BAB III METODE PENELITIAN. adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian pretest-posttest

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian pretest-posttest"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai eksperimen semu atau quasy experiment karena penelitian ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian pretest-posttest nonequivalent control group design. Pretest-posttest nonequivalent control group design menurut Sugiyono (2014: 116) digambarkan sebagai berikut : Tabel 1. Desain Penelitian Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuam Postest E O1 X O2 Keterangan : K O3 O4 E = kelas eksperimen menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran IPA berbasis PBL K O1 O2 O3 = kelas kontrol dengan pendekatan saintifik = hasil pretest kelompok eksperimen = hasil posttest kelompok eksperimen = hasil pretest kelompok kontrol 61

2 O4 = hasil posttest kelompok control B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP N 1 Sedayu yang beralamat di Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun 2016/2017 pada bulan Februari C. Populasi dan Teknik Sampling 1. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2014:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII semester genap SMP N 1 Sedayu tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 130 peserta didik yang dibagi dalam 7 kelas yaitu, kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, dan VII G. 2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik dari dua kelas yang digunakan yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Menurut Margono (Margono:127) cluster random sampling digunakan apabila populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari 62

3 kelompok-kelompok individu atau cluster. Pengambilan sampel acak dilakukan dengan undian sehingga diperoleh sampel kelas VII F sebagai kelas eksperimen dan kelas VII G sebagai kelas kontrol. D. Definisi Operasional Istilah-istilah operasional yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Model Pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning Model pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning adalah pola pembelajaran yang dijadikan acuan dan arahan bagi guru dalam merancang pembelajaran IPA yang melibatkan siswa belajar melalui pengalaman langsung (Learning by doing) untuk memecahkan permasalahan menggunakan metode ilmiah agar peserta didik memiliki pemahaman yang mendalam tentang alam dan gejalanya sehingga peserta didik mempunyai kemampuan memecahkan masalah dan mendapatkan pengetahuan dari masalah tersebut. Dengan adanya Pembelajaran berbasis masalah dapat mendorong peserta didik untuk menggunakan pengalamanpengalaman yang ada pada dirinya dalam menyelesaikan permasalahan yang ada demi mencapai tujuan yang diharapkan. Model pembelajaran IPA berbasis PBL yang akan di teliti mempunyai lima langkah, yaitu : 1) Mengorientasi masalah dari kehidapan nyata yang berkaitan dengan materi; 2) Mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti; 3) Membantu investigasi mandiri dan 63

4 kelompok; 4) Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit; 5) Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran IPA berbasis PBL. Peserta didik mulai diberikan permasalahan pada tahap yang pertama dan melakukan kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) hingga pada tahap yang ketiga. Berdasarkan indikator diatas, disusun kisi-kisi model pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning Tabel 2. Kisi-kisi Model Pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning Tahap Deskripsi Indikator (Guru) Indikator (peserta didik) 1. Memberikan orientasi tentang permasalahan kepada peserta didik Membahas tujuan pelajaran, mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistic penting, dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah Guru memberikan suatu permasalahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang diberikan Peserta didik mengamati permasalahan yang diberikan guru Membuat pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang diberikan Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik Mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. 64

5 Tahap Deskripsi Indikator (Guru) Indikator (peserta didik) 2. Mengorganisasika n peserta didik untuk meneliti Membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan permasalahannya Mengelompokkan peserta didik dalam kelompokkelompok kecil Peserta didik duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan Guru membantu peserta didik untuk organisasi tugas masing-masing anggota dalam kelompok Peserta didik mengerjakan tugas sesuai dengan pembagian tugas Guru memberitahukan waktu yang digunakan untuk penyelidikan Peserta didik memperhatikan penjelasan guru 3. Membantu investigasi mandiri kelompok dan Mendorong peserta didik untuk mendapatkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen, dan mencari penjelasan dan solusi Guru meminta peserta didik untuk untuk berdiskusi dengan menggali informasi pada sumber lain Memantau peserta didik dalam melakukan pemecahan masalah Peserta didik melakukan pengumpulan informasi pada sumber lain Peserta didik melakukan diskusi pemecahan masalah 65 Memberikan pertanyaan yang merangsang Peserta didik menjawab pertanyaanpertanyaan yang

