MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL"

Transkripsi

1 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PENERAPAN KETENTUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN DITEMPAT KERJA NO. KODE : -I BUKU INFORMASI

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Penjelasan Materi Pelatihan Pengakuan Kompetensi Terkini Pengertian-pengertian / Istilah... 4 BAB II STANDAR KOMPETENSI Peta Paket Pelatihan Pengertian Unit Standar Kompetensi Unit Kompetensi Dipelajari... 7 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan BAB IV PENERAPAN KETENTUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3-L) Umum Identifikasi Potensi Bahaya Dan Risiko Kecelakaan Kerja Analisis Bahaya Risiko Kecelakaan Kerja Dan Pencemaran Lingkungan Pengendalian Bahaya Dan Risiko Kecelakaan Kerja Sikap Kepedulian Terhadap Pelaksanaan K3-L Pengendalian Pencemaran Lingkungan BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Sumber Daya Manusia Sumber-sumber Perpustakaan Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan LAMPIRAN Halaman: 1 dari 77

3 BAB I PENGANTAR 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Pelatihan berbasis kompetensi Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan standar kompetensi ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja Kompeten ditempat kerja Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar telah ditetapkan. 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan Desain materi pelatihan Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri. 1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan disampaikan oleh seorang instruktur. 2) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber diperlukan dengan bantuan dari instruktur Isi Materi pelatihan 1) Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun peserta pelatihan. 2) Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: a. Kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. b. Kegiatan pemeriksaan digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. Halaman: 2 dari 77

4 3) Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : a. Kegiatan-kegiatan dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. b. Metode-metode disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. c. Sumber-sumber digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan diisikan pada Buku Kerja. e. Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktik. f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan Penerapan materi pelatihan 1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah: a. Menyediakan Buku Informasi dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. 2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah: a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. b. Menyelesaikan setiap kegiatan terdapat pada Buku Kerja. c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur. 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency- RCC) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan Persyaratan Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, diperoleh melalui: Halaman: 3 dari 77

5 1) Bekerja dalam suatu pekerjaan memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sama atau 2) Berpartisipasi dalam pelatihan mempelajari kompetensi sama atau 3) Mempunyai pengalaman lainnya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan sama. 1.4 Pengertian-pengertian / Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan Standarisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti dikumpulkan terhadap standar dipersyaratkan Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi dipelajari Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja ditetapkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Halaman: 4 dari 77

6 1.4.7 Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja dipersyaratkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang dinyatakan kompeten diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional. Halaman: 5 dari 77

7 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1 Peta Paket Pelatihan Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kode Unit :, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu: Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja. Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. Pengoperasian Mesin Penggelar Aspal. Pemindahan Mesin Penggelar Aspal. Laporan Harian Operasi. 2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi Unit Kompetensi Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu Unit kompetensi akan dipelajari Salah satu unit kompetensi akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Tempat Kerja Durasi / waktu pelatihan Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta berbeda mungkin membutuhkan waktu berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu Kesempatan untuk menjadi kompeten Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan disarankan adalah 3 (tiga) kali. Halaman: 6 dari 77

8 2.3 Unit Kompetensi Dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : mengidentifikasikan apa harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian Judul Unit Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Tempat Kerja Kode Unit FKK.AP Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja diperlukan untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Tempat Kerja Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal SOP perusahaan, komunikasi di tempat kerja dan struktur organisasi perusahaan Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ELEMENKOMPETENSI 1. Mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja 2. Menganalisis bahaya dan resiko kecelakaan kerja dan lingkungan mungkin terjadi 3. Mengendalikan bahaya dan resiko KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja diidentifikasi terkait dengan tugas pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal untuk dapat dilakukan langkah antisipasi. 1.2 Prosedur penanggulangan kecelakaan kerja, kebakaran dan bahaya lainnya diinterpretasikan berdasarkan peraturan berlaku. 1.3 Rencana penerapan K3 dan pengendalian bahaya diinterpretasikan berdasarkan peraturan berlaku. 2.1 Komponen rusak dan dapat menimbulkan kecelakaan dianalisis sesuai dengan prosedur. 2.2 Dampak dari setiap potensi kecelakaan kerja mungkin terjadidianalisissesuai dengan prosedur. 2.3 Dampak dari setiap potensi lingkungan mungkin terjadi dianalisis sesuai dengan prosedur. 3.1 Rambu-rambu K3 dipasang sesuai dengan ketentuan. Halaman: 7 dari 77

9 ELEMENKOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA kecelakaan kerja 3.2 Alat Pelindung Diri (APD) dipakai selama melakukan pengoperasian mesin penggelar aspal sesuai dengan ketentuan. 3.3 Kondisi dan kelaikan pakai Alat Pengaman Kerja (APK) diperiksa sesuai dengan ketentuan. 3.4 Alat Pengaman Kerja (APK) digunakan sesuai dengan prosedur. 3.5 Apabila terjadi kecelakaan kerja dilaporkan kepada pejabat terkait, termasuk cara penanggulangannya sesuai dengan ketentuan. 4. Menerapkan sikap kepedulian pada pelaksanaan K3 5. Melaksanakan pengendalian dampak lingkungan 4.1 Ketentuan K3 dan lingkungan disosialisasikan sesuai dengan ketentuan perusahaan. 4.2 Ketentuan K3-L diterapkan secara konsisten baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok kerja. 4.3 Daftar simak potensi kecelakaan kerja dan pelaksanaan K3-L diisi secara konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya ditempat kerja. 5.1 Kondisi lingkungan kerja berpotensi menimbulkan lingkungan diidentifikasi sesuai dengan ketentuan. 5.2 Ketentuan pencegahan lingkungan diterapkan pada setiap kegiatan berpotensi menimbulkan lingkungan. 5.3 Daftar simak potensi lingkungan diisi dengan benar dan konsisten berdasar kondisi sebenarnya di tempat kerja. 5.4 Apabila terjadi kelainan mengakibatkan lingkungan dilaporkan termasuk penanggulangannya sesuai prosedur Batasan Variabel a. Kontek Variabel 1) Unit Kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja atau individu dan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan pengoperasian mesin penggelar aspal; 2) Potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja diidentifikasi meliputi bahaya kecelakaan fisik, biologis dan kimia; 3) Pengendalian bahaya dan resiko kecelakaan kerja dilakukan meliputi: a) Menyiapkan, memeriksa dan memakai Alat Pelindung Diri (APD); b) Memeriksa, memelihara dan menggunakan Alat Pengaman Kerja (APK); c) Mencegah lingkungan ditempat kerja. Halaman: 8 dari 77

10 4) Pencegahan lingkungan dilakukan meliputi pengendalian pembuangan limbah, pencegahan polusi udara dan pelestarian lingkungan kerja. b. Perlengkapan diperlukan 1) Alat: a) Unit/Alat (Mesin Penggelar Aspal); 2) Alat Pelindung Diri (APD) antara lain; a) Sepatu keselamatan (safety shoes); b) Helm pengaman (safety helmet); c) Sarung tangan (glove); d) Kaca mata (safety glass); e) Pelindung telinga (ear plug); f) Rompi keselamatan (safety vest); g) Masker. 3) Alat Pengaman Kerja (APK) antara lain: a) Alat Pemadam Api Ringan (APAR); b) Perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K); c) Rambu-rambu keselamatan kerja. 4) Bahan a) Formulir laporan K3; b) Formulir laporan pencegahan lingkungan; c) Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin penggelar aspal. d) Daftar Simak K3-L. Daftar simak K3 berisi potensi kecelakaan kerja mungkin terjadi pada setiap tahap kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian mesin penggelar aspal; Daftar simak lingkungan berisi potensi lingkungan mungkin terjadi pada tahap kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian mesin penggelar aspal. c. Tugas-tugas harus dilakukan : 1) Mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja. 2) Menganalisis bahaya dan resiko kecelakaan kerja dan lingkungan mungkin terjadi. 3) Mengendalikan bahaya dan resiko kecelakaan kerja. 4) Menerapkan sikap kepedulian pada pelaksanaan K3. 5) Melaksanakan pengendalian dampak lingkungan d. Peraturan-peraturan diperlukan : 1) Undang-Undang tentang Keselamatan Kerja dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja; Halaman: 9 dari 77

11 2) Undang-Undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan peraturan lainnya terkait dengan pencegahan lingkungan; 3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi; 4) Pedoman pemeliharaan dan pengoperasian (operation and maintenance manual) mesin penggelar aspal berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Panduan Penilaian a. Penjelasan Pengujian 1) Prosedur Penilaian Kompetensi tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan sebenarnya ditempat kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. 2) Tempat Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground)memenuhi syarat. 3) Penguasaan unit kompetensi sebelumnya: - 4) Keterkaitan dengan kompetensi lain: : Menerapkan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Tempat Kerja. FKK.AP : Melakukan Pemeliharaan Harian Mesin Penggelar Aspal. FKK.AP : Mengoperasikan Mesin Penggelar Aspal. FKK.AP : Memindahkan Mesin Penggelar Aspal. FKK.AP : Membuat Laporan Harian Operasi. b. Kondisi Pengujian 1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut terkait dengan mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja, menganalisis bahaya dan resiko kecelakaan kerja, mengendalikan bahaya dan resiko kecelakaan kerja dan meningkatkan kepedulian terhadap pelaksanaan K3 dan lingkungan digunakan untuk menerapkan ketentuan K3 dan lingkungan tempat kerja, sebagai bagian dari pekerjaan pengoperasian mesin penggelar aspal; Halaman: 10 dari 77

