BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi. a. Nama Rumah Sakit : RS. Permata Bunda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi. a. Nama Rumah Sakit : RS. Permata Bunda"

Transkripsi

1 29 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi Internal Rumah Sakit a. Nama Rumah Sakit : RS. Permata Bunda b. Status Kepemilikan : PT. Permata Bunda c. Kelas Rumah Sakit : Kelas C d. Tempat Tidur : 213 TT e. Luas Tanah : M2 f. Luas Bangunan : M2 g. Fasilitas Listrik : PLN, Genset h. Fasilitas Air : PDAM, sumur i. Fasilitas gas : Sentral Oksigin, O2 tabung, N20 j. Fasilitas pengelolaan limbah : Incenerator : 1bh, Ipal : 1bh k. Komunikasi : PABX 48 lines l. Tata udara : AC Split 120 unit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Rumah Sakit Permata Bunda pertama berdiri dalam bentuk rumah bersalin (RB) UTOMO pada tahun 1990 yang berlokasi di Jl. Glugu No.1, Purwodadi-Grobogan. Seiring dengan meningkatanya jumlah pasien dan semakin tingginya kepercayaan masyarakat akan pelayanan di Rumah Salin UTOMO, pada tahun 1996 status rumah sakit meningkat menyadi Rumah Sakit

2 30 Bersalin (RSB) Permata Bunda, serta lokasinya juga pindah ke Jl. Hayam Wuruk No. 24 Purwodadi-Grobogan. Pada tahun 1999 perkembangan RSB. Permata Bunda yang semakin baik serta semakin banyaknya pasien dengan penyakit umum yang ingin dilayani maka RSB Permata Bunda meningkat statusnya menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) Permata Bunda dengan cakupan pelayanan yang lebih luas. 2. Visi, Misi Dan Budaya Kerja a. Visi Rumah Sakit yang dikelola secara profesional untuk menghasilkan pelayanan terbaik. b. Misi 1) Memberikan pelayanan kesehatan bermutu yang berorientasi pada kecepatan, ketepatan, keamanan, dan kenyamanan. 2) Mewujudkan kepemimpinan visioner yang mampu menghasilkan budaya kerja yang positip, adaptip, pro-aktif. 3) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia. c. Motto KAMI MEMBERI HANYA YANG TERBAIK d. Budaya Kerja : Tepat waktu Tepat Mutu : Kami bekerja dengan standar waktu yang terbaik. : Kami bekerja sesuai dengan standar profesi. Tepat Sasaran :Kami melayani yang kami yakin dapat melaksanakan dan sesuai dengan kewenangan.

3 31 Tepat Biaya : Kami memberikan sesuia dengan pengorbanan anda 3. Jenis Pelayanan di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi a. Unit Gawat Darurat (UGD) b. Unit Rawat Jalan (URJ) 1) Poliklinik Umum 2) Poliklinik Kebidanan / Obsgyn 3) Poliklinik Anak 4) Poliklinik Bedah 5) Poliklinik Dalam 6) Poliklinik Gigi 7) Poliklinik Mata 8) Poliklinik THT 9) Poliklinik Syaraf 10) Poliklinik Jiwa 11) Poliklinik Psikologi c. Unit Rawat Inap (URI) 1) Bangsal Rama 2) Bangsal Sadewa 3) Bangsal Nakula 4) Bangsal Perawatan Umum 5) Bangsal Obsgyn 6) Kamar Bayi 7) ICU

4 32 d. Penunjang Medis 1) Radiologi 2) Laboratorium 3) Fisioterapi 4) Instalasi Farmasi 5) Instalasi Gizi

5 33 B. Gambaran Khusus Bagian URM Rumah Sakit Permata Bunda Purwodad Direktur Dr. H utomo DS, Sp.OG Ka Bag Medik dr. Puji Aris Rismawan Ka.Sub.Bag. Unit Rekam Medis Fira Basuki Dewi, Amd.PK Asembling Koding Koordinator Pendaftaran Reporting Filling Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Gambar 4.1 Gambaran Khusus URM

6 34 1. Falsafah, Visi dan Misi a. Filsafah Rekam medis Rumah Sakit Permata Bunda adalah penunjang pelayanan kesehatan yang berupa data otentik tentang proses pelayanan yang telah di jalankan serta datarinci penyakit pasien yang harus disimpan baik dan dirahasiakan b. Visi Terciptanya rekam medis sebagai sumber informasi dan dokumen medis pasien dengan pelayananyang cepat, lengkap, akurat dan aman untuk kepuasan pelanggan. c. Misi 1) Memberikan pelayanan kepada pasien dengan penuh ramah tamah 2) Mengutamakan pelayanan yang bermutu, profesional, cepat, tepat, lengkap, akurat, aman dan efisien 3) Menyediakan data untuk kepentingan internal dan eksternal secara akurat 2. Tujuan dan Motto a. Tujuan Menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaca peningkatan pelayanan kesehatan. b. Motto Data ini mahal dan susah pengelolaanya, akan tetapi pengelolaan pelayanan kesehatan tanpa data akan lebih mahal dan lebih susah.