6 Tahap Deskripsi Indikator (Guru) peserta didik untuk menemukan pemecahan Indikator (peserta didik) diberikan oleh guru 4. Mengembangkan dan mempresentasika n artefak dan exhibit Membantu peserta didik merencanakan dan menyiapkan laporan hasil eksperimen dan mempersiapkan presentasi Meminta peserta didik untuk mempresentasika n hasil diskusi Guru meminta peserta didik untuk saling berinteraksi menanggapi kelompok yang sedang presentasi Peserta didik melakukan presentasi hasil diskusi Peserta didik menanggapi salah satu kelompok yang sedang presentasi 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Melakukan refleksi terhadap investigasi dan proses-proses yang mereka gunakan Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil diskusi dan penyelidikan yang telah dilakukan peserta didik Peserta didik memperhatikan klariikasi yang diberikan oleh guru Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan hasil pemecahan masalah Peserta didik membuat kesimpulan hasil pemecahan masalah 2. Kemampuan Memecahkan masalah Problem solving atau memecahkan masalah merupakan cara menciptakan solusi dan kegiatan seorang peserta didik ketika bekerja 66

7 melalui rincian masalah tertentu.. Masalah yang disajikan adalah masalah yang membutuhkan solusi atau jawaban agar terselesaikannya sebuah kesenjangan. Permasalahan-permasalahan tersebut diselesaikan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah. Langkah langkah pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Identifikasi masalah, 2) Merumuskan masalah, 3) Merumuskan hipotesis, 4) Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis, 5) Pembuktian hipotesis, 6) Menentukan pilihan penyelesaian. Adapun kisi-kisi pemecahan masalah yang akan diteliti adalah : Tabel 3. Kisi-kisi Kemampuan Memecahkan Masalah Tahap-tahap Deskripsi Indikator Identifikasi masalah Merumuskan masalah Merumuskan hipotesis Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis Mengidentifikasi terhadap masalah yang dihadapi Merumuskan masalah secara jelas Membuat hipotesis (sebab-akibat) Mengumpulkan data dalam bentuk tabel Menuliskan permasalahan yang terdapat pada artikel Menuliskan rumusan masalah dengan jelas Membuat hipotesis dengan jelas Menuliskan data hasil penyelidikan dalam bentuk tabel Pembuktian hipotesis Menganalisis data Menjawab pertanyaan berdasarkan data hasil penyelidikan 67

8 Tahap-tahap Deskripsi Indikator Menentukan pilihan penyelesaian Membuat kesimpulan Membuat alternative penyelesaian Menilai pilihan dengan memperhitungkan sebab akibat yang terjadi Menyusun kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh Menuliskan alternative penyelesaian berdasarkan permasalahan Menentuk an penyelesaian yang tepat dengan memperhitungkan sebab-akibat 3. Pencapaian KKM Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) merupakan kriteria yang ditetapkan untuk mengetahuai ketuntasan hasil belajar peserta didik dalam setiap materi pada mata pelajaran. KKM diperoleh dari hasil musyawarah beberapa guru mata pelajaran. Kriteria Ketuntasan Minimal di tetapkan oleh satuan pendidikan atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran berdasarkan tingkat pencapaian kompetensi dasar yang sudah di tetapkan, Sehingga peserta didik harus mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal agar dapat dikatakan berhasil dalam pembelajaran. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan pada awal tahun sebelum dimulainya pembelajaran. Penetapan KKM ditetapkan dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu : 1) Indikator pada setiap 68

9 materi, untuk melihat tingkat kesukarannya, 2) Kemampuan rata-rata yang dimiliki peserta didik, 3) Kemampuan sumber daya pendukung. Dalam penelian ini, KKM yang harus dicapai oleh peserta didik berdasarkan hasil MGMP IPA SMP se-kabupaten Bantul pada materi Pencemaran Lingkungan adalah 75. Untuk mengukur pencapaian KKM peserta didik, peneliti menggunakan empat dari enam tingkatan ranah kognitif, antara lain : a. Recall of Data (Mengingat/C1) b. Comprehensioan (Memahami/C2) c. Application (Menerapkan/C3) d. Analysis (Menganalisis/C4) D. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning untuk kelas eksperimen yaitu kelas VII F dan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran IPA berbasis kurikulum 2013 yaitu kelas VII G 2. Variabel Terikat Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan memecahkan masalah dan pencapaian KKM peserta didik. 69

10 3. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak terpengaruh oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel yang dikontrol adalah : a. Materi pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sama, yaitu Pencemaran Lingkungan b. Pengajaran pada kedua kelas dilakukan oleh guru yang sama c. Kelas yang digunakan sederajat, yaitu kelas VII d. Lama waktu perlakuan pada kedua kelas dikontrol dengan jumlah waktu yang sama F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ada dua jenis instrument, yaitu : 1. Instrumen Penelitian a. Perangkat Pembelajaran 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP ini digunakan untuk memandu guru selama kegiatan pembelajaran. Pada penelitian ini, RPP yang digunakan ada dua yaitu RPP dengan model pembelajaran IPA berbasis Problem 70

