BAB III. A. Implementasi Teoritis. subjek petani padi sebagai sumber ide, Secara pribadi hal ini menarik untuk
|
|
- Indra Kartawijaya
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan Ironi kemakmuran dengan subjek petani padi sebagai sumber ide, Secara pribadi hal ini menarik untuk dijadikan tema dalam karya seni lukis. Tema tersebut sekaligus menjadi sikap kepedulian dengan lingkungan dan para petani, selain itu latar belakang perupa sebagai bagian dari keluarga petani juga dimunculkan kedalam karya. Untuk memperjelas pembahasan pada permasalahan yang diangkat, penulis memberi batasan tentang penggambaran petani serta peristiwa yang terjadi dilingkungan penulis tentang kegelisahan yang terjadi. Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (padi), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri maupun dijual kepada orang lain. Setiap orang bisa menjadi petani (asalkan punya sebidang tanah atau lebih), walaupun sudah mempunyai pekerjaan bukan sebagai petani.bukan berarti pemilik tanah harus mencangkul atau mengolah sendiri tanah miliknya, tetapi bisa bekerjasama dengan petani tulen untuk bercocok tanam di tanah pertanian miliknya. Apabila ini diterapkan, berarti pemilik tanah itu telah memberi pekerjaan kepada orang lain walau hasilnya tidak banyak. Kehidupan petani tidaklah mudah tidak semudah membeli makanan di warung atau di restoran tanpa harus bersusah payah bagaimana perjuangan menanam benih padi hingga menjadi nasi yang siap kita makan. Berdasarkan dari 27
2 28 peristiwa yang terjadi di lingkungan penulis banyak hal menarik dalam dunia petani mulai dari peristiwa proses mengolah tanah hingga proses memanen, proses sosial, semakin sempitnya lahan pertanian yang berubah menjadi perumahan, putusnya mata pencaharian sebagai petani akibat lahan yang sudah dijual ke investor, cuaca yang tidak bisa diprediksi lagi dan bahkan tentang kerja keras petani. Ini yang menjadikan suatu gambaran karakter bahwa petani itu, sabar, kerja keras, apa adanya, setia, sedih, bahagai, yakin dan hebat. 1. Gagasan penciptaan Berdasarkan implementasi teori diatas tentang petani padi. Benda temuan dan alat-alat petanian yang diperoleh penulis dalam proses perjalanannya, telah menenpati posisi yaitu suatu nilai dengan menjadikan tekstur-tekstur nyata yang khas, yang dapat mewakili perasaan penulis tentang latar belakang subjek petani sebagai subject matter dalam penciptaan karya seni lukis. Keberadaan dari benda yang ditemukan dan proses kehidupan penulis tentang petani, secara pribadi ini juga menjadi hal yang positif, karena penulis dapat mengeksplorasi dan memanfaatkan nilai-nilai yang ada pada benda yang ditemukan untuk merencanakan dan mewujudkan suatu karya seni. Berdasarkan hal tersebut, maka benda temuan dan sifat penulis dalam bermain-main saat berkarya menjadi media dalam proses penciptaan karya seni. Penulis memilih mix media sebab penulis tidak lagi menggunakan media diatas kanvas saja melainkan menggunakan banyak media dalam proses perjalanannya mencari, mengamati, menemukan, merespon dan memvisualisasikan kedalam karya.
3 29 Subject matter dalam penciptaan ini adalah Ironi Kemakmuran dengan latar belakang petani padi. Berdasarkan uraian dari gagasan penciptaan diatas, maka penulis memiliki gagasan untuk menciptakan lima kaya seni lukisan sebagai wujud ungkapan dari permasalahan yang terjadi dilingkungan penulis tentang petani padi. Penulis mengamati dan memperlakukan benda yang ditemukan menjadi suatu yang tidak pada umumnya, yaitu sebagai media karya seni lukis. Maksut sebagai media lukis adalah penulis melukis dengan cara yang sudah ada pada umumnya, namun menggunakan benda temuan yang dirangkai sesuai bentuk yang diinginkan dengan memberi warna pigmen atau cat pada media tersebut. Selain itu ada karya lainnya yang menggunakan kanvas dan media kain yang dibuat menggantung pada tiang dalam penyajiannya. Setiap karya seni lukis yang tercipta merupakan hasil respon penulis ketika mengamati persoalan yang terjadi dilingkungan petani, dalam perjalannya penulis menemukan benda yang menarik untuk dijadikan kaya seni lukis yang medianya ditemukan disekitar lingkungan. Sehingga semua karya seni lukis tersebut hanya memiliki satu makna, yaitu ekspresi individual penulis tentang subject matter dan benda temuan yang dijumpai serta kejujuran penulis yang memiliki sifat bermainmain dalam menciptakan karya seni tersebut.
4 30 B. Implementasi visual 1. Konsep bentuk Bentuk adalah keseluruhan yang tampak pada objek. Dalam ilmu tata seni rupa (khususnya seni lukis), terjadinya bentuk dikarenakan adanya pengorganisasian unsur-unsur rupa seperti garis, bidang, warna, tekstur. Untuk pengorganisasian unsur-unsur rupa tersebut dibutuhkan juga tata rupa seperti komposisi. Petani padi sebagai sumber ide seni lukis, dalam proses membuat karya penulis menggunakan garis lurus dan garis lengkung. Penggunaan garis tersebut ditorehkan untuk mempertegas objek dan memberi batasan kontur antara figur yang ada dengan background, dengan tujuan membedakan objek satu dengan yang lainnya. Garis yang penulis gunakan membentuk suatu bidang, bidang tersebut terdiri dari bidang geometrik dan biomophic. Bidang geometrik penulis gunakan saat membuat bentuk bidang berupa lingkaran, segi empat, segi tiga, persegi panjang yang divisualisasikan ke objek perumahan, kaki, tangan, topi, mesin disel dan beberapa objek pendukung. Bidang biomorphic menghasilkan bentuk bebas dan tidak beraturan sesuai dengan keinginan. Bidang yang sering dimunculkan pada karya penulis adalah bidang biomorphic dengan bentuk yang acak dan tak beraturan, penulis lebih leluasa dalam menciptakan suatu bentuk yang dinginkan karena bahan yang digunakan bahan limbah kayu dan beberapa alat pertanian yang sudah tidak di pakai maupun masih baru.
5 31 Penulis dalam memvisualisasikan karya menggunakan warna gelap dan terang, tak ada batasan dalam warna yang digunakan tergantung pada setiap permasalahan yang ingin digambarkan. pemilihan warna terang digunakan pada objek dan figur orang atau benda menggunakan warna primer (merah, kuning, biru) dan beberapa warna pendukung lainnya seperti coklat, hijau, ungu, jingga, hitam dll. Bertujuan untuk menonjolkan objek yang akan ditiimbulkan agar ada perbedan objek satu dengan yang lainnya. Pemilihan warna gelap digunakan untuk memberikaan suatu nuansa atau situasi dalam suatu kejadian contoh dalam memberikan warna bagraund penulis lebih banyak menggunakan warga gelap seperti hitam, abu-abu, biru tua, coklat tua, hijau tua dll, sesuai kebutuhan yang diinginkan. Warna gelap tersebut bertujuaan sebagai background, juga sebagai batas objek dengan background agar menjadi lebih menarik dan menambah ekstetika dalam berkarya. Tekstur yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata tersebut muncul dikarenakan dalam karya penulis menggunkan material atau bahan seperti kayu, spon busa, selang sower, botol bekas minyak dan beberapa alat pertanian. Tekstur semu atau seolah-olah dibuat dengan sapuan kuas dalam lukisan, penulis menggoreskan cat dengan menyerupai tekstur yang ingin ditimbulkan dengan contoh yang sudah ada seperti tekstur tanah dan awan serta beberapa bentuk yang ingin digambarkan. Penulis dalam membuat karya menggunakan komposisi terbuka aransemen atau komposisi tanpa ada batasan. Dalam karya penulis Figur atau objek dapat muncul di dalam atau di luar frame secara random dan objek dapat
6 32 disajikan sebagai bagian dari hal yang melebihi pandangan mata penonton. Dengan demikian penulis leluasa dalam membuat karya, menambah, merangkai dan menggores gambar pada media, namun tetap mempertimbangkan prinsipprinsip tata rupa sehingga antara kanan dan kira masih terlihat seimbang tidak ada sisi yang terbebani. 2. Proses Perwujudan a. Material atau Bahan Untuk mewujudkan gagasan menjadi karya seni lukis maka diperlukan adanya material atau bahan. Penulis menggunakan material atau bahan benda temuan kayu bekas, rol kabel PLN, ban vespa bekas, selang sower, botol minyak goreng, spon busa dan beberapa alat pertanian. Pertimbangan benda tersebut dalam perjalanan menemukan dan memperoleh benda temuan adalah ketertarikan penulis dan kejujuran dalam berkarya. Penulis juga membuat karya seni lukis pada umumnya menggunakan bahan kanvas dan cat yang sudah tidak asing lagi. Pada karya lukis ini pencipta membuat beberapa karya yang berbeda medianya ada yang dikanvas dan menggunakan media yang tidak umum yaitu berupa penggunaan benda temuan sebagai pengganti kanvas. Untuk pewarnaan, pencipta menggunakan cat acrylic. Pemilihan menggunakan cat acrylic dikarenakan cat jenis ini lebih cepat dalam proses pengeringannya dibandingkan cat minyak dan warna lebih terang. Hal ini untuk mempersingkat waktu dalam pengerjaan dan penulis merasa media ini yang cocok. Dengan pertimbangan tersebut, penulis juga menambahkan bahan pada beberapa karyanya dengan memasukkan material lainnya, seperti : paku, mur, lem
7 33 dan cat. Hal ini dimasukkan agar penulis dapat bereksperimen dengan material atau bahan lain yang digunakan dan lebih leluasa menciptakan karya. b. Alat Alat merupakan sarana penunjang karya untuk mewujudkan suatu karya lukis. Dengan demikian, maka peralatan yang digunakan ialah : Gergaji manual atau gergaji mesin (jinso), alat ini digunakan untuk memotong benda-benda seperti kayu bekas rol kabel PLN agar ukuran kayu yang diinginkan sesuai dengan karya yang ingin dibuat. Bor listrik dan obeng, digunakan untuk merangkai kayu menjadi suatu kesatuan pola yang dirangkai dengan mur sebagai penguat kayu. Kuas, digunakan untuk menyampurkan cat. Gerinda, digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu yang kotor agar lebih enak dipandang dengan bantuan ampals. Gelas plastik, digunakan sebagai tempat mencampur bahan cat dengan pigmen. Baut, digunakan untuk merangkai benda satu sama lain agar menyatu dan kuat. Amplas, digunakan untuk menghaluskan media yang ingin digunakan misalnya media kayu dll.
8 34 3. Proses Kerja Proses Kerja yang penulis lakukan untuk mewujudkan suatu karya seni lukis, yaitu dengan mengamati media kayu yang sudah dirangkai atau kanvas yang sudah dipasang ditembok dengan paku atau ditempel ke triplek yang sudah diberi perekat supaya kanvas atau kain menempel dengan kuat. Selanjutnya penulis menyiapkan peralatan untuk memulai membuat sketsa dengan kuas dengan berbagai ukuran. Dalam mewarnai, penulis terlebih dahulu mewarnai background kayu dengan warna putih. Pewarna dimaksud bertujuan agar pori-pori kayu sendiri tertutup dan warna yang diinginkan bisa muncul dengan jelas tidak meresap kekayu. Itu juga berlaku pada kanvas atau kain yang digunakan pada karya lainnya, namun bukan pada background tapi langsung mulai mewarnai sesuai sketsa yang diinginkan dengan terlebih dahulu memberi warna putih. Selanjutnya diwarnai dengan warna yang sesuai dengan apa yang telah ada didalam pikiran penulis. Teknik bisa diartikan sebuah keterampilan yang dimiliki semua orang. Setiap seniman dituntun untuk mempunyai keterampilan atau spesialisasi dalam menciptakan karya seni yang disebut teknik. Teknik yang digunakan dalam proses membuat karya seni lukis ialah dengan teknik mix media atau penggabungan dari beberapa media yang ditemukan dengan cara merangkainya dan dengan teknik sapuan cat dengan menggunakan kuas.
9 35 4. Penyajian Tahap akhir dalam penciptaan karya seni lukis ialah tahap penyajian. Dalam penyajian, agar suatu karya seni lukis dapat terlihat lebih mengesankan dan menarik perhatian yang melihat, maka diperlukan beberapa hal, yaitu : Tempat Penyajian Tempat penyajian merupakan suatu ruangan yang telah dikondisikan yang bisa digunakan untuk menyajikan suatu karya seni. Penulis memilih out door di lapangan terbuka yang berukuran cukup luas dengan situasi dan kondisi yang sesuai dengan konsep penulis. Hal ini disesuaikan dengan ukuran karya yang membutuhkan space cukup luas. Tempat untuk meletakkan karya Tempat yang digunakan untuk meletakkan karya sangat beragam sesuai kreatifitas si pencipta, untuk karya dengan media kayu penulis menyediakan sketsel dari pipa besi berbentuk kotak yang dibuat menempel pada karya tersebut bertujuan agar karya menyatu dengan sketsel atau penyangga yang telah dibuat dan agar terlihat lebih menarik. Berbeda dengan penyajian pada karya yang menggunakan media kayu. Pada karya kanvas penulis dalam penyajiannya digantung pada lokasi yang ditentukan dan dirasa sesuai dengan konsep. Berbeda lagi cara penyajiannya karya yang menggunakan media kain, dalam penyajiannya penulis membuat tiang dari besi pipa kotak yang dibuat seperti jemuran baju dengan tinggi 2 m. Kemudian kain diberi tali untuk memasukkan besi agar dapat dipasang dan menggantung pada tiang yang disediakan. Dalam penyajiannya
10 36 penulis ingin memberikan kesan unik sehingga dapat menunjang karya yang diciptakan dan menarik mata para penikmat untuk sedikit memperhatikan apa yang ingin disampaikan penulis. Tata cahaya Tata cahaya sangat diperlukan agar karya yang disajikan dapat terlihat jelas. Untuk tata cahaya penulis menggunakan cahaya pada setiap karya minimal menggunakan lampu yang berjumlah 2 buah. Dalam penyajiannya lapu dipasang dengan sudut. Tata ruang atau pengaturan ruang Tata ruang penyajiaan penulis menggunakan satu ruang terbuka dengan tidak menggunakan penyekat agar terlihat lebih luas, penataan karya menyerupai sebuah formasi. Penataan karya menyesuaikan dengan lokasi yang ada. Identitas karya Pada umumnya identitas digunakan untuk mengetahui informasi mengenahi data karya yang akan ditampilkan. Biasanya identitas karya berupa sebuah label yang dilekatkan di samping atau dibawah karya. Label tersebut berisikan judul karya, ukuran karya, bahan atau teknik, dan tahun pembuata
III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan
Lebih terperinciBAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.
68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru
Lebih terperinciBAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa
BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperinciBAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang
Lebih terperinciA. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.
Lebih terperinciPengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.
Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik
Lebih terperinciBAB III. A. Implementasi Teoritis
BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui
Lebih terperinciIII. PROSES PENCIPTAAN
III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Ide atau gagasan Wajah merupakan bagian vital dalam anggota tubuh manusia yang tidak dapat disamakan fungsinya dengan anggota tubuh yang lain. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Berawal dari ketertarikan penulis terhadap para pemain dari film animasi Legend Of The Guardian yang tidak lain adalah burung hantu. Meskipun film ini berjenis
Lebih terperinciLUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA
LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan
Lebih terperinciBAB III PROSES PEMBENTUKAN
BAB III PROSES PEMBENTUKAN Lahirnya karya seni rupa melalui proses penciptaan selalu terkait dengan masalah teknis, bahan, dan alat yang digunakan serta tahapan pembentukannya. Selain kemampuan dan pengalaman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,
Lebih terperinciNama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga:
Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga: Sasaran: Siswa SMP kelas 3 untuk konsep kesebangunan Siswa SMA kelas 3 untuk konsep dilatasi Indikator: Mengenalkan kepada siswa tentang materi kesebangunan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah
Lebih terperinciIV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam
IV. ANALISIS KARYA KARYA 1 Judul : Gajah Sirkus Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 60x 130cm Tahun : 2016 Karya pertama yang berjudul Gajah Sirkus dengan menunjukkan suasana pertunjukan sirkus. Gajah
Lebih terperinciBAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis
BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri
Lebih terperinciSeni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)
Seni Rupa Bab 1 Pembelajaran Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
Lebih terperinciPENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,
PERSETUJUAN Tugas akhir karya seni yang berjudul Ikan Tuna Sebagai Inspirasi Penciptaan Lampu Hias ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Pembimbing Muhajirin,
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. PROSES PENCIPTAAN Pengolahan ide berkarya merupakan proses pengolahan konsep yang kemudian diwujudkan kedalam bentuk karya lukis dimulai dengan mengolah rasa, kepekaan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Seni 1. Pengertian Seni Menurut Soedarso (1988: 16-17) bahwa kata seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pemujaan, palayanan, donasi, permintaan atau mata pencaharian
Lebih terperinciMedium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi
Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. Alifiannisa A.W. (03) Nurul Khairiyah (23) Ulinnuha Mastuti H. (32) Yunita Dwi A. (33) X MIA 5 SMA Negeri 1 Mejayan
Lebih terperinciMenggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013
1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.
Lebih terperinciBAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan
31 BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS A. Teknik Berkarya Seni Lukis dan Media Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan karyanya, begitu juga dalam seni lukis. Teknik dibedakan
Lebih terperinciPRAKARYA. by F. Denie Wahana
PRAKARYA by F. Denie Wahana (Produk Sederhana dengan Teknologi) Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
145 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan (Patung Tokoh Seniman Popo Iskandar, Barli Sasmitawinata, Ibing Kusmayatna, Darso, dan Asep Sunandar Sunarya) adalah judul yang penulis buat dalam skripsi
Lebih terperinciBAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai
BAB III A. Implementasi Teoritis Bunga merupakan bagian pada tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai pembiakan pada tanaman, juga dianggap
Lebih terperinciIRONI KEMAKMURAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
IRONI KEMAKMURAN PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas
Lebih terperinciBagan 3.1 Proses Berkarya Penulis
A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciGambar 1 dan 2: kiri: bangku dari koper bekas ; kanan: bangku dari drum bekas Sumber:
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Referensi Karya Sejenis Gambar 1 www.desainic.com merupakan salah satu home indrustri yang juga bergerak di bidang furniture anak anak, dengan konsep yang lucu
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN
28 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan Bagan 3.1. Proses berkarya penulis 29 Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP RANCANGAN
BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tikus termasuk dalam mamalia kecil, memiliki setidaknya 28 famili. Tikus dimasukkan dalam Ordo Rodentia yang artinya Hewan Pengerat. Ada sekitar
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses
Lebih terperinci1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar :
1 pasangan KD, 1 UKB, 1 RPP UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB sb 1.1.02) Arti kode UKB 1.1.02: UKB ini ada di semester 1 urutan KD ke 2 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya X (Wajib) b. Semester
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA
35 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA Dalam proses pembuatan karya seni, konsep adalah hal terpenting yang menjadi acuan dalam berkarya, yang menjadi dasar sebuah pemikiran. Konsep dari karya yang
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi
Lebih terperincipribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman
DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: THREE GIRLS IN THE BEDROOM Judul : Three Girls in the Bedroom Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan
Lebih terperinciBAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan
BAB. III PROSES PENCIPTAAN A. Data Acuan Penulis menjadikan pengalaman pribadi dalam menciptakan karya seni kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan pembuatan motif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU
BAB III METODOLOGI PEMBUATAN PATUNG KAYU A. Bagan Proses Penciptaan Ide Studi Literatur Eksplorasi - Observasi - Dokumentasi - Pemilihan Media - Teknik Improvisasi Perancangan Bentuk Proses Pembentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan
Lebih terperinciMENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS
SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
50 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Perwujudan Karya Seni Kemajuan yang tengah dialami oleh kaum feminis (perempuan) merupakan suatu titik puncak kejenuhan atas ideologi patriarki, penulis sendiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penumuan ide berkarya ini diawali karena domisili penulis yang berasal dari Sumedang, kemudian mendorong penulis untuk menciptakan karya seni yang berhubungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan
48 BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN A. Kerangka Kerja Penciptaan Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis dalam
Lebih terperinciPEMANFAATAN SENI VISUAL MURAL UNTUK MENGENALKAN DUNIA BINATANG PADA PESERTA DIDIK DI TAMAN KANAK KANAK
PKMM-3-5-1 PEMANFAATAN SENI VISUAL MURAL UNTUK MENGENALKAN DUNIA BINATANG PADA PESERTA DIDIK DI TAMAN KANAK KANAK Ismariyati, Mulyono, Asroful Anam HP Pendidikan Bahasa dan Sastra, FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciIV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga
Lebih terperinciNIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013
NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBUATAN PATUNG GAJAH IDE. Eksplorasi
36 BAB III METODE PEMBUATAN PATUNG GAJAH A. Bagan Proses Penciptaan IDE Kajian teoritik tentang kesenirupaan dan bahasan yang berhubungan dengan karya (Studi literatur) Eksplorasi Obervasi Pemotretan Objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan mengolah benda-benda dan kekayaan alam lingkungan sekitar kita menjadi suatu benda yang mempunyai
Lebih terperinciBAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR
BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,
Lebih terperinciCara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting
SILIPUT Sasaran Materi simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar, serta garisgaris istimewa pada segitiga yang kami sajikan, kami tujukan kepada siswa SD kelas V yaitu pada materi simetri lipat
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan
33 BAB III METODE PENCIPTAAN Setiap orang pasti mempunyai kegelisahan terhadap suatu persoalan yang ada didalam dirinya ataupun dilingkungan sekitar, sehingga menumbuhkan gagasan untuk keluar dari kegelisahan
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA
BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek
Lebih terperinciDESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn
1 DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn Judul : Home Sweet Home Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara Penciptaan
Lebih terperinciBAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urban toys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.
Lebih terperinciB. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi
36 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN A. Uraian Menurut Humardani (dalam Kartika, 2004, hlm. 3) mengemukakan bahwa memahami kesenian itu berarti menemukan sesuatu gagasan atau pembatasan yang berlaku
Lebih terperinciDISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI
DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI DIPAMERKAN PADA PAMERAN SENIRUPA IKATAN KELUARGA ALUMNI SEKOLAH SENI RUPA INDONESIA 20-26 NOVEMBER 2011 DI TAMAN BUDAYA SURAKARTA SK DEKAN : 0614/UN.34.12/KP/2011
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xiv. A. Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I. PENDAHULUAN1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki
II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
39 A. Skema proses Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN PRA - IDE EKSTERNAL MELIHAT, MENGAMATI IDE (GAGASAN) INTERNAL : MEMORI KENANGAN PENGALAMAN STUDI PUSTAKA: BUKU, KORAN, INTERNET KONTEMPLASI (PERENUNGAN)
Lebih terperinciOleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013
NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam keahliannya dalam mengubah/merakit suatu bahan baku menjadi bahan jadi (perakitan suatu
Lebih terperinciII. METODOLOGI PERANCANGAN
II. METODOLOGI PERANCANGAN A. ORISINALITAS Kursi adalah sebuah perabotan rumah yang biasa digunakan sebagai tempat duduk. Pada umumnya, kursi memiliki 4 kaki yang digunakan untuk menopang berat tubuh di
Lebih terperinciBAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN
digilib.uns.ac.id BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN A. Implementasi Teoritis Bardasarkan uraian dari bab 2, terdapat pokok-pokok temuan mengenai bunga teratai, mengenai bentuk bunga, pola hidup, serta
Lebih terperinciBAB II. METODE PERANCANGAN
BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Memanfaatkan limbah atau barang bekas dan dijadikan sebuah produk desain adalah cara inovatif guna menjaga lingkungan dan mengurangi volume barang bekas
Lebih terperinciElemen Elemen Desain Grafis
Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh
Lebih terperinciGambar: 5. 5a. Pasar Bali
Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berekspresi adalah ungkapan perasaan berdasarkan pada imijinasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengekspresikan diri melalui karya seni lukis/gambar merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat pada mata pelajaran seni budaya di SMP kelas VIII. Salah satu
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain gerobak kopi keliling renceng sepeda ini, digunakan metode yang merujuk pada konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas 1. Ulasan Tentang Gapura Gapura adalah suatu struktur yang merupakan pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan. Gapura juga sering diartikan sebagai pintu gerbang.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS
BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS 3.1 Perencanaan Alat Bab ini akan menjelaskan tentang pembuatan model sistem buka-tutup atap louvre otomatis, yaitu mengenai konstruksi atau rangka utama
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
46 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Persiapan 1. Ide Berkarya Kegemaran sejak kecil penulis mengamati tingkah laku dan bentuk binatang sekitar yang unik, menjadikan penulis untuk memperluas lagi pengetahuan
Lebih terperinciUnsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1
Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai
Lebih terperinciPILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Teknik komposisi biasanya berkaitan dengan... a. Garis Horizon b. Gelap Terang c. keselarasan d. Garis tebal-tipis e. Jauh dekat 2. Warna asli dan bukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah Swt dengan segala kelebihan maupun kekurangannya. Kelebihan itu akan muncul apabila dirinya mampu memahami dan memanfaatkannya secara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni pada dasarnya digunakan untuk mewakili perasaan manusia. Melalui seni lukis seseorang dapat menuangkan ide atau gagasannya ke dalam bentuk visual yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti :
BAB IV ANALISA DATA 4.1 Referensi karya Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti : Jelajah Masa Lalu Lewat Wisata Sejarah Gambar 3.3 Buku Jelajah Masa
Lebih terperinciMODUL SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 1 BERKARYA SENI RUPA 2 DIMENSI
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL
Lebih terperinciKompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
A. Ide Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN Pengolahan ide berkarya adalah proses pengolahan konsep, selanjutnya terwujudkan kedalam sebuah karya yang dimulai dengan mengolah rasa, kepekaan, memperhatikan
Lebih terperinciDISKRIPSI LUKISAN DUA PENARI
DISKRIPSI LUKISAN DUA PENARI Dipamerkan Pada Pameran Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta ke-43 Tahun 2007 Oleh Sigit Wahyu Nugroho,M.Si Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2007
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur
Lebih terperinci