12 2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktik; 3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi ditempat pelatihan (training ground) dan/atau ditempat kerja. c. Pengetahuan diperlukan : 1) Komunikasi; 2) Peraturan perundangan dan prosedur penerapan K3 dan Lingkungan; 3) Jenis dan fungsi APD dan APK; 4) Pengendalian bahaya dan resiko kecelakaan kerja; 5) Pengendalian lingkungan; 6) Organisasi K3 di perusahaan. d. Keterampilan diperlukan : 1) Melakukan komunikasi dengan benar ditempat kerja; 2) Keterampilan dalam mengidentifikasi potensi bahaya/kecelakaan kerja; 3) Keterampilan dalam menganalisis bahaya dan resiko kecelakaan kerja dan lingkungan mungkin terjadi; 4) Keterampilan dalam mengendalikan bahaya dan resiko kecelakaan kerja; 5) Keterampilan dalam pemeriksaan dan penggunaan APD dan APK; 6) Keterampilan dalam penerapan ketentuan pencegahan lingkungan ditempat kerja. e. Aspek Kritis 1) Ketelitian dalam mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja ditempat kerja; 2) Ketelitian dalam menganalisis bahaya dan resiko kecelakaan kerja dan lingkungan mungkin terjadi; 3) Kedisiplinan dalam menaati prosedur/ketentuan K3L untuk mengendalikan bahaya/ resiko kecelakaan kerja; 4) Kecermatan dalam melakukan tindakan penanggulangan kecelakaan kerja bila terjadi kecelakaan kerja; 5) Kedisiplinan dalam melakukan tindakan pencegahan lingkungan ditempat kerja; 6) Kedisiplinan dalam mengisi daftar simak K3L. Halaman: 11 dari 77

13 2.3.8 Kompetensi kunci No Kompetensi Kunci Tingkat 1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1 1 Halaman: 12 dari 77

14 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1 Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal diajarkan di kelas oleh instruktur. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara mandiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana telah dibuat Persiapan / perencanaan 1) Membaca bahan/materi telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar harus diikuti. 2) Membuat catatan terhadap apa telah dibaca. 3) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman telah dimiliki. 4) Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Permulaan dari proses pembelajaran 1) Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik terdapat pada tahap belajar. 2) Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan telah dimiliki Pengamatan terhadap tugas praktik 1) Mengamati keterampilan praktik didemonstrasikan oleh instruktur atau orang telah berpengalaman lainnya. 2) Mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang kesulitan ditemukan selama pengamatan Implementasi 1) Menerapkan pelatihan kerja aman. 2) Mengamati indikator kemajuan telah dicapai melalui kegiatan praktik. 3) Mempraktikkan keterampilan baru telah diperoleh Penilaian Melaksanakan tugas terkait penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan. Halaman: 13 dari 77

15 3.2 Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui instruktur setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar Belajar berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, instruktur dan pakar/ahli dari tempat kerja Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal dilaksanakan oleh instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu. 3.3 Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan Rancangan pembelajaran materi pelatihan bertujuan untuk melengkapi hasil analisis kebutuhan meteri pelatihan. Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi bersifat indikatif selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) lebih operasional dan lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi merupakan tugasnya sebagai instruktur. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan sebagai berikut: Unit Kompetensi2 Elemen Kompetensi 1 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja 1.1 Potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja diidentifikasi terkait dengan tugas pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal untuk dapat dilakukan langkah antisipasi. 1. Dapat menjelaskan jenis potensi kecelakaan kerja terkait dengan tugas pengoperasian dan Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Tempat Kerja Mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja terkait dengan tugas pengoperasian dan Metode Pelatihan 1. Ceramah 2. Diskusi Tahapan Pembelajaran 1. Menjelaskan jenis potensi kecelakaan kerja terkait dengan tugas pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal. 2. Mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja dengan baik terkait dengan tugas-tugas Sumber/ Referensi 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. Jam Pelajaran Indikatif 6 menit Halaman: 14 dari 77

16 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja pemeliharaan mesin penggelar aspal. 2. Harus dapat mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja dengan baik terkait dengan tugas-tugas harus dilaksanakan 3. Mampu membuat rencana antisipasi terhadap potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja. Tujuan Pembelajaran pemeliharaan mesin penggelar aspal untuk dapat melakukan langkah antisipasi. Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran harus dilaksanakan 3. Menjelaskan dan pembuatan rencana antisipasi terhadap potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja. 4. Diskusi Kelompok : - Jenis potensi kecelakaan kerja terkait dengan tugas pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal. - Mengidentifikasi potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja dengan baik terkait dengan tugas-tugas harus dilaksanakan. - Prosedur untuk membuat rencana antisipasi terhadap potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja. 5. Peragaan : Membuat rencana antisipasi terhadap potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 6* 8** 1.2 Prosedur penanggulangan kecelakaan kerja, kebakaran dan bahaya lainnya diinterpretasikan berdasarkan peraturan berlaku. 1. Harus dapat mengidentifikasi dengan teliti prosedur penanggulangan kecelakaan kerja, kebakaran dan bahaya lainnya. 2. Harus dapat mengidentifikasi bahaya dan kecelakaan kerja dalam pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal dengan cermat. 3. Dapat mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran pada kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat menginterpretasikan prosedur penanggulangan kecelakaan kerja, kebakaran dan bahaya lainnya berdasarkan peraturan berlaku. 1. Ceramah 2. Diskusi 1. Mengidentifikasi dengan teliti prosedur penanggulangan kecelakaan kerja, kebakaran dan bahaya lainnya. 2. Mengidentifikasi bahaya dan kecelakaan kerja dalam pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal dengan cermat. 3. Mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran pada kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal. 4. Diskusi Kelompok : - Mengidentifikasi dengan teliti prosedur penanggulangan kecelakaan kerja, kebakaran dan bahaya lainnya. 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. 12 menit 18* Halaman: 15 dari 77

17 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran - Mengidentifikasi bahaya dan kecelakaan kerja dalam pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal dengan cermat. - Mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran pada kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal. 5. Peragaan : - Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 1.3 Rencana penerapan K3 dan pengendalian bahaya diinterpretasikan berdasarkan peraturan berlaku. 1. Dapat mengidentifikasi rencana K3 dan pengendaliannya. 2. Dapat mengidentifikasi pengendalian bahaya mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan. 3. Harus dapat mengidentifikasi dengan teliti penerapan pengendalian bahaya pada kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian mesin penggelar aspal. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat menginterpretasikan rencana penerapan K3 dan pengendalian bahaya berdasarkan peraturan berlaku. 1. Ceramah 2. Diskusi 1. Mengidentifikasi rencana K3 dan pengendaliannya. 2. Mengidentifikasi pengendalian bahaya mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan. 3. Mengidentifikasi dengan teliti penerapan pengendalian bahaya pada kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian mesin penggelar aspal. 4. Diskusi Kelompok : - Mengidentifikasi rencana K3 dan pengendaliannya. - Mengidentifikasi pengendalian bahaya mungkin timbul dalam pelaksanaan pekerjaan. - Mengidentifikasi dengan teliti penerapan pengendalian bahaya pada kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian mesin penggelar aspal. 5. Peragaan : - 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. Diskusi Kelompok : - Prosedur pengidentifikasian potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja terkait dengan tugas pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal untuk dapat melakukan langkah antisipasi. - Prosedur penginterpretasian prosedur penanggulangan kecelakaan kerja, kebakaran dan bahaya lainnya berdasarkan peraturan berlaku. 7 menit 8* 32 menit Halaman: 16 dari 77

