BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan suatu lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian, tempat dimana penelitian dilakukan untuk memperoleh data sesuai dengan permasalahan yang diajukan oleh peneliti. Dalam melaksanakan suatu penelitian tentunya memerlukan tempat penelitian yang dijadikan obyek untuk memperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Surakarta. Sesuai dengan judul yang dipilih, maka tempat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah di Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta yang terletak di Jalan Slamet Riyadi Nomor 306 Kota Surakarta. Peneliti memilih tempat penelitian di Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta dengan pertimbangan : a. Permasalahan keluarga miskin di Kota Surakarta di dalamnya terdapat wanita rawan sosial ekonomi yang ditangani Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta sangat menarik untuk dikaji, karena menyangkut hak warga negara di bidang ekonomi sosial dan budaya. b. Tersedianya data yang diperlukan peneliti guna memecahkan masalah mengenai pemberdayaan keluarga miskin di dalamnya terdapat wanita rawan sosial ekonomi sehingga memudahkan peneliti dalam mengambil informan sebagai sumber data yang diperlukan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 11 bulan (April 2013 sampai Maret 2014) yang dimulai dari tahap pengajuan judul, penyusunan proposal, izin penelitian, pengumpulan data, analisa data sampai pada penyusunan laporan. Berikut ini rincian jadwal kegiatan penelitian penulis: Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian 48

2 49 Tahun No. Jenis Kegiatan Apr Mei - Jun Jul Ag Sep Okt Nov - Des Jan Feb - Mar 1. Pengajuan Judul 2. Penyusunan Proposal 3. Pengajuan Surat Ijin 4. Pengumpulan Data 5. Analisis Data 6. Laporan Penelitian B. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ilmiah terdapat dua jenis yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu menggunakan bentuk penelitian kualitatif. Menurut pendekatan kualitatif suatu penelitian itu menitikberatkan pada proses, yang diambil dari fenomena yang ada, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang menitikberatkan pada hasil yang dikerjakan dengan sistem statistik yang menghasilkan data berupa angka. Adapun yang dimaksud dengan bentuk penelitian kualitatif menurut Moleong (2012: 6) yang menjelaskan bahwa: Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan mamanfaatkan berbagai metode ilmiah.

3 50 Untuk itu peneliti mengunakan metode ini untuk meneliti kondisi riil yang ada dilapangan, untuk mendapatkan hasil penelitian yang bermakna. Peneliti adalah elemen utama untuk mendapatkan data-data dari para sumber yang ada dengan metode yang telah ditentukan oleh peneliti untuk mendapatkan hasil yang ada di lapangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat dan pencatatan dari dokumen maupun arsip yaitu mengenai pemberdayaan keluarga miskin melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi wanita rawan sosial ekonomi sebagai upaya pemenuhan hak warga negara oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif kualitatif, hal ini dikarenakan hasil penelitian ini memaparkan obyek yang diteliti (orang, lembaga atau yang lainnya) yang berdasarkan fakta. H. B Sutopo (2002: ) menyatakan bahwa: Penelitian deskriptif adalah penelitian tingkat kedua yang merupakan pengembangan lanjut dari penelitian eksploratif, peneliti sudah mengetahui variabel yang terlibat dalam sasaran studinya. Penelitian eksploratif merupakan tingkat penelitian awal, yang sifatnya merupakan penelitian penjelajahan, artinya peneliti sama sekali belum mengetahui apa yang terjadi. Sedangkan penelitian ekplanatif kualitatif adalah penelitian yang merupakan lanjutan yang mengarah pada studi dengan analisis sebab akibat. Sehingga dalam penelitian deskriptif kualitatif, peneliti berusaha menyajikan data deskriptif berupa keterangan atau tanggapan dari informan, observasi lapangan dan studi dokumen yang berhubungan dengan obyek, dalam hal ini peneliti menekankan pada pemberdayaan keluarga miskin melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi wanita rawan sosial ekonomi sebagai upaya pemenuhan hak warga negara oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta. C. Data dan Sumber Data Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 21), Penelitian kualitatif penelitiannya menjadi berkualitas data yaitu harus yang mengumpulkan data

