BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kualitas Layanan Jasa adalah aktivitas atau keuntungan yang dapat ditawarkan kepada orang lain yang tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. (Kotler, 2009). Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001), jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan merupakan produk dalam bentuk: fisik atau konstruksi, yang dikonsumsi dalam waktu yang sama saat dihasilkan dan memberikan nilai tambah terhadap konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suau kegiatan ekonomi yang di laksanakan oleh produsen untuk memberikan produk yang tidak berwujud yang bermanfaat bagi konsumen namun tidak memberikan hak kepemilikan dan proses produksi bersamaan dengan proses konsumsi. Adapun menurut Kotler dan Keller (2012) karakteristik utama jasa yaitu: Intangibility, Inseparability, Variability, Perishability. Menurut Tjiptono (2014), kualitas layanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk pemenuhan kebutuhan konsumen. Persepsi adalah proses yang dilakukan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, menginteropeksi masukan infomasi yang digunakan untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti (Kotler 2009). Persepsi layanan menurut Zeithaml dalam Jankovic (2013) adalah sikap atau penilaian konsumen 8

2 9 terhadap keunggulan suatu layanan. Kualitas layanan pada hakikatnya berdasar pada suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dimensi kualitas pelayanan merupakan aspek karakteristik untuk melihat kualitas sebuah layanan. Kualitas layanan dapat dilihat antara kesesuaian harapan dengan persepsi konsumen atas layanan. Menurut Tjiptono (2014) ada lima dimensi utama kualitas layanan yaitu: Keandalan, Daya tanggap, Jaminan, Perhatian, Bukti Fisik. Ada dua faktor utama yang memengaruhi kualitas layanan yaitu layanan yang dirasakan dan layanan yang diharapkan. Jika layanan yang dirasakan sesuai dengan layanan yang diharapkan maka kualitas layanan di persepsikan memuaskan bagi konsumen. Dengan demikian baik tidaknya kualitas layanan, tergantung pada perusahaan dalam memberikan layanan yang sesuai dengan yang di harapkan konsumen. Menurut Parasuraman dalam Tjiptono (2014), ada lima dimensi penentu kualitas layanan yaitu: a. Tangible (Berwujud), yaitu penampilan fisik, peralatan dan berbagai materi yang terlihat yang dapat dinilai baik. b. Emphaty (Empati), yaitu pegawai bersedia menjalin hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan pemahaman kebutuhan individual pelanggan c. Responsiveness (Daya Tanggap), yaitu kemauan dan kemampuan pegawai memberikan layanan secara tanggap dan cepat d. Reliability (Keandalan), yaitu kemampuan pegawai untuk memberikan layanan yang cepat, akurat, dan memuaskan.

3 10 e. Assurance (Jaminan), yaitu pegawai memiliki pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat yang dapat di percaya terkait janji yang diberikan. Menurut Tjiptono (2014), kualitas suatu layanan yang di persepsikan oleh pelanggan terdiri dari 2, yaitu: a. Functional quality, kualitas cara penyampaian jasa kepada pelanggan, berkaitan dengan akhir jasa kepada b. Technical quality, kualitas output jasa yang di persepsikan Techical quality terdiri dari tiga tipe: 1) Search quality, dapat di evaluasi sebelum pembelian, contoh: harga 2) Experience quality, hanya bisa di evaluasi setelah konsumsi, contoh: ketepatan waktu, kecepatan layanan, dan hasil layanan akhir. 3) Credence quality, sulit di evaluasi bahkan setelah konsumsi. Menurut Akbar dan Parves (2009) ada lima faktor kualitas layanan dari persepsi pelanggan yaitu sebagai berikut: a. Pelayanan utama atau pelayanan produk. b. Elemen manusia dari pengiriman layanan. c. Sistematisasi pengiriman layanan, elemen non manusia. d. Bukti fisik pelayanan. e. Tanggung jawab sosial. 2. Kepuasan Kepuasan menjadi sangat penting dalam bisnis terutama dibidang jasa, ketika konsumen merasa puas atas layanan yang diberikan maka konsumen akan