18 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi - Prosedur penginterpretasian rencana penerapan K3 dan pengendalian bahaya berdasarkan peraturan berlaku. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 sampai dengan KUK 1.3, sebelum melakukan kegiatan praktik. Pelaksanaan praktik : - Pengidentifikasian potensi bahaya dan resiko kecelakaan kerja terkait dengan tugas pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal untuk dapat melakukan langkah antisipasi. - Penginterpretasian prosedur penanggulangan kecelakaan kerja, kebakaran dan bahaya lainnya berdasarkan peraturan berlaku. - Penginterpretasian rencana penerapan K3 dan pengendalian bahaya berdasarkan peraturan berlaku. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 sampai dengan KUK 1.3 dengan didahului penjelasan langkah masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur, dilanjutkan dengan pelaksanaan pelaksanaan praktik oleh setiap peserta dengan bimbingan instruktur. Jam Pelajaran Indikatif - Unit Kompetensi2 Elemen Kompetensi 2 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja 2.1 Komponen rusak dan dapat menimbulkan kecelakaan dianalisis sesuai dengan prosedur. 1. Dapat menjelaskan jenis komponen bila mengalami kerusakan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. 2. Dapat mengidentifikasi langkah antisipasi kerusakan komponen dapat menimbulkan kecelakaan kerja. 3. Mampu mengidentifikasi kecelakaan kerja disebabkan oleh kerusakan komponen. 4. Mampu melakukan langkah lanjut bila teridentifikasi ada komponen rusak dan dapat menimbulkan kecelakaan rusak. Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Tempat Kerja Menganalisis bahaya dan resiko kecelakaan kerja dan lingkungan mungkin terjadi. Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat menganalisis komponen rusak dapat menimbulkan kecelakaan sesuai dengan prosedur. Metode Pelatihan 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Peragaan Tahapan Pembelajaran 1. Menjelaskan jenis komponen bila mengalami kerusakan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. 2. Mengidentifikasi langkah antisipasi kerusakan komponen dapat menimbulkan kecelakaan kerja. 3. Menjelaskan dan pengidentifikasian kecelakaan kerja disebabkan oleh kerusakan komponen. 4. Menjelaskan dan melakukan langkah lanjut bila teridentifikasi ada komponen rusak dan dapat menimbulkan kecelakaan rusak. 5. Diskusi Kelompok : - Jenis komponen bila mengalami kerusakan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. - Mengidentifikasi langkah antisipasi kerusakan komponen dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Sumber/ Referensi 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. Jam Pelajaran Indikatif 10 menit 10* Halaman: 17 dari 77

19 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran - Prosedur untuk mengidentifikasi kecelakaan kerja disebabkan oleh kerusakan komponen. - Prosedur untuk melakukan langkah lanjut bila teridentifikasi ada komponen rusak dan dapat menimbulkan kecelakaan rusak. 6. Peragaan : - Mengidentifikasi kecelakaan kerja disebabkan oleh kerusakan komponen. - Melakukan langkah lanjut bila teridentifikasi ada komponen rusak dan dapat menimbulkan kecelakaan rusak. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 10** 2.2 Dampak dari setiap potensi kecelakaan kerja mungkin terjadi dianalisis sesuai dengan prosedur. 1. Dapat mengidentifikasi prosedur analisis dampak dari setiap potensi kecelakaan kerja mungkin terjadi berdasarkan analisis. 2. Mampu menentukan langkah pencegahan untuk mengurangi dampak dari kecelakaan kerja 3. Mampu menginformasikan dampak dari kecelakaan kerja kepada petugas lain terkait dengan kegiatan sejenis 4. Dapat menentukan langkah pencegahan sebagai antisipasi untuk mengurangi dampak dari kecelakaan mungkin terjadi. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat menganalisis dampak dari setiap potensi kecelakaan kerja mungkin terjadi sesuai dengan prosedur. 1. Ceramah 2. Diskusi 1. Mengidentifikasi prosedur analisis dampak dari setiap potensi kecelakaan kerja mungkin terjadi berdasarkan analisis. 2. Menjelaskan dan menentukan langkah pencegahan untuk mengurangi dampak dari kecelakaan kerja 3. Menjelaskan dan penginformasian dampak dari kecelakaan kerja kepada petugas lain terkait dengan kegiatan sejenis 4. Menentukan langkah pencegahan sebagai antisipasi untuk mengurangi dampak dari kecelakaan mungkin terjadi. 5. Diskusi Kelompok : - Mengidentifikasi prosedur analisis dampak dari setiap potensi kecelakaan kerja mungkin terjadi berdasarkan 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. 5 menit 8* Halaman: 18 dari 77

20 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran analisis. - Prosedur untuk menentukan langkah pencegahan untuk mengurangi dampak dari kecelakaan kerja - Prosedur untuk menginformasikan dampak dari kecelakaan kerja kepada petugas lain terkait dengan kegiatan sejenis - Menentukan langkah pencegahan sebagai antisipasi untuk mengurangi dampak dari kecelakaan mungkin terjadi. 6. Peragaan : - Menentukan langkah pencegahan untuk mengurangi dampak dari kecelakaan kerja - Menginformasikan dampak dari kecelakaan kerja kepada petugas lain terkait dengan kegiatan sejenis Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 7** 2.3 Dampak dari setiap potensi lingkungan mungkin terjadi dianalisis sesuai dengan prosedur. 1. Dapat menjelaskan dampak dari setiap potensi lingkungan. 2. Mampu mengindentifikasi potensi lingkungan menimbulkan dampak lingkungan. 3. Dapat menganalisis dampak dari setiap potensi lingkungan mungkin terjadi sesuai dengan prosedur. 4. Harus dapat menentukan langkah antisipasi untuk mengurangi dampak mungkin terjadi. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat menganalisis dampak dari setiap potensi lingkungan mungkin terjadi sesuai dengan prosedur. 1. Ceramah 2. Diskusi 1. Menjelaskan dampak dari setiap potensi lingkungan. 2. Menjelaskan dan pengindentifikasian potensi lingkungan menimbulkan dampak lingkungan. 3. Menganalisis dampak dari setiap potensi lingkungan mungkin terjadi sesuai dengan prosedur. 4. Menentukan langkah antisipasi untuk mengurangi dampak mungkin terjadi. 5. Diskusi Kelompok : - Dampak dari setiap potensi lingkungan. - Prosedur untuk 1.Buku Petunjuk Pengoper a-sian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. 5 menit 5* Halaman: 19 dari 77

21 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran mengindentifikasi potensi lingkungan menimbulkan dampak lingkungan. - Menganalisis dampak dari setiap potensi lingkungan mungkin terjadi sesuai dengan prosedur. - Menentukan langkah antisipasi untuk mengurangi dampak mungkin terjadi. 6. Peragaan : Mengindentifikasi potensi lingkungan menimbulkan dampak lingkungan. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 5** Diskusi Kelompok : - Prosedur analisis komponen rusak dapat menimbulkan kecelakaan sesuai dengan prosedur. - Prosedur analisis dampak dari setiap potensi kecelakaan kerja mungkin terjadi sesuai dengan prosedur. - Prosedur analisis dampak dari setiap potensi lingkungan mungkin terjadi sesuai dengan prosedur. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 sampai dengan KUK 2.3, sebelum melakukan kegiatan praktik. Pelaksanaan praktik : - Analisis komponen rusak dapat menimbulkan kecelakaan sesuai dengan prosedur. - Analisis dampak dari setiap potensi kecelakaan kerja mungkin terjadi sesuai dengan prosedur. - Analisis dampak dari setiap potensi lingkungan mungkin terjadi sesuai dengan prosedur. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 sampai dengan KUK 2.3 dengan didahului penjelasan langkah masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur, dilanjutkan dengan pelaksanaan pelaksanaan praktik oleh setiap peserta dengan bimbingan instruktur. 23 menit - Unit Kompetensi 2 Elemen Kompetensi 3 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja 3.1 Rambu-rambu K3 dipasang sesuai dengan ketentuan. 1. Dapat menjelaskan jenis rambu-rambu K3 harus dipasang selama kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal. Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Tempat Kerja Mengendalikan bahaya dan resiko kecelakaankerja Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat memasang rambu-rambu K3 sesuai dengan ketentuan. Metode Pelatihan 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Praktik Tahapan Pembelajaran 1. Menjelaskan jenis rambu-rambu K3 harus dipasang selama kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal. 2. Menjelaskan dan pemeliharaan ramburambu K3 sesuai Sumber/ Referensi 1 Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. Jam Pelajaran Indikatif 5 menit Halaman: 20 dari 77

22 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja 2. Harus mampu memelihara ramburambu K3 sesuai kebutuhan. 3. Harus mampu menentukan dan memasang ramburambu K3 selama melakukan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal sesuai ketentuan. Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran kebutuhan. 3. Menjelaskan dan menentukan serta memasang ramburambu K3 selama melakukan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal sesuai ketentuan. 4. Diskusi Kelompok : - Jenis rambu-rambu K3 harus dipasang selama kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal. - Prosedur untuk memelihara ramburambu K3 sesuai kebutuhan. - Prosedur untuk menentukan dan memasang ramburambu K3 selama melakukan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal sesuai ketentuan. 5. Peragaan : - Memelihara ramburambu K3 sesuai kebutuhan. - Menentukan dan memasang ramburambu K3 selama melakukan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal sesuai ketentuan. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 7* 8** 3.2 Alat Pelindung Diri (APD) dipakai selama melakukan pengoperasian mesin penggelar aspal sesuai dengan ketentuan. 1. Dapat menjelaskan jenis APD harus dipakai selama melakukan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal. 2. Mampu memeriksa kecukupan, kondisi dan kelaikan pakai APD sesuai dengan kebutuhan. 3. Harus mampu memakai APD selama melakukan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal sesuai ketentuan. Pada akhir 1. Ceramah pembelajaran 2. Diskusi sesi ini, peserta 3. Praktik diharapkan dapat memakai Alat Pelindung Diri (APD) selama melakukan pengoperasi-an mesin penggelar aspal sesuai dengan ketentuan. 1. Menjelaskan jenis APD harus dipakai selama melakukan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal. 2. Menjelaskan dan pemeriksaan kecukupan, kondisi dnakelaikan pakai APD sesuai dengan kebutuhan. 3. Menjelaskan dan pemakaian APD selama melakukan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal sesuai ketentuan. 4. Diskusi Kelompok : - Jenis APD harus dipakai selama melakukan 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. 10 menit 15* Halaman: 21 dari 77