4 51 primer dan data sekunder. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat), foto-foto, film, rekaman video, benda-benda,dan lain-lain yang dapat menambah data primer. Sedangkan menurut Pendapat H. B. Sutopo (2002: 50-54) menyatakan bahwa Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, benda, beragam gambar dan rekaman, dokumen atau arsip. Pendapat lain tentang sumber data dalam penelitian kualitatif diungkapkan oleh Lofland (1984) menjelaskan bahwa Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Lexy J. Moleong, 2012: 157). Berdasarkan uraian pendapat di atas, peneliti menggunakan sumber data yang berupa informan, tempat dan peristiwa, serta arsip dan dokumen, lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut : 1. Informan Pengetian informan adalah individu yang memiliki informasi. H.B Sutopo (2002: 50) menyatakan bahwa: Jenis sumber data yang berupa manusia dalam penelitian pada umumnya dikenal sebagai responden. Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya. Peneliti dan narasumber di sini memiliki posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang dia miliki. Berdasarkan sumber data ini maka akan diperoleh informasi yang berupa kata-kata atau kalimat. Informasi yang diperoleh dari informan disebut data primer, yaitu orang yang tahu dan dapat dipercaya serta mengetahui secara mendalam data-data yang diperlukan. Berikut tabel daftar informan yang diwawancarai peneliti:

5 52 Tabel 2. Daftar Informan yang Diwawancarai No. Nama Lengkap Jabatan 1 Bambang Yunianto, SE,MM Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial 2 Maslekhatun, SE Staf Rehabilitasi Sosial 3 Dra. Yuli Bendiati Utami Staf Rehabilitasi Sosial 4 Siti Nurjanah Peserta Pelatihan menjahit 5 Nurjanah Peserta Pelatihan menjahit 6 Suryani Peserta Pelatihan menjahit 7 Sartini Peserta Pelatihan menjahit 8 Mulyani Peserta Pelatihan menjahit 9 Anistasya Partiwi Peserta Pelatihan laundry 10 Sukini Rohmad Peserta Pelatihan laundry 11 Suyani Peserta Pelatihan laundry 12 Sri Lestari Peserta Pelatihan laundry 13 Suyamti Peserta Pelatihan laundry 14 Nike Peserta Pelatihan salon pengantin 15 Kristina Peserta Pelatihan salon pengantin 16 Suciati Peserta Pelatihan salon pengantin 17 Titi Sari Peserta Pelatihan salon pengantin 18 Sriyono Peserta Pelatihan salon pengantin 2. Tempat dan Peristiwa Tempat yang dimaksud adalah lokasi di mana penelitian dapat dilakukan. Tempat berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian yang dapat digunakan sebagai salah satu jenis sumber data digunakan dalam penelitian. Penentuan tempat atau lokasi dalam penelitian ini didasarkan atas pertimbangan

6 53 bahwa, sesuai dengan objek atau sasaran penelitian adalah wanita rawan sosial ekonomi yang ada di Kota Surakarta. Karena masalah wanita rawan sosial ekonomi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta maka tempat penelitian ini berlangsung di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta dan di beberapa tempat berlangsungnya pendidikan dan pelatihan keterampilan yaitu di Kelurahan Jebres, Kelurahan Gandekan dan rumah peserta pemberdayaan. Menurut H.B Sutopo (2002: 58) menjelaskan bahwa Dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, penelitian bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Sebagai salah satu sumber data, peristiwa memang sangat beragam, yaitu dapat terjadi secara sengaja atau tidak sengaja, aktivitas rutin yang berulang atau hanya satu kali terjadi, aktivitas yang formal atau yang tidak formal serta ada yang tertutup atau terbuka untuk umum. Adapun peristiwa yang diamati yaitu penyelenggaraan pemberdayaan keluarga miskin oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi wanita rawan sosial ekonomi. 3. Dokumen atau Arsip H. B Sutopo (2002: 54) menyatakan Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dalam mengkaji dokumen hendaknya tidak hanya mencatat apa yang tertulis, tetapi juga harus menggali dan menangkap maknanya yang tersirat di dalam dokumen tersebut. antara lain: Adapun dokumen dan arsip yang digunakan Peneliti sebagai sumber data a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 34 ayat (1) b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Hak Ekonomi Sosial dan Budaya c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

