ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI TOMAT DI KABUPATEN JEMBER ANALYSIS OF TOMATO FARM PRODUCITIVITY AT DISTRICT OF JEMBER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI TOMAT DI KABUPATEN JEMBER ANALYSIS OF TOMATO FARM PRODUCITIVITY AT DISTRICT OF JEMBER"

Transkripsi

1 Volume 0, No 0- Maret 07 ISSN: 8-9(Prnt), ISSN: Dalam Proses (Onlne) ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI TOMAT DI KABUPATEN JEMBER ANALYSIS OF TOMATO FARM PRODUCITIVITY AT DISTRICT OF JEMBER Bagus Rangga Sta ), Edy Sutarso ), dan Syamsul Had ) ) Prod Agrsns,Fakultas Pertanan, Unverstas Muhammadyah Jemer Bagusrangga8@gmal.com ABSTRAK Tomat adalah produk hortkultura pentng d Indonesa dan d Kaupaten Jemer khususnya. Tuuan peneltan adalah : () mengukur produktvtas lahan, tenaga kera, dan aya usahatn tomat; () mengdentfkas peredaan produktvtas antara strata lahan luas dan sempt usahatan tomat; dan () mengdentfkas faktor-faktor yang erpengaruh terhadap produks usahatan tomat d Kaupaten Jemer. Peneltan merupakan stud kasus pada lma kecamatan d Kaupaten Jemer yatu: Ledokomo, Sumerame, Aung, Pant dan Umulsar dengan umlah sampel total 0 petan tomat. Data danalss menggunakan analss produktvtas, u-z eda rata-rata dan analss regres erganda model Co Douglas. Hasl peneltan adalah: () Rata-rata produktvtas lahan usahatan tomat d Jemer seesar, ku/ha, produktvtas tenaga kera,90 kg/jkp, dan produktvtas aya 0,0007 kg/rp. () Tdak ada peredaan produktvtas tenaga kera dan aya antara strata lahan luas dan sempt, tetap produktvtas lahan ereda secara sgnfkan pada taraf kepercayaan 99%.() Faktor-faktor yang erpengaruh nyata terhadap produks usahatan tomat d Jemer yatu luas lahan, tenaga kera dan t, sedangkan pupuk, dan pestsda erpengaruh tdak nyata. Kata kunc: produks, produktvtas, tomat, usahatan ABSTRACT Tomatoes s an mportant hortculture commodty n Indonesa, specally at Dstrct of Jemer. Ths study was puposed to : ()measurng land, laor and cost productvty of tomatoes farm; () dentfyng productvty dfference etween wde and narrow strata of land; () dentfyng factors that affected tomatoes farm producton at Dstrct of Jemer,. Ths study was a case study and conducted n fve su-dstrct Ledokomo, Sumerame, Aung, Pant and Umulsar at Dstrct of Jemer wth total sampel 0 tomato farmers. Data were analzed y productvty analyss, average dfferences z-tes, and Co Douglas model of multple regresson analyss. The results were: () average land productvty of tomatoes farm at Jemer was. ku/ha, laor productvty was.90 kg /mwh and cost productvty was kg/rp; () there was not any dfferences n laor and cost productvty etween wde and narrow strata of land, ut there was very sgnfcant dfference at 99% confdence level on land productvty; () wde of land, laor and seeds, had sgnfcant effect on farm producton of tomatoes at Jemer whle fertlzer and pestcde had no sgnfcant effect. Keywords: farm, producton, productvty, tomato. PENDAHULUAN Menurut Dnas Pertanan Kaupaten Jemer (0) areal pertanaman tomat d Kaupaten Jemer selama kurun waktu 00-0 seluas. ha yang tersear d 8 dar kecamatan dengan produks seesar 0.0 ku/tahun, dengan produktvtas seesar 7,7 ku/ha. Tael menunukkan ahwa perkemangan luas panen, produks dan

