BAB V RENCANA IMPLEMENTASI. Menurut Guntur Setiawan dalam bukunya Implementasi dalam Birokrasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V RENCANA IMPLEMENTASI. Menurut Guntur Setiawan dalam bukunya Implementasi dalam Birokrasi"

Transkripsi

1 BAB V IMPLEMENTASI Menurut Guntur Setiawan dalam bukunya Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan sebagai berikut: Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif (Setiawan, 2004:39). Pengertian implementasi yang dikemukakan di atas merupakan proses untuk melaksanakan ide, proses atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan penyesuaian dalam tubuh birokrasi demi terciptanya suatu tujuan yang bisa tercapai dengan jaringan pelaksana yang bisa dipercaya. Akhir dari sebuah perencanaan bisnis adalah Implementasi Rencana. Hal ini dapat membantu perusahaan atau pemimpin perusahaan untuk menyusun alokasi waktu dan biaya yang tepat agar rencana pemasaran yang telah ditentukan dapat dilaksanakan secara maksimal. Rencana implementasi akan menghasilkan kesimpulan yang merupakan evalusi akhir yang dapat diukur secara riil sehingga dapat digunakan sebagai ukuran dari pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan agar dapat terus dikembangkan dan disempurnakan menjadi lebih baik lagi secara keseluruhan dan mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Ada dua 106

2 jenis rencana implementasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu: Program Jangka Pendek dan Program Jangka Panjang Rencana Implementasi Jangka Pendek Rencana kegiatan implementasi jangka pendek ini dapat dilakukan dalam rentang waktu 1-5 tahun kedepan Tabel 5.1. Rencana Implementasi Jogja Organic Jangka Pendek Tahapan Implementasi Kriteria Keterangan Tahap I Mengamankan Memiliki 5 Saat ini masih memiliki 4 Pasokan kelompok tani kelompok tani produk Organik skala besar Tahap II Implementasi Memiliki Website Bertujuan untuk menjangkau STP dan Tim pasar lebih luas dan merespon Pemasaran kebutuhan konsumen lebih cepat Tahap Inovasi produk Melakukan riset Memiliki produk yang III pendukung produk lengkap pendukung utama Tahap Melakukan Promosi Produk Konsumen mengetahui seluruh IV Promosi utama produk Promosi produk Konsumen mengetahui pendukung manfaat produk pendukung Promo Memiliki jadwal kegiatan Tempat/aktvitas demo memasak dan sponsorhip rutin dan tepat sasaran 5.2. Rencana Implementasi Jangka Panjang Rencana kegiatan implementasi jangka pendek ini dapat dilakukan dalam rentang waktu 5-10 tahun kedepan 107

3 Tabel 5.2. Rencana Implementasi Jogja Organic Jangka Panjang KATEGORI TEMUAN LINGKUNGAN EKSTERNAL 1. Ekonomi Harga produk sering dianggap terlalu mahal untuk beberapa kalangan tertentu. 2. Trend Trend hidup sehat diluar negeri sering menjadi trend di Indonesia dalam waktu yang cukup dekat. LINGKUNGAN INTERNAL 1. Petani Keahlian pembuatan pupuk tidak merata Kurang memahami manfaat sayuran yang ditanam 2. Produk Inti Varian produk masih terbatas 3. Produk Pendukung Menambah varian produk selain produk utama (roti, mayonese, salad dressing, bubuk sayuran, whey Protein, dll) 3. Tempat Belum Banyak diketahui konsumen baru Memberikan berbagai macam pilihan dan kemudahan dalam mendapatkan produk Update trend hidup sehat yang terjadi di luar negeri secara berkala Berbagi pengetahuan dengan petani lain Melakukan penjelasan manfaat setiap sayuran yang ditanam Menambah varian produk secara rutin Giat melakukan riset dan penelitian Aktif melakukan promosi Bekerjasama dengan beberapa layanan seperti tripadvisor Semua Level ekonomi dapat menikmati produkproduk Selalu update trend hidup sehat Semua petani memiliki kemampuan yang sama Semua petani paham manfaat sayuran Memiliki jumlah varian produk terbanyak Memiliki produkproduk inovatif yang mendukung produk utama Konsumen mudah mencari lokasi toko Mendapatkan review positif dari banyak konsumen 108

