SI TUDUNG MERAH ABSTRAK PENDAHULUAN

Transkripsi

1 SI TUDUNG MERAH Edwin Prasetya Binus University, Jl. K H. Syahdan No. 9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat 11480, el.vinci@yahoo.com / edwinoprasetya@yahoo.com Edwin Prasetya, Arik Kurnianto, S.Sn., M.T, Ardiyan, S.Sn ABSTRAK Cerita dari film animasi Si Tudung Merah ini memberikan pesan kepada anak agar tidak menduakan nasihat orang tua, meski banyak hal hal menarik mengalihkan perhatian di saat menjalankan amanah atau nasihat orang tua, dan tidak boleh langsung percaya dengan orang yang baru dikenal. Sikap seperti ini harus di tanam sejak kecil dan dapat di serap dengan baik oleh anak-anak. Penulis tertarik mengangkat cerita the little red riding hood atau si tudung merah kedalam medium animasi yang ringan dan memiliki gaya visual bercerita yang menarik untuk anak-anak dan remaja namun berbobot agar pemikiran yang kritis dan positif dapat di tangkap dengan baik dalam lingkungan keluarga maupun kehidupan sehari-hari. Kata Kunci Si Tudung Merah, Harimau, Motion Comic, animasi pendek The story of the animated film "The Red Riding Hood" is sending a message to the child so as not to double the advice of parents, although a lot of interesting things at the moment distract carry out the mandate or the advice of parents, and should not immediately believe the new people. This attitude should be planted as a child and can be absorbed well by the children. The authors are interested in a story or a little red riding hood on the hood of a red light into the medium of animation and visual storytelling style appealing to children and adolescents but weighted so that the critical and positive thinking can be captured well in a family environment and everyday life to-day. PENDAHULUAN Little red riding hood, adalah dongeng yang mengisahkan tentang gadis kecil dan serigala yang jahat. Dongeng ini berasal dari Perancis 1697 oleh Charles Perrault. Seiring dengan berkembangnya multimedia, cerita ini pun berkembang menjadi banyak versi seperti Grimm bersaudara yang membuat ending berbeda pada cerita ini mengetahui cerita ini dibuat pada tahun Penulis tertarik mengangkat cerita the little red riding hood atau si tudung merah kedalam medium animasi yang ringan dan memiliki gaya visual bercerita yang menarik untuk anak-anak dan remaja namun berbobot agar pemikiran yang kritis dan positif dapat di tangkap dengan baik dalam lingkungan keluarga maupun kehidupan sehari-hari. Di indonesia memang ada beberapa versi yang pernah dibuat kedalam sebuah buku bercerita, Dan dari berbagai negara terutama eropa dalam media animasi, Namun sebagian besar penceritaan menggunakan bahasa inggris juga latar belakang budaya luar.mengapa penulis ingin menceritakan Si Tudung Merah versi indonesia dimana si tudung merah yang berlatar belakang budaya indonesia dengan sedikit modifikasi dalam penceritaan, karena cerita klasik ini sangat terkenal di eropa, Namun di indonesia nama Si Tudung merah kurang familiar. Untuk itu penulis ingin membuat cerita Si Tudung Merah, untuk mengenalkan karakter Si Tudung Merah dengan set pedesaan di maninjau Sumatra Barat. Cerita ini

2 mudah dipahami pesan-pesan-nya, dan penulis ingin mengaplikasikanya ke medium short dan diharapkan audiens tertarik untuk menontonya. Melihat dari tema animasi pendek Si Tudung Merah, Dengan visual yang menarik untuk anak-anak dan remaja, dan skenario cerita Little Red Riding Hood yang di adaptasi dari cerita aslinya, Penulis ingin membuat set dari cerita berubah ke daerah sumatera barat yaitu keluarga minang, tepatnya padang maninjau dimana ada pedesaan kecil dan rumah yang berjarak 100 meter ke rumah-rumah berikutnya dan harus melewati hutan atau memutari gunung. Diharapkan dapat diterima oleh masyarakat meskipun cerita kerudung merah bukan dari negara indonesia.diharapkan Penyampaian pesan dapat tersampaikan dengan baik oleh audiens mengetahui visual yang akan dibuat tidak berat namun berbobot dalam ruang lingkup penceritaan. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan mencari buku-buku referensi dari berbagai versi cerita Si Tudung Merah atau The Little Red Riding Hood. Dan kembali mencari data tentang cerita karya Charles Perrault tersebut di dalam media online. Setelah mendapatkan referensi yang cukup kemudian memulai survey dan wawancara kepada target audiens primer maupun sekunder. Setelah data yang dimiliki lengkap, barulah memulai menentukan style berdasarkan teknik yang ingin di gunakan, dalam kasus ini penulis mencari arti dari Motion Comic. Kembali mencari buku-buku yang berhubungan dengan komik seperti buku karya Scott Mcloud. Menemukan esensi-esensi dari comic, Penulis kembali mencari referensi film-film motion comic. Seteleh fix dan data lengkap, penulis langsung memulai produksi dari film Si Tudung Merah. HASIL DAN BAHASAN Konsep Visual Menggunakan Teknik Motion Comic bernarasi seperti DC online Universe boss ending, penulis mencoba menuangkan gaya amerika dan anime asia seperti Vienetta feat.the stupid Aliens. Desain Title Desain Title menggunakan Hand Drawing, Mengetahui Cerita Si Tudung Merah yang Di angkat dari cerita karya Charles Perrault yang biasa di dengarkan anak-anak sebagai pengantar tidur. Mengapa Hand drawing, Karena Penulis ingin membuat kesan buku cerita serta coretan anak-anak namun garis tegas yang di terapkan pada Title menggambarkan kedewasaan yang mungkin anak-anak tidak dapat membuatnya dan lebih mengfokuskan pada target audiens.. Gambar 1 Title Si Tudung Merah