2 Jurnal Agrest Vol 0 No 0, Maret 07: -9 produktvtas tomat d Kaupaten Jemer yang mengalam penngkatan dan penurunan. panen cenderung mengalam penurunan setap tahun, akan tetap produks selalu menngkat, sehngga terad penngkatan produktvtas pada kurun waktu tahun 0-0. mencapa 0 trlyun Rupah d tahun 0. Tael. Perandngan Panen, Produks, Produktvtas Lahan Tanaman Tomat d Kaupaten Jemer Tahun Tahun Panen (ha) Produks (ku) Produktvtas (ku/ha) Pertumuhan (%) Pertumuhan (%) Pertumuhan (%) , ,.88 8,7, -, ,.0,8 0,, 0 9 -,08. 9,0 8,8, 0 97,7 7.07, 8,8,80 Jumlah ,0 - Rata-rata -8,08 0.0,77 7,7 8,7 Sumer: Dnas Pertanan Ka. Jemer (0). METODE PENELITIAN Metode, Lokas dan Waktu Peneltan Metode peneltan menggunakan metode deskrptf dengan pendekatan surve serta komparatf. Peneltan dlaksanakan d Kaupaten Jemer dlaksanakan pada ulan Feruar, tahun 0.regres, hal n dlakukan karena semua varael eas drasa pentng danalss untuk mengetahu pengaruh terhadap pendapatan usahatan mangga gadung d Desa Bayeman. Metode Penentuan Sampel Sampel dtentukan menggunakan metode proportoned random samplng yatu pengamlan sampel secara acak dan proposonal seesar 0 % petan uah tomat dar setap kecamatan. Selan tu untuk menentukan responden strateg pengemangan menggunakan key nforman. Key nforman merupakan seseorang yang danggap ahl dalam melakukan uddaya dan pemasaran tomat. Jumlah sampel yang daml adalah 0 orang. Data yang dgunakan adalah data prmer dan data sekunder. Metode Analss Data Metode analss data yang dgunakan melput analss produktvas lahan, tenaga kera dan aya. Sedangkan peredaan produktvtas antar skala usaha menggunakan u eda - t ratarata sampel eas. Secara sstemats metode analss data dsusun seaga erkut :. Untuk mengukur esarnya produktvtas usahatan tomat dgunakan pendekatan Average Physcal Product (APP) dengan formulas (Boedono, 98) : d mana: APP APP = produks rata-rata per satuan nput TPP = produks total Y = output = nput yang dgunakan Produktvtas yang du terdr dar produktvtas lahan, tenaga kera, dan aya, sehngga secara matemats dapat dformulaskan seaga erkut : APP Q TPP, APP Q, f ( ) APP d mana: APP x = produktvtas untuk nput = nput yang dgunakan, dmana = lahan, = tenaga kera, = aya produks. Untuk mengu hpotess tentang dugaan adanya peredaan produktvtas antar strata Y Q

3 Rangga dkk: Analss Produktvtas Usahatan Tomat luas lahan usahatan tomat dgunakan metode u-z eda rata-rata (Nasr, 98). Secara umum hpotess yang daukan adalah: H 0 : Tdak ada peredaan tngkat produktvtas antar strata luas lahan usahatan tomat, atau μ = μ Ha: Ada peredaan tngkat produktvtas antar strata las lahan usahatan tomat, atau μ μ Apala H 0 enar, maka krtera pengamlan keputusan adalah: z htung Jka zhtung ztael, maka dapat dnyatakan ahwa peredaan antar kedua kelompok skala usaha terseut secara statstk tdak sgnfkan. Akan tetap, apala terukt ahwa zhtung ztael, maka dar u t terseut dhaslkan kesmpulan memutuskan ahwa H0 dtolak, erart terdapat peredaan yang sgnfkan antara dua kelompok yang dperandngkan terseut. Menurut, Supranto (00) untuk mengetahu peredaan dua nla ratarata dengan ndkator tertentu dgunakan metode u-z satu rata-rata dengan rumus seaga erkut : d mana : Z = harga yang dhtung dan htung menunukkan nla standar devas pada dstrus normal (tael Z) x = rata-rata nla yang dperoleh dar hasl pengumpulan data 0 > z tael, maka: H o dtolak z tael, maka: H o dterma x Z 0 htung = rata-rata nla yang dhpotesskan = standar devas populas yang telah dketahu N N = umlah populas peneltan Untuk mengu hpotess tentang faktor-faktor yang erpengaruh terhadap produks dgunakan pendekatan analss regres erganda dengan asums ahwa entuk huungan antara varael eas () dengan varael terkat (Y) merupakan fungs produks Co-Douglas. Huungan antara varael dan Y terseut secara matematk drumuskan seaga erkut (Sutarso, 00) : k Y 0 k e Dduga faktor-faktor yang erpengaruh terhadap produks usahatan tomat adalah luas lahan, umlah tenaga kera, umlah t, umlah pupuk, umlah pestsda, dan pengalaman petan ertan tomat. Secara matematk, persamaan taksran fungs produks dengan model regres adalah: Yˆ 0 d mana : Ŷ = estmator dar Y = produks usahatan tomat (ku) = luas lahan (ha) = tenaga kera (JKP) = umlah t (atang) = umlah pupuk (kg) = Jumlah pestsda (Rp) = Manaeral (th) 0 = konstanta (ntersep).,,, = koefsen regres varael eas Untuk memudahkan pendugaan persamaan terseut d atas, maka persamaan terseut duah menad entuk lner erganda dengan cara melogartmakan. Persamaan regres dnyatakan dalam entuk persamaan logartma dengan langan natural e =,788, sehngga persamaannya menad : ln Y In 0 In... kin k In e d mana: Y = varael terkat (dependent varael) = varael eas (ndependent varael) β 0,,, = koefsen regres k =,,, n = nomor oservas =,,, k = nomor varael