4 KATEGORI TEMUAN RANTAI NILAI 1. Benih Benih tidak tersedia / Berlebih Jenis benih terbatas Kualitas benih jelek 2. Penanaman Musim hujan Serangga 3. Panen Sayur yang dipanen terlalu muda/terlalu tua Jumlah sayur yang dipanen Kurang / Berlebihan 4. Pasar Kondisi pasar Fluktuatif 5. Konsumen Pengetahuan mengolah sayuran terbatas 6. STP Segmen pasar terlalu luas 6. Promosi Promo online dan offline belum maksimal Mengontrol ketersediaan benih Mencari pemasok benih yang baru Memilih pemasok benih dengan standard terbaik Membangun Rumah pelindung tanaman Mengembangkan Pestisida alami tanpa bahan kimia Mengatur jadwal panen lebih tepat Mengatur jumlah kebutuhan sayur dengan tepat Mengatur system promosi sehingga konsumen tertarik untuk bisa datang secara rutin ke lokasi penjualan Aktif memberikan tips mengolah masakan dan demo masak di komunitaskomunitas Merinci segmen pasar secara detail dan dapat menjawab kebutuhan konsumen secara tepat Rutin melakukan promosi offline dan online dengan tematema promosi yang menarik Pasokan benih aman Pasokan benih aman Kualitas benih terbaik Hasil panen tetap maksimal Hasil panen tidak terganggu Jadwal panen tepat Jumlah panen tidak kurang / berlebihan Aktivitas pasar masih tergantung tren. Jika awal bulan cukup ramai (berdasarkan observasi di lapangan selama ini) Konsumen tidak mengalami kesulitan dan menciptakan kreasi makanan baru Dapat membidik segmen pasar dengan tepat dan memuaskan kebutuhan konsumen Ada promo produk minimal setiap 2 bulan sekali. 109

5 KATEGORI TEMUAN JEJARING USAHA 1. Benih Tidak ada Mitra khusus penghasil Benih 2. Channeling Produk sayuran tidak memiliki kaitan dengan produk lain Menciptakan kelompok tani khusus pemasok benih Mencari celah kerjasama dengan tenan-tenan baru Pasokan benih sayuran aman Produk dapat bekerjasama dengan produk yang berbeda Langkah langkah implementasi yang dikemas di dalam rencana aksi ini baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang diharapkan mampu mengembangkan bisnis perusahaan dan juga menambah pasar serta mampu tetap secara konsisten memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumenyang sesuai target pasar yang diharapkan. Berdasarkan penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa Jogja Organic memiliki beberapa keunggulan kompetitif yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya sehingga hal ini tetap harus dipertahankan dan dikembangkan. Strategi Penguatan Rantai Nilai dan Bauran Pemasaran dapat tetap dilakukan secara bertahap untuk terus membawa perubahan-perubahan yang positif bagi perkembangan perusahaan. 110

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini jika kita pergi ke supermarket modern kita akan menemukan promosi sayur-sayuran atau buah-buahan dengan atribut organik. Produk pangan yang berlabel

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada

BAB V KESIMPULAN. HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada BAB V KESIMPULAN HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada penyediaan produk furniture multifungsi. Bisnis ini memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan produk furniture

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran 2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Strategi Produk

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran 2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Strategi Produk 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran atau marketing mix adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk

Lebih terperinci

4 ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Rantai Pasok Jagung

4 ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Rantai Pasok Jagung 47 4 ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Rantai Pasok Jagung Rantai pasok jagung merupakan suatu rangkaian kegiatan mulai dari kegiatan pada sentra jagung, pedagang atau pengumpul, pabrik tepung jagung, hingga

Lebih terperinci

BAB VI. EVALUASI KEGIATAN PROMOSI SAYURAN ORGANIK INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK

BAB VI. EVALUASI KEGIATAN PROMOSI SAYURAN ORGANIK INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK BAB VI. EVALUASI KEGIATAN PROMOSI SAYURAN ORGANIK INSTITUT PERTANIAN ORGANIK (IPO) AIE ANGEK 6.1 Kegiatan Strategi Bauran Promosi IPO Aie Angek Saat Ini IPO Aie Angek merupakan produsen baru dalam usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Terutama dalam hal telekomunikasi dan informatika. Hal

