MENTALITAS KRISTIANI CALON PENDIDIK KRISTEN

Transkripsi

1 MENTALITAS KRISTIANI CALON PENDIDIK KRISTEN OLEH, PDT. WOLTER WEOL, S.TH., M.PD

2 I. PENDAHULUAN A. Latarbelakang JUDUL, MENTALITAS KRISTIANI CALON PENDIDIK KRISTEN, HENDAK MENGANTAR MAH. BARU JUR. PAK KE ARAH VISI DAN MISI PRODI PAK SEHINGGA SELAMA BELAJAR MAH. SECARA BERKESINAMBUNGAN MENGALAMI PROSES PERUBAHAN DAN PEMBAHARUAN YG KONSTRUKTIF YG BERORIENTASI PADA AFEKTIF, KONGNITIF, DAN PSIKOMOTORIK YG PADA AKHIRNYA CIRI KHAS STAKN DAN KARAKTER SBG PELAYAN KRISTUS DAPAT DIAKTUALISASIKAN DI KAMPUS, GEREJA DAN MASYARAKAT

3 B. KOMPETENSI Diharapkan Mah. Memperoleh pemahaman konseptual mentalitas kristiani calon pendidik Kristen, dan secara operasional dapat diejawantahkan secara berkesinambungan selama belajar, dan berevolusi ke arah spiritual formation yang pada akhirnya luaran prodi PAK adalah pribadi yang mantap, tangguh dan hebat; iman, ilmu, dan pengabdian.

4 C. RUANG LINGKUP I. PENDAHULUAN II. PENGERTIAN II. PENGENALAN DIRI: a. Introspeksi diri b. Harga diri c. Pemahaman diri d. Jati diri e. Pertumbuhan pribadi IV. SIKAP DAN PERILAKU V. PENUTUP

5 II. PENGERTIAN A. MENTELIATAS KRISTIANI Dalam KBBI Edisi IV 2008, mental diartikan; bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yg bukan bersifat badan atau tenaga. Mentalitas, artinya: keadaan & aktivitas jiwa (batin), cara berpikir, dan berperasaan. Karena mental adalah aktivitas jiwa, maka dibutuhkan pendekatan psikologi untuk mengenal lebih dalam.

6 Terjemahan secara bebas; Mental adalah kondisi jiwa seseorang yang terpantul dalam sikap dan perilaku dalam menghadapi situasi dan kondisi hidup dalam segala hal.

7 MEMINJAM PARADIGMA MENTAL TNI-POLRI 1.Mental Spiritual 2. Mental Ideologi 3. Mental Kejuangan

8 Mental Kristiani Merujuk pada karakter Kristus; ketahanan pribadi yang kuat, tangguh, sejati, setia, taat, rela berkorban sbg hamba yang menderita, tidak mencari kesenangan sendiri, tdk mempertahankan jabatan sekalipun itu haknya, membela yg lemah, tidak tergoyahkan oleh keinginan duniawi, mengampuni, berbelarasa, keberanian melawan sekaligus mengalahkan dosa.

9 B. PELAYAN TUHAN Diakonos sbg pelayan secara umum; Diakonos sbg Pelayan Tuhan Penekanan di sini adalah diakonos yg dapat menyatakan dan mewujudkan kasih Kristus di tengahtengah jemaat atau masyarakat, dan pola pelayanan diakonos yg merujuk pada kasih kristus itulah yg menjadi perhatian karena pola itulah yg menentukan nilai dan kualitas pelayanan gereja dan masyarakat. Jadi, bukan diakonos suatu jabatan yg terpenting, melainkan aktualisasi pola pelayanan Yesus sbg HAMBA yg rela berkorban.

10 C. Pengenalan Diri

11 1. Introspeksi diri KARENA ITU PERHATIKANLAH DENGAN SEKSAMA BAGAIMANA KAMU HARUS HIDUP, JANGANLAH SEPERTI ORANG BEBAL, TETAPI SEPERTI ORANG ARIF, DAN PERGUNAKANLAH WAKTU YANG ADA, KARENA HARI- HARI INI JAHAT (Efesus 5:15,16) Sadar akan tanggung jawab PRIBADI & memanfaatkan kesempatan dan peluang yang Tuhan sediakan. Mengeksplorasi potensi dan talenta dari Tuhan. Butuh kesediaan diri, Mengivestasikan waktu yang ada, tekun mengerjakan tugastugas, melihat potensi yang dapat dicapai. Sebagai hamba Allah kita harus selaras dengan pemahaman kita tentang kehendak Allah bagi kita.

