BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Dalam Pengantar Metode Penelitian: Linguistik Struktural (Subroto, 2007:5),

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif. Dalam Pengantar Metode Penelitian: Linguistik Struktural (Subroto, 2007:5), secara umum dinyatakan bahwa: metode kualitatif adalah metode pengkajian atau metode penelitian suatu masalah yang tidak di desain atau dirancang menggunakan prosedurprosedur statistik. Sesuai dengan perspektif yang dipakai, penelitian kualitatif berusaha memahami makna dari fenomena-fenomena, peristiwaperistiwa dan kaitannya dengan orang-orang atau masyarakat yang diteliti dalam konteks kehidupan dalam situasi yang sebenarnya (Subroto, 2007:6). Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif. Penelitian mencatat dengan teliti dan cermat data yang terwujud kata-kata, kalimat-kalimat, wacana, gambargambar atau foto, catatan harian, memandum, video-tipe. Dari data yang bersifat deskriptif ini peneliti melakukan analisis data untuk membuat generalisasi atau kesimpulan umum yang merupakan sistem atau kaidah yang bersifat mengatur atau gambar dari orang-orang yang dijadikan subjek penelitian (Subroto, 2007:8). B. Data dan Sumber Data Secara umum dapat dinyatakan bahwa data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam (dalam arti luas), yang harus dicari atau dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti. Dengan demikian, data itu dapat berwujud angka-angka, perkataan-perkataan, kalimat-kalimat, wacana-wacana, gambar- 32

2 33 gambar atau foto-foto, rekaman-rekaman, catatan-catatan ataupun arsip-arsip, dokumen-dokumen, buku-buku (Edi Subroto, 2007:38). Pemahaman mengenai berbagai macam sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh (Sutopo, 2002:49). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data berupa kata-kata berafiks, yang diambil dari rubrik Percikan majalah Gadis sebagai sumber datanya. Dalam Metode Penelitian Kualitatif, untuk mengkaji dokumen, peneliti tidak hanya mencatat apa yang tertulis, tetapi juga berusaha menggali dan menangkap maknanya yang tersirat dari dokumen tersebut (Sutopo, 2002:54). Peneliti menggunakan sumber data tersebut karena dalam rubrik Percikan majalah Gadis terjadi banyak proses berubahnya suatu fonem menjadi fonem lain sesuai dengan fonem awal atau fonem yang mendahuluinya. C. Populasi dan Sampel Populasi adalah objek penelitian (Subroto, 2007:36). Penelitian ini meneliti tentang proses morfofonemik dalam rubrik Percikan majalah Gadis, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah proses morfofonemik yang dihasilkan dalam rubrik Percikan majalah Gadis. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian langsung. Sampel hendaknya dapat mewakili populasi secara keseluruhan (Subroto, 2007:36). Sampel dalam penelitian adalah kata berafiks dalam rubrik Percikan majalah Gadis.

3 34 D. Metode Pengumpulan Data Dalam Pengantar Metode Penelitian: Linguistik Struktural, yang dimaksud teknik pustaka adalah mempergunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Sumbersumber tertulis yang digunakan dipilih untuk mencerminkan pemakaian bahasa sinkronis. Sumber-sumber tertulis itu dapat berwujud majalah, surat kabar, karya sastra, buku bacaan umum, karya ilmiah, buku perundang-undangan (Subroto, 2007:47). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah teknik pustaka. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode simak dan teknik catat. E. Klasifiksi Data Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses morfofonemik yang terjadi dalam rubrik Percikan majalah Gadis. Ada beberapa cara dalam pengklasifikasian datanya. Hal itu akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Menemukan munculnya kata berafiks dalam rubrik Percikan majalah Gadis. Kata berafiks adalah bentuk terikat yang bila adanya penambahan pada morfem dasar atau bentuk dasarnya maka akan mengubah makna gramatikalnya. Langkah pertama yang dilakukan untuk mengetahui proses morfofonemik afiksasi dalam rubrik Percikan majalah Gadis adalah dengan menemukan kata berafiks dalam rubrik tersebut.