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Terutama dalam hal telekomunikasi dan informatika. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia dalam kurun waktu tahun 2005 hingga 2015 sudah mengalami perkembangan teknologi. Terutama dalam hal telekomunikasi dan informatika. Hal ini salah

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. Bab ini akan menjelaskan beberapa aspek yang berkaitan dengan

BAB V RENCANA AKSI. Bab ini akan menjelaskan beberapa aspek yang berkaitan dengan BAB V RENCANA AKSI Bab ini akan menjelaskan beberapa aspek yang berkaitan dengan penerapan rencana bisnis Restoran Herbal Kayu Manis. Aspek tersebut meliputi waktu dan kegiatan, penanggung jawab, serta

Lebih terperinci

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah Perkembangan bisnis fashion yang semakin bervariatif, ternyata mendorong para muslimah di Indonesia untuk berkarya menciptakan kreasi jilbab baru dengan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sayuran organik dapat diartikan sebagai semua sayuran yang ditanam

BAB I PENDAHULUAN. Sayuran organik dapat diartikan sebagai semua sayuran yang ditanam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sayuran organik dapat diartikan sebagai semua sayuran yang ditanam secara organik. Menurut Ahmad (2008), sayuran organik diperoleh dari hasil budidaya secara

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Nama: Yudo Aryo Wicaksono NIM: Kelas: S1-TI-2A

ABSTRAKSI. Nama: Yudo Aryo Wicaksono NIM: Kelas: S1-TI-2A Nama: Yudo Aryo Wicaksono NIM: 10.11.3549 Kelas: S1-TI-2A ABSTRAKSI Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini apapun menjadi lebih mudah, sama halnya dengan bisnis online yang semakin hari peminatnya

Lebih terperinci

A. Judul Program : A DOUBLE U: WE CREATE ORIGINALITY. B. Latar Belakang Masalah

A. Judul Program : A DOUBLE U: WE CREATE ORIGINALITY. B. Latar Belakang Masalah 1 A. Judul Program : A DOUBLE U: WE CREATE ORIGINALITY B. Latar Belakang Masalah Bisnis pakaian dalam negeri merupakan salah satu lapangan bisnis yang sangat menantang sekaligus menguntungkan untuk dijalani.

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

Bisnis Sampingan Pakaian Anak

Bisnis Sampingan Pakaian Anak Bisnis Sampingan Pakaian Anak Memilih segementasi pasar yang tepat bisa menjadi cara yang jitu merebut pasar. Di antaranya adalah pasar anak-anak antara umur 1-15 tahun. Anak-anak seumuran ini menjadi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani. Hal ini perlu mendapat perhatian berbagai pihak, karena sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pembentukan Tim Kolaborasi Pembentukan tim kolaborasi dilakukan pada saat pertemuan perwakilan dari kedua belah (manufaktur dan ritel). Anggota tim yang dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnis. Salah satu fenomena yang saat ini mulai berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnis. Salah satu fenomena yang saat ini mulai berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Didalam dunia bisnis penjualan atau perdagangan, perkembangan teknologi informasi dianggap penting bagi suatu perusahaan dalam menjalankan bisnis. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari berbagai aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari berbagai aktivitas yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran merupakan salah satu dari berbagai aktivitas yang memegang peranan penting dalam suatu perusahaan. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap konsumen sebagai individu yang memiliki berbagai macam kriteria dan kondisi yang berbeda dalam perilakunya sehingga membuat suatu perbedaan yang sangat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Abah adalah melalui jasa sales, brosur, word of mouth. Pada awal mula berdirinya Bandrek Abah menggunakan strategi word of

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Abah adalah melalui jasa sales, brosur, word of mouth. Pada awal mula berdirinya Bandrek Abah menggunakan strategi word of BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah penulis mengadakan penelitian mengenai implementasi strategi pasar dalam promosi di Bandrek Abah maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS

BAB III BUSINESS MODEL CANVAS BAB III BUSINESS MODEL CANVAS Gambar 3.1: Business Model Canvas dari Lalita 58 59 3.1 SEGMENTASI PELANGGAN (CUSTOMER SEGMENTS) Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan seluruh pembahasan yang terkait dengan fokus penelitian sebagai berikut. 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan

MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan Point Pembahasan Definisi manajemen pemasaran Trend bisnis saat ini dan dampaknya pada perubahan konsep manajemen pemasaran Tugas seorang pemasar/departemen pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat memudahkan tidak hanya dalam bidang komunikasi tetapi. juga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat memudahkan tidak hanya dalam bidang komunikasi tetapi. juga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang diinginkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era moderen masa kini, telah banyak terjadi perkembangan yang sangat pesat. Seperti halnya alat komunikasi yang serba canggih memberikan layananlayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat. penting bagi masyarakat di era globalisasi seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat. penting bagi masyarakat di era globalisasi seperti sekarang ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat di era globalisasi seperti sekarang ini. Kini masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab 1 ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, sistematika penyajian. Masing-masing pembahasan mengenai

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah modem. Modem merek Huawei termasuk dalam salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah modem. Modem merek Huawei termasuk dalam salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Huawei Tech Investment sebagai salah satu perusahaan bidang teknologi informasi yang berbasis di Cina berusaha selalu inovatif untuk menjawab tantangan dunia digital.

Lebih terperinci

Bab 3 Mengumpulkan Informasi & Memindai Lingkungan

Bab 3 Mengumpulkan Informasi & Memindai Lingkungan Bab 3 Mengumpulkan Informasi & Memindai Lingkungan Sistem Informasi Pemasaran Modern Perusahaan yang memiliki keunggulan informasi menikmati keunggulan kompetitif Keunggulan yang diperoleh : Memilih pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM RANTAI PASOK TANI SEJAHTERA FARM

V GAMBARAN UMUM RANTAI PASOK TANI SEJAHTERA FARM V GAMBARAN UMUM RANTAI PASOK TANI SEJAHTERA FARM Rantai pasok beras organik pada Tani Sejahtera Farm mengalirkan beras organik dari petani mitra menuju Tani Sejahtera Farm. Dari Tani Sejahtera Farm, ada

Lebih terperinci

PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN PEMASARAN OBAT-OBATAN PERTANIAN DI UD. TANI UTAMA. Nama : Siti Nurkomalasari Oktaviani NPM :

PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN PEMASARAN OBAT-OBATAN PERTANIAN DI UD. TANI UTAMA. Nama : Siti Nurkomalasari Oktaviani NPM : PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN PEMASARAN OBAT-OBATAN PERTANIAN DI UD. TANI UTAMA Nama : Siti Nurkomalasari Oktaviani NPM : 17212078 Latar Belakang Masalah Manajemen dibutuhkan dan diperlukan untuk semua kegiatan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. persiapan yang akan dilakukan. Hal ini digunakan untuk persiapan, pelaksanaan, beberap kegiatan utama yang akan dijalankan, yaitu:

BAB V RENCANA AKSI. persiapan yang akan dilakukan. Hal ini digunakan untuk persiapan, pelaksanaan, beberap kegiatan utama yang akan dijalankan, yaitu: BAB V RENCANA AKSI 5.1 Perencanaan Kegiatan dan Waktu Persiapan Pada bagian ini menjelaskan mengenai perencaan kegiatan dan waktu persiapan yang akan dilakukan. Hal ini digunakan untuk persiapan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah mengalami peningkatan yang pesat yang terjadi di berbagai Negara, dengan adanya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju

BAB I PENDAHULUAN. yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buah-buahan dan sayur-sayuran adalah cara yang baik dalam mewujudkan gaya

BAB I PENDAHULUAN. buah-buahan dan sayur-sayuran adalah cara yang baik dalam mewujudkan gaya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup sehat sudah menjadi trend di masyarakat dunia termasuk juga Indonesia. Tidak hanya menjaga kesehatan dengan berolah raga tetapi juga mengkonsumsi makanan-makanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan perkembangan zaman dan teknologi bertambahnya limbah di masyarakat karena masyarakat pada masa kini hanya bisa menggunakan, mengonsumsi, dan menikmati barangbarang