11 Based Learning dan RPP pendekatan saintifik. RPP selengkapnya disajikan pada lampiran 2 2) LKPD LKPD merupakan Lembar Kerja Peserta Didik yang digunakan sebagai panduan belajar peserta didik untuk menyelidiki dan disertai pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan peserta didik tentang konsep atau materi yang dipelajari. LKPD disesuaikan dengan RPP yang digunakan. b. Instrumen Pengumpulan Data 1) Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Peneliti menggunakan lembar observasi kemampuan memecahkan masalah dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengamati dan menilai keterlaksanaan model pembelajaran yang tampak selama proses pembelajaran. Lembar observasi ini berisi sintaks model pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning. Kisi-kisi model pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning dibuat sebelumnya. untuk memudahkan dalam membuat lembear observasi. Kisi-kisi dan lembar keterlaksanaan model pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning tersebut dapat dilihat pada lampiran 11 71

12 Lembar observasi kemampuan memecahkan masalah berfungsi untuk mengamati dan menilai kemampuan memecahkan masalah peserta didik yang tampak dalam proses pembelajaran. Kisi-kisi lembar observasi kemampuan memecahkan masalah ini dibuat sebelumnya untuk memudahkan dalam membuat kisi-kisi. Kisikisi dan lembar observasi kemampuan memecahkan masalah tersebut dapat dilihat pada lampiran 10 2) Soal Tes Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Tujuan penggunaan soal tes ini untuk mengetahui pencapaian KKM peserta didik. Susunan soal menggunakan pedoman dari taksonomi Bloom yaitu memperhatikan enam ranah kognitif. Penelitian ini mengembangkan instrument tes memecahkan masalah dengan menggunakan tingkatan ranah kognitif C1-C4. Penskoran soal objektif ini menggunakan penskoran (1) apabila jawaban benar dan skor (0) apabila jawaban salah. Soal tes terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda. Soal yang dikembangkan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi dan indikator memecahkan masalah. 72

13 2. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Tes Teknik tes dalam penelitian ini adalah tes yang digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian KKM yang telah dibelajarkan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. b. Teknis Non Tes Teknik nontes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar keterlaksanaan model PBL dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan memecahkan masalah peserta didik G. Validitas dan Realibilitas Instrumen Instrumen yang baik adalah yang memenuhi persyaratan penting yaitu valid dan reliable. Cara menguji instrument agar valid dan reliable adalah dengan cara menguji instrumen yang akan di uji cobakan sebelumnya, agar instrumen yang akan digunakan valid dan reliable. 1. Validasi a. Validasi Instrumen Validasi dilakukan untuk menunjukkan kemampuan instrumen penelitian dalam mengukur kemampuan yang akan diukur menggunakan instrumen penelitian. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen 73

14 tersebut memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan indikator ketercapaian yang dimaksudkan. Validasi yang digunakan adalah validasi isi, konstruk dan Empiris. b. Validasi Isi Validasi isi dilakukan melalui penelaahan kisi-kisi lembar observasi dan tes untuk memastikan bahwa indikator dan rubrik pada lembar observasi sesuai dengan aspek memecahkan masalah yang dinilai dan sintaks pembelajaran yang digunakan. Soal tes yang akan digunakan dilakukan validasi isi untuk mengetahui soal tes apakah sudah mewakili atau mencerminkan konten atau materi yang seharusnya dikuasai menurut indikator. Validasi isi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkonsultasikan lembar observasi kemampuan memecahkan masalah yang sesuai dengan kisi-kisinya; lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran yang sesuai dengan kisi-kisinya dan soal tes untuk melihat pencapaian KKM peserta didik beserta kisi-kisinya. c. Validasi Konstruk Validasi konstruk instrumen dilakukan dengan proses penelaahan teoritis suatu konsep dari variabel yang hendak diukur. Validasi konstruk merupakan kecocokan antara isi dengan alat ukur. Validasi konstruk yang dilakukan peneliti melalui penelaahan pakar yang menguasai substansi 74