4 35 2. Menentukan pembentukan kata berafiks dalam rubrik Percikan majalah Gadis. Pembentukan kata berafiks yang dimaksud di atas adalah proses morfologis. Untuk mempermudah penelitian, langkah yang diambil adalah menentukan proses morfologis kata berafiks dalam rubrik Percikan majalah Gadis. 3. Menentukan kelompok untuk kata-kata berafiks rubrik Percikan majalah Gadis. Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan, dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok I (morfem terikat + morfem bebas), kelompok II (morfem terikat + morfem bebas + morfem terikat), kelompok III (morfem terikat + morfem bebas), kelompok IV (kombinasi afiks). 4. Mengidentifikasikan kata berafiks. Berdasarkan data yang sudah dikelompokkan, untuk mempermudah menentukan karateristik morfofonemiknya, maka data dapat diidentifikasi sesuai dengan jenis afiksasinya. 5. Mendesripsikan pola morfofonemik dan kaidahnya. Data yang sudah dikelompokkan sesuai dengan jenis afiksasinya, kemudian akan lebih mudah untuk menentukan pola morfofonemiknya. Penentuan pola morfofonemik ini dilakukan untuk mengetahui proses-proses morfofonemik apa saja yang terjadi dalam data yang diambil dari rubrik Percikan majalah Gadis tersebut. Setelah mengetahui pola morfofonemik

5 yang terjadi dalam penelitian ini, tahap yang terakhir adalah mendeskripsikan kaidah-kaidah morfofonemiknya. 36 F. Metode Analisis Data Metode yang digunakan peneliti untuk menganalisis data yaitu dengan metode distribusional. Metode distribusional menganalisis sistem bahasa atau keseluruhan kaidah yang bersifat mengatur di dalam bahasa berdasarkan perilaku atau ciri-ciri khas keberadaan satuan-satuan lingual tertentu. Metode distribusional itu tidak begitu mengakui peranan makna atau arti di dalam analisis bahasa karena masalah itu belum dapat dirumuskan secara ilmiah (Subroto, 2007:68). Penerapan analisis metode distribusional yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik urai unsur terkecil (Ultimate Constituent Analysis). Teknik urai unsur terkecil adalah teknik yang dimana satuan unsur lingual tertentu diurai atas unsur-unsur tertentu (Subroto, 2007:69). Unsur terkecil dari satuan lingual tersebut adalah morfem. Seperti contoh kata berlari memiliki unsur terkecil ber- dan lari, kata berlarian memiliki unsur terkecilnya ber-an dan lari. Penelitian linguistik yang menganalisis unsur terkecil tersebut tidak hanya terhenti pada penguraian unsur terkecilnya saja, tetapi perlu berlanjut pada masalah-masalah yang relevan (Subroto; 2007:72).

6 37 G. Metode Penyajian Hasil Analisis Data Metode penyajian hasil analisis data menggunakan informal. Metode informal yaitu metode penyajian hasil analisis data yang menggunakan kata-kata biasa atau sederhana agar mudah dipahami. Dalam penelitian ini, langkah pertama penyajian hasil analisis data yang dilakukan adalah menampilkan seluruh data yang diperoleh dari rubrik Percikan majalah Gadis, yang diurutkan secara alfabetis, juga disertai dengan proses morfologisnya. Selanjutnya, dilakukan pengelompokkan data yang didapat sesuai dengan bentuk afiksasinya. Untuk mempermudah penelitian, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengidentifikasikan kata-kata berafiks tersebut sesuai dengan jenis afiksasinya. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data sesuai dengan teori morfofonemik yang digunakan. Tahap terakhir adalah menyimpulkan kaidah atau aturan morfofonemik sesuai dengan teori yang digunakan. Metode informal digunakan pada tahap menganalisis data.