BA B I PENDAHULUAN...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BA B I PENDAHULUAN..."

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar isi...iii Daftar gambar...vi Daftar Tabel...ix BAB I PENDAHULUAN... 6 BAB II 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan gaya hidup penduduk di Indonesia Kanker dan penyebarannya di BALI Fasilitas pelayanan kanker di Bali Rumusan Masalah Tujuan Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan Data Teknik Penyimpulan Data PEMAHAMAN CANCER HEALING CLINIC... Error! Bookmark not defined. 2.1 Pemahaman Judul... Error! Bookmark not defined. 2.2 Pengertian Klinik... Error! Bookmark not defined Jenis jenis klinik... Error! Bookmark not defined Persyaratan Bangunan Klinik... Error! Bookmark not defined Pelayanan Klinik. (Marlina, Endy : 2008)Error! Bookmark not defined. 2.3 Pengertian Kanker... Error! Bookmark not defined Jenis jenis Penyakit Kanker... Error! Bookmark not defined. 2.4 Pengertian Cancer Healing Clinic (Klinik Kanker)Error! Bookmark not defined Lingkup Pelayanan Cancer Healing ClinicError! Bookmark not defined Syarat syarat Klinik Kanker... Error! Bookmark not defined Standar Ketenagaan (Kemenkes, 2014 : Tentang Klinik).Error! Bookmark not defined. 2.5 Tinjauan Proyek Sejenis... Error! Bookmark not defined Rumah Sakit Kanker Dharmais... Error! Bookmark not defined.

2 BAB III defined Klinik Onkologi Rumah Sakit Medistra JakartaError! Bookmark not defined Prima Medika Cancer Center and PolyclinicError! Bookmark not defined Kesimpulan dari Proyek Sejenis... Error! Bookmark not defined. 2.6 Spesifikasi Umum Cancer Healing Clinic... Error! Bookmark not defined Pengertian... Error! Bookmark not defined Fungsi... Error! Bookmark not defined Tujuan... Error! Bookmark not defined Pelaku dan Jenis Kegiatan... Error! Bookmark not defined Klasifikasi Fasilitas... Error! Bookmark not defined Lingkup Pelayanan... Error! Bookmark not defined Sistem pengelolaan... Error! Bookmark not defined. STUDI PENGADAAN CANCER HEALING CLINIC DI BADUNGError! Bookmark not 3.1 Gambaran Umum Kondisi Fisik Kabupaten BadungError! Bookmark not defined Letak Geografis... Error! Bookmark not defined Luas Wilayah Kabupaten Badung... Error! Bookmark not defined Keadaan Iklim... Error! Bookmark not defined. 3.2 Gambaran Umum Kondisi Non-Fisik Kabupaten BadungError! Bookmark not defined Kependudukan Kabupaten Badung... Error! Bookmark not defined Sosial Budaya dan Ekonomi... Error! Bookmark not defined Kesehatan di Kabupaten Badung... Error! Bookmark not defined Jumlah Kedatangan Wisatawan Kabupaten BadungError! Bookmark not defined Peraturan Daerah Kabupaten Badung... Error! Bookmark not defined. 3.3 Analisa SWOT Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined Strenght (Potensi/ Kekuatan)... Error! Bookmark not defined Weakness ( Kelemahan/ Hambatan )... Error! Bookmark not defined Opportunities ( Peluang )... Error! Bookmark not defined Treathness ( Tantangan)... Error! Bookmark not defined Kesimpulan Analisa SWOT... Error! Bookmark not defined. 3.4 Spesifikasi Khusus Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined Pengertian Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined Fungsi Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined.