4 11 loyal. Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara yang dirasakan dengan yang diharapkan (Tjiptono, 2014). Jika kinerja jasa berada di bawah harapan maka pelanggan merasa tidak puas, dengan begitu akan membawa dampak yang negatif dan menyebabkan rasa ketertarikan pelanggan terhadap sjasa tersebut menjadi menurun, bahkan meninggalkan nya. Tjiptono (2014) berpendapat ada beberapa metode yang dapat digunakan sebuah perusahaan untuk mengukur atau memantau kepuasan pelanggannya yaitu : 1) Sistem Keluhan dan Saran. Perusahaan yang memiliki orientasi terhadap pelanggan dapat memberikan pelayanan terhadap pelanggan untuk menyampaikan saran atau keluhan yang dirasakan oleh Informasi yang diperoleh dari metode ini dapat digunakan untuk evaluasi atau ide-ide yang dimasa yang akan datang dapat diterapkan. 2) Survei Kepuasan Pelanggan. Metode survei akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan, pengukuran dengan metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: directly respond satisfaction, derived dissatisfaction, problem analysis, importance perfonmance analysis, ghost shopping, last customer analysis. Dengan adanya pengkuran kepuasan pelanggan diatas, maka perusahaan dapat lebih mudah untuk melakukan intropeksi atas saran atau keluhan pelanggan yang dapat dikonversikan menjadi evaluasi layanan yang lebih baik untuk menjaga loyalitas

5 12 Adapun dimensi kepuasan pelanggan menurut Kotler dan Keller (2012), yaitu: a. Tetap setia. b. Membeli produk yang di tawarkan. c. Merekomendasikan produk. d. Bersedia untuk membayar lebih. e. Bersedia memberikan saran masukan. Menurut Tjiptono (2014) ada tiga konsep inti cara mengukur kepuasan konsumen yaitu: a. Konfirmasi Harapan Konfirmasi harapan yaitu kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan konsumen dengan kinerja aktual perusahaan. Hal ini penekanannya pada atmosfer tempat pelayanannya, kecepatan, keramahan karyawan. b. Minat Pembelian Ulang Kepuasan konsumen dapat diukur secara behavioral dengan menanyakan apakah konsumen akan menggunakan jasa perusahaan lagi atau tidak. Pelayananan yang berkualitas akan menciptakan citra baik di benak konsumen. c. Ketidakpuasan Konsumen

6 13 Aspek untuk mengetahui terjadinya ketidakpuasan konsumen dapat dilihat dengan meliputi: komplain, pengembalian produk, biayan garansi, recall, negative word of mouth, dan defections. 3. Loyalitas Loyalitas pelanggan merupakan tujuan akhir suatu perusahaan dalam menjalankan bisnis. Menurut Kotler dan Keller (2012) loyalitas merupakan suatu komitmen yang pegang kuat untuk membeli dan berlangganan lagi dengan produk yang sama di masa depan meskipun ada pengaruh ada pengaruh usaha pemasaran dari perusahaan lain. Sebagai usaha untuk mendapatkan pelanggan yang loyal, maka perusahaan harus menyusun strategi yang tepat, di antarnya dengan meningkatkan kualitas layanan dan kualitas produk, serta menganalisis posisi pesaing dan menentukan pangsa pasar. Sedangkan menurut Tjiptono (2014) loyalitas adalah suatu hubungan antara perusahaan dengan pelanggan yang dilandasi sepuluh prinsip pokok loyalitas pelanggan yaitu: a. Kemitraan yang didasarkan pada etika dan integritas yang utuh. b. Nilai tambah dalam kemitraan pelanggan dan perusahaan c. Saling percaya antara perusahaan dengan d. Keterbukaan. e. Bertindak atas unsur antusiasme f. Saling membantu secara konkrit dan aktif. g. Berfokus pada faktor yang tak terduga yang dapat menghasilkan customer delight.