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PKM-K JUDUL KEGIATAN

LAPORAN KEMAJUAN PKM-K JUDUL KEGIATAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-K JUDUL KEGIATAN "EFFERVESCENT GREEN UWUH" INOVASI STRATEGI PENGEMBANGAN MINUMAN SERBUK HERBAL FUNGSIONAL DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA LOKAL Diusulkan oleh : Erlita Nur Arifana 10023108/2010

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL. Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad Ardhya Harta S Ardiansyah Permana PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat

Lebih terperinci

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan European Union Potensi rotan ramah lingkungan Manfaat rotan ramah lingkungan Solo, (Provinsi Jawa Tengah) Surabaya (Provinsi Jawa Timur) SNV menyadari besarnya kebutuhan akan produk rotan Indonesia yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-K JUDUL PROGRAM. CELLO MINI (PARCEL ORGANIK MINI) : Paket Komplit Tanaman Organik Untuk Lahan Sempit

LAPORAN AKHIR PKM-K JUDUL PROGRAM. CELLO MINI (PARCEL ORGANIK MINI) : Paket Komplit Tanaman Organik Untuk Lahan Sempit LAPORAN AKHIR PKM-K JUDUL PROGRAM CELLO MINI (PARCEL ORGANIK MINI) : Paket Komplit Tanaman Organik Untuk Lahan Sempit BIDANG KEGIATAN: PKM Kewirausahaan Diusulkan oleh: Sukwanti Triani Karsad I24120102

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin menyadari arti penting konsumen bagi kesuksesan usaha yang mereka bangun. Makin banyaknya produk

Lebih terperinci

No Pertanyaan Pemilik Istri Kesimpulan

No Pertanyaan Pemilik Istri Kesimpulan I. Tahap Persiapan a. Jawaban Pertanyaan Pemilik dan Istri No Pertanyaan Pemilik Istri Kesimpulan 1 Menurut anda, sejauh apa pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh calon suksesor A,B dan C? Calon

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai daya saing ekspor komoditas kopi di Indonesia dan faktor-faktor pendorong dan penghambatnya, maka dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. 27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya timbulnya jerawat pada wajah yang dapat mengganggu kepercayaan diri seseorang, terutama bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pemain ritel yang cukup banyak di Indonesia membuat persaingan di industri ini menjadi sangat ketat. Potensi pasar yang sangat besar dan sifat konsumtif masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

IMPLIKASI DARI PROSES PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI

IMPLIKASI DARI PROSES PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI PEMETAAN ARAH PERUSAHAAN: VISI DAN MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI KELOMPOK 1: SUKRIYADI FERNANDHI DWI P. TOPIK PEMBAHASAN... 1. APA IMPLIKASI DARI PROSES PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN STRATEGI 2. TAHAP 1: PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan eksternal yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan muncul akibat kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan pengaruh kandungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal akan beragam suku dan budayanya, termasuk makanan khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya juga memiliki makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan pasar dengan penemuan-penemuan barunya dan menetukan harga

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan pasar dengan penemuan-penemuan barunya dan menetukan harga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan perekonomian di era globalisasi mendorong pula pertumbuhan usaha di bidang komoditi, salah satunya adalah produk pertanian. Usaha di bidang

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri. Pertumbuhan dan perkembangan industri tersebut bisa kita rasakan dan lihat saat ini dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011 Lampiran 2. Rincian Luas Lahan dan Komponen Nilai Input Petani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, maka Indonesia dapat menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan membuat beralihnya media periklanan offline ke media online. masalah pada sistem penjualan secara konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan membuat beralihnya media periklanan offline ke media online. masalah pada sistem penjualan secara konvensional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memang telah menjadi kebutuhan dihampir semua aspek kehidupan, hal ini ditandai dengan berkembangnya penggunaan komputer dan internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini internet sudah menjadi gaya hidup. Internet merupakan kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala macam informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman serta era globalisasi yang semakin maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi. Sehingga memberikan dampak

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ndubisi dan Moi (2005) mengatakan bahwa pembelian ulang (repurchase)

BAB 1 PENDAHULUAN. Ndubisi dan Moi (2005) mengatakan bahwa pembelian ulang (repurchase) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis kuliner yang semakin ketat, membuat para pengusaha berusaha mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya. Ndubisi dan Moi (2005)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan internet meningkat dengan sangat cepat. Bahkan internet sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari bagi beberapa kalangan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.

DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN. DAFTAR ISI DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN. iv viii xi xii I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Perumusan Masalah 9 1.3. Tujuan Penelitian 9 1.4. Manfaat Penelitian 10

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi

Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi Nama : Aprillisa Diajeng Npm : 31213222 Program Studi : Manajemen Pemasaran Pembimbing : Dr. Anita Wasutiningsih PENDAHULUAN PT. Usaha

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI LAPORAN KEGIATAN KAJIAN ISU-ISU AKTUAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 2013 ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI Oleh: Erwidodo PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. dilakukan pembagian beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Pengembangan produk low cost & acquirer platform

BAB V RENCANA AKSI. dilakukan pembagian beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Pengembangan produk low cost & acquirer platform BAB V RENCANA AKSI Dalam menindaklanjuti strategi dan rencana yang di bahas pada bab IV, perlu disusun rencana aksi yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Penjabaran rencana aksi mencakup tata waktu kegiatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi telah hadir ditengah-tengah masyarakat dengan mengemban

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi telah hadir ditengah-tengah masyarakat dengan mengemban BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Koperasi telah hadir ditengah-tengah masyarakat dengan mengemban tugas dan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber : [18 Februari 2009]

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber :  [18 Februari 2009] I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa termasuk Indonesia. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar (228.523.300

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, sehingga dapat mengubah gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, sehingga dapat mengubah gaya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, sehingga dapat mengubah gaya hidup masyarakat di berbagai bidang, terutama di bidang teknologi informasi, termasuk

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI BAWANG MERAH OFF-SEASON MENGANTISIPASI PENGATURAN IMPOR PRODUK B. MERAH. S u w a n d i

TEKNOLOGI PRODUKSI BAWANG MERAH OFF-SEASON MENGANTISIPASI PENGATURAN IMPOR PRODUK B. MERAH. S u w a n d i TEKNOLOGI PRODUKSI BAWANG MERAH OFF-SEASON MENGANTISIPASI PENGATURAN IMPOR PRODUK B. MERAH S u w a n d i DASAR PEMIKIRAN Bawang merah merupakan salah satu komoditi strategis dan ekonomis untuk pemenuhan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL...

BAB II ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL... DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... ix Daftar Lampiran... xii Intisari... xiii Abstract...

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 22 / M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah tatanan kegiatan

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XXV MERENCANAKAN KEGIATAN USAHA PENGOLAHAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Pembelajaran Pada Portofolio Pertanian Berkelanjutan (Community-Based Sustainable Agriculture)

Pembelajaran Pada Portofolio Pertanian Berkelanjutan (Community-Based Sustainable Agriculture) GREEN PROSPERITY PROJECT Pembelajaran Pada Portofolio Pertanian Berkelanjutan (Community-Based Sustainable Agriculture) DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN PENERIMA HIBAH JENDELA-2 PSDABM MCA- INDONESIA DI BOGOR

Lebih terperinci

Bisnis Sampingan Untung Besar dari Kreasi Cake 3D

Bisnis Sampingan Untung Besar dari Kreasi Cake 3D Bisnis Sampingan Untung Besar dari Kreasi Cake 3D Memanfaatkan skill, kreativitas, hobi, dan waktu luang untuk merintis bisnis sampingan, memang menjanjikan keuntungan cukup besar. Peluang inilah yang

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup, sumber data, dan sistematika penyajian dari analisis yang dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membuat keterkaitan ekonomi nasional dengan perekonomian internasional menjadi makin erat. Dalam skala nasional, globalisasi berarti peluang pasar internasional

Lebih terperinci

Tugas akhir Lingkungan Bisnis AYAM KAMPUNG ORGANIK

Tugas akhir Lingkungan Bisnis AYAM KAMPUNG ORGANIK Tugas akhir Lingkungan Bisnis AYAM KAMPUNG ORGANIK Disusun oleh : Nama : Rizca Vebrian n Nim : 10.11.3692 Kelas : S1TI2C Peluang usaha ayam organic dan pengolahan ayam organic 1.1 Sekilas tentang ayam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis unit usaha telur asin. Pembahasan dalam penelitian ini meliputi rencana kegiatan pemasaran, SDM, operasi, dan keuangan unit usaha

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 2. Product (Produk) Pertanyaan : Apa kelebihan dari keripik ubi UD Kreasi Lutvi?

