BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
|
|
- Hartanti Muljana
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Sistem Pada sub bab rancangan sistem ini akan dijelaskan bagaimana sistem ini bekerja berdasarkan rancangan sistem yang sudah dibuat supaya sistem bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap perancangan dan arsitektur sistem ini yang dilakukan adalah menentukan model perancangan sistem untuk pembuatan aplikasi pentuan bandwith perusahaan menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto. Berikut merupakan kerangka arsitektur system yang akan di bangun: Kriterian Divisi (Input) Fuzzy Tsukamoto (Proses) Daftar Rekomendasi Bandwith Gambar 3.1 Arsitektur Sistem 3.2 Gambaran Sistem Pada tahap ini dilakukan analisis perancangan aplikasi penentuan bandwith menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto. Diawal proses penggunaan algoritma Metode Fuzzy Tsukamoto dan diakhiri proses pembuatan aplikasi. 17
2 Start Bandwith Unduh dan Unggah Pagi, Bandwit Unduh dan Unggah Siang, Bandwith Unduh dan Unggah Sore Fuzzifikasi Fungsi Keanggotaan Centroid Defuzzifikasi Bandwith Ideal End Gambar 3.2 Flowchart Sistem 18
3 3.3 Implementasi Algoritma Membership Input Unduhan Pagi 1 Rendah Sedang Tinggi 0 85Kbps 92.5Kbps 100Kbps Gambar 3.31 Kurva Unduhan Pagi Fungsi Keanggotaan : 0; x 92.5 µ [α] UnduhanPagiRendah= { ( 98 92,5 92, x 92,5 1; x 85 0; 85 x 100 µ [α] UnduhanPagiSedang= { ( ,5 x 100 1; x = 92,5 0; x 92.5 µ [α] UnduhanPagiTinggi= { ( x ; x
4 Unduhan Siang 1 Rendah Sedang Tinggi 0 50Kbps 67.5Kbps 85Kbps Gambar 3.32 Kurva Unduhan Siang Fungsi Keanggotaan : 0; x 67,5 µ [α] UnduhanSiangRendah= { ( 80 67, x 67,5 1; x 50 0; 50 x 85 µ [α] UnduhanSiangSedang= { ; ( ,5 x 85 1; x = 67,5 0, x 67.5 µ [α] UnduhanSiangTinggi= { ( x 85 1, x 85 20
5 Unduhan Sore 1 Rendah Sedang Tinggi 0 85Kbps 92.5Kbps 100Kbps Gambar 3.33 Kurva Unduhan Sore Fungsi Keanggotaan : 0; x 92.5 µ [α] UnduhanSoreRendah= { ( 97 92,5 92, x 92,5 1; x 85 0; 85 x 100 µ [α] UnduhanSoreSedang= { ( x 100 1; x = 92,5 0; x 92.5 µ [α] UnduhanSoreTinggi= { ( x ; x
6 Unggahan Pagi Rendah Sedang Tinggi 1 Fungsi Keanggotaan : 0 16Kbps 20.5Kbps 25Kbps Gambar 3.34 Kurva Unggahan Pagi 0; x 20.5 µ [α] UnggahanPagiRendah= { ( 23 20,5 20, x 20,5 1; x 16 0; 16 x 25 µ [α] UnggahanPagiSedang= { ( , x 25 1; x = 20,5 0; x 20.5 µ [α] UnggahanPagiTinggi= { ( x ; x 25 22
7 Unggahan Siang 1 Rendah Sedang Tinggi 0 20Kbps 27.5Kbps 35Kbps Gambar 3.35 Kurva Unggahan Siang Fungsi Keanggotaan : 0; x 27.5 µ [α] UnggahanSiangRendah= { ( 31 27,5 27, x 27,5 1; x 20 µ [α] UnggahanSiangSedang= { 0; 20 x 35 ( x 35 1; x = 35 0; x 27.5 µ [α] UnggahanSiangTinggi= { ( x ; x 35 23
8 Unggahan Sore 1 Rendah Sedang Tinggi Fungsi Keanggotaan : 0 16Kbps 20.5Kbps 25Kbps Gambar 3.36 Kurva Unggahan Sore 0; x 20.5 µ [α] UnggahanSoreRendah= { ( 24 20,5 20, x 20,5 1; x 16 0; 16 x 25 µ [α] UnggahanSoreSedang= { ( x 25 1; x = 20,5 0; x 20.5 µ [α] UnggahanSoreTinggi= { ( x ; x 25 24