3 Karakter Desain Dalam pembuatan film animasi, karakter desain merupakan hal yang sangat penting. Nilai menarik atau tidaknya diawali dengan pengenalan dari si karakter yang membuat tumbuhnya drama dalam penceritaan melalui emosi dan ekspresi si karakter. Desain karakter di dasari oleh tempat, jalan cerita atau keadaan. Visualisasi Karakter Untuk mendapatkan informasi mengenai karakter, penulis mendapatkanya melalui wawancara dengan beberapa tokoh dan orang-orang yang bersangkutan dengan konsep, untuk mendapatkan ciri-ciri fisik dari karakter yang akan di buat dari pengerjaan tugas akhir. Mulai Dari sketsa konsep sampai akhir. Gambar 2 Desain Karakter Si Tudung Merah Gambar 3 Desain Karakter Harimau Sumatera

4 Gambar 4 Desain Karakter Pemburu Gambar 5 Desain Karakter Nenek

5 Environment Gambar 6 Rumah Si Tudung Merah Gambar 7 Rumah Nenek

6 Visualisasi Scene Beberapa hasil best scene dari film Si Tudung Merah

7 Gambar 8 Screenshot

8 Media Visual Gambar 9 Poster Si Tudung Merah

9 Gambar 10 Desain Gambar Pin Gambar 11 Banner Si Tudung Merah Gambar 12 Desain Pembatas Buku

10 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Sumber daya manusia di indonesia sangat memadai dan berkualitas, namun kualitas yang di tonjolkan tidak mencerminkan dari ciri khas indonesia itu sendiri. Contohnya bukan hanya dari animasi, tapi dari setiap karya seni anak bangsa yang masuk ke lingkup internasional. Film animasi pendek Si Tudung Merah Mungkin tidak telalu menonjolkan seni budaya indonesia. Karena hanya memberikan latar dan salah satu hewan juga tumbuhan yang exotis. Harimau Sumatera dan bunga Raflesia arnoldi menjadi salah satu contoh hal yang unik di indonesia. Harimau Sumatera yang terancam punah, dan bunga langka dari hutan tropis. Penulis menggabungkan kemungkinan yang ada seperti pada cerita charles perrault menggunakan serigala sebagai pemangsa dan bunga yang dapat di petik sebagai pengalih perhatian. Diharapkan film ini dapat menghibur sekaligus memberikan informasi kecil dari salah satu suku di indonesia tersampaikan juga pesan tersembunyi di dalamnya. Saran Agar industri kreatif dapat menyisipkan salah satu unsur kebudayaan indonesia dan dapat membuat gaya visual sendiri dari pengkarakteran maupun plot. Karena industri kreatif dan media sangat berperan dalam penyebaran informasi. REFERENSI 1. Dongeng Klasik Si Tudung Merah (Little Red Riding Hood) Karya Endar W. 2. Dongeng Animasi Si Tudung Merah PT BHUANA ILMU POPULER. 3. Membuat Komik SCOTT MCLOUD. 4. Twisted Metal (1995). 5. DC universe online game(2011). 6. Ghost Rider Spirit of Vengeance movie (2012). 7. X-MEN Antonnishing. 8. Vienetta feat. The Stupid Aliens. Alfie Zachkyelle. RIWAYAT PENULIS Edwin Prasetya lahir di kota jakarta pada 06 maret Menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam Jurusan Desain Komunikasi Visual animasi pada tahun 2012.