DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal)"

Transkripsi

1 DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal) Fadlina Pasca Sarjana Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK PADANG Alamat : Jl. Raya Lubuk Begalung Padang, Sumatera Barat No. Telepon : (0751) , Fax : (0751) Website : // yptk@indosat.net.id Abstrack Data mining, or often referred to as knowledge discovery in databases (KDD) is acollection of activities that include, the use of historical data to discoverregularities,patterns or relationships in large data. In this thesis data mining is used to analyze the level of street crime. This technique aims to provide information about the area and the potential for street crime that can assist the police in anticipation of a crime that often appears, was done by using analysis of habit how often do street crimes. Detection of crime which often occur simultaneously called association rule (association rules). Algorithm that can be used to find Apriori association rule is. Apriori algorithm is the association rule mining through multiple scan data sets, find a relationship between the variables and present a strong rule in a large database. The data is taken as a case study of street crime data Polsekta Sunggal Medan. Test data using data mining software Tanagra and Microsoft Excel for data storage. Results from a combination of patterns and rules obtained to provide information that could be followed up or contain important information that can be utilized to enhance the security and sensitivity of street crime. Keywords: Data mining, Association rules, Apriori, Knowledge Discovery in Database 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman berdampak pada perkembangan masyarakat, perilaku, maupun pergeseran budaya. Terjadinya peningkatan kepadatan penduduk, pengangguran bertambah, kemiskinan yang mengakibatkan tingginya angka kriminalitas terutama di daerah urban yang padat. Makaampoh, (2013) dalam penelitiannya menyatakan tindak kekerasan dalam KUHP salah satunya adalah aksi kejahatan jalanan (Street Crime) seperti pencurian, pemerasan, pemerkosaan, penganiayaan, tindak kekerasan terhadap orang atau barang, perilaku Mabuk dimuka umum, yang tentunya dapat mengganggu ketertiban umum serta menimbulkan keresahan di masyarakat Kepolisian berkaitan dengan fungsinya sebagai pengayom masyarakat diharapkan mampu mengambil tindakan dalam menyikapi fenomena kejahatan jalanan dengan melakukan operasi razia dalam mengungkap kejahatan yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik analisis dari kebiasaan seberapa sering kejahatan jalanan dilakukan. Pendeteksian kejahatan yang sering terjadi secara bersamaan disebut association rule (aturan asosiasi). Wakabi-Waiswa dan Baryamureeba, (2008) menggunakan Association rule untuk mengekstrak atau menarik korelasi dari pola yang sering muncul atau struktur kasual antara set item dalam transaksi database atau repository data lainnya. Umarani dan Punithavalli, (2011) menggunakan Proses pertambangan aturan asosiasi dari database yang besar menjadi dua langkah yaitu generasi itemset sering yang disebut minsupport dan association rule generation dari itemset sering, menghasilkan semua aturan asosiasi yang disebut minconfidence. Algoritma yang dapat digunakan untuk menemukan association rule adalah Apriori. Algoritma Apriori adalah aturan asosiasi pertambangan melalui beberapa scan set data, menemukan hubungan antara variabel dan menyajikan aturan yang kuat dalam database yang besar (Padmaja dan Poongodai, 2011). Dalam penelitian Prasad dan Malik, (2011) juga mengimplementasikan algoritma apriori untuk aturan dari dataset yang berisi transaksi penjualan toko ritel. Sedangkan dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian apakah metode Association Rule dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada data kejahatan jalanan. Data yang digunakan adalah daerah dan jenis kejahatan jalanan dari data statistik Polsek Medan Sunggal. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai daerah dan potensi kejahatan jalanan yang dapat membantu pihak kepolisian dalam mengantisipasi kejahatan yang sering muncul Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis merumuskan suatu permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana menganalisa tingkat kejahatan jalanan untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu kombinasi item dan membentuk Data Mining Untuk Analisa Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma Association Rule 144

2 pola kombinasi itemsets dengan menggunakan algoritma apriori? 2. Bagaimana mengimplementasikan Data Mining dengan algoritma Association Rule untuk menganalisa tingkat kejahatan jalanan? 3. Bagaimana faktor pendukung tersebut bisa dijadikan sebagai informasi dalam meningkatkan kewaspadaan masyarakat agar terhindar dari kejahatan di jalanan (Street Crime)? 1.3 Batasan Masalah Agar penulisan tesis tidak lepas dari latar belakang dan perumusan masalah, maka penulis membuat batasan masalahnya yaitu sebagai berikut : 1. Menggunakan data mining Association Rule untuk menghasilkan rules dan algoritma Apriori untuk menemukan pola kombinasi itemset 2. Data yang digunakan adalah data kejahatan jalanan (Street Crime) dan daerah kejahatan pada Polsekta Medan Sunggal. 3. Menggunakan aplikasi atau tools data mining Tanagra sebagai pengujian data. 1.4 Tujuan Penelitian Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Mengimplementasikan data mining Association Rule dan Algoritma Apriori pada kejahatan jalanan untuk mengekstrak ilmu pengetahuan, informasi penting dan menarik dari database. 2. Membentuk pola kombinasi itemsets dari data kejahatan jalanan dengan menggunakan algoritma Apriori. 3. Menghasilkan rules dari pola kombinasi itemsets yang interesting, sehingga dapat diketahui tingkat kejahatan jalanan apa yang sering dilakukan. 4. Merancang metode Association Rule untuk penanganan kejahatan jalanan sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi kinerja kepolisian. 5. Membangun suatu pengetahuan baru dalam menganalisa tingkat kejahatan sehingga dapat meningkatkan keamanan dan sensitifitas kejahatan. 6. Menguji Data kejahatan jalanan dengan menggunakan Tools Tanagra sehingga informasi ini dapat membantu kepolisian dalam mengatasi tingkat kriminaliatas. 2. Landasan Teori Landasan teori merupakan panduan untuk membahas tentang teori pemecahan masalah yang dihadapi. Dalam hal ini akan dikemukakan beberapa teori yang berhubungan dan relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Teori-teori yang menjadi landasan dalam penulisan tesis ini antara lain teori Data Mining, Algoritma Appriori, dan pada tesis ini juga penulis juga menyampaikan jenis dan bentuk dari algoritma Association Rule. 2.1 Data Mining Tahun 90-an telah melahirkan gunungan data di bidang ilmu pengetahuan, bisnis dan pemerintah. Kemampuan teknologi informasi untuk mengumpulkan dan menyimpan berbagai tipe data jauh meninggalkan kemampuan untuk menganalisis, meringkas dan mengekstraksi pengetahuan dari data. Metodologi tradisional untuk menganalisis data yang ada, tidak dapat menangani data dalam jumlah besar. Sementara para pelaku bisnis memiliki kebutuhan-kebutuhan untuk memanfaatkan gudang data yang sudah dimiliki, para peneliti melihat peluang untuk melahirkan sebuah teknologi baru yang menjawab kebutuhan ini, yaitu data mining. Teknologi ini sekarang sudah ada dan diaplikasikan oleh perusahaan perusahaan untuk memecahkan berbagai permasalahan bisnis dan juga untuk menggali pengetahuan baru dari bongkahan data 2.2. Defenisi Data Mining Data mining atau sering disebut sebagai knowledge discovery in database (KDD) adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam data berukuran besar. Keluaran data mining ini bisa dipakai untuk membantu pengambilan keputusan di masa depan. Pengembangan KDD ini menyebabkan penggunaan pattern recognition semakin berkurang karena telah menjadi bagian data mining (Subekti Mujiasih, 2011). Metode ini merupakan gabungan 4 (empat) disiplin ilmu yakni statistik, visualisasi, database, dan machine learning). Adapun machine learning adalah suatu area dalam artificial intelligence atau kecerdasan buatan yang berhubungan dengan pengembangan teknik-teknik pemrograman berdasarkan pembelajaran masa lalu dan bersinggungan dengan ilmu statistika dan juga optimasi Pengelompokan Data Mining Data mining dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tugas yang dapat dilakukan, yaitu (Kusrini dan Emha Taufiq Luthfi, 2009): 1. Deskripsi Terkadang peneliti dan analis secara sederhana ingin mencoba mencari data untuk menggambarkan pola dan kecenderungan yang terdapat dalam data. Sebagai contoh, petugas pengumpulan suara mungkin tidak dapat menentukan keterangan atau fakta bahwa siapa yang tidak cukup profesional akan sedikit didukung dalam pemilihan presiden. 2. Estimasi Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali variabel target estimasi lebih kearah numerik dari Data Mining Untuk Analisa Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma Association Rule 145