9 Membership Output Kebutuhan Bandwith 1 Rendah Tinggi 0 16kbps 100kbps Gambar 3.37 Kurva kebutuhan bandwith 0; x > 100 µ [α] KebutuhanBandwithRendah= { ( 100 Z x 100 1; x < 16 1; x > 100 µ [α] KebutuhanBandwithTinggi= { ( Z x > ; x < aturan fuzzy yang di susun: [R1] IF unduhan Pagi Tinggi And unduhan Siang Rendah And unduhan Sore Tinggi And unggahan Pagi Tinggi And unggahan Siang Rendah And unggahan Sore Tinggi Then kebutuhan bandwith rendah; [R2] IF unduhan Pagi Rendah And unduhan Siang Sedang And unduhan Sore Tinggi And unggahan Pagi Tinggi And unggahan Siang Sedang And unggahan Sore Rendah Then kebutuhan bandwith rendah; [R3] IF unduhan Pagi Sedang And unduhan Siang Rendah And unduhan Sore Tinggi And unggahan Pagi Rendah and unggahan Siang Sedang And unggahan Sore Tinggi Then kebutuhan bandwith rendah; [R4] IF unduhan Pagi Tinggi And unduhan Siang Tinggi And unduhan Sore Tinggi And unggahan Pagi Tinggi and unggahan Siang Tinggi And unggahan Sore Tinggi Then kebutuhan bandwith tinggi; 25
10 [R5] IF unduhan Pagi Tinggi And unduhan Siang Sedang And unduhan Sore Tinggi And Unggah Pagi Tinggi and unggahan Siang Sedang And unggahan Sore Tinggi Then kebutuhan bandwith tinggi; [R6] IF unduhan Pagi Rendah And unduhan Siang Rendah And unduhan Sore sedang And unggahan Pagi Tinggi and ungahan Siang Sedang And unggahan Sore Tinggi Then kebutuhan bandwith rendah; [R7] IF unduhan Pagi Sedang And unduhan Siang Sedang And unduhan Sore sedang And unggahan Pagi Tinggi and unggahan Siang Rendah And unggahan Sore Tinggi Then kebutuhan bandwith rendah; [R8] IF unduhan Pagi Sedang And unduhan Siang Sedang And unduhan Sore sedang And unggahan Pagi Sedang and unggahan Siang Sedang And unggahan Sore Sedang Then kebutuhan bandwith tinggi; [R9] IF unduhan Pagi Tinggi And unduhan Siang Sedang And unduhan Sore sedang And unggahan Pagi Tinggi and unggahan Siang Sedang And unggahan Sore Sedang Then kebutuhan bandwith tinggi; [R10] IF unduhan Pagi Rendah And unduhan Siang Rendah And unduhan Sore Rendah And unggahan Pagi Rendah and unggahan Siang Rendah And unggahan Sore Rendah Then kebutuhan bandwith rendah; Ada 7 Variabel fuzzy yang dimodelkan terdiri dari : 1. Input : Unduhan Pagi, unduhan Siang, unduhan Sore dan unggahan Pagi, unggahan Siang, unggahan Sore. 2. Ouput : Kebutuhan bandwith Contoh Soal Kasus Unduhan terbesar hingga mencapai 100 Kbps dan unduhan terkecil sampai 50 Kbps. Sedangkan pada unggahan tertinggi 35 Kbps dan unggahan terendah sampai 16 Kbps. Berapa unduh dan unggah di gedung A yang dibutuhkan jika unduhan pagi = 98Kbps, unduhan siang= 80 Kbps, unduhan sore = 97 Kbps, unggahan pagi = 23 Kbps, unggahan siang = 31 Kbps dan unggahan sore = 24 Kbps. 26