23 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal. - Prosedur untuk memeriksa kecukupan, kondisi dan kelaikan pakai APD sesuai dengan kebutuhan. - Prosedur untuk memakai APD selama melakukan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal sesuai ketentuan. 5. Peragaan : - Memeriksa kecukupan, kondisi dan kelaikan pakai APD sesuai dengan kebutuhan. - Memakai APD selama melakukan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal sesuai ketentuan. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 15** 3.3 Kondisi dan kelaikan pakai Alat Pengaman Kerja (APK) diperiksa sesuai dengan ketentuan. 1. Dapat menjelaskan jenis-jenis dan fungsi APK dipergunakan dalam pekerjaan penggelaran aspal dengan mesin penggelar aspal. 2. Harus mampu memeriksa kecukupan, kondisi dan kelaikan APK. 3. Harus mampu memelihara APK menjadi tanggung jawab operator sesuai prosedur. Pada akhir 1. Ceramah pembelajaran 2. Diskusi sesi ini, peserta 3. Praktik diharapkan dapat memeriksa kondisi dan kelaikan pakai Alat Pengaman Kerja (APK) sesuai dengan ketentuan. 1. Menjelaskan jenisjenis dan fungsi APK dipergunakan dalam pekerjaan penggelaran aspal dengan mesin penggelar aspal. 2. Menjelaskan dan pemeriksaan kecukupan, kondisi dan kelaikan APK. 3. Menjelaskan dan pemeliharaan APK menjadi tanggung jawab operator sesuai prosedur. 4. Diskusi Kelompok : - Jenis-jenis dan fungsi APK dipergunakan dalam pekerjaan penggelaran aspal dengan mesin penggelar aspal. - Prosedur untuk memeriksa kecukupan, kondisi dan kelaikan APK. - Prosedur untuk memelihara APK menjadi tanggung jawab operator sesuai prosedur. 5. Peragaan : - Memeriksa kecukupan, kondisi dan kelaikan APK. 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. 10 menit 8* 7** Halaman: 22 dari 77

24 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran - Memelihara APK menjadi tanggung jawab operator sesuai prosedur. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 3.4 Alat Pengaman Kerja (APK) digunakan sesuai dengan prosedur. 1. Dapat mengidentifikasi kesesuaian APK dengan jenis dan kondisi kerja. 2. Harus mampu menyiapkan jenis-jenis APK sesuai kebutuhan. 3. Harus mampu menggunakan APK pada kondisi tepat sesuai ketentuan. 4. Mampu memantau penggunaan dan/ atau penempatan APK di tempat kerja. Pada akhir 1. Ceramah pembelajaran 2. Diskusi sesi ini, peserta 3. Praktik diharapkan dapat menggunakan Alat Pengaman Kerja (APK) sesuai dengan prosedur. 1. Mengidentifikasi kesesuaian APK dengan jenis dan kondisi kerja. 2. Menjelaskan dan penyiapan jenis-jenis APK sesuai kebutuhan 3. Menjelaskan dan penggunaan APK pada kondisi tepat sesuai ketentuan. 4. Menjelaskan dan pemantauan penggunaan dan/ atau penempatan APK di tempat kerja. 5. Diskusi Kelompok : - Mengidentifikasi kesesuaian APK dengan jenis dan kondisi kerja. - Prosedur untuk menyiapkan jenisjenis APK sesuai kebutuhan. - Prosedur untuk menggunakan APK pada kondisi tepat sesuai ketentuan. - Prosedur untuk memantau penggunaan dan/ atau penempatan APK di tempat kerja. 6. Peragaan : - Menyiapkan jenisjenis APK sesuai kebutuhan. - Menggunakan APK pada kondisi tepat sesuai ketentuan. - Memantau penggunaan dan/ atau penempatan APK di tempat kerja. 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. 5 menit 5* 5** 3.5 Apabila terjadi kecelakaan kerja dilaporkan kepada pejabat terkait, termasuk cara penanggulangannya sesuai dengan ketentuan. 1. Harus dapat menjelaskan kewajiban operator dalam menghadapi kecelakaan kerja di Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat melaporkan apabila terjadi kecelakaan kerja kepada pejabat terkait, 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Peragaan 1. Menjelaskan kewajiban operator dalam menghadapi kecelakaan kerja di tempat kerja. 2. Menjelaskan dan melakukan tindakan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan kerja. 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. 15 menit Halaman: 23 dari 77

25 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja tempat kerja. 2. Harus mampu melakukan tindakan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan kerja. 3. Mampu melaporkan kecelakaan kerja terjadi dan langkahlangkah penanggulangannya kepada pejabat terkait sesuai prosedur. Tujuan Pembelajaran termasuk cara penanggulangannya sesuai dengan ketentuan. Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran 3. Menjelaskan dan pelaporan kecelakaan kerja terjadi dan langkah-langkah penanggulangannya kepada pejabat terkait sesuai prosedur. 4. Diskusi Kelompok : - Kewajiban operator dalam menghadapi kecelakaan kerja di tempat kerja. - Prosedur untuk melakukan tindakan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan kerja. - Prosedur untuk melaporkan kecelakaan kerja terjadi dan langkah-langkah penanggulangannya kepada pejabat terkait sesuai prosedur 5. Peragaan : Tindaka pertolongan pertama. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 10* 6** Diskusi Kelompok : - Prosedur pemasangan rambu-rambu K3 sesuai dengan ketentuan. - Prosedur pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) selama melakukan pengoperasian mesin penggelar aspal sesuai dengan ketentuan. - Prosedur pemeriksaan kondisi dan kelaikan pakai Alat Pengaman Kerja (APK) sesuai dengan ketentuan. - Prosedur penggunaanalat Pengaman Kerja (APK) sesuai dengan prosedur. - Prosedur pelaporankecelakaan kerja terjadi kepada pejabat terkait, termasuk cara penanggulangannya sesuai dengan ketentuan. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 3.1 sampai dengan KUK 3.5, sebelum melakukan kegiatan praktik. Pelaksanaan praktik : - Pemasangan rambu-rambu K3 sesuai dengan ketentuan. - Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) selama melakukan pengoperasian mesin penggelar aspal sesuai dengan ketentuan. - Pemeriksaan kondisi dan kelaikan pakai Alat Pengaman Kerja (APK) sesuai dengan ketentuan. - PenggunaanAlat Pengaman Kerja (APK) sesuai dengan prosedur. - Laporan kecelakaan kerja terjadi kepada pejabat terkait, termasuk cara penanggulangannya sesuai dengan ketentuan. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 3.1 sampai dengan KUK 3.5 dengan didahului penjelasan langkah masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur, dilanjutkan dengan pelaksanaan pelaksanaan praktik oleh setiap peserta dengan bimbingan instruktur. 45 menit 95 menit Halaman: 24 dari 77

26 Unit Kompetensi 2 Elemen Kompetensi 4 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja 4.1 Ketentuan K3 dan Lingkungan disosialisasikan sesuai dengan ketentuan perusahaan 1. Dapat menjelaskan prosedur sosialisasi ketentuan K3. 2. Harus mampu memilah ketentuan K3 dan lingkungan relevan dengan kegiatan di tempat kerja. 3. Harus mampu menyosialisasikan ketentuan K3 dan lingkungan relevan kepada kelompok kerja sesuai dengan ketentuan perusahaan. 4. Mampu memantau hasil sosialisasi ketentuan K3 dan lingkungan dalam kegiatan kelompok kerja di tempat kerja. Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Tempat Kerja Menerapkan sikap kepedulian pada pelaksanaan K3 Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat menyosialisasikan ketentuan K3 dan Lingkungan sesuai dengan ketentuan perusahaan Metode Pelatihan 1. Ceramah 2. Diskusi Tahapan Pembelajaran 1. Menjelaskan prosedur sosialisasi ketentuan K3. 2. Menjelaskan dan pemilihan ketentuan K3 dan lingkungan relevan dengan kegiatan di tempat kerja. 3. Menjelaskan dan menyosialisasikan ketentuan K3 dan lingkungan relevan kepada kelompok kerja sesuai dengan ketentuan perusahaan. 4. Menjelaskan dan pemantauan hasil sosialisasi ketentuan K3 dan lingkungan dalam kegiatan kelompok kerja di tempat kerja. 5. Diskusi Kelompok : - Sosialisasi ketentuan K3. - Prosedur untuk memilah ketentuan K3 dan lingkungan relevan dengan kegiatan di tempat kerja. - Prosedur untuk menyosialisasikan ketentuan K3 dan lingkungan relevan kepada kelompok kerja sesuai dengan ketentuan perusahaan. - Prosedur untuk memantau hasil sosialisasi ketentuan K3 dan lingkungan dalam kegiatan kelompok kerja di tempat kerja. 6. Peragaan : - Memilah ketentuan K3 dan lingkungan relevan dengan kegiatan di tempat kerja. - Menyosialisasikan ketentuan K3 dan lingkungan relevan kepada kelompok kerja sesuai dengan ketentuan perusahaan. Sumber/ Referensi 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. Jam Pelajaran Indikatif 5 menit 5* 5** Halaman: 25 dari 77

