KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 38/PID.SUS.Anak/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara terdakwa : Nama lengkap : Anak Tempat lahir : Medan Umur / Tgl. lahir : 17 Tahun / 21 Oktober 1998 Jenis kelamin : Laki-laki Kebangsaan : Indonesia Pekerjaan : tidak ada Tempat tinggal : Jl. Pintu Air I Gg. Permai II No. 34. Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Kota Medan; A g a m a : Islam Pendidikan : SD Anak ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara berdasarkan surat penahanan oleh: Penyidik sejak tanggal 14 September 2016 sampai dengan tanggal 20 September 2016 ;; Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 21 September 2016 sampai dengan 28 September 2016; Penahanan Penuntut Umum sejak tanggal 28 September 2016 sampai dengan tanggal 02 Oktober 2016; Hakim sejak tanggal 29 September 2016 sampai dengan tanggal 08 Oktober 2016; Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Medan sejak tanggal 09 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 23 Oktober 2016; Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 20 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 29 Oktober 2016; Perpanjangan penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 30 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 13 Nopember 2016; 1

2 Dalam persidangan Anak didampingi oleh Penasihat Hukum RISWAN H.SIREGAR,SH,MHum dari Kantor Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Lembaga Bantuan Hukum & Perlindungan Konsumen (LBH-PK) Persada, berkantor di Jalan Pengadilan No.8 (Lantai 1 Pengadilan Negeri Medan) Medan, berdasarkan Penetapan Penunjukan Hakim Nomor 62/Pid.Sus- Anak/2016/PN.Mdn, tanggal 06 Oktober 2016 Anak didampingi oleh Pembimbing Kemasyarakatan, dan Orang Tua/Wali Anak; Pengadilan Tinggi tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan putusan Pengadilan Negeri Medan, Nomor: 62/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Mdn., dalam perkara terdakwa tersebut diatas; Menimbang, bahwa Anak diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut: Bahwa Anak dan Anak I (dilakukan penuntutan secara terpisah) serta Anak II (masuk dalam Daftar Pencarian Orang/DPO) pada hari Minggu tanggal 12 Juni 2016, sekira pukul Wib atau setidak-tidaknya antara suatu waktu lain dalam bulan Juni tahun 2016 bertempat di Jalan A.H Nasution Gg Jaya No. 2 C Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, Mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu, yang untuk masuk ke tempat melakukan kejahatan, atau untuk sampai pada barang yang di ambil, dilakukan dengan merusak, memotong atau memanjat, atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Bermula pada hari Minggu tanggal 12 Juni 2016 sekira pukul wib, saksi Anak I yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega membonceng Anak II bertemu dengan terdakwa yang langsung berkata ada kereta disana yang mau diambil saksi Anak I lalu menjawab dimana terdakwa pun berkata uda ayoklah, selanjutnya dengan bonceng tiga saksi Anak I mengendarai sepeda motornya kearah jalan A.H Nasution Gg Jaya dan berhenti tepat didepan sebuah rumah kost dan melihat sepeda motor Honda Vario milik saksi korban terparkir di parkiran rumah kost tersebut, lalu saksi I memarkirkan sepeda motornya, lalu terdakwa turun dan membuka pagar rumah kost yang tidak terkunci tersebut, setelah pagar rumah kost terbuka saksi I dan Anak II masuk 2