3 BAB IV BAB V Tujuan Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined Sasaran Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined Konsep Pelayanan dan organisasi Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined Lingkup Kegiatan Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined Pembiayaan Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined Persyaratan Pemilihan Site Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined. TEMA DAN PEMROGRAMAN... Error! Bookmark not defined. 4.1 Tema... Error! Bookmark not defined Pendekatan dan Dasar Pertimbangan Pemilihan TemaError! Bookmark not defined Penentuan Tema... Error! Bookmark not defined Pemahaman Tema... Error! Bookmark not defined Perwujudan Tema Arsitektur... Error! Bookmark not defined. 4.2 Program Ruang... Error! Bookmark not defined Program Fungsional... Error! Bookmark not defined Program Performansi... Error! Bookmark not defined Program Arsitektural... Error! Bookmark not defined Hubungan Ruang... Error! Bookmark not defined Sirkulasi Ruang dan Organisasi Ruang. Error! Bookmark not defined. 4.3 Analisis Pemilihan Tapak... Error! Bookmark not defined Pendekatan Kebutuhan Luasan Tapak.. Error! Bookmark not defined Penentuan Lokasi Tapak... Error! Bookmark not defined Pemilihan Tapak... Error! Bookmark not defined Analisis Tapak... Error! Bookmark not defined. KONSEP PERANCANGAN... Error! Bookmark not defined. 5.1 Konsep Perancangan Tapak... Error! Bookmark not defined Konsep Zoning Tapak... Error! Bookmark not defined Konsep Entrance Tapak... Error! Bookmark not defined Konsep Ruang Luar... Error! Bookmark not defined Konsep Sirkulasi dan Parkir... Error! Bookmark not defined. vi

4 5.2 Konsep Perancangan Bangunan... Error! Bookmark not defined Konsep zoning bangunan... Error! Bookmark not defined Konsep Sirkulasi Bangunan... Error! Bookmark not defined Konsep Tampilan Bangunan... Error! Bookmark not defined Konsep Ruang Dalam... Error! Bookmark not defined Konsep Struktur Bangunan... Error! Bookmark not defined Konsep Utilitas Tapak dan Bangunan... Error! Bookmark not defined Pelayanan Unggulan Cancer Healing Clinic di BadungError! Bookmark not defined.

5 ABSTRAK Penyakit kanker adalah salah satu penyakit yang paling mematikan di Dunia. Bagitu pula di Indonesia, penyakit kanker merupakan pembunuh terbesar nomor 2 setelah penyakit jantung. Tingginya angka penderita penyakit kanker di Indonesia membuat pemerintah semakin gencar dalam usaha penanggulangan penyakit kanker baik dengan memberikan penyuluhan penyuluhan mengenai penyakit kanker maupun menciptakan fasilitas fasilitas untuk menanggulangi kanker. Cancer Healing Clinic di Badung merupakan salah satu usaha mendukung program pemerintah di dalam usaha menanggulangi kanker. Cancer Healing Clinic di Badung adalah sebuah fasilitas kesehatan yang berbentuk Klinik utama yang memberikan pelayanan kesehatan khusus di bidang penyakit kanker dan juga pelayanan kesehatan di bidang umum berupa pelayanan kegawat daruratan serta pelayanan laboratorium. Jenis pelayanan yang diberikan di dalam fasilitas ini adalah pelayanan edukasi, deteksi dini serta penanggulangan. Yang membedakan pelayanan pada fasilitas ini adalah lebih terfokus pada pasien penderita kanker pasca melakukan operasi di Rumah Sakit dengan pemberian terapi terapi paliatif seperti yoga dan akupuntur serta akupressure

6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan dan gaya hidup penduduk di Indonesia Pertumbuhan penduduk di Indonesia dewasa ini dapat diglongkan ke dalam kategori mengkhawatirkan pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi yakni 4,5 juta orang disetiap tahunnya sama saja dengan jumlah penduduk 1 negara singapura (JIBI, 2015 : Tentu saja kondisi ini sangatlah mengkhawatirkan dan pertumbuhan penduduk tertinggi terjadi di daerah daerah padat penduduk dan memiliki tingkat kesejahteraan yang sangat rendah tentunya akan menghasilkan kualitas penduduk yang sangat rendah. Pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi dapat memberikan beberapa dampak buruk dari berbagai faktor, seperti misalnya faktor kesehatan. Pertumnuhan penduduk yang tinggi tentu akan berdampak pada tingkat kesehatan jika