27 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran - Memantau hasil sosialisasi ketentuan K3 dan lingkungan dalam kegiatan kelompok kerja di tempat kerja. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 4.2 Ketentuan K3-L diterapkan secara konsisten baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok kerja. 1. Dapat menjelaskan jenis ketentuan K3L terkait dengan kegiatan kelompok kerja. 2. Mampu menerapkan ketentuan K3 di tempat kerja secara konsisten baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok kerja. 3. Mampu melaksanakan pencegahan lingkungan secara konsisten baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok kerja. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat menerapkan ketentuan K3L secara konsisten baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok kerja. 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Peragaan 1. Menjelaskan jenis ketentuan K3L terkait dengan kegiatan kelompok kerja. 2. Menjelaskan dan penerapan ketentuan K3 di tempat kerja secara konsisten baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok kerja. 3. Menjelaskan dan pelaksanaan pencegahan lingkungan secara konsisten baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok kerja. 4. Diskusi Kelompok : - Jenis ketentuan K3L terkait dengan kegiatan kelompok kerja. - Prosedur untuk menerapkan ketentuan K3 di tempat kerja secara konsisten baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok kerja. - Prosedur untuk melaksanakan pencegahan lingkungan secara konsisten baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok kerja. 5. Peragaan : - Menerapkan ketentuan K3 di tempat kerja secara konsisten baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok kerja. - Melaksanakan pencegahan lingkungan secara 1.Buku Petunjuk Pengoper a-sian dan Pemelihar a-an Mesin Penggelar Aspal. 5 menit 7* 8** Halaman: 26 dari 77

28 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran konsisten baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok kerja. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 4.3 Daftar simak potensi kecelakaan kerja dan pelaksanaan K3-L diisi secara konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya ditempat kerja. 1. Dapat menjelaskan cara pengisian daftar simak potensi kecelakaan kerja dan pelaksanaan K3-L. 2. Mampu mencatat data diperlukan untuk mengisi daftar simak potensi kecelakaan kerja, pelaksanaan K3 dan potensi lingkungan. 3. Harus mampu mengisi daftar simak potensi kecelakaan kerja, pelaksanaan K3 dan potensi lingkungan dengan benar sesuai dengan prosedur. Pada akhir pembelajar-an sesi ini, peserta diharapkan dapat mengisi daftar simak potensi kecelakaan kerja dan pelaksanaan K3-L secara konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya ditempat kerja. 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Peragaan 1. Menjelaskan cara pengisian daftar simak potensi kecelakaan kerja dan pelaksanaan K3-L. 2. Menjelaskan dan pencatatan data diperlukan untuk mengisi daftar simak potensi kecelakaan kerja, pelaksanaan K3 dan potensi lingkungan. 3. Menjelaskan dan pengisian daftar simak potensi kecelakaan kerja, pelaksanaan K3 dan potensi lingkungan dengan benar sesuai dengan prosedur. 4. Diskusi Kelompok : - Cara pengisian daftar simak potensi kecelakaan kerja dan pelaksanaan K3-L. - Prosedur untuk mencatat data diperlukan untuk mengisi daftar simak potensi kecelakaan kerja, pelaksanaan K3 dan potensi lingkungan. - Prosedur untuk mengisi daftar simak potensi kecelakaan kerja, pelaksanaan K3 dan potensi lingkungan dengan benar sesuai dengan prosedur. 5. Peragaan : - Mencatat data diperlukan untuk mengisi daftar simak potensi kecelakaan kerja, pelaksanaan K3 dan potensi lingkungan. - Mengisi daftar simak potensi kecelakaan kerja, 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. 10 menit 10* 15** Halaman: 27 dari 77

29 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran pelaksanaan K3 dan potensi lingkungan dengan benar sesuai dengan prosedur. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif Diskusi Kelompok : - Prosedur sosialisasi ketentuan K3 dan Lingkungan sesuai dengan ketentuan perusahaan - Prosedur penerapan ketentuan K3-L secara konsisten baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok kerja. - Prosedur pengisian daftar simak potensi kecelakaan kerja dan pelaksanaan K3-L secara konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya ditempat kerja. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 4.1 sampai dengan KUK 4.3, sebelum melakukan kegiatan praktik. Pelaksanaan praktik : - Sosialisasi ketentuan K3 dan Lingkungan sesuai dengan ketentuan perusahaan - Penerapan ketentuan K3-L secara konsisten baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok kerja. - Pengisian daftar simak potensi kecelakaan kerja dan pelaksanaan K3-L secara konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya ditempat kerja. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 4.1 sampai dengan KUK 4.3 dengan didahului penjelasan langkah masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur, dilanjutkan dengan pelaksanaan pelaksanaan praktik oleh setiap peserta dengan bimbingan instruktur. 22 menit 10 menit Unit Kompetensi 2 Elemen Kompetensi 5 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja 5.1 Kondisi lingkungan kerja berpotensi menimbulkan lingkungan diidentifikasi sesuai dengan ketentuan. 1. Dapat menjelaskan jenis lingkungan bisa terjadi ditempat kerja atau lingkungan kerja. 2. Mampu mengidentifikasi kondisi lingkungan berpotensi menimbulkan lingkungan sesuai dengan ketentuan. 3. Harus mampu melakukan tindak lanjut sesuai dengan ketentuan bila teridentifikasi adanya kondisi lingkungan berpotensi menimbulkan lingkungan. Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Tempat Kerja Melaksanakan pengendalian dampak lingkungan Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat mengidentifikasi kondisi lingkungan kerja berpotensi menimbulkan lingkungan sesuai dengan ketentuan. Metode Pelatihan 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Contoh kasus 4. Peragaan Tahapan Pembelajaran 1. Menjelaskan jenis lingkungan bisa terjadi ditempat kerja atau lingkungan kerja. 2. Menjelaskan dan pengindentifikasian kondisi lingkungan berpotensi menimbulkan lingkungan sesuai dengan ketentuan. 3. Menjelaskan dan melakukan tindak lanjut sesuai dengan ketentuan bila teridentifikasi adanya kondisi lingkungan berpotensi menimbulkan lingkungan. 4. Diskusi Kelompok : - Jenis lingkungan bisa terjadi ditempat kerja atau lingkungan kerja. - Prosedur untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan Sumber/ Referensi 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. Jam Pelajaran Indikatif 5 menit 5* Halaman: 28 dari 77

30 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran berpotensi menimbulkan lingkungan sesuai dengan ketentuan. - Prosedur untuk melakukan tindak lanjut sesuai dengan ketentuan bila teridentifikasi adanya kondisi lingkungan berpotensi menimbulkan lingkungan. 5. Peragaan : - Prosedur untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan berpotensi menimbulkan lingkungan sesuai dengan ketentuan. - Prosedur untuk melakukan tindak lanjut sesuai dengan ketentuan bila teridentifikasi adanya kondisi lingkungan berpotensi menimbulkan lingkungan. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 5** 5.2 Ketentuan pencegahan lingkungan diterapkan pada setiap kegiatan berpotensi menimbulkan lingkungan. 1. Dapat menjelaskan ketentuan pencegahan lingkungan sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan hidup. 2. Harus mampu menerapkan ketentuan pencegahan lingkungan ditempat kerja secara konsisten. 3. Harus mampu melakukan tindak lanjut sesuai ketentuan bila terindikasi ada kegiatan berpotensi menimbulkan lingkungan. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat menerapkan ketentuan pencegahan lingkungan pada setiap kegiatan berpotensi menimbulkan lingkungan. 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Peragaan 1. Menjelaskan ketentuan pencegahan lingkungan sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan hidup 2. Menjelaskan dan penerapan ketentuan pencegahan lingkungan ditempat kerja secara konsisten. 3. Menjelaskan dan melakukan tindak lanjut sesuai ketentuan bila terindikasi ada kegiatan berpotensi menimbulkan lingkungan. 4. Diskusi Kelompok : - Ketentuan pencegahan lingkungan sesuai dengan peraturan 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. 8 menit 10* Halaman: 29 dari 77

31 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran perundangan lingkungan hidup. - Prosedur untuk menerapkan ketentuan pencegahan lingkungan ditempat kerja secara konsisten. - Prosedur untuk melakukan tindak lanjut sesuai ketentuan bila terindikasi ada kegiatan berpotensi menimbulkan lingkungan. 5. Peragaan : - Menerapkan ketentuan pencegahan lingkungan ditempat kerja secara konsisten. - Melakukan tindak lanjut sesuai ketentuan bila terindikasi ada kegiatan berpotensi menimbulkan lingkungan. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 7** 5.3 Daftar simak potensi lingkungan diisi dengan benar dan konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya di tempat kerja. 1. Dapat menjelaskan daftar simak lingkungan. 2. Harus mampu menyiapkan daftar simak potensi lingkungan sesuai. 3. Harus mampu mengisi daftar simak potensi lingkungan dengan benar dan konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya untuk disampaikan kepada pejabat terkait. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan dapat mengisi daftar simak potensi lingkungan dengan benar dan konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya di tempat kerja. 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Peragaan 1. Menjelaskan daftar simak lingkungan. 2. Menjelaskan dan penyiapan daftar simak potensi lingkungan sesuai. 3. Menjelaskan dan pengisian daftar simak potensi lingkungan dengan benar dan konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya untuk disampaikan kepada pejabat terkait. 4. Diskusi Kelompok : - Daftar simak lingkungan. - Prosedur untuk menyiapkan daftar simak potensi lingkungan sesuai. 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. 10 menit 10* Halaman: 30 dari 77

32 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran - Prosedur untuk mengisi daftar simak potensi lingkungan dengan benar dan konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya untuk disampaikan kepada pejabat terkait. 5. Peragaan : - Menyiapkan daftar simak potensi lingkungan sesuai. - Mengisi daftar simak potensi lingkungan dengan benar dan konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya untuk disampaikan kepada pejabat terkait. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 10** 5.4 Apabila terjadi kelainan mengakibatkan lingkungan dilaporkan termasuk penanggulangannya sesuai prosedur. 1. Dapat menjelaskan daftar jenis kelainan dapat mengakibatkan lingkungan. 2. Mampu mendeteksi adanya kelainan dapat mengakibatkan lingkungan. 3. Harus mampu menanggulangi terjadi karena kelainan. 4. Harus mampu melaporkan adanya akibat kelainan dan penanggulangan. Pada akhir 1. Ceramah pembelajaran 2. Diskusi sesi ini, peserta diharapkan dapat melaporkan apabila terjadi kelainan mengakibat-kan lingkungan termasuk penanggulanga nnya sesuai prosedur. 1. Menjelaskan daftar jenis kelainan dapat mengakibatkan lingkungan. 2. Menjelaskan dan pendeteksian adanya kelainan dapat mengakibatkan lingkungan. 3. Menjelaskan dan menanggulangi terjadi karena kelainan. 4. Menjelaskan dan melaporkan adanya akibat kelainan dan penanggulangan. 5. Diskusi Kelompok : - Daftar jenis kelainan dapat mengakibatkan lingkungan. - Prosedur untuk mendeteksi adanya kelainan dapat mengakibatkan lingkungan. - Prosedur untuk menanggulangi terjadi karena kelainan. - Prosedur untuk melaporkan adanya 1.Buku Petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan Mesin Penggelar Aspal. 10 menit 10* Halaman: 31 dari 77

33 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan Tahapan Pembelajaran akibat kelainan dan penanggulangan. 6. Peragaan : - Mendeteksi adanya kelainan dapat mengakibatkan lingkungan. - Menanggulangi terjadi karena kelainan. - Melaporkan adanya akibat kelainan dan penanggulangan. Sumber/ Referensi Jam Pelajaran Indikatif 10** Diskusis Kelompok : - Prosedur pengidentifikasian kondisi lingkungan kerja berpotensi menimbulkan lingkungan sesuai dengan ketentuan. - Prosedur penerapan ketentuan pencegahan lingkungan pada setiap kegiatan berpotensi menimbulkan lingkungan. - Prosedur pengisiandaftar simak potensi lingkungan dengan benar dan konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya di tempat kerja. - Prosedur pelaporan kelainan terjadi mengakibatkan lingkungan termasuk penanggulangannya Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 5.1 sampai dengan KUK 5.4, sebelum melakukan kegiatan praktik. Pelaksanaan praktik : - Pengidentifikasian kondisi lingkungan kerja berpotensi menimbulkan lingkungan sesuai dengan ketentuan. - Penerapan ketentuan pencegahan lingkungan pada setiap kegiatan berpotensi menimbulkan lingkungan. - Pengisiandaftar simak potensi lingkungan dengan benar dan konsisten berdasarkan kondisi sebenarnya di tempat kerja. - Pelaporan kelainan terjadi mengakibatkan lingkungan termasuk penanggulangannya sesuai prosedur. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 5.1 sampai dengan KUK 5.4 dengan didahului penjelasan langkah masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur, dilanjutkan dengan pelaksanaan pelaksanaan praktik oleh setiap peserta dengan bimbingan instruktur. 35 menit 10 menit Instruktur diusulkan untuk Materi Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Tempat Kerja Instruktur Teori Instruktur Praktik : : Catatan : 1. Jam pelajaran indikatif dalam menit 2. *) Pelaksanaan diskusi kelompok dilaksanakan pada akhir penyajian setiap elemen kompetensi. **) Pelaksanaan peragaan langsung pada penyajian setiap KUK. ***) Pelaksanaan praktik dilakukan pada akhir penyajian setiap elemen kompetensi, atau pada akhir penyajian seluruh elemen kompetensi, tergantung pada metoda diterapkan. Halaman: 32 dari 77

34 BAB IV PENERAPAN KETENTUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3-L) 4.1 Umum Pada dasarnya setiap alat-alat berat dioperasikan selain dijaga agar dapat dioperasikan dengan benar juga harus dioperasikan dengan aman. Kondisi ini harus dipertahankan agar dicapai produktivitas tinggi dalam situasi dan kondisi pengoperasian aman. Banyak kecelakaan kerja terjadi karena kesalahan manusia tidak disiplin menerapkan peraturan keselamatan kerja selama melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian alat-alat berat. Untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut operator harus membaca dan memahami semua petunjuk dan peringatan ada pada buku manual dan tanda peringatan terdapat pada unitnya untuk mengenal potensi kecelakaan kerja pada setiap tahapan kegiatan akan dilaksanakan. Dampak lingkungan timbul karena pengoperasian alat-alat berat untuk pekerjaan konstruksi misalnya pada pekerjaan penggalian dan pengangkutan tanah dan material bangunan, pekerjaan pondasi khususnya tiang pancang dan pekerjaan badan jalan dan perkerasan jalan, serta pemeliharaan dan perbaikan alat misalnya pembuangan minyak pelumas dan suku cadang bekas Pengertian dan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja Pengertian umum dari keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk melaksanakan pekerjaan tanpa mengakibatkan kecelakaan atau nihil kecelakaan (zero accident) serta penyakit akibat kerja. Dengan demikian setiap personil di dalam suatu lingkungan kerja harus membuat suasana kerja atau lingkungan kerja aman dan bebas dari segala macam bahaya untuk mencapai hasil kerja optimal. Tujuan dari keselamatan kerja adalah untuk mengadakan pencegahan agar setiap personil atau karyawan tidak mengalami kecelakaan dan alat-alat produksi tidak mengalami kerusakan ketika sedang melaksanakan pekerjaan Prinsip keselamatan dan kesehatan kerja Prinsip keselamatan kerja bahwa setiap pekerjaan dapat dilaksanakan dengan aman dan selamat. Suatu kecelakaan terjadi karena ada penyebabnya, antara lain manusia, peralatan atau kondisi lapangan. Penyebab kecelakaan ini harus diketahui dan dicegah untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Hal-hal perlu diketahui agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman, antara lain : Halaman: 33 dari 77

35 1) Mengenal dan memahami pekerjaan akan dilakukan. 2) Mengetahui potensi bahaya bisa timbul dari setiap tahapan pekerjaan akan dilakukan. 3) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan peraturan K3 secara konsisten. Dengan mengetahui dan melaksanakan ketiga hal tersebut diatas akan tercipta lingkungan kerja aman dan terhindar dari terjadinya kecelakaan kerja, baik manusianya maupun peralatannya Pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja Keselamatan kerja sangat penting diperhatikan dan dilaksanakan antara lain untuk : 1) Menyelamatkan karyawan dari penderitaan sakit atau cacat, kehilangan waktu dan kehilangan pekerjaan. 2) Menyelamatkan keluarga dari kesedihan atau kesusahan, kehilangan penghasilan, dan masa depan tidak menentu. 3) Menyelamatkan perusahaan dari kehilangan tenaga kerja, pengeluaran biaya akibat kecelakaan, mengganti atau melatih kembali karyawan, kehilangan waktu akibat kegiatan kerja terhenti dan menurunnya produksi. 4.2 Identifikasi Potensi Bahaya dan Resiko Kecelakaan Kerja Masalah keselamatan kerja dalam pengoperasian dan pemeliharaan alat-alat berat menjadi prioritas untuk selalu diperhatikan oleh para pelakunya yaitu operator dan mekanik. Hampir semua kecelakaan terjadi disebabkan oleh ketidak taatan dalam melaksanakan peraturan mendasar dari keselamatan kerja dalam pengoperasian dan pemeliharaan alat-alat berat. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan menghindari bahaya, sebaiknya operator mesin penggelar aspal memahami dan melaksanakan segala ketentuan keselamatan kerja dan mengikuti petunjuk terdapat pada buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) dan juga tanda peringatan terpasang pada lokasi ditentukan maupun pada unit alatnya sebelum melakukan pengoperasian dan pemeliharaan mesin penggelar aspal Potensi bahaya dan kecelakaan kerja pada pengoperasian mesin penggelar aspal Banyak kecelakaan kerja terjadi karena kesalahan manusia tidak disiplin menerapkan ketentuan keselamatan kerja selama melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian alat-alat berat. Untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut operator mesin penggelar aspal harus membaca dan memahami semua petunjuk dan peringatan ada pada buku manual dan tanda peringatan terpasang pada unit/mesin. Halaman: 34 dari 77

