BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 : Kerangka Pemikiran

2 58 Secara garis besar penelitian ini dimulai dari penjabaran kondisi perusahaan baik berupa wawancara singkat dengan pihak PT. AIE maupun observasi umum yang dilakukan secara individual. Hasil penjabaran tersebut kemudian dijadikan suatu inspirasi dalam pengambilan topik skripsi ini dan sebagai panduan dalam membuat ruang lingkup penelitian. Dalam hal ini topik yang diambil adalah penilaian pengelolaan teknologi informasi dengan ruang lingkup penelitian pada domain Planning and Organizations. Pada tahap pengumpulan data, peneliti akan melakukan survei, wawancara, dan kuesioner. Peneliti akan mengikuti kaidah dari CobIT dan membuat analisa sesuai dengan tahapan yang terdapat dalam CobIT. Pengumpulan data ini khususnya berasal dari bagian TI dan level manajerial yang berkepentingan secara khususnya dalam penelitian ini. Setelah data diperoleh akan dilakukan analisa dan penilaian yang mengacu pada standar CobIT. Pada realisasinya, akan dibuat suatu asumsi dan hasil analisa berdasarkan data yang tersedia. Berdasarkan kerangka kerja CobIT, terdapat focus pendekatan yang dikaitkan dengan tujuan pengendalian (control objectives) yang dimana nantinya akan dibandingkan dengan target yang telah dicanangkan oleh perusahaan. Kemudian akan menghasilkan suatu pendekatan manajemen yang berisi arahan yang berkaitan dengan proses manajemen di dalam perusahaan, diantaranya yaitu Key Goal Indicators (KGI) dimana berisi mengenai arahan kinerja prosesproses TI sehubungan dengan kebutuhan bisnis, dan juga Key Perfomance Indicators (KPI) yang berkaitan dengan kinerja proses-proses TI sehubungan dengan sasaran/tujuan proses yang ingin dicapai perusahaan. Dalam hal ini hasil yang didapat berupa model kematangan pengelolaan teknologi informasi.

3 59 Perbedaan atau deviasi yang muncul dari perbandingan tersebut diinformasikan dan diusulkan ke perusahaan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengelola sector-sektor teknologi informasi dari unit yang terkecil hingga konsep yang lebih besar lagi seperti pembuatan strategi pengoptimalan teknologi demi tercapainya sasaran bisnis. 3.2 Pengumpulan Data Struktur Instrumen Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa daftar pernyataan yang dibuat berdasarkan panduan dari Maturity Model CobIT yang diterbitkan oleh ISACA. Daftar pernyataan tersebut mencangkup untuk semua proses yang ada pada domain planning and organization. Setiap level maturity berisi rincian pernyataan yang akan diberikan nilai pemenuhan (compliance value) sesuai dengan kondisi yang berlangsung pada PT. AIE Teknik Pengumpulan Data Dalam proses pengumpulan data akan digunakan metode survey dengan teknik wawancara dan metode observasi dengan tipe observasi langsung untuk menilai daftar pernyataan pada kuisioner sesuai dengan kerangka kerja CobIT yang telah dipersiapkan sebelumnya. Daftar pernyataan tersebut berisi sejumlah pernyataan yang memuat karakteristik setiap Maturity Model.

4 Teknik Pengolahan Data Pengolahan data ini bertujuan untuk dapat menentukan posisi Maturity Model berdasarkan pendekatan CobIT yang telah dicapai perusahaan pada saat ini. Memang dalam Management Guideline CobIT tidak secara spesifik menyertakan cara pengukuran dari Maturity Model. Dalam penelitian ini, digunakan penilaian yang dikemukakan oleh Pederiva (2003, p2-3) untuk dapat mengukur Maturity Model dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Rentang jawaban dibagi ke dalam empat skala yaitu: dengan nilai pemenuhan (compliance Value) terhadap masing-masing skala yaitu Masing-masing bobot dari nilai nilai pemenuhan tersebut menunjukan tingkat persetujuan terhadap satu pernyataan, seperti tertera pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 : Compliance Value untuk persetujuan terhadap pernyataan Skala Jawaban atas pernyataan Nilai Pemenuhan 1 Tidak Setuju 0 2 Kurang Setuju Setuju Sangat setuju 1 2. Nilai pemenuhan dari masing-masing level atas setiap jawaban dari pernyataan yang diberikan dijumlah kemudian dihitung perolehan

