹ ¾» ò Õ»² ¾»¼ ² ² µ ¼»µ ¾ ± ±¹ ô ²»»µ «¼ ² µ± ±¹»»¾«¼ ³»³»²¹ «µ»¹ ² ¾» ³»²¹ ò Õ µ» µ ²¹» µ ²² ¼»²¹ ² ±» ¾» ³»²¹ ³»²««Ó«¾¾ ² Í øîððèæ îìé ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ Õ»³ ²¹ ² ³»² ¼ ² µ»½ µ ² ²»»µ «²¹ ³» «æ µ»» ¼ ² «³«³ øgeneral ability å ¾ µ øspecific intellectual ability å ¼ ² µ»½ µ ² ² ½ ²¹ ¼» ±»»»²¹ ³ ² ¾» ò ¾ Õ±²¼ ³ ² ¼ ² µ»½ µ ² ² µ ²¹ ³» «æ µ»µ«²ô µ»½» ²ô µ±± ¼ ² ² ²¹¹± ¾ ¼ ²ô ¼ ²»¾ ¹ ² ò ½ Õ µ» µ ² ²¹ ³» «æ ²¹µ ³ ² ¾» ô»² ³± ª ¾» øintrinsic «ekstrinsik ô µ» ¼ ¹««¼ ² ³» ²ô ¼ ²»¾ ¹ ² ò ¼ Õ±²¼ «³ ¼ ² «±»µ±²±³ µ» «¹ ²¹ ³» «æ ²¹µ µ» ³±² ² µ»¼«± ²¹ «ô «²¹ ¼ ²» ² «³ ô ¼ ² ««µ» ± ó»µ±²±³ øµ» ô µ» ³»²»²¹ ô «µ» ¾ ò ïî

27 13 e) Usia siswa. Hal ini berhubungan erat dengan penyesuaian tingkat kematangan dan perkembangan psiko-fisik dengan tingkat kesulitan mata pelajaran yang dipelajari siswa. f) Jenis kelamin siswa. Hal ini sering berkaitan dengan minat dan bakat umum yang berbeda antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Siswa laki-laki lebih cenderung terhadap sains dan teknologi, sedangkan siswa perempuan lebih cenderung terhadap ilmu-ilmu sosial. c. Prasarana dan Sarana Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah dan lain-lain. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan lain-lain. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dengan demikian sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya (2010: 55) terdapat beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki kelengkapan sarana dan prasana yaitu: Pertama, kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar. Mengajar dapat dilihat dari dua dimensi yaitu sebagai proses penyampaian materi pelajaran dan sebagai proses pengaturan lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Jika mengajar dipandang sebagai proses penyampaian materi, maka dibutuhkan sarana pembelajaran berupa alat dan bahan yang dapat menyalurkan pesan secara efektif dan efisien, sedangkan manakala mengajar dipandang sebagai proses mengatur lingkungan agar siswa dapat belajar, maka dibutuhkan sarana yang berkaitan dengan berbagai sumber belajar yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Kedua, kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa untuk belajar. Setiap siswa pada dasarnya memiliki gaya belajar yang berbeda. Siswa yang auditif akan lebih mudah belajar melalui pendengaran, sedangkan tipe siswa yang visual akan lebih mudah belajar melalui penglihatan. Dari dimensi guru ketersediaan sarana dan prasarana akan memberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Di samping itu juga akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, karena guru dapat menggunakan alat-alat bantu pembelajaran dalam memperjelas meteri pembelajaran. Sedangkan dari dimensi siwa, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran berdampak pada terciptanya iklim pembelajaran yang lebih kondusif, terjadinya kemudahan-kemudahan bagi siswa untuk mendapatkan

28 ïì º± ³ ¼ ² «³¾» ¾» ²¹ ¼ ¹ ²² ¼ ³»²¼± ±²¹ ¾» µ»³¾ ²¹² ³± ª «² «µ ³»²½ ¾» ²¹»¾ ¾ µò 4. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan a. Definisi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Ó»²««¼ ² ² ̱ ± Ý ± µ ú Ϋԫ² øîððïæ î ³»² µ ²ô ŸÐ»²¼ ¼ µ ² ³ ² ¼ ¼ ¼»º ² µ ²»¾ ¹ ««±»»²¼ ¼ µ ² ²¹ ¼ ««µ ² «² «µ ³»²½ ««²»²¼ ¼ µ ² ³» «¹» µ ² º µžò Ó»²««Í ³ «¼ ² øîððèæ î ³»² µ ² ¾ ô ŸÐ»²¼ ¼ µ ² Ö ³ ² ¼ ««±»»³¾» ² ³» «µ ª ³ ² ²¹ ¼ ¼» ² «² «µ ³»² ²¹µ µ ² µ»¾«¹ ² ³ ² ô ³»²¹»³¾ ²¹µ ² µ»» ³ ² ³± ± µô»²¹» «² ¼ ²» µ«¼ ¼ ² µ ºô µ ± ºô ¼ ² µ»½» ¼ ²»³± žò Ü ² Ó»²««ß Í º«¼¼ ² ú Ó«¼ øïççîæ ðì ³»² µ ² ¾ ô Ó µ² ¼»²¼ ¼ µ ² ³ ² ¼»²¼ ¼ µ ² ³»²¹»² º µ ¼ ² ³»²»»± ²¹ò Ö ¼»²¼ ¼ µ ² ¼ ±»» «¾ ² µ ¼ ² ²¹µ µ»± ²¹ «µ» ±³ ±µ ¼ ³ ««² «µ ³»²¼» µ ² ² µ ³» ²¹ ² ¼ ²» ²ò Ü»²¹ ² ¼»³ µ ²»²¼ ¼ µ ² ³ ² ¼ ¼ ««±» µ ª ³ ² ô ²¹ ¼ ²½ ²¹ ¼ ² ¼ ««²»½»³ µô «² «µ ³» ²¹ ²¹» «³¾«² ¼ ²» µ»³¾ ²¹ ²ô ³»² ²¹µ µ ² µ»³ ³ «² ¼ ² µ»» ³ ² ³ ² ô µ»½» ¼ ² ¼ ²»³¾»² «µ ² µô» ² ¼ ² µ ²¹ ± º ¾ ¹» ¹ ²»¹ ¼ ³ ²¹µ ³»²½ ««²»²¼ ¼ µ ²ò Ü»²» ² µ» ¹»»¾«¼ ¼ ³ «µ ² ¾ ô л²¼ ¼ µ ² Ö ³ ² ô ± ¹ ¼ ² µ»» ² ³» «µ ² ««² «µ ³» ²¹ ²¹» «³¾«² ¼ ²» µ»³¾ ²¹ ² ³ ²«ô µ»²»²¼ ¼ µ ² ³ ²» µ ²² ¼»²¹ ² ¹» µ ¾ ¹ ³ ²«ò Ù» µ ¾ ¹ ³ ²¾ ¹ µ ª ³ ² ³» «µ ² «¼ «² «µ ¾» ô ¾ µ ¾» ³»²¹»² ³»µ ¼ ³ ³»³» ±»»²¹ ³ ² ¾» ²¹» «² ¼ ² µ»» ³ ² ³ ««² ¾» ³»²¹»² ¼»²¼ ò É««¼ ¼» µ ² ²»³¾» ²»²¼ ¼ µ ² ³ ² ¼»µ± ¾» ²¹µ ¼ ¹» µ ô ²¹ ³»² ³ µµ ² ¼ ² ¼ ³ ¾»² «µó¾»² «µ µ ª ³ ² ² ò Þ«µ ² ¾»»²¼ ¼ µ ² ³ ²»³ ó³ ² «² «µ ³» ²¹ ²¹ ¼ ² ³»²¹»³¾ ²¹µ ² ± ¹ ²ó± ¹ ² «¾ º«²¹ ² ô ³» ²µ ² «¹ ¼»³»³¾»² «µ ² ¼ ²»²¹»³¾ ²¹ ² µ» ¾ ¼ ² ²¹ ««¼ ² ³±² ¼ ¼ ³ µ» ¼«²² µ² µ µ ºô» µ«¼» commit ± ºò Ñ» to user»¾ ¾ «µ ±¹ ³»²¼ ¼ µ ²

29 15 jasmani diterapkan dalam dunia pendidikan dan dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya dengan arahan, bimbingan dan dikembangkan secara wajar maka dengan demikian pendidikan jasmani sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan pendidikan akan tercapai. b. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan jenis pendidikan yang mengutamakan aktivitas gerak sebagai media pendidikan. Berdasarkan kurikulum pendidikan jasmani bahwa tujuan pendidikan jasmanai olahraga dan kesehatan di tiap-tiap jenjang pendidikan masing-masing berbeda. Menurut Samsudin ( 2008: 3 ) Bahwa pendidikan jasmani bertujuan untuk: 1) Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani. 2) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan agama. 3) Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran pendidikan jasmani. 4) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani. 5) Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, senam, aktivitas ritmis, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (outdoor education). 6) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani. 7) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain. 8) Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat. 9) Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif. Dari pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di Sekolah Dasar bertujuan untuk mengembangkan keterampilan gerak, meningkatkan kemampuan berfikir, membentuk karakter moral yang baik serta mengembangkan sikap yang sportif baik bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain. Jadi sangat jelas bahwa tujuan dari pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan seperti yang dikemukakan diatas dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah jasmani,

30 16 psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa sesuai dengan apa yang diharapkan dari makna pendidikan jasmani. c. Fungsi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Menurut Samsudin (2008: 3) Pendidikan Jasmani meliputi beberapa aspek di antaranya : 1) Aspek organik. a) Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki landasan untuk pengembangan keterampilan. b) Meningkatkan kekuatan, yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot. c) Meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok otot untuk menahan kerja dalam waktu yang lama. d) Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk melakukan aktivitas yang berat secara terus-menerus dalam waktu relative lama. e) Meningkatkan fleksibilitas, yaitu rentang gerak dalam persendian yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi cedera. 2) Aspek neuromuskuler a) Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot. b) Mengembangkan keterampilan lokomotor, seperti berjalan, berlari, melompat, meloncat, meluncur, melangkah, mendorong, menderap/mencongklang, bergulir dan menarik. c) Mengembangkan keterampilan non-lokomotor, seperti mengayun, melenggok, meliuk, bergoyang, meregang, menekuk, menggantung, membongkok. d) Mengembangkan keterampilan dasar manipulatif, seperti memukul, menendang, menangkap, berhenti, melempar, mengubah arah, memantulkan, bergulir, memvoli. e) Mengembangkan faktor-faktor gerak, seperti; ketepatan, irama, rasa gerak, power, waktu reaksi, kelincahan. f) Mengembangkan keterampilan olahraga, seperti sepak bola, soft ball, bola voli, bola basket, baseball, atletik, tenis, bela diri. g) Mengembangkan keterampilan rekreasi, seperti menjelajah, mendaki, berkemah, berenang, dan lainnya. 3) Aspek perseptual a) Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat. b) Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di depan, belakang, bawah, sebelah kanan, atau sebelah kiri dari dirinya. c) Mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu kemampuan mengoordinasikan pandangan dengan keterampilan gerak yang melibatkan tangan, tubuh, dan atau kaki. d) Mengembangkan keseimbangan tubuh (statis, dinamis), yaitu kemampuan mempertahankan commit to keseimbangan user statis dan dinamis.

31 17 e) Mengembangkan dominansi (dominancy), yaitu konsistensi dalam menggunakan tangan atau kaki kanan / kiri dalam melempar atau menendang. f) Mengembangkan lateralitas (laterality), yaitu, kemampuan membedakan antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiri. a) Mengembangkan image tubuh (body image), yaitu kesadaran bagian tubuh atau seluruh tubuh dan hubungannya dengan tempat atau ruang. 4) Aspek kognitif a) Mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu, memahami, memperoleh pengetahuan, dan membuat keputusan. b) Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamatan, dan etika. c) Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang terlibat dalam aktivitas yang terorganisasi. d) Meningkatkan pengetahuan bagaimana fungsi tubuh dan hubungannya dengan aktivitas jasmani. e) Menghargai kinerja tubuh: penggunaan pertimbangan yang berhubungan dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan, dan arah yang digunakan dalam mengimplementasikan aktivitas dan dirinya. f) Meningkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-problem perkembangan melalui gerakan. 5) Aspek sosial a) Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan di mana berada. b) Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan dalam situasi kelompok. c) Belajar berkomunikasi dengan orang lain. d) Mengembangkan kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide dalam kelompok. e) Mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat. f) Mengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakat. g) Mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif. h) Belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif i) Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik. 6) Aspek emosional a) Mengembangkan respons yang sehat terhadap aktivitas jasmani. b) Mengembangkan reaksi yang positif sebagai penonton. c) Melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat. d) Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas. e) Menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang relevan. Memahami dan mengetahui apa dan fungsi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dari berbagai aspek sangat penting untuk memperlakukan individu

32 18 sesuai dengan kemampuan masing-masing agar tidak salah dalam penerapannya dan tidak berdampak negatif bagi perkembangan jiwa dan sosial anak itu sendiri. d. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Ruang lingkup pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk jenjang SD/MI sesuai Badan Nasional Standar Pendidikan meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1) Permainan dan Olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, ketrampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri, serta aktivitas lainnya. 2) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. 3) Aktivitas senam meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya. 4) Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik serta aktivitas lainnya. 5) Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya. 6) Pendidikan luar kelas, meliputi : piknik / karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung. 7) Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup, sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit, masuk kedalam semua aspek. Dapat ditunjukkan bahwa ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi tujuh aspek yaitu: olahraga permainan, pengembangan diri, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas dan kesehatan. Dari tiap masing-masing aspek tersebut terdiri dari macam-macam cabang olahraga yang telah diatur berdasarkan kurikulum yang berlaku. 5. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.

33 19 Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi dua menjadi kelas rendah dan kelas atas. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelaskelas tinggi sekolah dasar yang terdiri dari kelas empat, lima, dan enam. Di Indonesia, kisaran usia sekolah dasar berada di antara 6 atau 7 tahun sampai 12 tahun. Usia siswa pada kelompok kelas atas sekitar 9 atau 10 tahun sampai 12 tahun. Menurut Witherington (1952) yang dikemukakan Makmun (1995:50 dalam ( 21-DIDIN_BUDIMAN/psikologi_anak_dlm_penjas/Karakteristik_Siswa_Sekolah Dasar.pdf 30 Juli 2011) bahwa usia 9-12 tahun memiliki ciri perkembangan sikap individualis sebagai tahap lanjut dari usia 6-9 tahun dengan ciri perkembangan sosial yang pesat. Pada tahapan ini anak/siswa berupaya semakin ingin mengenal siapa dirinya dengan membandingkan dirinya dengan teman sebayanya. Jika proses itu tanpa bimbingan, anak akan cenderung sukar beradaptasi dengan lingkungannya. Untuk itulah sekolah memiliki tanggung jawab untuk menanggulanginya. Sekolah sebagai tempat terjadinya proses menumbuhkembangkan seluruh aspek siswa memiliki tugas dalam memabntu perkembangan anak sekolah. Adapun tugas-tugas perkembangan anak sekolah (Makmun, 1995:68 dalam ( OLAHRAGA/ DIDIN_BUDIMAN/psikologi_anak_dlm_ penjas/karakteristik_siswa_sekolah Dasar.pdf 30 Juli 2011), diantaranya adalah: (a) mengembangkan konsep-konsep yang perlu bagi kehidupan sehari-hari, (b) mengembangkan kata hati, moralitas, dan suatu skala, nilai-nilai, (c) mencapai kebebasan pribadi, (d) mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan institusi-institusi sosial. Tugas-tugas perkembangan yang tercapai pada masa kanak-kanak akhir dengan kisaran usia 6-13 tahun (Soesilowindradini, ttn: 116, 118, 119) akan memiliki keterampilan. Keterampilan yang dicapai diantaranya social-help skills dan play skill. Social-help skills untuk membantu orang lain di rumah, di sekolah, dan di tempat bermain seperti membersihkan halaman, merapihkan meja dan kursi. Ini akan menambah perasaan harga diri dan sebagai anak yang berguna hingga menjadikan anak suka bekerja sama (bersifat kooperatif). Play skill terkait dengan kemampuan motorik seperti melempar, menangkap, berlari, keseimbangan. Anak yang terampil commit dapat to user membuat penyesuaian-penyesuaian yang lebih baik di sekolah dan di masyarakat.