7 pemerintah tidak dapat menyediakan pelayanan kessehatan yang memadai dan dapat mengakomodasi semua penduduk tentu tingkat kesehatan suatu wilayah akan menurun. Selain pertumbuhan penduduk yang tinggi gaya hidup masyarakat juga berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat. Tuntutan kegiatan dan kesibukan membuat masyarakat seringkali melupakan gaya hidup sehat dan hasilnya adalah turunnya tingkat kesehatan dan akan sangat mudah terserang penyakit. Indonesia berada di peringkat terendah di antara 15 negara asia-pasifik terkait pola hidup sehat. Hal itu seperti diungkap Thomas Isaac, Consultant Instiut Research dalam survei terbarunya AIA Healthy Living Index Hasil survei yang diinisasikan AIA Group itu, menemukan bahwa Indonesia mendapatkan skor 55 dari 100 dalam AIA Healthy Living Index Di samping itu, survei ini juga menunjukkan berbagai ancaman terhadap pola hidup sehat seperti keamanan (food safety) dan polusi yang sangat mengkhawatirkan oleh masyarakat dewasa Indonesia (Nawawi, Kalbinur : 2013). Dengan kondisi seperti itu pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama demi menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Beberapa cara yang sudah mulai di lakukan adalah memberi edukasi akan pentingnya menjalankan pola hidup sehat dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Kanker dan penyebarannya di BALI Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel sel tubuh yang tidak normal dari sel sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Kanker juga sering disebut tumor oleh masyarakat pada umumnya akan tetapi tidak semua jenis tumor merupakan kanker. Tumor adalah segala benjolan yang tidak normal atau abnormal yang terjadi pada tubuh manusia. Tumor dibagi menjadi 2 golongan yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah untuk segala jenis tumor ganas. Jumlah penderita kanker di Indonesia dapat digolongkan tinggi. Hal ini terlihat dari berbagai data mengenai statistik penyebaran kanker di Indonesia yang dipublikasikan baik oleh lembaga lembaga kanker maupun oleh pemerintah sendiri. Menurut WHO pada tahun 2030 di Indonesia penderia kanker akan bertambah hingga tujuh kali lipat. Begitu pula jumlah angka kematian akibat kanker kini kian memprihatinkan. Untuk penderita kanker serviks, jumlahnya juga sangat tinggi. Setiap tahun jumlah penderita kanker serviks lebih dari kasus terjadi di Indonesia. Kanker serviks merupakan penyakit pembunuh wanita nomer 1 di Indonesia. Selain kanker serviks, masih banyak lagi jenis kanker lain yang penyebarannya sangat memprihatinkan seperti misalnya kanker payudara yang

8 merupakan penyakit terbanyak nomer dua setelah kanker serviks dimana jumlah kasusnya mencapai jumlah kasus pada tahun 2008 angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Kanker hati juga merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan dan menduduki posisi nomer 3 di dunia sebagai penyakit yang paling mematikan. Penderita kanker hati pada umumnya adalah laki laki. Kanker hati menduduki posisi ke 5 di dunia sebagai penyakit kanker dengan penderita terbanyak. Sementara pada anak anak khususnya di Indonesia penyakit kanker yang paling banyak kasusnya adalah kanker darah atau yang lebih dikenal dengan leukemia. Di Indonesia sendiri daerah dengan penderita kanker terbanyak adalah D.I. Yogyakarta. Di daerah tersebut, tingkat prevalensi tumor mencapai 9,6 per 1000 orang. Angka ini jauh lebih tinggi dari nilai rata rata prevalensi nasional yang sebesar 4,3 orang per 1000 orang.( Deherba, Statistik Penderita Kanker di Indonesia, Diakses pada 11 september 2016) Di Bali sendiri jumlah penderita kanker tidak dapat dikatakan sedikit. Kasus kasus kanker setiap tahun terus bertambah banyak. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, kasus Neoplasma Ganas (Kanker) yang terjadi di sepanjang tahun 2015 adalah sebanyak kasus penderita kanker dari berbagai daerah di Bali. Tingginya kasus penderita kanker di Bali sangat mengkhawatirkan dan juga memiliki kemungkinan akan semakin bertambahnya kasus kanker di Bali. Khususnya di Badung jumlah penderita kanker yang diakomodasi di Rumah Sakit Umum Daerah Badung pada tahun 2015 yang tercatat mencapai jumlah sebanyak 243 kasus penderita. Jumlah penderita kanker yang sedemikian besarnya tidak dapat diimbangi dengan tempat pelayanan kesehatan yang dapat mewadahi semua penderita kanker dengan baik. Maka dari itu perlu dibuat sebuah fasilitas yang dapat membantu pemerintah didalam menanggulangi kasus penyakit kanker yang ada di Bali Fasilitas pelayanan kanker di Bali Fasilitas pelayanan kanker di bali masih cukup minim dan tidak terpusat di satu tempat. Dokter dokter spesialis penyakit dalam yang ada di Bali lebih sering merujuk pasien pasien kanker ke rumah sakit yang memiliki alat dan fasilitas yang lebih lengkap di luar Bali. Begitu pula fasilitas perawatan pasien pasca menjalani bedah mayor, penderita kanker di Bali tidak memiliki wadah yang baik untuk mengkonsultasikan dan melakukan perawatan pasca operasi. Minimnya fasilitas kesehatan khusus penyakit kanker di Bali dapat dipastikan jumlah penderita kanker di Bali akan terus bertambah dari tahun ke tahun, sehingga diperlukan sebuah tempat pelayanan kesehatan