5 61 Maturity Level Compliance Value dengan cara membagi total nilai pemenuhan dari level [A] dengan jumlah pernyataan yang diberikan [B], seperti tertera pada table berikut ini. Tabel 3.2 : Contoh perhitungan Maturity Level Compliance Values Maturity Level [M] Total Nilai Pemenuhan [A] Jumlah Pernyataan [B] Maturity Level Compliance Value [A/B] Setiap angka pada Maturity Level Compliance Value [C] kemudian dibagi dengan total keseluruhan perolehan Maturity Level Compliance Value, sehingga akan diperoleh Normalized Maturity Level Compliance Value, seperti tertera pada table berikut ini:

6 62 Tabel 3.3 : Contoh perhitungan Normalized Maturity Level Compliance Value Maturity Level [M] Maturity Level Compliance Value [C] Normalized Maturity Level Compliance Value (C/Sum[C]) Total Setiap Maturity Level [M] kemudian dikaitkan dengan Normalized Maturity Level Compliance Value dari masing-masing Maturity Level [D] sehingga nantinya akan diperoleh nilai kontribusi untuk setiap level Maturity Level, seperti tertera pada table berikut ini: Tabel 3.4: Perhitungan nilai akhir Maturity Level Maturity Level [M] Normalized Maturity Level Compliance Value [D] Kontribusi [M] x [D]

7 Total Maturity Level 3.65 Nilai akhir yang diperoleh pada perhitungan (pada contoh ini adalah 3.65) menggambarkan perolehan nilai untuk perhitungan Maturity levelnya ternyata terletak pada level Analisa dan penilaian sesuai standar CobIT Tujuan Pengendalian Penilaian yang dilakukan akan disesuaikan dengan standar CobIT yang ada, dimana pada kasus ini akan lebih menekankan pada domain Planning and Organization. Domain Planning and Organization ini akan lebih memerhatikan pada pembahasan tentang identifikasi dan strategi investasi TI yang dapat memberikan yang terbaik untuk mendukung pencapaian tujuan bisnis, dimana proses yang ada yaitu sebagai berikut: a. Define a strategic IT plan (pendefinisian strategi perencanaan TI) b. Define the information architecture (pendefinisian arsitektur informasi) c. Determine technological direction (menentukan arah teknologi) d. Define the IT process, organization and relationship (pendefinisian proses TI, organisasi dan hubungannya)

8 64 e. Manage the IT investment (Pengelolaan investasi TI) f. Communicate management aims and direction (menghubungkan arah dan tujuan manajemen) g. Manage IT human resources (pengelolaan sumber daya manusia TI) h. Manage quality (pengelolaan kualitas) i. Assess and manage IT risk (penetapan dan pengelolaan resiko TI) j. Manage projects (penetapan proyek) Maturity Model Pada Maturity Model akan dibahas mengenai kematangan pengelolaan teknologi informasi suatu perusahaan. Maturity Model CobIT ini terdiri dari 6 level kematangan. Dimana perhitungannya akan dimasukkan ke dalam Maturity Level dengan interpretasi sebagai berikut: 0 Non Existent (Tidak ada) Dimana pengelolaan teknologi informasi masih dalam tahap paling awal. Proses manajemen tidak ada sama sekali, dan pengimplementasiannya tidak berdasarkan pada suatu metode yang tepat. Perusahaan belum mengetahui tentang pengelolaan TI dan tidak tersedia komunikasi mengenai hal tersebut.

9 65 1 Initial (Permulaan) Perusahaan mulai mengetahui mengenai perlunya pengelolaan teknologi informasi, tetapi belum ada standar proses yang harus dilakukan. Komunikasi dalam hal pendekatan manajemen dan penyelesaian masalah yang ada tidak dilakukan secara konsisten. Sudah mulai ada penyusunan sistem komputerisasi yang lebih terarah, tetapi perencanaan, perancangan dan prosesnya masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisir dengan baik. 2 Repeatable (Pengulangan) Perusahaan mulai menyadari adanya kebutuhan akan pentingnya tata kelola TI. Adanya kegiatan tata kelola TI dan indikator pengukuran kinerja dalam tahap pengembangan. Proses perencanaan, perancangan dan implementasi sistem berbasis komputer telah menemukan pola yang lebih terarah, berjalan dengan pola yang terstandarisasi. Pihak manajemen telah mengetahui ukuran dasar untuk pengelolaan TI, tetapi proses tersebut belum diaplikasikan secara menyeluruh pada perusahaan. Tidak tersedia pelatihan formal dan komunikasi mengenai standar tata kelola TI. Tanggung jawab proses tata kelola dalam berbagai proyek dan proses dalam TI dikendalikan oleh individu. 3 Defined (Terdefinisi) Perusahaan telah menyadari dan mengetahui akan kebutuhan pengelolaan TI. Telah direncanakannya sekumpulan aturan untuk indikator dasar