11 Mencari nilai keanggotaan unduhan pagi : μ[α]unduhanpagirendah = 0 μ[α]unduhanpagisedang = = = 0.26 μ[α]unduhanpagitinggi = = = 0.73 Mencari nilai keanggotaan unduhan siang : μ[α]unduhansiangrendah = 0 μ[α]unduhansiangsedang = = = 0.28 μ[α]unduhansiangtinggi = = = 0.72 Mencari fungsi keanggotaan unduhan sore: μ[α]unduhansorerendah = 0 μ[α]unduhansoresedang = = = 0.4 μ[α]unduhansoretinggi = = = 0.6 Mencari fungsi keanggotaan unggahan pagi: μ[α]unggahanpagirendah = 0 μ[α]unggahanpagisedang = = = 0.44 μ[α]unggahanpagitinggi = = =
12 Mencari fungsi keanggotaan unggahan siang : μ[α]unggahansiangrendah = 0 μ[α]unggahansiangsedang = = = 0.53 μ[α]unggahansiangtinggi = = = 0.46 Mencari fungsi keanggotaan unggahan sore : μ[α]unggahansorerendah = 0 μ[α]unggahansoresedang = = = 0.22 μ[α]unggahansoretinggi = = = 0.77 α-predikat1 = UnduhPagiTinggi UnduhSiangRendah UnduhSoreTinggi UnggahPagiTinggi UnggahSiangRendah UnggahSoreTinggi = min( ) = 0 (100-z)/84 = 0 Z1 = (0 x 84) = 100 α-predikat2 = UnduhPagiRendah UnduhSiangSedang UnduhSoreTinggi UnggahPagiTinggi UnggahSiangSedang UnggahSoreRendah = min( ) 28
13 = 0 (100-z)/84= 0 Z2= (0 x 84) = 100 α-predikat3 =UnduhPagiSedang UnduhSiangRendah UnduhSoreTinggi UnggahPagiRendah UnggahSiangSedang UnggahSoreTinggi = min( ) = 0 (100-z)/84 = 0 Z3 = (0 x 84) = 100 α-predikat4 = UnduhPagiTinggi UnduhSiangTinggi UnduhSoreTinggi UnggahPagiTinggi UnggahSiangTinggi UnggahSoreTinggi = min( ) = 0.46 (z-16)/84 = 0,46 Z4 = 16 + (0,46 x 84) = 54,64 α-predikat5 = UnduhPagiTinggi UnduhSiangSedang UnduhSoreTinggi UnggahPagiTinggi UnggahSiangSedang UnggahSoreTinggi = min( ) = 0.28 (z-16)/84 = 0,28 Z5 = 16 + (0,28 x 84) = 39,52 29
14 α-predikat6 = UnduhPagiRendah UnduhSiangRendah UnduhSoreSedang UnggahPagiTinggi UnggahSiangSedang UnggahSoreTinggi = min( ) = 0 (100-z)/84 = 0 Z6 = (0 x 84) = 100 α-predikat7 = UnduhPagiSedang UnduhSiangSedang UnduhSoreSedang UnggahPagiTinggi UnggahSiangRendah UnggahoreTinggi = min( ) = 0 (100-z)/84 = 0 Z7 = (0 x 84) = 100 α-predikat8 =UnduhPagiSedang UnduhSiangSedang UnduhSoreSedang UnggahPagiSedang UnggahSiangSedang UnggahSoreSedang = min( ) = 0.22 (z-16)/84 = 0,22 Z8 = 16 + (0,22x 84) = 34,48 α-predikat9 =UnduhPagiTinggi dunduhsiangsedang UnduhSoreSedang UnggahPagiTinggi UnggahSiangSedang UnggahSoreSedang 30
15 = min( ) = 0.22 (z-16)/84 = 0,22 α-predikat10 Z9 = 16 + (0,22x 84) = 34,48 =UnduhPagiRendah UnduhSiangRendah UnduhSoreRendah UnggahPagiRendah UnggahSiangRendah UnggahSoreRendah = min( ) = 0 (100-z)/84 = 0 Z10 = (0 x 84) = 100 Dari sini kita dapat mencari berapakah nilai Z, yaitu: α1 z1 + α2 z2 + α3 z3 + α4 z4 + α5 z5 + α6 z6 + α7 z7 + α8 z8 + α9 z9 + α10 z10 Z = α1 + α2 + α3 + α4 + α5 + α6 + α7 + α8 + α9 + a10 (0 100) + (0 100) + (0 100) + (0,46 54,64) + ( ,52) + (0 100) + (0 100) + ( ,48) + ( ,48) + (0 100) Z = ( ) Z = 49, = Kbps 3.4 Perancangan Proses Context Diagram (Diagram konteks) Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem. Jadi, yang dibutuhkan adalah (1) Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem, (2) Data apa saja yang diberikannya ke sistem, (3) kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan, dan (4) apa saja isi/ jenis laporan yang harus dihasilkan sistem. 31