15 atau konten dalam penelitian ini dengan melibatkan ahli (dosen pembimbing) d. Validasi Empiris Validasi empiris dilakukan dengan menguji coba soal pada kelas yang sudah mendapatkan materi mengenai pencemaran lingkungan. Validasi ini dilakukan di sekolah yang berbeda yaitu di SMP N 2 Pajangan. Peneliti mengujikan instrumen tes soal pilihan ganda sebanyak 35 butir soal kepada kelas IX untuk melakukan validasi empiris. Uji coba soal menggunakan kelas IX karena materi yang digunakan mencakup materi pada kelas VII. Peneliti menganalisis jawaban peserta didik menggunakan program ITEMAN versi 3.00 yang bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas soal. 2. Reliabilitas Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien realibilitas, yaitu koefisien korelasi yang menunjukkan derajat hubungan antara dua hasil pengukuran yang diperoleh dari instrumen atau prosedur yang sama. Realibilitas soal dapat dianalisis menggunakan aplitkasi ITEMAN versi Hasil analisis realibilitas soal dapat dilihat pada nilai alpha. Realibilitas yang baik tergantung pada tujuan dan kegunaan tes. Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Suharsimi Arikunto (2012:89) adalah sebagai berikut : 75

16 Tabel 4. Interpretasi Nilai r Koefisien Korelasi Interpretasi 0,00-0,20 Sangat rendah 0,21-0,40 Rendah 0,41-0,60 Cukup 0,61-0,80 Tinggi 0,81-1,00 Sangat tinggi H. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Pengambilan Sampel a. Uji Normalitas Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji ormalitas dilakukan pada data nilai UAS peserta didik pada semester gasal bertujuan untuk mengetahui semua sampel yang diambil berdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan untuk mengukur apakah data yang diselidiki berdistribusi normal atau tidak dilakukan terhadap data skor pretest dan posttest. Uji normalitas data dilakukan dengan uji kolmogrov sminov one sample dengan program SPSS 22 dengan kriteria sebagai berikut : 76

17 1) Nilai signifikansi (Sig) > 0.05 maka berdistribusi normal. 2) Nilai signifikansi (Sig) < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum membandingkan dua kelompok. Pengujian homogenitas dilakukan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data dalam serangkaian analisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamanannya. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan pada data UAS kelas VII semester gasal. Pengujian tersebut dilakukan menggunakan program SPSS 22 dengan syarat sig. >0,05 (5%) yang berarti populasi homogen. 2. Analisis Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Data keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan menggunakan model pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning dianalisis menggunakan statistic deskriptif dengan skor presentase. Data diambil menggunakan lembar observasi keterlaksanaan RPP dengan memberi centang ( ) pada indikator yang terlaksana maupun tidak. Indikator yang terlaksana mendapatkan point 1 dan yang tidak terlaksana mendapatkan nilai 0. Presentase keterlaksanaan RPP ditentukan menggunakan rumus berikut : % skor = x 100%...(1) 77

18 Keterangan : %skor N n = persentase keterlaksanaan RPP = Jumlah seluruh nilai = nilai yang diperoleh 3. Analisis Lembar Observasi Kemampuan Memecahkan Masalah Analisis terhadap data kemampuan memecahkan masalah peserta didik dilakukan secara deskriptif. Penggolongan kemampuan memecahkan masalah peserta didik secara klasikal menggunakan kriteria skala 4 yang mengacu pada Eko Putro Widoyoko (2009:238). Tabel 5. Konversi Skor Ideal Menjadi Skala 4 No. Skor Nilai Kategori 1. X> Xi + 1,80 sbi A Sangat Baik 2. Xi + 0,60 sbi < X Xi + 1,80 sbi B Baik 3. Xi 0,60 sbi < X Xi + 0,60 sbi C Cukup Baik 4. X Xi 1,80 sbi D Kurang Baik (Sumber : Eko Putro Widoyoko, 2009 : 238) Keterangan : Xi (rerata skor ideal) X Sb i (simpangan baku) = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = skor yang dicapai = (skor maksimal ideal skor minimal ideal) Skor maksimal ideal = butir kriteria x skor tertinggi Skor minimal ideal = butir kriteria x skor terendah 78

19 4. Analisis Data Pencapaian KKM peserta didik Analisis data pencapaian KKM peserta didik diperoleh dari hasil pretest dan posttest digunakan untuk mengetahui peningkatan pencapaian KKM peserta didik. Analisis dilakukan dengan cara menghitung n-gain ternormalisasi, yaitu proporsi gain mutlak terhadap gain maksimal yang dapat dicapai. Rumus perhitungan n-gain yang digunakan menurut Hake (1998:1) sebagai berikut : <g> = =..(5) Keterangan : < g > = rata-rata gain yang ternormalisasi < G > = rata-rata gain mutlak < G >maks = gain maksimum yang mungkin terjadi < Sf > = rata-rata skor posttest < Si > = rata-rata skor pretest Nilai < g > yang diperoleh diinterpretasikan berdasarkan kriteria yang tercantum pada Tabel 10 Tabel 6. Intepretasi Nilai <g> Nilai <g> Intepretasi g 0,7 Tinggi 0,7 g 0,3 Sedang g 0,3 Rendah 79

20 Analisis terhadap data pencapaian KKM peserta didik dilakukan secara deskriptif diperoleh dari data pretest dan posttest. Tuuannya adalah untuk melihat peningkatan hasil pencapaian KKM peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menghitung presentase pencapaian KKM peserta didik adalah %skor = x 100 %...(6) Keterangan : %skor = presentase pencapaian KKM n N = jumlah peserta didik yang mencapai KKM = jumlah seluruh peserta didik 5. Uji Besarnya Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat Dalam penelitian ini akan dilihat berapa pengaruh model pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning terhadap kemampuan memecahkan masalah dan pencapaian KKM peserta didik SMP. Untuk mengetahui besar pengaruh dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan effect size. Effect size merupakan ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada variabel lain, besarnya perbedaan maupun hubungan, yang bebas daripengaruh besarnya sampel (Agus Santoso, 2010:3). Menurut Becker, Lee (2000:2) untuk menghitung effect size pada uji t digunakan rumus Cohen s sebagai berikut: 80

21 d = Cohen s d effect size (besar pengaruh) M1 = Rata-rata kelas eksperimen M2 = Rata-rata kelas kontrol polled = Standar deviasi Untuk menghitung polled dengan rumus sebagai berikut : polled = polled = standar deviasi n1 = jumlah peserta didik kelas eksperimen n2 = jumlah peserta didik kelas kontrol = standar deviasi kelas eksperimen = standar deviasi kelas kontrol Tabel 7.Kriteria Interpretasi nilai Cohen's Cohen s Standard Effect Size Tinggi 2,0 1,9 1,8 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3 1,2 1,1 1,0 81

22 Cohen s Standard Effect Size 0,9 0,8 Sedang 0,7 0,6 0,5 Rendah 0,4 0,3 0,2 6. Uji Prasyarat Hipotesis a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan menggunakan data kemampuan awal peserta didik (pretest). Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa semua sampel yang telah diambil berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogrov sminov one sample dengan program SPSS 22 dengan kriteria sebagai berikut : 1) Nilai signifikansi (Sig) > 0.05 maka berdistribusi normal. 2) Nilai signifikansi (Sig) < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal. 82

23 b. Uji Homogenitas Uji homogenitas diperlukan sebelum membandingkan dua kelompok atau lebih agar perbedaan yang ada tidak dipengaruhi oleh data awal. Uji homogenitas dimaksudkan untuk melihat bahwa data sampel berasal dari populasi dengan variansi yang sama. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan pada data kemampuan awal (pretest). Pengujian tersebut dilakukan menggunakan program SPSS 22 dengan syarat sig. >0,05 (5%) yang berarti populasi homogen. 7. Uji Hipotesis Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji t. Peneliti menggunakan uji t untuk menguji ada tidaknya perbedaan antara kemampuan memecahkan masalah peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol serta menguji ada tidaknya perbedaan pencapaian KKM peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Menurut Jonathan (2006:154) Uji t digunakan untuk membandingkan rata-rata dua populasi dengan data yang berskala interval, dan menguji ada tidaknya serta seberapa besar perbedaan rata-rata dua kelompok. Hasil uji t dianalisis dengan taraf signifikan 5 % (0,05). Semakin besar harga t hitung atau semakin kecil taraf signifikansinya (Sig.) menunjukkan bahwa kedua kelompok tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Jadi, hipotesis 83

24 alternatif yang diterima apabila Sig. <0,05 dan ditolak apabila Sig. > 0,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimental design.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau quasy experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI)

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan model Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI) dalam peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain penelitian yang mempunyai kelompok kontrol tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Penelitian eksperimen semu merupakan desain pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya metode ini yaitu quassi exsprimen (Sugiyono, 2010: 3).