7 54 d. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin e. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta f. Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta g. Dokumen Petunjuk Teknis Kegiatan Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan Wanita Rawan Sosial EkonomiPemerintah Provinsi Jawa Tengah 2013 h. Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta Nomor 460/ 1568 tentang Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi i. Dokumen kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta D. Teknik Sampling (Cuplikan) Sugiyono (2010: 118) menyatakan bahwa Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Pada penelitian kualitatif sampel akan ditunjukkan oleh peneliti dengan mempertimbangkan bahwa sampel itu mengetahui dengan masalah yang diteliti, jujur, dapat dipercaya dan datanya bersifat objektif. Sampling pada penelitian kualitatif digunakan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Menurut Sugiyono (2010: 123), Teknik pengambilan sampel ada beberapa cara yaitu sampling sistematis, sampling purposive dan snowball sampling. Adapun penjelasan masing-masing teknik pengambilan sampling tersebut adalah: 1. Sampling Sistematis Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. 2. Sampling Purposive Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

8 55 3. Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yang harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, maka pengambilan sampel yang paling tepat dengan penelitian ini adalah menggunakan Purposive Sampling (sampel bertujuan). Menurut H.B. Sutopo (2002: 56): Purposive sampling merupakan kecenderungan peneliti untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Metode ini memilih beberapa objek penelitian, kemudian dari yang terpilih tersebut dijadikan sebagai sumber data yang dapat membantu dalam mengungkap permasalahan yang telah dirumuskan. Dengan kata lain metode pengambilan sampel yang digunakan dengan teknik informan kunci (key informan) yaitu peneliti mengambil orang-orang kunci untuk dijadikan sebagai sumber data. Berdasarkan pendapat H.B. Sutopo tersebut di atas, maka dalam penelitian ini peneliti memilih informasi dari orang-orang yang dijadikan informasi kunci (key informan) dan dapat dipercaya. Maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Bapak Bambang Yunianto, SE,MM Bapak Bambang Yunianto, SE,MM merupakan Kepala Seksi Bidang Rehabilitasi sosial sebagai pelaksana dari pemberdayaan keluarga miskin, khususnya kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi wanita rawan sosial ekonomi. 2. Staf Dinas Sosial pemberdayaan keluarga miskin wanita rawan sosial ekonomi merupakan pelaksana teknis terselenggaranya pemberdayaan keluarga miskin, khususnya kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi wanita rawan sosial ekonomi (Maslekhatun,SE; Dra Yuli Bendiati Utami).

9 56 3. Masyarakat Surakarta yang terkena dampak pemberdayaan dengan jumlah populasi 100 orang peserta pemberdayaan keluarga miskin melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan dari 5 kecamatan di Surakarta dari Kecamatan Serengan, Kecamatan Laweyan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Jebres dan 15 orang sebagai sample (baik yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan menjahit, loundry serta rias pengantin). Mengenai daftar nama informan dapat dilihat pada Lampiran 1. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data ini sebagai cara operasional yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Oleh karena itu, sangat perlu diperhatikan teknik pengumpulan data yang dipergunakan sebagai alat pengambil data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang diperlukan adalah : 1. Wawancara Menurut Sugiyono (2010: 317) menjelaskan Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Sedangkan mengenai macam wawancara, Esterberg menyatakan beberapa macam wawancara diantaranya yaitu: Wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan wawancara tidak struktur (Sugiyono, 2010: 319). Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Wawancara terstruktur (Structured interview)