7 14 h. Kedekatan dengan i. Tetap menjalin relasi purna beli. j. Antisipasi kebutuhan masa yang akan datang. yang: Menurut Griffin (2007), karakteristik pelanggan yang loyal adalah orang a. Melakukan pembelian berulang secara teratur, pelanggan melakukan pembelian sebanyak dua kali atau lebih. b. Membeli antar lini produk dan jasa, pelanggan membeli semua barang atau jasa yang di tawarkan, dan yang mereka butuhkan secara teratur, pelanggan jenis ini akan membuat tidak terpengaruh oleh produk asing. c. Mereferensikan kepada orang lain, setelah melakukan pembelian secara teratur dan ber ulang-ulang, pelanggan mendorong orang lain untuk membeli produk atau jasa perusahaan tersebut. d. Menunjukkan kekebalan terhadap produk pesaing, pelanggan mempunyai komitmen yang kuat untuk tidak menggunakan produk atau jasa dari perusahaan lain. B. Hasil Penelitian Terdahulu 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sakina, dkk (2015), dalam penelitian ini responden nya adalah nasabah BRI Cabang Blega. Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini ialah data primer, yaitu melakukan penyebaran kuesioner terbatas pada nasabah BRI cabang Blega dengan hasil : a. Dimensi kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan

8 15 terhadap kepuasan nasabah, dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh terhadap penilaian pelanggan terhadap perusahaannya. b. Dimensi kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. c. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas melalui kepuasan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Raditya dan Untung (2015), dalam penelitian ini responden nya adalah nasabah pengguna mobile banking BNI Cabang Sukoharjo. Sampel penelitian ini sebanyak 100 nasabah pengguna mobile banking dengan metode convenience sampling. Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu dengan menyebar kuesioner dengan hasil: a. Kualitas layanan mobile banking berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. b. Kualitas layanan mobile banking berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. c. Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. d. Kualitas layanan mobile banking berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan sebagai variabel intervening. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Wendha, dkk (2013), dengan responden pelanggan yang menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia minimal tiga kali dalam satu tahun terakhir. Hasil penelitian sebagai berikut:

9 16 a. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan b. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas c. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Aryani dan Rosinta (2010), populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa sarjana dan diploma FISIP UI yang pernah makan di KFC minimal tiga kali. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Kualitas layanan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan. b. Kualitas layanan berpengaruh secara langsung tidak signifikan terhadap loyalitas. c. Kepuasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Lukman Khakim dkk, (2014), populasi dari penelitian ini adalah pelanggan pada Pizza Hut cabang Simpang Lima Semarang. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. b. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan c. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan d. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas 6. Penelitian yang dilakukan oleh Suratno dkk. (2016), populasi penelitian ini adalah pelanggan PT Pelabuhan Indonesia III Semarang. Hasil penelitian sebagai berikut:

10 17 a. Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan b. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. c. Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. d. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. e. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. 7. Penelitian yang dilakukan oleh Rifky (2014), dengan populasi penelitian konsumen PT. JNE Surabaya. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. b. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. c. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. 8. Penelitian yang dilakukan oleh Indah (2012), dengan populasi pelanggan bengkel Ahhas 0002, Astra Motor Semarang. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan b. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan c. Harga dan kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. d. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas e. Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas.

11 18 f. Kepuasan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas g. Harga, kualitas layanan, kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. 9. Penelitian yang dilakukan oleh Uswatun (2012), dengan populasi pelanggan waroeng SS Surabaya. Hasil penelitian sebagai berikut: a. Keragaman menu berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. b. Harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan c. Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan. d. Keragaman menu berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. e. Harga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas f. Kualitas layanan berpengaruh negatif signifikan terhadap loyalitas g. Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas h. Keragaman menu, harga, kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas 10. Penelitian yang dilakukan oleh Sandy dan Ira (2017) dengan judul Customer Loyalty: The Effect of Service Quality and The Mediating Role of Customer Satisfaction. Study Case: PT Sabda Alam Hotel. Hasil penelitian sebagai berikut : a. Kualitas layanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan

12 19 b. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas c. Kepuasan terbukti memediasi signifikan hubungan antara kualitas layanan terhadap loyalitas. C. Hipotesis Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka dapat diturunkan beberapa hipotesis, yaitu: 1. Hubungan antara kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sakina, dkk (2015), hubungan antara dimensi kualitas layanan terhadap kepuasan berpengaruh positif dan signifikan. Dengan memberikan kualitas layanan yang baik, akan meningkatkan kepuasan nasabah, dan sebaliknya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Raditya dan Untung (2015), kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Semakin baik kualitas layanan mobile banking maka kepuasan nasabah semakin meningkat. Menurut penelitian Lukman Khakim dkk. (2014), kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan Penelitian Suratno dkk.(2016), menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Penelitian Rifky (2014), kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Penelitian Indah (2012), menyatakan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