7 35 C. Hasil Penelitian 1. Jumlah tempat tidur Jumlah tempat tidur tersedia yang siap digunakan per bangsal perawatan di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi yang tercantum pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Jumlah tempat tidur tahun Bangsal Jumlah tempat tidur Obsgyn Perawatan umum Nakula Sadewa Rama Kamar bayi Berdasarkan tabel 4.1, tempat tidur paling banyak pada bangsal kamar bayi sebanyak 42 tempat tidur dan yang paling sedikit pada bangsal rama sebanyak tempat tidur. 2. Jumlah hari perawatan Data jumlah hari perawatan pasien yang menggunakan tempat tidur selama 24 jam yang menunjukkan beban kerja pada bangsal perawatan di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi yang tercantum dalam tabel sebagai berikut:

8 36 Tabel 4.2 Jumlah hari perawatan tahun Bangsal Jumlah hari perawatan jumlah Obsgyn Perawatan umum Nakula Sadewa Rama Kamar bayi Berdasarkan tabel 4.2 jumlah hari perawatan paling banyak pada bangsal kamar bayi sebanyak hari dan yang paling sedikit pada bangsal rama sebanyak hari. 3. Jumlah hari efektif Hari pelayanan per bangsal dalam satu periode waktu tertentu yang tercantum dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.3 Jumlah hari efektif Bangsal Jumlah hari efektif Obsgyn Perawatan umum Nakula Sadewa Rama Kamar bayi Berdasarkan tabel 4.3 jumlah hari perawatan pada tahun 2012 yaitu 366 hari dihitung berdasarkan observasi pada kalender, dan pada tahun 2011, dilihat berdasarkan observasi pada kalender

9 37 4. Jumlah pasien keluar Data jumlah pasien keluar perawatan yang menandaiakhir episode perawatan baik pasien pulang, di rujuk maupun yang meninggal di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi yang tercantum dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.4 Jumlah pasien keluar tahun Bangsal Jumlah pasien keluar Jumlah Obsgyn Perawatan umum Nakula Sadewa Rama Kamar bayi Berdasarkan tabel 4.4 jumlah pasien keluar paling banyak pada bangsal sadewa dan yang paling sedikit pada bangsal rama 5. Prediksi kebutuhan tempat tidur per bangsal tahun a. Bangsal obsgyn Bangsal obsgynmerupakan bangsalyang di gunakan untuk pasien khusus kebidanan dengan jumlah tempat tidur pada tahun 2011 dan 2013 sebanyak 32 tempat tidur, tahun 2012 sebanyak 34 tempat tidur, tahun sebanyak 31 tempat tidur

10 38 1) Perhitungan Prediksi Hari Perawatan Tabel 4.5 Menentukan Nilai X dan Y Hari Perawatan bangsal obsgyn Tahun Y X XY X Jumlah a) Menghitung nilai a dan b a = Y n = = 9.377,6 5 b = XY X2 = = -254,5 b) Menghitung prediksi hari perawatan Y = a + bx =9.377,6 + (-254,5)(3) = 9.377,6 + (-763,5) = 8614,1 =8614 hari 2) Prediksi jumlah pasien keluar Tabel 4.6 Prediksi jumlah pasien keluar bangsal obsgyn Tahun Y X XY X Jumlah

11 39 a) Menghitung nilai a dan b a = Y n = = 2.314,6 5 b = XY X2 = = 126,6 b) Menghitung prediksi jumlah pasien keluar Y = a + bx = 2.314, ,6 (3) = 2.314, ,8 = 2.694,4 = 2.694pasien Tabel 4.7 Prediksi Hari Perawatan dan Jumlah Pasien Keluarbangsal obsgyn Tahun Jumlah pasien Hari Perawatan keluar ) Prediksi Kebutuhan TT pada BOR 75% A = O BOR X 100% = 8614/366 75% X 100% = 23,5 75% X 100% = 31 tempat tidur

