BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi

1 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Data project Lokasi : Jalan Otista, Jakarta Timur Kelurahan : Bidara cina Kecamatan : Jatinegara Luas tapak : ± 1,3 ha KDB : 60% KLB : 2,4 KDH : 15% Tinggi max : 4 lantai Sifat : fiktif 5.2. Tema Rumah Susun di jalan ottista, Jakarta Timur dirancang dengan pendekatan Green Architecture. Pemilihan tema Green Architecture terkait dengan pengunaan material reuse berupa peti kemas, lingkungan rumah yang sehat, bangunan sustainable, memperhatikan penggunaan energi pada bangunan serta dapat meminimalisasi kerusakan alam. Proyek ini dirancang sebagai sebuah rancangan arsitektur yang memperhatikan faktor kesehatan, memanfaatkan penggunaan energi yang terbaharukan pada bangunan dan faktor lingkungan sekitar Konsep Tapak Entrance Gambar 5.1 Sirkulasi dan Letak Entrance Letak entrance pada tapak lebih sesuai mendekati gang moya dan menghindari bukaan pada sisi utara tapak agar posisi bukaan tidak berhadapan dengan lampu merah serta Membuat pedestrian bagi pejalan kaki. Sirkulasi menuju hunian menggunakan sirkulasi pola linier. Sirkulasi pada area parkir menggunakan pola parkir menyudut. Universitas mercu buana 80

2 5.3.2 View Apabila melihat analisa view, maka best view bangunan dapat mengarah ke sungai ciliwung ditambah dengan penambahan ruang hijau pada sisi tersebut Massa bangunan Klasifikasi rumah susun: No Klasifikasi Keterangan 1. Berdasarkan kebutuhan Rumah susun umum 2. Berdasarkan penggunaan Rumah susun komersial 3. Berdasarkan system Service, service Pihak pengelola bertanggung jawab pada pembersihannya saja. Pihak penghuni bertanggung jawab membersihkan segalanya sendiri. 4. Berdasarkan ketinggian Rusun rendah (lowrise), ketinggian 5 lantai bangunan 5. Type Rusun berukuran 4,8m x 6m x 2,4m (double container) 6. Berdasarkan pencapaian vertical Walk-up Apartment, pencapaian melalui tangga karena ketinggian tidak lebih dari 4 lantai. 7. Berdasarkan Sistem Single Loaded Corridor Pencapaian Horizontal 8. Berdasarkan Sistem Penyusunan Lantai Simplex / Flat 9. Berdasarkan bentuk massa Bentuk Massa Variant, Massa bangunan memanjang dengan bentuk sirkulasi berupa koridor yang berada ditengah dan expanded cross plan karena keduanya menonjolkan ventilasi silang dan pencahayaan alami yang baik. 10. Berdasarkan bentuk denah Expanded cross plan Material dan warna Pemakaian standart petikemas yang digunakan dalam rumah susun adalah container tipe 20 Hi-Cube Steel Dry Cargo Container dengan ukuran eksterior: panjang 6,058 m, lebar 2,438 m, tinggi 2,896 m sedangkan ukuran interior: panjang 5,898 m, lebar 2,352 m dan tinggi 2,69 m dengan kondisi 75-80%. Untuk mengurangi tingkat panas pada peti kemas dapat menggunakan bahan isolator Glasswool dan Aluminium Foil karena merupakan bahan insulasi yang baik dan kedap suara, elastis, lunak, mudah dipasang. Universitas mercu buana 81