13 20 Sedangkan penelitian Uswatun (2012), menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Penelitian Sandy dan Ira (2017) mengungkapkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan Kualitas pelayanan yang terbaik akan menciptakan kepuasan konsumen. Hubungan yang baik antara perusahaan dengan pelangganpun juga menentukan kepuasan sehingga tercipta loyalitas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H1 : Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY. 2. Hubungan antara kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY Menurut penelitian yang dilakukan Sakina, dkk (2015), kepuasan nasabah berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas nasabah. Semakin tinggi tingkat kepuasan nasabah, maka semakin tinggi pula kecenderungan nasabah untuk loyal terhadap perusahaan. Dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan di BRI Cabang Blega menunjukkan bahwa nasabah akan loyal terhadap perusahaan, jika pelayanan yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan harapan nasabah. Diharapkan ketika nasabah puas atas layanan yang diberikan perusahaan, akan menjadikan nasabah yang loyal untuk jangka panjang.

14 21 Penelitian yang dilakukan oleh Aryani dan Rosinta (2010), bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh secara positif terhadap loyalitas. Penelitian yang dilakukan Lukman Khakim dkk. (2014) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas Penelitian Suratno dkk. (2016), menyatakan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Penelitian Rifky (2014), menyatakan bahwa kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. Penelitian Indah (2012), berpendapat bahwa kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas Sedangkan penelitian Uswatun (2012), menyatakan bahwa kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas Penelitian Sandy dan Ira (2017) mengungkapkan bahwa kepuasan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas Ketika pelanggan loyal terhadap perusahaan, diharapkan akan menyebarkan tentang keunggulan perusahaan kepada orang lain, sehingga akan meningkatkan jumlah pelanggan yang akan dilayani oleh perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H2 : Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY. 3. Hubungan antara kualitas layanan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY

15 22 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sakina, dkk (2015), dalam pengujian kepuasan sebagai variabel mediasi, hubungan nya dengan kualitas jasa terhadap loyalitas nasabah hasilnya adalah bahwa kepuasan terbukti sebagai variabel mediasi dalam hubungan antara kualitas layanan dengan loyalitas nasabah. Variabel kepuasan nasabah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas layanan semakin tinggi juga tingkat kepuasan nasabah, sehingga dengan meningkatnya tingkat kepuasan nasabah, loyalitas nasabah tinggi juga meningkat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Raditya dan Untung (2015), kualitas layanan mobile banking berpengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap loyalitas melalu kepuasan sebagai variabel mediasi. Penelitian Sandy dan Ira (2017) mengungkapkan bahwa kepuasan terbukti secara signifikan memediasi hubungan antara kualitas layanan terhadap loyalitas Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: H3 : Kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas melalui kepuasan pada nasabah Bank Syariah Mandiri Kas UMY. D. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu variabel independen, variabel mediasi, dan variabel dependen. Variabel independen adalah kualitas layanan, variabel mediasi yaitu kepuasan, sedangkan loyalitas sebagai variabel

16 23 dependen. Berikut ini adalah model penelitian berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sakina, dkk (2015). Kualitas Pelayanan H 1 Kepuasan H 2 Loyalitas H 3 Gambar 2. 1 Gambar Model Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Layanan 2.1.1. Pengertian Kualitas Layanan Pengertian kualitas layanan atau kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ukuran relatif atas suatu barang atau jasa yang dinilai dari atribut, desain, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ukuran relatif atas suatu barang atau jasa yang dinilai dari atribut, desain, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kualitas Pelayanan a. Pengertian Kualitas Pelayanan Banyak pendapat mengenai definisi kualitas, karena kualitas memiliki ukuran relatif atas suatu barang atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Keunggulan suatu jasa akan sangat ditentukan oleh kualitas, keunikan dan manfaat yang diberikan oleh jasa tersebut, apakah sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini dilakukan oleh: Nurmaya Sari (2009). Nurmaya Sari (2009) mengkaji Kepuasan Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. suatu pihak pada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. suatu pihak pada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak 1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Jasa 1. Pengertian Jasa Menurut Kotler dan Keller (2012) dalam Tjiptono (2014:26) Jasa dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa a. Konsep Jasa Jasa merupakan sarana aktivitas yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN PUSTAKA. kepemilikan sesuatu (Kotler, 1999 : 195). Selanjutnya menurut Kotler, Bowen,