12 40 Dari hasil perhitungan prediksi tempat tidur dengan menggunakan rumus BOR dan standar BOR 75% di peroleh prediksi tempat tidur pada bangsal obsgyn tahun ) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 1 hari TOI = (A O)xt D x 100% (A ( )x366 1 = X 100% = (A (23,5)x366 X100% = (A - 23,5)0,13 1 = 0,13A-3,05 1+3,05 = 0,13A A = 4,05 0,13 A = 31,15 A = 31 TT 5) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 3 hari TOI = (A O)xt D x 100% 3 = (A ( )x = (A (23,5)x = (A - 23,5)0,13 3 = 0,13A - 3,05

13 41 3+3,05 = 0,13A A = 6,05 0,13 A = 46,5 A = 47 TT Tabel 4.8 Prediksi nilai A menurut peneliti bangsal obsgyn Tahun BOR 75% TOI = 1 TOI = 3 Disarankan Tabel 4.9 Perhitungan indikator Barber Johnson bangsal obsgyn menurut prediksi kapasitas TT yang di hitung peneliti Tahun A BOR LOS TOI BTO ,9% 3,1 hari 1-3 hari pasien ,7-73,8% 2,9 hari 1-3 hari pasien ,2-73,9% 2,7 hari 1-3 hari pasien ,7-74,1% 2,6 hari 1-3 hari pasien ,2-74,1% 2,4 hari 1-3 hari pasien

14 Gambar 4.2 Grafik Barber Johnson menggunakan standar TOI= 1 tahun

15 Gambar 4.3 Grafik Barber Johnson bangsal obsgyn menggunakan standar TOI = 3 tahun

16 44 b. Bangsal Perawatan Umum Bangsal perawatan umum merupakan bangsal yang di gunakan untuk pasien umum dengan jumlah tempat tidur pada tahun terdapat 28 tempat tidur. 1) Perhitungan Prediksi Hari Perawatan Tabel 4.10 Menentukan Nilai X dan Y Hari Perawatan bangsal perawatan umum Tahun Y X XY X Jumlah a) Menghitung nilai a dan b a = Y n = = 9.728,2 5 b = XY X2 = = 258,6 b) Menghitung prediksi hari perawatan Y = a + bx = 9.728,2 + (258,6)(3) = 9.728,2 + (775,8) = = hari

17 45 2) Prediksi jumlah pasien keluar Tabel 4.11 Prediksi jumlah pasien keluar bangsal perawatan umum Tahun Y X XY X Jumlah a) Menghitung nilai a dan b a = Y n = = b = XY X2 = = 33,5 b) Menghitung prediksi jumlah pasien keluar Y = a + bx = ,5 (3) = ,5 = 2.509,5 = pasien Tabel 4.12 Prediksi Hari Perawatan dan Jumlah Pasien Keluar bangsal perawatan umum Tahun Jumlah pasien Hari Perawatan keluar

18 46 3) Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur A = O BOR X 100% = /366 75% X 100% = 28,7 75% X 100% = 38 tempat tidur Dari hasil perhitungan prediksi tempat tidur dengan menggunakan rumus BOR dan standar BOR 75% di peroleh prediksi tempat tidur pada bangsal perawatan umum tahun ) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 1 hari TOI = (A O)xt D x 100% (A ( = = (A (28,7)x = (A 28,7)0,14 1 = 0,14A-4,01 1+4,01 = 0,14A A = 5,01 0,14 A = 35,78 ) A = 36 TT

19 47 5) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 3 hari TOI = (A O)xt D x 100% 3 = (A ( ) 3 = (A (28,7)x = (A 28,7)0,14 3 = 0,14A 4,01 3+4,01 = 0,14A A = 7,01 0,14 A = 50,07 A = 50 TT Tabel 4.13 Prediksi nilai A menurut peneliti bangsal perawatan umum Tahun BOR 75% TOI = 1 TOI = 3 Disarankan Tabel 4.14 Perhitungan indikator Barber Johnson bangsal perawatan umum menurut prediksi kapasitas TT yang di hitung peneliti Tahun A BOR LOS TOI BTO ,4-79,7% 4,1 hari 1,1-3,1 hari pasien ,8-79,7% 4,2 hari 1,1-3,1 hari pasien ,1-81,6% 4,3 hari 1-3,1 hari pasien ,4-81,3% 4,3 hari 1-3 hari pasien ,4-80,7% 4,4 hari 1-3 hari pasien