9 khusus penyakit kanker yang dapat memberikan pelayanan kesehatan khusus kanker secara menyeluruh baik di bidang penanganan medis maupun edukasi edukasi mengenai kanker itu sendiri. Melihat kondisi demikian diperlukan fasilitas kanker atau cancer healing clinic yang dapat memberikan kenyamanan dan pengalaman berobat yang tidak sama seperti di rumah sakit. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka terdapat beberapa variabel variabel yang menjadi masalah dan akan dibahas pada makalah ini (Suryana, 2010:28). Masalah tersebut diantaranya : - Bagaimana spesifikasi umum dan khusus sebuah Cancer Healing Clinic di Badung? - Bagaimana menentukan lokasi yang cocok untuk Cancer Healing Clinic di kabupaten Badung? - Bagaimana tema dan program ruang yang baik untuk Cancer Healing Clinic di Badung? - Bagaimana menentukan konsep yang tepat untuk Cancer Healing Clinic di Badung? 1.3 TUJUAN Tujuan di bangunnya pusat pelayanan kesehatan khusus kanker di Badung yaitu: Menentukan spesifikasi umum dan khusus sebuah Cancer Healing Clinic di Badung Menentukan lokasi site yang cocok untuk mendirikan sebuah tempat Cancer Healing Clinic di kabupaten Badung. Menghasilkan program ruang dan program tapak yang sesuai untuk Cancer Healing Clinic di Badung. Menentukan konsep yang tepat untuk Cancer Healing Clinic di Badung. 1.4 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam perancangan Cancer Healing Clinic di Badung, dilakukan dengan beberapa langkah pendekatan, yaitu pendekatan analisis, sintesis, evaluasi dan penyimpulan data Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer

10 Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data itu sendiri yang langsung diamati dan dicatat pertama kali oleh peneliti sendiri. Data primer diperoleh melalui (Suandi, 2008:40) - Observasi Lapangan Melakukan survey langsung ke pusat pusat pelayanan kesehatan yang mewadahi pelayanan penderita kanker, dan mengamati langsung kondisi yang terjadi di lapangan serta mendokumentasikannya. Observasi ini akan dilakukan di beberapa tempat yakni Rumah Sakit Sanglah sebagai rumah sakit rujukan utama di Bali yang memfasilitasi penderita kanker dan juga terdapat fasilitas rahab medik yang paling lengkap di bali untuk mendapatkan gambaran mengenai aktifitas dan lingkup layanan yang ada, mengetahui ruangan yang tersedia, organisasi ruang serta sistem pengelolaanya. Selain observasi pada proyek sejenis, juga akan di lakukan observasi pada site yang terpilih untuk rancangan cancer healing clinic ini. - Metode Wawancara dan Diskusi Melakukan diskusi dengan pihak pihak yang terkait dengan pelayanan kanker baik itu dokter spesialis kanker, manajemen rumah sakit yang mengakomodasi penderita kanker maupun anggota organisasi atau lembaga yang bergerak di bidang kanker., contohnya wawancara dengan mantan direktur medik Rumah Sakit sanglah Dr. A. A. N. Jaya Kusuma, Sp. OG ( K ), MARS. untuk mendapatkan data mengenai rancangan bangunan rumah sakit yang nantinya juga dapat diaplikasikan pada bangunan klinik. Wawancara dengan dokter spesialis penyakit dalam bidang sub spesialistik kanker untuk mendapatkan data mengenai pemahaman terhadap kanker, jenis jenis kanker, serta teknik penganan terhadap kanker. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung oleh peneliti melainkan melalui pengalaman pihak lain maupun penelitian yang dilakukan oleh pihak lain. Data sekunder dapat diperoleh melalui : - Studi Literatur Studi literatur adalah teknik pengumpulan data melalui pencarian terhadap sumber sumber yang dapat mendukung dan berkaitan dengan perancangan Cancer Healing Clinic seperti misalnya buku buku literatur, majalah majalah, karya tulis, melalui internet serta