BAB II LANDASAN PUSTAKA. kepemilikan sesuatu (Kotler, 1999 : 195). Selanjutnya menurut Kotler, Bowen, BAB II LANDASAN PUSTAKA A. Konsep Layanan Layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan). BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Bagi bisnis, kepuasan pelanggan dipandang sebagai salah satu dimensi kinerja pasar. Penigkatan kepuasan pelanggan berpotensi mengarah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008) mendefinisikan pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi dan membangun hubungan yang kuat dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, dari pelayanan pribadi (personal service) sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan Dan Loyalitas Pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pentingnya kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berusaha meletakkan pemasaran sebagai pusat kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Hal ini juga mengharuskan setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak dan pada dasarnya tidak terwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensitas persaingan berskala global menuntut pergeseran dalam dunia bisnis. Misi suatu perusahaan tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam nomor satu di dunia, yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi negara maju. Tapi sayangnya banyak hambatan-hambatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Service Quality (Kualitas Pelayanan) 2.1.1.1 Pengertian Quality (Kualitas) Menurut Yamit (2004) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin canggih mengakibatkan perubahan dan kemajuan disegala bidang serta menentukan peran aktif dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Jasa Pemasaran jasa merupakan disiplin ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri jasa salon kecantikan di Indonesia dalam kurun waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk Nasional Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang masalah Persaingan global pada saat ini sudah merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek kehidupan. Persaingan bisnis diantara perusahaan semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Kazi Omar Siddiq 2011 Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul Interrelations between Service Quality Attributes,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis jasa tempat hiburan dan permainan untuk keluarga di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat tingkat kebutuhan hiburan dan tempat rekreasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemasaran Salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam upaya meningkatkan penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi merupakan suatu badan usaha yang beranggotakan orang atau seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah masalah dalam bidang ekonomi, karena hal ini menyangkut kehidupan manusia baik secara individu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang pengaruh dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Berikut hasil dari penelitianpenelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut setiap perusahaan jasa seperti perbankan mulai menyadari betapa sentralnya peran pelanggan/nasabah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Grand Theory Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil modifikasi yang terdiri dari beberapa teori yang saling berkaitan dan saling berhubungan. 1.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat

BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. yang sangat berarti pada kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi pada tingkat BABA II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah keunggulan yang di harapkan dan mengendalikan atas tingkat keunggulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri (manufaktur), jasa, dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pepelayanan Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan didasarkan pada perbandingan antara apa yang seharusnya ditawarkan dan apa yang disediakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Ekuitas Merek Ekuitas merek adalah pemikiran pelanggan tentang merek tertentu dan ekonomisnya yang memberikan nilai tambah bagi produk atau jasa yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan perbankan saat ini semakin berkembang di Indonesia. Baik bank konvensional maupun bank syariah, keduanya saling bersaing untuk merebut hati nasabah. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, kualitas dipandang sebagai salah satu alat untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu faktor utama

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP WORD OF MOUTH (WOM) DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN (Studi pada Salon Kecantikan De Mode Purworejo)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP WORD OF MOUTH (WOM) DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN (Studi pada Salon Kecantikan De Mode Purworejo) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP WORD OF MOUTH (WOM) DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN (Studi pada Salon Kecantikan De Mode Purworejo) Dwi Giri Andayani email: dwigiriandayani@yahoo.co.id ABSTRAK Konsumen

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk CABANG SEMARANG PANDANARAN Sigit Sujarwo D2D 604 237 Pendahuluan Dewasa ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan di industri seluler saat sekarang ini sedang berkembang pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat mengalami perubahan, semula hanya terfokus pada product oriented kini berubah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maraknya persaingan bisnis baik di pasar domestik maupun di pasar nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Penelitian Yongju Jeong dan Yongsung Lee (2010) yang berjudul A study on the customer satisfaction and customer loyalty of furniture

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa adalah proses atau aktivitas yang tidak berwujud dan menunjukkan interaksi antar-manusia, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak menyadarinya. Namun hasil dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan 1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Menurut Gronroos dalam Wijaya (2014:4), pemasaran merupakan proses untuk mengidentifikasi dan menetapkan, memelihara, serta meningkatkan hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsumen sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi pengalaman