20 Gambar 4.4 Grafik Barber Johnson Bangsal perawatan umum menggunakan stnadar TOI = 1 tahun

21 Gambar 4.5 Grafik BarberJohnson bangsal perawatan umum menggunakan standar TOI =3 tahun

22 50 c. Bangsal Nakula Bangsal nakula merupakan bangsal yang di gunakan untuk pasien campuran yaitu untuk pasien kelas 3 baik BPJS maupun pasien umum dengan berbagai jenis penyakit. 1) Perhitungan prediksi hari perawatan Tabel 4.15 Menentukan Nilai X dan Y Hari Perawatan Tahun Y X XY X Jumlah a) Menghitung nilai a dan b a = Y n = = ,4 5 b = XY X2 = = 488,3 b) Menghitung prediksi hari perawatan Y = a + bx = , ,3(3) = , ,9 = ,3 = hari

23 51 2) Prediksi jumlah pasien keluar Tabel 4.16 Prediksi jumlah pasien keluar Tahun Y X XY X Jumlah a) Menghitung nilai a dan b a = Y n = = 2.776,8 5 b = XY X2 = = 286,3 b) Menghitung prediksi jumlah pasien keluar Y = a + bx = 2.776, ,3 (3) = 2.776, ,9 = 3.635,7 = pasien Tabel 4.17 Prediksi Hari Perawatan dan Jumlah Pasien Keluar Tahun Jumlah pasien Hari Perawatan keluar ) Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur A = O BOR X 100%

24 52 = /366 75% X 100% = 34,1 75% X 100% = 46 tempat tidur Dari hasil perhitungan prediksi tempat tidur dengan menggunakan rumus BOR dan standar BOR 75% di peroleh prediksi tempat tidur pada bangsal nakula tahun ) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 1 hari TOI = (A O)xt D x 100% (A ( = = (A (34,1)x = (A 34,1)0,1 1 = 0,1A 3,41 1+3,41 = 0,1A A = 4,41 0,1 A = 44,1 ) A = 44 TT 5) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 3 hari TOI = (A O)xt D x 100% 3 = (A ( )

25 53 3 = (A (34,1)x = (A 34,1)0,1 3 = 0,1A 3,41 3+3,41 = 0,1A A = 6,41 0,1 A = 64,1 A = 64 TT Tabel 4.18 Prediksi nilai A menurut peneliti bangsal nakula Tahun BOR 75% TOI = 1 TOI = 3 Disarankan Tabel 4.19 Perhitungan indikator Barber Johnson bangsal nakula menurut prediksi kapasitas TT yang di hitung peneliti Tahun A BOR LOS TOI BTO ,3-77,5% 3,4 hari 1,3-3 hari pasien ,6-75,7% 3,3 hari 1,1-3,1 hari pasien ,8-75,3% 3,3 hari 1-3,2 hari pasien ,2-75% 3,1 hari 1-3,1 hari pasien ,2-74,5% 3 hari 1,1-3,2 hari pasien

26 Gambar 4.6 Grafik Barber Johnson Bangsal Nakula menggunakan stabdar TOI = 1 tahun

27 55 Gambar 4.7 Grafik Barber Johnson bangsal nakula menggunakan standar TOI=3 tahun 2016 d. Bangsal Sadewa Bangsal sadewa merupakan bangsal yang di gunakan untuk pasien campuran yaitu untuk pasien kelas 3 baik BPJS maupun pasien umum dengan berbagai jenis penyakit. Tahun jumlah tempat tidur adalah 35 TT

28 56 1) Perhitungan prediksi hari perawatan Tabel 4.20 Menentukan Nilai X dan Y Hari Perawatan bangsal sadewa Tahun Y X XY X Jumlah a) Menghitung nilai a dan b a = Y n = = ,2 5 b = XY X2 = = -537,1 b) Menghitung prediksi hari perawatan Y = a + bx = ,2 + (-537,1)(3) = ,2 + (-1.611,3) = ,7 = hari 2) Prediksi jumlah pasien keluar Tabel 4.21 Prediksi jumlah pasien keluar bangsal sadewa Tahun Y X XY X Jumlah a) Menghitung nilai a dan b

29 57 a = Y n = = 3.641,4 5 b = XY X2 = = -210,8 b) Menghitung prediksi jumlah pasien keluar Y = a + bx = 3.641,4 + (-210,8) (3) = 3.641,4 + (-632,4) = pasien Tabel 4.22 Prediksi Hari Perawatan dan Jumlah Pasien Keluar bangsal sadewa Tahun Jumlah pasien Hari Perawatan keluar ) Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur A = O BOR X 100% = /366 75% X 100% = 30,2 75% X 100% = 40 tempat tidur Dari hasil perhitungan prediksi tempat tidur dengan menggunakan rumus BOR dan standar BOR 75% di peroleh prediksi tempat tidur pada bangsal sadewa tahun