3 Warna massa bangunan pada bagian luar peti kemas dapat menggunakan warna warna dingin, sedangkan pada bagian dalam ruang dapat menggunakan warna putih, kuning serta warna warna pastel untuk memberikan kesan yang bersih, luas, terang dan teratur pada rumah susun System Struktur Massa bangunan rumah susun menggunakan struktur rumah panggung karena aman apabila terjadi banjir, tidak menutup permukaan tanah sehingga tanah dapat menyerap air dengan optimal, serta penyesuaian suhu di dalam rumah susun cepat berubah karena tidak langsung bersentuhan dengan tanah atau beton sehingga sirkulasi udara lebih bagus. Pada kedelapan sudut peti kemas terdapat corner casting yang digunakan untuk sistem kuncian twistlock sehingga antara satu peti kemas dengan peti kemas lainnya, 5.4. Konsep Bangunan Zoning Horizontal Area public terletak pada bagian depan tapak (kantor pengelola dan ruang parkir). Pada bagian tengah tapak dapat dimanfaatkan sebagai ruang bersama, sehingga terjadi interaksi antar penghuni. Area private terletak pada bagian kanan dan kiri tapak karena berbatasan dengan permukiman (tingkat kebisingan rendah). Area service terletak pada bagian depan tapak agar memudahkan dalam maintenance ME. Gambar 5.2 Sirkulasi dan Zoning Horizontal Akses masuk dan keluar kendaraan terletak pada bagian selatan tapak, yang kemudian dilanjutkan dengan sirkulasi parkir. Untuk akses service melalui bagian selatan tapak dan berbelok menuju area service. Sedangkan untuk pejalan kaki, dari pedestrian dapat langsung memasuki tapak melalui pintu masuk pada bagian selatn tapak. Universitas mercu buana 82

4 5.4.2 Zoning Vertikal Hunian rumah susun Ruang bersama Parkir Gambar 5.3 Sirkulasi dan Zoning Vertikal Massa berwarna orange adalah zona private, yang hanya dapat diakses oleh penghuni rumah susun. Massa berwarna hijau adalah zona publik, yang merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan oleh selurh penghuni agar tercipta interaksi antar penghuni rumah susun. Massa berwarna biru adalah zona parkir,yang juga terdapat zona service terkait bangunan ME Konsep Penyusunan Massa Pola linear dapat diterapkan dalam penyusunan massa bangunan karena tidak hanya bersifat monoton berupa garis lurus dan kaku, tetapi dapat dimodifikasi berdasarkan segi estetika, kenyamanan ruang, Gambar 5.4 Pola Penyusunan Massa Bangunan dan lain - lain. Penyusunan massa bangunan mencapai 4 lantai sesuai dengan ketentuan tinggi maksimal pada tapak sedangkan untuk material peti kemas memiliki batas penumpukan hingga 9 tumpuk 5.6. Konsep Orientasi Bangunan Berdasarkan analisa arah hadap bangunan, maka pada sisi bangunan rumah susun yang lebih panjang diutamakan mengarah ke arah utara dan selatan untuk meminimalkan pancaran radiasi panas matahari. Universitas mercu buana 83

5 5.7. Konsep Gubahan Massa Gubahan massa yang dipilih adalah bentuk Massa Variant, Massa bangunan memanjang dengan bentuk sirkulasi berupa koridor 1 sisi dan expanded cross plan karena keduanya menonjolkan ventilasi silang dan pencahayaan alami yang baik untuk penghematan energi serta mempertimbangkan lahan yang terbatas dan jumlah unit hunian yang cukup banyak. Gambar 5.5 Gubahan Massa Bangunan Massa bangunan menggunakan sistem rumah panggung untuk menghindari banjir, tidak menutup permukaan tanah sehingga tanah dapat menyerap air dengan optimal, serta penyesuaian suhu di dalam rumah susun cepat berubah karena tidak langsung bersentuhan dengan tanah atau beton sehingga sirkulasi udara lebih bagus, serta terdiri dari 2 massa bangunan dengan tujuan memberikan ruang bagi pergerakkan angin diantara massa bangunan Konsep Rancangan Bangunan Denah Area service terletak pada bagian barat dan timur, guna menghindari ruang utama dari radiasi panas matahari secara langsung. Gambar 5.6 Denah Hunian Sirkulasi Udara Ventilasi terletak pada bagian atas dan bawah ruang secara menerus agar sirkulasi silang dapat tercapai. Gambar 5.7 Sirkulasi Udara Pada Hunian Universitas mercu buana 84