16 Kata Siapa di atas dilambangkan dengan kotak persegi (disebut dengan terminator), dan kata apa di atas dilambangkan dengan aliran data (disebut dengan data flow), dan kata sistem dilambangkan dengan lingkaran (disebut dengan process). User Rekomendasi Bandwith 1 SISTEM M ANAJEMEN BANDWITFH Data Bandwith Gambar 3.4 Diagram Konteks Zero Diagram (Diagram Nol). Tujuan dari diagram nol adalah untuk memerinci sebuah sistem menjadi proses-proses yang harus dilakukan orang dalam. Atau jika dibuat dalam kalimat adalah : Apa saja proses yang harus dilakukan agar mencapai sistem tersebut?. Jadi, diagram ini adalah kelanjutan dari diagram konteks, yang memperbanyak lingkaran, sedangkan untuk (jumlah dan isi) terminator serta (jumlah dan isi) data flow dari dan ke terminator tersebut harus tetap. Pada diagram ini pula mulai ditampilkan data store (penyimpan data/ file) yang dibutuhkan. Data store dapat dilakukan untuk dua keperluan, yakni (1) untuk menulis Data Store atau menyimpan data baru, dan (2) untuk membaca atau mengecek data yang sudah ada. Data Flow yang mengarah ke data store berarti menulis dan sebaliknya berarti membaca Gambar 3.5 Lambang Penyimpan Data 32
17 File apa saja yang dibutuhkan di sistem ini?. Jenis file data ada dua, yakni (1) master file, dan (2) transaction file.. Master file adalah file berisi (mencatat) mengenai objek yang harus ada di sebuah unit usaha yang jika tidak ada objek tersebut maka unit usaha tersebut tidak akan berjalan secara sempurna. 1 User Bandwith Cek Keberadaan Barang Bandwith Data Bandwith 2 Fungsi Keanggotaan Bandwith Nilai Fungsi Keanggotaan Data Rekomendasi 3 Hitung Predikat Nilai Z Rekomendasi Bandwith 4 Hitung Centroid Rekomendasi Bandwith Rekomendasi Bandwith Gambar 3.6 Diagram Nol (DFD Level 0) 33
18 3.5 Perancangan Interface Perancangan interface merupakan perancangan yang akan menjelaskan tentang desain tampilan dari sistem yang akan di buat, gambar berikut merupakan desain tampilan dari sistem yang akan di buat: Rekomendasi Bandwith (Fuzzy Tsukamoto) Bandwith Pagi Download Upload Nilai Keanggotaan Hasil Tinggi Rendah Bandwith Siang Download Upload Nilai Keanggotaan Hasil Tinggi Rendah Bandwith Sore Download Upload Nilai Rekomendasi Bandwith Nilai Keanggotaan Hasil Tinggi Rendah Proses Gambar 3.7 Desain Interface 34
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM A. Pengantar Sistem adalah kumpulan elemen yang masing-masing elemen tersebut memiliki fungsi masingmasing, namun secara bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan dari adanya
Lebih terperinciUntuk dapat lebih memahani fuzzy Tsukamoto, berikut contoh kasus :
Fuzzy Tsukamoto Ahmadulillah saya sempat menuliskan kembali sedikit menganai fuzzy reasoning. Jika masih lupa silahkan baca tautan berikut. http://totoharyanto.staff.ipb.ac.id/2012/08/11/fuzzy-reasoning-penalaran-fuzzy/.