30 58 4) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 1 hari TOI = (A O)xt D x 100% (A ( = = (A (30,2)x = (A 30,2)0,12 1 = 0,12A 3,62 1+3,62 = 0,12A A = 4,62 0,12 A = 38,5 ) A = 39 TT 5) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 3 hari TOI = (A O)xt D x 100% 3 = (A ( ) 3 = (A (30,2)x = (A 30,2)0,12 3 = 0,12A 3,62 3+3,62 = 0,12A A = 6,62 0,12

31 59 A = 55,1 A = 55 TT Tabel 4.23 Prediksi nilai A menurut peneliti bangsal sadewa Tahun BOR 75% TOI = 1 TOI = 3 Disarankan Tabel 4.24 Perhitungan indikator Barber Johnson bangsal sadewa menurut prediksi kapasitas TT yang di hitung peneliti Tahun A BOR LOS TOI BTO ,9-77,4% 3,7 hari 1,1-3 hari pasien ,4-80% 3,8 hari 1-3 hari pasien ,7-80,3% 3,9 hari 1-3,1 hari pasien ,8-82,2% 4 hari 1-3,1 hari pasien ,881% 4,1 hari 1-3 hari pasien

32 Gambar 4.8 Grafik BarberJohnson bangsal sadewa menurut stadar TOI =1 tahun

33 61 Gambar 4.9 Grafik Barber Johnson bangsal sadewa menggunakan standar TOI =3 tahun 2016 e. Bangsal Rama Bangsal rama merupakan bangsal yang di gunakan untuk pasien campuran yaitu untuk pasien VIP/VVIP dengan jenis penyakit yang berbeda-beda untuk dewasa maupun anak-anak.

34 62 1) Perhitungan prediksi hari perawatan Tabel 4.25 Menentukan Nilai X dan Y Hari Perawatan bangsal rama Tahun Y X XY X Jumlah a) Menghitung nilai a dan b a = Y n = = 6.748,8 5 b = XY X2 = = 1.730,8 b) Menghitung prediksi hari perawatan Y = a + bx = 6.748, ,8(3) = 6.748, ,4 = ,2 = hari 2) Prediksi jumlah pasien keluar Tabel 4.26 Prediksi jumlah pasien keluar bangsal rama Tahun Y X XY X Jumlah

35 63 a) Menghitung nilai a dan b a = Y n =8.339 = 1.667,8 5 b = XY X2 = =432,3 b) Menghitung prediksi jumlah pasien keluar Y = a + bx = 1.667, ,3(3) = 1.667, ,9 = 2.964,7 = pasien Tabel 4.27 Prediksi Hari Perawatan dan Jumlah Pasien Keluar bangsal rama Tahun Jumlah pasien Hari Perawatan keluar ) Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur A = O BOR X 100% = /366 75% X 100% = 32,6 75% X 100% = 44 tempat tidur

36 64 Dari hasil perhitungan prediksi tempat tidur dengan menggunakan rumus BOR dan standar BOR 75% di peroleh prediksi tempat tidur pada bangsal rama tahun ) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 1 hari TOI = (A O)xt D x 100% (A ( = = (A (32,6)x = (A 32,6)0,12 1 = 0,12A 3,91 1+3,91 = 0,12A A = 4,91 0,12 A = 40,91 ) A = 41 TT 5) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 3 hari TOI = (A O)xt D x 100% 3 = (A ( ) 3 = (A (32,6)x = (A 32,6)0,12 3 = 0,12A 3,91

37 65 3+3,91 = 0,12A A = 6,91 0,12 A = 57,5 A = 57 TT Tabel 4.28 Prediksi nilai A menurut peneliti bangsal rama Tahun BOR 75% TOI = 1 TOI = 3 Disarankan Tabel 4.29 Perhitungan indikator Barber Johnson bangsal rama menurut prediksi kapasitas TT yang di hitung peneliti Tahun A BOR LOS TOI BTO ,2-80% 4 hari 1-3 hari pasien ,5-81,3% 4 hari 1-3 hari pasien ,6-81,1% 4 hari 1-2 hari pasien ,8-79,5% 4 hari 1-3 hari pasien ,9-80,5% 4 hari 1-3 hari pasien

38 Gambar 4.10 Grafik Barber Johnson bangsal rama menggunakan standar TOI = 1 tahun

39 67 Gambar 4.11 Grafik Barber Johnson bangsal rama menggunakan standar TOI =3 tahun 2016 f. Bangsal Kamar Bayi Bangsal kamar bayi merupakan bangsal yang di gunakan untuk pasien bayi baru lahir. Pasien bayi yang bermasalah berada pada ruangan khusus, pasien bayi yang tidak bermasalah berada pada ruang perawatan bersama ibu. Pada tahun jumlah tempat tidur pada angsal kamar bayi adalah 42 TT.

40 68 1) Perhitungan prediksi hari perawatan Tabel 4.30 Menentukan Nilai X dan Y Hari Perawatan bangsal kamar bayi Tahun Y X XY X Jumlah a) Menghitung nilai a dan b a = Y n = = b = XY X2 = = 128 b) Menghitung prediksi hari perawatan Y = a + bx = (3) = = = hari 2) Prediksi jumlah pasien keluar Tabel 4.31 Prediksi jumlah pasien keluar bangsal kamar bayi Tahun Y X XY X Jumlah

41 69 a) Menghitung nilai a dan b a = Y n = = 3.595,8 5 b = XY X2 = =148,5 b) Menghitung prediksi jumlah pasien keluar Y = a + bx = 3.959, ,5(3) = 3.959, ,5 = 4.041,3 = pasien Tabel 4.32 Prediksi Hari Perawatan dan Jumlah Pasien Keluar bangsal kamar bayi Tahun Jumlah pasien Hari Perawatan keluar ) Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur A = O BOR X 100% = /366 75% X 100% = 36,3 75% X 100% = 48 tempat tidur Dari hasil perhitungan prediksi tempat tidur dengan menggunakan rumus BOR dan standar BOR 75% di peroleh

42 70 prediksi tempat tidur pada bangsal kamar bayi tahun ) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 1 hari TOI = (A O)xt D x 100% (A ( = = (A (36,3)x = (A 36,3)0,09 1 = 0,09A 3,26 1+3,26 = 0,09A A = 4,26 0,09 A = 47,3 ) A = 47 TT 5) Prediksi kebutuhan TT menggunakan standar TOI = 3 hari TOI = (A O)xt D x 100% 3 = (A ( ) 3 = (A (36,3)x = (A 36,3)0,09 3 = 0,09A 3,26

43 71 3+3,26 = 0,09A A = 6,26 0,09 A = 69,5 A = 70 TT Tabel 4.33 Prediksi nilai A menurut peneliti bangsal kamar bayi Tahun BOR 75% TOI = 1 TOI = 3 Disarankan Tabel 4.34 Perhitungan indikator Barber Johnson bangsal kamar bayi menurut prediksi kapasitas TT yang di hitung peneliti Tahun A BOR LOS TOI BTO ,8-77,2% 3,2 hari 1-3 hari pasien ,7-75,1% 3,2 hari 1,1-3,2 hari pasien ,5-74,2% 3,1 hari 1,1-3,2 hari pasien % 3,1 hari 1-3 hari pasien ,3-75,4% 3 hari 1-3 hari pasien

44 Gambar 4.12 Grafik Barber Johnson bangsal kamar bayi menggunakan standar TOI =1 tahun

45 Gambar 4.13 Grafik Barber Johnson bangsal kamar bayi menurut standar TOI =3 tahun

46 74 Tabel 4.35 Efisiensi Standar BOR, LOS, TOI tahun 2016 Bangsal Standar BOR LOS TOI Obsgyn Perawatan Umum Nakula Sadewa Rama Kamar Bayi BOR 75% TOI = 1 TOI = 3 75,9% 75,9% 50% 3,1 1 3,1 1 3,1 3,2 BOR 75% 73,8% 4,1 1,3 TOI = 1 79,7% 4,1 1,1 TOI = 3 57,4 4,1 3,1 BOR 75% 74,1% 3,4 1,2 TOI = 1 77,5% 3,4 1 TOI = 3 53,3% 3,4 3 BOR 75% 75,5% 3,7 1,2 TOI = 1 77,4% 3,7 1,1 TOI = 3 54,9% 3,7 3 BOR 75% 74,1% 4,8 1,7 TOI = 1 79,5% 4,8 1 TOI = 3 57,2% 4,8 3 BOR 75% 75,6% 3,2 1 TOI = 1 77,2% 3,2 1 TOI = 3 51,8% 3,2 3 Berdasarkan hasil wawancara responden untuk karakteristik bangsal sudah sesuai tetapi untuk bangsal yang banyak diminati oleh pasien adalah bangsal rama (VIP/VVIP). Antrian pasien di sebabkan oleh ruangan penuh, visit dokter yang telat tidak sesuai dengan jadwal visit sehingga pasien yang seharusnya jam 1 siang menjadi jam 4 sore.

BAB III. METODyE PENELITIAN

BAB III. METODyE PENELITIAN 23 BAB III METODyE PENELITIAN A. Kerangka konsep a. Jumlah tempat tidur per b. jumlah hari perawatan 2011- c. jumlah hari efektif per d. Jumlah pasien keluar per 1. Prediksi hari perawatan tahun 2016-2.