3 ke dalam parkiran rumah kost sedangkan terdakwa menunggu di luar, lalu saksi I dan Anak II mendekati sepeda motor Honda Vario warna merah putih No.Pol. BK 3479 OAC yang terkunci stang, kemudian dengan menggunakan kunci letter L saksi I merusak kunci sepeda motor Honda Vario tersebut, setelah kunci sepeda motor tersebut rusak saksi I keluar dari parkiran, kemudian Terdakwa masuk, lalu bersama Anak II, terdakwa mendorong sepeda motor Honda Vario keluar dari parkiran rumah kost, selanjutnya terdakwa naik di atas sepeda motor Honda Vario yang kemudian di dorong oleh saksi I dengan kakinya dan pergi menuju jalan pasar mati Gg landasan Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia, lalu menjualnya kepada Terdakwa III (masuk dalam Daftar Pencarian Orang/DPO) seharga Rp ,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), kemudian dengan menggunakan uang hasil penjualan sepeda motor tersebut terdakwa bersama dengan saksi I dan Anak II membeli sabu-sabu yang kemudian digunakan bersama-sama di rumah saksi I, setelah itu saksi I memberikan uang sisa penjualan sepeda motor tersebut kepada Anak II sebesar Rp ,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan terdakwa sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah) yang habis digunakan untuk berfoya-foya. Bahwa, akibat perbuatan terdakwa, saksi I dan Anak II, saksi korban kehilangan 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario warna putih merah tahun 2014 No. Polisi BK 3479 AOC No. Rangka MH1JFJ111EK419495, No. Mesin JFJ1E An BAKRI EFFENDI atau sekitar Rp ,- (enam belas juta Sembilan ratus ribu rupiah). Perbuatan terdakwa, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 363 ayat (1) ke-4 dan 5 KUHPidana Jo UU RI No. 11 Tahun 2012 Tentang Peradilan Anak; Menimbang, bahwa selanjutnya oleh Jaksa Penuntut Umum, Anak dituntut sebagai berikut: Menyatakan Anak terbukti secara sah dan menyakikan bersalah melakukan Tindak Pidana Pencurian dalam keadaan memberatkan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 363 ayat (1) KE- 4e,5e KUHPidana, jo UU RI NO.11 Tahun 2012 tentang SPPA; Menjatuhkan pidana kepada Anak dengan pidana penjara selama 2(dua) tahun dikurangi masa tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan; Menyatakan barang bukti berupa berupa: nihil; Menetapkan agar Anak dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (seribu rupiah). 3

4 Menimbang, bahwa berdasarkan atas tuntutan tersebut, Pengadilan Negeri Medan telah menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sbb : Menyatakan Anak, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pencurian Dalam Keadaan Memberatkan, Menjatuhkan pidana kepada Anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan di LPKA Medan; Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menetapkan Anak tetap berada dalam tahanan; Membebankan Anak membayar biaya perkara sebesar Rp1.000,- (seribu rupiah); Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Jaksa Penuntut Umum telah menyatakan Banding dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 20 Oktober 2016 sebagaimana ternyata dari akta permintaan Banding Nomor 200/Akta Pid/2016/PN.Mdn dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan dengan cara seksama kepada Anak tertanggal 21 Oktober 2016; Menimbang, bahwa relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 21 Oktober 2016 Nomor W2.U1/19.648/HK.01/X/2016 kepada Jaksa Penuntut Umum dan Anak untuk mempelajari bekas perkara Nomor 62/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Mdn. selama 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal 28 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 3 Nopember 2016 sebelum berkas perka dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Medan; Menimbang, bahwa permitaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan cara serta syarat-syarat yang ditentukan Undang-Undang maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan, Nomor 62/Pid.Sus. Anak/2016/PN.Mdn, tanggal 17 Oktober 2016 Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan hakim tingkat pertama dalam putusannya bahwa Terdaka terbukti secara syah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan sebagaimana didakwakan kepadanya dan pertimbangan hakim tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding, kecuali pidana yang telah 4