10 57 Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. b. Wawancara semi struktur (Semistructure Interview) Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. c. Wawancara tak berstruktur (Unstructured interview) Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana penelititidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Berdasarkan pendapat di atas maka peneliti menggunakan jenis wawancara semi struktur, dikarenakan dalam melakukan wawancara penulis membuat kerangka pokok-pokok pertanyaan terlebih dahulu sebagai panduan wawancara, hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar pokok-pokok yang telah direncanakan dapat tercakup seluruhnya dan hasil wawancara dapat mencapai sasaran. Kemudian yang menjadi subyek responden wawancara adalah Kepala Seksi Bidang Rehabilitasi sosial pelaksana dari program, Staf Dinas Sosial pemberdayaan keluarga miskin wanita rawan sosial ekonomi merupakan pelaksana teknis terselenggaranya program dan Masyarakat Surakarta yang terkena dampak pemberdayaan dengan jumlah populasi 100 orang peserta pemberdayaan keluarga miskin melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan dari 5 kecamatan di Surakarta dari Kecamatan Serengan, Kecamatan Laweyan,

11 58 Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Jebres dan 15 orang sebagai sample (baik yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan menjahit, loundry serta rias pengantin). Pedoman wawancara tersebut dapat dilihat di lampiran 2 dan Petikan wawancara dapat dilihat di lampiran Observasi Menurut H. B Sutopo (2002: 64) menyatakan bahwa Teknik observasi digunakan untuk menggali data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. Teknik observasi ada beberapa macam, Spradley (1980) menjelaskan bahwa Pelaksanaan teknik dalam observasi dapat dibagi menjadi, observasi tak berperan sama sekali dan observasi berperan, yang terdiri dari berperan pasif, berperan aktif, dan berperan penuh dalam arti peneliti benarbenar menjadi warga (bagian) atau anggota kelompok yang sedang diamati (HB. Sutopo, 2002: 65). Adapun hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Observasi nonpartisipan atau tidak berperan Observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. HB. Sutopo (2002: 65) menyebutkan bahwa Dalam observasi tak berperan kehadiran peneliti tidak diketahui oleh subyek yang diamati. Oleh karena itu di dalam observasi tak berperan dapat dilakukan dengan mengamati perilaku subyek peneliti dari jarak jauh. b. Observasi berperan Observasi jenis ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Mengenai observasi berperan pasif HB. Sutopo (2002: 66) menjelaskan bahwa Dalam observasi jenis ini peneliti hanya sekedar mendatangi lokasi tetapi sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain hanya sebatas pengamat pasif. Artinya peneliti hanya sekedar mengamati aktivitas dan perilaku subyek yang diteliti dan sebagainya. Sedangkan mengenai observasi berperan aktif HB. Sutopo (2002: 67) menjelaskan bahwa Observasi yang dilakukan peneliti tidak bersikap pasif sebagai pengamat, tetapi memainkan berbagai peran yang dimungkinkan dalam suatu situasi yang berkaitan dengan penelitianya, dengan

12 59 mempertimbangkan akses yang bisa diperolehnya yang bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan data. Hal ini bisa ditunjukkan peneliti tidak hanya sekedar berdialog yang mengarah pada kelengkapan datanya melainkan mengarahkan peristiwa-peristiwa yang sedang dipelajari demi kemantapan datanya. c. Observasi berperan penuh HB. Sutopo (2002: 68) menyebutkan bahwa Dalam observasi berperan penuh peneliti memiliki peran dalam lokasi studinya. Dengan definisi tersebut tentunya didalam observasi berperan penuh peneliti benar-benar memiliki keterlibatan di dalam penelitianya misalnya benar-benar sebagai anggota organisasi yang sedang dikaji. Berdasarkan beberapa macam observasi di atas, maka observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi berperan pasif maksudnya peneliti mendatangi lokasi sebatas mengamati aktivitas dan perilaku selama kunjungan dilakukan. Kegiatan yang diamati yaitu : a. Pelaksanaan pemberdayaan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta pada tanggal 10 Juni dan 12 Juni b. Kendala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta dalam melakukan pemberdayaan pada tanggal 18 September 2013 c. Dampak dari hasil pemberdayaan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta pada tanggal 30 September 2013, 4 Oktober 2013, 15 Oktober 2013 dan 17 Oktober Pedoman observasi dapat dilihat di Lampiran 4 dan Lampiran Analisis Dokumen Analisis dokumen merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat dokumen yang telah terkumpul, mempelajari kemudian menganalisisnya. Dokumen sebagai sumber data yang berbentuk tertulis atau gambar yang bisa merupakan keterangan tentang keadaan masa sekarang maupun keadaan di masa lampau yang sewaktu-waktu dapat dilihat kembali. Menurut Sugiyono (2010: 329) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari

13 60 seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan waancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Penjabaran Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta, Dokumen Petunjuk Teknis Kegiatan Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan Wanita Rawan Sosial Ekonomi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Studi Dokumen dalam penelitian ini dapat dilihat di Lampiran 7. F. Validitas Data Validitas data adalah keabsahan data yang diperoleh di dalam penelitian atas suatu data yang diakui kebenarannya. Validitas data menurut Sugiyono (2010: 363) yaitu Derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Dalam penelitian untuk menjamin keabsahan data yang diperoleh, maka validitas datanya dapat dilakukan berbagai cara, yaitu: trianggulasi, informan review dan member check. Menurut Patton menyebutkan ada 4 trianggulasi yaitu Trianggulasi data, trianggulasi metode, trianggulasi peneliti dan trianggulasi teori (H.B. Sutopo, 2002: 78-82). Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Trianggulasi Data, artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda. 2. Trianggulasi Metode, yaitu jenis triangulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik dan metode yang berbeda. 3. Trianggulasi Peneliti, yaitu hasil penelitian baik data atau simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti. 4. Trianggulasi Teori, yaitu trianggulasi dilakukan peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi data dan trianggulasi metode, yang dimaksud dengan trianggulasi data di sini diartikan bahwa data yang

14 61 sama atau sejenis akan lebih mantap diteliti kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda, yaitu informan, tempat dan peristiwa serta dokumen. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber yang satu bisa lebih teruji kebenaranya jika dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda. Sedangkan trianggulasi metode di sini dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dengan metode yang berbeda-beda antara lain dilakukan dengan wawancara, pengamatan dan analisis dokumen. Hal ini dimaksudkan untuk menguji kemantapan informasi yang diperoleh. Untuk lebih jelasnya trianggulasi data dapat dilihat dalam Lampiran 8 dan trianggulasi metode dalam Lampiran 9. G. Analisis Data Menurut Lexy J. Moleong (2012: 280) Analisis data adalah proses mengorganisasikan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskannya hipotesis kerja seperti disarankan oleh data. Sedangkan menurut H. B Sutopo (2002: 91) berpendapat bahwa Dalam proses analisis data terdapat empat komponen utama yang harus dipahami oleh setiap peneliti kualitaif. Empat komponen tersebut adalah: 1. pengumpulan data, 2. reduksi data, 3. sajian data, 4. penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan kegiatan yang digunakan untuk memperoleh informasi yang berupa kalimat-kalimat yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi, wawancara, dan dokumen. Data yang diperoleh masih berupa data mentah yang tidak teratur, sehingga diperlukan analisis agar data menjadi teratur. 2. Reduksi Data Data yang diperoleh di lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci. Laporan-laporan direduksi, dirangkum, dipilih halhal pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya. Jadi data yang diterima oleh peneliti di lapangan sebagai bahan mentah disingkat,