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Kelas Perawatan: - Kapasitas Tempat Tidur Rekapitulasi Rawat Inap: - Jumlah pasien keluar hidup dan mati - Jumlah hari perawatan - Jumlah hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Pelayanan untuk pasien di rumah sakit umumnya meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep 1. Hari Perawatan 2. Kapasitas tempat tidur 3. Hari Efektif 4. Jumlah pasien keluar 1. Prediksi hari perawatan 2. Hari efektif 3. Prediksi jumlah pasien keluar

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR PER BANGSAL MENURUT STANDAR EFISIENSI BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI TAHUN

PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR PER BANGSAL MENURUT STANDAR EFISIENSI BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI TAHUN PREDIKSI KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR PER BANGSAL MENURUT STANDAR EFISIENSI BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI TAHUN 2016-2020 KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah instansi pemberi pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sangat erat berhubungan dengan bagian rekam medis. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah sakit. Rekam medis merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL Analisa kondisi internal RSUD Kabupaten Belitung Timur akan ditentukan terlebih dahulu Variabel internal, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kecenderungan

Lebih terperinci

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 65 1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming Pemerintahan hindia belanda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan kesehatan. Sebagai suatu industri jasa maka rumah sakit tentunya juga harus menjalankan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undangundang Nomor 25

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya peyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang

Lebih terperinci

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI Latar belakang: Pelayanan publik atau pelayanan umum didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif

Lebih terperinci

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, pengertian rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB I PENDAHULUAN. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya dengan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN DIREKTUR KOMITE RUMAH SAKIT SATUAN PENGAWASAN INTERN WAKIL DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIK BAGIAN BAGIAN BAGIAN BIDANG BIDANG BIDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Rekapitulasi rawat inap laporan a. Kapasitas tempat tidur perbangsal 2010 2015 b. Jumlah hari efektif perbangsal 2010-2015 c. Jumlah hari perawatan 2010-2015

Lebih terperinci

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI Latar belakang: Pelayanan publik atau pelayanan umum didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat. Namun saat ini rumah

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung 45 BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Berdirinya RSUD Kota Bandung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung merupakan salah satu instansi pemerintah kota Bandung yang bergerak dibidang layanan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI Latar belakang: Pelayanan publik atau pelayanan umum didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit termasuk unit usaha yang tergolong dalam jenis perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari keuntungan. Adapun tujuannya untuk

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah institusi Rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul adalah rumah sakit umum terletak di Jalan Jendral Sudirman 124 Bantul Yogyakarta. Rumah sakit ini memiliki sejarah

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep a. Jumlah pasien keluar b. Jumlah Hari Perawatan (HP). c. Hari efektif (t). d. Jumlah tempat tidur (A). 1. prediksi Hari Perawatan (HP) dengan rumus Trend

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah sakit 1. Pengertian rumah sakit Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar, danpadat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah

Lebih terperinci

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI Latar belakang: Pelayanan publik atau pelayanan umum didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN. terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk itu

BAB IV HASIL PENGAMATAN. terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk itu BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Rumah Sakit Fasilitas kesehatan / Rumah Sakit memiliki peran strategis untuk terwujudnya masyarakat sehat baik jasmani maupun rohani. Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap manusia. Dimana kebutuhan tersebut sangat mutlak untuk dipenuhi. Apabila tidak dipenuhi,

Lebih terperinci

II. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha.

II. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha. I. Gambaran Umum Rs. Umum Kabanjahe Kabupaten karo adalah RS kelas c berdasarkan surat keputusan menkes RI No HK.2.3/1/2/214 terletak di kota Kabanjahe Ibukota Kabupaten Karo berjarak ± 76 km dari ibukota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi penting yang berfungsi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam

Lebih terperinci

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU 2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU A. DESAIN STRUKTUR ORGANISIASI Struktur organisasi RSUD Indrasari Rengat adalah Organisasi Staf B. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI 1) Direktur Sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017 LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Jl. Diponegoro No. 125,

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap pelaksanaan praktik kedokteran seperti rumah sakit, harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit RSUD RAA Soewondo Pati dibangun mulai tahun 1932, sumber dana pembangunan berasal dari Bupati Pati (RAA Soewondo), Sekretaris

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. TUJUAN DAN SASARAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan satu sistem/bagian dari sistem pelayanan kesehatan, mempunyai tiga pilar otoritas, yang masing-masing bekerja secara otonom namun harus terkoordinir