4 Estmas terhadap entuk huungan datas adalah: ln Yˆ ln 0 ln ln k In k d mana: Yˆ = estmator dar Y 0 = estmator dar 0,,, k masng-masng adalah estmator dar,,, k u = In Y In Yˆ = estmator dar kesalahan pengganggu (u) Penguan terhadap hpotess yang daukan dalam analss untuk kepentngan estmas dan nterprestasnya melput : a) Penguan keerartan koefsen regres parsal secara keseluruhan H 0 : semua koefsen regres dar faktor-faktor yang erpengaruh terhadap produks tdak ereda nyata dengan nol, atau k 0 Ha: palng tdak salah satu koefsen regres dar faktor-faktor yang erpengaruh terhadap produks ereda nyata dengan nol, atau 0 Penguan hpotess dlakukan secara statstk menggunakan u F dengan formulas seaga erkut : Jka F htung F ht d mana : n = umlah oservas k = umlah varael eas ) Penguan keerartan koefsen regres parsal secara ndvdual Untuk faktor yang erpengaruh postf terhadap produks yang daukan hpotess statstk seaga erkut : H 0 : kuadrat tengah regres kuadrat tengah ssa Koefsen regres dar faktor produks yang erpengaruh Jurnal Agrest Vol 0 No 0, Maret 07: -9 d mana Ha: terhadap produks tdak ereda atau sama dengan nol, atau β = 0. Koefsen regres dar faktor produks yang erpengaruh terhadap produks tdak sama dengan nol, atau β 0. c) Untuk faktor yang erpengaruh negatf terhadap produks yang daukan hpotess statstk seaga erkut : H 0 : Ha: Koefsen regres dar faktor produks yang erpengaruh terhadap produks tdak ereda atau sama dengan nol, atau β 0. Koefsen regres dar faktor produks yang erpengaruh terhadap produks tdak sama dengan nol, atau β < 0. Penguan hpotess dlakukan secara statstk dengan u-t seaga erkut : t htung adalah hpotess nol, dan S yang sesua dengan S adalah standar eror dar. F ( ; n k ), maka H0 dterma t, maka H dterma ( ;n k ) 0 Jka t ht > F ( ; n k ), maka H dtolak 0 >t( ;n k ), maka H dtolak 0 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktvtas Usahatan Tomat d Kaupaten Jemer Tael menunukkan ahwa rata-rata produktvtas lahan usahatan tomat pada musm tanam tahun 0 d Kaupaten Jemer seesar, ku/ha. Sementara, untuk rata-rata produktvtas tenaga kera dan produktvtas aya masng-masng adalah