15 62 direduksi, disusun lebih sistematis agar lebih mudah dikenali dan memberikan gambaran yang jelas. Menurut H.B. Sutopo (2002: 92) berpendapat bahwa: Reduksi data adalah bagian dari proses analisis, yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan. 3. Sajian Data Menurut H.B Sutopo (2002:114) menyatakan bahwa Sajian data merupakan rakitan organisasi informasi yang memungkinkan riset dapat dilakukan. Sajian data dapat berupa matriks, gambar atau skema, jaringan kerja kegiatan dan tabel. Semuanya dirakit secara teratur guna mempermudah pemahaman informasi. 4. Penarikan Kesimpulan H.B Sutopo (2002: 93) menyatakan bahwa Penarikan kesimpulan tidak akan terjadi sampai pada proses pengumpulan data berakhir, simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Peneliti sejak awal berusaha untuk memberi makna data yang dikumpulkan, untuk itu peneliti mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Jadi dari data yang diperoleh peneliti di lapangan, dari semula peneliti mencoba mengambil kesimpulan, namun kesimpulan itu masih kabur dan masih diragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data, maka kesimpulan itu lebih grounded. Maka dari itu, kesimpulan harus senantiasa diverifikasi agar kesimpulan yang diambil lebih kuat dan bisa dipertanggungjawabkan. Verifikasi dapat singkat dengan mencari data baru, apabila penelitian dilakukan oleh suatu team untuk mencapai intersubjective consensus, yakni persetujuan bersama agar lebih menjamin validitas atau confirmability. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti dalam setiap kesimpulan yang diambil tentang pemberdayaan keluarga miskin oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi wanita rawan sosial ekonomi. Penjabaran keempat komponen utama tersebut merupakan suatu rangkaian dalam proses analisis data yang satu dengan yang lain sehingga tidak dapat dipisahkan. Dimana komponen yang satu merupakan langkah menuju komponen yanglainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak bisa mengambil salah satu komponen saja. Penarikan kesimpulan merupakan hasil dari suatu proses penelitian yang tidak dapat terpisahkan dari proses sebelumnya, karena merupakan satu kesatuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

16 63 1. Pengumpulan Data 2. Reduksi Data 3. Sajian Data 4. Pengambilan Kesimpulan atau Verifikasi Gambar 2. Model Analisis Interaktif (Miles dan Huberman, 1992: 20) H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi langkahlangkah yaitu (1) Persiapan, (2) Pengumpulan data, (3) Sajian data, dan (4) Penyusunan laporan penelitian (H. B. Sutopo, 2002: ). Untuk lebih jelasnya, masing-masing akan diuraikan sebagai berikut : 1. Persiapan Tahap ini terbagi menjadi dua kegiatan meliputi : a. Mengurus perijinan penelitian b. Menyususun proposal penelitian, pengembangan pedoman pengumpulan data (daftar pertanyaan) dan menyusun jadwal kegiatan penelitian 2. Pengumpulan Data Tahap ini terbagi menjadi tiga kegiatan meliputi : a. Mengumpulkan data di lokasi studi dengan melakukan observasi dan mencatat serta menyimpan dokumen b. Melakukan review dan pembahasan beragam data yang telah terkumpul c. Memilah dan mengatur data sesuai kebutuhan

17 64 3. Analisis Data Tahap ini terbagi menjadi empat kegiatan meliputi : a. Menentukan teknik analisa data yang tepat sesuai proposal penelitian b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian di cross check kan dengan temuan di lapangan c. Setelah mendapat data yang sesuai intensitas kebutuhan, maka dilakukan proses verifikasi dan pengayaan dengan mengkonsultasikan dengan orang yang dianggap lebih ahli d. Setelah selesai, maka merumuskan kesimpulan akhir sebagai temuan penelitian. 4. Penyusunan Laporan Penelitian Tahap ini terbagi menjadi empat kegiatan meliputi: a. Penyusunan laporan awal b. Review laporan dengan melakukan pengecekan ulang laporan yang telah tersusun bilamana terdapat kekeliruan atau kesalahan untuk kemudian dilakukan perbaikan laporan c. Perbaikan laporan dan disusun sebagai laporan akhir penelitian e. Penyusunan laporan akhir lakukan: Berikut ini adalah gambaran tentang prosedur penelitian yang peneliti Gambar 3. Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi yang digunakan untuk penelitian adalah di SMK Negeri 9 Surakarta, berada di Jalan Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta 57137.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MAN I Surakarta yang beralamat di Jl. Sumpah Pemuda 25 Kelurahan Kadipiro Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Studi Kasus tentang Perilaku Gay dan Alternatif Penanganannya (Penelitian Kasus terhadap Tiga Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pemilihan tempat penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan informasi, keterangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Pinilih Kelurahan Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten

Lebih terperinci

PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif)

PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif) PROPOSAL STUDI KASUS (Pendekatan Kualitatif) Sistematika Proposal KuaLIttitatif BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. FOKUS MASALAH C. RUMUSAN MASALAH D. TUJUAN PENELITIAN E. MANFAAT PENELITIAN BAB II

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Sosial Masyarakat Rumah Hebat Indonesia yang terletak di Rejosari RT 03 RW 15 Ngemplak, Gilingan, Banjarsari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. a. Sanggar Seni Santi Budaya Sukoharjo

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. a. Sanggar Seni Santi Budaya Sukoharjo BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian a. Sanggar Seni Santi Budaya Sukoharjo b. SMPN 4 Sukoharjo 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang dibutuhkan adalah direncanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Penanaman Nilai-Nilai Karakter Abdullah bin Abu Kuhafah dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang berfungsi untuk mencari kebenaran yang objektif terhadap suatu peristiwa, dimana kegiatan itu dilakukan secara sistematis,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Berdasarkan judul penelitian ini, maka penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Surakarta, berada di Jalan Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, selain itu juga merupakan suatu usaha yang sistemastis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN 26 BAB III METODE PENELITAN Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan mencapai hasil yang maksimal, berikut ini akan dijelaskan metode apa saja yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan pada semester genap, tahun pelajaran 2013, dalam waktu 6 bulan, yakni bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SMA Negeri 4 Surakarta, yang beralamatkan di Jalan LU Adi Sucipto No 1, Kecamatan Banjarsari,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sanggar Wayang Gogon milik Ki Margono, S.Sn, yang berada di Jl. Halilintar No.140, RT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 sampai dengan Mei 2016 di kelas XI dengan sampel kelas XI IPS 4 SMA Negeri 6 Surakarta di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan objek penelitian novel Pukat Karya Tere Liye. Tidak ada pembatasan khusus tentang tempat penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan mengenai efektivitas program peningkatan kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan salah satu unsur yang mendukung keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan mengambil lokasi penelitian di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Kota Surakarta. Alasan pemilihan lokasi ini dikarenakan Unit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Interaksi Sosial antar Pedagang ini mengambil lokasi penelitian di Kawasan Obyek Wisata Ketep Pass, Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 5 bulan, yaitu bulan Januari hingga Mei 2015. Kemudian penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purwodadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Pantai Depok yang letaknya masih satu kompleks dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Pendapat Surakhmad (1980) Penelitian merupakan : kegiatan ilmiah guna menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata,

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata, 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian, maka pendekatan yang tepat untuk penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Keraton Kasunanan Surakarta, yang beralamat Jl. Mangkubumen Sasono Mulyo Solo Kota / Pasar Kliwon.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Nusa Tenggara Timur. Beberapa alasan yang mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian X X X. 4 Analisis Data X X

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 1. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian X X X. 4 Analisis Data X X BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitian karya sastra melalui analisis dokumen berupa studi pustaka yang bersifat kualitatif. Penelitian ini tidak terpancang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebab merupakan langkah-langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Sebab merupakan langkah-langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian. Sebab merupakan langkah-langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data atau informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Konstruksi Sosial Masyarakat terhadap Sungai ( Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Sosial Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu. BAB III METODE PENELITIAN D. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Badan Sosial Mardiwuto, Yayasan dr. Yap Prawirohusodo, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena di tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Geyer yang terletak di Jalan Purwodadi-Solo Km 15 Geyer, Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat hiburan khusus tempat tongkrongan anak- anak lesbi. Peneliti mengambil lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan salah satu hal penting dalam melakukan penelitian, karena informasi yang akan kita dapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah tersebut tradisi pemasangan tuwuhan sudah

Lebih terperinci

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang akan ditempuh oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian atau rumusan masalah (coghlan & Brannick 2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian ini desainnya termasuk jenis penelitian kualitatif dengan melakukan penelitian terhadap loyalitas distributor terhadap perusahaan Multi Level

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 43 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Suatu metode ilmiah dapat dipercaya apabila disusun dengan mempergunakan suatu metode yang tepat. Metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji yaitu tentang implementasi strategi Dishubkominfo Kota Surakarta dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, maka jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan salah satu program penunjang dari rencana pembangunan jangka