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 2. Product (Produk) Pertanyaan : Apa kelebihan dari keripik ubi UD Kreasi Lutvi? LAMPIRAN-LAMPIRAN A. TRANSKRIP WAWANCARA Berikut merupakan hasil wawancara yang dilakukan Penulis dengan Pemilik UD Kreasi Lutvi serta konsumen Yuniar dan Ridha. Faktor-faktor eksternal pada UD Kreasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2. 1. Tinjauan Pustaka Istilah kopi spesial atau kopi spesialti pertama kali dikemukakan oleh Ema Knutsen pada tahun 1974 dalam Tea and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Konsumsi makanan sehat merupakan salah satu inovasi yang hadir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Konsumsi makanan sehat merupakan salah satu inovasi yang hadir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumsi makanan sehat merupakan salah satu inovasi yang hadir atas dasar perubahan gaya hidup di masyarakat sekarang ini. Perubahan pola hidup masyarakat tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komoditas sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah satu sayuran yang

Lebih terperinci

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN

BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN BISNIS PLAN TOKO IKAN/RUMAH KEMASAN PIU KOTA KUPANG 2014 Coastal Community Development Project-IFAD Page 1 BIOD BIODATA Nama Konsultan Kota : Dr. James D. Adam, SE.MBA. : KUPANG. Tahun : 2014 Coastal Community

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka. dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data yang telah di bahas pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan proses identifikasi variabel internal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Bisnis kuliner di era saat ini makin meningkat, hal ini diperkuat dengan pernyataan yang pernah disampaikan oleh Menteri Peindustrian Saleh Husin

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH BISNIS KAOS ONLINE

KARYA ILMIAH BISNIS KAOS ONLINE KARYA ILMIAH BISNIS KAOS ONLINE NAMA : LUKMANUL HADI NIM : 11.12.5817 KELAS : S1SI-O7 S1 SI Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Peluang dan Cara Bisnis Kaos. Peluang bisnis kaos sangat

Lebih terperinci

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika

Lampiran I. Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika 128 Lampiran I Kuesioner Penelitian Analisis Strategi Bisnis Pada PT Rekadaya Elektrika Jakarta, 17 April 2009 Kepada Yth : PT Rekadaya Elektrika Jakarta Dengan Hormat, Sehubungan dengan adanya analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi besar untuk dikembangkan. Potensi tersebut meliputi nilai ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. potensi besar untuk dikembangkan. Potensi tersebut meliputi nilai ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Potensi tersebut meliputi nilai ekonomi, kandungan nutrisi yang relatif

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH KULIAH BISNIS (MEMULAI USAHA AIR ISI ULANG)

KARYA ILMIAH KULIAH BISNIS (MEMULAI USAHA AIR ISI ULANG) KARYA ILMIAH KULIAH BISNIS (MEMULAI USAHA AIR ISI ULANG) AMIN NURUL HIDAYAT 10.01.2705 D3TI.2A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA I. ABSTRAK Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah kebutuhan hidup manusia nomor

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK

VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK 6.1. Analisis Risiko Produksi Risiko produksi menyebabkan tingkat produktivitas tanaman sayuran organik mengalami fluktuasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI

BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI BAB IV ANALISI STRATEGI PENINGKATAN MUTU PRODUK USAHA SANDAL KULIT DALAM PENINGKATAN JUMLAH PRODUKSI DI KELURAHAN MIJI KECAMATAN PRAJURIT KULON KOTA MOJOKERTO A. Analisis Strategi Peningkatan Mutu Produk

Lebih terperinci