3 pada kearah kategori. Model dibangun menggunakan record lengkap yang menyediakan nilai dari variabel target sebagai prediksi. Selanjutnya, pada peninjauan berikutnya estimasi nilai dari variabel target dibuat berdasarkan nilai variabel predikasi. Sebagai contoh akan dilakukan estimasi tekanan darah sistolik pada pasien rumah sakit berdasarkan umur pasien, jenis kelamin, indeks berat badan, dan level sodium darah. Hubungan antara tekanan darah sistolik dan nilai variabel prediksi dalam proses pembelajaran akan menghasilkan model estimasi. Model estimasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk kasus baru lainnya. 3. Prediksi. Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali bahwa dalam prediksi nilai dari hasil akan ada di masa mendatang. Contoh prediksi bisnis dan penelitian adalah: a. Prediksi harga beras dalam tiga bulan yang akan datang. b. Prediksi persentasi kenaikan kecelakaan lalu lintas tahun depan jika batas bawah kecepatan dinaikkan. Beberapa metode dan teknik yang digunakan dalam klasifikasi dan estimasi dapat pula digunakan (untuk keadaan yang tepat) untuk prediksi. 4. Klasifikasi Klasifikasi adalah fungsi pembelajaran yang memetakan (mengklasifikasi) sebuah unsur (item) data ke dalam salah satu dari beberapa kelas yang sudah didefinisikan. Contoh lain klasifikasi dalam bisnis dan penelitian adalah: a. Menentukan apakah suatu transaksi kartu kredit merupakan transaksi yang curang atau tidak. b. Memperkirakan apakah suatu pengajuan hipotek oleh nasabah merupakan suatu kredit yang baik atau buruk. c. Mendiagnosis penyakit seorang pasien untuk mendapatkan termasuk kategori penyakit apa. 5. Pengklusteran Pengelompokan (clustering) merupakan tugas deskripsi yang banyak digunakan dalam mengidentifikasi sebuah himpunan terbatas pada kategori atau cluster untuk mendeskripsikan data yang ditelaah. Kategori-kategori ini dapat bersifat eksklusif dan ekshaustif mutual, atau mengandung representasi yang lebih kaya seperti kategori yang hirarkis atau saling menumpu (overlapping). Contoh pengklusteran dalam bisnis dan penelitian adalah: a. Mendapatkan kelompok-kelompok konsumen untuk target pemasaran dari satu suatu produk bagi perusahaan yang tidak memiliki dana pemasaran yang besar. b. Untuk tujuan audit akuntansi, yaitu melakukan pemisahan terhadap perilaku financial dalam baik dan mencurigakan. c. Melakukan pengklusteran terhadap ekspresi dari gen, untuk mendapatkan kemiripan perilaku dari gen dalam jumlah besar. 6. Asosiasi. Tugas asosiasi dalam data mining adalah menemukan attribut yang muncul dalam satu waktu. Dalam dunia bisnis lebih umum disebut analisis keranjang belanja. Contoh asosiasi dalam bisnis dan penelitian adalah: a. Meneliti jumlah pelanggan dari perusahaan telekomunikasi seluler yang diharapkan untuk memberikan respon positif terhadap penawaran upgrade layanan yang diberikan. b. Menentukan barang dalam supermarket yang dibeli secara bersamaan dan yang tidak pernah dibeli secara bersamaan Association Rule Analisis asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu kombinasi item. Algoritma aturan asosiasi akan menggunakan data latihan, sesuai dengan pengertian data mining, untuk menghasilkan pengetahuan. Pengetahuan apakah yang hendak dihasilkan dalam aturan asosiasi? Pengetahuan untuk mengetahuan item-item belanja yang sering dibeli secara bersamaan dalam suatu waktu. Aturan asosiasi yang berbentuk if then atau jika maka merupakan pengetahuan yang dihasilkan dari fungsi aturan asosiasi (Seni Susanto dan Dedy Suryadi, 2010) Tahapan Association Rules Analisis asosiasi dikenal juga sebagai salah satu teknik data mining yang menjadi dasar dari berbagai teknik data mining lainnya. Khususnya salah satu tahap dari analisis asosiasi yang disebut analisis pola frequensi tinggi (frequent pattern mining) menarik perhatian banyak peneliti untuk menghasilkan algoritma yang efisien. Penting tidaknya suatu aturan assosiatif dapat diketahui dengan dua parameter, support (nilai penunjang) yaitu persentase kombinasi item tersebut dalam database dan confidence (Nugroho Wandi, et al. 2012). A. Data Preparation. Pada banyak bidang keilmuan, terutama komputer sains, diperlukan data yang berkualitas melalui proses preparation dari data mentah. Dalam prakteknya, ditemukan bahwa data cleaning dan preparation membutuhkan total usaha 80% dari usaha untuk merekayasa data, sehingga menjadikan data preparation sebagai proses yang krusial. Pentingnya proses ini dapat dilihat dari tiga aspek, yakni: Data Mining Untuk Analisa Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma Association Rule 146

4 1. Data real world merupakan data kotor. Data real world bisa mengandung data yang tidak, terdapat noise, tidak konsisten, yang dikarenakan: a. Tidak lengkap (incomplete), yaitu kekurangan nilai atribut atau hanya mengandung agregat data (contoh : address = " ") b. Noise, yaitu masih mengandung error dan outliers. c. Tidak konsisten (inconsistent), yaitu data yang mengandung discrepansi dalam code dan nama atau singkatnya datanya tidak konsisten. 2. Sistem mining dengan performa tinggi membutuhkan data yang berkualitas. Data preparation atau preparation menghasilkan dataset yang lebih sedikit daripada dataset yang asli, ini bias meningkatkan efisiensi dari data mining. Langkah ini mengandung: a. Memilih data yang relevan b. Mengurangi data 3. Data yang berkualitas menghasilkan pola yang berkualitas. Dengan data preparation, maka data yang dihasilkan adalah data yang berkualitas, yang mengarah pada pola yang berkualitas pula, dengan: a. Mengembalikan data yang tidak lengkap b. Membenarkan eror, atau menghilangkan outliers c. Membenahi data yang bertentangan. B. Association Rules Association rule merupakan salah satu metode yang bertujuan mencari pola yang sering muncul di antara banyak transaksi, dimana setiap transaksi terdiri dari beberapa item sehingga metode ini akan mendukung system rekomendasi melalui penemuan pola antar item dalam transaksi-transaksi yang terjadi Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap : 1. Analisa pola frekuensi tinggi Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam database. Nilai support sebuah item diperoleh dengan rumus berikut: C. Frequent Itemset Langkah pertama pada association rule adalah menghasilkan semua itemset yang memungkinkan dengan kemungkinan itemset yang muncul dengan m-item adalah 2m. Karena besarnya komputasi untuk menghitung frequent itemset, yang membandingkan setiap kandidat itemset dengan setiap transaksi, maka ada beberapa pendekatan untuk mengurangi komputasi tersebut, salah satunya dengan algoritma apriori. D. Apriori Algoritma apriori digunakan untuk mencari frequent itemset yang memenuhi minsup kemudian mendapatkan rule yang memenuhi minconf dari frequent itemset tadi. Algoritma ini mengontrol berkembangnya kandidat itemset dari hasil frequent itemset dengan support-based pruning untuk menghilangkan itemset yang tidak menarik dengan menetapkan minsup. Prinsip dari apriori ini adalah bila itemset digolongkan sebagai frequent itemset, yang memiliki support lebih dari yang ditetapkan sebelumnya, maka semua subsetnya juga termasuk golongan frequent itemset, dan sebaliknya. E. Rule Generation Setelah mendapatkan frequent itemset menggunakan algoritma apriori, langkah selanjutnya adalah mendapatkan rule yang memenuhi confidence. Karena rule yang dihasilkan berasal dari frequent itemset, dengan kata lain, dalam menghitung rule menggunakan confidence, tidak perlu lagi menghitung supportnya karena semua calon rules yang dihasilkan telah memenuhi minsup sesuai yang ditentukan. Penghitungan ini juga tidak perlu melakukan perulangan scanning pada database untuk menghitung confidence, cukup dengan mengambil itemset dari hasil support Algoritma Apriori Algoritma apriori yaitu langkah yang membutuhkan pemrosesan lebih adalah frequent itemset berdasarkan sifat frequent itemset yaitu setiap subset frequent itemset harus menjadi frequent itemset (Dana Sulistiyo Kusumo, et al. 2003).. Algoritma ini mengontrol berkembangnya kandidat itemset dari hasil frequent itemset dengan support-based pruning untuk menghilangkan itemset yang tidak menarik dengan menetapkan minsup. Prinsip dari apriori ini adalah bila itemset digolongkan sebagai frequent itemset, yang memiliki support lebih dari yang ditetapkan sebelumnya, maka semua subsetnya juga termasuk golongan frequent itemset, dan sebaliknya. Cara algoritma ini bekerja 2. Pembentukan aturan assosiatif Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, barulah dicari aturan assosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung confidence aturan assosiatif A _B Nilai confidence dari aturan A _B diperoleh dari rumus berikut: adalah algoritma akan menghasilkan kandidat baru Data Mining Untuk Analisa Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma Association Rule 147