5 dijatuhkan oleh hakim tingkat pertama, menurut Pengadilan Tinggi terlalu ringan, oleh karenanya Pengadilan Tinggi akan memperbaiki sepanjang mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan kepada anak dan cukup memenuhi rasa keadilan apabila kepada terdakwa dijatuhi pidana seperti tersebut dalam amar putusan dibawah ini ; Menimbang, bahwa pidana yang dijatuhkan kepada seseorang Anak tidak hanya bertujuan untuk mendidik Anak sendiri melainkan juga sebagai contoh bagi masyarakat lainnya supaya tidak berbuat serupa dengan Anak ; Menimbang, bahwa pencurian sepeda motor akhir-akhir ini sangat meresahkan masyarakat, baik dari are parkir maupun dari rumah-rumah bahkan pencurian secara paksa dijalanan (begal) justru banyak dilakukan anakanak remaja, karenanya perlu diberikan pidana yang dapat menjerakan pelaku sekaligus sebagai pembelajaran kepada masyarakat lainnya; Menimbang, bahwa disamping pertimbangan hal-hal yang memberatkan tersebut diatas, maka selanjutnya Pengadilan Tinggi akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan maupun hal-hal yang meringankan terdakwa ; Hal-hal yang memberatkan: Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Anak pada saat ini tergolong yang meresahkan masyarakat; Bahwa tidak ada penggantian kerugian dari keluarga Anak kepada Saksi Korban; Bahwa dari keterangan saksi-saksi dan Anak dapat disimpulkan bahwa perbuatan yang sama bukan secara kebetulan tetapi sudah terbiasa; Bahwa Anak telah menikmati hasil kejahatannya; Keadaan yang meringankan: Bahwa Anak berterus terang mengakui perbuatannya, menyesal, dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya; Bahwa berdasarkan hasil penelitian kemasyarakatan, telah merekomendasi/saran agar Anak dipidana yang seringan-ringannya karena Anak masih mau mendengar nasehat Orang Tua, serta Anak melakukan perbuatan tersebut karena pengaruh pergaulan yang negatif; Bahwa Orang Tua Anak juga berharap agar Anak dipidana yang seringanringannya, karena ke depan akan lebih memperhatikan Anak, baik pendidikan Anak maupun teman bergaul Anak; 5

6 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan, Nomor 62/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Mdn, tanggal 17 Oktober 2016 haruslah diperbaiki sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa, sedangkan putusan selebihnya dapat dikuatkan, yang amarnya sebagaimana tersebut dibawah ini; Menimbang, bahwa karena Anak berada dalam tahanan menurut ketentuan pasal.21 jo.27(1),(2) pasal 193 (2)b KUHAP dan tidak ada alasan terdakwa dikeluarkan dari tahanan, karenanya terdakwa tetap berada dalam tahanan ; Menimbang, bahwa karena Anak dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan ; Mengingat Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan kehakiman, Undang-undang Nomor 2 tahun 1986 UU jo No.49 tahun 2009 tentang Peradilan Umum, Pasal 363 ayat (1) ke-4 dan 5 KUHPidana Jo UU RI No. 11 Tahun 2012 Tentang Peradilan Anak serta ketentuan hukum lainnya yang berhubungan perkara ini; M E N G A D I L I I. Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum ; II. Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Medan, Nomor 62/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Mdn, tanggal 17 Oktober 2016 sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Anak sehinga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut ; 1. Menyatakan Anak, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pencurian dalam keadaan memberatkan, 2. Menjatuhkan pidana kepada Anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan ; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Anak tetap berada dalam tahanan; 5. Membebankan Anak membayar biaya perkara dalam dua tingkat peradilan, sedangkan ditingkat banding sebesar Rp ,- (seribu lima ratus rupiah); Demikian diputuskan pada hari Rabu, tanggal 2 Nopember 2016, oleh kami: BINSAR SIREGAR, SH., M.Hum., selaku Hakim Anak pada Pengadilan 6

7 Tinggi Medan berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 38/PID.SUS.ANAK/2016/PT.MDN untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga, oleh Hakim Anak tersebut dengan dibantu oleh: RAMADHAN TARIGAN, Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, tanpa dihadiri Jaksa Penuntut Umum dan Anak; Panitera Pengganti, RAMADHAN TARIGAN Hakim Anak, BINSAR SIREGAR, SH., M.Hum 7