BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan isi tersebut, karya sastra Melayu dikategorikan menjadi beberapa
|
|
- Widyawati Budiono
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra Melayu memiliki berbagai macam bentuk dan isi. Berdasarkan isi tersebut, karya sastra Melayu dikategorikan menjadi beberapa kelompok. Sastra kitab 1 merupakan salah satu kelompok yang digunakan sebagai pengkategorian naskah-naskah berisi ajaran agama Islam, khususnya ilmu tasawuf, ilmu fikih, dan ilmu tauhid. Kajian sastra kitab cukup luas. Roolvink memberikan pengertian bahwa sastra kitab adalah kajian tentang Alquran, tafsir, tajwid, arkanu ˋl-Islam, ushulu ˋd-Dīn, fikih, ilmu sufi, ilmu tasawuf, tarekat, zikir, rawatib, doa, jimat, risalah, wasiat, dan kitab tib (obat-obatan, jampimenjampi), semuanya dapat digolongkan ke dalam sastra kitab (Fang, 2011: 380). Sastra kitab memiliki persamaan dengan kitab kuning. Kitab kuning adalah sebutan bagi karya-karya yang dijadikan acuan pembelajaran di pesantren. Oleh karena itu, kitab kuning sangat khas dengan pesantren, khususnya pesantren 1 Istilah sastra kitab pertama kali dicetuskan oleh A. Majid Ibrahim. Sastra kitab ini diperkirakan ditulis dan disalin pada abad ke-17. Selain itu, Ismail Hamid membagi karya sastra Melayu lama bercorak Islam menjadi sembilan kelompok, yakni: (1) Hikayat Nabi Muhammad, (2) Cerita Para Nabi Allah, (3) Hikayat Para Sahabat Nabi, (4) Hikayat Pahlawan Islam, (5) Hikayat orang yang Saleh, (6) Hikayat Kaum Bangsawan, (7) Hikayat Beraneka Corak, (8) Cerita Berbingkai, dan (9) Puisi. (Ahmad Taufiq, 2007: 13). Karya-karya yang belum termasuk ke dalam sembilan kelompok tersebut oleh Winsted disebut dengan Teologi Islam, Yurisprudensi dan Sejarah Islam atau Muslim Theology, Jurisprudence and History (Winstedt, 1969: 135). 1
2 2 salaf 2. Pesantren dan kitab kuning menjadi dua entitas yang tidak terpisahkan sebab kitab-kitab tersebut dikaji dan dijadikan acuan moral oleh masyarakat pesantren dalam kehidupan sehari-hari (Manshur, 1996: 1). Kitab kuning bersifat ortodoks, ilmu yang bersangkutan tidak dapat ditambah, tetapi hanya bisa diberi penjelasan atau dirumuskan kembali sebagai sarah (Bruinessen, 1995: 17). Selain sarah, ada pula hasyiah yang merupakan penjelasan dari sarah. Dapat dikatakan bahwa hasyiah adalah penjelasan dari penjelasan. Hal ini dikarenakan sarah sudah merupakan penjelasan, tetapi masih dijelaskan lagi oleh hasyiah. Penyebutan istilah kitab kuning telah mengalami penyempitan makna (spesialisasi). Pada mulanya, suatu buku atau kitab disebut sebagai kitab kuning karena kertas yang digunakan sebagai media penulisan berwarna kuning. Namun, sekarang ini penggunaan istilah kitab kuning spesifik mengacu pada kitab-kitab klasik yang berisi ajaran agama Islam yang biasa digunakan di pondok pesantren salaf. Bahasa yang digunakan dalam kitab kuning biasanya menggunakan bahasa Arab, meskipun terdapat kitab kuning yang ditulis dengan menggunakan bahasa lokal, seperti bahasa Jawa, bahasa Melayu, bahasa Aceh, bahasa Sunda, dan lain sebagainya. Berdasarkan data statistik yang dimiliki oleh Martin van Bruinessen (1995: 134), penggunaan bahasa Arab dalam karya kitab kuning mencapai 55%. Kemudian, disusul oleh bahasa Melayu 22%, bahasa Jawa 13%, bahasa Sunda 4%, bahasa Madura 2,5%, bahasa Indonesia 2%, dan bahasa Aceh 0,5%. Persamaan sastra kitab dan kitab kuning dapat ditinjau dari segi isi, bahasa, dan format karya (Taufiq, 2007: 19). Dalam segi isi, kajian kitab kuning 2 Pesantren salaf /salafiyah sama artinya dengan pesantren tradisional. Salaf artinya terdahulu (tradisional). Salaf/salafiyah berbeda dengan salafi. Salafi merupakan salah satu gerakan yang dipengaruhi oleh gerakan pembaharuan yang dipelopori Muhammad bin Abdu ˋl-Wahhab di kawasan Arab di jazirah Arab, gerakan tersebut dikenal sebagai gerakan Wahabi.
3 3 lebih luas dibandingkan dengan kajian sastra kitab. Kitab kuning berisi tentang ilmu fikih, ilmu tauhid, ilmu tasawuf, ilmu hadis, ilmu mushtalah 3, ilmu akhlak, dan ilmu-ilmu lainnya (Taufiq, 2007: 15). Ilmu fikih menjadi bidang kajian paling banyak dalam kitab kuning karena fikih mengandung ilmu yang diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari (Bruinessen, 1995: 112). Misalnya, tata cara sembahyang, hukum menolong orang lain, dan lain sebagainya. Sementara itu, bidang kajian sastra kitab membahas tasawuf, fikih, dan tauhid. Bidang tasawuf menduduki peringkat tertinggi dalam pembahasan sastra kitab (Taufiq, 2007: 14). Meskipun memiliki perbedaan dalam hal pembahasan, baik sastra kitab maupun kitab kuning sama-sama berbicara tentang ajaran agama Islam. Segi kebahasaan sastra kitab dan kitab kuning sama-sama menggunakan bahasa yang denotatif dan rasional. Di dalamnya, tidak terdapat unsur ambigu, kata-kata yang bias, ataupun kata yang multitafsir. Apabila dilihat dari segi format penulisan, sastra kitab dan kitab kuning menggunakan struktur tersendiri yang berbeda dengan karya sastra fiksi lain. Struktur yang membangun sastra kitab, yakni pendahuluan, isi, dan penutup (Taufiq, 2007: 19). Persamaan-persamaan tersebut menyebabkan definisi sastra kitab dan kitab kuning dapat dikatakan hampir sama. Padahal, terdapat pula beberapa perbedaan antara keduanya. Sastra kitab masih berbentuk naskah (manuskrip), sedangkan kitab kuning sudah dalam bentuk buku cetak. Pembaca dan pengkaji sastra kitab dan kitab kuning pun berbeda. Sastra kitab hanya dinikmati oleh orang-orang minoritas 4 karena tidak banyak yang tahu dan mampu memahami 3 Ilmu untuk mengetahui istilah-istilah yang digunakan dalam ilmu hadis. 4 Orang-orang minoritas yang dimaksud ialah orang-orang bergelut di bidang kesusastraan, khususnya filologi.
4 4 sehingga hanya dikaji oleh para ahli bidang kesusastraan. Sementara, kitab kuning dapat dinikmati oleh semua orang yang dapat membaca dan mau mempelajari 5. Persamaan dan perbedaan antara sastra kitab dan kitab kuning menciptakan keterkaitan yang erat antara keduanya. Banyak karya-karya sastra Melayu yang termasuk dalam golongan sastra kitab dan termasuk pula bagian dari kitab kuning. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alkitābu ˋs-Safīnah. Naskah Alkitābu ˋs-Safīnah termasuk dalam sastra kitab. Isinya berkaitan dengan ajaran agama, khususnya fikih. Alkitābu ˋs-Safīnah merupakan salah satu kitab fikih dasar. Kitab ini mengandung pokok-pokok agama, antara lain; akidah, bersuci, salat, tata cara mengurus jenazah, meminta pertolongan dalam bersuci, zakat, puasa, dan haji. Oleh karena berisi pengetahuan dasar, Alkitābu ˋs-Safīnah diajarkan kepada para santri pemula atau pertengahan (bukan santri senior). Tidaklah mengherankan apabila susunan kitab ini mudah dipahami dan dihafal. Selain itu, Alkitābu ˋs-Safīnah tersebar di banyak kalangan dan berbagai negara. Bahkan, akhirnya banyak bermunculan karya-karya baru yang terinspirasi dari Alkitābu ˋs-Safīnah. Alkitābu ˋs-Safīnah tidak hanya ditemukan dalam bahasa Melayu, tetapi juga dalam bahasa Arab, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda. Alkitābu ˋs-Safīnah dalam bahasa Arab dan bahasa Jawa biasa disebut dengan Safīnatuˋn-Najāh atau Kitab Safīnah. Safīnatuˋn-Najāh atau Kitab Safīnah merupakan salah satu kitab kuning yang sampai saat ini masih digunakan sebagai bahan ajar di pesantren. 5 Dalam hal ini peran ustaz atau kiai juga sangat berpengaruh dalam memberikan penjelasan (Taufiq, 2011: 18)
5 5 Pengarang Alkitābu ˋs-Safīnah bernama Salim bin Abduˋl-Lah bin Sa ad bin Sumair Al-Hadlramī. Beliau adalah salah seorang ulama fikih dan tasawuf yang menganut mazhab Syafi i. Di samping itu, ia juga banyak mendalami berbagai bidang ilmu. Syekh Salim mendidik santrinya dengan baik dan kesabaran yang tinggi. Ia banyak melakukan dakwah dan mendorong masyarakat untuk melawan penjajah. Berdasarkan inventarisasi naskah menggunakan katalog-katalog yang telah diterbitkan, katalog online, tempat-tempat yang dimungkinkan menyimpan naskah dapat diketahui bahwa Alkitābu ˋs-Safīnah merupakan naskah tunggal. Alkitābu ˋs-Safīnah menjadi satu-satunya kitab sejenis yang berbahasa Melayu. Pemilihan naskah Alkitābu ˋs-Safīnah sebagai objek kajian penelitian bukan tanpa alasan yang logis dan jelas. Terdapat hal-hal yang menarik dari naskah Alkitābu ˋs-Safīnah. Hal-hal menarik tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, naskah Alkitābu ˋs-Safīnah merupakan naskah Melayu klasik yang menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia. Pengkajian terhadap naskah tersebut berarti melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Kedua, naskah Alkitābu ˋs-Safīnah masih digunakan di pondok pesantren salaf sebagai bahan ajar sampai saat ini. Biasanya Alkitābu ˋs-Safīnah yang diajarkan di pondok pesantren hanya ada dalam versi Arab atau disebut dengan kitab kuning, dan versi Jawa (Arab pegon). Sementara itu, ternyata ditemukan naskah Alkitābu ˋs-Safīnah berbahasa Melayu. Ketiga, Alkitābu ˋs-Safīnah memiliki kondisi naskah yang baik. Baik dalam artian tulisan mudah dibaca dan halaman lengkap. Oleh sebab itu, Alkitābu ˋs-Safīnah layak untuk dikaji.
6 6 Keempat, Alkitābu ˋs-Safīnah belum pernah digunakan sebagai objek penelitian. Hal ini didasarkan pada inventarisasi naskah yang telah dilakukan oleh penulis pada katalog terbit, katalog online, tempat-tempat yang dimungkinkan menyimpan naskah, dan tempat-tempat yang dimungkinkan menyimpan penelitian terhadap naskah. Dalam inventarisasi tersebut, penulis tidak menemukan kajian yang menggunakan naskah berjudul Alkitābu ˋs-Safīnah. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini diperlukan agar penelitian terfokus pada tujuan dan tidak menyimpang atau keluar dari pokok permasalahan. Masalah yang dibahas meliputi hal-hal sebagai berikut. 1. Suntingan teks terdiri atas inventarisasi naskah, deskripsi naskah, ikhtisar naskah, isi teks, ktitik teks, suntingan teks, dan daftar kata sukar. Penyuntingan teks dalam penelitian ini menyajikan suntingan teks yang baik dan benar. 2. Analisis resepsi dalam penelitian ini dibatasi pada tanggapan pembaca terhadap teks. Tanggapan atau resepsi pembaca tersebut diperoleh menggunakan penelitian praktis, yaitu penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental dilakukan dengan menyediakan Alkitābu ˋs-Safīnah pada pembaca yang telah dipilih sesuai kualifikasi tertentu melalui daftar pertanyaan atau angket yang berkaitan dengan Alkitābu ˋs-Safīnah.
7 7 C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah suntingan teks Alkitābu ˋs-Safīnah? 2. Bagaimanakah resepsi pembaca terhadap teks Alkitābu ˋs-Safīnah? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut. 1. Menyediakan suntingan teks Alkitābu ˋs-Safīnah yang baik dan benar. baik artinya dapat Baik artinya mudah dibaca karena sudah ditranskripsikan ke dalam huruf latin, sedangkan benar maksudnya kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan karena kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam teks sudah diperbaiki berdasarkan kaidah-kaidah filologi (Dasuki, 1996: 60). 2. Mengungkap resepsi pembaca terhadap teks Alkitābu ˋs-Safīnah. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoritis maupun manfaat secara praktis, berikut ini manfaat penelitian Alkitābu ˋs- Safīnah. Manfaat teoretis penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memperkaya hasil penelitian, terutama bidang filologi khususnya sastra kitab dalam kaitannya dengan studi keislaman dan memberikan sumbangan pengetahuan bagi ilmu-ilmu lain.
8 8 2. Bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya, baik penelitian bidang filologi, studi keislaman maupun penelitian bidang ilmu lain, seperti sastra, linguistik, sejarah, sosiologi, dan lain sebagainya. Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memperkenalkan keberadaan naskah Alkitābu ˋs-Safīnah kepada masyarakat. Keberadaan naskah tersebut menjadi ilmu pengetahuan baru bagi civitas pondok pesantren dan masyarakat pada umumnya. Hal ini disebabkan, selama ini Alkitābu ˋs-Safīnah dikenal dalam bentuk kitab kuning cetak, sedangkan ditemukan Alkitābu ˋs-Safīnah yang masih berupa tulisan tangan manusia (manuskrip). 2. Menguatkan keyakinan orang-orang Islam yang bermazhab Imam Syafi i terhadap kesahihan Alkitābu ˋs-Safīnah karena riwayat dan transmisi Alkitābu ˋs-Safīnah semakin jelas. 3. Menunjukkan bahwa Alkitābu ˋs-Safīnah dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran fikih ibadah. F. Sistematika Penelitian Penelitian terhadap teks Alkitābu ˋs-Safīnah ini terdiri atas enam bab, yakni (1) Pendahuluan; (2) Kajian Pustaka dan kerangka pikir; (3) Metode Penelitian; (4) Suntingan teks; (5) Analisis; dan (6) Penutup. Setiap bab diuraikan sebagai berikut. Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
9 9 Bab kedua adalah kajian pustaka dan kerangka pikir. Kajian pustaka yang digunakan berupa kajian terdahulu, teori penyuntingan teks, teori pengkajian teks, dan resepsi sastra. Pada bab ini disertakan pula kerangka pikir. Bab ketiga adalah metode penelitian. Bab ini berisi penjelasan mengenai metode penelitian, sumber data, teknik analisis data, dan teknik penarikan simpulan. Bab keempat adalah suntingan. Bab ini menguraikan deskripsi naskah Alkitābu ˋs-Safīnah, kritik teks, aparat kritik, suntingan teks, dan daftar kata sukar. Bab kelima adalah analisis. Bab ini menguraikan analisis resepsi pembaca terhadap Alkitābu ˋs-Safīnah. Bab keenam adalah penutup. Bab ini mengungkapkan simpulan dan saran dari keseluruhan hasil penelitian.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan dinilai sebagai identitas kepribadian dan penentu kemajuan suatu bangsa yang tidak bisa di ukur dan kehadirannya hanya dapat diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koentjaraningrat mengatakan bahwa kata budaya berasal dari bahasa Sanksekerta budhayah yang berasal dari bentuk jamak kata budhi yang berarti budi dan akal. Kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan gugusan pulau dan kepulauan yang memiliki beragam warisan budaya dari masa lampau. Kekayaan-kekayaan yang merupakan wujud dari aktivitas-aktivitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian terhadap naskah Alkitābu ˋs-Safīnah ini terdiri atas tiga ruang lingkup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai warisan kebudayaan para leluhur antara lain terdapat di dalam berbagai cerita lisan, benda-benda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan suatu bangsa pada masa sekarang ini merupakan suatu rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin memahami lebih dalam mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya-karya peninggalan masa lampau merupakan peninggalan yang menginformasikan buah pikiran, buah perasaan, dan informasi mengenai berbagai segi kehidupan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, hingga saat ini masih sedikit peneliti yang memberikan 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Karya sastra menurut ragamnya dibedakan atas prosa, puisi, dan drama. Banyak pokok permasalahan yang dapat dijumpai dalam ketiga jenis karya sastra tersebut, misalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama dan kebudayaan mempunyai dua persamaan yaitu (1) keduanya adalah sistem nilai dan sistem simbol dan (2) keduanya mudah merasa terancam setiap kali ada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Pembahasan mengenai taharah dan salat merupakan hal yang harus dipelajari oleh seorang muslim. Topik tersebut sangat penting dan relevan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Kajian pustaka sangat penting dalam sebuah penelitian karena untuk mengetahui kajian tersebut sudah di lakukan penelitian atau belum. Pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut dilestarikan. Kita juga perlu mempelajarinya karena di dalamnya terkandung nilainilai luhur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan penduduk pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat pesat, hal ini tak luput
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2010:3). Dalam sebuah penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki banyak kekayaan kebudayaan yang tak ternilai harganya. Kebudayaan yang dimaksud dapat berupa benda (tangible
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno adalah benda budaya yang merekam informasi dan pengetahuan masyarakat lampau yang diturunkan secara turun temurun semenjak dulu sampai saat ini. Warisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, yang wajib kita mensyukuri rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan yang tidak ternilai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan salah satu warisan nenek moyang yang masih tersimpan dengan baik di beberapa perpustakaan daerah, seperti Perpustakaan Pura Pakualaman dan Museum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Khasanah budaya bangsa Indonesia yang berupa naskah klasik, merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Naskah-naskah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di
11 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di Nusantara. Pada masa itu, proses reproduksi naskah dilakukan dengan cara disalin. Naskah-naskah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Kaifiyat Sembahyang Hajat merupakan judul teks dalam penelitian ini, yang berarti tata cara melakukan ibadah seperti yang disebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam adalah pendidikan yang mempunyai suatu tujuan, membentuk pribadi muslim seutuhnya, yang mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga
BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya (Ratna, 2004:34).
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI. Oleh MUHAMMAD HASAN NIM
SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI Oleh MUHAMMAD HASAN NIM 121111077 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 SKRIPSI
Lebih terperinci2015 KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN ISI NASKAH WAWACAN PANDITA SAWANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi pernasakahan di Indonesia bisa dikatakan sangat kurang peminat, dalam hal ini penelitian yang dilakukan terhadap naskah. Sedikitnya penelitian terhadap
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Sifat dua..., Atiatul Mu'min, FIB UI, 2008
161 BAB 5 PENUTUP 162 5.1 Kesimpulan Asy ariyah merupakan salah satu aliran teologi di dalam agama Islam. Salah satu ajaran mereka, yaitu Allah swt memiliki sifat. Menurut mereka, dengan sifat-nya itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup berdampingan dengan manusia yang lain. Mereka terikat oleh norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat yang diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia mempunyai dokumentasi sastra lama yang. berkualitas setara dengan hasil sastra peradaban lain. Semua sastra daerah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1LatarBelakangMasalah Bangsa Indonesia mempunyai dokumentasi sastra lama yang berkualitas setara dengan hasil sastra peradaban lain. Semua sastra daerah merupakan rekaman kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepulauan Nusantara yang terletak di kawasan Asia Tenggara sejak kurun waktu yang cukup lama memiliki peradaban dan kebudayaan tinggi yang
Lebih terperinciRATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca
RATIBU 'L-HADDAD: Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Resepsi Pembaca SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nusantara memiliki beberapa jenis kesusastraan yang diciptakan, berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat pendukungnya. Salah satu kesusastraan yang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah-naskah Nusantara sangat beraneka ragam, yang isinya mengemukakan tentang kehidupan manusia misalnya, masalah politik, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, bahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dibaca dalam peningglan-peninggalan yang berupa tulisan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah merupakan sebuah bentuk karya tulis yang berupa bahan kertas atau buku tercipta dalam kurun waktu tertentu dapat terjadi penggerak tentang keadaan dan situasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
Arab. 2 Menurut Prof. Dr. Denys Lombard, menjelang tahun 1880 aksara Arab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan Arab pegon di Nusantara sangat erat kaitannya dengan syi ar Agama Islam, diduga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu dalam seninya, akan menyadari bahwa bukan seniman yang mencapai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman sekarang sangat sedikit seniman yang mengaitkan antara seni dengan agama. Padahal jika disadari, seniman yang sampai pada kesempurnaan tertentu dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Teks Risalah Ilmu Hakikat dan Zikir merupakan naskah yang di dalamnya mengandung banyak ajaran tasawuf, yaitu akidah, ibadah, akhlaki. Penelitian
Lebih terperinciSYAIR NEGERI PATANI : Suntingan Teks dan Analisis Semiotik
SYAIR NEGERI PATANI : Suntingan Teks dan Analisis Semiotik SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan umat Islam dari periode Nabi Muhammad Saw. diutus sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan dan kemunduran yang dialami
Lebih terperinciALKITĀBU ˋS-SAFĪNAH: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI
ALKITĀBU ˋS-SAFĪNAH: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Lebih terperinciPENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT
PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak Paham Asy ariyah sangat kental sekali dalam tubuh umat Islam dan akidah tersebut terus menyebar di tengah kaum muslimin.
Lebih terperinciMANFAAT STUDI FILOLOGI
MANFAAT STUDI FILOLOGI Manfaat Studi Filologi Manfaat studi filologi dibagi menjadi dua, yaitu manfaat umum dan manfaat khusus. Mengetahui unsur-unsur kebudayaan masyarakat dalam suatu kurun waktu tertentu,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka
BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Penelitian terdahulu pernah meneliti tentang Fitoterapi yang sedang dibahas melalui skripsi ini. Penelitian yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia dibangun dari berbagai kebudayaan dan berbagai etnis, yang berbeda kualitas dan kuantitasnya. Setiap etnis (kebudayaan-kebudayaan lokal seperti kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Sebuah manuskrip dalam aksara Latin yang berjudul Tjajar Sapi berisi tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya aksara Latin pada awal abad ke-20 secara perlahan-lahan menggeser penggunaan aksara Arab-Melayu di Nusantara. Campur tangan bangsa Eropa (Belanda) dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kepustakaan yang relevan 1.1.1 Transliterasi Transliterasi merupakan salah satu tahap/langkah dalam penyuntingan teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu aliran teologi dalam Islam adalah aliran Asy ariyah. Aliran ini
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aliran teologi dalam Islam adalah aliran Asy ariyah. Aliran ini muncul pada awal abad ke-9 M. 1 Aliran Asy ariyah disebut juga aliran Ahl as-sunah
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
29 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Metode ilmiah dari suatu ilmu pengetahuan adalah segala jalan atau cara dalam rangka ilmu tersebut, untuk sampai kepada kesatuan pengetahuan. Tanpa metode ilmiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Pandeglang terletak di wilayah Provinsi Banten, merupakan kawasan sebagian besar wilayahnya masih pedesaan. Luas wilayahnya 2.193,58 KM 2. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rizwan, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peninggalan tradisi masyarakat Sunda merupakan sumber kebudayaan yang sangat kaya. Kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat Sunda sangat beragam, baik dari
Lebih terperinciPersatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq
Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Pada Jumat, 17 Rabiul Awal 83 H (702 M), lahir seorang manusia suci dan penerus risalah Nabi Muhammad Saw. Pada hari yang bertepatan dengan maulid Rasulullah
Lebih terperinci2014 SAJARAH CIJULANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah kuno merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dalam bidang keberaksaraan yang telah dilindungi oleh UU RI No. 11 tahun 2010. Ungkapan warisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara yang bangsanya kaya akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang bangsanya kaya akan kebudayaan. Tentunya kita sangat berbangga hati dan selalu bersyukur kepada Allah SWT yang sudah mewariskan kebudayaan
Lebih terperinciNASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi
1 NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA (Kajian Filologis) Proposal Skripsi Oleh : Reza Sukma Nugraha 206500034 Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Lebih terperinciTINJAUAN BUKU. * Peneliti Islamic Manuscripts Unit (ILMU) PPIM UIN Syarif Hidayatullah
TINJAUAN BUKU Fathurahman, Oman (Penyusun Utama), Aoyama, Toru (Penyunting Utama) (2010). Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee, Aceh Besar. Komunitas Bambu, TUFS Tokyo, PPIM UIN Jakarta, Manassa, PKPM Aceh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam kehidupan pondok pesantren, khususnya kehidupan pondok pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo, dalam kesehariannya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin jauhnya dari ajaran-ajaran suci agama.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang pesat menimbulkan berbagai inovasi dalam pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun perkembangan yang tak terkendali ini menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat merupakan perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang berbentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra Indonesia terdiri dari karya sastra lisan dan karya sastra tulis. Karya sastra tulis terdiri dari dua bentuk, yaitu karya sastra tulis yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah naskah Wawacan Pandita Sawang yang beraksara Arab (Pegon) dan berbahasa Sunda, teks di dalamnya berbentuk puisi/wawacan. Naskah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, dijalani dalam lingkup masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia ini, dijalani dalam lingkup masyarakat. Masyarakat terdiri dari beberapa keluarga yang saling hidup berdampingan, dan mereka hidup bertetangga.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan agama menjadi penting dalam suatu kehidupan bernegara karena agama
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Tuhan bukan hanya sebagai makhluk individu, tetapi juga sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Dalam
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Dalam penyajian data ini penelitian ini dipaparkan mengenai jawanban dari rumusan maslah mengenai model komunikasi yang digunakan oleh Komunitas One
Lebih terperinci2. BAB II TINJAUAN UMUM
2. BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Pondok Pesantren 2.1.1 Pengertian Pondok Pesantren Asal katanya pesantren berasal dari kata santri yang mendapat imbuhan awalan pe dan akhiran an yang menunjukkan tempat, maka
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab
BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam khas Indonesia merupakan pendidikan alternatif dari pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah. Pertama, karena pesantren
Lebih terperinciTabel 13 : Rekapitulasi angket indikator variabel y pengalaman religiusitas santri BAB I PENDAHULUAN
14 Tabel 13 : Rekapitulasi angket indikator variabel y pengalaman..... 98 Tabel 14 : Pengaruh intensitas santri dalam kegiatan pendidikan pesantren dengan religiusitas santri... 101 BAB I PENDAHULUAN Bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati
Lebih terperinciANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI
ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI A. PENDAHULUAN Indonesia mempunyai khasanah sastra klasik yang beraneka ragam, yang terdiri dari sastra-sastra daerah. Sastra klasik adalah sastra dalam bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Mizan,1995), hlm Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab kuning merupakan sebuah elemen penting dalam sebuah pondok pesantren. Kitab kuning telah menjadi bahan ajar pesantren dalam kurun waktu yang lama sehingga kitab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang tertuang dalam bentuk naskah sejak abad IX 1. Berkaitan dengan tulisan dalam bentuk naskah, Saputra
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah KH. Abdurrahan Wahid (Gus
195 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai bagian akhir tesis ini, peneliti memberikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah sebagai berikut: 1. Historisitas Pendidikan Kaum Santri dan kiprah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Studi Terdahulu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Studi Terdahulu Masalah tertentu biasanya telah diteliti atau dibahas dengan dimensi tertentu. Peneliti wajib menyebutkan penelitian yang sejenis tersebut
Lebih terperinciSERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)
SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK) SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia Oleh: Ika Cahyaningrum A2A 008 057 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara teoretis kita dapat melakukan berbagai macam bandingan, di antaranya (a) bandingan intratekstual, seperti studi filologi, yang menitikberatkan pada
Lebih terperinci2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah merupakan hasil medium tulis yang digunakan pada sastra klasik. Isi naskah tersebut dapat meliputi semua aspek kehidupan budaya bangsa yang bersangkutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan terbentuk sebagai hasil sintesis dari pengalaman-pengalaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebudayaan terbentuk sebagai hasil sintesis dari pengalaman-pengalaman masa lalu. Oleh sebab itu, untuk memahami kebudayaan suatu bangsa dengan baik, informasi-informasi
Lebih terperinciSYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi
SYAIR IBADAT : Suntingan Teks, Analisis Ajaran Tauhid dan Konsep Ekskatologi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa, masing-masing suku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa, masing-masing suku memiliki etnis yang mereka kembangkan sesuai dengan tradisi dan sistem budaya masing-masing.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka pada penelitian ini sebagai media pembanding dengan penelitian yang dilakukan peneliti, agar dapat diketahui perbedaan dan
Lebih terperinciASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI
ASRĀRU `SH-SHALĀT: SUNTINGAN TEKS, ANALISIS STRUKTUR, DAN RESEPSI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan
Lebih terperinciKerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam
Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah naskah Masaaila Aqiidatu `l-islam ( MAI ) hasil pemikiran Abu Laits As-Samarqandi. Data atau objek penelitian ini adalah teks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Lia Nurul Azizah, 2013
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tradisional pertama yang bergerak dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan yang awalnya sangat berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Naskah kuno merupakan hasil kebudayaan suatu bangsa yang tak ternilai harganya. Di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur yang ingin disampaikan oleh nenek moyang
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL TAKBIR RINDU DI ISTANBUL KARYA PUJIA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK
NILAI PENDIDIKAN AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL TAKBIR RINDU DI ISTANBUL KARYA PUJIA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMK Oleh: Anisa Mayasaroh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciWASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi
WASIAT NABI MUHAMMAD SAW : Suntingan Teks, Analisis Struktur, dan Fungsi SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari pengabdian perasaan dan pikiran pengarang yang muncul ketika ia berhubungan dengan lingkungan sekitar. Sastra dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
216 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kiprah A. Hassan dalam upaya mencerdaskan umat Islam dapat dilihat dari karya-karyanya yang menambah khazanah ilmu pengetahuan. Usahanya mengeluarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan dinikmati oleh pembaca pada khususnya dan oleh masyarakat pada umumnya. Hal-hal yang diungkap oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sastra mengambil isi sastra tersebut dari kehidupan sehari-hari yang terdapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Isi yang ditampilkan dalam sebuah karya sastra adalah proses karya budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. posisi sastra pengaruh hindu. Djamaris, dkk (1985:1 3) menjelaskan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan sosial dalam sastra tidak terlepas dari gejolak sosial waktu ditulisnya teks. Salah satu periode perubahan dalam sastra Melayu adalah ketika datangnya
Lebih terperinciBAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL
BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa semua data untuk menjawab pertanyaan yang
Lebih terperinciBelajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan
Belajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan Senin, 05-06-2017 Ibnu Hajar al-asqalani (852 H) mendefinisikan ilmu hadis sebagai, Ilmu tentang kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan hadis dan perawinya (al-nukat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gamblang. Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata sastra dapat ditemukan dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda satu sama lain. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya sekadar istilah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Penelitian Terdahulu Pembahasan masalah nilai etika dalam kaitannya dengan naskah ADK menjadi topik penting yang selalu dibicarakan, karena masalah ini menyangkut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Hal itu disebabkan karena budaya merupakan hasil olah rasa dan olah pikir manusia demi menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita
Lebih terperinciMERANCANG PENELITIAN NASKAH
MERANCANG PENELITIAN NASKAH Oleh Zayadi Hamzah STAIN CURUP filologi Filologi berbicara mengenai bagaimana sebuah naskah kuno yang bernilai atau mempunyai makna besar bagi kehidupan manusia itu dikaji dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid Qur an, 1 yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji al-qur
Lebih terperincial-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak sarana yang telah disediakan agama Islam untuk ummatnya agar bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berbagai amalan telah diajarkan oleh Nabi kepada para sahabat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut istilah ulama ahli hadis, hadis yaitu apapun yang diriwayatkan dari
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Menurut istilah ulama ahli hadis, hadis yaitu apapun yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya (Arab: taqrîr), sifat
Lebih terperinci