34 20 Akhir masa kanak-kanak disebut gang age (Soesilowindardini, ttn:24; Kusmaedi, Husdarta, Hidayat,2004:65 dalam FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/ DIDIN_BUDIMAN/ kologi_anak_dlm_penjas/karakteristik_siswa_sekolah Dasar.pdf 30 Juli 2011). Pada masa ini perkembangan sosial terjadi dengan cepat. Anak berubah dari self centered, yang egoistis, yang senang bertengkar menjadi anak yang kooperatif dan pandai menyesuaikan diri dengan kelompok. Mereka membuat kelompok atau geng dengan alasan dua atau tiga teman tidaklah cukup baginya. Anak ingin bersama dengan kelompoknya, karena hanya dengan demikian terdapat cukup teman untuk bermain dengan jenis-jenis permainan yang dia gemari. Seperti dikatakan Darmodjo (1992 dalam forum.um.ac.id/ index.php?topik juli 2011) anak usia sekolah dasar adalah anak yang sedang mengalami perrtumbuhan baik pertumbuhan intelektual, emosional maupun pertumbuhan badaniyah, di mana kecepatan pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tersebut tidak sama, sehingga terjadi berbagai variasi tingkat pertumbuhan dari ketiga aspek tersebut. Ini suatu faktor yang menimbulkan adanya perbedaan individual pada anak-anak sekolah dasar walaupun mereka dalam usia yang sama. Dengan karakteristik siswa yang telah diuraikan seperti di atas, guru dituntut untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa dengan baik, menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kehidupan siswa sehari-hari, sehingga materi pelajaran yang dipelajari tidak abstrak dan lebih bermakna bagi anak. Selain itu, siswa hendaknya diberi kesempatan untuk pro aktif dan mendapatkan pengalaman langsung baik secara individual maupun dalam kelompok. psi

35 ò л²¹» ² Ó±¼» л³¾» ² êò Ó±¼» л³¾» ² Ó±¼»»³¾» ²» ¼ µ«µ ²» µ «² ïçëðó ² ²¹ ¼ µ«µ ² ±»»²» ¼ ß³» µ» µ «Ó ½ Þ» ò Ó ½ Þ» µ»³«¼ ² ³»²¼± ±²¹ ó»²¼ ¼ µ ² ¼ ² ² Ö± ½» ¼ ² É» «² «µ ³» µ«µ ²»²» ²»² ²¹ ³±¼»»³¾» ²ò Ó»²««Ö± ½» ¼ ² É» ²¹ ¼ µ«í«²±ô ¼µµ øïççèæ îëóîê Þ ô Ÿ Ó±¼»»³¾» ² ¼ «²½ ² «± ²¹ ¼ ¼ ¹«² µ ² «² «µ ³»³¾»² «µ µ«µ««³ ø «²½ ²»³¾» ² ²¹µ ² ²¹ ³» ²½ ²¹ ¾ ²ó¾ ²»³¾» ² ¼ ² ³»³¾ ³¾ ²¹»³¾» ² ¼ µ» «²¹ ² žò л²¼ ² ¼ µ»³«µ µ ² Í º«Í ¹ øîððçæ ïéê ¾ æ Ó±¼»»³¾» ² ¼ ¼ ³»¾ ¹ µ» ²¹µ µ±²» «²¹ ³»²¼» µ µ ² ¼ ² ³» «µ µ ² ±»¼«²¹»³ µ ¼ ³ ³»²¹± ¹ ² µ ²»²¹ ³ ² ¾» ¼ ²»³¾» ² «² «µ ³»²½ ««² ¾»»»² «ô ¼ ² ¾» º«²¹»¾ ¹»¼±³ ² ¾ ¹»»²½ ² ²»²¹ ² ¾ ¹ ¹««¼ ³ ³» µ ² µ ² µ ª»³¾» ²ò îï Ü ³ ò ò ò ò ¼ «² ½ ó½»³¾» ² ² ²æ Ó«³» ±¼»ô Ó«³»¼ ô Ó«ß»µô Ð µ µ ¼ ² ¾»µ» ¼ ³ Ì ³ô Ó»³ ²º µ ² Ô ²¹µ«²¹ ² Í»µ± ò Ü»²¼ ¼ ³»²«² «µµ ² ¾ ³±¼»»³¾» ² ³» «µ ² ««± »²½ ² ² ²¹ ¼ ¹«² µ ²»¾ ¹»¼±³ ² ¼ ³ ³»²¹ ò Ü ³ ³±¼»»³¾» ² ¼ ¾««µ ²» ²¹µ ó» ²¹µ ²¹ ³»²¼«µ«²¹ µ»¹ ²»³¾» ²ò Ü»²¹ ² ±»³¾» ² ²¹ ¾ µ ¼ ² ¼ ¼«µ«²¹» ²¹µ ó» ²¹µ»³¾» ²ô» ¼ ³ ³»²¹ µ ² ««±µ±µ»³¾ ² ³»»»² ««¼ ³±¼»»³¾» ² ²¹» «¼»²¹ ² ««² ²¹ ²¹ ² ¼ ½ ò Ñ» µ»² «¼ ³ ³»³ ³±¼»»³¾» ² «³»³ µ» ³¾ ²¹ ²ó» ³¾ ²¹ ²ô ³ ² ³»» ²ô ²¹µ» µ»³¾ ²¹ ² µ±¹² º ô ² «º ²¹»»¼ ô» ²¹¹ ««²»³¾» ² ²¹» ¼» µ ² ¼» ½ ò ¾ò Ó ½ ³ Ó ½ ³ Ó±¼» л³¾» ² Ó»²» µ ² ³±¼»»³¾» ² ²¹» ²¹»² ²¹ ¾ ¹»± ²¹ ¹««ò Ó±¼»»³¾» ² ¼ ¼» «² «µ»²¹» «² ¼ ² «² «µ

36 22 keperluan praktek mengajar. Adapun model-model pembelajaran menurut Joyce dan Weil yang dikutip Suharno, dkk (1998: 27) sebagai berikut : 1. Pendekatan/model Behavioristik (pribadi) yang meliputi : a. Pendekatan pengawasan diri dengan pendekatan perilaku. b. Pendekatan reduksi tekanan jiwa. 2. Pendekatan/model proses sosialisasi yang meliputi : a. Pendekatan penelitian kelompok. b. Pendekatan sosial. 3. Pendekatan/model proses informasi yang meliputi pendekatan pendekatan : a) Berpikir induktif. b) Latihan inkuiri. c) Perolehan konsep. d) Advance organizer. 4. Pendekatan/model humanistik yang meliputi : a. Pendekatan sejnestic. b. Pertemuan tatap muka. Untuk lebih jelasnya macam-macam model pembelajaran tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1) Model Behavioristik Kelompok model behavioristik terdiri dari lima model pengajaran yaitu (1) model pengajaran nondirective, (2) model latihan kesadaran, (3) model synectics, (4) model sistem konseptual, (5) model pertemuan tatap muka. Dari kelima model pembelajaran tersebut, model pembelajaran yang dapat mendorong keaktifan siswa yaitu model synectics dan model tatap muka. Dengan kedua model ini siswa akan berperilaku aktif dalam mengembangkan kreativitas pribadi dan mengembangkan pemahaman diri dan tanggung jawab pada diri sendiri dan kelompok sosialnya. 2) Model Proses Sosialisasi Model proses sosialisasi atau lebih dikenal dengan model interaksi sosial. Menurut Suharno, dkk (1998: 35) Kelompok model ini terdiri dari enam model pembelajaran yaitu : 1). Model penelitian kelompok 2). Model penelitian sosial 3). Model metode laboratorium 4). Model jurisprodensi 5). Model bermain peranan 6). Model simulasi sosial

37 23 Dari keenam model tersebut, model penelitian kelompok dan model penelitian sosial dapat menimbulkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan kedua model pembelajaran tersebut, siswa dapat memecahkan masalah sosial secara logis dan memahami hubungan antar pribadi dalam kehidupan sosial sehari-hari. 3) Model Pemrosesan Informasi Kelompok model pemrosesan informasi terdiri dari tujuh model pengajaran lebih lanjut Suharno, dkk (1998: 40-41) membagi menjadi : 1. Model induktif 2. Model latihan inkuiri 3. Model inkuiri ilmiah 4. Model pemerolehan konsep 5. Model pertumbuhan berpikir 6. Model advance organizer dan model ingatan 4) Model Humanistik Model pembelajaran humanistik Suharno, dkk (1998: 55) memperinci menjadi tujuh model Yaitu : 1. Model pengolahan kemungkinan 2. Model pengawasan diri 3. Model relaksasi 4. Model reduksi tekanan jiwa 5. Model latihan bertindak tegas 6. Model desensitization 7. Model latihan langsung Model pengawasan diri dan model reduksi tekanan jiwa merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan kedua model itu siswa dapat belajar unuk menguasai diri dan santai menghadapi masalah. 7. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) a. Pengertian PAKEM PAKEM adalah suatu akronim yang digunakan dalam konteks pembelajaran. Akronim sejenis yang digunakan yakni ASIK yang berarti Aktif, Senang, Inovatif dan Kreatif. Secara umum memang dikenal dengan sebutan PAKEM yakni Pembelajaran Aktif, commit Kreatif, to user Efektif dan Menyenangkan. Tetapi seiring dengan perkembangannya ditambah dengan pengembangan dari

38 24 pembelajaran kreatif yakni pembelajaran yang inovatif. Dan sekarang lebih dikenal dengan PAKEM yaitu Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Adapun maksud dari masing-masing kata PAKEM menurut Suparlan dkk, (2008: 70) yaitu : 1) Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif mengajukan pertanyaan, mengemukakan gagasan, dan memecahkan masalah. 2) Kreatif yaitu guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. 3) Efektif yaitu menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran yakni mencapai tujuan/kompetensi yang ditetapkan. 4) Menyenangkan yaitu guru harus mampu menciptakan suasana belajarmengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya tinggi. Selain itu Solichan Abdullah dalam Waluyo (2011) menjelaskan masingmasing kata dalam aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yaitu: 1) Pembelajaran aktif diartikan sebagai pembelajaran yang proses kegiatannya dapat membuat siswa aktif secara mental.(2011:8) 2) Pembelajaran kreatif diartikan pembelajaran yang mewadahi pikiran, gagasan, dan kreatifitas dari siswa dan guru. (2011:11) 3) Pembelajaran Efektif adalah pembelajaran yang dikelola sedemikian rupa sehingga dengan input yang ada dan proses yang dikelola dapat dicapai hasil seoptimal mungkin. (2011:12) 4) Pembelajaran Menyenangkan adalah pembelajaran yang membuat siswa nyaman, aman dan dan tenang hatinya karena tidak ketakutan (di cemooh, dilecehkan) dalam mengaktualisasikan kemampuan dirinya. (2011:13) Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa dituntut untuk mandiri dan aktif dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan guru bertugas sebagai motivator dan fasilitator. Setiap kegiatan yang dilakukan siswa selalu dipantau dan setiap kesulitan yang dihadapi siswa memberi selalu memberi solusi. sebagai berikut : Secara garis besar Suparlan, dkk (2008: 71) menggambarkan PAKEM

39 îë ï Í» ¾ ¼ ³ ¾» ¾ ¹ µ»¹ ² ²¹ ³»²¹»³¾ ²¹µ ²»³ ³ ² ¼ ² µ»³ ³ «² ³»»µ ¼»²¹ ²»²»µ ² ² ¼ ¾» ³» «¾» ¾«ò î Ù««³»²¹¹«² µ ² ¾» ¾ ¹ ¾ ² «¼ ² ½ ³»³¾ ²¹µ µ ²»³ ²¹ ô» ³ «µ ³»²¹¹«² µ ² ²¹µ«²¹ ²»¾ ¹ «³¾» ¾» «² «µ ³»² ¼ µ ²»³¾» ² ³»² µô ³»²»² ²¹µ ² ¼ ² ½±½±µ ¾ ¹ ò í Ù««³»²» µ ² ½ ³»²¹ ²¹»¾ µ±±» º ¼ ² ²» µ ºô» ³ «µ ½ ¾» µ» ±³ ±µò ì Ù««³»²¼± ±²¹ «² «µ ³»²»³«µ ² ½ ²»²¼ ¼ ³»³»½ ² ««³ ô «² «µ ³»²¹«²¹µ µ ² ¹ ¹ ² ¼ ² ³» ¾ µ ² ¼ ³ ³»²½ µ ² ²¹µ«²¹ ²»µ± ² ò Þ» ¼ µ ²»²¼»»¾«³»²¹¹ ³¾ µ ² ¾ ÐßÕÛÓ ¼ ² ¹««¼ ² ³» «µ ² «¾«²¹ ² ³¾ ¾ µò Ù««¾» «³» ²½ ²¹»³¾» ²»¾ µ ³«²¹µ ² ¼ ² «µ º ¼ ³ µ»¹ ² ¾» ó ³»²¹ ò Ü»²¹ ² µ ²ô ² ¹««¼ ²» ² µ±± ¼ ²»³¾» ² ²¹ ²» µ º ¼ ²» µ»¹ ² ²¹ ¼ µ«µ ²» «¼ ² «±» ¹««ò b. Komponen PAKEM Ü ³ ÐßÕÛÓ» ¼ µ±³ ±²»²óµ±³ ±²»² ²¹ ¼ ¼ ¼ ³² ò Ó»²««Ë ²¹ Í«µ ²¼ ¼ ³ É «± øîðïïæïé ³»²» µ ² ¾ Ÿµ±³ ±²»² ÐßÕÛÓ» ¼ ¼ «¼ ³»²¹ ³ ô µ±³«² µ ô ²» µ ô ¼ ²»º»µ ¼ ³»³¾» ²žò Í» ² «² Ë ²¹ Í«µ ²¼ ¼ ³ É «±øîðïïæ ïé ³»²» µ ² ³ ²¹ó³ ²¹ µ±³ ±²»²»»¾ «² ²æ ï Ó»²¹ ³ «¼ ³ µ»¹ ² ¾» ¾ ² µ ³» «¾» ¾ ²¹¹»²¹ ³ ² ²¹ «²¹ ¼ ² ¼ ³»²¹ µ ºµ ² ¾ ² µ ²¼» ò î Õ±³«² µ «¾» ¼»²¹ ² ³»²¹»³¾ ²¹µ ² ¼ ² ³»¹«²¹µ µ ² ¹ ¹ ²» ²¹¹ ¼ ³ µ» ñ ¼» ¼ æ µ±² ± ¼ µ ²ô ¹ ¹ ² ²¹»¾ ¾ µ ¾»» «²¹ µ» «ô ¼ ³»³ ²½ ²¹ ¹ ¹ ² ± ²¹ ² ¼ ² ¾ ²¹«² ² ³ µ² ³«¼ ¼ µ» «¹««ò í ²» µ ««²»³¾» ² ¼ ³ ² ¼»²¹ ² ¹« ¼ ²¹ ¾» «µ»²¼ ô ¼» ¼ ² ²» ²¹¹»³»½ ² ³»³¾» ²»»½ µ ² ¾» ³ ò ì λº»µ «³»³ µ µ ² µ»³¾ ²¹» ¼» ¾«ò c. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Melaksanakan PAKEM л³¾» ² ßµ ºô Õ» ºô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó ³» «µ ²»³¾» ² ²¹ ¾» «¼ ò Ó»²««Í«²ô ¼µµ

40 26 (2008: 74) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM yaitu : 1) Memahami sifat yang dimiliki anak Pada dasarnya anak memiliki sifat rasa ingin tahu dan berimajinasi. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi perkembangan sikap berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus diolah guru sehingga subur bagi perkembangan kedua sifat tersebut. 2) Mengenal anak secara perorangan Masing masing siswa/anak berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Dengan mengenal kemampuan anak, guru dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga belajar anak menjadi optimal. 3) Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dengan duduk berkelompok akan memudahkan mereka untuk saling berinteraksi dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan tugasnya. 4) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Kemampuan berpikir kritis untuk menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berfikir tersebut berasal dari rasa ingin tahu dan berimajinasi oleh karena itu tugas guru adalah mengembangkannya dengan sering-sering memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. 5) Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajang untuk dapat memberi motivasi siswa bekerja lebih baik lagi dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lainnya. Dan juga dapat dijadikan rujukan bagi guru ketika membahas suatu masalah. 6) Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) sebagai bahan dan sumber belajar perlu dimanfaatkan oleh guru, agar anak menjadi lebih senang, dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati, mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, membuat gambar dan lainnya. 7) Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar Umpan balik merupakan interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkapkan kekuatan daripada kelemahan siswa dan diberikan secara santun untuk menanamkan rasa percaya diri. Guru harus konsisten memeriksa dan memberikan hasil pekerjaan siswa. 8) Membedakan antara aktif fisikal dan aktif mental Aktif mental lebih diutamakan commit to daripada user aktif secara fisikal. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan keberanian dari siswa. Guru

