PENGADILAN TINGGI MEDAN

Transkripsi

1 P U T U S A N NOMOR 277/PDT/2016/PT MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: PENGGUGAT, tempat tanggal lahir Pematangsiantar, , Umur: 29 Tahu, Jenis Kelamin Laki-laki, Agama Kristen Protestan, Alamat, Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Selatan Kotmadya Pematang Siantar, dalam hal ini memilih domisili atau tempat kediaman hukum di kantor kuasanya, Advokat dan Penasehat hukum dari Kantor Lembaga Bantuan Hukum Siantar Simalungun (LBH-SS) beralamat Di Jln Sangnawaluh No.38 A Pematangsiantar, Sumatera Utara, berdasarkan Surat Kuasa No: 03/SK.PDT/LBH S-S/IV/2016 tanggal 13 Mei 2016 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 13 Mei 2016 Nomor 99/SK/2016/PN Sim, bertindak untuk dan atas nama serta kepentingan hukum Pemberi Kuasa. Semula sebagai PENGGUGAT, selanjutnya disebut PEMBANDING. M E L A W A N TERGUGAT, Jenis Kelamin Perempuan, Agama Kristen Protestan, Umur 23 Tahun Pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, Kel. Dolok Marlawan,Kec Siantar, Kab Simalungun. Semula sebagai TERGUGAT, selanjutnya disebut TERBANDING. Pengadilan Tinggi Tersebut: Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan NOMOR 277/PDT/2016/PT MDN tanggal 9 September 2016 tentang penunjukan majelis hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini di tingkat banding. Telah membaca berkas perkara dan surart-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor 27/Pdt.G/2016/PN Sim tanggal 12 Juli Halaman 1 dari 11 halaman Putusan Nomor 277/PDT/2016/PT MDN

2 Telah membaca surat penunjukan Panitera Pengganti tanggal 9 September TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 13 Mei 2016, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun pada tanggal 13 Mei 2016, dalam Register Nomor 27/Pdt.G/2016/PN Sim, telah mengajukan gugatan yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah melangsungkan perkawinan pada tanggal 05 Oktober 2012 di Gereja GMI di Jln. Sutomo, dan telah didaftarkan di Kantor Catatan Sipil Kota Pematangsiantar tanggal 05 Oktober 2012 Nomor Kutipan Akte Perkawinan No KW Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun dan harmonis, sebagaimana layaknya suatu kehidupan dalam berumah tangga yang baik dimana perkawinan Penggugat dan Tergugat berdasarkan hubungan baik dan dukungan keluarga serta saling mencintai. 3. Bahwa mulai 16 April 2013 Penggugat sudah tidak ada lagi hubungan apapun terhadap Tergugat dan telah memilih kehidupan masing masing, bahkan dinyatakan sah untuk bercerai secara kekeluargaan 4. Bahwa hubungan perceraian ini dilaksanakan secara sah berhubung karena ketidak cocokan antara Penggugat dan Tergugat dalam berumah tangga. 5. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah sepakat tidak akan menuntut satu sama lain baik secara materil maupun moril. 6. Bahwa sesuai dengan Surat Perjanjian antara Penggugat dengan Tergugat telah sepakat bercerai sesuai dengan surat perjanjian tertanggal 15 April 2013 dan tertanggal 16 April Bahwa berdasarkan alasan alasan yang telah dikemukakan tersebut di atas, mohon kiranya Bapak Ketua Pengadilan Negeri Simalungun yang terhormat berkenan menentukan suatu hari dan tanggal persidangan untuk memeriksa dan mengadili perkara ini seraya memanggil kedua belah pihak agar menghadap di persidangan tersebut, dan selanjutnya mengambil keputusan sebagai berikut: PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya. 2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat didaftarkan di Kantor Catatan Sipil Pematangsiantar tanggal 05 oktober 2012 Nomor Kutipan Akte Perkawinan No KW sah menurut hukum. Halaman 2 dari 11 halaman Putusan Nomor 277/PDT/2016/PT MDN