Lebih terperinci

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BA'A Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Berkualitas Bertumpu Pada Semangat Melayani Dengan Memanfaatkan Sumber Daya Secara Optimal 1. Mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Peraturan Menteri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit a. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Produk pada bisnis rumah sakit berupa pelayanan kesehatan, terdiri dari pelayanan medis, non medis dan administrative. Sebagai pelanggan utama rumah sakit

Lebih terperinci

LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI

LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI Jalan Jenderal Ahmad Yani 69 Magelang Kode Pos 565 Tromol Pos 5 Telepon (0293) 36360 Faksimile (0293) 36583 LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI Latar belakang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta disusun dalam satu program kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI :

BAB III METODE PENELITIAN. Rekapitulasi SHRI : BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Rekapitulasi SHRI : 1. Jumlah kapasitas tempat tidur ( TT) per bangsal 2011-2015 2. Jumlah hari perawatan ( HP) per bangsal 2011-2015 3. Jumlah hari/periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan yang tujuan utamanya adalah preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan) dengan sasaran masyarakat (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh manusia, karena kesehatan menentukan segala aktivitas dan kinerja manusia. Pengertian sehat

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Hal itu terbukti dengan tidak pernah kosongnya rumah sakit yang ada di Indonesia. Rumah sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi 37 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi Sejarah berdirinya RSUD Dr Soeselo Kabupaten Tegal berawal dari Balai Pengobatan Karyawan

Lebih terperinci

3.2. Analisis Perubahan RSB Astanaanyar Menjadi RS Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar

3.2. Analisis Perubahan RSB Astanaanyar Menjadi RS Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL ii DAFTAR DIAGRAM vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Visi I-2 1.3. Misi I-2 1.4. Tujuan I-3 1.5. Ruang Lingkup Studi Kelayakan I-3 1.6.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan asuhan keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional, merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengakibatkan terjadinya perubahan dalam pola hidup masyarakat. Dengan adanya kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang optimal dari rumah sakit cenderung terus meningkat. Fenomena ini menuntut pihak rumah sakit

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Kapasitas Tempat Tidur Berdasarkan penelitian kapasitas tempat tidur setiap bangsal berbeda-beda. Pada tahun 2010-2012 kapasitas tempat tidur paling banyak di bangsal

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2) BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lainnya yang diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan tempat tidur rawat inap,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan tempat tidur rawat inap, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan tempat tidur rawat inap, pelayanan medis dan pelayanan perawatan terus menerus untuk diagnose dan pengobatan oleh staf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permenkes No.147 tahun 2010 tentang perijinan Rumah Sakit menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Permenkes No.147 tahun 2010 tentang perijinan Rumah Sakit menyatakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permenkes No.147 tahun 2010 tentang perijinan Rumah Sakit menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan begitu kompleksnya masalah hidup sekarang ini menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Daerah) yaitu Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit selalu berusaha melayani kesehatan masyarakat dengan performa terbaiknya, namun tidak semua rumah sakit mampu melayani pasien dengan efektif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kasus dengan berbagai tingkat kegawatan yang harus segera mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kasus dengan berbagai tingkat kegawatan yang harus segera mendapatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan gawat darurat merupakan salah satu komponen pelayanan di rumah sakit yang dilaksanakan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang setiap saat terdapat kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Brebes. 1. Sejarah singkat Rumah Sakit Umum Daerah Brebes

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Brebes. 1. Sejarah singkat Rumah Sakit Umum Daerah Brebes 35 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Brebes 1. Sejarah singkat Rumah Sakit Umum Daerah Brebes RSUD Brebes ini merupakan rumah sakit yang sudah terakreditasi penuh 16 pelayanan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Rumah Sakit Umum Artha Medica Binjai 2.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan belum semuanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Rumah Sakit Bina Kasih Rumah Sakit Bina Kasih diresmikan pada tanggal 17 September 2005, yang sudah 8 tahun berdiri dan diresmikan oleh Dr. Hj. Linda Wardani.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan. (1) pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan maupun

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan. (1) pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR

PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR PENGELOLAAN DATA PASIEN MASUK, KELUAR DAN TRANSFER DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RSU JATI HUSADA KARANGANYAR Wahyu Untari Aji 1, Moch. Arief TQ 2, Antik Pujihastuti 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian mengenai Analisis Hubungan Lingkungan Kerja dan Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk masyarakat, dimana pasien dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang diinginkan, yang meliputi pelayanan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pada bidang Kesehatan. Rumah sakit bertujuan dalam memulihkan kondisi kesehatan seseorang menjadi sehat kembali.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji terletak di bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. Ratulangi

Lebih terperinci