Lebih terperinciPENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
PENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DATA FLOW DIAGRAM ( DFD ) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM 3. Identifikasi Masalah Masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut :. Banyak kriteria yang terlibat dalam perhitungan yang masih menggunakan cara konvensional sehingga membutuhkan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034
SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 Latar Belakang Setiap perusahaan atau institusi yang beroperasi secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian diagnosa penyakit asma dengan menggunakan metode fuzzy Tsukamoto, dibutuhkan data mengenai gejala penyakit dari seorang pakar atau
Lebih terperinciPengantar Algoritma & Flow Chart
PRAKTIKUM 1 Pengantar Algoritma & Flow Chart A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mampu memahami suatu masalah dan mampu mencari solusi pemecahannya dan mampu menuangkan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan tahap yang bertujuan untuk memahami kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan sistem, menentukan kebutuhan hasil proses
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI ROTI
ISSN : 2338-4018 IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI ROTI Kurnia Martha Herdiastuti (kurnia19martha@gmail.com) Bebas Widada(bbswdd@gmail.com) Yustina Retno Wahyu Utami
Lebih terperinciSistem Informasi [Kode Kelas]
Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 11] Diagram Alir Data (DAD)/Data Flow Diagram (DFD) Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Definisi Diagram Alir Data (DAD) Diagram Alir Data (DAD) atau
Lebih terperinciMateri Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan:
Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan: Pengertian DFD Latar Belakang DFD
Lebih terperinciPENGESAHAN PEMBIMBING...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vii KATA PENGANTAR... viii
Lebih terperinciBAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem informasi keuangan mahasiswa pada Institut Bisnis dan Informatika
BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan sistem informasi keuangan mahasiswa pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. (sumber:
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Gondodiyoto (2007) menyatakan sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Permasalahan Penjurusan di SMA dilakukan pada saat siswa berada di kelas X (sepuluh) dan akan naik ke kelas XI (sebelas). Masalah yang sering
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI DI KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN KEDIRI DENGAN FUZZY TSUKAMOTO
Artikel Skripsi SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI DI KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN KEDIRI DENGAN FUZZY TSUKAMOTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS: INSTANSI XYZ) Dimas Wahyu Wibowo 1, Eka Larasati Amalia 2 1,2 Teknik Informatika, Politeknik Negeri
Lebih terperinciLangkah Data Flow Diagram (DFD)
Mata Kuliah : Proses Bisnis dan SIM Tahun : 2013 Lab 07 Langkah Data Flow Diagram (DFD) Langkah Membuat DFD 1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem. 2. Identifikasi semua
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, dalam melakukan seleksi penerimaan petugas Sensus Ekonomi pada kantor Badan Statistik Aceh Tamiang masih dilakukan dengan tidak terbuka.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai. Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit
BAB IV PEMBAHASAN A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Aplikasi fuzzy logic untuk pengambilan keputusan pemberian kredit
Lebih terperinciSistem Inferensi Fuzzy
Sistem Inferensi Fuzzy METODE SUGENO 27 Sistem Inferensi Fuzzy Metode Tsukamoto Metode Sugeno! Diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno-Kang, tahun 1985.! Bagian output (konsekuen) sistem tidak berupa himpunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan
30 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada tugas akhir ini mencakup beberapa tahapan pengerjaan antara lain : 3.1. Perancangan Sistem Perancangan sistem pada penelitian tugas akhir ini terdiri
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciPembeli. Bag. Gudang. Bag. Keuangan. Supplier
DIAGRAM CONTEXT: A Pembeli B Gudang - Kebutuhan - Daftar Pembelian - yang Kosong Kosong - Daftar Masuk SISTEM PENJUALAN BARANG DI SUPERMARKET Daftar Rencana Persetujuan D Keuangan - Permintaan - C Supplier
Lebih terperinciPenerapan Metode Fuzzy Mamdani dalam Perencanaan Produksi Roti
ISSN: 0216-3284 885 Penerapan Metode Fuzzy Mamdani dalam Perencanaan Produksi Roti Novi Apriyanti 1, Huzainsyahnoor Aksad 2 Program Studi Sistem Informasi STMIK Banjarbaru 1 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO DI PT KSTEX BANDUNG. Fikri Nur Fathan
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN METODE FUZZY TSUKAMOTO DI PT KSTEX BANDUNG Fikri Nur Fathan Teknik Informatika - Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan aplikasi merupakan tahap lanjutan dari analisa aplikasi, dimana pada perancangan aplikasi ini digambarkan rancangan aplikasi yang akan dibangun sebelum melakukan pengkodean