11 sumber sumber lainnya. Data ini kemudian akan diolah dan akan digunakan sebagai dasar perancangan Cancer Healing Clinic di Badung. - Studi Instansional Pengumpulan data data yang terkait dengan peraturan peraturan yang diperlukan dalam perancangan dan dapat diperloleh darin instansi terkait. Data data yang dimaksud adalah misalnya Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten Badung, Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Klinik dan bangunan Klinik serta peraturan peraturan lain yang nantinya akan berimplikasi pada perancangan Cancer Healing Clinic di Badung Teknik Pengolahan Data Data data yang telah dikumpulkan kemudian diolah agar mendapatkan suatu konsep yang nantinya akan digunakan dalam perancangan. Teknik pengolahan data terdiri dari kompilasi data, analisis data dan sintesis data. - Kompilasi Data Kompilasi data yaitu pemilihan dan pengelompokan data berdasarkan jenis data, kriteria data maupun data data yang berhubungan dengan Cancer Healing Clinic. - Analisis Data Analisis data yakni menganalisa permasalahan yang telah dikumpulkan dan dikelompokan demi mendapatkan hasil yang dapat digunakan memecahkan masalah di dalam perancangan Cancer Healing Clinic. Dalam menganalisa data, terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan untuk mempermudah proses analisa : a) Kualitatif, yaitu dengan menganalisa data melalui proses deskripsi yang kemudian ditransformasikan ke dalam skala yang lebih sempit dan dapat mudah dimengerti, seperti dalam bentuk diagram, tabel dan skema contohnya pada tabel analisa strategi SWOT b) Kuantitatif, melakukan perhitungan sistematis demi mendapatkan hasil yang benar benar terukur. Contohnya adalah pembuatan program ruang khususnya program arsitektural yang menghitung besaran kebutuhan ruang. c) Komparatif, Yaitu teori-teori yang didapat pada kuliah maupun literatur-literatur yang ada, digunakan sebagai pembanding pada kebutuhan perancangan. - Sintesis Data

12 Mengintegrasikan setiap permasalahan yang ada ke dalam kelompok kelompok beserta faktor pengaruhnya sebagai jalan keluar terbaik dalam pemecahan masalah. Sintesis data merupakan hasil akhir yang didapat dari proses analisis data lalu dihubungkan satu sama lain sehingga menjadi solusi perancangan. Contohnya adalah tabel hubungan ruang dll Teknik Penyimpulan Data Teknik yang digunakan untuk penyimpulan data adalah dengan metode deduktif. Metode ini adalah analisa dari kesimpulan umum atau dijeneralisasi yang diuraikan menjadi contoh contoh kongkrit dan berkaitan dengan perancangan Cancer Healing Clinic di Badung. Contohnya pembuatan spesifikasi umum yang berangkat dari studi proyek sejenis yang dilakukan peneliti.

BAB II PEMAHAMAN PUSAT REHABILITASI NARKOBA DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY

BAB II PEMAHAMAN PUSAT REHABILITASI NARKOBA DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Gambar... v Daftar Tabel... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan... 3 1.4. Metode Penelitian...

Lebih terperinci

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS JANTUNG KOTA BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Dewasa ini kehidupan modern telah menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya kalangan masyarakat ekonomi menengah dan

Lebih terperinci

Tugas Akhir_103 BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir_103 BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini di negara berkembang telah terjadi pergeseran penyebab kematian utama yaitu dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Kecenderungan transisi ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia adalah Indonesia. Urutan tertinggi penderita kanker serviks ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan membahas tentang uraian pendahuluan mengenai pemilihan judul Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker yang akan menjabarkan beberapa sub bab. Dari latar belakang dari

Lebih terperinci

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dibagi menjadi empat sub-bab yang berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan dari seminar tugas akhir. Pembahasan latar belakang menguraikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang Pusat Kebugaran dan SPA di Denpasar. Pada latar belakang akan membahas permasalahan dari berbagai sumber untuk memperkuat alasan diperlukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan merupakan penjelasan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan pusat rehabilitasi medis pasca stroke di Malang. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Berpenampilan menarik merupakan suatu kebutuhan hidup setiap individu karena penampilan merupakan sarana representatif bagi setiap individu yang dapat mencerminkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini membahas tentang gambaran umum dari keseluruhan isi laporan berupa alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta cara/metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1. I.1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek Pembangunan pada era globalisasi saat ini berkembang sangat pesat, didorong dari peningkatan pertumbuhan masyarakat tentunya. pembangunan

Lebih terperinci

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan jasa kesehatan sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi bagi konsumennya. Selama

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR ALIFIA DIAN FARIZHA NIM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR ALIFIA DIAN FARIZHA NIM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik ALIFIA DIAN FARIZHA NIM. 21020112130083 FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... ABSTRACT Medical Rehabilitation Clinic is an agency that provide recovery therapy services to fulfill public needs for health. The services are given to the public who need recovery from physical disorders

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penulis dalam penulisan makalah ini yang menjadi suatu pedoman dalam pencarian data yang berdasarkan permasalahan

Lebih terperinci

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan, serta metode penulisan.