3 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Simalungun, untuk mengirimkan salinan resmi putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ke pejabat yang berwenang, agar pegawai pencatat mendaftarkan putusan ini ke dalam daftar yang diperuntukkan untuk itu. 4. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan serta merta meskipun ada upaya hukum verset, banding maupun kasasi. 5. Menyatakan hubungan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat (TARULI JUNITA SINAGA) sebagaimana dalam Akta Perkawinan No KW Yang tercatat di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pematangsiantar,Tertanggal 05 Oktober 2012, Putus Karena Perceraian. 6. Membebankan biaya yang timbul atas perkara ini kepada Tergugat SUBSIDAIR: Bilamana Pengadilan berpendapat lain, dalam peradilan yang baik (in geode justitie) mohon diputuskan seadil adilnya sesuai dengan rasa keadilan yang berlaku di tengah tengah masyarakat. Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, Penggugat hadir sediri sedangkan Tergugat walaupun sudah dipanggil secara patut tidak hadir dan tidak menyuruh orang lain ataupun wakilnya untuk menghadiri persidangan (Vide Pasal 149 RBG). Menimbang, bahwa selanjutnya pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan membacakan surat Gugatan dan atas gugatan tersebut Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya. Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa: 1. Bukti P-1 : Fotocopy sesuai asli Kutipan Akta Perkawinan No. AK yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pematang Siantar tanggal 5 Oktober 2012 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pematang Siantar an. Drs. Esron Sinaga, M. Si. 2. Bukti P-2 : Fotocopy sesuai asli Surat Perjanjian antara Taruli Sinaga sebagai Pihak I dan Herman sebagai Pihak II, yang ditandatangani oleh saksi-saksi dan diketahui kepala lurah. Halaman 3 dari 11 halaman Putusan Nomor 277/PDT/2016/PT MDN

4 3. Bukti P-3 : Fotocopy sesuai asli Kartu Keluarga No atas nama kepala keluarga Herman tanggal 12 September 2012 yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil an. Drs. Esron Sinaga, M.Si. Bahwa surat bukti tersebut telah diberi materai secukupnya sehingga memenuhi syarat sebagai alat bukti di persidangan. Menimbang, bahwa selain dari pada bukti surat tersebut Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang saksi yang didengar keterangan di bawah sumpah/janji di persidangan yaitu saksi 1., dan saksi 2 Menimbang bahwa atas gugatan PENGGUGAT tersebut Pengadilan Negeri Simalungun telah menjatuhkan putusan Nomor 27/Pdt.G/2016/PN Sim pada tanggal 12 Juli 2016, yang amar selengkapnya sebagai berikut: 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk datang menghadap dipersidangan tidak hadir. 2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya dengan verstek. 3. Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp ,- (tiga ratus tujuh puluh satu ribu rupiah). Menimbang bahwa putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor 27/Pdt.G/2016/PN Sim tanggal 12 Juli 2016 tersebut telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Penggugat pada tanggal 20 Juli 2016, dan kepada Tergugat pada tanggal 14 Juli Menimbang bahwa Penggugat menolak putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor 27/Pdt.G/2016/PN Sim tanggal 12 Juli 2016 tersebut, dan menyatakan banding berdasarkan Akte Pernyataan Permohonan Banding Nomor 27/Pdt.G/2016/PN.Sim tanggal 26 Juli Pernyataan permohonan banding tersebut telah diberitahukan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Simalungun kepada Tergugat sebagaimana tersebut dalam Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding tanggal 5 Agustus Menimbang bahwa Pembanding telah mengajukan memori banding yang diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun pada tanggal 22 September 2016, Pengadilan Negeri Simalungun telah memberitahukan dan menyerahkan memori banding tersebut kepada Tergugat sebagaimana tersebut Halaman 4 dari 11 halaman Putusan Nomor 277/PDT/2016/PT MDN

5 dalam Relaas Penyerahan Memori Banding tanggal 26 September Akan tetapi Tergugat tidak mengajukan kontra memori banding. Menimbang bahwa untuk mempelajari berkas perkara, Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Simalungun telah memberitahukan kepada Pembanding sebagaimana tersebut dalam Relaas Pemberitahuan Memeriksa Berkas Perkara pada tanggal 11 Agustus 2016, dan kepada Terbanding pada tanggal 5 Agustus untuk mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sejak hari berikutnya setelah diterimanya pemberitahuan tersebut. TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang bahwa permohonan banding dari Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta persyaratan yang ditentukan Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima. Menimbang bahwa Pengadilan Tinggi telah memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor 27/Pdt.G/2016/PN Sim tanggal 12 Juli Menimbang bahwa Pembanding menolak putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor 27/Pdt.G/2016/PN Sim tanggal 12 Juli 2016 tersebut, dengan alasan yang selengkapnya sebagaimana tersebut di dalam memori banding, yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa pertimbangan hukum maupun dalam amar putusan dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 12 Juli 2016 nomor: 27/Pdt.G/2016/PN-Sim. tersebut telah salah dan keliru serta tidak sesuai dengan fakta dipersidangan. - Bahwa fakta yang terungkap di persidangan, panggilan Pertama, kedua dan ketiga tidak pernah dihadiri oleh Tergugat. - Bahwa Majelis Hakim telah salah dan keliru serta tidak mempertimbangkan keterangan saksi-saksi dan Bukti-bukti Surat yang dihadapkan dipersidangan. Menimbang bahwa menanggapi permohonan banding tersebut Majelis Hakim pengadilan tingkat banding akan mempertimbangkannya setelah terlebih Halaman 5 dari 11 halaman Putusan Nomor 277/PDT/2016/PT MDN