5 Rangga dkk: Analss Produktvtas Usahatan Tomat seesar,90 kg/kp dan 0,0007 kg/rupah aya yang dkeluarkan. Tael. Rata-rata Produktvtas Lahan, Tenaga Kera dan Baya Usahatan Tomat d Kaupaten Jemer Tahun 0 No. Produktvtas Satuan Sempt Strata Petan Rata-rata Total Lahan (ku/ha) 8,8,7, Tenaga Kera (kg/kp),998,80,90 Baya (kg/rp) 0,0008 0,000 0,0007 Sumer: Anals data prmer (0). Berdasarkan Tael dperoleh Dtnau dar golongan petan menunukkan ahwa produktvtas lahan rata-rata yang dhaslkan oleh golongan petan sempt relatf leh tngg ka dandngkan dengan petan luas. Produktvtas lahan usahatan tomat golongan petan sempt seesar 8, ku/ha, sedangkan golongan petan luas seesar,7 ku/ha. Rata-rata Produktvtas tenaga kera petan sempt relatf leh tngg dandngkan dengan golongan petan luas. Produktvtas tenaga kera usahatan tomat golongan petan sempt yatu seesar,998 kg/kp dan petan golongan luas seesar,8 kg/kp. Rata-rata produktvtas aya usahatan tomat menunukkan ahwa aya petan golongan luas leh efsen yatu seesar 0,000 kg/rp dandng dengan petan golongan sempt yatu seesar 0,0008 kg/rp. Peredaan Produktvtas Usahatan Tomat Antar Strata Lahan Untuk mengetahu peredaan produktvtas antar skala usaha dgunakan n u z dua arah yang dtunukkan pada Tael. Berdasar Tael dapat dketahu perandngan produktvtas antar strata luas lahan usahatan tomat seaga erkut:. Produktvtas Lahan Perandngan produktvtas tomat antar skala luas lahan menunukkan peredaan yang sangat sgnfkan pada taraf kepercayaan 99%. Adanya peredaan antar golongan terseut dseakan karena umlah nput yang dgunakan relatf tdak sama dalam erusahatan tomat. Produktvtas lahan golongan petan sempt leh esar dandngkan dengan petan luas. Hal n kemungknan dseakan petan sempt leh ntensf dalam mengatur arak tanam, penggunaan sarana produks dan penggunaan tenaga keranya.. Produktvtas Tenaga Kera Berdasarkan produktvtas tenaga kera menurut strata luas lahan menunukkan ahwa golongan petan sempt leh effsen dalam penggunaan tenaga kera, yatu sektar,998 kg/kp, sementara untuk golongan petan luas sektar,80 kg/kp, meskpun secara statstk tdak menunukkan peredaan yang sgnfkan.. Produktvtas Baya Produktvtas aya menunukkan ahwa golongan petan sempt leh effsen dandngkan dengan golongan petan luas yatu 0,0008 kg/rp aya yang dkeluarkan, sementara produktvtas aya yang dkeluarkan petan luas yatu 0,000 kg/rp meskpun secara statstk tdak menunukkan peredaan yang sgnfkan. Rata-rata total produktvtas aya yatu 0,0007 kg/rp. 7

6 Jurnal Agrest Vol 0 No 0, Maret 07: -9 Tael. Hasl Analss U Beda Produktvtas Usahatan Tomat d Kaupaten Jemer Tahun 0 No. Produktvtas Strata Sgnfkans Peredaan. Lahan (ku/ha) Sempt 0,000,70. Tenaga Kera (kg/kp) Sempt 0,8 ns 0,8. Baya (kg/rp) Sempt 0,09 ns -0, Keterangan: Penguan hpotess menggunakan u-z d mana :,, : menyatakan sgnfkanmasng-masng pada tngkat kepercayaan 90%, 9%, 99%. Ns : tdak sgnfkan pada taraf kepercayaan 90%, 9%, 99%. Sumer: Anals data prmer (0). Faktor luas lahan, tenaga kera, t, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Produks Usahatan Tomat pupuk, pestsda, dan manaeral secara ersamasama erpengaruh secara sgnfkan terhadap Dalam usahatan tomat faktor-faktor produks usahatan tomat. Hal n dapat dlhat produks yang dduga erpengaruh erupa luas lahan, tenaga kera, t, pupuk, pestsda dan dar nla F-htung (=,9) yang sgnfkan pada taraf u %. manaeral. Faktor-faktor yang dduga Nla koefsen determnas (R ) yang seesar erpengaruh terhadap produks tomat dsakan 0,7 menunukkan ahwa varael eas yang pada Tael. Dar tael terseut dmasukkan ke dalam model dapat menggamarkan ahwa produks dalam mengdentfkaskan varas varael dependen usahatan tomat dasumskan dpengaruh oleh faktor: () luas lahan; () tenaga kera; () t; () pupuk; () pestsda; () manaeral. (produks) secara ak sektar 7,%. Hanya,8% yang delaskan oleh faktor lan yang tdak masuk ke dalam model d antaranya adalah curah huan dan klm. Tael. Hasl Analss Regres Fungs Produks Usahatan Tomat d Kaupaten Jemer Tahun 0 Varael Parameter Koefsen Regres T Konstanta β 0 -,9,8 Lahan () β -0,8,87 Tenaga Kera () β 0,7,78 Bt () β 0,9,890 Pupuk () β 0,0 0,8 ns Pestsda () β -0,0 0,7 ns Manaeral () β -0, 0,88 ns Std. Error Estmas Se 0,08 R Square R 0,78 Adusted R Square R 0,7 R Berganda R 0,88 F-Rato,9 0, N 0 Keterangan: Penguan hpotess menggunakan u-t dua arah, d mana,, : menyatakan sgnfkan masng-masng pada tngkat kepercayaan 90%, 9%, 99%. Ns : tdak sgnfkan pada taraf kepercayaan 90%, 9%, 99%. 8