41 î黲¼ µ² ³ ³ «³»²¹ ²¹µ ²» ²»²»¾ ¾ µ»¾«ò Ø ó ¼ µ ¼» µ ² ¼»²¹ ² ¾ µ ³ µ µ ² ³»³¾»» «²¹ л³¾» ² ßµ ºô Õ» ºô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó µ ² ¾» ò Ý ó½ ÐßÕÛÓ ¾» ô Ó»²««Í«²ô ¼µµ øîððèæ çë ¼ Ÿ µ ºô µ ô µ» ºô µ»³ ²¹ ²»³± ±² ó ± ³»² ²¹µ ô ±¼«µ º ¼ ² ³»²¹ ¼» «¾ ²žò Ü ² ¼ ² ¼ µ ² µ ÐßÕÛÓ ¾»² ó¾»² ¼ µ ² µ ² ¼»²¹ ²»¾ ¹ ³ ² ³» ² ³ µ ««²»²¼ ¼ µ ²»» ²¹ ¼ µ ² ¼ ³ ˲¼ ²¹ó˲¼ ²¹ µ² ³»³¾»² «µ µ ¼ ² ³»²¹»³¾ ²¹µ ² ±»² ² µ ¼ ¼ µ µ ²» ½ ò d. PAKEM di Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar ÐßÕÛÓ ³» «µ ² ³±¼»»³¾» ² ²¹»² ²¹ ¼ ³»²¼ ¼ µ ² ³ ²» «³ ¼»µ± ¾ µ ³«¼ ²¹µ ¼ ³ ²¹µ ³»²»²¹ ô ³»²««Í ³ «¼ ² øîððèæ êì ô ¾ Ÿ Ó±¼ º µ ²¹µ«²¹ ² ²¹ ¼ ¼ ² ³»²½ µ ² ¾ «ô ³» «µ ² ² º ²¹ ¼ ¼ µ»³¾ ²¹µ ² ±» ¹«¾ ¹ ««² «µ ³»» «µ ² ¼»²¹ ² µ µ» µ ¼ ²» µ»³¾ ²¹ ² žò Ü ³ ÐßÕÛÓ ³»²«² «¹«««² «µ µ º ³»²½ µ ² «²»³¾» ² ²¹ µ±²¼«ºô ³»²½ µ ² µ±²¼»³¾» ² ²¹» «¼»²¹ ²» µ»³¾ ²¹ ² ¼ ²» «³¾«² ô ³»²½ µ ² µ»¹ ² ¾» ³»²¹ ²¹ ¾» ª ô ¾» «³»²½ ««²»³¾» ² ²¹»º»µ º» ³»³¾³¾» ² ¼»²¹ ² «² ²¹ ³»²»² ²¹µ ²ò Í»¼ ²¹µ ² ÐßÕÛÓ ¾ ¹ «³»²«² ««² «µ µ º ¾» ² ô ³»²¹»³«µ µ ²»²¼ ô ²±ª º ³»²»³«µ ² ó ¾ «ô µ» º ³»³¾ ««²¹ ¾» µ ² ¼»²¹ ²»³¾» ²ô»º»µ º ³»²¹«µ»» ³ ² ²¹ ¼»» ³»»² ²¹ ¼»²¹ ²»³¾» ² ²¹ ¼ µ«² ò B. Kerangka Berpikir л²¼ ¼ µ ² ³ ² ³» «µ ² ³» ² ²¹ ¼ µ µ»² ²¹² ¼»²¹ ² ³» ² ²²»» Ó»³ µ ô Ðßô ÐÍ ¼ ² ²² ò л²¼ ¼ µ ² ³ ² ³» «µ ² «³» ² ²¹ ³»³ «²» ²»² ²¹ «² «µ ³»²½ ««²»²¼ ¼ µ ²»½ µ»» ««²ò

42 28 Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan melalui aktifitas jasmani dan olahraga, dimana pendidikan jasmani mempunyai maksud dan tujuan untuk mendidik siswa. Hal yang membedakan dengan mata pelajaran lainnya adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar. Gerak tersebut dirancang secara sadar oleh gurunya untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan siswa. Dalam membelajarkan pendidikan jasmani harus dilakukan dengan baik dan tepat. Pendidikan jasmani merupakan program pendidikan melalui gerak atau permainan dan olahraga yang di dalamnya terkandung bahwa gerakan, permainan atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Dalam hal ini mendidik keterampilan fisik, motorik, keterampilan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah dan juga keterampilan emosional dan sosial. Dalam membelajarkan pendidikan jasmani harus diterapkan model pembelajaran yang baik dan tepat. Banyaknya model pembelajaran menuntut seorang guru pendidikan jasmani harus menguasai dan memahami model-model pembelajaran pendidikan jasmani. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Model Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) merupakan pembelajaran yang menuntut guru untuk aktif menciptakan suasana pembelajaran sehingga memicu siswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Kreatif menuntut guru untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang beragam atau bervariasi, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Efektif yaitu menghendaki tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan menyenangkan menuntut guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, siswa tidak merasa takut, sehingga perhatian siswa lebih terarah terhadap pelajaran yang diterima. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dituntut untuk aktif mengemukakan pendapat atau bertanya atau mempertanyakan gagasan orang lain. Siswa harus mampu menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran. Siswa harus kreatif merancang atau membuat sesuatu. Dengan siswa terlibat aktif, maka tujuancommit pembelajaran to user akan tercapai secara efektif. Dan yang terpenting siswa harus mempunyai keberanian bertindak, bertanya atau

43 29 mengemukakan pendapat. Dengan penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) yang tepat maka tujuan pembelajaran akan tercapai. Keberhasilan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) yaitu siswa menjadi lebih aktif, kritis, kreatif, kematangan emosionalsosial meningkat, produktif, dan siap menghadapi perubahan.

44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian л²» ² ¼ µ ² µ ² ¼ ³ ²¹ó³ ²¹ Í»µ± Ü Ò»¹»»ó Õ»½ ³ ² Ò±¹± ò 2. Waktu Penelitian л²» ² ²» ¼ µ ² µ ² ¼»»²¹ ² ¾«² Ü»»³¾» îðïï ³ Ö ²«îðïîò B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian б «¼ ³»²» ² ² ¼» ««¹««ÐÛÒÖßÍÑÎÕÛÍ ÍÜ Ò»¹»»óÕ»½ ³ ² Ò±¹±»¾ ² µ îì ± ²¹ò 2. Sampel Penelitian Ü ³»²» ² ² ¼ µ ³»²¹¹«² µ ² ³ ²¹»»² «ô µ»²» ««²¹¹± ± «¼» ò C. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Ü ²¹ ¼» «µ ² ¼ ³»²» ² ² ¼ ¼ ³» ò Ü ³» ²¹ ¼ ³ µ «¼ ¼ ¼ ²¹ ¼» ±» ²¹ «²¹ ¼» ±²¼»² ¾» «²º± ³ ²¹ ¼ ¾» µ ² ¼ ³» ² ²ó» ² ² ²¹ ¼ ³«¼ ³ ²¹µ» ò 2. Alat Pengumpul Data Ó»²««ß² Í«± ± øîððçæ ïêé ³»² µ ² ¾ ô Ÿß²¹µ» «µ ±²» ¼ ¼»º ² µ ²»¾ ¹» «³» ² ²» ² ²¹ ¼ º µ ««± ² ²¹ ¾» µ ² ¼»²¹ ² ¼» ±²¼»²ô ²¹ ¼ ²¹¹ º µ «µ»¾»² ² ²¹ ¼ µ» «¼ ²» «¼ ¾ ±»» ±²¼»²žò Ü ² ³»²««Í ² Ú øïçèïæ ðç Ó»² µ ² ¾ ô Ÿß»²¹«³ «² ¼ ø ²¹µ» ¾» º«²¹ ³» µ»²» «² «µ ³»² ² µ ² ¼ ² íï

45 íî ³»»µ ³ ¾ ²» ±²¼»²ô» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² ²º± ³ «µ»» ²¹ ² ²¹»²¼ µ ¼ µ«³ «µ ²² žò ò ˲ «µ ³»³» ±» ¼ ô ¼ ³»²» ² ² ³»²¹¹«² µ ² ²¹µ» «quesionerò Ð ±»¼«¼ ³»³¾«² ²¹µ»»¾ ¹ ¾» µ«æ ò Ó»²»² «µ ² ««² ²¹µ» Ü»²¹ ² ³»²»² «µ ² ««² ²¹µ»»»¾ ¼ ««µ ² ³»³¾» µ ² ² ¼ ³»²» ² ² ô» ³»²¼ µ ²»³ó»³» ² ²» «¼»²¹ ² µ±³ ±²»² ²¹ ¼ ¼ ²¹µ» ò Ì««² ²¹µ» ¼ ³»²» ² ² ¼ «² «µ ³»³» ±» ¼»² ²¹»²» ² л³¾» ² ßµ ºô Õ» ºô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó ³» ² л² ± µ» ¼ Í»µ± Ü Ò»¹»»óÕ»½ ³ ² Ò±¹± «² îðïïò ¾ò Ó»² ««² ³ µ ñ» º µ ¼ «³»² ««² ²¼ µ ± Ø ² ¼ ³ µ «¼µ ² «² «µ ³»²» µ ²» ³ ² ²¹ ¼ «²¹µ ² ¼ ³ ²¹µ»» ³ «µ ¾ ² µ±²» ²¹ µ ² ¼» ò ½ò Ó»² ««² µ óµ ²¹µ» л² ««² ² µ óµ ²¹µ» ¼»²¹ ² ««² ¹ ¼ ³»² ««² ² ¾«ó¾³ ²¹µ» ¼ ³»²»¾ ¼» ««ª ¾» ³ ««² ²¼ µ ± ²¹» ¼» µ ²ò ¼ò Ó» «³«µ ²»³ ²¹µ» Ð ¼ ³» «³«µ ²»³ ²¹µ» ²¹ ³»²¹¹«² µ ² µ óµ ²¹ ³»²«² «µµ ² ²¼ µ ²» «¼»²¹ ²» ² º ¾ ²ò»ò Ó»²»² «µ ² µ ²»» ² º ¾ ² ͵ ² «² «µ» ² º ¾ ² ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² µ ² ì «² «µ µ»¹± ¾ µô ² í «² «µ µ»¹± ½«µ«¾ µô ² î «² «µ µ»¹± µ«²¹ ¾ µ ¼ ² ² ï «² «µ µ»¹± ¼ µ ¾ µò ºò Ë ½±¾ ²¹µ» ø Try Out Ë ½±¾ ø try out ²¹µ» ¼ µ ² µ ² «² «µ ³»²¹» «µ»»³ ² ²¹µ» ²¹ ¼ ¾«¼»²¹ ² ²¹µ µ» «² ²¹ ¼» ³»²¹» «ª ¼ ¼ ²» ¾ ò Í»¾» «³ ²¹µ» ¼ ¹«² µ ² «² «µ»²¹ ³¾ ² ¼»²» ²ô ³ µ» «¼ µ«µ ² «½±¾ ²¹µ»»»¾«ô ««²² ¼ ¹ ²¹µ»»»¾«ª ¼ ¼ ²» ¾» ò Ë ó½±¾ ¼ µ«µ ² ¼ µ ²¹ «²¹ ¼» ±²¼»² ²¹ µ ² ¼ µ«µ ²»²» ²ô µ ²» ¼ µ«µ ² ¼ ±¾»µ ² ²¹ ³»³ «² µ» ³ ²ò Í»» ¼ µ«µ ² «ó½±¾ ¼ ² ¼» ±» ¼ «ó ½±¾»»¾«ô ³ µ ¼ µ«µ ²»²¹ «²¹ ² µ «² «µ ³»²¹» «ª ¼ ¼ ²» ¾ ²¹µ» ò

46 íí ï Ë Ê ¼ Ê ¼ ¼ «««µ«² ²¹ ³»²«² «µµ ² ²¹µ µ»ª ¼ ² «µ» ² ««ò Ó» ±¼» ² ¼ ²¹ ¼ ¹«² µ ² «² «µ ³»²¹«ª ¼ ¾«² «³»² ³»²¹¹«² µ ² µ±» product moment pearson øí«³ ß µ«² ±ô ïççèæéî ò Ë ª ¼ ¼ µ«µ ² ¼»²¹ ² ³»²¹µ±» µ ² µ± ³ ²¹ó³ ²¹ ¾«¼»²¹ ² µ± ± ô ³»²¹¹«² µ ² «³«product moment pearson»¾ ¹ ¾» µ«æ r xy Nò Nò XY XY X î ø X î Nò X î ø Y î øí«³ ß µ«² ±ô ïççè æ ïéì Ü ³ ² æ æ µ±»º»² µ±» ² ¼ ² æ ² ³ ²¹ó³ ²¹»³ æ ² ± œ æ «³» µ ² ² ¼ ² œ î æ «³ µ«¼ œ î æ «³ µ«¼ Ò æ «³ «¾»µ î Ë Î» ¾ Ó» ±¼» ² ¼ ²¹ ¼ ¹«² µ ² «² «µ ³»²¹ ¾ ¼ ³»²» ² ² ¼ µ«µ ² ¼»²¹ ² º± ³«¾» ¼«ó µ ò л²¹«²» ¾ ² «³»² ¼»²¹ ² ² ²¹ ³ ¼ ¹«² µ ² º± ³«¾» ¼«ó µ ò ͵± ¼ «³ ³»² ¼ ¼«¾» ²ô «¾» ó µ µ»³«¼ ² ¼ «²¹ ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² «³«µ±» product moment л²¹«²» ¾ ² «³»² ¼»²¹ ² ² ²¹ ³ ¼ ¹«² µ ² º± ³«¾» ¼«¼ Í» ³ ² Þ ± ²ò ͵± ¼ «³ ³»² ¼ ¼«¾» ²ô «¾» ¹ ² ¼ ² ¹»² µ»³«¼ ² ¼ «²¹ ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² «³«product moment»¾ ¹ ¾» µ«æ r xy Nò Nò XY XY X î ø X î Nò X î ø Y î Õ»» ²¹ ² æ øí«³ ß µ«² ±ô ïççèæ ïéì

47 íì ã µ±» ² È ¼ ² Ç È ã ¾» ² Ç ã ¾» ² µ Ò ã Ö«³ ³» œ ã Ö«³ Ø»²¹ «²¹ ² µ±»º»² µ±» µ»³«¼ ² ¼ ³ «µµ ² µ» ¼ ³ º± ³ ¾ ¼ Í» ³ ² Þ ± ²»¾ ¹ ¾» µ«æ Õ»» ²¹ ² æ ïï ã µ±»º»² µ±» ã µ±»º»² µ±» ² È ¼ ² Ç Ë² «µ ³»²¹» «µ»¹± µ±»º»²» ¾»»»¾«ô ³»²¹¹«² µ ²»¼±³ ² ¾» µ±»º»²» ¾ ¼ Í ²¼ô ÞòÒò ú É«±²ô Î øïççíæ ïï «æ Ì ¾» ïò Î ²¹» Õ»¹± λ ¾ Õ»¹± λ ¾ Û ½»»² Ê» Ù±±¼ ß½½» ¾» б± Ï ±² ¾» ðôçë ðôçç ðôçð ðôçì ðôèð ðôèç ðôéð ðôéç ðôêð ðôêç ¹ò λª ²¹µ» Ü ¼»ª ²¹µ» ¼ ¼ ¼ ±«²¹» ¼ µ ² µ ²ò λª ²¹µ» ¼ µ ² µ ² ¼»²¹ ² ½ ³»²¹ «²¹»³» ² ² ²¹ ¼ µ ª ¼»»¾«¼ ¼ ±» ³ ¼ ² «³»² ²¹ ³» µ ò ò Ó»³» ¾ ² µ ²¹µ» Í»»»³ ²¹ ¼ µ ª ¼»»¾«¼ ²¹µ ² «¼»ª ô ³ µ ²¹µ» ² «² ¼ ³»³» ¾ ² µ ²¹µ»» «¼»²¹ ² «³ ²¹ ¼ ¾««µ ²ò