36 Langkah pertama harus dilakukan oleh operator mesin penggelar aspal untuk menghindarkan kecelakaan kerja tersebut adalah mengenal dengan benar potensi bahaya dan kecelakaan kerja pada setiap tahapan pekerjaan yaitu pengoperasian, pemeliharaan dan pemindahan mesin penggelar aspal. a. Jenis potensi kecelakaan kerja terkait dengan tugas pengoperasian mesin penggelar aspal Pada setiap tahap pengoperasian cukup banyak potensi kecelakaan kerja harus diketahui operator mesin penggelar aspal bergerak dapat menimbulkan kecelakaan bila sejak awal tidak diketahui memiliki potensi kecelakaan kerja termasuk potensi lingkungan. 1) Pada tahap pemeliharaan harian: Kepala terbentur (ketika memeriksa dibawah ruang engine). Mata kemasukan kotoran atau tetesan pelumas atau bahan bakar bocor. Terkena air accu dan terhisap uap air accu. Tersemprot air panas (membuka tutup radiator engine). Terjepit v-belt. Tergelincir dari tangga/ tempat pijakan (steps). Mata terkena percikan solar (ketika melakukan pembersihan dengan sprayer). Terbelit auger. Terjepit bilah konveyor. Terjepit screed 2) Pada tahap pengoperasian Terkena akibat benturan mesin penggelar aspal dengan dump truck. Tergelincir dari alat/mesin. Terkena polusi udara (asap engine dan uap aspal panas). 3) Pada tahap pemindahan / pindah lokasi Terguling bersama alat/mesin. Terkena polusi asap engine. b. Penginterpretasian dan pencatatan potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja dari bahaya pada pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian mesin penggelar aspal, dalam buku pedoan pemeliharaan dan pengoperasian telah diberikan petunjuk dan peringatan dan tanda-tanda peringatan tersebut telah terpasang pada unit sehingga operator setiap saat dapat memperhatikan tanda peringatan tersebut. Halaman: 35 dari 77

37 1) Berdasarkan petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan Pertama kali operator harus memahami tingkat bahaya diinformasikan tanda peringatan tercantum pada buku pedoman pengoperasian dan pemeliharaan serta terpasang pada unit alat yaitu : DANGER (BAHAYA) WARNING (PERINGATAN) CAUTION (PERHATIAN) NOTICE (PENTING) Peringatan ini memberikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini terdapat kemungkinan tinggi terjadinya kecelakaan berat, apabila penyebabnya tidak dapat dihindarkan. Peringatan ini memberikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini terdapat potensi berbahaya dapat mengakibatkan kecelakaan berat. Peringatan ini memberikan pesan keselamatan kerja dimana pada kegiatan ini kemungkinan kecelakaan sedang atau ringan. Kemungkinan kecelakaan berkaitan dengan alat saja. Peringatan ini memberikan pesan keselamatan kerja harus dilakukan untuk menghindarkan tindakan dapat kerusakan/ memperpendek umur alat. 2) Berdasarkan peraturan K3. a) Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Tujuan dan sasaran daripada Undang-undang Keselamatan seperti pada pokok-pokok pertimbangan dikeluarkannya Undang-undang Nomor: 1 tahun 1970, maka dapat diketahui antara lain : (1) Agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya berada dalam tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat. (2) Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien. (3) Agar proses produksi dapat berajalan secara lancar tanpa hambatan apapun. Kondisi tersebut dapat dicapai antara lain apabila kecelakaan termasuk kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi. Oleh karena itu setiap usaha keselamatan dan kesehatan kerja tidak lain adalah pencegahan dan penanggulangan kecelakaan di tempat kerja untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional. Halaman: 36 dari 77

38 Dalam Undang undang tersebut dicantumkan antara lain kewajiban dan hak tenaga kerja. (1) Memberikan keterangan apabila diminta oleh Pegawai Pengawas/ Ahli K3. (2) Memakai alat-alat pelindung diri. (3) Menaati syarat-syarat K3 diwajibkan. (4) Meminta pengurus untuk melaksanakan syarat-syarat K3 diwajibkan. (5) Menyatakan keberatan terhadap pekerjaan dimana syarat-syarat K3 dan alat-alat pelindung diri tidak menjamin keselamatannya. b) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 09/PER/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen K3 Konstruksi Pekerjaan Umum. (1) Tujuan diberlakukannya pedoman ini agar semua pemangku kepentingan mengetahui dan memahami tugas dan kewajibannya dalam penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat kerja konstruksi serta menciptakan lingkungan kerja aman dan nyaman, pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja. (2) Dalam pelaksanaan konstruksi para pekerja termasuk operator mesin penggelar aspal melalui P2K3 (Panitia Pembina K3) yaitu badan pembantu di perusahaan dan tempat kerja merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja, memiliki peran dalam mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. (3) Tingkat risiko kegiatan akan dilaksanakan telah disusun dan dituangkan dalam daftar simak menjadi kewajiban pekerja dan termasuk operator mesin penggelar aspal untuk melaksanakan penerapannya. c. Pembuatan rencana/langkah mengantisipasi adanya potensi bahaya dan kecelakaan kerja Hasil identifikasi potensi kecelakaan kerja akan menjadi acuan bagi operator untuk pembuatan rencana mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja, dimana pada setiap tahapan kegiatan telah teridentifikasi potensi kecelakaan mungkin terjadi. Hasil identifikasi tersebut dituangkan ke dalam form daftar simak potensi kecelakaan kerja dan dengan adanya pemindahan data ke dalam laporan, akan menjadikan suatu bentuk perhatian bagi operator dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja selama Halaman: 37 dari 77

39 melakukan kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian mesin penggelar aspal. 1) Siapkan catatan hasil identifikasi dan daftar simak potensi kecelakaan kerja. 2) Interpretasikan potensi kecelakaan kerja hasil identifikasi dan tercantum dalam daftar simak kedala rencana/ langkah mengantisipasi adanya potensi bahaya dan kecelakaan kerja. 3) Pendeteksian potensi kecelakaan kerja dan selanjutnya dijadikan bahan dalam pembuatan rencana mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja akan menghasilkan suatu kondisi kerja tanpa kecelakaan kerja atau zero accident. d. Penyusunan kabutuhan perlengkapan K3. Suatu rencana mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja harus ditindak lanjuti dengan penyediaan perlengkapan K3 meliputi alat pelindung diri (APD) dan alat pengaman kerja (APK). Meskipun dalam prosedur penyediaan APD dan APK tersebut merupakan kewajiban perusahaan, namun untuk mengantisipasi segala kemungkinan mungkin terjadi, maka operator dengan dibimbing oleh atasan langsungnya, menyusun kebutuhan perlengkapan K3 secara lengkap sesuai kondisi kerja, sehingga pada saat akan mulai melaksanakan pekerjaan, perlengkapan K3 tersebut dapat diperiksa dan dipakai atau digunakan sesuai dengan prosedur Prosedur penanggulangan kecelakaan kerja, kebakaran dan bahaya lainnya. a. Pengidentifikasian prosedur penanggulangan bahaya, kecelakaan, kerja dan bahaya kebakaran Pabrik pembuat mesin penggelar aspal telah memberikan informasi tentang prosedur untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Pada dasarnya informasi ini merupakan prosedur untuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin penggelar aspal dengan aman. 1) Meletakan label peringatan Jangan dioperasikan ( Do Not Operate ) atau tanda peringatan sejenis pada kunci kontak atau tuas kendali sebelum melakukan pemeliharaan atau perbaikan alat. Hati-hati terhadap jaringan listrik tegangan tinggi 2) Apabila komponen mesin penggelar aspal menyentuh sumber bahaya ini, kecelakaan dan kecelakaan berat akan terjadi akibat arus listrik. Halaman: 38 dari 77