12 Harga diri Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing (Roma 12:3) HARGA DIRI MENGACU PADA Kasih & Penghargaan TAPI TIDAK Mementingkan diri

13 HARGA DIRI PRIBADI 1. PAHAMI BAHWA KITA ORANG BERDOSA TAPI DISELAMATKAN OLEH ALLAH. 2. KITA BERHARGA DI MATANYA SEHINGGA DIPAKAI UNTUK PEKERJAAN PELAYANANNYA. Citra diri seseorang terhadap dirinya akan mempunyai dampak yang mendalam terhadap arah kehidupannya. Charles Simmons : penerimaan diri yang baik, jika ditemukan dalam kebenaran dan hati nurani yang baik, adalah satu sumber sukacita termurni bagi manusia

14 Pemahaman Diri seseorang tidak mungkin berdamai dengan orang lain sebelum Ia belajar berdamai dengan dirinya sendiri (B. Russell) Berdamailah dengan diri sendiri terlebih dahulu dan mempunyai persekutuan dengan Tuhan agar ia dapat melayani orang lain dengan cara yan paling efektif. Sibuk dengan konflik batin membuat kita kesulitan dan memusatkan pikiran pada luka dan kebutuhan orang lain.

15 Jati Diri Jati Diri secara harafiah artinya ciri-ciri atau gambaran dari seseorang. JATI = CIRI-CIRI, GAMBARAN, INTI, SEMANGAT, DAN DAYA GERAK DARI DALAM. DIRI = PRIBADI, SESEORANG. JATI DIRI AKAN MENUNJUKAN TATA NILAI ATAU WARNA DARI SIKAP DAN PERILAKU SESEORANG TENTANG MENTALITAS, MORALITAS DAN INTEGRITAS. DIKENAL DENGAN KATA KARAKTER/ WATAK/ AKHLAK.

16 Pertumbuhan Pribadi Pribadi yang Bertanggung Jawab dan mempergunakan karunia yang diberikan. BACA Injil MATIUS 25:14-30, 1 Tim. 4:14

17 SIKAP Dan PERILAKU Seperti Abraham ketika dipanggil Allah, menyatakan SIKAP PENERIMAAN yang diaktualisasikan dalam perilakunya yaitu pergi melaksanakan perintah Tuhan. PEMBENTUKAN sikap senantiasa berlangsung dalam intensitas perjumpaan dengan Tuhan., interaksi dengan sesamanya dan berkenan dengan obyek tertentu.

18 Amos 23:7 Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia orang yang memegang sudut pandang yang pro-aktif terhadap kehidupan akan menetapkan sikap terhadap orangorang di sekitarnya. Jika ia kreatif, menyenangkan, teratur, punya visi hidup dan suka bekerja keras, orang-orang di sekitarnya akan terpengaruh oleh sikapnya. Orang percaya harus menyadari bahwa mereka mempunyai kuasa untuk mempengaruhi sikap orang-orang yang bekerja sama dengan mereka.

19 SIKAP ADALAH bentuk refleksi/ cerminan dari filter nilai atau prinsip-prinsip hidup yang ada pada diri seseorang. Sikap yang dimiliki para mahasiswa pun biasa berbeda, tergantung pada filter nilai yang ada pada dirinya sendiri. Mahasiswa yang bersikap positif dengan belajar sungguh-sungguh demi pengabdian yang tulus pada orangtuanya. Ada yang berprinsip bahwa kuliah hanya memenuhi keinginan orangtuanya, sehingga sikap negatifnya adalah acuh tak acuh saja terhadap perkuliahan karena kuliah bukanlah keinginannya. Ada yang menyatakan bahwa dengan mengikuti kuliah akan memberikan bekal untuk sukses ketika menjadi professional pada industry-industry. Atau ada yang hanya bersikap hura-hura, hidup glamour, dan lainlain. Kuliah hanya mencari status sebagai mahasiswa saja.

20 PENUTUP Materi pembentukan dan Pengembangan Mentalitas Kristiani sebagai Pelayan Tuhan bagi Mahasiswa Baru STAKN Manado tahun 2017 ini hendaknya menekankan kepada ketahanan pribadi sebagai kondisi dinamis atau penampilan seorang mahasiswa yang mengisyaratkan adanya keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan kekuatan, semangat spiritualitas sehingga tidak akan kehilangan integritas, identitas, eksistensi sebagai mahasiswa yang tujuan dan cita-cita sesuai dengan visi yang ia miliki. Artinya mahasiswa memiliki mentalitas sebagai pribadi yang terus belajar dan belajar terus mengembangkan potensi, terus berusaha dan berusaha terus untuk mencapai pribadi yang maksimal sebagaimana yang diteladankan Yesus Kristus.

21 DAFTAR PUSTAKA 1. B. D. Bartruff, Pribadi Maximal, Penerbit Andi tahun Soemarno Soedarsono, Penyemaian Jati Diri, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta Tahun Penuntun ; Buletin Gereja dan Teologi, Penerbit GKI Jawa Barat Vol. 1 NO 3 Tahun Naskah Pembinaan Mental Prajurit TNI, Penerbit Pusat Pembinaan Mental TNI Mabes TNI Jakarta Tahun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisis IV Tahun Ahman Sutardi, Endang Budiasih, Mahasiswa Tidak Memble Siap Ambil Alih Kekuasaan Nasional, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia Jakarta 2010