6 Pencahayaan Alami Gambar 5.8 Pencahayaan Alami Pada Hunian Bukaan jendela pada bagian atap bangunan dan dinding dimanfaatkan sebagai sumber pencahayaan alami yang masuk ke dalam hunian Konsep Penghijauan Penghijauan tanaman dan pohon-pohonan yang juga berfungsi sebagai penyegar dan peneduh, filter bagi kebisingan dan polusi udara, mengurangi arus angin dan memberi kesan alamiah, sebagai pengarah. Konsep penghijauan dilakukan pada bagian: Lahan Penghijauan pada lahan untuk menciptakan iklim mikro disekitar massa bangunan, dimana pada lingkungan sekitar massa bangunan diusahakan tercipta udara segar yang dihasilkan Gambar 5.9 Penghijauan Pada Lahan oleh pepohonan dan juga membantu dalam pencapaian sirkulasi silang pada hunian Bangunan Selain pada lahan, penghijauan dapat dilakukan pada massa bangunan. Sebagai penghalang radiasi matahari pada massa bangunan digunakan tanaman rambat pada sisi barat dan timur massa bangunan. Gambar 5.11 Penghijauan dengan Tanaman Rambat Pada Bagian Barat dan Timur Massa Bangunan Universitas mercu buana 85

7 5.10. Konsep Ruang Luar Pedestrian Pada pedestrian diutamakan penghijauan yang cukup dimana mengacu pada pendekatan Green Architecture. Gambar 5.12 Konsep Pedestrian Taman Taman sekitar massa bangunan selain berfungsi sebagai penghijauan lingkungan juga sebagai elemen estetika. Selain itu keberadaan air mancur diantara dua massa bangunan juga sebagai pendingin lingkungan bangunan. Gambar 5.13 Konsep Taman Lapangan Pada konsep ruang luar terdapat lapangan dan taman bermain anak yang dapat digunakan bersama sama dan juga sebagai sarana berkumpul antar penghuni. Gambar 5.14 Konsep Lapangan OlahRaga Universitas mercu buana 86

8 Parkir Gambar 5.15 Konsep Parkir Motor Pada Lantai 1 Massa Bangunan Area parkir mobil terdapat pada bagian depan tapak, sedangkan area parkir motor teletak pada lantai 1 massa bangunan dan dapat juga digunakan sebagai ruang bersama. Gambar 5.16 Konsep Parkir Mobil Pada Bagian Timur Tapak Konsep Utilitas Rencana instalasi utilitas bangunan terletak pada bagian luar bangunan agar memudahkan dalam pemeliharaan serta sebagai elemen estetika Sistem Instalasi Air 1. Air Bersih Air bersih akan diperoleh dari PDAM. Sistem pasokan air bersih akan menggunakan sistem pasokan ke bawah (down feed). 2. Air Kotor Air kotor yang dihasilkan oleh bangunan ditampung dalam tangki atau bak penampungan yang ditumbuhi tanaman eceng gondok dilengkapi saringan arang, yang kemudian air dapat digunakan untuk keperluan menyiram tanaman dan menyiram closet. Sedangkan kotoran manusia ditampung pada bak penampungan yang di proses dengan proses anaerobic untuk menghasilkan biogas, kemudian gas dapat disalurkan kesetiap hunian. Universitas mercu buana 87

9 3. Air Hujan Air hujan yang jatuh di atas atap akan dikumpulkan dan di tampung ke tangki atau bak penampung yang dilengkapi dengan water tap sebagai outlet yang kemudian dapat digunakan untuk keperluan konsumsi air sehari-hari Sistem Instalasi Listrik Bangunan menggunakan Solar sel (photovoltaic). Penggunaan solar sel diletakan pada bagian atap bangunan rumah susun dengan penyimpanan tenaga listrik pada baterai terletak terpisah dari bagunan rumah susun Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir bangunan menggunakan sistem faraday. Gambar 5.17 Konsep Penangkal Petir Sistem Penanggulangan Kebakaran Bangunan memiliki hidrant yang diletakan pada lahan bangunan, sedangan pada hunian menggunakan sprinkler. Dilengkapi dengan alarm kebakaran Sampah Sistem pembuangan sampah pada bangunan adalah dengan memilah milah sampah, sampah makanan dapat dijadikan kompos sedangkan untuk berbahan plastik dapat di daur ulang, yang dibawa ke area service pada tapak kemudian sampah ini akan diangkut oleh kendaraan service yang nantinya akan dibawa ke TPS terdekat. Universitas mercu buana 88