48 íë D. Rancangan Penelitian Ó» ±¼»»²» ² ²¹ ¼ ¹«² µ ² ¼ ³» ±¼» ¼» µ ºò л²» ² Ü» µ º ¼»²» ² ²¹ ³»²¼» µ µ ² ««¹» ô» ô µ» ¼ ² ²¹» ¼ ¼»µ ²¹ò «² «µ ²½ ²¹ ²»²» ² ²¹ ¼ µ«µ ² ±»»²» ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ E. Teknik Analisis Data Í»» ¼» µ«³ «²¹µ» ² «² ¼ ²¹ ¼» ±» ¼ ¾«µ ² ¼ ² ¼ ² ò ß¼ «²»µ² µ ² ²¹ ¼ ¹«² µ ² ¼ ³»²» ² ² ¼»½ ¼» µ º ²¹ ¼ ¼ µ ² ¼ ² µ«² ºò ß² ¼ ²¹ ¼ ¹«² µ ² ¼ ³»²» ² ² ¼ ³»²¹¹«² µ ²»»²» ò Ó»²««Í«³ ß µ«² ±ô øïççè æîìê ž¼ ó¼ ²¹ ¼ ¼ ¼ «³ µ ² ¼ ¾ ²¼ ²¹µ ² ¼»²¹ ² «³ ²¹ ¼ µ ² ¼ µ µ ² ïððûžô ¼»²¹ ² «³¾ ¹ ¾» µ«æ Ø» «²¹ ² º»µ² ¼ ²»»²» ²¹ ¼» ±» ¼»²¹«³ «¼ ²¹ ¼ ¹«² µ ² ¼ µ ² ¼ ³ ¾»² «µ ¾» ¼ ² µ»³«¼ ² ¼ ² «µ ² ²»» ¼ ³ ¾»² «µ «² ¼» µ º «² «µ ³ ²¹ó³ ²¹ ¾«² «³»² ¼» ²¼ µ ± ¼ ² µ ²»ª «²¹ ¼ ¹«² µ ²ò

49 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap responden yang telah ditentukan. Data yang diperoleh dari hasil jawaban Quesioner guru-guru Penjasorkes SD Negeri se-kecamatan Nogosari tahun Namun sebelum alat ukur diajukan dan dijawab responden penelitian, alat ukur diujicobakan (try out). Try out dimaksudkan untuk mengetahui alat ukur yang digunakan valid atau tidak sebagai alat ukur penelitian. Adapun hasil uji validitas sebagai berikut: Tabel 2. Data Hasil Uji Validitas Butir Soal NO Hasil Uji Validasi NO Hasil Uji Validasi NO Hasil Uji Validasi NO Hasil Uji Validasi 1 Drop 16 Valid 31 Valid 46 Valid 2 Valid 17 Valid 32 Valid 47 Valid 3 Valid 18 Drop 33 Drop 48 Valid 4 Valid 19 Valid 34 Valid 49 Valid 5 Valid 20 Valid 35 Valid 50 Valid 6 Drop 21 Valid 36 Valid 51 Valid 7 Valid 22 Valid 37 Valid 52 Valid 8 Valid 23 Valid 38 Valid 53 Valid 9 Valid 24 Valid 39 Valid 54 Valid 10 Valid 25 Drop 40 Valid 55 Valid 11 Valid 26 Valid 41 Valid 56 Valid 12 Valid 27 Valid 42 Valid 57 Valid 13 Drop 28 Valid 43 Valid 58 Valid 14 Valid 29 Valid 44 Valid 59 Valid 15 Valid 30 Valid 45 Drop 60 Drop 36

50 37 1. Mencari Validitas Untuk mengetahui valid atau tidaknya angket dilakukan uji validitas. Hasil uji validitas data dalam penelitian sebagai berikut: Tabel 3. Contoh Hasil Uji Validitas Butir Soal No 1 Bentuk Tes Hasil Perhitungan r tabel 5% Kategori Quesioner Drop Berdasarkan perhitungan validitas diperoleh r hitung 0,379 dengan N = 20 dan pada taraf signifikansi 5%, harga r tabel 0,444. Ternyata hasil r hitung 0,379 < r tabel 0,444 hal ini menunjukkan bahwa butir soal nomor satu drop atautidak valid. 2. Mencari Reliabilitas Dalam perhitungan Quesioner (angket) selain mencari validitas juga reliabilitas, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui keajegan dari Quesioner tersebut sebagai alat dalam penelitian. Adapun hasil uji reliabilitas data dalam penelitian sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Hasil tes Reliabilitas kategori Quesioner 0,975 Very Good Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh nilai 0,975 hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat reliabilitasnya Very Good. 3. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh melalui angket disajikan dalam bentuk tabel yang berisi frekuensi dan persentase dari setiap butir instrumen serta dilengkapi dengan uraian deskriptif. Dalam penyajian data tersebut, meskipun data setiap butir diusahakan ditampilkan secara berurutan berdasarkan jenis instrumen lain. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan kontekstual

51 38 dalam uraian deskriptif. Dalam masing-masing kawasan tersebut masih dipilih lagi berdasarkan 3 komponen utama (1) Perangkat Pembelajaran. (2). Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan PAKEM. (3) Penilaian Berdasarkan PAKEM. Dalam setiap pertanyaan dibagi atas 4 pilihan jawaban yaitu jawaban A atau nilai 4 ( baik), jawaban B atau nilai 2 (Cukup) dan jawaban C atau nilai 2 (Kurang), jawaban D atau nilai 1 (Kurang sekali). Data disajikan dalam bentuk tabel yang berisi frekuensi dan persentase dari setiap butir instrumen serta dilengkapi dengan uraian deskriptif. Tabel 5. Berkaitan Pemahaman Tentang Kurikulum Saat ini No Kategori Rentang Skor INDIKATOR I Frekuensi Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk % 4 Sangat buruk % Saat ini Jumlah total % Dari tabel di atas persentase Berkaitan Pemahaman Tentang Kurikulum dengan kategori sangat baik sebanyak 75.00%, kategori baik sebanyak 20.83%, kategori buruk sebanyak 4.17%, kategori sangat buruk sebanyak 0,00%. Tabel 6. Berkaitan Prasarana dan Sarana. INDIKATOR II Frekuensi No Kategori Rentang Skor Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk % 4 Sangat buruk % Jumlah total %

52 39 Dari tabel di atas persentase Berkaitan Prasarana dan Sarana dengan ketegori sangat baik sebanyak 0.00%, kategori baik sebanyak 16.67%, kategori buruk sebanyak 83.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Tabel 7. Berkaitan dengan Pembuatan Silabus, Prota, Promes dan RPP. INDIKATOR III Frekuensi No Kategori Rentang Skor Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk % 4 Sangat buruk % Jumlah total % Dari tabel di atas persentase Berkaitan dengan Pembuatan Silabus, Prota, Promes dan RPP dengan ketegori sangat baik sebanyak 41.67%, kategori baik sebanyak 50.00%, kategori buruk sebanyak 8.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Tabel 8. Berkaitan dengan Pemahaman dan Penerapan PAKEM. INDIKATOR IV Frekuensi No Kategori Rentang Skor Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk % 4 Sangat buruk % Jumlah total % Dari tabel di atas persentase Berkaitan dengan Pemahaman dan Penerapan PAKEM dengan ketegori sangat baik sebanyak 20.83%, kategori baik sebanyak 70.83%, kategori buruk sebanyak 8.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%.

53 40 Tabel 9. Berkaitan dengan Pelatihan Untuk Mendukung Pelaksanaan PAKEM. INDIKATOR V No Kategori Rentang Skor Frekuensi Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk % 4 Sangat buruk % Jumlah total % Dari tabel di atas persentase Berkaitan dengan Pelatihan Untuk Mendukung Pelaksanaan PAKEM dengan ketegori sangat baik sebanyak 0.00%, kategori baik sebanyak 28.00%, kategori buruk sebanyak 72.00%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Tabel 10. Berkaitan dengan Pembelajaran Aktif. INDIKATOR VI Frekuensi No Kategori Rentang Skor Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk % 4 Sangat buruk % Jumlah total % Dari tabel di atas persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Aktif dengan ketegori sangat baik sebanyak 41.67%, kategori baik sebanyak 58.33%, kategori buruk sebanyak 0.00%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Tabel 11. Berkaitan dengan Pembelajaran Kreatif. INDIKATOR VII Frekuensi No Kategori Rentang Skor Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk %

54 41 4 Sangat buruk % Jumlah total % Dari tabel di atas persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Kreatif dengan ketegori sangat baik sebanyak 16.67%, kategori baik sebanyak 75.00%kategori buruk sebanyak 8.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Tabel 12. Berkaitan dengan Pembelajaran Efektif. INDIKATOR VIII Frekuensi No Kategori Rentang Skor Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk % 4 Sangat buruk % Jumlah total % Dari tabel di atas persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Efektif dengan ketegori sangat baik sebanyak 25.00%, kategori baik sebanyak 62.50%, kategori buruk sebanyak 12.50%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Tabel 13. Berkaitan dengan Pembelajaran Menyenangkan. INDIKATOR IX Frekuensi No Kategori Rentang Skor Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk % 4 Sangat buruk % Jumlah total % Dari tabel di atas persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Menyenangkan dengan kategori sangat baik sebanyak 16.67%, kategori baik sebanyak 79.17%, kategori buruk sebanyak 4.17%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%.

55 42 Tabel 14. Bekaitan dengan Kondisi Siswa. INDIKATOR X Frekuensi No Kategori Rentang Skor Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk % 4 Sangat buruk % Jumlah total % Dari tabel di atas persentase Bekaitan dengan Kondisi Siswa dengan ketegori sangat baik sebanyak 20.83%, kategori baik sebanyak 62.50%, kategori buruk sebanyak 16.67%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Tabel 15. Bekaitan dengan Penilaian. INDIKATOR XI Frekuensi No Kategori Rentang Skor Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk % 4 Sangat buruk % Jumlah total % Dari tabel di atas persentase Bekaitan dengan Penilaian dengan ketegori sangat baik sebanyak 50.00%, kategori baik sebanyak 45.83%, kategori buruk sebanyak 4.17%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Tabel 16. Berkaitan dengan Refleksi / Evaluasi. N o Kategori INDIKATOR XII Frekuensi Rentang Skor Jawaban Persentase 1 Sangat baik % 2 Baik % 3 Buruk % 4 Sangat buruk % Jumlah total %

56 43 Dari tabel di atas persentase Berkaitan dengan Refleksi / Evaluasi dengan ketegori sangat baik sebanyak 58.33%, kategori baik sebanyak 41.67%, kategori buruk sebanyak 0.00%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. B. Pembahasan Berdasarkan analisis data hasil penelitian terhadap guru Penjasorkes di SD-se Kecamatan Nogosari, dilakukan pembahasan sebagai berikut: Berkaitan Pemahaman Tentang Kurikulum Saat ini 1. Jumlah dari persentase Berkaitan Pemahaman Tentang Kurikulum Saat ini dengan kategori sangat baik sebanyak 75.00%, kategori baik sebanyak 20.83%, kategori buruk sebanyak 4.17%, kategori sangat buruk sebanyak 0,00%. Persentase Berkaitan Prasarana dan Sarana dengan ketegori sangat baik sebanyak 0.00%, kategori baik sebanyak 16.67%, kategori buruk sebanyak 83.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Berkaitan dengan Pembuatan Silabus, Prota, Promes dan RPP dengan ketegori sangat baik sebanyak 41.67%, kategori baik sebanyak 50.00%, kategori buruk sebanyak 8.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. 2. Jumlah dari persentase Berkaitan dengan Pemahaman dan Penerapan PAKEM dengan ketegori sangat baik sebanyak 20.83%, kategori baik sebanyak 70.83%, kategori buruk sebanyak 8.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. persentase Berkaitan dengan Pelatihan Untuk Mendukung Pelaksanaan PAKEM dengan ketegori sangat baik sebanyak 0.00%, kategori baik sebanyak 28.00%, kategori buruk sebanyak 72.00%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%.Persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Aktif dengan ketegori sangat baik sebanyak 41.67%, kategori baik sebanyak 58.33%, kategori buruk sebanyak 0.00%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Kreatif dengan ketegori sangat baik sebanyak 16.67%, kategori baik sebanyak 75.00%kategori buruk sebanyak 8.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Efektif dengan ketegori sangat baik sebanyak 25.00%, kategori baik sebanyak 62.50%,

57 44 kategori buruk sebanyak 12.50%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Menyenangkan dengan kategori sangat baik sebanyak 16.67%, kategori baik sebanyak 79.17%, kategori buruk sebanyak 4.17%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Bekaitan dengan Kondisi Siswa dengan ketegori sangat baik sebanyak 20.83%, kategori baik sebanyak 62.50%, kategori buruk sebanyak 16.67%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. 3. Jumlah Persentase Bekaitan dengan Penilaian dengan ketegori sangat baik sebanyak 50.00%, kategori baik sebanyak 45.83%, kategori buruk sebanyak 4.17%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Berkaitan dengan Refleksi / Evaluasi dengan ketegori sangat baik sebanyak 58.33%, kategori baik sebanyak 41.67%, kategori buruk sebanyak 0.00%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%

58 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berkaitan dengan Pelaksanaan PAKEM sudah berjalan dengan cukup baik, hal ini ditunjukan dengan adanya indikator-indikator angket antara lain indikator Tentang Kurikulum Saat ini dengan kategori sangat baik sebanyak 75.00%, kategori baik sebanyak 20.83%, kategori buruk sebanyak 4.17%, kategori sangat buruk sebanyak 0,00%. Persentase Berkaitan Prasarana dan Sarana dengan ketegori sangat baik sebanyak 0.00%, kategori baik sebanyak 16.67%, kategori buruk sebanyak 83.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Berkaitan dengan Pembuatan Silabus, Prota, Promes dan RPP dengan ketegori sangat baik sebanyak 41.67%, kategori baik sebanyak 50.00%, kategori buruk sebanyak 8.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Berkaitan dengan Pemahaman dan Penerapan PAKEM dengan ketegori sangat baik sebanyak 20.83%, kategori baik sebanyak 70.83%, kategori buruk sebanyak 8.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. persentase Berkaitan dengan Pelatihan Untuk Mendukung Pelaksanaan PAKEM dengan ketegori sangat baik sebanyak 0.00%, kategori baik sebanyak 28.00%, kategori buruk sebanyak 72.00%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%.Persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Aktif dengan ketegori sangat baik sebanyak 41.67%, kategori baik sebanyak 58.33%, kategori buruk sebanyak 0.00%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Kreatif dengan ketegori sangat baik sebanyak 16.67%, kategori baik sebanyak 75.00%kategori buruk sebanyak 8.33%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Efektif dengan ketegori sangat baik sebanyak 25.00%, kategori baik sebanyak 62.50%, kategori buruk sebanyak 12.50%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Berkaitan dengan Pembelajaran Menyenangkan dengan kategori sangat baik sebanyak 45

59 %, kategori baik sebanyak 79.17%, kategori buruk sebanyak 4.17%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Bekaitan dengan Kondisi Siswa dengan ketegori sangat baik sebanyak 20.83%, kategori baik sebanyak 62.50%, kategori buruk sebanyak 16.67%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa Pelaksanaan PAKEM masuk dalam kategori baik, akan tetapi dalam pelatihan dalam penunjang pelaksanaan PAKEM masih kurang karena dari indikator mengenai Pelatihan Untuk Mendukung Pelaksanaan PAKEM cenderung masuk dalam kategori buruk. Bekaitan dengan Penilaian dengan ketegori sangat baik sebanyak 50.00%, kategori baik sebanyak 45.83%, kategori buruk sebanyak 4.17%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Persentase Berkaitan dengan Refleksi / Evaluasi dengan ketegori sangat baik sebanyak 58.33%, kategori baik sebanyak 41.67%, kategori buruk sebanyak 0.00%, kategori sangat buruk sebanyak 0.00%. Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan bahwa Penilaian Berdasarkan PAIKEM masuk dalam kategori baik, karena dari semua indikator mengenai prasarana olahraga di sekolah cenderung masuk dalam kategori buruk. 2. Akan tetapi dalam pelaksanaan PAKEM tersebut terdapat kendala-kendala yang menyebabkan pelaksanaannya menjadi tergangu hal ini dapat dilihat dari indikator prasarana dan sarana buruk, guru belum membuat alat peraga dengan prosentase 83.33%, dan Pelatihan dalam mengikuti Pelatihan berkenaan pelaksanaan PAKEM yangditunjukan dengan prosentase 72.00%. B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, dapat dikaji implikasi hasil penelitian sebagai berikut: 1. Dalam pelaksanaan PAKEM di SD se-kecamatan Nogosari masih ada kendala antara lain Prasaran dan sarana yang kurang mendukung serta masih guru yang kurang dalam mengikuti pelatihan dalam pelaksanaan PAKEM. 2. Pelasanaan PAKEM menjadi tergangu.

