BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Ujian... ii Lembar Pengesahan... iii Pernyataan... iv Kata Pengantar... v Daftar Isi... vi Sari... xiii Abstract... xiv BAB I. PENDAHULUAN... 1 I. 1. Latar Belakang... 1 I. 2. Perumusan Masalah... 2 I. 3. Maksud dan Tujuan... 3 I. 4. Ruang Lingkup Penelitian... 3 I. 5. Lokasi Penelitian... 4 I. 6. Waktu Penelitian... 4 I. 7. Peneliti Terdahulu... 7 I. 8. Keaslian Penelitian... 8 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Cekungan Airtanah II. 2. Batas Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman II. 2. A. Batas Horisontal Cekungan Airtanah II. 2. B. Batas Vertikal Cekungan Airtanah II. 2. C. Daerah Imbuhan dan Lepasan Airtanah II. 3. Geologi Regional II.3.1. Geomorfologi Regional Daerah Penelitian II.3.2. Stratigrafi Regional Daerah Penelitian II.3.3. Struktur Geologi Regional Daerah Penelitian II. 4. Konfigurasi Sistem Akuifer CAT Yogyakarta-Sleman II. 4. A. Akuifer Bagian Atas/Akuifer Bebas vi

2 II. 4. B. Akuifer Bagian Bawah/Akuifer Semi Bebas II. 4. C. Dasar Akuifer/Kelompok Non Akuifer BAB III. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS III.1. Landasan Teori III.1.1.Perhitungan Cadangan Airtanah III.1.1.a.Cadangan Airtanah Statis III.1.1.b.Cadangan Airtanah Dinamis III.1.2. Daerah Imbuhan dan Daerah Lepasan III.1.3. Jarak Minimum Antar Sumur Pemompaan III.1.4. Pemanfaatan Airtanah III.1.5. Tingkat Pemanfaatan Airtanah III.2. Hipotesis BAB IV. METODE PENELITIAN IV.1. Alat Penelitian IV.2. Tahapan Penelitian IV.2.1. Tahap Persiapan IV.2.2. Tahap Pengambilan Data Sekunder dan Pembuat Hipotesis IV.2.3. Tahap Analisis Data IV.2.4. Tahap Pembuatan Kesimpulan BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN V.I. Geometri Dan Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman V Elevasi Akuifer di Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman V a. Elevasi Dasar Akuifer/Kelompok Non Akuifer V b. Elevasi Akuifer Bagian Bawah/Akuifer Semi Bebas (Kelompok Akuifer 2) V c. Elevasi Akuifer Bagian Atas/Akuifer Bebas (Kelompok Akuifer 1) vii

3 V Penyebaran Ketebalan Akuifer di Cekungan Airtanah Yogyakarta- Sleman V a. Ketebalan Akuifer Bagian Atas/Akuifer Bebas (Kelompok Akuifer 1) V b. Ketebalan Akuifer Bagian Bawah/Akuifer Semi Bebas (Kelompok Akuifer 2) V. 2. Penyebaran Nilai-Nilai Karakteristik Akuifer V. 3. Curah Hujan V. 4. Cadangan Airtanah V Cadangan Airtanah Statis V a. Cadangan Airtanah Statis di Kabupaten Sleman V b. Cadangan Airtanah Statis di Kota Yogyakarta V c. Cadangan Airtanah Statis di Kabupaten Bantul V Cadangan Airtanah Dinamis V a. Cadangan Airtanah Dinamis di Kabupaten Sleman V b. Cadangan Airtanah Dinamis di Kota Yogyakarta V c. Cadangan Airtanah Dinamis di Kabupaten Bantul V. 5. Imbuhan Airtanah di CAT Yogyakarta-Sleman V Imbuhan Airtanah di Kabupaten Sleman V Imbuhan Airtanah di Kota Yogyakarta V Imbuhan Airtanah di Kabupaten Bantul V. 6. Jarak Minimum antar Sumur Pemompaan V Jarak minimum antar Sumur Pemompaan di Kab. Sleman V Jarak minimum antar Sumur Pemompaan di Kota Yogyakarta V Jarak minimum antar Sumur Pemompaan di Kab. Bantul V. 7. Pemanfaatan Airtanah V Pemanfaatan Airtanah Di Kabupaten Sleman V Pemanfaatan Airtanah Di Kota Yogyakarta V Pemanfaatan Airtanah Kabupaten Bantul V. 8. Tingkat Pemanfaatan Airtanah V Tingkat Pemanfaatan Airtanah di Kabupaten Sleman V Tingkat Pemanfaatan Airtanah di Kota Yogyakarta viii

4 V Tingkat Pemanfaatan Airtanah di Kabupaten Bantul BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN VI. 1. Kesimpulan VI. 2. Saran Daftar Pustaka LAMPIRAN A. PETA-PETA LAMPIRAN B. DATA SUMUR BOR LAMPIRAN C. DATA SUMUR GALI ix