7 Rangga dkk: Analss Produktvtas Usahatan Tomat Sumer: Anals data prmer (0). Berdasarkan hasl analss regres fungs produks maka, persamaan fungs produks lner usahatan tomat dapat drumuskan: ln Y,9 0,8 ln 0,7 ln 0,9 ln 0,0 ln 0,0 ln 0, ln Persamaan lner terseut dmasukkan sehngga fungs produks Co-Douglas usahatan tomat seaga erkut: Y 0,00 0,8 0,7 0,9 0,0 0,0 0, Apala dlhat dar nla koefsen regres parsal yang menggunakan full-model, maka faktor produks luas lahan, tenaga kera dan t erpengaruh secara sgnfkan terhadap produks usahatan tomat. Sementara pengaruh dar varael pupuk, pestsda dan manaeral erpengaruh tdak sgnfkan. Fungs produks usahatan tomat d Kaupaten Jemer menunukkan kecenderungan Decreasng Return to Scale karena umlah koefsen regres kurang dar satu, yatu 0,. Artnya, apala propors penggunaan faktor produks nak seesar % maka produks akan turun kurang dar %. DAFTAR PUSTAKA BPS. 0. Panen dan Produks Tomat. Jakarta: Badan Pusat Statstk Indonesa. Boedono. 98. Ekonom Mkro. Yogyakarta: BPFE. Dnas Pertanan Kaupaten Jemer. 0. Produks Sayuran D Kaupaten Jemer. Jemer: Kantor Dnas Pertanan Kaupaten Jemer. Nazr, M. 98. Metode Peneltan. Jakarta: Ghala. Supranto, J. 00. Statstk Teor dan Aplkasnya. Jakarta: Erlangga. Sutarso, Edy. 00. Analss Regres Sederhana. Jurusan Sosal Ekonom Pertanan, Fakultas Pertanan. Jemer: Unverstas Muhammadyah Jemer. KESIMPULAN DAN SARAN Kesmpulan. Rata-rata produktvtas lahan usahatan tomat d Kaupaten Jemer adalah, ku/ha, produktvtas tenaga kera seesar,90 kg/kp sedangkan produktvtas aya seesar 0,0007kg/Rp.. Tdak ada peredaan produktvtas tenaga kera maupun aya produks antara petan sempt dengan petan luas, tetap produktvtas lahan menunukkan peredaan yang sangat sgnfkan pada taraf kepercayaan 99%. Faktor-faktor yang erpengaruh sgnfkan terhadap produks adalah luas lahan, tenaga kera dan t, sedangkan faktor pupuk, pestsda dan pestsda erpengaruh tdak nyata terhadap produks usahatan tomat d Kaupaten Jemer. 9

PRODUKTIVITAS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI USAHATANI TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM MILL) DI KABUPATEN JEMBER

PRODUKTIVITAS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI USAHATANI TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM MILL) DI KABUPATEN JEMBER PRODUKTIVITAS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI USAHATANI TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM MILL) DI KABUPATEN JEMBER Bagus Rangga Sta dan Syamsul Had Alumn Fakultas Pertanan, Unverstas Muhammadyah