60 47 C. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil dan implikasi yang ditimbulkan maka saran yaitu: 1. Bagi guru Penjasorkes agar bisa mempertahankan dan meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik. 2. Bagi pihak sekolah agar memperbaiki sarana olahraga baik dari segi ketersediaan maupun kelayakannya. 3. Mengadakan pelatihan tentang pelaksanaan PAKEM. 4. Mengadakan KKG guru Penjasorkes secara berkala sehingga dalam pelaksanaan PAKEM ada kesulitan dapat di masukan dalam forum.

61 ìè DAFTAR PUSTAKA ß Í º«¼¼ ² Ü ² Ó«¼ ò ïççîò Pendidikan Jasmani Dan Kesehatanò Þ ²¼«²¹ æ Ü» ¼ µ¾«¼ Ü»² Ü µ ò ß² Í«± ±ò îððçò Pemahaman Individu. Í»³ ²¹ æ ÝÊ Õ ò Þ«¼ ³ ² Ü ¼ ²ò Psikologi Anak Dalam Penjas æññº»ò«ò»¼«ñü»µ ± ñúðñõñöëîòáðûòüòñôßøîßùßñïçéìðçðéîððïïîïü Ü ÒÁÞËÜ Ó ßÒñ µ± ±¹ Á ² µá¼ ³Á»² ñõ µ» µáí ÁÍ»µ± Ü ò ¼º íð Ö«îðïïò ÚÕ Ðò îððçò Pedoman Penulisan Skripsiò Í«µ æ ËÒÍ Ð» ò ØòÖòÍò Ø«¼ ò îððçò Manajemen Pendidikan Jasmani. Þ ²¼«²¹ æ ß º ¾» ò ØòÖò Ù ²± ¼µµò îðððò Belajar dan Pembelajaran I. Í«µ æ ËÒÍ Ð» Ö ³ Ó ³«ß ³ ² ò îðïïò 7 Tips Aplikasi Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Ö±¹ µ æ Ü Êß Ð» Í ³ «¼ ²ò îððèò Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan SD/MIò Ö µ æ Ô» л² ¼ Ó»¼ Ù ±«ò Í ² Ú ò ïçèïò Dasar Dan Teknik Menyusun Angketò Í«¾ æ Ë Ò ±² ò Í«¹ ² ±ò ïççëò Metodologi Penelitianò Í«µ æ ËÒÍ Ð» ò Í«²±ô Í«µ ¼ ô Ý ±¼ ô Í«² ò ïççèò Belajar dan Pembelajaran IIò Í«µ æ ËÒÍ Ð» ò Í«³ ß µ«² ±ò ïççèò Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktekò Ö µ æ ÐÌ Î ²»µ Ý ò Í«²ô Ü ³ô ¼ ² Ü ²² ò îððèò PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)ò Þ ²¼«²¹ æ ÐÌ Ù»²» ²¼±ò Í ²¼ Þ Ò ú É«±²ò ïççíò Assesing Sport Skill Champaignò Ø«³ ² Õ ²» ½ Ы¾» ò Í º«Í ¹ ò îððçò Konsep dan Makna Pembelajaranò Þ ²¼«²¹ æ ß º ¾» ò

62 Toho Cholik, Rusli Lutan Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Bandung : CV Maulana. Waluyo, Teknologi Pendidikan Dalam Penjas. Surakarta : UNS 49

63 50 Lampiran 1 Komponen Utama Komponen Pembelajaran Pelaksanaan PAKEM Penilaian Berdasarkan PAIKEM Tabel 2. Kisi - Kisi Angket Try Out Indikator No Soal a. Berkaitan Pemahaman Tentang Kurikulum Saat ini 1, 2, 3, 4, 5 b. Berkaitan Prasarana dan Sarana 6, 7, 8, 9, 10 c. Berkaitan dengan Pembuatan Silabus, Prota, 11, 12, 13, 14, Promes dan RPP 15, 16, 17, 18, 19 a. Multi metode 20, 21, 22 b. Multi media 23, 24 c. Multi Aspek 25, 26 d. Memanfaatkan Lingkungan Sekolah 27, 28 e. Berkaitan dengan Pemahaman dan Penerapan PAKEM 29, 30, 31, 32 f. Praktik dan bekerja dalam Tim 33, 34, 35, 36, 37 g. Berkaitan dengan Pembelajaran Aktif 38, 39, 40, 41, 42, 43 h. Berkaitan dengan Pembelajaran Kreatif 44, 45, 46, 47 i. Berkaitan dengan Pembelajaran Efektif 48, 49, 50, 51 j. Berkaitan dengan Pembelajaran Menyenangkan 52, 53, 54, 55, 56 k. Bekaitan dengan Kondisi Siswa 57, 58, 59, 60 a. Bekaitan dengan Penilaian 61, 62, 63, 64, 65 b. Berkaitan dengan Refleksi / Evaluasi 66, 67, 68, 69

64 ëï Lampiran 2 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN Jl. Ir. Supeno No.13 Manahan, Surakarta Surat Pengantar Kepada: Ç ò Ù««Ð»² ± µ» Í»ó Õ»½ ³ ² Í ³¾ Ü»²¹ ² ± ³ ô Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²»²» ² ²¹ µ ² µ«µ ²ô ¼» «µ ² ¼ ó ¼ ²¹»»ª ²ò ß²¹µ» ²»¾ ¹ ««² «µ 󱫲¹µ»»²» ² ²¹ ¾» «¼«ž л µ ² ² л³¾» ²ô ßµ ºô Õ» ô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó л² ± µ» Ü ÍÜ Í»óÕ»½ ³ ² Ò±¹± Ì «² îðïï žò л²» ³»²¹ µ»»¼ ² ß²¼ «² «µ ³»²¹ ²¹µ» ²» «¼»²¹ ² µ» ¼ ² ²¹»¾»² ²» ²¹¹»²» ² ¼ ³»²½ ²¹ ³ µ ³ ò Ö ¾ ² «² ²¹ ß²¼ ¾» µ ² ¼ µ µ ² ³»³»²¹» ««² ¼ ³ µ»¼ ² ²»¾ ¹»²¹ ³» ² л² ± µ» ò ßµ µ µ» «²¹¹«² ¼ ² µ» ³ ß²¼ ¼ ³»²¹ ² ²¹µ» ² л²» ³»²¹«½ µ ²» ³ µ ò ر ³ ô Î ³ ¼ Õ ¼ ² ±

65 52 Lampiran 3 Try Out Angket Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan Mata Pelajaran Penjasorkes SD A. Petunjuk 1) Baca dengan teliti setiap item sebelum saudara menjawab 2) Identitas serta kerahasiaan Bapak/ Ibu dijamin penulis 3) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a, b, c, d) yang saudara anggap tepat 4) Penilaian setiap jawaban memiliki nilai masing-masing berikut : Jawaban a nilainya 4 Jawaban b nilainya 3 Jawaban c nilainya 2 dan Jawaban d nilainya 1 B. Identitas Responden 1. Nama : NIP : Tempat /Tgl lahir : Ijazah Terakhir : Lembaga /Sekolah : Lama menjadi guru :...Tahun...Bulan C. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) 1. Apakah Bapak/Ibu sudah memahami tentang Kurikulum Penjasorkes? a. Sudah Paham c. Kurang paham b. Cukup paham d. Tidak paham 2. Apakah Bapak/Ibu sudah memahami tentang KTSP Penjasorkes? a. Sudah Paham c. Kurang paham b. Cukup paham d. Tidak paham

66 53 3. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat RPP sesuai dengan Kurikulum sekarang ini? a. Sudah Sesuai c. Kurang Sesuai b. Cukup Sesuai d. Tidak Sesuai 4. Apakah Bapak/Ibu mengembangkan kurikulum saat ini? 5. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan pembelajaran Penjasorkes Sesuai dengan Kurikulum yang sekarang ini? a. Sudah Sesuai c. Kurang Sesuai b. Cukup Sesuai d. Tidak Sesuai 6. Apakah sekolah mempunyai lapangan yang layak pakai untuk melakukan kegiatan olahraga? a. Sangat Layak Pakai c. Kurang Layak Pakai b. Layak Pakai d. Tidak Layak Pakai 7. Apakah sekolah mempunyai gedung / aula untuk melakukan kegiatan olahraga? a. Sangat Layak Pakai c. Kurang Layak Pakai b. Layak Pakai d. Tidak Layak Pakai 8. Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan alat Bantu belajar atau sarana yang sederhana dalam pembelajaran? b. Sering d. tidak pernah 9. Apakah Bapak/Ibu sering berkreatifitas membuat alat Bantu atau sarana belajar yang sederhana dalam pembelajaran? b. Sering d. tidak pernah 10. Apakah alat yang Bapak/ibu ciptakan sudah sesuai dengan kemampuan psikomotor siswa? a. Sudah Sesuai c. Kurang sesuai b. Cukup sesuai d. Tidak sesuai

67 Apakah Bapak/Ibu sudah memahami tentang penyusunan silabus Penjasorkes? a. Sudah Paham c. Kurang paham b. Cukup paham d. Tidak paham 12. Apakah penyusunan Silabus sudah sesuai dengan keadaan dan kemampuan dari sekolah? a. Sudah Sesuai c. Kurang sesuai b. Cukup sesuai d. Tidak sesuai 13. Apakah Bapak/ibu sering membuat Program Tahunan? a. Sangat Sering c. Kadang-kadang 14. Apakah Bapak/Ibu yakin Program Tahunan yang telah dibuat pasti akan dilaksanakan dalam pembelajaran? a. Sangat yakin c. Kurang yakin b. Yakin d. Tidak yakin 15. Apakah Bapak/Ibu sudah memahami pembuatan program Semester? a. Sudah Paham c. Kurang paham b. Cukup paham d. Tidak paham 16. Apakah Bapak/ibu sering membuat Program Semester? 17. Apakah program semester yang telah dibuat sudah sesuai dengan kemampuan dari sekolah? a. Sudah Sesuai c. Kurang sesuai b. Cukup sesuai d. Tidak sesuai 18. Apakah Bapak/Ibu sering membuat RPP sebelum mengajar? 19. Apakah pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes sudah sesuai dengan RPP yang telah dibuat? a. Sudah Sesuai c. Kurang sesuai

68 55 b. Cukup sesuai d. Tidak sesuai 20. Apakah anda paham tentang metode pembelajaran? a. Paham c. Kurang paham b. Cukup Paham d. Tidak paham 21. Apakah anda sering menggunakan berbagai metode dalam mengajar tersebut? 22. Apakah Bapak/ Ibu sering memadukan metode-metode tersebut? 23. Apakah bapak/ Ibu sering menggunakan media dalam pebelajaran? 24. Apakah bapak/ Ibu sering menggunakan berbagai media dalam pembelajaran yang Bapak/ Ibu laksanakan? 25. Apakah bapak/ibu sering memperhatikan aspek kognitif, afekti dan psikomotor siswa dalam pembelajaran? 26. Apakah Bapak/ Ibu mempertibangkan dalam penggunaan media disesuaikan dengan aspek kognitif, afekti dan psikomotor siswa dalam pembelajaran? 27. Apakah Bapak/ Ibu Sering memanfaatkan lingkungan sekolah?

69 Apakah Bapak/ Ibu sering menggunakan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran? 29. Apakah Bapak/Ibu sudah memahami dan mengerti dengan PAKEM? a. Paham c. Kurang paham b. Cukup Paham d. Tidak paham 30. Apakah Bapak/Ibu Sering menggunakan alat bantu sederhana saat melakukan pemanasan? 31. Apakah Bapak/Ibu sering menerapkan model PAKEM dalam pelaksanaan inti praktek penjasorkes? 32. Apakah Bapak/ibu sering menggunakan bentuk permainan ketika pemanasan maupun pendinginan? 33. Apakah di sekolah Bapak/Ibu sering diadakan pelatihan atau pembekalan tentang model PAKEM? 34. Apakah Bapak/Ibu sering bekerjasama dengan sekolah lain dalam merencanakan program semester? b. Sering d Tidak pernah 35. Apakah Bapak/Ibu sering mengikuti kegiatan pelatihan tersebut?

70 Apakah Bapak/Ibu sering mengikuti pelatihan atau pembekalan model PAKEM di luar sekolah anda? 37. Apakah Bapak/Ibu sering mengadakan pertemuan antar guru Penjasorkes untuk sosialisasi PAKEM? 38. Apakah Siswa Bapak/ibu aktif secara psikomotor dalam pembelajaran Penjasorkes? a. Sangat aktif c. Kurang aktif b. Aktif d. Tidak aktif 39. Apakah Bapak/ibu sering mengajukan pertanyaan sehingga memancing siswa untuk aktif menjawabnya? 40. Apakah siswa sering bertanya tentang alat bantu yang digunakan dalam praktek? 41. Apakah siswa merasa senang dengan alat bantu yang anda ciptakan? a. Senang c. Kurang senang b. Cukup senang d. Tidak senang 42. Apakah siswa Bapak/ibu sering bertanya saat pembelajaran praktek penjasorkes? 43. Apakah Bapak/ibu sering mengawasi aktivitas siswa saat praktek penjasorkes?

71 Apakah Bapak/ibu sering berinovasi saat pelaksanaan pembelajaran praktek? 45. Menurut Bapak/ibu, apakah inovasi yang anda berikan dapat berjalan dengan baik? a. Baik c. Kurang baik b. Cukup baik d. Tidak baik 46. Apakah inovasi yang anda berikan sudah sesuai dengan kemampuan psikomotor siswa? a. Sudah Sesuai c. Kurang sesuai b. Cukup sesuai d. Tidak sesuai 47. Apakah siswa merasa senang dengan inovasi yang anda ciptakan? a. Senang c. Kurang senang b. Cukup senang d. Tidak senang 48. Apakah pembelajaran penjasorkes yang Bapak/Ibu lakukan hasilnya efektif? a. Efektif c. Kurang efektif b. Cukup efektif d. Tidak efektif 49. Berapa kali pertemuan satu materi pelajaran penjasorkes diselesaikan? a. Sangat cepat (1 Pertemuan) c. Lambat (3 petemuan) b. Cepat (2 pertemuan) d. Lambat sekali (lebih dr 3) 50. Apakah pembelajaran yang Bapak/Ibu berikan dalam satu kali pertemuan hasilnya sudah maksimal? a. Sudah Maksimal c. Kurang maksimal b. Cukup maksimal d. Tidak maksimal 51. Apakah dalam pembelajaran siswa mampu mencapai tujuan /ukuran yang anda tetapkan? a. Mampu c. Kurang mampu b. Cukup mampu d. Tidak mampu 52. Apakah Bapak/Ibu termasuk guru yang disenangi siswa?

72 59 a. Disenangi c. Kurang disenangi b. Cukup disenangi d. Tidak disenangi 53. Apakah Bapak/Ibu sering marah jika siswa tidak memahami dan tidak menguasai materi yang di ajarkan? a. Tidak pernah c. Sering b. Kadang-kadang d. Sangat sering 54. Apakah siswa Bapak/Ibu sering bertanya saat menerima pelajaran? 55. Apakah siswa merasa senang dengan inovasi yang anda ciptakan? a. Senang c. Kurang senang b. Cukup senang d. Tidak senang 56. Apakah siswa senang dan tertarik dengan pelajaran yang anda ajarkan? a. Senang c. Kurang senang b. Cukup senang d. Tidak senang 57. Apakah siswa Bapak/Ibu berani mengemukakan pendapatnya, jika tidak paham dengan pelajaran yang anda berikan? a. Berani c. Kurang berani b. Cukup berani d. Tidak berani 58. Apakah siswa sering mengikuti pelajaran Penjasorkes? 59. Apakah siswa sering mengeluh kecapekan setelah pelajaran Penjasorkes? 60. Apakah siswa sering bertanya mengenai hal-hal yang baru dipelajarinya? 61. Apakah Bapak/Ibu sering membedakan perlakuan terhadap siswa sesuai tingkat kemampuannya saat pembelajaran?

73 60 b. Sering d. tidak pernah 62. Apakah Bapak/Ibu sering memberikan penguatan terhadap siswa yang megalami kesulitan? a. Tidak pernah c. Sering b. Kadang-kadang d. Sangat sering 63. Apakah Bapak/Ibu sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan siswa saat mengajar? a. Tidak pernah c. Sering b. Kadang-kadang d. Sangat sering 64. Apakah Bapak/Ibu sudah paham dan mengerti tentang penilaian berdasarkan PAKEM? a. Sudah Paham c. Kurang paham b. Cukup paham d. Tidak paham 65. Apakah Bapak/Ibu sering mengadakan penilaian setiap mengajar? 66. Apakah Bapak/Ibu sering melakukan evaluasi tiap akhir pelajaran? 67. Apakah Bapak/Ibu sering mengecek tingkat penguasaan siswa tiap akhir pembelajaran? 68. Apakah Bapak/Ibu sering menanyakan manfaat mempelajari materi kepada siswa? 69. Apakah Bapak/Ibu sering menanyakan Kesulitan yang di hadapi siswa dalam pelajaran Penjasorkes?

74 êï Lampiran 4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Butir Soal No Responden ì ì ì ì ì ï ì ì ì ì í í í í 2 ì ì ì í ì ï ì ì í í ì ì ì ì 3 í í ì ì ì ï í ì ì í ì ì í ì 4 ì ì ì ì ì ï ì ì î í í í í í 5 ì ì ì ì í ï ì ì î ì ì ì í í 6 ì î í í ì î í ì î í í ì î î 7 ì ì ì ì ì ï ì í í ì í í í í 8 í í í î í ï í í î î í î î î 9 ì ì í í í ï í ì î í î í í í 10 ì ì í í í ï ì ì î í í ì í í 11 ì ì ì í ì ï í í í í ì ì í í 12 í í ì í ì î í ì î í î í ì í 13 ì í ì í ì î í ì í í í í ì í 14 í í í î í ï í í î î î í î î 15 ì ì ì í í ï ì í í î í í î î 16 ì í ì í í ï í í î î î î í î 17 ì í ì í í ï ì ì í ì í í í í 18 ì ì ì ì ì ï ì ì í ì î ì í í 19 ì ì ì ì ì ï ì ì í ì í ì í í 20 ì í ì ì í ï ì í î ì ì ì í í œè éê éð éë êê éï îí éï éí ëî êí êð êé ëç ëé œè î îçî îëî îèë îîê îëé îç îëé îéï ïìì îðç ïçð îíí ïèï ïêç œèç ïìïíð ïíðéð ïíçéï ïîìîî ïíîìë ìïëè ïíîêï ïíêïê çéçë ïïèéí ïïîìç ïîëéë ïïððé ïðéîé ðòíéç ðòìêì ðòìçê ðòééç ðòëðî ó ðòíðê ðòëèð ðòëîè ðòêîî ðòéðè ðòìçï ðòêìì ðòíëë ðòéìè ¾» ðòììì ðòììì ðòììì ðòììì ðòììì ðòììì ðòììì ðòììì ðòììì ðòììì ðòììì ðòììì ðòììì ðòììì Õ» Ü ± Ê ¼ Ê ¼ Ê ¼ Ê ¼ Ü ± Ê ¼ Ê ¼ Ê ¼ Ê ¼ Ê ¼ Ê ¼ Ü ± Ê ¼

75 62 Lanjutan Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid

76 63 Lanjutan Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid

77 64 Lanjutan ìç ëð ëï ëî ëí ëì ëë ëê ëé ëè ëç êð Ç ŸÇ î Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop

78 êë Lampiran 5 ݱ² ± л «²¹ ² Ë Ê ¼ ޫͱ Ò±ò ï ˲ «µ ³»²¹» «««² «³»² ¼ µ µ ²» ¾» ô»»¾ ¼ ««µ «²¹ ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² «³«µ±» product moment»¾ ¹ ¾» µ«æ r xy N ò XY X Y N ò X î ø X î N ò Y î ø Y î Ü ¾» ¾ ²¹µ» ¼» ±» ¹ ó ¹»¾ ¹ ¾» µ«æ Ò ã îð œ Ç ã îïë œ È ã éê œ ÈÇ ã ïìïíð œ È î ã îçî œ Ç î ã éèë Ø ¹ ó ¹»»¾«µ»³«¼ ² ¼ ³ «µµ ² µ» ¼ ³ «³«product moment»¾ ¹ ¾» µ«æ N ò XY X Y r xy N ò X î ø X î N ò Y î ø Y î îðòïìïíð éêòîïë îðòîçî øéê î îðòéèë øîïë î ðòíéç Ü» «²¹ ² ¼ ¼» ±» ² «²¹»¾» ðôíéç Ü µ» «¾ ¹ ¾» ¼ «³ «¾»µ îð ¼ ðôììì Õ»² «²¹ ä ¾» ô ³ µ»³ ²±³± ï ¼ µ ª ¼ «¼ ± ¼ µ ¾ ¼ ¹«² µ ²ò

79 66 Lampiran 6 N TABLE VALUES OF r product moment The Level of Significant The Level of Significant 5 % 1 % N 5 % 1 % ͱ«½» æ º ±³ ÛòÍ Ð» ±² ²¼ ØòÑò Ø» ô»¼ òô Þ ±³» µ Ì ¾» º± Í ½ ² ô ª± ò ïôí¼»¼òô ¾» ïîô Ý ³¾ ¼¹» «² ª» л ô Ò» DZ µô ïçêêò» ±¼«½»¼ ¾» ³ ±² ±º»»¼ ± ²¼ » ±º Þ ±³» µ ò

80 67 Lampiran 7 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas No Responden jumlah

81 68 Lanjutan

82 69 Lanjutan Total Ganjil (X) Genap (Y) X 2 Y 2 XY ATAS BAW AH r xy r

83 éð Lampiran 8 Perhitungan Uji Reliabilitas ˲ «µ ³»²¹» «««² «³»² ¼ µ µ ²» ¾» ô»»¾ ¼ ««µ «²¹ ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² «³«µ±» product moment»¾ ¹ ¾» µ«æ Nò XY X Y r xy Nò X î ø X î Nò Y î ø Y î Ü ¾» ¾ ²¹µ» ¼» ±» ¹ ó ¹»¾ ¹ ¾» µ«æ r xy Ò ã îð œ Ç ã ïèìè œ È ã ïèëì œ ÈÇ ã ïéííéî œ È î ã ïéíèìè œ Ç î ã ïéíïîè Ø ¹ ó ¹»»¾«µ»³«¼ ² ¼ ³ «µµ ² µ» ¼ ³ «³«product moment»¾ ¹ ¾» µ«æ Nò X î Nò ø XY X î îðòïéííéî X Nò Y Y î ïèëìòïèìè ø Y î îðòïéíèìè øïèëì î îðòïéíïîè øïèìè î ðòçëï Ü»»¾«µ»³«¼ ² ¼ «²¹ ²» ¾ ¼»²¹ ² «³«Spearman Brown øù ² óù»²»¾ ¹ ¾» µ«æ r xy î ø ï î ðôçëï ï ðôçëï ðòçéë Ó µ ¼ ¼ µ µ ² ¾ ² «³»² ³»³ «² ²» ¾» Very Good ¼ ² ¼ ¼ ¹«² µ ² «² «µ»²» ²ò

84 71 Daftar Responden Uji Coba Angket No. Nama Jenis Kelamin Sekolah 1 Dwi Sutanto, S.Pd Laki-laki SD N 1 Babadan 2 Sumarna Laki-laki SD N 3 Babadan 3 Hari Wartono, A.Ma.Pd Laki-laki SD N 1Canden 4 Lasinem, S.Pd Perempuan SD N 2 Canden 5 Sumiyem, S.Pd Perempuan SD N Catur 6 Joko Murjito Laki-laki SD N 1 Demangan 7 Sri Maryani, S.Pd Perempuan SD N 2Demangan 8 Suwarto Laki-laki SD N 1 Glintang 9 Ngateman, S.Pd Laki-laki SD N 2Glintang 10 Mukti Arifin Laki-laki SD N 1 Jatisari 11 Tumiyem, S.Pd Perempuan SD N 2 Jatisari 12 Sri Sunarwi, S.Pd Perempuan SD N Ngaglik 13 Nuryono, S.Pd Laki-laki SD N 1 Sambi 14 Sumiyem Perempuan SD N 4 Sambi 15 Daliman, S.Pd Laki-laki SD N 1 Senting 16 Sriyani Perempuan SD N 2 Senting 17 Joko Sutopo Laki-laki SD N 1 Tawengan 18 Sri Aminatun, A.Ma.Pd Perempuan SD N 1 Tempursari 19 Widodo, S.Pd Laki-laki SD N 2 Tempursari 20 Sardiman, S,Pd Laki-laki SD N Wonotoro

85 72 Lampiran 10 Komponen Utama Komponen Pembelajaran Pelaksanaan PAKEM Penilaian Berdasarkan PAIKEM Kisi-kisi Instrumen Penelitian Indikator No Soal a. Berkaitan Pemahaman Tentang Kurikulum Saat ini 1, 2, 3, 4 b. Berkaitan Prasarana dan Sarana 5, 6, 7, 8 c. Berkaitan dengan Pembuatan Silabus, Prota, 9, 10, 11, 12, 13, Promes dan RPP 14, 15 a. Berkaitan dengan Pemahaman dan Penerapan PAKEM b. Berkaitan dengan Pelatihan Untuk Mendukung Pelaksanaan PAKEM 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23 c. Berkaitan dengan Pembelajaran Aktif 24, 25, 26, 27, 28 d. Berkaitan dengan Pembelajaran Kreatif 29, 30, 31, 32 e. Berkaitan dengan Pembelajaran Efektif 33, 34, 35, 36 f. Berkaitan dengan Pembelajaran Menyenangkan 37, 38, 39, 40 g. Bekaitan dengan Kondisi Siswa 41, 42, 43, 44 a. Bekaitan dengan Penilaian 45, 46, 47, 48, 49 b. Berkaitan dengan Refleksi / Evaluasi 50, 51, 52

86 éí Lampiran 11 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN Jl. Ir. Supeno No.13 Manahan, Surakarta Surat Pengantar Kepada: Ç ò Ù««Ð»² ± µ» Í»ó Õ»½ ³ ² Ò±¹± Ü»²¹ ² ± ³ ô Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²»²» ² ²¹ µ ² µ«µ ²ô ¼» «µ ² ¼ ó ¼ ²¹»»ª ²ò ß²¹µ» ²»¾ ¹ ««² «µ»²» ² ²¹ ¾» «¼«ž л µ ² ² л³¾» ²ô ßµ ºô Õ» ô Ûº»µ º ¼ ² Ó»²»² ²¹µ ² øðßõûó л² ± µ» Ü ÍÜ Í»óÕ»½ ³ ² Ò±¹± Ì «² îðïï žò л²» ³»²¹ µ»»¼ ² ß²¼ «² «µ ³»²¹ ²¹µ» ²» «¼»²¹ ² µ» ¼ ² ²¹»¾»² ²» ²¹¹»²» ² ¼ ³»²½ ²¹ ³ µ ³ ò Ö ¾ ² «² ²¹ ß²¼ ¾» µ ² ¼ µ µ ² ³»³»²¹» ««² ¼ ³ µ»¼ ² ²»¾ ¹»²¹ ³» ² л² ± µ» ò ßµ µ µ» «²¹¹«² ¼ ² µ» ³ ß²¼ ¼ ³»²¹ ² ²¹µ» ² л²» ³»²¹«½ µ ²» ³ µ ò ر ³ ô Î ³ ¼ Õ ¼ ² ±

87 74 Lampiran 12 ANGKET UNTUK PENELITIAN A. Petunjuk 1) Baca dengan teliti setiap item sebelum saudara menjawab 2) Identitas serta rahasia Bapak/ Ibu/saudara dijamin penulis 3) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban (a, b, c, d) yang saudara anggap tepat 4) Penilaian setiap jawaban memiliki nilai masing-masing berikut : Jawaban a nilainya 4 Jawaban b nilainya 3 Jawaban c nilainya 2 dan Jawaban d nilainya 1 B. Identitas Responden 1. Nama : NIP : Tempat /Tgl lahir : Ijazah Terakhir : Lembaga /Sekolah : Lama menjadi guru :...Tahun...Bulan C. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) 1. Apakah Bapak/Ibu sudah memahami tentang KTSP Penjasorkes? a. Sudah Paham c. Kurang paham b. Cukup paham d. Tidak paham 2. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat RPP sesuai dengan Kurikulum sekarang ini? a. Sudah Sesuai c. Kurang Sesuai b. Cukup Sesuai d. Tidak Sesuai 3. Apakah Bapak/Ibu mengembangkan kurikulum saat ini?

88 75 4. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan pembelajaran Penjasorkes Sesuai dengan Kurikulum yang sekarang ini? a. Sudah Sesuai c. Kurang Sesuai b. Cukup Sesuai d. Tidak Sesuai 5. Apakah sekolah mempunyai lapangan yang layak pakai untuk melakukan kegiatan olahraga? a. Sangat Layak Pakai c. Kurang Layak Pakai b. Layak Pakai d. Tidak Layak Pakai 6. Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan alat Bantu belajar atau sarana yang sederhana dalam pembelajaran? b. Sering d. tidak pernah 7. Apakah Bapak/Ibu sering berkreatifitas membuat alat Bantu atau sarana belajar yang sederhana dalam pembelajaran? b. Sering d. tidak pernah 8. Apakah alat yang Bapak/ibu ciptakan sudah sesuai dengan kemampuan psikomotor siswa? a. Sudah Sesuai c. Kurang sesuai b. Cukup sesuai d. Tidak sesuai 9. Apakah Bapak/Ibu sudah memahami tentang penyusunan silabus Penjasorkes? a. Sudah Paham c. Kurang paham b. Cukup paham d. Tidak paham 10. Apakah penyusunan Silabus sudah sesuai dengan keadaan dan kemampuan dari sekolah? a. Sudah Sesuai c. Kurang sesuai b. Cukup sesuai d. Tidak sesuai

89 Apakah Bapak/Ibu yakin Program Tahunan yang telah dibuat pasti akan dilaksanakan dalam pembelajaran? a. Sangat yakin c. Kurang yakin b. Yakin d. Tidak yakin 12. Apakah Bapak/Ibu sudah memahami pembuatan program Semester? a. Sudah Paham c. Kurang paham b. Cukup paham d. Tidak paham 13. Apakah Bapak/ibu sering membuat Program Semester? 14. Apakah Bapak/Ibu sering membuat RPP sebelum mengajar? 15. Apakah pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes sudah sesuai dengan RPP yang telah dibuat? a. Sudah Sesuai c. Kurang sesuai b. Cukup sesuai d. Tidak sesuai 16. Apakah Bapak/Ibu sudah memahami dan mengerti dengan PAKEM? a. Paham c. Kurang paham b. Cukup Paham d. Tidak paham 17. Apakah Bapak/Ibu Sering menggunakan alat bantu sederhana saat melakukan pemanasan? 18. Apakah Bapak/Ibu sering menerapkan model PAKEM dalam pelaksanaan inti praktek penjasorkes? 19. Apakah Bapak/ibu sering menggunakan bentuk permainan ketika pemanasan maupun pendinginan?