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan, serta metode penulisan. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan, serta metode penulisan. 1.1. Latar Belakang Kesehatan masyarakat merupakan salah satu unsur

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA 3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Sumber data dan informasi pendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari sumbersumber sebagai berikut : 1. Literatur Pencarian data melalui website yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian. 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang tidak dapat

Lebih terperinci

RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR

RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DALAM MEMENUHI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR PERIODE APRIL 2015 RESTORAN ANEKA BOGA BALI

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam perancangan Museum Sejarah dan Budaya di Blitar, diuraikan dalam beberapa tahap sebagai berikut : Pertama, proses pencarían ide. Proses Pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab I dibahas latar belakang masyarakat kota Denpasar yang memerlukan adanya sebuah tempat penitipan dan perawatan bayi serta anak, rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1

BAB I PENDAHULUAN. Balai Kota Denpasar di Lumintang 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini akan diuraikan pendahuluan dari pemilihan judul perancangan balai kota di Denpasar yang menjabarkan beberapa sub bab. Mulai dari latar belakang dari pemilihan judul, rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun sekelompok bangunan yang memfasilitasi kegiatan penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun sekelompok bangunan yang memfasilitasi kegiatan penelitian dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Projek Pada dasarnya, bangunan penelitian berupa bangunan tunggal maupun sekelompok bangunan yang memfasilitasi kegiatan penelitian dan kegiatan penunjang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Klinik Bersalin di Gianyar 1

BAB I PENDAHULUAN. Klinik Bersalin di Gianyar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memiliki keturunan merupakan harapan dari setiap pasangan sehingga memiliki seorang anak adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh sebuah keluarga. Baik keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu ini menjabarkan mengenai latar belakang dari Redesain Polsek Ubud, Gianyar, beserta rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang nantinya akan digunakan dalam merangkum

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and BAB 3 METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and Exhibition Center di Kota Batu ini menggunakan penelitian dengan metode analisis dan sintesis. Metode tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Memiliki tubuh dan jiwa yang sehat merupakan dambaan setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka BAB III METODELOGI PERANCANGAN Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka kajian yang diuraikan dalam beberapa tahap, antara lain: 3.1 Pencarian Ide / Gagasan Tahapan kajian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam penentuan ide perancangan Kawasan wisata pantai Camplong menggunakan ayat Al-Qur an Surat Al-Baqarah Ayat 11: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR LANDASAN KONSEPSUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Februari 2012 By Design PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak terkontrol sehingga berubah menjadi sel kanker (1). Data Riset

Lebih terperinci

darah tidak berfungsi dengan baik.

darah tidak berfungsi dengan baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Pola hidup masyarakat Indonesia yang semakin kini semakin tidak sehat dan lingkungan yang kurang bersih menyebabkan banyaknya penyakit bermunculan. Penyakit

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu ABSTRAK Perancangan Pasraman Hindu di Buleleng merupakan suatu upaya dalam memberikan pembinaan serta pendidikan secara mental dan fisik baik jasmani maupun rohani kepada seluruh masyarakat Hindu, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. yang bersifat ilmiah. Langkah-langkah ini meliputi survei obyek-obyek studi

BAB 3 METODE PERANCANGAN. yang bersifat ilmiah. Langkah-langkah ini meliputi survei obyek-obyek studi BAB 3 METODE PERANCANGAN Analisis ini menggunakan analisis secara kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan, menciptakan, menemukan konsep dan teori. (Hamidi 2005:14) Analisis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat pendidikan di negara kita, memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang dari permasalahan yang diangkat yaitu tentang pentingnya untuk membuat Rumah Sakit Khusus Jiwa di Kabupaten Badung. Bab ini terdiri dari rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam BAB III METODE PERANCANGAN Merancang sebuah Griya Seni dan Budaya Terakota sesuai dengan konsep dan teori yang diinginkan tidak terlepas dari metode perancangan. Metode perancangan merupakan paparan deskriptif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kelayakan Proyek Jumlah penduduk yang semakin pesat tiap tahunnya mempunyai dampak pada penurunan kualitas hidup masyarakat sendiri. Penurunan kualitas hidup

