BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia bukan hanya kekayaan akan sumber daya alam saja,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia bukan hanya kekayaan akan sumber daya alam saja,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan yang beraneka ragam yang tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia bukan hanya kekayaan akan sumber daya alam saja, melainkan masyarakat Indonesia juga memiliki kekayaan lain seperti kekayaan akan kebudayaan suku bangsa. Kebudayaan disetiap daerah tentunya berbedabeda, salah satu kebudayaan yang ada dimasyarakat Flores Timur yang masih dilestarikan sampai saat ini yaitu budaya perkawinan adat. Kebudayaan yang hingga saat ini masih ada dan dilestarikan oleh masyarakat Witihama Kabupaten Flores Timur, salah satunya adalah budaya belis dalam perkawinan adat. Budaya belis dalam perkawinan adat ini, masih dilestarikan oleh masyarakat Witihama Kabupaten Flores Timur sampai saat ini. Kebudayaan ini merupakan salah satu kebudayaan yang sering dilakukan oleh nenek moyang dan kemudian dilestarikan oleh generasi penerusnya atau masyarakatnya sehingga menjadi kebudayaan atau tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Witihama Kabupaten Flores Timur. Kebudayaan ini mengandung nilai-nilai luhur yang mencerminkan luhurnya budaya orang Timur. Mempelajari sejarah pada hakekatnya berarti mempelajari realita dan fakta masa lalu. Perjuangan setiap bangsa untuk mewujutkan cita-citanya berlangsung dalam tiga kurun waktu yakni: masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. 1

2 Realitas dan fakta masa lalu yang beraneka ragam dapat terlihat dalam latar berlakang kehidupan sosial budaya masyarakat antara lain, adat istiadat maupun bahasa daerah yang telah menjiwai masyarakat bangsa dan bahkan menjadi karakteristik atau kepedulian bangsa. Warisan budaya bangsa merupakan kekayaan bangsa dalam mendukung kebudayaan nasional harus di infentariskan, di dokumentasikan, dan dikembangkan secara baik oleh generasi muda, hal ini akan sangat berguna bagi pembinaan bangsa dan kelestarian budaya itu sendiri. Kebudayaan merupakan suatu kepercayaan akan kesenian, adat istiadat bahasa, pengetahuan yang sering dilakukan oleh masyarakat. Menurut E.B. Taylor bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemanpuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat 1. Perkawinan adat merupakan bagian dari kebudayaan bangsa, dimana perkawinan adat ini dilakukan oleh seorang laki-laki dengan seorang perempuan menurut tata cara kebiasaan atau adat masyarakat setempat. Perkawinan adat biasanya dimulai dari tahap perkenalan, peminangan, pertunangan, dan perkawinan. Perkawinan adat yang dilakukakn oleh masyarakat Witihama ini menggunakan belis gading Bala. Belis berasal dari kata beli yang artinya membeli atau satu kewajiban memberi. Belis dalam masyarakat Witihama ini berupa gading Bala, dimana belis gading Bala ini akan diberikan oleh pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga perempuan. Belis gading Bala merupakan aspek yang sakral bagi masyarakat witihama, sehingga pihak laki-laki tidak semenah- 1 Wiyarti Sosiologi. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press Hal

3 menah dengan perempuan karena, gading Bala ini merupakan simbol penghargaan tertinggi terhadap pribadi seorang perempuan yang akan dinikahi dalam suatu perkawinan adat bagi masyarakat witihama. Sistem pembayaran belis biasanya pihak perempuan yang menentukan berapa batang belis yang harus di bawa oleh pihak laki-laki sebelum melakukan suatu perkawinan. Status sosial kehidupan masyarakat juga menjadi penentu yang menentukan jumlah dan ukuran gadingnya. Dimana dalam sistem perkawinan adat masyarakat Witihama, Flores Timur, pembayaran belis menjadi prasyarat penting dalam suatu perkawinan adat. Perkawinan adat dalam tradisi kehidupan sosial masyarakat Witihama, Flores Timur pada umumnya disempurnakan oleh pemberian berupa belis gading Bala yang wajib dipenuhi oleh pihak keluarga laki-laki berdasarkan kesepakatan kedua keluarga. Belis memiliki fungsi sosial sebagai perekat hubungan sosial kekerabatan di dalam suatu rumpun keluarga. Belis bukanlah suatu beban yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat karena merupakan tradisi yang sudah diyakini manfaat dan kebaikannya, terutama dalam menjaga nilai kekerabatan, gotong-royong, dan kebersamaan dalam masyarakat. Dikatakan menjaga nilai gotong-royong karena dalam mempersiapkan belis yang ditentukan pihak keluarga perempuan, sedangkan pihak keluarga laki-laki akan mengumpulkan belis sesuai dengan jumlah belis yang diminta oleh pihak perempuan. Belis atau mahar dalam suatu perkawinan adat dari masing-masing daerah tentunya berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Seperti 3

4 halnya adat masyarakat Alor yang dimana belisnya adalah Moko, berbeda dengan belisnya adat masyarakat Flores Timur adalah gading yang dalam bahasa Lamaholotnya disebut Bala. Perkawinan adat bagi masyarakat witihama menggunakan belis gading bala merupakan suatu simbol penghargaan tertinggi terhadap pribadi seorang perempuan yang akan dinikahi dan juga merupakan suatu simbol untuk mempersatukan laki-laki dan perempuan sebagai pasangan suami istri. Dengan melihat fakta yang ditemukan, maka penulis berasumsi dasar yaitu, bahwa makna belis dalam perkawinan adat merupakan suatu segi kebudayaan, sebagai pencerminan kekerabatan, dan penghargaan tertinggi yang diberikan masyarakat terhadap seorang perempuan. Dari hal-hal yang ditemukan diatas maka penulis terdorong untuk mengangkat judul skripsi MAKNA BUDAYA BELIS DALAM PERKAWINAN ADAT BAGI MASYARAKAT (Studi di Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana makna budaya belis dalam perkawinan adat bagi masyarakat di Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisa dan mengetahui makna budaya belis dalam perkawinan adat bagi masyarakat. 4

5 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan atau sebagai kajian ilmiah untuk dijadikan referensi bagi mahasiswa UMM terutama jurusan Sosiologi yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. b. Bermanfaat untuk menerapkan konsep sosiologi tentang teori Interaksi simbolis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan makna budaya belis dalam perkawinan adat bagi masyarakat. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pemerintahan Flores Timur Sebagai bahan masukan bagi pemerintah Flores Timur untuk menjaga budaya lokal di masyarakat khususnya di Kecamatan Witihama di Kabupaten Flores Timur. b. Bagi masyarakat Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur Hasil analisis dan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi masyarakat Kecamatan Witihama agar tetap melestarikan budaya atau tradisi yang sudah ada. c. Bagi Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai tambahan referensi untuk mahasiswa dalam melakukan penelitian mengenai makna budaya belis dalam perkawinan adat bagi masyarakat. d. Bagi mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi peneliti yang lain untuk melakukan penelitian yang sejenis. 5

6 E. Definisi Konsep 1. Makna Budaya Makna merupakan suatu simbol dari kehidupan masyarakat yang dimana masyarakat memandang bahwa benda atau simbol itu memiliki makna tersendiri sehingga benda tersebut menjadi makna yang sangat berarti didalam kehidupan masyarakat. Budaya merupakan suatu tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok 2. Masyarakat dan budaya merupakan fenomena yang tidak terpisahkan. Unsur-unsur budaya adalah agama, teknologi, ekonomi, bahasa, organisasi sosial, kesenian dan ilmu pengetahuan. Antara unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi antara satu dan lainnya. Makna budaya merupakan sesuatu yang dianggap memiliki makna dalam kehidupan masyarakat sehingga sesuatu yang dianggap memiliki makna tersebut akan terus diinfentariskan sehingga menjadi suatu makna budaya yang ada didalam masyarakat dan akan dilestarikan dari generasi terdahulu ke generasi seterusnya sehingga bisa dijadikan suatu budaya dalam kehidupan masyarakat sekitar. 2 Mulyana Komunikasi Antar Budaya Panduan Berkomunikasi Dengan Orang- Orang Berbeda Budaya. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Hal 18. 6

7 2. Budaya Belis Budaya belis merupakan suatu budaya yang diwariskan dari nenek moyang kepada masyarakat, yang dimana dalam suatu perkawinan adat masyarakat Flores Timur Witihama harus menggunakan Belis gading (Bala) sebagaimana belis ini merupakan bentuk suatu budaya yang ada di masyarakat yang diturunkan dari nenek moyang sebagai salah satu bentuk budaya dalam perkawinan adat masyarakat Flores Timur. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, dan karya seni. Bahasa juga merupakan suatu budaya, dimana bahasa merupakan bagian yang tak terpisah dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggap bahasa sebagai suatu budaya yang diwariskan secara genetis. Budaya adalah sistem dari pola-pola tingkah laku yang diturunkan secara sosial yang bekerja menghubungkan komunitas manusia dengan lingkungan ekologi mereka. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Belis atau mahar merupakan sesuatu yang akan diberikan pihak lakilaki kepada pihak perempuan. Belis disetiap daerah berbeda-beda ada belis yang 7

8 berupa Mako dari adat Alor, Belis Gading (Bala) dari Larantuka dan banyak lagi berdasarkan daerahnya masing-masing. Budaya belis adalah sebagai bentuk penghargaan, penghormatan kepada perempuan dan keluarganya, belis sebagai pengikat hubungan perkawinan, belis merupakan alat pengesahan perkawinan, lambang status perempuan. Mempunyai fungsi ekonomi, sosial, moral dan lambang status perempuan. Belis juga mempunyai makna yang sangat penting dalam perkawinan adat. Belis atau mahar merupakan suatu pemberian yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan, dimana dalam pembayaran belis merupakan suatu tanda terima kasih kepada pihak keluarga perempuan yang telah merelakan anaknya menikah dengan laki-laki atau memasuki suku baru dengan mengikuti laki-laki. Selain itu belis juga sebagai pembuka hubungan keluarga baru untuk seterusnya dan memberi nilai kepada seorang perempuan, juga mempunyai nilai penting dalam rangkaian ikatan secara lahir batin bagi suami istri. Belis dalam perkawinan adat bagi masyarakat Witihama biasanya berupa Gading Bala, hewan ternak dan juga kain tenun sebagai balasan dari pihak perempuan kepada pihak laki-laki sebagai bekal untuk anak perempuannya yang dimana semua itu memiliki makna yang sangat penting dalam suatu perkawinan adat bagi masyarakat Witihama. Budaya belis menggunakan gading Bala merupakan suatu penghormatan terhadap pihak perempuan sehingga pihak lakilaki tidak bisa semenah-menah melecehkan perempuan karena belis yang digunakan sangat langka. 8

9 3. Perkawinan Perkawinan merupakan hubungan antar jiwa, hubungan harmonis dan kedamaian, cinta dan kasih sayang, kemuliaan dan keindahan. Perkawinan adalah perintah agama kepada yang mampu untuk segera melaksanakanya. Karena pernikahan dapat mengurangi kemaksiatan, baik dalam bentuk penglihatan atau dalam bentuk perzinahan. Pernikahan bertujuan untuk membangun sebuah keluarga yang berdasarkan pada ikatan batin. Berdasarkan UU No. 1 pasal 1 tahun 1974 pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa Masyarakat Masyarakat merupakan suatu golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia atau sekelompok orang yang dimana manusia itu dengan sendirinya bertalian secara golongan dan saling mempengaruhi antara masyarakat satu dan masyarakat lainnya 4. Kehidupan masyarakat merupakan suatu sistem yang terdiri dari kelompok-kelompok yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi, yang didalamnya terdapat tindakan-tindakan dan tingkah laku sosial manusia. Di dalam kehidupan masyarakat, manusia menciptakan kebudayaan. Dalam kebudayaan 3 Sudarsono Hukum Perkawinan Nasional. Jakarta : PT Rineka Cipta, hal Shadily Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hal

10 tersebut ada yang diterima dan ada juga yang tidak diterima oleh masyarakat karena berkenaan dengan nilai-nilai moral dan estetika. F. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu penelitian. Metode penelitian mempunyai peran yang penting dalam mengumpulkan data: 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dimana data yang dihasilkan bersifat deskriptif atau menjelaskan secara jelas. Pendekatan kualitatif digunakan karena dalam penelitian kualitatif berusaha mengerti dan mengungkapkan makna suatu kejadian atau peristiwa dengan mencoba berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda dalam situasi atau fenomena yang sedang dikaji. Selain itu, dalam penelitian kualitatif peneliti melakukan berbagai tahapan penelitian dan kemudian mengolah data yang didapat selama penelitian sampai menyimpulkan data selama proses berlangsung dari awal sampai akhir kegiatan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dimana penelitian kualitatif adalah sebuah jenis penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan 5 Yusuf Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan (cetakan ke-1). Jakarta: Kencana, hal

11 dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada yaitu upaya memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku baik individu maupun sekelompok orang 6 Deskriptif kualitatif merupakan metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini untuk mendeskripsi, gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai faktafakta yang ada 7. Oleh sebab itu peneliti ingin mengkaji makna budaya belis dalam perkawinan adat bagi masyarakat (studi di Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur). 3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur, dengan tiga desa sampel yaitu: desa Pledo, desa Werenggere, dan desa Sandosi tentang memaknai budaya belis dalam perkawinan adat bagi masyarakat. Alasan dilakukannya penelitian di lokasi tersebut karena peneliti melihat bahwa budaya Belis gading (Bala) ini cukup unik karena mas kawin atau belisnya menggunakan gading dari taringnya gajah dan budaya belis menggunakan gading ini masih berkembang dan masih digunakan sampai saat ini. 4. Subyek Penelitian Penentuan subyek (sampel) penelitian ini yaitu dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Misalnya orang tersebut dianggap paling mengetahui tentang apa yang 6 Mahi Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu, hal Nazir Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, hal 63 11

12 diharapkan, atau sebagai penguasa sehingga dapat memudahkan menggali informasi yang akan diteliti 8. Subyek yang akan peneliti ambil guna mendapatkan data yang peneliti butuhkan adalah sebagai berikut: a. Tokoh adat, sebagai orang yang mampu menjelaskan dan mengetahui makna budaya belis dalam perkawinan adat. b. Tokoh masyarakat, sebagai masyarakat yang memahami atau mengetahui makna budaya belis dalam perkawinan adat. c. Pasangan perkawinan, sebagai masyarakat yang sudah pernah melakukan perkawinan adat dan memahami atau mengetahui makna budaya belis dalam perkawinan adat. 5. Sumber Data Sumber data dapat dibedakan menjadi dua sumber, yaitu: a. Data primer, yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari subyek yang diteliti, dengan cara melakukan observasi dan wawancara secara langsung dilokasi penelitian. Alasan peneliti menggunakan sumber data primer adalah untuk memperoleh informasi secara langsung dan aktual, dalam hal ini penulis mengambil data tersebut dari orang yang dianggap mengetahui makna budaya belis dan asal-usul dari budaya Belis. b. Data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh dari arsip-arsip Kecamatan dan juga internet tentang situs-situs yang terkait dengan 8 Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. Hal

13 konteks penelitian yaitu tentang makna budaya belis dalam perkawinan bagi masyarakat, juga buku yang sekiranya menunjang. 6. Metode Pengumpulan Data Pencarian data dalam menyusun penulisan ini menggunakan beberapa teknik pemgumpulan data yakni: a. Observasi Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melaui observasi 9. Peneliti menggunakan teknik observasi untuk melihat obyek yang diteliti dari dekat sehingga bisa mendapatkan informasi yang terkait dengan data yang peneliti butuhkan. b. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (Interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu 10. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang lainnya yang ingin memperoleh informasi dari 9 Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. Hal Meleong Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Hal

14 seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu 11. Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mewawancarai subyek dan informan yang terkait dengan makna budaya belis dalam perkawinan adat sehingga peneliti bisa mendapatkan informasi sesuai dengan data yang peneliti butuhkan. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya, catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup maupun sketsa. Dokumen yang berbetuk karya misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain 12. Peneliti menggunakan teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data yang berupa foto-foto maupun arsip-arsip data dari hasil wawancara maupun data dari pemerintahan terkait dengan data yang dibutuhkan. 11 Mulyana Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. Hal

15 7. Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan model interaktif yang dikemukan oleh Milles dan Huberman. Milles dan Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus, sampai tuntas. Teknik analisa data dalam penelitian dilakukan dengan model interaktif yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris yang diperoleh dengan cara terjun kelapangan. Teknik analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kemudian membuat kesimpulan yang mudah dipahami oleh peneliti maupun pembaca. Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi data Komponen dalam analisis data (Interactive Model) Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, Hal,

16 a. Pengumpulan Data Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Strategi pengumpulan data tersebut dapat ditarik dari langkah-langkah tertentu permisi masuk, menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan, menetapkan unit analisis dan cara-cara mengumpulkan data. Selanjutnya data yang terkumpul tersebut dipilih dan dipilah disusun penulisannya maka perlu cara melakukan analisa data 14. Teknik pengumpulan data digunakan agar bisa memilih dan memilah datadata yang didapatkan dari hasil wawancara dengan subyek dan informan dalam penelitian yang terkait dengan makna budaya belis dalam perkawinan adat. b. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan 15. Teknik reduksi data dalam penelitian ini, digunakan untuk merangkum atau memilih hal-hal yang pokok sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data. 14 Hamidi Metode Penelitian Kualitatif. Malang:UMM Press. Hal, Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta. Hal

17 c. Penyajian Data Sajian data pada dasarnya terdiri dari hasil analisis data yang berupa cerita rinci para informan sesuai dengan ungkapan atau pandangan mereka apa adanya (termaksud hasil observasi) tanpa ada komentar, evaluasi, dan interpretasi 16. Sekumpulan data yang diorganisir sehingga dapat memberi deskripsi menuju proses penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan disajikan secara sistematis. Teknik penyajian data yang digunakan untuk menceritakan data secara rinci dari para subyek dan informan dengan ungkapan atau pandangan mereka apa adanya sehingga mempermudah peneliti dalam proses penarikan kesimpulan. d. Penarikan Kesimpulan Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian, karena merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganalisis, mencari makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan tema dalam penelitian yang telah dilakukan. Proses penarikan kesimpulan ini digunakan untuk menganalisis data dan mencari makna dari data yang sudah didapat dilapangan. 8. Uji Keabsahan Data Peneliti menggunakan tringulasi dengan sumber sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Tringulasi dengan sumber adalah membandingkan dan 16 Hamidi Metode Penelitian Kualitatif. Malang:UMM Press. Hal,

18 mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 17. Uji keabsahan data yang peneliti gunakan adalah tringulasi dengan sumber. Dalam uji keabsahan data menggunakan tringulasi dengan sumber sehingga peneliti bisa membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 17 Meleong Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menerangkan cara-cara untuk mengadakan penelitian. 44 BAB III METODE PENELITIAN Dalam sebuah penelitian, metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya suatu tujuan penelitian, disamping

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI NILAI GOTONG-ROYONG DAN SOLIDARITAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT (Studi Kasus pada Kegiatan Malam Pasian di Desa Ketileng Kecamatan Todanan Kabupaten Blora) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan, dan memprediksi kejadian-kejadian pada setting sosial.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan, dan memprediksi kejadian-kejadian pada setting sosial. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah dengan menyandarkan kebenaran

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PROSESI LAMARAN PADA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus Di Dukuh Sentulan, Kelurahan Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang meneliti status sekelompok manusia, suatu kondisi, suatu obyek, suatu pemikiran ataupun suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi

BAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif denganmetode studi kasus. Nasution (2003: 5) menyatakan bahwa: Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54

BAB III METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan. Yaitu rasional, empiris, dan sistematis. 54 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Disebut kualitatif karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian Field Research, yaitu penelitian lapangan dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan informasi

Lebih terperinci

PERKAWINAN ADAT. (Peminangan Di Dusun Waton, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Provinsi Jawa Timur) Disusun Oleh :

PERKAWINAN ADAT. (Peminangan Di Dusun Waton, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Provinsi Jawa Timur) Disusun Oleh : PERKAWINAN ADAT (Peminangan Di Dusun Waton, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1 yang digunakan untuk usaha untuk menemukan, mengembangkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini mengunakan pendekatan naturalistis atau penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif mengungkapkan data deskriptif. Menurut Bogdan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan kegiatan manusia untuk menguasai alam dan mengolahnya bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian.1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bekasi lebih tepatnya di Kampung Galian Kumejing Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Dengan

Lebih terperinci

Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, Ed. IV, 2002, hlm. 13

Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, Ed. IV, 2002, hlm. 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam menentukan Implementasi Kebijakan Pajak Galian Golongan C dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dengan menggunakan unsur pokok yang harus ditemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2015, hlm. 2) mengatakan, Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2010 hlm.6) : Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana dengan pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan metode dan prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam (Tohirin, 2012:2), penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: A. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian membutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu dengan mengetahui dan memahami metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. 1 Sedangkan penelitian itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan ilmiah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH NASKAH PUBLIKASI. derajat S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH NASKAH PUBLIKASI. derajat S-I Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI PENGENAAN TARIF AKAD NIKAH (Studi Kasus Penyelenggaraan Pernikahan di KUA Kec. Mantingan Kab. Ngawi dalam Perspektif Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Tempat penelitian dilakukan di kota Tual Maluku Tenggara, khususnya di desa Wab suku Kei yang berdomisili diwilayah tertentu. Desa Wab dipilih sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) atau penelitian empiris yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan di lingkungan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data yang digunakan untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

Lebih terperinci

MAKNA BUDAYA BELIS DALAM PERKAWINAN ADAT BAGI MASYARAKAT (Studi di Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur) SKRIPSI

MAKNA BUDAYA BELIS DALAM PERKAWINAN ADAT BAGI MASYARAKAT (Studi di Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur) SKRIPSI MAKNA BUDAYA BELIS DALAM PERKAWINAN ADAT BAGI MASYARAKAT (Studi di Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja adalah penelitian kualitatif yang berdasarkan fenomenologis. Dimana pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, karena tidak bersifat kuantifibel serta data-data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Peneliti memilih lokasi ini, karena di daerah ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud untuk memahami dan menggali lebih dalam mengenai fenomena penyesuaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Kulango Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian membutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu dengan mengetahui dan memahami metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam kehidupan manusia, setiap pasangan tentu ingin melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau yang tentunya pulau-pulau tersebut memiliki penduduk asli daerah yang mempunyai tata cara dan aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian merupakan sebuah keharusan dalam penelitian, karena hal ini berpengaruh pada penentuan pengumpulan data maupun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dengan kata lain BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Dengan kata lain seorang peneliti harus memiliki cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu kegiatan yang menuntut objektifitas baik dalam proses, pengukuran maupun menganalisa dan menyimpulkan hasil penelitian yang meningkatkan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di dalam suatu penelitian diperlukan sebuah metode penelitian. Metode penelitian ini sendiri merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut cara kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal. 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat beberapa hal yang perlu dijelaskan dalam kaitannya dengan metodologi dan prosedur yang digunakan dalam penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian mengenai pola asuh keluarga broken home dalam perkembangan anak ini, peneliti mengambil lokasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Madiun.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang berisi tentang (1) Jenis dan pendekatan penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) data dan sumber data, (4) prosedur pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian ( research) sebagian tergantung kepada metode pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang data-datanya diperoleh dari lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menurut Sugiono adalah cara ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu, cara ilmiah diartikan yaitu, rasional (terjangkau akal), empiris (bisa diamati indra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian membutuhkan data yang obyektif, pembahasan penelitian dibahas secara teoritis dan empiris. Pembahasan teoritis bersumber pada kepustakaan yang merupakan karangan ahli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif (field research). Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berlandaskan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 43 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah serta aturanaturan yang berlaku

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Tipe penelitiannya adalah tipe kualitatif yang dideskriptifkan yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari perumusan masalah hingga penulisan laporan akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan Situs Cagar Budaya Ciungwanara Karangkamulyan. Kawasan ini terletak di antara jalan raya Ciamis dan Banjar, Kecamatan Cijeungjing,

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian Pemetaan Profil Risiko Spekulatif PDAM

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian Pemetaan Profil Risiko Spekulatif PDAM BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Berdasarkan judul penelitian Pemetaan Profil Risiko Spekulatif PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung, sehingga objek penelitian dalam penelitan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mencakup beberapa kegiatan yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti menjabarkan metode penelitian sebagai berikut: A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif ditujukan untuk 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda BAB I A. Latar Belakang Masalah Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda yaitu laki-laki dan perempuan yang telah menjadi kodrat bahwa antara dua jenis itu saling berpasangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yang menggunakan kajian terperinci mengenai sub setting, subyek tunggal yang berupa peristiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah tersebut tradisi pemasangan tuwuhan sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5.

Saifuddin, Op. Cit., hlm. 5. 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian field research, yaitu sebuah studi penelitian yang mengambil data autentik secara obyektif/studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Dalam penelitian, metode

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Dalam penelitian, metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara utama yang dilakukan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Dalam penelitian, metode penelitian berguna

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Bolinger

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Bolinger BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Makna Makna merupakan hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan merupakan kelompok masyarakat terkecil, yang terdiri dari seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi antar pribadi mahasiswa BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan untuk mengetahui mengetahui studi dampak facebook terhadap perubahan pola komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari segi tempat, jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, maksudnya data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi para penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan metode ilmiah (scientific method). Metode ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan metode ilmiah (scientific method). Metode ilmiah 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara untuk memperoleh pengahuan atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi.

BAB III METODE PENELITIAN. proses kreatif proses kreatif program acara Young Creative di Balikpapan Televisi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah SWT telah menghiasi alam semesta ini dengan rasa cinta dan kasih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah SWT telah menghiasi alam semesta ini dengan rasa cinta dan kasih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT telah menghiasi alam semesta ini dengan rasa cinta dan kasih sayang sebagai sebuah rahmat dari-nya. Dimana semua itu bertujuan agar manusia dapat saling berkasih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkawinan merupakan suatu lembaga suci yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya

Lebih terperinci