BAB II LANDASAN TEORI. konsumen sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi pengalaman BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepuasan 1. Definisi Kepuasan Konsumen Wilkie (1990) seperti dikutip Tjiptono (2010) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi pengalaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai pemenuhan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup berarti, dikarenakan begitu kayanya alam Indonesia dengan keindahan yang tiada habisnya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang BAB I 1.1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa globalisasi saat ini serta diiringi pula perkembangan perekonomian Indonesia yang pesat, menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pemasaran Jasa Kotler (2000), mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan teknologi, mengakibatkan perubahan yang luar biasa yang ditandai revolusi teknologi informasi dan komunikasi pada kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sekarang ini, menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan pelayanan secara profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Pihak yang paling menaruh perhatian terhadap kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan sebuah investasi yang tak ternilai harganya. Pada saat ini begitu banyaknya berdiri rumah sakit-rumah sakit maupun tempat perawatan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Mediasi Pada Bank Mandiri

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Di Indonesia perkembangan usaha sektor jasa berlangsung cukup pesat, meskipun keadaan perekonomian di Indonesia sedang mengalami masa yang cukup sulit pada saat sekarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan A.1 Definisi Kepuasan Pelanggan kepuasan secara umum dapat didefinisikan sebagai perasaan seseorang mengenai kesenangan atau kepuasan atau hasil yang mengecewakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran 2.1.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Daryanto (2011:1), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian dewasa ini telah menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang sangat mendasar, dimana pertumbuhan ekonomi yang mengalami proses perubahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml, 1988:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Brech, pemasaran adalah proses menentukan permintaan konsumen atas sebuah produk atau jasa, memotivasi penjualan produk atau jasa tersebut dan mendistribusikannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini dipaparkan untuk menjadi sebuah refrensi dan perbandingan untuk penelitian ini, dimana penjelasannya adalah sebagai berikut: Tabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian sebelumnya, berikut disajikan penelitian-penelitian terdahulu, antara lain : 2.1.1

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 16 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Kualitas Pelayanan Modernitas dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan yang sangat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat dan tidak menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu pula tantangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat,atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (Fandy Tjiptono,2002:6). Kesimpulan, jasa merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis, dan mengetahui besarnya pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan. Masalah tersebut menyebabkan hampir

Lebih terperinci

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama 1 Bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Jasa Menurut Kotler (200 5), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang berbisnis tidak lagi hanya mengandalkan pertemuan dari tatap muka, namun juga bisa melalui berbagai macam media seperti telepon, sms (short

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Jasa Secara umum jasa merupakan kegiatan yang tidak berwujud, tidak dapat disimpan serta tidak dapat dimiliki. Menurut (Lupiyoadi, 2008) berpendapat bahwa jasa

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Functional Benefit 2.1.1 Pengertian Functional Benefit Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada konsumen berkaitan dengan manfaat produk dan mewakilinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut William J. Stanton dalam Swastha (2008), menyatakan bahwa Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi

Lebih terperinci

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Penerimaan Teknologi Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Alfamart di Yogyakarta, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan pernah membeli

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan berbagai menu makanan di Indonesia cukup cepat, khususnya di Surabaya. Berbagai menu makanan ditawarkan kepada masyarakat Surabaya mulai dari makanan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin wanita, yaitu wanita sebesar 58% dan pria sebesar 42%, hal ini dikarenakan pada saat penyebaran kuesioner

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Krisviyanti (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh

BAB II URAIAN TEORITIS. Krisviyanti (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh 35 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Krisviyanti (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis pengaruh Afeksi, Fairness dan Diskonfirmasi terhadap kepuasan konsumen (Studi pada pengguna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Mursid (2010:26), menyatakan bahwa pengertian dari Pemasaran yaitu pemasaran tidak lain daripada suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Anjar Rahmulyono (2008) dalam penelitiannya yang menguji pengaruh tingkat kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasan pasien dengan membagi variabel

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pengertian kuno sebagai pembuat penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Dewasa ini konsep kualitas telah menjadi faktor yang sangat dominan terhadap keberhasilan suatu organisasi. Kualitas menjadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci