ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. ASTRA OTOPARTS Tbk. Nurul Badriyah

Transkripsi

1 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. ASTRA OTOPARTS Tbk. Nurul Badriyah

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian Laporan Keuangan Laporan Keuangan merupakan Laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Jenis-jenis laporan keuangan Laporan Keuangan terdiri dari Neraca, Laporan laba rugi, Laporan perubahan modal dan Laporan aliran kas Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam menilai kelayakan pembiayaan. Ada dua aspek dalam melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan yaitu aspek keuangan dan non keuangan. PT. Astra Otoparts Tbk 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian

3 1.5 Metode penelitian Objek Penelitian Data / Variabel Metode Pengumpulan Data 1.5.4Alat Analisis a. Rasio Likuiditas : Current Ratio dan Quick Ratio b. Rasio Solvabilitas : Total Debt to Equity Ratio dan Total Debt to Total Assets Ratio c. Rasio Aktivitas : Total Assets Turnover dan Receiveble Turnover d. Rasio Profitabilitas : Gross Profit Margin dan Return On Equity

4 BAB IV PEMBAHASAN 4.2 Analisis Rasio Keuangan Rasio Likuditas Tabel 4.1 Data Laporan Keuangan Untuk Perhitungan Rasio Likuiditas Elemen Data Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Aktiva Lancar Rp Rp Rp Rp Rp Hutang Lancar Rp Rp Rp Rp Rp Persediaan Rp Rp Rp Rp Rp Rasio likuiditas yang akan dibahas yaitu current ratio dan quick ratio. Tabel 4.2 Current Ratio Rasio Likuidtas Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Rata-rata Current Ratio 194 % 238 % 228 % 230 % 179 % 213,8 %

5 Tabel 4.3 Quick Ratio Rasio Likuiditas Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Rata-rata Quick Ratio 129 % 172 % 164 % 182 % 130 % 155,4 % Rasio Solvabilitas Tabel 4.4 Data Laporan Keuangan Untuk Perhitungan Rasio Solvabilitas Elemen Data Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Hutang lancar Rp Rp Rp Rp Rp Ht. Jangka Panjang Rp Rp Rp Rp Rp Modal Sendiri Rp Rp Rp Rp Rp Total Aktiva Rp Rp Rp Rp Rp

6 Rasio yang solvabilitas yang akan dibahas yaitu debt to equity dan debt to total assets ratio Tabel 4.5 Debt To Equity Rasio Solvabilitas Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Rata-rata Debt To Equity 57 % 50 % 43 % 39 % 41 % 46 % Rasio Aktivitas Tabel 4.6 Debt To Total Assets Ratio Rasio Solvabilitas Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Rata-rata Debt To Total Assets Ratio 35 % 30 % 29 % 27 % 29 % 36 % Tabel 4.7 Data Laporan Keuangan Untuk Perhitungan Rasio Aktivitas Elemen Data Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Penjualan Rp Rp Rp Rp Rp Total Aktiva Rp Rp Rp Rp Rp Piutang Rata-rata Rp Rp Rp Rp ,5 Rp ,5

7 Rasio aktivitas yang akan dibahas yaitu total assets turnover dan receivable turnover Tabel 4.8 Assets Turnover Rasio Aktivitas Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Rata-rata Assets Turnover 0,29 kali 0,34 kali 0,28 kali 0,30 kali 0,29 kali 0,30 kali Tabel 4.9 Receivable Turnover Rasio Aktivitas Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Rata-rata Receivable Turnover 1,4 kali 1,9 kali 1,6 kali 1,72 kali 1,74 kali 1,67 kali

8 4.2.4 Rasio Profitabilitas Tabel 4.10 Data Laporan Keuangan Untuk Perhitungan Rasio Profitabilitas Elemen Data Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Modal Sendiri Rp Rp Rp Rp Rp Penjualan Netto Rp Rp Rp Rp Rp HPP Rp Rp Rp Rp Rp EAT Rp Rp Rp Rp Rp

9 Rasio profitabilitas yang akan dibahas yaitu gross profit margin dan return on equity Tabel 4.11 Gross Profit Margin Rasio Profitabilitas Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Rata-rata Gross Profit Margin 17,79 % 19,78 % 16,22 % 17,41 % 17,55 % 17,55 % Tabel 4.12 Return On Equity Rasio Profitabilitas Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Rata-rata Return On Equity 3 % 5 % 9 % 8 % 6 % 6,2 %

10 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Diukur dari rasio likuiditas perusahaan dapat dikatakan likuid. Hal ini berarti aktiva lancar dan quick assets yang dimiliki perusahaan mampu menjamin utang lancarnya. 2. Perusahaan dapat dikatakan solvabel berdasarkan rasio solvabilitas. Hal ini berarti resiko keuangan perusahaan kecil dan perusahaan mampu melunasi kewajibannya 3. Perusahaan dapat dikatakan cukup baik diukur menggunakan rasio aktivitas. Meskipun perusahaan belum efektif dalam penggunaan aktiva. 4. Diukur dari rasio profitabilitas perusahaan dapat dikatakan cukup baik. Walaupun return on equity rasio rendah karena kenaikan setiap tahunnya terlihat lambat. 5.2 Saran 1. Perusahaan hendaknya menjaga tingkat rasio likuiditas yang optimal untuk menghindari tingkat likuiditas yang terlalu tinggi. 2. Rasio solvabilitas dapat dikatakan cukup baik untuk itu perusahaan hendaknya ditingkatkan lagi dengan meningkatkan laba yang diperoleh dan menekan hutang. 3. Perusahaan hendaknya lebih efektif dan efisien dalam penjualan dan penggunaan aktiva. Untuk itu hendaknya perusahaan meningkatkan penjualan dan aktiva tetap yang tidak terpakai agar dijual. 4. Untuk meningkatkan rasio profitabilitas hendaknya perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengawasi modal yang ditanamkan oleh investor.