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Youth Islamic Center ini menggunakan berbagai penelitian dan juga pengumpulan data dari kawasan setempat. Metode tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan. Kebanyakan tidak menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL I. Judul : Rumah Sakit Ibu dan Anak dengan Konsep Friendly Hospital II. Pengertian judul Rumah Sakit : - Suatu kompleks / rumah / ruangan yang digunakan untuk menampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Bali merupakan suatu pulau kecil yang berada di bagian tengah Indonesia dan terdiri dari 9 Kabupaten, salah satunya adalah kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian yang dilakukan, dan disertai dengan teori-teori serta data-data yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung BAB III Metode Perancangan Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung diperlukan untuk meningkatkan perekonomaian di sekitar Kecamatan Campurdarat dan Kecamatan Besuki. Metode perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab I ini merupakan pendahuluan yang akan menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan laporan ini. Dari latar belakang permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pola hidup sehat merupakan kebutuhan yang mutlak bagi tubuh agar dapat terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan atau bahkan dapat menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat dan tidak terkendali, dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Ide perancangan Gua Lowo merupakan obyek wisata alam yang berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan jati yang luas. Udara yang sejuk dengan aroma jati yang khas, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia Karakteristik transportasi Indonesia dihadapkan pada kualitas pelayanan yang rendah, dan kuantitas atau cakupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep,

BAB III METODE PERANCANGAN. meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep, BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yaitu proses dalam merancang bangunan, meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep, drawing. Dalam perancangan arsitektur data dan fakta merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Pemasyarakatan atau yang biasa di singkat Lapas merupakan tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Penghuni Lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Untuk memberikan gambaran umum dari isi laporan ini, maka bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang yang mendukung lahirnya pengadaan suatu agrowisata kopi luwak dengan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian, sebanyak 8,2 juta orang meninggal akibat kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor ganas payudara merupakan keganasan pada wanita yang menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi (Madjawati, 2008). Kanker payudara umumnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik menggunakan metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatif-korelatif, yaitu mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa, telah dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang bertujuan untuk menunjang proses perancangan selanjutnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit yang banyak menimbulkan kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati peringkat kedua penyebab kematian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11 BAB I PENDAHULUAN 1.8. Latar Belakang Dalam upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah tersedianya sarana penunjang kesehatan yang lengkap.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre

KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-nya, Laporan Tugas Akhir yang berjudul Denpasar Aquatic Centre dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang tercatat dalam sejarah manusia, NAPZA dipuja karena manfaatnya bagi manusia tetapi sekaligus dikutuk karena efek buruk yang diakibatkannya. NAPZA alami sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan gambaran secara umum dari isi laporan dan alasan pemilihan judul dalam latar belakang, permasalahan-permasalahan yang ada, tujuan, serta metode perancangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia menurut World Health Organization (WHO) mencapai 289.000 jiwa terbagi atas beberapa negara antara lain Amerika Serikat sebanyak 9300

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Dalam bab ini menjelaskan tentang Metode penjabaran deskriptif tentang alur dalam proses perancangan. Alur tersebut meliputi penjabaran dari latar belakang atau ide perancangan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a) Kelayakan Proyek Seiring semakin bertambahnya tingkat kepadatan penduduk dan seiring dengan hal ini berkembang pula sejumlah permasalahan. Di negara kita, peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini banyak penyakit yang membuat resah masyarakat, salah satunya yaitu penyakit kanker. Data dari World Health Organization dan Serikat Pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Sebuah proses perancangan dibutuhkan sebuah metode untuk memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode deskriptif analisis adalah salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ini sebelumnya dilakukan analisis-analisis terhadap aspek-aspek