90 Apakah di sekolah Bapak/Ibu sering diadakan pelatihan atau pembekalan tentang model PAKEM? 21. Apakah Bapak/Ibu sering mengikuti kegiatan pelatihan tersebut? 22. Apakah Bapak/Ibu sering mengikuti pelatihan atau pembekalan model PAKEM di luar sekolah anda? 23. Apakah Bapak/Ibu sering mengadakan pertemuan antar guru Penjasorkes untuk sosialisasi PAKEM? 24. Apakah Siswa Bapak/ibu aktif secara psikomotor dalam pembelajaran Penjasorkes? a. Sangat aktif c. Kurang aktif b. Aktif d. Tidak aktif 25. Apakah Bapak/ibu sering mengajukan pertanyaan sehingga memancing siswa untuk aktif menjawabnya? 26. Apakah siswa sering bertanya tentang alat bantu yang digunakan dalam praktek? 27. Apakah siswa merasa senang dengan alat bantu yang anda ciptakan? a. Sangat senang c. Kurang senang b. Cukup senang d. Tidak senang

91 Apakah Bapak/ibu sering mengawasi aktivitas siswa saat praktek penjasorkes? 29. Apakah Bapak/ibu sering berinovasi saat pelaksanaan pembelajaran praktek? 30. Menurut Bapak/ibu, apakah inovasi yang anda berikan dapat berjalan dengan baik? a. Baik c. Kurang baik b. Cukup baik d. Tidak baik 31. Apakah inovasi yang anda berikan sudah sesuai dengan kemampuan psikomotor siswa? a. Sudah Sesuai c. Kurang sesuai b. Cukup sesuai d. Tidak sesuai 32. Apakah siswa merasa senang dengan inovasi yang anda ciptakan? a. Senang c. Kurang senang b. Cukup senang d. Tidak senang 33. Apakah pembelajaran penjasorkes yang Bapak/Ibu lakukan hasilnya efektif? a. Efektif c. Kurang efektif b. Cukup efektif d. Tidak efektif 34. Berapa kali pertemuan satu materi pelajaran penjasorkes diselesaikan? a. Sangat cepat (1 Pertemuan) c. Lambat (3 petemuan) b. Cepat (2 pertemuan) d. Lambat sekali (lebih dr 3) 35. Apakah pembelajaran yang Bapak/Ibu berikan dalam satu kali pertemuan hasilnya sudah maksimal? a. Sudah Maksimal c. Kurang maksimal b. Cukup maksimal d. Tidak maksimal

92 Apakah dalam pembelajaran siswa mampu mencapai tujuan /ukuran yang anda tetapkan? a. Mampu c. Kurang mampu b. Cukup mampu d. Tidak mampu 37. Apakah Bapak/Ibu termasuk guru yang disenangi siswa? a. Disenangi c. Kurang disenangi b. Cukup disenangi d. Tidak disenangi 38. Apakah Bapak/Ibu sering marah jika siswa tidak memahami dan tidak menguasai materi yang di ajarkan? a. Tidak pernah c. Sering b. Kadang-kadang d. Sangat sering 39. Apakah siswa merasa senang dengan inovasi yang anda ciptakan? a. Senang c. Kurang senang b. Cukup senang d. Tidak senang 40. Apakah siswa senang dan tertarik dengan pelajaran yang anda ajarkan? a. Senang c. Kurang senang b. Cukup senang d. Tidak senang 41. Apakah siswa Bapak/Ibu berani mengemukakan pendapatnya, jika tidak paham dengan pelajaran yang anda berikan? a. Berani c. Kurang berani b. Cukup berani d. Tidak berani 42. Apakah siswa sering mengikuti pelajaran Penjasorkes? 43. Apakah siswa sering mengeluh kecapekan setelah pelajaran Penjasorkes? 44. Apakah siswa sering bertanya mengenai hal-hal yang baru dipelajarinya?

93 Apakah Bapak/Ibu sering membedakan perlakuan terhadap siswa sesuai tingkat kemampuannya saat pembelajaran? b. Sering d. tidak pernah 46. Apakah Bapak/Ibu sering memberikan penguatan terhadap siswa yang megalami kesulitan? a. Tidak pernah c. Sering b. Kadang-kadang d. Sangat sering 47. Apakah Bapak/Ibu sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan siswa saat mengajar? a. Tidak pernah c. Sering b. Kadang-kadang d. Sangat sering 48. Apakah Bapak/Ibu sudah paham dan mengerti tentang penilaian berdasarkan PAKEM? a. Sudah Paham c. Kurang paham b. Cukup paham d. Tidak paham 49. Apakah Bapak/Ibu sering mengadakan penilaian setiap mengajar? 50. Apakah Bapak/Ibu sering melakukan evaluasi tiap akhir pelajaran? 51. Apakah Bapak/Ibu sering mengecek tingkat penguasaan siswa tiap akhir pembelajaran? 52. Apakah Bapak/Ibu sering menanyakan manfaat mempelajari materi kepada siswa?

94 81 Lampiran 13 Data Hasil Penelitian I II III IV No. Responden Ö ¾ ² ß ø² ì ïê ïî ïê ð ð ð ð ð é ì ïî í í í ê í î ïê í Þ ø² í é ïï é ïé î ë ç ïð ïê ïì é ç ïë é ïë ïî ïð é ì Ý ø² î ï ï ï é ïé ïç ïë ïì ï ê ë ïð ê ïì í ç ïï ï ïê Ü ø² ï ð ð ð ð ë ð ð ð ð ð ð î ð ð ð ð ï ð ï îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì

95 Lanjutan V VI VII VIII IX ð ð ð ð î ï ïð ê ë è ì î í ê ïî ç ï î ë è î ð ï ê ð ïé ïë ïì ïð ïè ïê ïç ïè ïî ïî ïî ïí ç é ïè ïì ë îì îí ïè îì ë è ð è ï ð ï ì ç ê ð î ïì ïë ï î ïì ð ð ð ð ð ð ð ð ð ð ð ð ð ð ð ð ð ð ð ð í îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì

96 83 Lanjutan X XI XII í ï ê ç ïê ïð ì ê ê ì î ïì é ê è ïí é ïð ïê ïë ïì ïè ïè è ïî ïî ç î ï ì ì í ì î ì î î ë ï ð ð ð ð ð ð ð ð ð îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì îì

97 84 Daftar Responden Penelitian No. Nama Jenis Kelamin Sekolah 1 Abdul Rauf Al-Fanshari, S.Pd L SD Negeri 1 Bendo 2 Rahmad Kadaryanto L SD Negeri 2 Bendo 3 Muh. Fuad Hasan L SD Negeri 2 Guli 4 Hj. Warsiti, S.Pd P SD Negeri Jeron 5 Sugiman, S.Pd L SD Negeri 1 Kenteng 6 Joko Ginanto L SD Negeri 2 kenteng 7 Puji Waluyo, S.Pd L SD Negeri 1 Ketitang 8 Bambang Purwadi L SD Negeri 2 Ketitang 9 Eko Santoso, S.Pd L SD Negeri Keyongan 10 Susilo Adi Negoro L SD Negeri Mojorejo 11 Agus Joko Widodo L SD Negeri 2 Nogosari 12 Rokhani L SD Negeri 3 Nogosari 13 Sumanto L SD Negeri Pojok 14 Basir Ahyari L SD Negeri 1 Potronayan 15 Budi Santoso L SD Negeri 2 Potronayan 16 Wartono L SD Negeri Purworejo 17 Zumaroh L SD Negeri Rembun 18 Tugimin L SD Negeri 1 Sembungan 19 Adi Santoso L SD Negeri 2 Sembungan 20 Rahmad Kuncoro L SD Negeri 1 Tegalgiri 21 Eny Sulistyowati P SD Negeri 2 Tegalgiri 22 Wisnu Pramudyantoro L SD Negeri 3 Tegalgiri 23 Teguh Santoso L SD Negeri Taruban 24 Muh. Aszwar Habibi L SD Negeri Gondangrejo

98 85 Lampiran 16 DOKUMENTASI TRY OUT

99 86

100 87 DOKUMENTASI PENELITIAN

101 88

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS Tujuan Pendidikan Jasmani Pengembangan kebugaran jasmani. Pengembangan keterampilan motorik. Pengembangan kognitif. Pengembangan afektif. Physically Educated Person Memiliki keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tentu di dalamnya ada proses pembelajaran. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tentu di dalamnya ada proses pembelajaran. Apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan yang tentu di dalamnya ada proses pembelajaran. Apabila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

Lebih terperinci

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

Lebih terperinci

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,

Lebih terperinci

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) 85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

Lebih terperinci

KONTRIBUSI BERLATIH OLAHRAGA DI KLUB TERHADAP PENDIDIKAN DI SEKOLAH

KONTRIBUSI BERLATIH OLAHRAGA DI KLUB TERHADAP PENDIDIKAN DI SEKOLAH KONTRIBUSI BERLATIH OLAHRAGA DI KLUB TERHADAP PENDIDIKAN DI SEKOLAH Oleh: Danang Wicaksono Staff Pengajar Prodi PKL Jurusan PKO FIK UNY danangvega@uny.ac.id PENDAHULUAN Olahraga milik semua orang dan semua

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENDANGAN DEPAN DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENDANGAN DEPAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENDANGAN DEPAN DALAM PENCAK SILAT MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 2 MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI OLEH

Lebih terperinci

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1 82. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan mengarah pada tujuan pendidikan nasional itu sendiri, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

commit to user ÞßÞ ÓÛÌÑÜÛ ÐÛÒÛÔ Ì ßÒ

commit to user ÞßÞ ÓÛÌÑÜÛ ÐÛÒÛÔ Ì ßÒ ÞßÞ ÓÛÌÑÜÛ ÐÛÒÛÔ Ì ßÒ ßò Ì»³ ¼ ² É µ «Ð»²» ² ïò Ì»³ л²» ² л²» ² ¼ µ«µ ² ¼ ³ ²¹µ»² ««² ² µ ²¹ ¾» «¼«Î»ª± «ÐÕ ¼ Ó ¼ «², dilaksanakan dengan cara «¼» «¼» «µ ²ó» «µ ² ³ ««² ¾«µ«ó¾«µ«µ±»µ ¾ ¼ ¼ ² «¼ ±¾» ª

Lebih terperinci

57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari

Lebih terperinci

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. 57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari

Lebih terperinci

ÞßÞ Ì ÒÖßËßÒ ÐËÍÌßÕß. Ó»²» Ò»¹ Õ±» ¼ ² Ë Õ»½ Ó»²»²¹ øó»²»¹µ± ¼ ² ËÕÓ. «² ² ²¹ ¾ ² µ Î ïòðððòðððòðððôððò. îò Ë Ó»²»²¹ ¼»² «³ µ ¹ ²»¹ ²¼±²» ²¹

ÞßÞ Ì ÒÖßËßÒ ÐËÍÌßÕß. Ó»²» Ò»¹ Õ±» ¼ ² Ë Õ»½ Ó»²»²¹ øó»²»¹µ± ¼ ² ËÕÓ. «² ² ²¹ ¾ ² µ Î ïòðððòðððòðððôððò. îò Ë Ó»²»²¹ ¼»² «³ µ ¹ ²»¹ ²¼±²» ²¹ ÞßÞ Ì ÒÖßËßÒ ÐËÍÌßÕß ßò Ë Ó µ ±ô Õ»½ ô ¼ ² Ó»²»²¹ Ü»º ² ËÓÕÓ øë Ó µ ± Õ»½ Ó»²»²¹ ³»²««Õ»³»²» ² Ó»²» Ò»¹ Õ±» ¼ ² Ë Õ»½ Ó»²»²¹ øó»²»¹µ± ¼ ² ËÕÓ ïò Ë Õ»½ ¼ ² Ó µ ± ¼»² «³ µ ¹ ²»¹ ²¼±²» ²¹ ³»³ µ µ»µ ² ¾» ¼

Lebih terperinci

ßÒßÔ Í Í ÍÌÎËÕÌËÎßÔ ÜßÒ Ò Ôß ÐÛÒÜ Ü ÕßÒ ÒÑÊÛÔ ç ÍËÓÓÛÎÍ ïð ßËÌËÓÒÍ ÜßÎ ÕÑÌß ßÐÛÔ ÕÛ ÌØÛ Þ Ù ßÐÐÛÔ ÕßÎÇß ÉßÒ ÍÛÌÇßÉßÒ

ßÒßÔ Í Í ÍÌÎËÕÌËÎßÔ ÜßÒ Ò Ôß ÐÛÒÜ Ü ÕßÒ ÒÑÊÛÔ ç ÍËÓÓÛÎÍ ïð ßËÌËÓÒÍ ÜßÎ ÕÑÌß ßÐÛÔ ÕÛ ÌØÛ Þ Ù ßÐÐÛÔ ÕßÎÇß ÉßÒ ÍÛÌÇßÉßÒ ßÒßÔ Í Í ÍÌÎËÕÌËÎßÔ ÜßÒ Ò Ôß ÐÛÒÜ Ü ÕßÒ ÒÑÊÛÔ ç ÍËÓÓÛÎÍ ïð ßËÌËÓÒÍ ÜßÎ ÕÑÌß ßÐÛÔ ÕÛ ÌØÛ Þ Ù ßÐÐÛÔ ÕßÎÇß ÉßÒ ÍÛÌÇßÉßÒ Ñ» æ ÎßÌÒß ÕËÍËÓßÉßÌ Õïîðèðíè ÍÕÎ ÐÍ ÚßÕËÔÌßÍ ÕÛÙËÎËßÒ ÜßÒ ÔÓË ÐÛÒÜ Ü ÕßÒ ËÒ ÊÛÎÍ ÌßÍ

Lebih terperinci

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani di dalam sekolah memiliki peranan penting terhadap perkembangan perilaku siswa, yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C A. Deskripsi Dalam buku pedoman bentuk latihan ini berisikan tentang variasivariasi

Lebih terperinci

: MANSHUR AL HUDLORI K

: MANSHUR AL HUDLORI K STUDI TENTANG PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh : MANSHUR AL HUDLORI

Lebih terperinci

PENDIDIKAN LUAR KELAS SEBAGAI KURIKULUM PENJAS

PENDIDIKAN LUAR KELAS SEBAGAI KURIKULUM PENJAS PENDIDIKAN LUAR KELAS SEBAGAI KURIKULUM PENJAS PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH SEBAGAI KURIKULUM PENJAS Tujuan PENJASORKES 1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendididikan memegang peranan penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah : 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan kehidupan manusia tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia baik individu maupun kelompok,

Lebih terperinci

ÍÌÎßÌÛÙ ÐÛÓßÍßÎßÒ ÖßÍß ÐßÜß ÝÊò ÍÑÔÑ ßÒÙÕßÍß ËÌßÓß ÒÛÌÉÑÎÕ ÍËÎßÕßÎÌß ÌËÙßÍ ßÕØ Î. Ñ» æ Í Ì ßÎÇßÒ ßÒÌ ÕßÍßÎ Üïëðçðèî

ÍÌÎßÌÛÙ ÐÛÓßÍßÎßÒ ÖßÍß ÐßÜß ÝÊò ÍÑÔÑ ßÒÙÕßÍß ËÌßÓß ÒÛÌÉÑÎÕ ÍËÎßÕßÎÌß ÌËÙßÍ ßÕØ Î. Ñ» æ Í Ì ßÎÇßÒ ßÒÌ ÕßÍßÎ Üïëðçðèî ÍÌÎßÌÛÙ ÐÛÓßÍßÎßÒ ÖßÍß ÐßÜß ÝÊò ÍÑÔÑ ßÒÙÕßÍß ËÌßÓß ÒÛÌÉÑÎÕ ÍËÎßÕßÎÌß ÌËÙßÍ ßÕØ Î Ü «µ ² ˲ «µ Ó»³»²«Í»¾ ¹ ² л ² Ü ³ Ó»³» ±» Í»¾«² ʱµ ß Ó ¼ øßòó¼ò Ü ³ Þ ¼ ²¹ Ó ²»³»² ß¼³ ² Ñ» æ Í Ì ßÎÇßÒ ßÒÌ ÕßÍßÎ Üïëðçðèî

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, agar menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, agar menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab. Pendidikan jasmani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan dan kualitas individu, baik dalam aspek kognitif,

Lebih terperinci

Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Karakteristik Siswa Sekolah Dasar 1. Karakteristik Perkembangan Sosial Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi dua menjadi kelas rendah dan kelas atas. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua,

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013

STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013 STUDI TENTANG PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: TIAS UTAMI DESTIANA PUTRI K4609081 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

PROGRAM TAHUNAN (PROTA) PROGRAM TAHUNAN (PROTA) Mata Pelajaran : Penjasorkes Kelas : I (Satu) Tingkat Pendidikan : SD Tahun Pelajaran : 2011/2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ASPEK 1: PERMAINAN DAN OLAHRAGA A Gerak Dasar Jalan, Lari,

Lebih terperinci

STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN

STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN 2007-2012 SKRIPSI Oleh: ARIS SETIAWAN K4610015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan proses yang sangat berperan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui proses pendidikan manusia dididik dan dibina

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar 2.1.1 Hakikat Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan

Lebih terperinci

SURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI. Oleh: ASNI FUROIDA K

SURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI. Oleh: ASNI FUROIDA K SURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: ASNI FUROIDA K4610017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Februari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kepribadian dan kehidupannya. Hal ini sesuai dengan isi Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. aspek kepribadian dan kehidupannya. Hal ini sesuai dengan isi Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak terlepas dari berbagai macam mata pelajaran yang ada di sekolah. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran

Lebih terperinci

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam berbagai bidang kehidupan dewasa ini semakin ketat, yang menuntut manusia untuk bisa menjadi yang terbaik dalam persaingan ini supaya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks penelitian. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks penelitian. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada dasarnya merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks penelitian Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan apsek

Lebih terperinci

menetapkan olahraga perlu makin ani bagi setiap anggota masyarakat, nasional yaitu memasyarakatkan masyarakat. Tak hanya itu saja

menetapkan olahraga perlu makin ani bagi setiap anggota masyarakat, nasional yaitu memasyarakatkan masyarakat. Tak hanya itu saja ! " # $ $ %! & '! ( ) ) ' * % ) ' # + )! )! ' ),! &! ) % ( - ( " ( # + & ( )! &! ) %. % & ' (! # ' ) + #! ) ' $ ) ( / * * * 0 1 ) ' ( ( ) ( +! +! ' ( % $ ) ( & + / $ & 0 2 3 4 5 6 4 7 8 9 4 5 : ; 4 < =

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi besar jangka panjang yang harus ditata dan disiapkan sebaik mungkin, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi untuk

Lebih terperinci

PENDEKATAN BERMAIN PADA POKOK BAHASAN LEMPAR CAKRAM UNTUK KETUNTASAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI. Munzir*)

PENDEKATAN BERMAIN PADA POKOK BAHASAN LEMPAR CAKRAM UNTUK KETUNTASAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI. Munzir*) PENDEKATAN BERMAIN PADA POKOK BAHASAN LEMPAR CAKRAM UNTUK KETUNTASAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Munzir*) Abstrak:Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani

Lebih terperinci

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA Motivasi Bermain Kasti. (Sukawati Sutijo) 1 MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA MOTIVATION OF PLAYING

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING BELAKANG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SUTOMO NIM.