6 dahulu mempertimbangkan putusan pengadilan negeri tersebut seperti di bawah ini. Menimbang bahwa Majelis Hakim pengadilan tingkat pertama dalam putusannya menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya dengan verstek. Menimbang bahwa yang menjadi pokok gugatan dalam perkara ini adalah tentang perceraian antara Penggugat dengan Tergugat. Menimbang bahwa Majelis Hakim pengadilan tingkat pertama menolak gugatan perceraian tersebut berdasarkan pertimbangan yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa para saksi tidak mengetahui apa dasar dari ketidakcocokan antara Penggugat dan Tergugat, karena baik Penggugat maupun Tergugat tidak menjelaskan ketidakcocokan mereka. Para saksi juga tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar, sehingga orangtua Penggugat sendiri bingung dalam memberikan keterangan dipersidangan. Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dasar ketidakcocokan antara Penggugat dan Tergugat dengan alasan-alasan perceraian sebagaimana dalam Pasal 19 PP Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu sebagai berikut: a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi, dan lain sebagainya. b. Salah satu pihak meinggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya. c. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung. d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain. e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat atau tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/istri. Halaman 6 dari 11 halaman Putusan Nomor 277/PDT/2016/PT MDN

7 f. Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Bahwa dengan memperhatikan dasar dari gugatan Penggugat yang menyatakan ketidakcocokan antara Penggugat dan Tergugat bila dikaitkan dengan alasan-alasan perceraian sebagaimana dalam Pasal 19 PP No 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Majelis Hakim berpendapat tidak ada suatu alasan yang dapat mendukung dasar dari gugatan Penggugat. Selanjutnya Majelis Hakim mengkaji surat perjanjian antara Penggugat dan Tergugat yang di dalamnya hanya menerangkan ketidakcocokan, namun dasar ketidakcocokan tersebut tidak diuraikan apa penyebabnya, sehingga surat perjanjian tersebut tidak dapat memberikan suatu alasan untuk dikabulkannya perceraian. Dengan memperhatikan usia perkawinan Penggugat dan Tergugat dengan yang masih tergolong muda, seharusnya masih dapat diperbaiki dengan saling membuka diri untuk mencari jalan keluarnya, untuk itu menurut Majelis Hakim perlu diberi kesempatan kepada Penggugat dan Tergugat untuk mempertahankan perkawinannya dengan dukungan keluarga masing-masing pihak. Menimbang bahwa Majelis Hakim pengadilan tingkat banding tidak sependapat dengan pendirian Majelis Hakim pengadilan tingkat pertama yang menolak gugatan perceraian tersebut, dengan alasan sebagaimana akan dipertimbangkan berikut ini. Menimbang bahwa Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Vide Pasal 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Menimbang bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 05 Oktober 2012 di Gereja GMI di Jln. Sutomo, dan telah didaftarkan di Kantor Catatan Sipil Kota Pematangsiantar tanggal 05 Oktober 2012 Nomor Kutipan Akte Perkawinan No KW (Bukti P-1, P-3). Menimbang bahwa dengan demikan harus dinyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat adalah sah secara hukum, (Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Undang Undang Nomor 1 Tahun Menimbang, bahwa tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Halaman 7 dari 11 halaman Putusan Nomor 277/PDT/2016/PT MDN