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan salah satu program penunjang dari rencana pembangunan jangka BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Kesehatan kota Surakarta. Hal ini dikarenakan Dinas Kesehatan kota Surakarta merupakan Dinas yang berwenang dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIN. Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian karena secara geografis mudah dijangkau

BAB III METODOLOGI PENELITIN. Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian karena secara geografis mudah dijangkau BAB III METODOLOGI PENELITIN 3. 1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3. 1. 1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Kramat Kecamatan Hulonthalangi. Penetapan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk itu peneliti memfokuskan penelitian yang permasalahan utama dikaji tentang kualitas pendidikan madrasah yang membutuhkan data lapangan dan data tersebut sewaktu-waktu dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian. 44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, disamping

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian dituntut adanya teknik tertentu untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Sehingga dapat berhasil dengan baik untuk memahami dan memecahkan masalah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Tempat penelitian dilakukan di kota Tual Maluku Tenggara, khususnya di desa Wab suku Kei yang berdomisili diwilayah tertentu. Desa Wab dipilih sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research). Penelitian lapangan (field research) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode penelitian adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode penelitian adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Istilah lain metode di sini adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penertiban Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil lokasi penelitian di SMA N 7 Surakart. Lokasi dari SMA N 7 Surakarta terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi di Brebes tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif.menurut Lincoln dan Guba (dalam Sutopo, 2006: 40) dalam

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif.menurut Lincoln dan Guba (dalam Sutopo, 2006: 40) dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian ini maka bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian harus benar-benar dipertimbangkan sehingga dapat diperoleh data yang dibutuhkan dan tercapainya tujuan penelitian itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2006:15) metode penelitian kualitatif adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2006:15) metode penelitian kualitatif adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Menurut Sugiyono (2006:15) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan metode dan prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Moleong (2005:6) pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 9 Surakarta yang beralamat di Jl Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat diperolehnya data yang dibutuhkan dari masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 35 BAB III METODE PENELITIAN Sugiyono (2010:9) menyatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dimana cara ilmiah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Puron, Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki Karang Taruna unit yang bernama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Boyolali khususnya di Pasar Kota Boyolali. Alasan pemilihan tempat penelitian yaitu Pasar Kota Boyolali yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kwartir Cabang XI.28 Tegal. Peneliti mengambil lokasi penelitian di tempat tersebut karena Kwartir Cabang XI.28 Tegal memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif mengarahkan peneliti menjelajahi kancah dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif mengarahkan peneliti menjelajahi kancah dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif mengarahkan peneliti menjelajahi kancah dan menggunakan sebagian besar waktunya dalam mengumpulkan data secara langsung, dan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan dan Strategi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, kualitatif deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan dan Strategi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, kualitatif deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Strategi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, kualitatif deskriptif yaitu prosedur penelitian data-data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016. 41 BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016. Objek penelitian ini adalah novel Bait-Bait Multazam karya Abidah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung,

BAB III METODE PENELITIAN. dimana peristiwa-peristiwa yang menjadi objek penelitian berlangsung, BAB III METODE PENELITIAN A. Pola Penelitian Penelitian ini jika dilihat dari lokasi sumber datanya termasuk kategori penelitian lapangan (field reseach). Penelitian lapangan adalah untuk mencari dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe dekriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan. Alasan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 yang beralamatkan di Jalan Balayudha kilometer 4,5 Palembang Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode 31 BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif itu sendiri adalah suatu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan dibahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan penelitian, dan teknik analisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) ini tidak terlepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data; BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut: (A) Jenis dan Pendekatan Penelitian; (B) Tempat Dan Waktu Penelitian; (C) Teknik Pengumpulan Data; (D) Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1. Rincian Waktu dan Tahap Penelitian Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1. Rincian Waktu dan Tahap Penelitian Waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data berupa dokumen, yaitu data dari dialog-dialog dalam naskah drama Ayahku Pulang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bekasi lebih tepatnya di Kampung Galian Kumejing Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Dengan

Lebih terperinci