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya metode ini yaitu quassi exsprimen (Sugiyono, 2010: 3). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian eksperimen, namun karena variabel kontrolnya sulit untuk dikontrol semua sehingga dilakukannya metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sikap imiah dan penguasaan konsep peserta didik antara pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar (extraneous

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar (extraneous A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen. Penelitian quasi experiment merupakan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen. Penelitian quasi experiment merupakan pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Penelitian quasi experiment merupakan pengembangan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy experiment). Desain penelitian ini menggunakan Pretest-Posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Jenis penelitian ini dipilih karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan 64 III. METODE PENELITIAN Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment. Penelitian quasi eksperiment adalah penelitian eksperimen semu dimana penelitian menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment research). Eksperimen semu merupakan jenis penelitian untuk memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di Jalan Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Purworejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuasi eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest nonequivalent control group design. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran

Lebih terperinci

Desain Nonequivalent Control Group Design

Desain Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperiment. Menurut Sugiyono (2011) bentuk ini mempunyai kelompok kontrol dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini mengungkap hubungan antara dua variabel maupun lebih atau mencari pengaruh suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA berbasis science process and environment terhadap ketercapaian

BAB III METODE PENELITIAN. IPA berbasis science process and environment terhadap ketercapaian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran IPA berbasis science process and environment terhadap ketercapaian pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi dari eksperimen yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu ini digunakan untuk meneliti keefektifan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment research) dengan desain pretest and posttest group design. Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen semu) dengan pretest-posttest control group design. Dalam penelitian ini diberikan suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 26 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan Teka-Teki Silang (TTS) atau pembelajaran menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan Teka-Teki Silang (TTS) atau pembelajaran menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan desain penelitian quasi eksperimen. Penelitian eksperimen ini untuk mengetahui pembelajaran manakah yang lebih baik antara pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di 36 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di jalan Patimura Kelurahan Mulyojati 6 B Kecamatan Metro Barat Kota Metro.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experiment research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experiment research). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experiment research). Desain penelitian pada penelitian ini adalah one group pretest posttest

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Adapun desain penelitian yang digunakan mengacu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Metode SQ3R dan writing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Al-Kautsar Bandar Lampung tahun pelajaran 014/015 dengan sebanyak 68 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi eksperimental adalah desain yang mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari strategi pembelajaran Tandur terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km. 22 Desa Cikole Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km. 22 Desa Cikole Kecamatan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Peternakan Negeri Lembang yang terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km. 22 Desa Cikole

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 013/014 yang terdiri dari delapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi tulisan dan kemampuan berkomunikasi lisan. Kemampuan berkomunikasi secara tulisan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian yang mendekati eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s.d. 26 September 2013. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain pretest-posttest control group design. Didalam desain ini, kontrol atau

BAB III METODE PENELITIAN. desain pretest-posttest control group design. Didalam desain ini, kontrol atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain pretest-posttest control group design. Didalam desain ini, kontrol atau pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based Learning dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2016 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua 47 BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode preexperimental. Metode pre-experimental sering disebut sebagai penelitian semu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang termasuk ke dalam penelitian ekperimental semu (quasi-experimental

BAB III METODE PENELITIAN. yang termasuk ke dalam penelitian ekperimental semu (quasi-experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ekspermiental, yang termasuk ke dalam penelitian ekperimental semu (quasi-experimental research).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai eksperimen semu atau quasy experiment karena tidak dapat mengontrol semua variabel internal maupun eksternal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melakukan penelitian, diperlukan metode

Lebih terperinci

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik. AB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian ini mendeskripsikan tentang keefektifan pendekatan saintifik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23 30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 23 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 76 Rawa Laut Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pakem yang berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 3 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sekampung Udik tahun pelajaran 013/ 014 yang terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Arikunto (2013: 207) menyatakan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahu ada tidaknya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran reciprocal teaching dengan strategi peta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan penelitian Quassi eksperiment atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan penelitian Quassi eksperiment atau yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian merupakan penelitian Quassi eksperiment atau yang biasa disebut eksperimental semu. Jenis penelitian ini dipilih karena tidak situasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Tujuan penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Tujuan penelitian kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Tujuan penelitian kuasi eksperimen menurut Sumadi Suryabrata (2013: 58), adalah untuk memperoleh informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang

BAB III METODE PENELITIAN. research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu/ quasi experimental research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lain yang subjek penelitiannya adalah manusia (Sukardi, 2003:16). Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. lain yang subjek penelitiannya adalah manusia (Sukardi, 2003:16). Tujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau quasi eksperiment. Bentuk penelitian ini banyak digunakan di bidang pendidikan atau penelitian lain yang subjek

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam quasy experimental. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling karena

Lebih terperinci