8 Menimbang bahwa salah satu alasan perceraian yang diatur dalam Pasal 19 huruf f PP Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan adalah bahwa antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa perselisihan dalam rumah tangga adalah adanya perbedaan pandangan (visi) antara suami dan isteri dalam kehidupan berumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud Pasal 1 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 yaitu membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, tidak mungkin tercapai. Menimbang bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun dan harmonis, saling mencintai. Akan tetapi mulai 16 April 2013 Penggugat sudah tidak ada lagi hubungan apapun terhadap Tergugat dan telah memilih kehidupan masing masing, bahkan dinyatakan sah untuk bercerai secara kekeluargaan, sebagaimana didalilkan Penggugat, (Bukti P-2). Menimbang bahwa perselisihan dalam rumah tangga bukan berarti harus ada pertengkaran atau kegaduhan yang mengundang perhatian orang lain. Adanaya ketidakcocokan tentang visi (pandangan jauh kedepan antara Penggugat dan Tergugat dalam mengemudikan bahtera rumah tangganya, maka tujuan perkawinan itu tidak akan tercapai. Menimbang bahwa karena Penggugat dan Tergugat tidak ada lagi hubungan apapun sejak 16 April 2013, dan telah memilih kehidupan masingmasing, Majelis Hakim pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tidak perlu lagi dipertahankan. Karena jika dalam hal adanya ketidak cocokan secara terus menerus dalam rumah tangga tersebut, dapat menimbulkan masalah yang fatal bagi mereka. Keadaan kehidupan rumah tangga yang sedemikian rupa, menurut Majelis Hakim adalah merupakan salah satu alasan hukum untuk diputusnya perkawinan Penggugat dan Tergugat karena perceraian. Berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat pada petitum nomor 5 cukup beralasan, dan dapat dikabulkan. Halaman 8 dari 11 halaman Putusan Nomor 277/PDT/2016/PT MDN

9 Menimbang bahwa oleh karena gugatan perceraian ini dikabulkan, berdasarkan Pasal 35 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, maka Panitera Pengadilan Negeri Simalungun atau Pejabat yang ditunjuk harus segera mengirimkan salinan Putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Simalungun dan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Pematangsiantar untuk dicatatkan dalam buku daftar yang telah disediakan untuk keperluan itu. Menimbang bahwa karena putusan perceraian bukanlan merupakan penghukuman, melainkan merupakan pengumuman suatu keadaan baru, sehingga gugatan Penggugat pada petitum nomor 4 harus ditolak. vide Pasal 191 ayat (1) RBg. Menimbang bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan tersebut Majelis Hakim pengadilan tingkat banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan NegeriSimalungun Nomor 25/Pdt.G/2016/PN Sim tanggal 12 Juli 2016 yang dimohonkan banding tersebut tidak dapat dipertahankan lagi harus dibatalkan, dan Majelis Hakim pengadilan tingkat banding akan mengadili sendiri. Menimbang bahwa karena Tergugat di pihak yang kalah, maka Tergugat harus dihukum membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan, di tingkat banding sejumlah tersebut dalam amar putusan ini. Memperhatikan ketentuan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan serta peraturan yang bersangkutan lainnya. M E N G A D I L I: 1. Menerima permohonan banding Pembanding tersebut. 2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Simalungun Nomor 27/Pdt.G/2016/PN Sim tanggal 12 Juli 2016 yang dimohonkan banding. MENGADILI SENDIRI: Halaman 9 dari 11 halaman Putusan Nomor 277/PDT/2016/PT MDN

10 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebahagian. 2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang didaftarkan di Kantor Catatan Sipil Pematangsiantar tanggal 05 oktober 2012 Nomor Kutipan Akte Perkawinan No KW sah menurut hukum. 3. Menyatakan perkawinan antara penggugat dengan tergugat sebagaimana dalam Akta Perkawinan No 1272-KW Yang tercatat di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pematangsiantar, tanggal 05 Oktober 2012, Putus Karena Perceraian. 4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Simalungun atau Pejabat yang ditunjuk segera mengirimkan salinan resmi putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Simalungun dan kantor Dinas Kependudukan dan catatan Sipil kota Pematangsiantar untuk dicatatkan dalam buku daftar yang disediakan untuk keperluan itu. 5. Menolak gugatan Penggugat untuk yang selebihnya. 6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang di tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp ,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Jumat tanggal 7 Oktober 2016 oleh BENAR KARO KARO, SH, MH, sebagai Hakim Ketua, dan AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH dan Dr. ALBERTINA HO, SH, MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari ini Kamis tanggal 13 Oktober 2016 oleh Hakim Ketua dihadiri oleh kedua Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh LUHUT BAKO, SH sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh pihak Penggugat dan Tergugat. HAKIM ANGGOTA: HAKIM KETUA Halaman 10 dari 11 halaman Putusan Nomor 277/PDT/2016/PT MDN

11 ttd ttd AGUSTINUS SILALAHI, SH, MH BENAR KARO-KARO, SH, MH ttd Dr. ALBERTINA HO, SH, MH PANITERA PENGGANTI ttd LUHUT BAKO, SH Perincian biaya: 1. Materai Rp ,00 2. Redaksi... Rp ,00 3. Pemberkasan Rp ,00 Jumlah... Rp ,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). Halaman 11 dari 11 halaman Putusan Nomor 277/PDT/2016/PT MDN