5 dari k-itemset dari frequent itemset pada langkah sebelumnya dan menghitung nilai support k-itemset tersebut. Itemset yang memiliki nilai support di bawah dari minsup akan dihapus. Algortima berhenti ketika tidak ada lagi frequent itemset baru yang dihasilkan. Kedua, dari hasil frequent itemset tersebut, langkah selanjutnya dihitung minconf mengikuti rumus sesuai yang telah ditentukan. Support tidak perlu dilihat lagi, karena generate frequent itemset didapatkan dari melihat minsup-nya. Bila rule yang didapatkan memenuhi batasan yang ditentukan dan batasan itu tinggi, maka rule tersebut tergolong strong rules. Prinsip algoritma apriori terbagi dalam beberapa tahap (Leo Wilyanto Santoso, 2003) 1. Kumpulkan jumlah item tunggal, dapatkan item besar 2. Dapatkan candidate pairs, hitung => large paris dari item-item 3. Dapatkan candidate triplets, hitung => large triplets dari item-item seterusnya. 4. Sebagai petunjuk : setiap subset dari sebuah frequent itemsets harus menjadi frequent. Contoh dari penerapan algoritma apriori adalah diilustrasikan digambar berikut: Gambar 1 : Ilustrasi Algoritma Apriori Gambar 1menunjukkan bahwa algoritma akan menghasilkan kandidat baru dari 1-itemset dari frequent itemset dan menghitung nilai support 1- itemset tersebut. Selanjutnya masuk ke 2-itemset dan dihitung lagi support 2-itemset. Kemudian Itemset yang memiliki nilai support di bawah dari minsup akan dihapus. Algortima berhenti jika tidak ada lagi frequent itemset baru yang dihasilkan dan menetapkan minimum support nya = 3. diinginkan di dalam penelitian ini, maka data tersebut di export ke dalam bentuk Microsoft excel. Data mining digunakan pada data kejahatan jalanan (street crime) adalah untuk mengekstrak ilmu pengetahuan seperti mengetahui tingkat kejahatan jalanan khususnya pada Polsekta Medan Sunggal, untuk mengetahui jenis kejahatan apa yang sering muncul secara bersamaan, untuk mengetahui modus kejahatan apa saja yang banyak dilakukan dan menghasilkan rules antar jenis item yang berkombinasi. Data mining ialah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual. Dalam data mining ada beberapa teknik menganalisis data, salah satunya adalah dengan algoritma apriori. Algoritma apriori adalah algoritma untuk menemukan frekuensi dan kombinasi frekuensi itemsets yang dijalankan pada sekumpulan data, sedangkan teknik untuk menemukan hubungan antara satu item dengan item yang lain, dan antara pola kombinasi itemsest yang satu dengan pola kombinasi itemsets yang lain disebut association rules Pembahasan Proses pembentukan pola kombinasi itemsets dan pembuatan rules dimulai dari analisis data. Data yang digunakan adalah data kejahatan jalanan, kemudian dilanjutkan dengan pembentukan pola kombinasi itemsets dan dari pola kombinasi itemsets yang menarik terbentuk association rules Analisis Data Dengan studi kasus pada Polsekta Medan Sunggal, dapat dilakukan analisa terhadap data kejahatan jalanan dengan salah satu tujuan adalah untuk menemukan pola kombinasi dan hubungan antar item jenis kejahatan. Berikut ini adalah tabel 1 yaitu beberapa data yang akan dijadikan sampel untuk analisis dan juga untuk pengujian. Tabel 1 : Tabel Real Data Kejahatan Jalanan 3. Analisa Dan Pembahasan 3.1. Analisa Data administrasi Reskrim pada Polseka Medan Sunggal sudah menggunakan komputerisasi. Salah satu output adalah data kejahatan jalanan (Street Crime). Untuk mencapai tujuan yang Data Mining Untuk Analisa Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma Association Rule 148

6 Data table 3adalah bentuk transaksi data real terdiri atas attribute nomor, laporan polisi, tkp dan modus dalam bentuk kode atau tabel alias 3.5. Analisa Pola Frekuensi Tinggi Untuk mencari pola kombinasi terlebih dulu dicari semua nama jenis item kejahatan yang ada seperti pada seperti pada tabel diatas sekaligus menentukan support per item jenis kejahatan, di mana tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam database, nilai support sebuah item diperoleh dengan rumus 1 sebagai berikut: Support (KF) = % 3.4. Data Tabular Kejahatan Jalanan Untuk melakukan pengujian, menggunakan salah satu database Microsoft Excel dalam bentuk tabular yang dikonversi ke dalam bentuk biner, yaitu format data dalam bentuk 1 dan 0. Hasil proses konversi data kejahatan ke format data dalam bentuk biner adalah seperti pada tabel 2berikut ini: Tabel 2 Data Dalam Bentuk Tabular Data % Tabel berikut merupakan tabel semua jenis item seperti pada tabel 4 berikut ini: Tabel 4 : Keterangan Jenis Items Kejahatan Kejalanan Untuk mempermudah dalam melakukan pengujian data maka tabel real data kejahatan jalanan dibuat dalam bentuk kode atau tabel alias untuk menerangkan atribute yang digunakan sehingga data bisa lebih dimengerti. Tabel 3 Tabel Alias Data Kejahatan jalanan Data di atas menggambar bentuk data satu item, yang terdiri atas attribute item sebagai nama item jenis semua yang ada, support yaitu jumlah setiap item yang ada di semua data, sedangkan support (%) adalah presentasi jumlah item yang ada di dalam data kejahatan, yang didapat dari jumlah item dibagi jumlah semua transaksi dikali seratus persen. Tabel berikut adalah item data yang memenuhi support minimal, nilai support minimal sama dengan 20 persen (%). Seperti yang terlihat pada tabel 5 berikut ini: Tabel 5: Jenis Items Kejahatan jalanan yang Memenuhi Support Minimal Tabel 5 di atas merupakan data item jenis yang memenuhi support minimal. Di mana data di atas akan digunakan untuk membentuk pola kombinasi dua item mulai dari pembentukan pola kombinasi dua itemsets, sampai pada pembentukan pola kombinasi tiga itemsets. Data Mining Untuk Analisa Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma Association Rule 149

7 3.6. Pembentukan Pola Kombinasi Dua Itemsets Pembentukan pola frekuensi dua itemsets, dibentuk dari items-items jenis yang memenuhi support minimal yaitu dengan cara mengkombinasi semua item kedalam pola dua kombinasi, hasil pembentukan pola kombinasi dua itemsets yang dibentuk dari tabel 5 adalah seperti pada tabel 4 berikut ini: itemsets yang memenuhi suppor minimal. Hasil pembentukan pola kombinasi tiga itemsets yang dibentuk dari tabel 6 adalah seperti pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7 : Pola Kombinasi Tiga Itemsets Tabel 6 : Pola Kombinasi Dua Itemsets Data tabel 6 merupakan kombinasi dua itemsets yang merupakan hasil dari semua kombinasi semua jenis items. Dengan menetapkan support minimal sama dengan 20 persen (%), maka data yang memenuhi support minimal adalah seperti pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7 : Pola Kombinasi Dua Itemsets yang Memenuhi Support Minimal Data table 7 adalah pola kombinasi dua itemsets yang memenuhi support minimal, terlihat data kombinasi jenis kejahatan KF dan PK, KF dan PC, KF dan PR, KF dan MC, PK dan PC, PK dan PR, PC dan MC memiliki support yang terbanyak, itu menandakan bahwa pola kombinasi dua itemsets tersebut paling banyak di dalam transaksi data Pembentukan Pola Kombinasi Tiga Itemsets Pembentukan pola kombinasi tiga itemsets dibentuk dari pola kombinasi dua itemsets yang memenuhi support minimal. Pembentukan kombinasi tiga itemsets dibentuk dengan dasar kombinasi dua itemsets, kemudian dikombinasikan dengan salah satu item dari pola kombinasi dua itemsets yang lain, dengan ketentuan bahwa pola kombinasi item tersebut ada di dalam kombinasi dua Data tabel 7 merupakan pola hasil kombinasi tiga itemsets yang dibentuk dari kombinasi itemsets dua. Dengan support minimal sama dengan 20 persen(%), maka data yang memenuhi support minimal seperti pada tabel 8 berikut ini: Tabel 8 : Pola Tiga Itemsets yang memenuhi support minimal Itemsets Support Support (%) KF,PC,MC 4/20 20 Data tabel 8 diatas merupakan hasil pola kombinasi tiga items yang dibentuk dari pola kombinasi dua itemsets, data terlihat hanya memiliki satu pola kombinasi item. Berhubung karena pola kombinasi lima itemsets hanya satu pola kombinasi itemsets maka pembentukan pola kombinasi itemsets berikutnya tidak akan terbentuk Pembentukan Association Rules Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, baru dicari association rules yang memenuhi syarat minimum confidence, dengan menghitung confidence aturan asosiasi A ke B. Untuk melihat kuat tidaknya aturan asosiasi adalah membandingkannya dengan nilai benchmark, dimana diasumsikan kejadian item dari consequent dalam suatu transaksi adalah independent dengan kejadian dari antecedent dari suatu aturan asosiasi. Nilai estimasi dari confidence benchmark dihitung dari data suatu aturan dengan rumus 4, seperti berikut: Jumlah _ transaksi _ items _ dalam _ Consequent Confidence _ benchmark = Jumlah _ transaksi _ dalam _ database Confidence_benchmark = % Lift rasio adalah perbandingan antara confidence untuk suatu aturan dibagi dengan confidence, dimana diasumsikan consequent dan antecedent saling independent. Rumus untuk mendapat lift sebagai berikut: Confidence Lift = benchmark_ Confidence Data Mining Untuk Analisa Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma Association Rule 150 Lift =

8 Jika nilai lift rasio lebih besar dari pada 1 menunjukkan adanya manfaat dari aturan tersebut. Lebih tinggi nilai lift rasio, lebih besar kekuatan asosiasi. Dari tabel yaitu tabel pola kombinasi dua itemsets, dapat dilihat besarnya nilai support dan confidence dari calon association rules seperti tampak pada tabel 9 berikut ini: Tabel 9 Calon Association Rules dilakukan. Informasi tersebut dapat dijadikan acuan bagi pihak kepolisian dan masyarakat sehingga dapat mengatasi tingkat kriminalitas dalam meningkatkan keamanan dan sensitifitas kejahatan jalanan (Street Crime). 4. Implementasi Dan Pengujian 4.1 Implementasi Langkah-langkah implementasi proses algoritma apriori pada aplikasi Tanagra merupakan tahap penerapan software tanagra untuk dioperasikan Data Tabular Kejahatan Jalanan Aplikasi yang digunakan dalam pengujian adalah aplikasi yang menggunakan salah satu database Microsoft Exel dengan data dalam bentuk tabular data, maka data kejahatan jalanan, dikonversi ke dalam bentuk biner. Format tabular data adalah format data dalam bentuk 1 dan 0 atau format data dalam bentuk biner. Hasil proses konversi data kejahatan ke format data dalam bentuk tabular data adalah seperti pada lampiran B Tabel 4.8 merupakan tabel calon association rules dari kombinasi dua itemsets, tabel diatas terdiri atas rules dari pola kombinasi dua items, lift sebagai yang tingkat kekuatan rules atas kejadian acak dari antecedent dan consequent berdasarkan support masing-masing, support (itemsets) sebagai nilai support antara itemsets yang berkombinasi, support sebagai nilai support item yang mengandung antecedent. Dengan menetapkan nilai confidence minimal adalah 40 persen (%), maka rules interesting yang dihasilkan adalah seperti pada tabel 10 berikut ini: Tabel 10 : Association Rules yang Memenuhi Confidence Minimal 4.3. Pengujian Untuk membuktikan data-data yang telah dihasilkan berupa pola hubungan kombinasi antar items dan rules-rules asosiasi sesuai dengan algoritma apriori maka perlu dilakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi. Aplikasi yang digunakan adalah Tanagra versi sebagai berikut : Association rules menunjukkan bahwa setiap kejahatan jalanan yang dilakukan baik itu perampokan, penjambretan, pencurian dan perampasan maka juga akan melakukan kekerasan fisik dan mengancam. Dari hasil tabel diatas juga dapat dijadikan satu ilmu pengetahuan baru atau informasi kejahatan jalanan apa yang sering Gambar 1 : Tampilan Utama Tanagra Gambar 1 merupakan tampilan utama aplikasi Tanagra tampilan bagian atas horizontal adalah merupakan menu utama program yang terdiri atas menu File, merupakan tempat komponen yang akan diproses hasilnya, jendala bagian kiri yang lebar merupakan tempat hasil dari proses, sedangkan bagian bawah adalah merupakan tempat komponen berbagai jenis algoritma, termasuk algoritma apriori. Cara menggunakan aplikasi Tanagra dimulai dengan mengklik menu File, New, muncul jendela untuk load database. Load database supaya masuk ke system. Data Mining Untuk Analisa Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma Association Rule 151

9 Gambar 2 : Pemilihan Datasheet Gambar 2 menjelaskan untuk membuat atau mengambil database pada textbox datasheet diketik nama datasheet yang akan kita gunakan untuk pengujian software Pengujian Untuk Menghasilkan Pola Kombinasi Itemsets Pada Aplikasi Tanagra pengujian yang pertama dilakukan adalah menghitung frekuensi items atau frequent itemsets. Untuk menghasilkan pola kombinasi itemsets yaitu dengan cara klik menu icon define status dan masukkan komponen frequent itemsets dan masukkan parameters nya, kemudian execute, pilih view untuk melihat hasilnya. Gambar 4 : Penetapan Parameter Tabel 11 di bawah ini adalah hasil dari pola kombinasi itemset yang dihasilkan dengan minimum support sebesar 20%. Tabel 11 :Jenis Items yang Memenuhi Support Minimal 20% Items support Support (%) KF-PC 28/ KF-PK 34/ PK-PC 39/ Setelah dilakukan pengujian dengan penentuan nilai parameters, maka dihasilkan jenis item dan pola kombinasi dua items seperti pada gambar 5 berikut ini: Gambar 3 : Jendela Frequent Itemset Gambar 3 diatas menunjukkan dengan paremeters adalah minimal support sama dengan 20 persen (%), maksimal support sama dengan 100 persen (%), minimal length sama dengan satu, maksimal length sama dengan dua, dan itemset type sama dengan frequent. Seperti pada gambar 4 berikut ini: Gambar 5 : Hasil Pengujian Dengan Satu Item dan Pola Kombinasi Dua Itemsets Gambar 5 : yaitu tampilan pengujian dengan untuk menghasilkan jenis item dan pola kombinasi dua itemset. Ada dua attribute yang digunakan, yaitu Description dan Support. Description menggambarkan jenis items dan bentuk pola kombinasi dua items, Sedangkan support adalah nilai presentasi banyak jumlah jenis items, dan jumlah presentasi banyak items dan pola kombinasi dua items di dalam data Pengujian Untuk Menghasilkan Rules Setelah melakukan pengujian untuk menghasilkan jenis items dan pola kombinasi, mulai dari kombinasi dua items sampai dengan pola kombinasi tiga items, maka pengujian yang Data Mining Untuk Analisa Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma Association Rule 152

10 dilakukan selanjutnya adalah pengujian untuk menghasilkan rules-rules, di mana rules-rules tersebut terbentuk dari pola kombinasi items pada pengujian sebelumnya Hasil Pengujian pertama Pengujian yang dilakukan pertama adalah pengujian untuk menghasilkan rules-rules yang terbentuk dari pola kombinasi dua items dan penentuan parameter dari Apriori. Jendela Parameter Association rules adalah seperti pada gambar 6 : berikut: menghasilkan maximum confidence 65% yaitu PC dan PK. Rules di atas terdiri atas Antecedent, consequent, lift, support(%), Confidence. Jumlah rule yang dihasilkan dari pengujian di atas adalah sebanyak 6 rules Hasil Pengujian kedua Pengujian kedua dilakukan dengan menetapkan minimum support 30% dan Maximum confidence sebesar 50% maka rules yang dihasilkan adalah seperti pada tabel 13 dibawah ini Tabel 13 Calon Association Rules dari tabel Dengan merubah nilai minimum Support dan minimum confidence menjadi lebih tinggi dan dari pengujian rule yang dihasilkan menjadi lebih sedikit yaitu 3 rules seperti terlihat pada gambar 8 dibawah ini Gambar 6 : Jendela Association Rules Paremeters Gambar 5.6 menunjukkan paremeters yang harus di isi adalah support sama dengan 20 persen (%), Confidence sama dengan 45 persen (%), maksimal card itemsets sama dengan enam. Association rules yang memenuhi syarat minimum confidence, dengan menghitung confidence aturan asosiasi A ke B terlihat pada tabel 12 dibawah ini: Tabel 12 : Calon Association Rules dari tabel 11 Setelah dilakukan pengujian dengan penentuan nilai parameters, maka rules-rules yang dihasilkan dari parameters di atas adalah seperti pada gambar 7 berikut ini: Gambar 8 Hasil Pengujian kedua Dengan Rules Gambar 8 diatas merupakan hasil dari pengujian dengan meningkatkan minimal support dan confidence dari 100 data kejahatan jalanan dan menghasilkan 3 rules itu artinya jumlah rules yang dihasilkan akan lebih sedikit apabila minimum support dan confidence nya di naikkan Hasil Pengujian ketiga Pengujian ketiga digunakan untuk menghasilkan rules dari kombinasi 2 item dimana parameter adalah minimum support 35% confidence 55% sedangkan lift rasio nya adalah 0 maka rules yang dihasilkan sebagai berikut: Tabel 14 : Calon Association Rules dari tabel Gambar 7 : Pengujian Dengan Rules Dari Pola Kombinasi Dua Itemset Hasil pengujian gambar 7 di atas menggunakan 100 data kejahatan untuk menghasil rules dari pola kombinasi dua items yang Dan hasil pengujian dengan menggunakan aplikasi Tanagra adalah seperti terihat pada gambar di bawah ini Data Mining Untuk Analisa Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma Association Rule 153

11 dapat dimanfaatkan dalam menanggulangi tingkat kejahatan jalanan. 2. Dari kelemahan data mining dengan algoritma apriori yaitu membutuhkan waktu yang lama maka perlu pengembangan dari algoritma apriori untuk menemukan pola hubungan (asosiasi) antar item dari suatu data yang besar. Gambar 9 : Hasil Pengujian ketiga Dengan Rules Gambar 9 : diatas menunjukkan rules dari hasil pengujian yang dilakukan dengan minimum support dan minimum confidence lebih besar maka rules yang dihasilkan semakin sedikit yaitu 2 rules. 5. Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Data mining adalah proses menemukan polapola didalam data, dimana proses penemuan tersebut dilakukan secara otomatis atau semi otomatis dan pola-pola yang ditemukan harus bermanfaat sebagai ilmu pengetahuan yang baru dan informasi penting dari data kejahatan jalanan (Street Crime) bagi kepolisian dan masyarakat dalam menanggulangi tingkat kejahatan jalanan dan sensitifitas kejahatan. 2. Program Tanagra adalah salah satu tools Data Mining yang mampu menangani persoalan mengeksplorasi data dengan size yang sangat besar yang dapat menghasilkan pola kombinasi itemsets dan rules. 3. Hasil dari perancangan data mining dengan algoritma apriori ini diperoleh informasi yang dibutuhkan oleh pihak kepolisian berupa prosentase yang digunakan oleh bagian reskrim untuk mengetahui kejahatan jalanan apa yang sering terjadi sehingga persoalan tingkat kejahatan jalanan dapat di minimalisasi. 4. Kelemahan data mining dengan algoritma apriori yaitu harus melakukan scan database setiap kali iterasi, sehingga dalam pencarian pola kombinasi itemset dan rule yang interesting membutuhkan waktu yang lama. 5.2 Saran Untuk perkembangan lebih lanjut dari penulisan tesis ini maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Agar hasil dari pengujian dapat lebih dikembangkan yaitu dengan menambah jumlah data dan penentuan tingkat support dan confidence yang lebih bervariasi sehingga menghasilkan asosiasi antara data yang lebih banyak dan menghasilkan Knowledge (pengetahuan baru) dan informasi penting untuk 6. Daftar Pustaka [1] Beta Noranita dan Nurdin Bahtiar (2010). Implementasi Data Mining Untuk Menemukan Pola Hubungan Tingkat Kelulusan Mahasiswa Denga Data Induk Mahasiswa. [2] Budi Santosa (2007). Data Mining, Teknik Pemanfaatan Data Untuk Keperluan Bisnis. Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu.10. [3] Eko Prasetyo (2012). Data Mining Konsep Dan Aplikasi Menggunakan Matlab. Yogyakarta.Penerbit Andi.1 [4] Eko Wahyu Tyas D (2008). Penerapan Metode Association Rules Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Analisa Pola Data Hasil Tangkapan Ikan. [5] Feri Sulianto dan Dominikus Juju (2010). Data Mining, Meramalkan Bisnis Perusahaan. Jakarta. Penerbit Elex Media Komputindo [6] Kusrini dan Emha Taufig Luthfi (2009). Algoritma Data Mining. Yogyakarta. Penerbit Andi [7] Leo Wilyanto Santoso (2003). Pembuatan Perangkat Lunak Data Mining Untuk Penggalian Kaidah Asosiasi Menggunakan Metode Apriori [8] Makaampoh (2013). Kedudukan Dan Tugas Polri Untuk Memberantas Aksi Premanisme Serta Kaitannya Dengan Tindak Pidana Kekerasan Dalam KUHP [9] Nugroho Wandi. et all (2012). Pengembangan Sistem Rekomendasi Penelusuran Buku dengan Pengendalian Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori (Studi Kasus Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur) [10] Padmaja dan Poongodai (2011). Mining Weighted Association Rules [11] Prasad dan Malik, (2011). Using Association Rule Mining for Extracting Product Sales Patterns in Retail Store Transactions. [12] Sani Susanto dan Dedy Suryadi (2010). Pengantar Data Mining. Yogyakarta. Penerbit Andi.97. [13] Subekti Mujiasih (2011). Pemanfatan Data Mining Untuk Prakiraan Cuaca [14] Umarani dan Punithavalli (2011). A Study On Effevtive Mining Of Association Rules From Huge Databases Data Mining Untuk Analisa Tingkat Kejahatan Jalanan Dengan Algoritma Association Rule 154

DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal)

DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal) DATA MINING UNTUK ANALISA TINGKAT KEJAHATAN JALANAN DENGAN ALGORITMA ASSOCIATION RULE METODE APRIORI (Studi Kasus Di Polsekta Medan Sunggal) Fadlina Pasca Sarjana Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

Lebih terperinci

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara Basis data adalah kumpulan terintegrasi dari occurences file/table yang merupakan representasi data dari suatu model enterprise. Sistem basisdata sebenarnya tidak lain adalah sistem penyimpanan-record

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA Domma Lingga Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan kasus yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI Fitri Nurchalifatun Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Jl.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan)

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan) IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN TIKET PESAWAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus: Jumbo Travel Medan) Sri Rahayu Siregar ( 0911882) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Data Mining

TINJAUAN PUSTAKA Data Mining 25 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Mining Definisi sederhana dari data mining adalah ekstraksi informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang ada di database. Secara lengkap, Data mining merupakan

Lebih terperinci

Implementasi Data Mining Untuk Analisa Tingkat Pelanggaran Lalu Lintas Dengan Algoritma Association Rule

Implementasi Data Mining Untuk Analisa Tingkat Pelanggaran Lalu Lintas Dengan Algoritma Association Rule ISSN 2599-2081 Implementasi Data Mining Untuk Analisa Tingkat Pelanggaran Lalu Lintas Dengan Algoritma Association Rule Yera Wahda Wahdi UNIVERSITAS PUTERA BATAM e-mail : Yerawahdawahdi@vahoo.com Abstract:

Lebih terperinci

ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN

ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN Eka Novita Sari (0911010) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl.

Lebih terperinci

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Heroe Santoso 1), I Putu Hariyadi 2), Prayitno 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK Bumigora Mataram Jl Ismail Marzuki

Lebih terperinci

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN Chintia Oktavia Simbolon (0911456) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Decision Support System Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang masalah yaitu fenomena perkembangan data yang terus bertambah tetapi informasi yang dihasilkan monoton, sehingga diperlukan data

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini membahas tentang landasan teori yang medukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Data Mining Data mining adalah kegiatan menemukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah Proses yang menggunakan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA) Harvei Desmon Hutahaean 1, Bosker Sinaga 2, Anastasya Aritonang Rajagukguk 2 1 Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING

PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING PENINGKATAN PERFORMA ALGORITMA APRIORI UNTUK ATURAN ASOSIASI DATA MINING Andreas Chandra Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : andreaschaandra@yahoo.com

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI Budanis Dwi Meilani, dan Dermawan Cahyo Utomo Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi telah memberikan pengaruh yang sangat besar di dalam kehidupan manusia. Salah satu pengaruh tersebut di bidang informasi yaitu dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun. 2.1. Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Basis Data (Database) Database

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS : KREDITPLUS)

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS : KREDITPLUS) IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS : KREDITPLUS) Dewi Kartika Pane (0911801) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(52-62)

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(52-62) Analisa Pola Peminjaman Buku Perpustakaan Menggun Algoritma Apriori Azwar Anas Program Studi Pendidikan Informatika, STKIP PGRI Sumbar aans_07@yahoo.co.id http://dx.doi.org/10.22202/jei.2014.v1i1.1439

Lebih terperinci

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak DATA MINING MELIHAT POLA HUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA TERHADAP DATA KELULUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBANTU PERGURUAN TINGGI DALAM MENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI Timor

Lebih terperinci

Lili Tanti. STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT

Lili Tanti.   STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT Lili, Penerapan Data Mining Untuk 35 PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENENTUKAN JUMLAH MAHASISWA PADA SATU DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI Lili Tanti Email : lili@potensi-utama.ac.id STMIK

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENDISKRIPSIKAN TINGKAT KREDIT BERMASALAH PADA BANK

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENDISKRIPSIKAN TINGKAT KREDIT BERMASALAH PADA BANK PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENDISKRIPSIKAN TINGKAT KREDIT BERMASALAH PADA BANK Rizky Fajar Nugraha Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Pertumbuhan yang pesat dari akumulasi

Lebih terperinci

Penerapan Data Mining Penjualan Sepatu Menggunakan Metode Algoritma Apriori

Penerapan Data Mining Penjualan Sepatu Menggunakan Metode Algoritma Apriori Penerapan Data Mining Penjualan Sepatu Menggunakan Metode Algoritma Apriori Erma Delima Sikumbang Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI Jakarta Jl. RS Fatmawati No. 24 Pondok Labu Jakarta Selatan Erma@bsi.ac.id

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-445

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-445 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-445 Pengembangan Sistem Rekomendasi Penelusuran Buku dengan Penggalian Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori (Studi Kasus Badan Perpustakaan

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-TREE DAN FP-GROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT

PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-TREE DAN FP-GROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-TREE DAN FP-GROWTH PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT Yuyun Dwi Lestari Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Jl. H. M. Jhoni No.

Lebih terperinci

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE Diki Arisandi 1, Nofriandi 2 Jurusan Teknik Informatika, FakultTeknik,Universitas Abdurrab

Lebih terperinci

Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy

Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy Penerapan Data Mining Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Untuk Meningkatkan Penjualan dan Memberikan Rekomendasi Pemasaran Produk Speedy (Studi Kasus di PT. Telkom Cabang Wonogiri ) Moch. Yusuf

Lebih terperinci

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita Anggraeni, Ragil Saputra, Beta Noranita APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang) Hapsari Dita

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket Gunawan 1), Alex Xandra Albert Sim 2), Fandi Halim 3), M. Hawari Simanullang 4), M. Firkhan

Lebih terperinci

PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI

PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI PEMODELAN POLA HUBUNGAN KEMAMPUAN LULUSAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING DENGAN KEBUTUHAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI Fana Wiza Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Lancang Kuning

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori-teori penunjang yang dipakai dalam melakukan penelitian data mining dengan metode asosiasi menggunakan algoritma apriori yang terdiri dari state

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas dengan Metode Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori

Analisis Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas dengan Metode Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Analisis Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas dengan Metode Association Rule Menggunakan Algoritma Apriori Wardiman Alimuddin 1), Eddy Tungadi 2, Zawiyah Saharuna 3) email: Bz.diman@gmail.com 1) e_tungadi@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE Diki Arisandi 1, Nofriandi 2 Jurusan Teknik Informatika, FakultTeknik,Universitas Abdurrab

Lebih terperinci

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE Dewi Sibagariang 1), Karina Auliasari 2) 1.2) Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Nasional Malang Jalan

Lebih terperinci

Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori

Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori Despitaria 1, Herry Sujaini 2, Tursina 3 Program

Lebih terperinci

Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan Pola Penjualan Sebagai Strategi Penempatan Barang Dan Promo

Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan Pola Penjualan Sebagai Strategi Penempatan Barang Dan Promo Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3829-3834 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaku bisnis saat ini dituntut selalu inovatif untuk dapat bersaing dengan kompetitor. Bisnis retail seperti Apotek merupakan bisnis dengan persaingan yang sangat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Mining Istilah data mining memiliki beberapa padanan, seperti knowledge discovery ataupun pattern recognition. Kedua istilah tersebut sebenarnya memiliki ketepatannnya masing-masing.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN FREQUENT ITEMSET DALAM KERANJANG BELANJA

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN FREQUENT ITEMSET DALAM KERANJANG BELANJA Teknologi Elektro, Vol. 15, No.2, Juli - Desember 2016 27 IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN FREQUENT ITEMSET DALAM KERANJANG BELANJA Adie Wahyudi Oktavia Gama 1, I Ketut Gede Darma Putra 2,

Lebih terperinci

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap :

Metodologi Algoritma A Priori. Metodologi dasar algoritma a priori analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap : Metodologi Algoritma A Priori 1 Kusrini, 2 Emha Taufiq Luthfi 1 Jurusan Sistem Informasi, 2 Jurusan Teknik Informatika 1, 2 STMIK AMIKOM Yogykakarta 1,2 Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang) RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang) Naufal Farras Hilmy 1, Banni Satria Andoko 2 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI Gunawan 1, Fandi Halim 2, Tony Saputra Debataraja 3, Julianus Efrata Peranginangin 4

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA SISTEM PERSEDIAAN OBAT (STUDI KASUS : APOTIK RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN)

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA SISTEM PERSEDIAAN OBAT (STUDI KASUS : APOTIK RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN) IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI PADA SISTEM PERSEDIAAN OBAT (STUDI KASUS : APOTIK RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN) Efori Buulolo Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITHMA APRIORI DALAM MENGANALISA PRILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH MATA KULIAH ( STUDI KASUS : FKIP UPI YPTK )

PENGGUNAAN ALGORITHMA APRIORI DALAM MENGANALISA PRILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH MATA KULIAH ( STUDI KASUS : FKIP UPI YPTK ) PENGGUNAAN ALGORITHMA APRIORI DALAM MENGANALISA PRILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH MATA KULIAH ( STUDI KASUS : FKIP UPI YPTK ) SARJON DEFIT Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK E-mail :

Lebih terperinci

ANALISA POLA DATA PENYAKIT RUMAH SAKIT DENGAN MENERAPKAN METODE ASSOCIATION RULE MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

ANALISA POLA DATA PENYAKIT RUMAH SAKIT DENGAN MENERAPKAN METODE ASSOCIATION RULE MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI Seminar Nasional Informatika ANALISA POLA DATA PENYAKIT RUMAH SAKIT DENGAN MENERAPKAN METODE ASSOCIATION RULE MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI Harris Kurniawan, Fujiati, Alfa Saleh STMIK Potensi Utama Jl.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Manajemen Mcleod R dan Schell G, (2004) membagi sumber daya menjadi dua bagian yaitu sumberdaya fisikal dan sumberdaya konseptual. Sumber daya fisikal terdiri

Lebih terperinci

Abstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris.

Abstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris. Penerapan Algoritma Apriori dan Algoritma FP-Growth Dalam Menemukan Hubungan Data Nilai Ijazah Matematika dan Bahasa Inggris Dengan Nilai Mata Pelajaran Pemrograman dan Web Programming (Studi Kasus SMK

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN DATAMINING PADA PENJUALAN PRODUK OLI MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN ALGORITMA APRIORI

ANALISA PENERAPAN DATAMINING PADA PENJUALAN PRODUK OLI MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN ALGORITMA APRIORI ANALISA PENERAPAN DATAMINING PADA PENJUALAN PRODUK OLI MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN ALGORITMA APRIORI Siti Sundari Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jalan Hm. Joni No 70

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF)

ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF) ANALISIS MARKET BASKET DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDY KASUS TOKO ALIEF) Hernawati STMIK Nusa Mandiri Jl. Kramat Raya No. 18 Rt. 01/Rw. 07 Kwitang, Senen, Jakarta Pusat watiherna27@gmail.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan dari aplikasi penentuan rekomendasi pencarian buku perpustakaan menggunakan algoritma fp-growth, rumusan masalah, tujuan, batasan

Lebih terperinci

Materi 2 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Memahami definisi, proses serta teknik data mining. Pengenalan

Lebih terperinci

Gambar Tahap-Tahap Penelitian

Gambar Tahap-Tahap Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam menyelesaikan penelitian ini dibuat beberapa tahapan. Tahap-tahap kegiatan dijelaskan dalam Gambar 3.1 Studi Literatur Pengumpulan Data Retrieve Data Pre-Processing

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA FP-GROWTH UNTUK PEREKOMENDASI PADA TRANSAKSI PEMINJAMAN BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA FP-GROWTH UNTUK PEREKOMENDASI PADA TRANSAKSI PEMINJAMAN BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO PERBANDINGAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA FP-GROWTH UNTUK PEREKOMENDASI PADA TRANSAKSI PEMINJAMAN BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rizky Mei Anggraeni Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Pola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth

Pola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth Pola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth Fitrah Rumaisa, S.T., M.Kom Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama E-Mail: fitrah.rumaisa@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam periode enam tahun terakhir (tahun 2007 2012), jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 17,57% per tahun. Pada tahun 2007, jumlah

Lebih terperinci

Korelasi Faktor Penyebab Tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga Menggunakan Data Mining Algoritma A Priori

Korelasi Faktor Penyebab Tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga Menggunakan Data Mining Algoritma A Priori Jurnal Media Infotama Vol. 14. 1, Februari 2018 21 Korelasi Faktor Penyebab Tindak dalam Rumah Tangga Menggunakan Data Mining Algoritma A Priori Relita Buaton 1, Yani Maulita 2, Andri Kristiawan 3 1,2,3

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN

PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan tempat dimana seseorang mendapatkan pengetahuan, informasi atau hiburan dengan jumlah kategori yang bervarian seperti ilmiah, non fiksi, komedi,

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER I. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu aspek penting dalam evaluasi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

PREDIKSI KEBUTUHAN PENOMORAN PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE APRIORI

PREDIKSI KEBUTUHAN PENOMORAN PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE APRIORI Prediksi Kebutuhan Penomoran Pada Jaringan Telekomunikasi. (Muztafid Khilmi) PREDIKSI KEBUTUHAN PENOMORAN PADA JARINGAN TELEKOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE APRIORI Mustafid Khilmi 1) Achmad Affandi 2) 1)

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA Winda Aprianti 1), Jaka Permadi 2), Oktaviyani 3) 1)2)3) Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A. Yani Km. 06

Lebih terperinci

SISTEM REKOMENDASI PAKET MAKANAN DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH PADA RESTORAN SEAFOOD XYZ

SISTEM REKOMENDASI PAKET MAKANAN DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH PADA RESTORAN SEAFOOD XYZ SISTEM REKOMENDASI PAKET MAKANAN DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH PADA RESTORAN SEAFOOD XYZ Pahridila Lintang 1),Muhammad Iqbal 2), Ade Pujianto 3) 1), 2, 3) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ASOSIASI GSP DAN APRIORI UNTUK STOK DAN REKOMENDASI PRODUK

PENERAPAN METODE ASOSIASI GSP DAN APRIORI UNTUK STOK DAN REKOMENDASI PRODUK Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 412~416 412 PENERAPAN METODE ASOSIASI GSP DAN APRIORI UNTUK STOK DAN REKOMENDASI PRODUK Elly Muningsih AMIK BSI Yogyakarta e-mail : elly.emh@bsi.ac.id

Lebih terperinci

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN POLA DATA PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN POLA DATA PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENEMUKAN POLA DATA PENJUALAN ACCESSORIES HANDPHONE Natalia Silalahi Dosen Tetap AMIK STIEKOM Jln. Adam Mallik No. 28 Rantauprapat, Sumatera Utara-Indonesia

Lebih terperinci

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree Disusun oleh : Budanis Dwi Meilani Achmad dan Fauzi Slamat Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi.