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Wilkinson, 2007:3-4) Sistem informasi berasal dari dua kata yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu
Lebih terperinciDATA FLOW DIAGRAM. Terminator Proses Data Store Alur Data. Terminator Proses Data Store Alur Data
DATA FLOW DIAGRAM DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dgn konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan
Lebih terperinciDEFINISI SIMBOL FLOWCHART
DEFINISI SIMBOL FLOWCHART 1 Pertemuan ke 2 PENGENALAN DAN DEFINISI FLOWCHART Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini
Lebih terperinciPraktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System
Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System Ketentuan Praktikum 1. Lembar Kerja Praktikum ini dibuat sebagai panduan bagi mahasiswa untuk praktikum pertemuan ke - 8 2. Mahasiswa akan mendapatkan penjelasan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR SIMBOL...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SIMBOL... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi
Lebih terperinci3.4 Data dari Melati Mekar Mandiri... 38
ABSTRAK UD Melati Mekar Mandiri adalah sebuah perusahaan pengrajin yang bergerak di bidang kain tenun gedog dan batik tulis. Perusahaan yang terletak di Kerek, Jawa Timur ini mempunyai pengrajin, baik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan. Tahapan penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Adapun pegertian
Lebih terperinciVersi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)
JURNAL TECH-E - VOL. 1 NO. 1 (17) Versi Online tersedia di : http://bsti.ubd.ac.id/e-jurnal JURNAL TECH-E 2581-1916 (Online) Artikel Perancangan Aplikasi Penentu Jurusan IPA atau IPS Pada SMA Menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, berbagai permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi. Peningkatan kinerja manusia yang
Lebih terperinciAlgoritma Dan Pemrograman [algoritma, program, flowchart] Presented by Rijal Fadilah, S.Si
Algoritma Dan Pemrograman [algoritma, program, flowchart] Presented by Rijal Fadilah, S.Si Algoritma Informal : seperangkat langkah yg mendefinisikan bagaimana suatu pekerjaan dilaksanakan Algoritma :
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
7 terboboti dari daerah output fuzzy. Metode ini paling dikenal dan sangat luas dipergunakan. First of Maxima (FoM) dan Last of Maxima (LoM) Pada First of Maxima (FoM), defuzzifikasi B( y) didefinisikan
Lebih terperinciTeknik Dokumentasi. Komang Anom Budi Utama, SKom
Teknik Dokumentasi Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Teknik Dokumentasi Dekripsi tertulis dari sebuah system dapat menjadi bertele-tele dan sulit diikuti. Pengalaman menunjukkan
Lebih terperinciPEMBUATAN APLIKASI E-LEARNING MENGGUNAKAN CODE IGNITER DI POLITEKNIK SAKTI
PEMBUATAN APLIKASI E-LEARNING MENGGUNAKAN CODE IGNITER DI POLITEKNIK SAKTI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Jurusan Sistem Informasi Disusun
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat komposit bank tersebut. Menurut peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Masalah Terdapat dua kriteria permasalahan umum pada busway, yaitu faktor kriteria kenyamanan penumpang dan keekonomisan bus. Kriteria kenyamanan penumpang
Lebih terperinciLangkah-langkah dalam membuat DFD
Langkah-langkah dalam membuat DFD 1. Pahami dengan baik system dokumentasi aliran data dari organisasi yang hendak dibuat model data flow diagramnya 2. Tentukan dan memasukan semua aspek dalam organisasi
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA BIDIK MISI DI POLITEKNIK NEGERI JEMBER MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY oleh: 1 I Putu Dody Lesmana, 2 Arfian Siswo Bintoro 1,2 Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber informasi gaji pegawai. Pengelolaan dan pengolahan data penggajian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi penggajian merupakan fungsi penting yang menjadi sumber informasi gaji pegawai. Pengelolaan dan pengolahan data penggajian pegawai tentunya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Desain penelitian ini meliputi: 1. Tahapan awal penelitian a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan. c. Mempersiapkan
Lebih terperinciDecission : if & if else
PRAKTIKUM 5 Decission : if & if else A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan tentang operator kondisi (operator relasi dan logika) 2. Menjelaskan penggunaan pernyataan if 3. Menjelaskan penggunaan pernyataan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidangbidang tersebut
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permintaan, Persediaan dan Produksi 2.1.1 Permintaan Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat
Lebih terperinciModel (Diagram Arus Data) untuk melihat fungsi-fungsi di sistem informasi secara
BAB 1 DESAIN MODEL Analis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system (flowchart), untuk menunjukkan secara tepat arti fisiknya / urutan prosedur kerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM. perancangan dan pembuatan program ini meliputi : dengan konversi notasi infix, prefix, dan postfix.