10 66 pengelolaan TI. Seluruh proses telah didokumentasikan dan telah dikomunikasikan serta telah dilaksanakan berdasarkan metode pengembangan system komputerisasi yang baik. Akan tetapi implementasinya diserahkan pada setiap individu, sehingga kemungkinan penyimpangan yang terjadi kadang tidak terdeteksi. Prosedur yang dikembangkan sebagai bentuk formalisasi dari praktek yang ada. 4 Managed (Dikelola) Perusahaan telah memahami pengelolaan TI di seluruh bagian dan didukung dengan pelatihan secara formal. Pembagian tanggung jawab sudah terbagi secara jelas. Proses dalam TI disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan strategi TI perusahaan. Proses komputerisasi telah dimonitor dan terukur dengan baik, manajemen proyek pengembangan system komputerisasi sudah dijalankan dengan lebih terorganisir. 5 Optimized (Dioptimalkan) Proses proses dalam perusahaan telah disempurnakan ke praktek terbaik dan berdasarkan pada hasil peningkatan yang terus menerus dan perbandingan model Maturity dengan perusahaan lain. Perusahaan menggunakan TI sebagai suatu cara terintegrasi untuk mengoptimalkan arus kerja, menyediakan alat-alat untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas, dan menuntun perusahaan untuk beradaptasi mengenai pengelolaan TI dengan cepat serta mendukung kebutuhan secara menyeluruh.

11 Pengelolaan Perusahaan Pengelolaan TI (IT Governance) Pengelolaan di dalam perusahaan berkaitan dengan kinerja di dalam perusahaan, dimana kinerja disini merupakan hasil kerja suatu perusahaan dalam rangka mewujudkan tujuan strategis yang ditetapkan perusahaan, kepuasan pelanggan, serta kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat. Dikaitkan dengan pengelolaan teknologi informasi, yaitu IT Governance yang memadukan best practices proses perencanaan, pengelolaan, penerapan, pelaksanaan, dan pengawasan kinerja teknologi informasi untuk memastikan TI benar benar mendukung pencapaian sasaran perusahaan. IT Governance merupakan suatu struktur dan proses yang saling berhubungan serta mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam pencapaian tujuan melalui nilai tambah dan penyeimbangan antara resiko dan manfaat dari TI serta prosesnya Key Peformance Indicator (KPI) dan Key Goal Indicators (KGI) Pada materi ini akan dibahas mengenai konektivitas sasaran aktivitas, yang diukur dengan indikator untuk kerja pokok, sasaran proses yang diukur dengan indikator sasaran pokok. Pada Key Goal Indicators (KGI) berisi mengenai arahan kinerja proses proses TI sehubungan dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Sedangkan Key Performance

12 68 Indicators (KPI) berisi mengenai kinerja proses-proses TI sehubungan dengan sasaran/tujuan proses (process goal) pada perusahaan. 3.5 Gap Hasil dari pembobotan tujuan kendali memberikan angka-angka yang memiliki makna kematangan pengelolaan teknologi informasi seperti yang dijelaskan pada Maturity Model. Bila dimasukkan target yang ingin dicapai suatu perusahaan, maka akan terlihat beberapa kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Hal inilah yang dijadikan motivasi suatu perusahaan untuk melakukan pengembangan ke arah pengelolaan teknologi informasi yang lebih baik, dimana pengembangan yang baik adalah pengembangan yang fokus dan tepat sasaran. 3.6 Usulan perbaikan Dari hasil pembobotan yang dilakukan maka akan terdapat suatu perbedaan antara kenyataan yang dicapai perusahaan dengan harapan yang diinginkan perusahaan. Dimana dari kesenjangan yang ada tersebut, diperlukan suatu usulan bagi perusahaan yang dapat mengarahkan kepada pengelolaan teknologi informasi yang baik. Dengan adanya usulan perbaikan ini diharapkan akan dapat membantu perusahaan untuk menuju pengembangan yang lebih baik yang lebih fokus dan tepat sasaran, yang dapat meningkatkan kinerja di dalam perusahaan. 3.7 Lokasi Penelitian Lokasi yang ditetapkan untuk pengambilan data ini yaitu PT. AIE yang berada di Jl. Warung Buncit Raya no.39, Jakarta Selatan,