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ini sebelumnya dilakukan analisis-analisis terhadap aspek-aspek BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan redesain Lapas kelas I Malang ini. dalam melakukan perancangan ini sebelumnya dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan BAB III METODE PERANCANGAN Sebelum menuju pada sebuah output perancangan berupa hasil rancangan Pondok Pesantren Enterpreneur, harus melalui beberapa tahap terlebih dahulu. Tahap-tahap tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang maupun jasa atas dasar pemenuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 ANALISIS LOKASI TAPAK BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Dalam perancangan arsitektur, analisis tapak merupakan tahap penilaian atau evaluasi mulai dari kondisi fisik, kondisi non fisik hingga standart peraturan

Lebih terperinci

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Kota Bandung merupakan kota pendukung dari Ibu Kota Indonesia yaitu Kota Jakarta. Selayaknya, Kota Bandung memiliki wajah kota yang harus dapat mengangkat

Lebih terperinci

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) adalah sebuah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut perorangan untuk pelayanan pengobatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara di banyak negara merupakan kanker yang paling sering terjadi dan penyebab kematian pada wanita. Di kebanyakan negara urutan pertama ditempati oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan dalam perkembangannya, selsel kanker ini dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Proses Perancangan dan Metode Umum 3.1.1. Identifikasi Masalah Pencarian idea tau gagasan tentang rumah sakit yang dibutuhkan di Kota Malang Menggunakan pola berfikir deduktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode penelitian, yang diperlukan dalam penulisan landasan konseptual Laporan Seminar Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL: Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa melalui Psikoterapi Islam dengan Pendekatan Arsitektur Islami.

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL: Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa melalui Psikoterapi Islam dengan Pendekatan Arsitektur Islami. BAB I PENDAHULUAN JUDUL: Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa melalui Psikoterapi Islam dengan Pendekatan Arsitektur Islami. 1.1. PENGERTIAN JUDUL Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa melalui Psikoterapi Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan infil development stasiun Boojonegoro selama proses perancangan adalah melakukan studi banding objek pada tapak serta melihat hal apa sajakah yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan BAB III METODE PERANCANGAN Sebuah Perancangan Pusat Rehabiltasi Pengguna Narkoba membutuhkan sebuah metode agar ide sebuah perancangan dapat diaplikasikan dengan baik. Berbagai sumber yang didapatkan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita setelah kanker serviks. Kanker menjadi momok bagi semua orang selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Diponegoro Riestya Aryani Wasikto ( )

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Diponegoro Riestya Aryani Wasikto ( ) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti kita ketahui, saat ini pembangunan gedung untuk berbagai kepentiangan masyarakat tumbuh dengan pesat 1. Berbagai gedung baru seperti gedung perkantoran, mall,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan wanita akan fasilitas kesehatan dan kecantikan sekarang ini terus meningkat, karena wanita sudah menyadari begitu pentingnya kesehatan tubuh dan merawatnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Metodologi perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan Rumah Susun pekerja ini menggunakan metode secara kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks permasalahan yang ada secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan kasus terbanyak tumor pada wanita. Kejadiannya dapat berbentuk tunggal atau multiple (banyak)

Lebih terperinci

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode BAB III Metode Perancangan Merancang Taman Rekreasi dan Wisata Kuliner di Madiun merupakan hal yang sangat diperlukan. Karena di kota Madiun sendiri masih kurang mempunyai sarana atau tempat untuk refreshing.

Lebih terperinci

Windrayana Raditya, I Wyn ( ) Seminar Tugas Akhir KBA (Alur Desain) BAB PENDAHULUAN

Windrayana Raditya, I Wyn ( ) Seminar Tugas Akhir KBA (Alur Desain) BAB PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 Pendahuluan ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan teknik penulisan. Pada latar belakang terdapat uraian alasan dan hal-hal yang mendasari penulisan topik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/410/2016 TENTANG RUMAH SAKIT PELAKSANA REGISTRASI KANKER DAN RUMAH SAKIT PUSAT PENGENDALI DATA BEBAN KANKER NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang dilakukan, baik menggunakan metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatifkorelatif, yaitu mencari serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang dapat diolah dan dikembangkan untuk dikenalkan kepada wisatawan mancanegara bahwa Indonesia

Lebih terperinci

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang digunakan dalam merancang Green Park Mall di

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang digunakan dalam merancang Green Park Mall di BAB 3 METODE PERANCANGAN 3.1 Proses dan Metode Umum Proses kajian yang digunakan dalam merancang Green Park Mall di Gresik dilakukan dengan metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatifkorelatif,

Lebih terperinci

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI PENYAKIT KANKER 4 Februari-Hari Kanker Sedunia SITUASI PENYAKIT KANKER Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

Lebih terperinci