21 BAB III METODE PENELITIAN / PERANCANGAN SISTEM 3.1. Metode Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan untuk mendukung penyelesaian perancangan dan pembuatan program ini meliputi : 1. Studi literatur
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI ROTI MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI
PERANCANGAN SISTEM PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI ROTI MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI Murni Marbun 1, Hengki Tamando Sihotang 2, Normi Verawati Marbun 3 2 Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perancangan sistem, dan tahap evaluasi rancangan sistem. sistematis. Adapun model penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dibahas tentang tahapan-tahapan analisis dan perancangan aplikasi penilaian kesehatan KSP dan USP pada Dinas Koperasi Kabupaten Sidoarjo. Tahap-tahap tersebut terdiri
Lebih terperinciSistem Komputer. Software / Perangkat Lunak. Hardware / Perangkat keras. Brainware / Pemakai
PENGANTAR ALGORITMA Sistem Komputer Hardware / Perangkat keras Software / Perangkat Lunak Brainware / Pemakai Algoritma Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan suatu hasil tertentu dari
Lebih terperinciBab 3 Metode Penelitian
Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, dilakukan beberapa tahapan yang saling berkaitan antara satu tahap dengan tahap lainnya. Flowchart tahapan penelitian yang dilakukan dapat
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dikutip oleh Supardi & Leonard mengatakan, Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Hasil Belajar Siswa Pada hakikatnya, pendidikan merupakan kegiatan yang telah berlangsung seumur dengan manusia. Artinya, sejak adanya manusia telah terjadi usaha-usaha
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Company Profile Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile adalah sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda pengenal perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Sebelum membangun sebuah program perangkat lunak, dilakukan suatu analisa dan perancangan sistem yang akan diterapkan pada perangkat lunak tersebut. Sehingga pada
Lebih terperinciPENG. Tek. SIA 2. Materi Alat Perancangan sistem
PENG. Tek. SIA 2 Materi Alat Perancangan sistem Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 5-1 KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur
Lebih terperinciHimpunan Tegas (Crisp)
Logika Fuzzy Logika Fuzzy Suatu cara untuk merepresentasikan dan menangani masalah ketidakpastian (keraguan, ketidaktepatan, kekuranglengkapan informasi, dan kebenaran yang bersifat sebagian). Fuzzy System
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sistem Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang selama
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xix
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I PENDAHULUAN Batasan Masalah... 2
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1 1.2 Identifikasi Masalah...3 1.3 Maksud
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK..i. ABSTRACT...ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR GAMBAR. xi. DAFTAR TABEL..xv. DAFTAR SIMBOL xvii
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK..i ABSTRACT...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...vi DAFTAR GAMBAR. xi DAFTAR TABEL..xv DAFTAR SIMBOL xvii DAFTAR LAMPIRAN...xviii BAB I. PENDAHULUAN.1
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori merupakan dasar tentang pendapat dalam melakukan penelitian atau penemuan yang didukung oleh data data dan argumentasi penulis. Fungsi dari landasan teori adalah untuk
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. wawancara yang dilakukan, para costumer ingin membeli dengan cara mudah tanpa
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Rumah makan Siang Hari adalah usaha yang bergerak dibidang penjualan makanan masakan rumah. Sistem informasi pada rumah makan ini masih menggunakan
Lebih terperinciBAB II: TINJAUAN PUSTAKA
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan memberikan penjelasan awal mengenai konsep logika fuzzy beserta pengenalan sistem inferensi fuzzy secara umum. 2.1 LOGIKA FUZZY Konsep mengenai logika fuzzy diawali
Lebih terperinciPenerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi
Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi Berdasarkan Data Persediaan dan Jumlah Permintaan Ria Rahmadita Surbakti 1), Marlina Setia Sinaga 2) Jurusan Matematika FMIPA UNIMED riarahmadita@gmail.com
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan
Lebih terperinciErwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom
Erwien Tjipta Wijaya, ST.,M.Kom PENDAHULUAN Logika Fuzzy pertama kali dikenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh tahun 1965 Dasar Logika Fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Teori himpunan fuzzy adalah peranan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa dan perancangan yang akan dilakukan adalah menganalisa mengenai tahapan sistem bekerja serta menguji tingkat akurasi dari metode tersebut dalam proses pencarian musik.