Lebih terperinci

menyelesaikan permasalahan dalan penulisan.

menyelesaikan permasalahan dalan penulisan. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Ba n mengurakan proses pengolahan data dengan program yang akan dgunakan yatu SPSS yang memantu dalam menyelesakan permasalahan dalan penulsan. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB LANDASAN TEORI Unverstas Sumatera Utara . Pengertan Regres Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galtom. Menurut Galtom, analss regres erkenaan dengan stud ketergantungan dar satu varael

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN REGRESI LINIER NON PARAMETRIK DENGAN METODE THEIL S

PENYELESAIAN PERSAMAAN REGRESI LINIER NON PARAMETRIK DENGAN METODE THEIL S LPPM Polteknk Bengkals PENELESAIAN PERSAMAAN REGRESI LINIER NON PARAMERIK DENGAN MEODE HEIL S Darsono Staff pengaar Program Stud eknolog Informas Jl. Batn alam Sunga Alam Bengkals darsono@poleng.ac.d Astrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan seaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (8 9). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, ang selanjutna dnamakan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3. Sejarah dan Kegatan Operasonal Perusahaan 8 3.. Sejarah Perkemangan Kantor Perwaklan Bank Indonesa Wlayah I (Sumut & Aceh) 8 3. Struktur Organsas dan Deskrps Tugas Kantor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumer daya kelautan dan perkanan adalah salah satu sumer daya alamyang merupakan aset negara dan dapat memerkan sumangan yang erharga ag keseahteraan suatu angsa termasuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2, No. 4, OKTOBER 2014

JIIA, VOLUME 2, No. 4, OKTOBER 2014 ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Analyss of Producton s Effcency and Income of Peanut s Farmng n Central Lampung

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Mater #13 Genap 016/017 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n Mater #13 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Prnsp Dasar ANCOVA merupakan teknk analss yang berguna untuk menngkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

Percobaan Faktor Tunggal (RAL, RAKL, RBSL)

Percobaan Faktor Tunggal (RAL, RAKL, RBSL) Percoaan Faktor Tunggal RAL, RAKL, RBSL Faktor Tunggal Dalam RAKL Rancangan Acak Kelompok Lengkap Karakterstk Rancangan Perlakuan yang dcoakan merupakan taraftaraf dar satu faktor tertentu Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

EFISIENSI USAHATANI MELON (Cucumis melo L.) (STUDI KASUS DI DESA KORI KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO)

EFISIENSI USAHATANI MELON (Cucumis melo L.) (STUDI KASUS DI DESA KORI KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO) AGRISE Volume VIII No. 1 Bulan Januar 2008 ISSN: 1412-1425 EFISIENSI USAHATANI MEON (Cucums melo.) (STUDI KASUS DI DESA KORI KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO) THE EFFICIENCY OF MEON (Cucums melo.) FARMING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

Model Regresi Berganda

Model Regresi Berganda Model Regres Berganda Huungan lnear (dlm parameter) antara peuah tak eas & atau leh peuah eas Intersep-Y Populas Slope Populas Random Error Y 0 p p Ŷ 0 p p e Peuah tak eas (Respons) utk sampel Peuah eas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP EFEKTIVITAS VOLUME PENJUALAN SAYURAN HIDROPONIK

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP EFEKTIVITAS VOLUME PENJUALAN SAYURAN HIDROPONIK AGRISE Volume VIII No. Bulan Me 008 ISSN: 141-145 PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP EFEKTIVITAS VOLUME PENJUALAN SAYURAN HIDROPONIK (THE INFLUENCE OF MARKETING MIX STRATEGY TO

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI EKONOMI RELATIF USAHATANI KEDELAI PADA PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) ABSTRACTS

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI EKONOMI RELATIF USAHATANI KEDELAI PADA PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) ABSTRACTS ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI EKONOMI RELATIF USAHATANI KEDELAI PADA PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SLPTT) 1 Ttn Agustna 1 Fakultas Pertanan, Unverstas Jember ABSTRACTS Soybean

Lebih terperinci

ANALISIS PERMINTAAN PANGAN HEWANI INDONESIA DENGAN GENERALIZED METHOD OF MOMENTS PADA MODEL QUADRATIC ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM

ANALISIS PERMINTAAN PANGAN HEWANI INDONESIA DENGAN GENERALIZED METHOD OF MOMENTS PADA MODEL QUADRATIC ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM ANALISIS PERMINTAAN PANGAN HEWANI INDONESIA DENGAN GENERALIZED METHOD OF MOMENTS PADA MODEL QUADRATIC ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM Wahyu Dw Lesmono, Ftra Vrgantar, Hagn Wjayant Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam peneltan n penuls bermaksud untuk menelt bagamana pengaruh perubahan kebjakan moneter terhadap jumlah kredt yang dberkan oleh bank pada beberapa kelompok bank berdasarkan

Lebih terperinci

Universitas Tanjungpura Pontianak. Keyword : hybrid corn, producing factors, product, efficiency, return to scale

Universitas Tanjungpura Pontianak. Keyword : hybrid corn, producing factors, product, efficiency, return to scale ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KAWASAN USAHA AGRIBISNIS TERPADU (KUAT) RASAU JAYA KOMPLEK KABUPATEN KUBU RAYA SUSILAWATI 1), SUGENG YUDIONO 2), ADI SUYATNO

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014 EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI CABAI MERAH DI KECAMATAN METRO KIBANG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR: PENDEKATAN FUNGSI PRODUKSI FRONTIER (The Effcency of Producton and Income of Chll Farmng n East

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokas dan Waktu Peneltan Lokas peneltan adalah Kabupaten Maalengka, Provns Jawa Barat yang secara geografs terletak pada koordnat 6 0 36-7 0 03 Lntang Selatan dan 108 0 03-108

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

Analysis of Covariance (ANACOVA)

Analysis of Covariance (ANACOVA) Analss of Covarance ANACOVA Bett Kash Paramtha Ihda Ihsana Gempur Safar Oleh: La Ftran Muhammad Alawdo Erma Aprlana Eka Setanngsh Prof Dr Sr Haratm Kartko Program Stud Statstka FMIPA Unverstas Gadah Mada

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Bab n akan membahas deskrps data, rancangan model, modfkas model, pengujan model, metode estmas, dan pengujan hpotess. Penuls menggunakan software Stata/SE 8.0 untuk pengolahan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL Abstrak ESIMASI PARAMEER PADA REGRESI SEMIPARAMERIK UNUK DAA LONGIUDINAL Msal y merupakan varabel respon, Lls Laome Jurusan Matematka FMIPA Unverstas Haluoleo Kendar 933 e-mal : lhs@yahoo.com X adalah

Lebih terperinci

HANDOUT STATISTIKA LANJUT MAA 315. Oleh : Kismiantini, M.Si. NIP

HANDOUT STATISTIKA LANJUT MAA 315. Oleh : Kismiantini, M.Si. NIP HANDOUT STATISTIKA LANJUT MAA 35 Oleh : Ksmantn, M.S. NIP. 979086 00 00 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI OGAKARTA 0 Unverstas Neger ogyakarta

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013

JIIA, VOLUME 1 No. 3, JULI 2013 EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI TEMBAKAU DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Producton s Effcency And Income Of Tobacco Farmng In East Lampung Regency) Erza Estarza, Fembrart Erry Prasmatw, Hurp Santoso

Lebih terperinci

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK PENGARUH WITH HOLDING TA SYSTEM PADA PENGUSAHA KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS KPP PRATAMA MEDAN PETISAH) ZULIA HANUM Jurnal Ilmah Ekonomkawan ISSN: 1693-7600 Eds 11

Lebih terperinci

ANALISIS KOVARIANSI part 2

ANALISIS KOVARIANSI part 2 ANALISIS KOVARIANSI part Analss Kovarans merupakan suatu analss statstka untuk mengetahu pengaruh satu atau lebh varabel bebas terhadap varable terkat dengan memperhatkan satu atau lebh varable konkomtan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari pembangunan pertanian secara umum dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari pembangunan pertanian secara umum dan bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagan yang tdak terpsahkan dar pembangunan pertanan secara umum dan bertujuan untuk menngkatkan pendapatan dan taraf hdup

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENEITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf, yang dalam penulsannya dmaksudkan untuk menjabarkan penyerapan tenaga kerja berdasarkan konds wlayah peneltan. Analss dlakukan secara kualtatf

Lebih terperinci