40 FKK..AP Gambar 4.1 : Alat pelindung diri (APD) 3) Selalu memakai topi keselamatan, kaca mata pelindung dan alat pelindung diri lainnya sesuai kebutuhan. 4) Jangan memakai pakaian kerja longgar dapat terlilit komponen berputar. 5) Harus diperiksa dan merasa yakin bahwa semua pelindung (protectiveguard) dan penutup telah terpasang dengan baik pada tempatnya. 6) Bersihkan minyak pelumas, tools dan material lainnya dari deck, tempat lewat petugas dan dari tempat pijakan (anak tangga). 7) Jangan mengizinkan orang tidak berkepentingan masuk kedaerah kerja (hazard area). 8) Selalu memakai topi keselamatan, sepatu keselamatan, kacamata pelindung dan alat pelindung diri lainnya. b. Pengidentifikasian bahaya dan kecelakaan kerja Pada pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, pengoperasian dan pemindahan mesin penggelar aspal aman dimulai dari identifikasi kegiatan ataupun kondisi memiliki potensi bahaya dan kecelakaan kerja. 1) Pemanas screed ( menggunakan burner). a. Gas pembakar (LPG) disalurkan dari tabung gas ke burner melalui pipa-pipa dan katup-katup cukup berbahaya bila terjadi kebocoran. b. Hati-hati dalam melakukan pengetesan burner, pastikan bahwa tidak ada kebocoran gas. 2) Komponen bergerak Auger dan konveyor selalu bergerak bila sedang dalam pengoperasian. Pastikan bahwa motor penggerak telah dimatikan bila akan membersihkan komponen dari aspal menempel. 3) Tangga naik mesin penggelar aspal Tangga untuk mesin penggelar aspal ke alat angkut cukup hasil/ sempit. Lakukan dengan extra hati-hati ketika menaikan mesin penggelar aspal ke alat angkut. Mintalah bantuan dari signalman untuk memandunya dengan baik. Buku Informasi Edisi: Halaman: 39 dari 77

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : FKK.MP.02.006.01-I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENGATURAN PELAKSANAAN PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman,

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENYIAPAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KETENTUAN K3 DAN KETENTUAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN DI TEMPAT KERJA

Lebih terperinci

Penyamaan Persepsi Tim Perencana

Penyamaan Persepsi Tim Perencana MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Penyamaan Persepsi Tim Perencana BUKU INFORMASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN HIDUP KODE UNIT KOMPETENSI:

Lebih terperinci

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan BUKU

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR... 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I

Lebih terperinci

Pelaporan hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan 43

Pelaporan hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan 43 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi. 1 BAB I PENGANTAR.. 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK).. 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan.. 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini 3 1.4 Pengertian-pengertian

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi.. 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi.. 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar. Daftar Isi.. 1 i BAB I PENGANTAR. 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan...... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini.. 3 1.4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR... 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Kode Unit : 1.2 Judl Unit : Melaksanakan Peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan Ketentuan Mutu 1.3 Deskripsi Unit : Unit ini menggambarkan ruang lingkup pengetahuan,

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU

Lebih terperinci

Pemeriksaan Hasil Kompilasi dan Pengolahan Data Terpadu

Pemeriksaan Hasil Kompilasi dan Pengolahan Data Terpadu MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Pemeriksaan Hasil Kompilasi Pengolahan Data BUKU INFORMASI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERAPIAN DAN PEMELIHARAAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1. Unit Kompetensi yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR 2 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 Penjelasan Materi Pelatihan.... 2 Pengakuan Kompetensi Terkini.. 4 Pengertian-pengertian

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI MENERAPKAN KETENTUAN UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI (UUJK), KESELAMATAN DAN

Lebih terperinci

ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TROUBLE SHOOTING

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TROUBLE SHOOTING MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TROUBLE SHOOTING NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL)

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) KODE PROGRAM PELATIHAN : C.11.20.0.3.4.1.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi. 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi. 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar.... Daftar Isi. 1 BAB I PENGANTAR 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan..... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini 3 1.4 Pengertian-pengertian

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN OPERATOR FORKLIFT BATTERY

MATERI PELATIHAN OPERATOR FORKLIFT BATTERY MATERI PELATIHAN OPERATOR FORKLIFT BATTERY MANFAAT DAN TUJUAN Untuk membekali operator forklift dengan pengetahuan dan keahlian tentang pengoperasian dan keselamatan forklift sehingga menjadi operator

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1. Metode Penilaian oleh

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PLPB 02

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.5/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2018 TENTANG STANDAR DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI PENANGGUNG JAWAB OPERASIONAL PENGOLAHAN AIR LIMBAH DAN

Lebih terperinci

2018, No profesi dan penyusunan okupasi atau jabatan nasional yang ditetapkan oleh Instansi Teknis; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaima

2018, No profesi dan penyusunan okupasi atau jabatan nasional yang ditetapkan oleh Instansi Teknis; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaima No. 307, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Standar dan Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara dan Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMERIKSA SISTEM KEMUDI BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MELAKSANAKAN PEKERJAAN AKHIR KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.006.01 BUKU

Lebih terperinci

KPBK. : Tingkat Pemula dan Tingkat I (Tenaga Terampil) Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan :

KPBK. : Tingkat Pemula dan Tingkat I (Tenaga Terampil) Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan : KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : MEKANIK ENGINE TINGKAT DASAR Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil Klasifikasi Pekerjaan : Pelaksanaan Kualifikasi : Tingkat Pemula dan Tingkat

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PROSES PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN NASKAH RAPERDA KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

PENDAMPINGAN PROSES PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN NASKAH RAPERDA KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PENDAMPINGAN PROSES PENYUSUNAN NASKAH

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6 Panduan

Lebih terperinci

MERUMUSKAN KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

MERUMUSKAN KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI MERUMUSKAN KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DETEKSI KEBOCORAN DAN COMMISSIONING JARINGAN PERPIPAAN SPAM Kode Jabatan Kerja :... Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Slogan Safety First.KARAWANG: 15 JUNI 2016

PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Slogan Safety First.KARAWANG: 15 JUNI 2016 PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Slogan Safety First.KARAWANG: 15 JUNI 2016 MOTTO SAFETY FIRST PT. MEIWA KOGYO INDONESIA ( MADING KORIDOR DAN MADING KANTIN. 14 06 2016 ). PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Motto Safety

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Teknisi Geoteknik Klasifikasi : Bagian Sub Bidang Sumber Daya Air Kualifikasi : Sertifikat III (tiga) / Teknisi Senior Kode Jabatan Kerja

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI TEKNIK LALU LINTAS (TRAFFIC ENGINEER ) Kode Jabatan Kerja : INA.5211.113.07 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER AHLI PENGENDALIAN EHILANGAN AIR NAMA ASESI NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI (ZONING REGULATOR) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Penataan Ruang Sub Bidang Pekerjaan : Pengendalian Pemanfaatan

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : OPERATOR BATCHING PLANT (BATCHING PLANT OPERATOR) Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan : INA-5200.221.08 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

- 5 - BAB I PENDAHULUAN

- 5 - BAB I PENDAHULUAN - 5 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS PENGAWAS OPERASIONAL DI BIDANG

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PERSIAPAN PEKERJAAN WATERPROOFING

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PERSIAPAN PEKERJAAN WATERPROOFING MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PERSIAPAN PEKERJAAN WATERPROOFING KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG Tukang Taman Pada Bangunan Gedung PENERAPAN PROSEDUR K3 BUKU INFORMASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

Perancangan Metode Survei

Perancangan Metode Survei MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Perancangan Metode Survei BUKU INFORMASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Mekanik Tower Crane (Tower Crane Mechanics) Kode Jabatan Kerja : INA. 5230.223.13 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN HIDUP DI TEMPAT KERJA KODE

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45...... 13 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I AN P E K E R J A AN U M U

Lebih terperinci

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) SIR 01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C II.

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C II. PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C.11.20.0.3.3.1.II.01 GAMBAR DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI NO. KODE : INA.5230.223.23.02.07 BUKU KERJA DAFTAR ISI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI NO. KODE : INA.5230.223.23.02.07 BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Juru Ukur (Technician Surveying) Kode Jabatan Kerja : INA.5230.223.23 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT PAM.MM03.002.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI PESAWAT LIFT & ESKALATOR Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung Klasifikasi Pekerjaan : Perencana, Semua Bagian

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.226.00. Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23 PENGANTAR Pada konteks pelaksanaan uji kompetensi atau penilaian berbasis kompetensi, seorang Asesor Uji Kompetensi memiliki peran yang sangat penting dan menentukan dalam mencapai kualitas uji kompetensi

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Judul Unit Kompetensi Menerapkan Ketentuan Tentang Kegagalan Bangunan dan 1.2 Kode Unit 1.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag BAB V PEMBAHASAN Dari hasil penelitian PT. Bina Guna Kimia telah melaksanakan programprogram keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag Out (LOTO) dan Line Breaking merupakan program

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KATA PENGANTAR... 4 1.1 Konsep

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI CLUSTER PELASANA REHABILITASI JARINGAN PIPA NAMA PEMOHON NAMA ASESOR LEMBAGA SERTIFIASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA

Lebih terperinci