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGOLAH DATA IMPOR EKSPOR IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGOLAH DATA IMPOR EKSPOR IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGOLAH DATA IMPOR EKSPOR IKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE Ratih Puspasari1), Irma Yanti Buluran2) 1), 2) Manajemen Informatika Universitas Potensi Utama Sistem

Lebih terperinci

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN A M I UNTUK R U D D PENETAPAN I N POLA SERTFIKASI GURU Program Pascasarjana rusan Teknik Elektro Program Studi Telematika

Lebih terperinci

2.1 Penelitian Terkait

2.1 Penelitian Terkait BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Penelitian yang dilakukan oleh Dinda Setiawati Devi dengan menggunakan metode Apriori untuk analisa keranjang pasar untuk 100 data transaksi dan 55 jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan ritel yang menyediakan berbagai kebutuhan berkembang pesat bukan hanya di kota besar saja tetapi juga di kota-kota kecil. Untuk memperoleh keuntungan yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN 1 Wendi Wirasta, 2 Zaki Prasasti 1 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA Bandung 2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu sistem basis data melalui aplikasi sistem informasi manajemen. Dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu sistem basis data melalui aplikasi sistem informasi manajemen. Dari BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam penjualan menuntut para pebisnis untuk menemukan suatu strategi yang dapat meningkatkan penjualan dan pemasaran produk yang dijual,

Lebih terperinci

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan BAB 1 PERSYARATAN PRODUK Bab ini membahas mengenai hal umum dari produk yang dibuat, meliputi tujuan, ruang lingkup proyek, perspektif produk, fungsi produk dan hal umum yang lainnya. 1.1 Pendahuluan Hal

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA ECLAT

IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA ECLAT IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA ECLAT Syafina Dwi Arinda 1, Sulastri 2 1,2 Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang e-mail: 1 syafinadwi96@gmail.com, 2 sulastri@unisbank.ac.id

Lebih terperinci

Konsep Data Mining. Pendahuluan. Bertalya. Universitas Gunadarma 2009

Konsep Data Mining. Pendahuluan. Bertalya. Universitas Gunadarma 2009 Konsep Data Mining Pendahuluan Bertalya Universitas Gunadarma 2009 Latar Belakang Data yg dikumpulkan semakin bertambah banyak Data web, e-commerce Data pembelian di toko2 / supermarket Transaksi Bank/Kartu

Lebih terperinci

DATA MINING ASOSIASI UNTUK MENENTUKAN CROSS-SELLING PRODUK MENGGUNAKAN ALGORITMA FREQUENT PATTERN-GROWTH PADA KOPERASI KARYAWAN PT.

DATA MINING ASOSIASI UNTUK MENENTUKAN CROSS-SELLING PRODUK MENGGUNAKAN ALGORITMA FREQUENT PATTERN-GROWTH PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DATA MINING ASOSIASI UNTUK MENENTUKAN CROSS-SELLING PRODUK MENGGUNAKAN ALGORITMA FREQUENT PATTERN-GROWTH PADA KOPERASI KARYAWAN PT. PHAPROS SEMARANG Frismadani Anggita Priyana 1, Acun Kardianawati 2 1,2

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISIS PENJUALAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI PADA SUPERMARKET SEJAHTERA LHOKSEUMAWE

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISIS PENJUALAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI PADA SUPERMARKET SEJAHTERA LHOKSEUMAWE PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISIS PENJUALAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI PADA SUPERMARKET SEJAHTERA LHOKSEUMAWE Nurdin, Dewi Astika Program Studi Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai penemuan terbaru di dalam pengumpulan dan penyimpanan data telah memungkinkan berbagai organisasi untuk mengumpulkan berbagai data (data pembelian, data nasabah,

Lebih terperinci

SISTEM SISTEM REKOMENDASI BIDANG MINAT MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE DAN ALGORITMA APRIORI

SISTEM SISTEM REKOMENDASI BIDANG MINAT MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE DAN ALGORITMA APRIORI SISTEM SISTEM REKOMENDASI BIDANG MINAT MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE DAN ALGORITMA APRIORI Nama Mahasiswa : NUCIFERA DIAHPANGASTUTI NRP : 505 00 070 Jurusan : Teknik Informatika FTIF-ITS

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ASSOCIATION RULE MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA SIMULASI PREDIKSI HUJAN WILAYAH KOTA BANDUNG

PENERAPAN METODE ASSOCIATION RULE MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA SIMULASI PREDIKSI HUJAN WILAYAH KOTA BANDUNG PENERAPAN METODE ASSOCIATION RULE MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA SIMULASI PREDIKSI HUJAN WILAYAH KOTA BANDUNG Mohamad Fauzy 1, Kemas Rahmat Saleh W 2, Ibnu Asror 3 123 Fakultas Informatika Telkom University

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI 2.1.1 Business Analytic 2.1.1.1 Pengertian Business Analytic (BA) Business Analytic adalah aplikasi dan teknik untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis

Lebih terperinci

PENENTUAN LOKASI BARANG PADA A Swalayan MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH

PENENTUAN LOKASI BARANG PADA A Swalayan MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH PENENTUAN LOKASI BARANG PADA A Swalayan MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH DETERMINING LOCATION OF GOODS IN A Swalayan USING ASSOCIATION RULE BY FP-GROWTH ALGORITHM Ardi Wijaksono

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Informasi merupakan suatu unsur kunci yang penting di dalam suatu sistem konseptual. Suatu informasi dapat terbentuk melalui berbagai cara

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat meningkatkan penjualan, pengambil keputusan / manajer toko harus dapat memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi secara langsung. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Masalah Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Masalah Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Identifikasi Masalah 1.1.1.1. Masalah Umum Situasi kondisi perekonomian yang ada pada saat ini menunjukkan adanya perkembangan dunia usaha semakin pesat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA FP- GROWTH MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE PADA MARKET BASKET ANALYSIS

IMPLEMENTASI ALGORITMA FP- GROWTH MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE PADA MARKET BASKET ANALYSIS IMPLEMENTASI ALGORITMA FP- GROWTH MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE PADA MARKET BASKET ANALYSIS Fitriyani Fakultas Teknik, Universitas BSI Bandung Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Bandung 40282, Indonesia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI Ristianingrum 1, Sulastri 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank e-mail: 1 ristiia.rum@gmail.com,

Lebih terperinci

ANALISIS ASSOCIATION RULES ALGORITMA APRIORI PENJUALAN KAOS TRAVELLING

ANALISIS ASSOCIATION RULES ALGORITMA APRIORI PENJUALAN KAOS TRAVELLING ANALISIS ASSOCIATION RULES ALGORITMA APRIORI PENJUALAN KAOS TRAVELLING Kanthi Wulandari Mahasiswa Program Studi Statistika Universitas Islam Indonesia kanthiwuland@gmail.com Asriyanti Ali Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik. Maka para pengelola harus mencermati pola-pola pembelian yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. baik. Maka para pengelola harus mencermati pola-pola pembelian yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jumlah pasar swalayan yang terus berkembang membuat para pengelolaswalayan juga dituntut untuk menerapkan strategi pemasaran yang lebih baik. Maka para pengelola harus

Lebih terperinci

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang) Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang) Maya Suhayati,M.Kom. Jurusan Teknik Informatika, STMIK Sumedang mayasuh@stmik-sumedang.ac.id ABSTRAK Dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi sekarang ini telah digunakan hampir di semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi sekarang ini telah digunakan hampir di semua aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi sekarang ini telah digunakan hampir di semua aspek kehidupan, contohnya dalam sebuah perusahaan ritel. Dengan sistem yang telah terkomputerisasi,

Lebih terperinci

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada PENENTUAN BESAR PINJAMAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR (Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam BMT Bina Insani Pringapus) Abidah

Lebih terperinci