5 DAFTAR GAMBAR GambarI.1. Peta Indeks Daerah Penelitian... 5 Gambar II.1. Peta Batas Horisontal dan Tipe Batas CAT Yogyakarta-Sleman Gambar II.2. Peta Daerah Imbuhan, Transisi dan Lepasan Airtanah Gambar II.3. Peta Satuan Geomorfologi Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman.. 30 Gambar II.4. Peta Geologi Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman Gambar II.5. Sayatan Blok 3-Demensi Cekungan Airtanah Yogyakarta- Sleman(Utara-Selatan) Gambar II.6. Sayatan Blok 3-Demensi Cekungan Airtanah Yogyakarta- Sleman(Barat - Timur) Gambar V.1. Peta Kontur Basement Akuifer 2/Akuifer bagian bawah Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman Gambar V.2. Peta Kontur Elevasi Akuifer 2 Cekungan Airtanah Yogyakarta- Sleman Gambar V.3. Peta Pola Aliran Airtanah Semi Bebas Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman Gambar V.4. Peta Pola Aliran Airtanah pada Akuifer Bebas di Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman Gambar V.5. Peta Kontur Ketebalan Akuifer 1 Cekungan Airtanah Yogyakarta- Sleman Gambar V.6. Peta Kontur Ketebalan Akuifer 2 Cekungan Airtanah Yogyakarta- Sleman Gambar V.7. Peta Penyebaran Nilai Specific Yield di Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman Gambar V.8. Peta Zona Storativitas di Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman Gambar V.9. Peta Transmisivitas Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman Gambar V.10. Peta Curah Hujan Cekungan Airtanah Yogyakarta Gambar V.11. Peta Zona Tingkat Pemanfaatan Airtanah di Cekungan Airtanah Yogyakarta-Sleman x

6 DAFTAR TABEL Tabel I.1. Waktu Penelitian... 6 Tabel I.2. Tabel I.3. Tabel I.4. Perhitungan Cadangan Statis Air Bawah Tanah Dangkal dan Dalam di Daerah Penelitian... 9 Perhitungan Cadangan Dinamis Air Bawah Tanah Dangkal dan Dalam di Daerah Penelitian Cadangan Airtanah Statis di Setiap Kecamatan di Cekungan Airtanah Yogyakara Tabel I.5. Cadangan Airtanah Dinamis di Cekungan Airtanah Yogyakarta Tabel I.6. Tabel I.7. Tabel II.1. Perhitungan Cadangan Airtanah Statis Sistem Akuifer di CAT Yogyakarta-Sleman Perhitungan Cadangan Airtanah Dinamis Sistem Akuifer di CAT Yogyakarta-Sleman Penyebaran Daerah Imbuhan, Transisi dan Lepasan di CAT Yogyakarta-Sleman Tabel III.1. Presentase Imbuhan Airtanah dari Curah Hujan Rerata Tahunan Tabel III.2. Jenis Kebutuhan Air dan Metode Penyusunnya Tabel III.3. Kebutuhan Air Menurut Tipe Bangunannya Tabel IV.1. Bagan Alir Penelitian Tabel V.1. Tabel V.2. Tabel V.3. Nilai Transmisivitas sumur bor di Cekungan Airtanah Yogyakarta- Sleman Nilai Drawdown Sumur Bor di Cekungan Airtanah Yogyakarta- Sleman Rata-Rata Curah Hujan Bulanan di CAT Yogyakarta-Sleman (mm/bln) Tabel V.4. Perhitungan Cadangan Airtanah Statis Kabupaten Sleman Tabel V.5. Perhitungan Cadangan Airtanah Statis Kota Yogyakarta Tabel V.6. Perhitungan Cadangan Airtanah Statis Kabupaten Bantul Tabel V.7. Perhitungan Cadangan Airtanah Dinamis Kabupaten Sleman Tabel V.8. Perhitungan Cadangan Airtanah Dinamis Kota Yogyakarta Tabel V.9. Perhitungan Cadangan Airtanah Dinamis Kabupaten Bantul Tabel V.10. Nilai Imbuhan Airtanah Kabupaten Sleman Tabel V.11. Nilai Imbuhan Airtanah Kota Yogyakarta Tabel V.12. Nilai Imbuhan Airtanah Kabupaten Bantul Tabel V.13. Jarak Minimum antar Sumur Pemompaan di Kabupaten Sleman xi

7 Tabel V.14. Jarak Minimum antar Sumur Pemompaan di Kota Yogyakarta Tabel V.15. Jarak Minimum antar Sumur Pemompaan di Kabupaten Bantul Tabel V.16. Pemanfaatan Airtanah untuk Non Rumah Tangga di Kab. Sleman Tabel V.17. Jumlah Pemanfaatan Airtanah untuk RT dan Non RT Kab. Sleman Tabel V.18. Pemanfaatan Airtanah Non Rumah Tangga di Kota Yogyakarta Tabel V.19. Jumlah Pemanfaatan Airtanah RT dan Non RT Kota Yogyakarta Tabel V.20. Pemanfaatan Airtanah untuk Non Rumah Tangga di Kab. Bantul Tabel V.21. Jumlah Pemanfaatan Airtanah RT dan Non RT di Kab. Bantul Tabel V.22. Tingkat Pemanfaatan Airtanah Berdasarkan Ratio Pemanfaatan dan Cadangan Airtanah di Kabupaten Sleman Tabel V.23. Tingkat Pemanfaatan Airtanah Berdasarkan Ratio Pemanfaatan dan Cadangan Airtanah di Kota Yogyakarta Tabel V.24. Tingkat Pemanfaatan Airtanah Berdasarkan Ratio Pemanfaatan dan Cadangan Airtanah di Kabupaten Sleman xii