Lebih terperinciAPLIKASI TEBAK GAMBAR MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID
APLIKASI TEBAK GAMBAR MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID Anita Ria Manula NPM : 10.01.2558 4.1 Analisis Analisis merupakan tahapan akhir sebelum penarikan kesimpulan terhadap data yang
Lebih terperinciStruktur Data Review Algoritma, Pemrograman. Presented by Rijal Fadilah, S.Si
Struktur Data Review Algoritma, Pemrograman Presented by Rijal Fadilah, S.Si Algoritma Informal : seperangkat langkah yg mendefinisikan bagaimana suatu pekerjaan dilaksanakan Algoritma : suatu kumpulan
Lebih terperinciAnalisis (Konvensional)
Analisis (Konvensional) Tujuan Analisis Menjabarkan kebutuhan pemakai meletakkan dasar-dasar untuk proses perancangan PL mendefinisikan semua kebutuhan pemakai sesuai dengan lingkup kontrak yang disepakati
Lebih terperinciBAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut
BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut terdiri
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Monitoring
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV PEMBAHASAN. menggunakan pemrograman Microsoft Visual Basic.NET
27 BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang penerapan fuzzy inference system Tsukamoto untuk mendiagnosis penyakit mata serta implementasi ke dalam program menggunakan pemrograman Microsoft
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pegawai negeri pada instansi pemerintahan, seperti digambarkan sebagai
30 BAB III METODE PENELITIAN Tugas akhir ini berupa proyek (pengembangan), di mana sistem yang ada dapat memberikan suatu penyelesaian dari permasalahan mengenai analisa tingkat resiko yang akan dihadapi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Ialah sebuah set elemen atau komponen terhubung satu sama lain yang mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan (output) data dan
Lebih terperinciTahap Sistem Pakar Berbasis Fuzzy
Company LOGO Penalaran Mamdani dan Tsukamoto Pada pendekatan Fuzzy Inference System Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor 2011 www.company.com
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK)
PENERAPAN METODE FUZZY TSUKAMOTO UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT (STUDI KASUS : PT. AMAL TANI PERKEBUNAN TANJUNG PUTRI BAHOROK) Andrian Juliansyah ( 1011287) Mahasiswa Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Program Algoritma Genetika dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip dan sifatsifat dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya,
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005 / 2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2005 / 2006 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. PERDANA BANGUN PUSAKA.
Lebih terperinciData Flow Diagram (DFD) Salim Mail : Phone : YM : talim_bansal Blog :
Data Flow Diagram (DFD) Salim Mail : salim.sucipto@gmail.com Phone : 0815-188-2384 YM : talim_bansal Blog : http://salimsribasuki.wordpress.com 1 Apa itu Data Flow Diagram (DFD)? Data Flow Diagram (DFD)
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR... i HALAMAN JUDUL DALAM... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN REKOMENDASI SIDANG... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR GAMBAR...xi. DAFTAR TABEL...xvi. DAFTAR LAMPIRAN...xvii BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR TABEL...xvi DAFTAR LAMPIRAN...xvii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR GAMBAR...x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xiv BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR LAMPIRAN...xiv BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logika Fuzzy Zadeh (1965) memperkenalkan konsep fuzzy sebagai sarana untuk menggambarkan sistem yang kompleks tanpa persyaratan untuk presisi. Dalam jurnalnya Hoseeinzadeh et
Lebih terperinciAnalisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Pada RM. Warung Sederhana Sate dan Tongseng Pak H.
Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Pada RM. Warung Sederhana Sate dan Tongseng Pak H.Budi Asli Solo Nama NPM Jurusan Pembimbing : Devyana Setya Pratiwi : 2B214148 : Akuntansi
Lebih terperinciPENENTUAN KERENTANAN POTENSI BANJIR DENGAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO. Kelompok G Kelas A
PROYEK AKHIR MATA KULIAH LOGIKA FUZZY SEMESTER GENAP 2013-2014 PENENTUAN KERENTANAN POTENSI BANJIR DENGAN LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO Disusun oleh: Kelompok G Kelas A Denis Mailinda (115090600111014) Ulya Darojatun
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
15 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah Analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhan- kebutuhan fungsional,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logika Fuzzy Logika fuzzy merupakan suatu metode pengambilan keputusan berbasis aturan yang digunakan untuk memecahkan keabu-abuan masalah pada sistem yang sulit dimodelkan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Flow Map Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua buah flowmap yaitu flow map surat masuk dan surat keluar. Dimana flow map ini menndefinisikan dari sebuah
Lebih terperinciTingkatan dalam DFD Pedoman pembuatan DFD
Tingkatan dalam DFD Pedoman pembuatan DFD Ada beberapa istilah untuk menyebut tingkatan dalam DFD : Jeffrey L. Whitten, System Analysis and Design Methods : Context DFD Decomposition Diagram Event Diagram
Lebih terperinciAnalisis Fungsi Keanggotaan Fuzzy Tsukamoto Dalam Menentukan Status Kesehatan Tubuh Seseorang
Analisis Fungsi Keanggotaan Fuzzy Tsukamoto Dalam Menentukan Status Kesehatan Tubuh Seseorang Nurul Khairina Politeknik Ganesha Medan Jl. Veteran No. 190 Pasar VI Manunggal nurulkhairina27@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan
Lebih terperinci