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (10) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI PERMAINAN LETABOTAI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Oleh: HERI KURNIAWAN K4610043 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Secara disadari atau tidak sejak lahir hingga dewasa manusia

Lebih terperinci

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH ATAS dan MADRASAH ALIYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003 Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan serta untuk

Lebih terperinci

AKTIVITAS PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF SEBAGAI PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GERAK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) 1

AKTIVITAS PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF SEBAGAI PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GERAK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) 1 AKTIVITAS PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF SEBAGAI PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GERAK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) 1 Addriana Bulu Baan 2 POR FKIP Universitas Tadulako Palu ABSTRAK Pendidikan Jasmani Olahraga

Lebih terperinci

ÐÎÑÜËÕÍ ÐÛÍßÒ ÜßÒ ÐÛÓÞÛÒÌËÕßÒ ÌØÛßÌÛÎ ÑÚ Ó ÒÜ ÜßÔßÓ Ú ÕÍ Ó Ò Ü ÌÉ ÌÌÛÎ

ÐÎÑÜËÕÍ ÐÛÍßÒ ÜßÒ ÐÛÓÞÛÒÌËÕßÒ ÌØÛßÌÛÎ ÑÚ Ó ÒÜ ÜßÔßÓ Ú ÕÍ Ó Ò Ü ÌÉ ÌÌÛÎ ÐÎÑÜËÕÍ ÐÛÍßÒ ÜßÒ ÐÛÓÞÛÒÌËÕßÒ ÌØÛßÌÛÎ ÑÚ Ó ÒÜ ÜßÔßÓ Ú ÕÍ Ó Ò Ü ÌÉ ÌÌÛÎ ø Í «¼ Ü» µ º Õ«º л» л²«Ú µ ³ ² ¼ ³ Ó»³ ±¼«µ Pesan yang Membentuk Ì»» ±º Ó ²¼ di Twitter ÍÕÎ ÐÍ Ü ««² Ñ» æ ÚÌßÎ ß ÒËÎ ßÎ ÛÍÌß Üðîðèðéî

Lebih terperinci

PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK SKRIPSI. Oleh: NURUL KHOTIMAH K

PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK SKRIPSI. Oleh: NURUL KHOTIMAH K PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK SKRIPSI Oleh: NURUL KHOTIMAH K5608066 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan KELAS / SEMESTER : VI (Enam) / 2 (dua) Standar Kompetensi : 6. Mempraktikkan

Lebih terperinci

SINGGIH YOGA PUTRANTO K

SINGGIH YOGA PUTRANTO K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING BELAKANG DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT BANTU MATRAS BERTINGKAT PADA SISWA KELAS XII TP 1 SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh.

Lebih terperinci

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah) TINGKAT KETERAMPILAN DASAR MELEMPAR, MENANGKAP, DAN MEMUKUL BOLA ROUNDERS SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI DONOROJO KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016/2017 ABSTRAK Penelitian ini berasumsi

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 2 1 Standar Kompetensi : 6. Mempraktikkan berbagai variasi gerak dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi dan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar, menengah, bahkan pada pendidikan tinggi.

Lebih terperinci

SURVEI TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SMP SASARAN SE-KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

SURVEI TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SMP SASARAN SE-KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 SURVEI TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI SMP SASARAN SE-KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: DENI SETYAWAN K5609025 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Prof. Wawan S. Suherman, M.Ed. FIK UNY 2010

Prof. Wawan S. Suherman, M.Ed. FIK UNY 2010 Prof. Wawan S. Suherman, M.Ed. FIK UNY 2010 Sumber referensi: Graham, G., Holt/Hale, S.A., and Parker, M. (2010). Children moving: a reflective approach for teaching physical education. 8 th ed. Boston:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan satu kesatuan dari sistem pendidikan secara keseluruhan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Kurikulum Tingkat Satuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN TINGKAT KEHADIRAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN TINGKAT KEHADIRAN HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN TINGKAT KEHADIRAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENJASORKES PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: M. YUSUF ARBIANSYAH K5612057 FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR BOLA BASKET MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII-3 MTs NEGERI KLIRONG KEBUMEN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh : Arif Saefudin

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN 1 KROBOKAN JUWANGI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: Antonius Hari Suharto X7109126 FAKULTAS

Lebih terperinci

Pendidikan Jasmani Berbasis Masalah Gerak

Pendidikan Jasmani Berbasis Masalah Gerak Pendidikan Jasmani Berbasis Masalah Gerak Disajikan pada: Lokakarya Pembelajaran Penjas Berbasis Masalah Gerak (Movement Problem-Based Learning) Presented by Agus Mahendra Riset Menanyakan: Apakah ciri

Lebih terperinci

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI IPS 4SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013.

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013. PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : GIRI WIARTO

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN GAYA MENGAJAR INKLUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FREE THROW BOLABASKET PADA SISWA KELAS VIII-H SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K4610036 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Defri Mulyana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Defri Mulyana, 2013 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pendidikan kita mengenal adanya input, proses, dan output. Input merupakan masukan, dalam pendidikan, input adalah para siswa yang akan diberikan perlakuan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

ÐÛÒÙßÎËØ ÙßÇß ÕÛÐÛÓ ÓÐ ÒßÒ ÌÎßÒÍÚÑÎÓßÍ ÑÒßÔô ÌÎßÒÍßÕÍ ÑÒßÔ. ÜßÒ Ôß ÍÍÛÆóÚß ÎÛ ÐßÜß ÕÑÒÚÔ ÕÕ Ü ÌÛÓÐßÌ ÕÛÎÖß. øí «¼ Ð ¼ Õ ² ÐÌò ß «Ì ²ª» ³ Õ»»² ÍÕÎ ÐÍ

ÐÛÒÙßÎËØ ÙßÇß ÕÛÐÛÓ ÓÐ ÒßÒ ÌÎßÒÍÚÑÎÓßÍ ÑÒßÔô ÌÎßÒÍßÕÍ ÑÒßÔ. ÜßÒ Ôß ÍÍÛÆóÚß ÎÛ ÐßÜß ÕÑÒÚÔ ÕÕ Ü ÌÛÓÐßÌ ÕÛÎÖß. øí «¼ Ð ¼ Õ ² ÐÌò ß «Ì ²ª» ³ Õ»»² ÍÕÎ ÐÍ ÐÛÒÙßÎËØ ÙßÇß ÕÛÐÛÓ ÓÐ ÒßÒ ÌÎßÒÍÚÑÎÓßÍ ÑÒßÔô ÌÎßÒÍßÕÍ ÑÒßÔ ÜßÒ Ôß ÍÍÛÆóÚß ÎÛ ÐßÜß ÕÑÒÚÔ ÕÕ Ü ÌÛÓÐßÌ ÕÛÎÖß øí «¼ Ð ¼ Õ ² ÐÌò ß «Ì ²ª» ³ Õ»»² ÍÕÎ ÐÍ DisusununtukMelengkapiTugas- konomijurusan TugasdanMemenuhiPersyaratanGunaMeraihGelarSarjanaEk

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BASEBALL BAGI PEMAIN KLUB BASEBALL MSC SOLO TAHUN 2009 Skripsi Oleh : AGUS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PUKULAN DEPAN PENCAK SILAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PUKULAN DEPAN PENCAK SILAT PENINGKATAN HASIL BELAJAR PUKULAN DEPAN PENCAK SILAT MELALUI METODE PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII I SMP N 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh: CANDRA K4610099 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani (penjas) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menyebabkan seseorang melakukan tindakan atau aktifitas. Seseorang akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menyebabkan seseorang melakukan tindakan atau aktifitas. Seseorang akan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. MOTIVASI BELAJAR 1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan atau rangsangan atau daya penggerak yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Namun selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA MELALUI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA MELALUI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BULAKREJO 02 KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan

Lebih terperinci

ßÒßÔ Í Í Í ÝÇÞÛÎ ÜßÕÉßØ ÜßÔßÓ ÉÛÞÍ ÌÛ ßØÓßÜ ÇÇßØòÑÎò Ü ÐßÜß ÞËÔßÒ ßÐÎ Ô îðïï

ßÒßÔ Í Í Í ÝÇÞÛÎ ÜßÕÉßØ ÜßÔßÓ ÉÛÞÍ ÌÛ ßØÓßÜ ÇÇßØòÑÎò Ü ÐßÜß ÞËÔßÒ ßÐÎ Ô îðïï ßÒßÔ Í Í Í ÝÇÞÛÎ ÜßÕÉßØ ÜßÔßÓ ÉÛÞÍ ÌÛ ßØÓßÜ ÇÇßØòÑÎò Ü ÐßÜß ÞËÔßÒ ßÐÎ Ô îðïï Ü «µ ² ˲ «µ Ó»»²¹µ Ì«¹ ó «¹ ¼ ² Ó»³»²«Ð» ² Ù«² Ó»²½ Ù» Í ² ³«Í± ¼ ² ³«Ð± µ ˲ ª» Í»¾» Ó» Í«µ Ñ» æ Ü»² ß ² Üïîðçðîí ÖËÎËÍßÒ

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 MONDOKAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN MEDIA ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X KAYU SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Oleh : Adip Purnomo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini mempunyai kemampuan dan rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Pada usia ini anak mengalami perkembangan yang pesat dari semua aspek, baik kognitif,

Lebih terperinci

Ü ³ л³¾» ² Ó»¼ Ó. øß² É ½ ² л³¾» ² Õ»µ» ² Ñ ³ ³ ÚÐ. ¼ Í«Õ ¾ Ø ² Ö Ð±» ±¼» Ú»¾ «îðïî ÍÕÎ ÐÍ. ˲ «µ ³»³»²¾ ¹ ²» ² ³»²½ ¹» Í ² ³«Õ±³«² µ

Ü ³ л³¾» ² Ó»¼ Ó. øß² É ½ ² л³¾» ² Õ»µ» ² Ñ ³ ³ ÚÐ. ¼ Í«Õ ¾ Ø ² Ö Ð±» ±¼» Ú»¾ «îðïî ÍÕÎ ÐÍ. ˲ «µ ³»³»²¾ ¹ ²» ² ³»²½ ¹» Í ² ³«Õ±³«² µ Ñ ³ ³ Ü ³ л³¾» ² Ó»¼ Ó øß² É ½ ² л³¾» ² Õ»µ» ² Ñ ³ ³ ÚÐ ¼ Í«Õ ¾ Ø ² Ö Ð±» ±¼» Ú»¾ «îðïî ÍÕÎ ÐÍ Ë² «µ ³»³»²¾ ¹ ²» ² ³»²½ ¹» Í ² ³«Õ±³«² µ Ð ¼ Ú µ«³«í± ¼ ² ³«Ð± µ Ö««² ³«Õ±³«² µ Ü ««² ±» æ ß³ Î ½ ³ Üïîïðððê

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user PENINGKATAN SIKAP DAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON-EXAMPLE PADA SISWA KELAS XI KP SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO

Lebih terperinci

STUDI TENTANG TINGKAT KESEGARAN JASMANI SANTRI PUTRA SMA PPMI ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012

STUDI TENTANG TINGKAT KESEGARAN JASMANI SANTRI PUTRA SMA PPMI ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 STUDI TENTANG TINGKAT KESEGARAN JASMANI SANTRI PUTRA SMA PPMI ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : HERU SETYAWAN X4609018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI BENGKOK DALAM SENAM LANTAI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SD AL IRSYAD AL ISLAMIYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan dan mewujudkan potensi yang dimiliki siswa. Pengembangan potensi tersebut biasa dimulai

Lebih terperinci

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K

Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim NIM. K PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN JARAK BERTAHAP DAN JARAK TETAP TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA LPSB HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO USIA 14-16 TAHUN 2009 Skripsi Oleh : Mahlich Ibrahim

Lebih terperinci

Ø ÐÛÎÔÑÕßÔ ÌßÍ ÓÌß ÚÓ ÐßÍÝß ÎßÜ Ñ ÍÌÎÛßÓ ÒÙ

Ø ÐÛÎÔÑÕßÔ ÌßÍ ÓÌß ÚÓ ÐßÍÝß ÎßÜ Ñ ÍÌÎÛßÓ ÒÙ Ø ÐÛÎÔÑÕßÔ ÌßÍ ÓÌß ÚÓ ÐßÍÝß ÎßÜ Ñ ÍÌÎÛßÓ ÒÙ ø Í «¼ Ü» µ º Õ«º Ó»²¹»² л²» ² Ð ² Ø» ±µ Ð ½ л «¾ ² Î ¼ ± Õ±²ª»² ±² Ó»² ¼ Î ¼ ± Í» ³ ²¹ ¼ Î ¼ ± Õ±³«² ÓÌß ÚÓ ±» æ ÖËÔ ß ÒËÎ ÎÑÝØÓßØ Ü ðîðéðêì ÍÕÎ ÐÍ Ü «µ ²

Lebih terperinci

Pendapat lain diutarakan oleh Rosdiani (2013, hlm. 72)yang menyatakan

Pendapat lain diutarakan oleh Rosdiani (2013, hlm. 72)yang menyatakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang pada Pendidikan jasmani merupakan salahsatu program pendidikan yang berpacu aktivitas jasmani dan dirancang secara sistematis untuk meningkatkan kebugaran tubuh,kesehatan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 2 1 Standar Kompetensi : 6. Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan dan olahraga dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya 6.1.Mempraktikkan gerak

Lebih terperinci

II. TINJAU PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk. mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan

II. TINJAU PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk. mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan 8 II. TINJAU PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah dan rohaniah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH LIES ROOSNA WARDHANY X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2014 commit to user

SKRIPSI OLEH LIES ROOSNA WARDHANY X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2014 commit to user UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI I GARUNG KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH LIES ROOSNA WARDHANY X4712562 FAKULTAS

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH

STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH Oleh: B. Abduljabar Pada zaman Yunani Purba, zaman Palestra dan Gimnasium, pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan. Pada abab ke-15, Vitorino da

Lebih terperinci

STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 STUDY MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Di susun oleh : IGNATIUS HENDRO SRI PAMUDIYANTO K5607042 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS 5 SDN KARANGASEM IV NO. 204 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH: SETYARI HERLIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (penjasorkes) adalah bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada

Lebih terperinci

: DADANG ISWARA HERDIANTO K

: DADANG ISWARA HERDIANTO K PENERAPAN MODEL PENDEKATAN BERMAIN DENGAN ALAT MODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS PADA SISWA KELAS XI-IS 3 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN 2015 /2016 SKRIPSI Oleh : DADANG

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DAN KONTROL SEPAK BOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X C SMA NEGERI 1 JATINOM TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI OLEH : MUHAMMAD IMAM

Lebih terperinci